Organizing Pengorganisasian Actuating Pengarahan

16 5 Menjaga fleksibilitas, menjaga pilihan tetap terbuka melalui perencanaan berdasarkan pengetahuan dan mencari kelanjutan pengembangan melalui perencanaan berdasarkan pengetahuan membantu organisasi menjaga fleksibilitas seperti yang direncanakan.

2.1.2.2 Organizing Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah penentuan sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan, penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian, pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu- individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Fungsi ini menciptakan struktur formal dimana pekerjaan ditetapkan, dibagi dan dikoordinasikan T.Hani handoko, 2009:24. Pengorganisasian adalah menetapkan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan melaksanakan tugas dan pekerjaan, dan siapa yang akan bekerja untuk siapa di dalam perusahaan Chuck williams,2001:9. Dari definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian adalah proses menetapkan sebuah keputusan akan dibuat dengan menetapkan sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi. Organizing pengorganisasian menurut Koontz memiliki proses sebagai berikut : 1 Identifikasi aktivitas-aktivitas atau pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. 17 2 Departementalisasi, yaitu pengelompokan aktivitas atau pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. 3 Pendelegasian wewenang Delegation of Authority, adalah pendelegasian wewenang untuk menjalankan aktivitas atau pekerjaan tertentu. 4 Koordinasi Coordination, adalah proses penentuan hubungan, wewenang, dan informasi secara horizontal maupun vertikal.

2.1.2.3 Actuating Pengarahan

Fungsi actuating pengarahan secara sederhana adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya, dan kekuasaan pemimpin serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi dan disiplin T.Hani handoko, 2009:25. Kepemimpinan merupakan penggunaan pengaruh untuk memberikan motivasi kepada karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Memimpin berarti menciptakan budaya dan nilai bersama, mengomunikasikan tujuan kepada karyawan diseluruh organisasi, dan memberikan masukan kepada karyawan agar memiliki kinerja dengan tingkat yang lebih tinggi. Memimpin juga melibatkan pemberian motivasi kepada seluruh departemen, divisi, dan individu yang bekerja langsung dengan manager. Dalam era yang penuh ketidakpastian, kompetisi nasional dan keragaman tenaga kerja yang semakin meningkat, kemampuan untuk membentuk budaya, mengomunikasikan tujuan, dan memotivasi karyawan merupakan hal yang penting untuk keberhasilan usaha L Daft Richard, 2006:8. Dari definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengarahan atau kepemimpinan adalah suatu proses pemberian motivasi 18 kepada karyawan atau pegawai agar melaksanakan apa yang diinginkan sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

2.1.2.4 Controlling Pengawasan