BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
a.Kondisi Geografis Komunitas miskin Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten
Kudus terletak di jalur pesisir pantai utara Jawa sebelah timur kota Kudus. Komunitas miskin di Desa Hadipolo merupakan sebagian kecil masyarakat
miskin yang jumlahnya 565 orang yang mendiami 114 rumah yang tepatnya berada di RT6RW2 dengan jumlah 116 KK. Lokasi komunitas
miskin Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus dapat ditempuh dengan berbagai macam alat transportasi seperti sepeda, sepeda motor,
becak, mobil, bahkan jalan kaki karena jarak ke kantor balai desa kurang lebih 200 meter. Sedangkan jarak ke Kecamatan adalah 2 Km dan jarak ke
ibukota Kabupaten adalah 10 Km. Monografi Desa Hadipolo, pada Mei 2011.
Desa Hadipolo terdiri atas 4 dusun yaitu Dusun Bareng Cempling, Dusun Bareng Gunung, Dusun Dau, dan Dusun Sumber. Masing-masing
dusun tersebut biasanya dipimpin oleh kepala dusun atau ketua RW yang biasanya oleh warga disebut dengan kamituwo. Setiap dusun biasanya
terbagi dalam beberapa wilayah RT.
34
Lokasi komunitas miskin Desa Hadipolo : Sebelah utara berbatasan dengan Desa Honggosoco Kecamatan Jekulo,
Sebelah timur berbatasan dengan Desa Tanjung Rejo Kecamatan Jekulo, Sebelahh selatan berbatasan dengan Desa Tenggeles Kecamatan Mejobo,
Sebelah barat berbatasan dengan desa Ngembal Rejo Kecamatan Bae,
Gambar 1. Perumahan Komunitas Miskin Desa Hadipolo Sumber: Dokumen Pribadi
b. Aspek Demografis Jumlah penduduk komunitas miskin di Desa Hadipolo pada akhir
tahun 2010 adalah 565 jiwa terdiri dari laki-laki 325 jiwa dan perempuan 240 jiwa dengan jumlah 116 KK. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel 1 berikut: Tabel 1
Komposisi Komunitas Miskin Desa Hadipolo RT 6RW 2 No.
Jenis Kelamin Jumlah
1. Laki-laki
325 jiwa 2.
Perempuan 240 jiwa
Jumlah 565 jiwa
Sumber: Monografi Desa pada Juni 2011
Hasil pengamatan di lapangan dan wawancara dengan beberapa subjek penelitian diketahui bahwa penduduk perempuan komunitas miskin
di Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus khususnya di RT6RW2 lebih sedikit jika dibandingkan dengan penduduk laki-laki.
c. Aspek Kehidupan Masyarakat 1. Pendidikan
Pendidikan adalah proses sosialisasi yang dapat diselenggarakan melalui bangku sekolah atau pendidikan formal, akan tetapi juga bisa melalui
wadah-wadah non formal seperti karang taruna dan perkumpulan sosial lainnya supaya bisa menanamkan sikap dan keterampilan pada anggota
masyarakat agar mampu memainkan peranan sesuai dengan kedudukan sosialnya yang secara tidak langsung bisa melestarikan kebudayaan. Sikap
dan keterampilan yang ditanamkan kepada anggota masyarakat melalui bentuk pendidikan disesuaikan dengan nilai-nilai yang berlaku sehingga
setiap anggota masyarakat dapat bertindak dan bertingkah laku sesuai dengan apa yang direencanakan. Karena dengan adanya pendidikan yang maju paling
tidak suatu desa akan mengalami perkembangan yang cepat. Komunitas miskin di Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tidak banyak
yang mengeyam pendidikan, mungkin karena faktor himpitan ekonomi dan pemikiran mereka yang lebih mengutamakan untuk mencari uang.
Tabel 2 Komposisi Komunitas Miskin Desa Hadipolo RT 6RW 2
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Sumber: Monografi Desa pada Juni 2011 Hasil pengamatan di lapangan dan wawancara dengan beberapa
informan, di ketahui bahwa tingkat pendidikan penduduk komunitas miskin di Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus yang mempunyai
mata pencaharian sebagai pengamen, buruh, pengemis, pemulung, dan tukang becak rata-rata pernah sekolah tetapi tidak sampai tamat sekolah.
Warga masyarakat yang menyekolahkan anaknya minimal sampai tingkat SMPSMA adalah orang tua yang mempunyai pola pikir yang terbuka
dan berharap anaknya memperoleh pekerjaan yang lebih layak di bandingkan orang tuanya dan bisa memeperbaiki nasib mereka. Orang tua dari komunitas
miskin di Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus terlihat tidak cukup antusias terhadap pendidikan formal anak-anaknya dan hanya
mementingkan untuk mencari uang saja. Orang tua komunitas miskin di Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo
Kabupaten Kudus pada umumnya menyadari bahwa pendidikan formal sangat berguna bagi kehidupan anak-anaknya pada masa mendatang, terlebih
untuk mencari pekerjaan yang lebih baik supaya mampu meningkatkan No. Pendidikan
Jumlah 1.
Belum Sekolah 219 jiwa
2. Putus Sekolah
160 jiwa 3.
Tidak Pernah Sekolah 40 jiwa
4. SD
92 jiwa 5.
SMPSederajat 35 jiwa
6. SMASederajat
19 jiwa Jumlah
565 jiwa
kesejahteraan hidupnya dan anaknya bisa bekerja yang lebih baik. Karena himpitan ekonomi akhirnya orang tua tidak mampu menyekolahkan anaknya
dan membiarkan anaknya untuk membantu mencari uang atau bekerja guna mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Komunitas miskin di Desa
Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus banyak ditemukan anak atau remaja yang membantu orang tuanya dengan mengamen di jalan atau lampu
merah bahkan mengemis. Pernyataan tersebut dituturkan oleh Ibu Nor Yasaroh sebagai
berikut: ‘‘ngene lo mas, neng endi-endi kabeh wong tuo iku kepengen ndelok
anake sekolah seng duwur lan sukses ben iso urip kepenak, tapi piye meneh mas, sing tak gawe nyekolahke ogak ono. Kerjo kawit isuk
tekan mbengi cukup gawe mangan tok. Pokoke sing penting iku awak
waras iso golek duet gawe mangan mas...’’ Begini lho mas, dimana-mana semua orang tua itu ingin melihat
anaknya sekolah yang tinggi dan sukses supaya bisa hidup sejahtera, tetapi bagaimana lagi mas, yang tak buat untuk membayar sekolah
tidak ada. Kerja dari pagi sampai malam itu cukup untuk makan saja. Yang penting badan sehat bisa cari uang buat makan mas.
Pada umumnya orang tua dari kalangan keluarga kurang mampu yang ada di Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus berusaha
untuk menyekolahkan anak-anaknya minimal sampai tingkat SMP. Karena himpitan ekonomi yang menjadikan anak-anak komunitas miskin ini putus
sekolah. Sekolah bagi komunitas miskin di Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupten Kudus merupakan hal yang tidak diutamakan, sebab di komunitas
miskin ini yang paling pokok dan utama adalah mencari uang atau bekerja untuk kehidupan mereka. Sekitar jam 7 pagi warga komunitas miskin ini
mulai berangkat bekerja sesuai dengan pekerjaan masing-masing dan pulang sampai menjelang matahari terbenam.
2. Kondisi Sosial
Kondisi sosial komunitas miskin di Desa hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tidak tampak secara jelas, karena sebagian besar yang
bertempat tinggal di kawasan ini merupakan masyarakat pendatang dan merupakan masyarakat Desa Demaan yang tinggal di tepi kali gelis yang
direlokasikan Pemerintah Daerah Kudus untuk menempati perumahan yang disediakan dengan ukuran 6x4 meter dengan mengangsur Rp 900,00hari
selama jangka waktu 15 tahun. Komunitas miskin Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten
Kudus juga mempunyai kegiatan masyarakat yang bersifat sosial dan masih mewarnai kehidupannya. Kegiatan yang bersifat sosial bersifat sosial seperti
halnya pada acara membangun rumah tetangga dengan sambatan, semua warga turut membantu atau lebih dikenal oleh masyarakat Jawa dengan
sebutan rewang. Komunitas miskin ini merupakan bagian dari masyarakat Desa
Hadipolo yang tinggal di daerah pedalaman. Dialek yang digunakan komunitas miskin dalam berbahasa tidak begitu diperdulikan, yang terpenting
adalah pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh lawan bicara.
Masyarakat Kudus pada umumnya memiliki kekhasan dialek yang diucapkan. Kekhasan ini tampak pada penggu
naan akhiran kata ‘‘tek’’, ‘‘no’’, dan ‘‘em’’ yang tampak dari percakapan warga yang di akhir kalimat selalu
mengatakan akhiran tersebut. 3.
Kondisi Ekonomi Kondisi ekonomi komunitas miskin di Desa Hadipolo kecamatan
Jekulo Kabupaten Kudus secara umum berada pada posisi ekonomi menengah ke bawah, hal ini terlihat masyarakat yang bermata pencaharian
utama seebagai buruh. Komunitas miskin di Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus pada kenyataannya bermata peencaharian sebagai
pengamen, pengemis, pemulung, dan tukang becak demi mencukupi kebutuhan hidup mereka. Mengamen merupakan mata pencaharian umum
komunitas miskin Desa hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus yang telah lama dilakukan secara turun temurun dari para orang tuanya terdahulu,
hal ini terlihat dari banyaknya anak-anak usia sekolah yang melakukan pekerjaan mengamen di lampu merah maupun di rumah-rumah. Mata
pencaharian komunitas miskin Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3 Komposisi Pekerjaan Kepala Keluarga Komunitas Miskin
Desa Hadipolo RT 6RW 2 No. Mata Pencaharian
Jumlah 1.
Buruh 45 KK
2. Pedagang
14 KK 3.
Pemulung 21 KK
4. Pengamen
11 KK 5.
Pande Besi 1 KK
6. PNS
1 KK 7.
Tukang Becak 7 KK
8. Pengemis
16 KK Jumlah
116 KK Sumber: Monografi Desa Juni 2011
Hasil pengamatan diketahui bahwa dari 116 KK ada 55 KK yang bermata pencaharian sebagai pemulung, pengamen, tukang becak, dan
pengemis yang setiap hari waktunya hanya dihabiskan di jalanan untuk mencari uang guna mencukupi kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang
menyebabkan tingkat keagamaan warga komunitas miskin Desa Hadipolo tergolong rendah.
2. Profil Komunitas miskin Desa Hadipolo