Perhitungan Parkir Stadi Literatur

STUDIO TUGAS AKHIR TEM A : STRUKTUR SEBAGAI ELEM EN ESTETIS JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA ULIL AMRI.D 10403018 22 R.Admin + Arsip R.Rapat Toilet pria Toilet wanita Pantry Mushola Gudang 30 orang 6 orang 4 orang 2 orang 1 buah 1 buah 1 m 2 org 2.2 m 2 org 2.2 m 2 org 2 m 2 org 12 m 2 buah 8 m 2 unit Stadia Neufert Neufert Neufert Time server Asumsi 30 m 2 13 m 2 9 m 2 4 m 2 12 m 2 8 m 2 Sirkulasi 80 Jumlah Sub total 1,130 m 2 226 m 2 1,356 m 2 Luas total 13,880 m 2

2.6 Perhitungan Parkir

Asumsi 1 : 3 dari 7,000 pengunjung dan pengelola menggunakan kendaraan = 2.333,33 orang. ­ 60 menggunakan mobil : 1,400 orang ­ 30 mengguanakan motor : 700 orang Setiap 6 oarng diasumsikan menggunakan 1 mobil = 234 mobil Setiap 2 orang diasumsikan menggunakan 1 motor = 350 motor Luas total kebutuhan parkir mobil : 2,5 x 5 x 234 + 30 sirkulasi = 2,925 + 877.5 = 3,802.5 m 2 Luas total kebutuhan parkir motor : 1 x 2 x 350 + 30 sirkulasi 700 + 210 = 910 m 2 Yang datang dengan rombongan 3 dari total penonton = 3 x 7,000 = 210 orang ­ Asumsi 1 bus menampung 60 orang = 210 : 60 = 3.5 = 3 bus Bus pelatih, pemain, dan official berjumlah 1 buah pertim total jumlah bus = 1 + 2= 3 bus Luas total kebutuhan parkir bus = [3.5 x 11 x 3] + 30 sirkulasi = 115.5 + 38.5 = 154 m 2 Total luas lahan pakir yang dibutuhkan = 3,802.5 + 910 + 154 = 4,866.5 m 2 STUDIO TUGAS AKHIR TEM A : STRUKTUR SEBAGAI ELEM EN ESTETIS JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA ULIL AMRI.D 10403018 23

2.7 Studi Banding Proyek Sejenis

2.7.1 GOR C-TRA ARENA

Gambar 2.13 GOR C-TRA Arena  Di bangun pada tahun 2000  Bertaraf internasional dengan kapasitas kurang lebih 5000 penonton  Tidak memiliki lahan parkir yang mencukupi sehingga menimbulkan kemacetan pada saat diadakan ifen tertentu  Kurangnya sarana pendukung seperti ritel – ritel dan tempat makan  Tidak memiliki lobby Gambar 2.14 Interior GOR C-TRA Arena  Ruang – ruang yang ada : o Lapangan basket o Toilet pria dan wanita STUDIO TUGAS AKHIR TEM A : STRUKTUR SEBAGAI ELEM EN ESTETIS JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA ULIL AMRI.D 10403018 24 o Mushala o Ruang ganti pemain pria dan wanita o Gudang o Ruang pengelola o Ritel baju basket  Ifen basket yang sering dilaksanakan: o Latihan bagi sekolah dan klub basket o Liga basket pelajar setingkat, SMU, KULIAH o Liga basket prifesional IBL

2.7.2 SPORT MALL KELAPA GADING

Gambar 2.15 Sport Mall Kelapa Gading Sport Mall Kelapa Gading, terletak dikawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Tepatnya berlokasi di Jl. Kelapa Nias Raya, Blok HF 3. Mempunyai fasilitas lapangan bola basket bertaraf internasional yang dipadu dengan pusat perbelanjaan berupa mall. STUDIO TUGAS AKHIR TEM A : STRUKTUR SEBAGAI ELEM EN ESTETIS JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA ULIL AMRI.D 10403018 25 Gambar 2.16 Interior Sport Mall Kelapa Gading Sport Mall Kelapa Gading dibangun di area seluas 2,6 ha. Dirancang dengan ketinggian 4 lantai, lantai dasar dipergunakan unik mixed use, seperti supermarket, fashion, salon, took handphone, assecories, dan lain-lain. Pada lantai 1, merupakan pintu masuk menuju sport hall. Karena sport hall berada dilantai ini maka diatasnya merupakan void hingga atap bangunan dan sekitarnya dikelilingi tribun dengan kapasitas kurang lebih 5.000 penonton. Lantai ini juga digunakan untuk retail-retail khusus olahraga. Lantai 2 di pinggir void atau belakang tribun, terdapat corporate boxVIP box, kantor pusat klub basket, restaurant, café, dan asrama atlit putra. Lantai 3, merupakan pintu masuk kelas festival, asrama atlit putri, tempat main anak-anak dan food court.

2.7.3 AMERICAN AIRLINES ARENA

Gambar 2.17 American Airlines Arena STUDIO TUGAS AKHIR TEM A : STRUKTUR SEBAGAI ELEM EN ESTETIS JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA ULIL AMRI.D 10403018 26 Miami, Florida, USA Arsutek : Arquitectonica Asosiasi arsitek : Heinlein Shorck Klien : Miami- Dade Country, Miami Heat basketball Properties Konsultan : Thorton-Tomasetti struktural; Donell, Duquesne, Albaisa struktural; Flack + Kurzt elektrikal; PAWA civil; Curtis + Rogers landscape; L’Observatoire pencahayaan; Gottshalk + Ash desain graphic; WJHW akustikal; Coastal System International lingkungan Kontraktor utama : Morse DieselOdebrecht Kapasitas penonton : 20.000 Mulia dibangun : Desember 1991 Gambar 2.18 American Airlines Arena Tampak Samping American Airlines Arena, berlokasi di depan teluk Biscayne, Miami, Florida. Arquitectonia menggunakan bentuk modern pada bagian luar dan warna yang terang pada bagian dalam sehingga membuat daya tarik tersendiri. Memiliki fasilitas utama, lapangan yang bisa juga dipakai untuk lapangan basket, hoki dan tempat konser music. Serta tempat duduk penonton dengan kapasitas 20.000 tempat duduk. Fasilitas penunjang seperti lapangan untuk latihan, restaurant, retail-retail, gym, pusat terapi fisik, dan kamar loker. STUDIO TUGAS AKHIR TEM A : STRUKTUR SEBAGAI ELEM EN ESTETIS JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA ULIL AMRI.D 10403018 27

2.8 Stadi Literatur

Bentukan Dasar mass bangunan Tabel 2.2 Bentukan Dasar Massa Bangunan Keterangan Bentuk dasar masa Mengikuti bentuk tapak + + - + - - Mengadakan kesesuaian dengan lingkungan + + - + - - Orientasi bangunan ke segala arah + - 4 arah + - 3 arah + - Segala arah + - 4 arah tak menentu Pengembangan mudah + + Karena sederhana + - Karena perlu pengolahan matang + - Perlu pengolahan matang + - Sulit diolah Dengan menampilkan bentuk yang unik dan kreatif + - Karena merupakan bentuk umum + + Dapat menampilkan sesuatu yang baru + + Dapat menampilkan sesuatu yang baru + + Dapat menampilkan sesuatu yang baru Kesesuaian dengan kegiatan + + Masih dapat dikembangkan + - Masih dapat dikembangkan + - Kurang sesuai - Kurang sesuai STUDIO TUGAS AKHIR TEM A : STRUKTUR SEBAGAI ELEM EN ESTETIS JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA ULIL AMRI.D 10403018 28 Ket : ++ : Sangat baik ++ : baik - : kurang baik Kesimpulan : Berdasarkan analisis terhadap bentuk diatas, penentuan bentuk dasar masa cenderung menggunakan bentuk segi empat dengan penambahan dan pengurangan bentuk, bentuk ini juga sesuai dengan keadaan tapak. Bentukan dasar denah tribun - Tapak kuda - Bujursangkar 1 - Sekmental - Semi circular - Lingkaran - Bujursangkar 2 STUDIO TUGAS AKHIR TEM A : STRUKTUR SEBAGAI ELEM EN ESTETIS JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA ULIL AMRI.D 10403018 29 Kesimpulan : Berdasarkan analisis terhadap bentuk diatas, penentuan bentuk denah tribun cenderung menggunakan bentuk semi circular yang juga sesuai dengan keadaan tapak. dan bentukan lapangan basket Bentukan dasar tempat duduk tangga tribun penonton Gambar 2.19 Bentukan dasar tempat duduk tangga tribun penonton STUDIO TUGAS AKHIR TEM A : STRUKTUR SEBAGAI ELEM EN ESTETIS JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA ULIL AMRI.D 10403018 30 Lapangan basket Gambar 2.20 Lapangan Basket STUDIO TUGAS AKHIR TEM A : STRUKTUR SEBAGAI ELEM EN ESTETIS JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA ULIL AMRI.D 10403018 31 Pola parkir Gambar 2.21 Pola Parkir STUDIO TUGAS AKHIR TEM A : STRUKTUR SEBAGAI ELEM EN ESTETIS JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA ULIL AMRI.D 10403018 32 Kesimpulan studi literatur : Tabel 2.3 Kesimpulan Studi Literatur Data Kesimpulan Bentukan bangunan Cendrung mengunakan bentuk segi 4 dengan penambahan dan pengurangan Tribun penonton Mengunakan bentuk semi circular dengan pertimbangan sudut pandang maximal Tempat duduk penonton Mendapatkan ukuran tempat duduk serta sirkulasi tribun Lapangan Bentukan pola lantai beserta detail komposisi ukuran lebar lapangan Pola parkir Pemilihan pola parkir yang sesuai dengan keadaan site STUDIO TUGAS AKHIR TEM A : STRUKTUR SEBAGAI ELEM EN ESTETIS JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA ULIL AMRI.D 10403018 33

BAB III ELABORASI TEMA

3.1 Latar belakang Pemilihan Tema

Tema Struktur sebagai elemen estetis dianggap tepat oleh perancang dikarenakan Dapat mewakili dari prinsip olahraga yaitu kejujuran dan sportifitas, dimana pengunjung akan disuguhkan bentukan yang rumit, bersih dan fungsional sebagai simbol dari struktur yang estetis serta pertandingan yang apik dipadukan dengan hiburan yang menarik sehingga dapat memberikan suatu daya tarik tersendiri bagi setiap orang untuk mengunjungi Garuda Bandung Arena.

3.2 Pengertian Tema

Defenisi struktur adalah :sarana untuk menyalurkan beban yang diakibatkan penggunaan dan kehadiran bangunan diatas tanah. Defenisi estetis adalah : Segi keindahan Jadi Struktur sebagai elemen estetis adalah : Struktur dijadikan sebagai keindahan gedung secara intergral dan kualitas arsitektural Mengenai estetis. istilah Estetika dipopulerkan oleh Alexander Gottlieb Baumgarten 1714 - 1762 melalui beberapa uraian yang berkembang menjadi ilmu tentang keindahan.Encarta Encyclopedia 2001, 1999 Salah satu pernyataan mengenai estetika dirumuskan oleh Clive Bell, keindahan hanya dapat ditemukan oleh orang yang dalam dirinya sendiri telah memiliki pengalaman sehingga dapat mengenali wujud bermakna dalam satu benda atau karya Seni tertentu dengan getaran atau rangsangan keindahan. Keindahan lat. Pulchritrudo adalah harmoni dari semua bagian, dalam bentuk apapun, dipasangkan bersama dalam proporsi dan hubungan yang tepat,