Lembar evaluasi dan kuesioner.

17 Setelah memasukan bola ke gawang pemain dapat melanjutkan ke gawang selanjutnya. 18 Pemain yang di baris belakangnya boleh memulai apabila pemain yang didepan sudah memasukan bola ke gawang. 19 Permainan dianggap selesai apabila seluruh barisan dalam tim sudah menyelesaikan seluruh lapangan dan seluruh pukulan di setiap lapangan harus di total, di jumlah dengan seluruh lapangan dan di gabungkan dengan jumlah pukulan tim lain yang berada dalam satu grup. 20 Pemenang ditentukan dengan jumlah pukulan dalam satu grup yang paling sedikit.

3.5. Jenis Data

Data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil lembar evaluasi yang berupa kritik dan saran dari para ahli secara lisan maupun tulisan sebagai masukan untuk bahan revisi produk. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil kuesioner siswa.

3.6. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.6.1 Lembar evaluasi dan kuesioner.

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah berbentuk lembar evaluasi dan kuesioner. Lembar evaluasi digunakan untuk menghimpun data dari para ahli Penjas dan ahli pembelajaran. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data dari siswa. Alasan memilih kuesioner adalah subjek yang relatif banyak sehingga data dapat diambil secara serentak dan waktu yang singkat. Lembar evaluasi ahli dititikberatkan pada produk pertama yang dibuat, sedangkan kuesioner siswa dititikberatkan pada kenyamanan produk. Lembar evaluasi yang digunakan untuk ahli berupa sejumlah aspek yang harus dinilai kelayakannya. Faktor yang digunakan dalam evaluasi berupa kualitas model pembelajaran permainnan Woodball gawangsimpai. Serta komentar dan saran umum jika ada. Rentangan evaluasi mulai dari “kurang baik” sampai dengan “sangat baik” dengan cara member tanda “ ” pada kolom yang tersedia. 1 : kurang baik 2 : cukup baik 3 : baik 4 : sangat baik Berikut ini adalah faktor, indikator, dan jumlah butir evaluasi yang akan digunakan pada ahli: Tabel 3 Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Evaluasi No. Faktor Indikator Jumlah 1 Kualitas Model Kualitas produk terhadap standar kompetensi, keaktifan siswa, dan kelayakan untuk diajarkan pada siswa Sekolah Dasar 10 Kuesioner yang digunakan siswa berupa sejumlah pertanyaaan yang harus dijawab oleh siswa dengan alternatif jawaban “Ya” dan “Tidak”. Faktor yang digunakan dalam kuesioner meliputi aspek psikomotorik, kognitif, dan afektif. Cara pemberian skor pada alternatif jawaban adalah sebagai berikut: Tabel 4. Skor Jawaban Kuesioner “Ya” dan “Tidak” Alternative Jawaban Positif Negatif Ya 1 Tidak 1 Berikut ini adalah faktor-faktor, indikator, dan jumlah butir kuesioner yang akan digunakan pada siswa: Tabel 5.Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner No. Faktor Indikator Jumlah 1 Psikomotorik Kemampuan siswa mempraktekkan gerak dalam bermain model pembelajaran permainan woodball berpasangan. 10 2 Kognitif Kemampuan siswa memahami peraturan dan pengetahuan tentang model pembelajaran permainan Woodball Berpasangan. 10 3 Afektif Menampilkan sikap dalam bermain model pembelajaran permainan Woodball berpasangan, serta nilai kerjasama, sportifitas, dan kejujuran. 10

3.7. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

MODEL PENGEMBANGAN KID’S ATHLETIC’S MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL BOLA BAKAR DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PEKAUMAN KECAMATAN KENDAL KABUPATEN KENDAL TAHUN 2012

0 10 139

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA INJAK DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PLADEN KECAMATAN JEKULO KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012

0 6 130

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN BOLA BASKET EMPAT SASARAN TEMBAK BERGERAK DALAM PENJASORKES SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KUTABANJARNEGARA 2012 KABUPATEN BANJARNEGARA

1 53 128

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN BOLA TANGAN “KAPPAR” DALAM PENJASORKES PADA SISWA KELAS V SDN MUNTUNG KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2012

1 103 123

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN LODUS UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS GERAK LOMPAT DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES SISWA KELAS V SD N 1 KRANGEAN KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2012 2013

2 134 149

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN AKTIVITAS LUAR KELAS DALAM MENINGKATAN MINAT BELAJAR PENJASORKES SISWA KELAS V SD NEGERI 01 UNGARAN KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN

0 5 136

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN KASTI ENGGUNAKAN PEMUKUL PADDEL DAN LAPANGAN SEGITIGA DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PANDAN KECAMATAN PANCUR KABUPATEN REMBANG

0 10 138

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN BASKET SODOR DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 2 MUNENG KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2015

0 7 125

Model Pengembangan Pembelajaran Lompat Tinggi Melalui Pendekatan Permainan Tali Dalam Penjasorkes Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kalisegora Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun 2011/2012.

0 0 1

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI PERMAINAN BONTENGAN ADU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KALIPRAU KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2015 2016 -

0 0 48