Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Istilah

8 Masjid Agung Demak ini bisa dijadikan sebagai tempat berteduh atau tidur bagi para gelandangan dan pengemis, sehingga besar kemungkinan ditemukan di tempat ini. Banyaknya aktifitas sosial religi di Kawasan Wisata Masjid Agung Demak seperti memberi sodaqoh kepada orang miskin adalah merupakan ibadah sehingga kegiatan keagamaan seperti Haul Agung Raden Fattah yang dilaksanakan setiap tanggal 13 Jumadil akhir, kemudian dilanjutkan dengan acara sosial kemasyarakatan di halaman Masjid dan Alun-alun diantaranya seperti khitan massal, dan kegiatan seni baca Al Qur‟an yang dilakukan oleh para santri khafid-khafidloh merupakan kegiatan yang rutin dilakukan, sehingga memacu para gelandangan dan pengemis di Kawasan Masjid Agung Demak untuk terus menetap di kawasan tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis terdorong untuk melakukan penelitian mengenai “Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit Masyarakat di Kabupaten Demak” Studi Kasus di Kawasan Wisata Masjid Agung Demak.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut. 1. Bagaimana implementasi Perda No. 2 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit Masyarakat untuk penanggulangan 9 masalah gelandangan dan pengemis di Kawasan Masjid Agung Demak? 2. Apakah Program yang dilaksanakan Dinas Sosial Kabupaten Demak dalam penanggulangan gelandangan dan pengemis di Kawasan Masjid Agung Demak?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari permasalahan di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi Perda No. 2 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit Masyarakat di Kabupaten Demak khususnya mengenai gelandangan dan Pengemis? 2. Untuk mengetahui program Penanggulangan gelandangan dan pengemis yang dilaksanakan Dinas Sosial Kabupaten Demak?

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian tersebut adalah: 1. Manfaat Teoritis a. Pengembangan Keilmuan Memambah khasanah keilmuan serta sumber pustaka referensi, khususnya bagi Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. 2. Manfaat Praktis 10 a. Bagi Peneliti Melalui penelitian ini, diharapkan untuk dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam mata kuliah Kebijakan Publik. b. Pemerintah Daerah Kabupaten Demak Dengan penelitian ini, diharapkan mampu memberikan masukan kepada Dinas Sosial Kabupaten Demak sebagai instansi pelaksana Perda Kabupaten Demak No. 2 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit Masyarakat khususnya mengenai gelandangan dan pengemis.

E. Batasan Istilah

Untuk menghindari adanya penafsiran yang berbeda serta mewujudkan pandangan dan pengertian yang berhubungan dengan judul penelitian yang penulis ajukan, maka perlu ditegaskan istilah-istilah berikut. 1. Implementasi Implementasi merujuk pada kegiatan yang mengikuti pernyataan maksud tentang tujuan-tujuan program dan hasil-hasil yang diinginkan oleh para penjabat pemerintah. Implementasi merupakan tahapan dari proses kebijakan segera setelah penetapan undang-undang atau apa yang terjadi setelah ditetapkan yang memberikan otoritas program, kebijakan, keuntungan benefit, atau jenis keluaran tang nyata tangible output Handoyo, 2012:116. 11 Berdasarkan pendapat Edward III 1980: 12 yang mengatakan bahwa pelaksanaan implementasi dapat berhasil dengan baik harus di dukung empat faktor, yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi pelaksana dan struktur birokrasi, maka definisi definisi konseptual variabel penelitian Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit Masyarakat adalah pelaksanaan kebijakan yang mencakup penyelenggaraan komunikasi, dukungan sumber daya, struktur birokrasi disposisi pelaksana. Jadi, implementasi yang dimaksud dalam penulisan judul skripsi di sini adalah realisasi tahapan dari proses kebijakan segera setelah penetapan undang-undang atau apa yang terjadi setelah ditetapkan yang memberikan otoritas program, kebijakan, keuntungan Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit Masyarakat khususnya Bab V mengenai Gelandangan dan Pengemis di Kawasan Wisata Masjid Agung Demak. Lembaga pemberdayaan masyarakat salah satunya lembaga Dinas Sosial sangat diperlukan di Kabupaten Demak. Dinas sosial bertugas untuk menangani masalah kemiskinan yang ada di masyarakat misalnya, gelandangan, pegemis, dan orang terlantar. Untuk menanggulangi, mencegah serta mengurangi kegiatan gelandangan dan pengemis, maka Dinas sosial memberikan pembinaan-pembinaan secara preventif kepada gelandangan dan pengamen berupa penyuluhan, pembinaan dan 12 rehabilitasi. Selain upaya pencegahan yang bersifat preventif dilakukan juga tindakan bersifat represif, yaitu mengambil tindakan sesuai dengan ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku. Dinas sosial selaku pelaksana perda mengadakan pembinaan- pembinaan dengan memberikan bimbingan mental sosial dan latihan keterampilan praktis kepada Eks PGOT berupa Program Usaha Ekonomi Produktif UEP. Setelah adanya dampak tersebut tentunya program UEP tersebut harus dievaluasi oleh pemerintah untuk memperhitungkan keberhasilan program tersebut. 2. Peraturan Daerah Peraturan daerah merupakan bentuk hukum tertulis yang berisi mengenai peraturan maupun tingkah laku yang bersifat umum serta mengikat. Peraturan Daerah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Peraturan Daerah Kabupaten Demak No. 2 Tahun 2015. 3. Penyakit Masyarakat Penyakit masyarakat di Kabupaten Demak terutama di Kawasan Masjid Agung Demak adalah gelandangan dan pengemis. Gelandangan adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap di wilayah tertentu dan hidup mengembara di tempat umum PP RI Nomor 31 Tahun 1980. 13 Gelandangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah orang- orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap di wilayah atau orang yang berada di Kawasan Masjid Agung Demak. Pengemis adalah seorang yang tidak mempunyai penghasilan yang tetap, dan pada umumnya hidup dengan cara mengandalkan belas kasihan orang lain. Pengemis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seorang yang tidak mempunyai penghasilan yang tetap, dan pada umumnya hidup dengan cara mengandalkan belas kasihan orang lain yang berada di Kawasan Masjid Agung Demak. 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA