Tingkat Pengungkapan Wajib Mandatory Disclosure Tingkat Pengungkapan Sukarela Voluntary Disclosure

31

3.3.1. Tingkat Pengungkapan Wajib Mandatory Disclosure

Merupakan pengungkapan minimum yang harus diungkapkan atau disyaratkan oleh standar akuntansi yang berlaku kewajiban perusahaan. Perusahaan memperoleh manfaat dari menyembunyikan, sementara yang lain dengan mengungkapkan informasi. Jika perusahaan tidak bersedia untuk mengungkapkan secara sukarela maka pengungkapan wajib akan memaksa perusahaan untuk mengungkapkannya. Pengungkapan wajib yang diwajibkan oleh keputusan BAPEPAM No. Kep-347BL2012 memuat 239 butir pengungkapan informasi laporan tahunan untuk tahun sampel 2012, seperti dalam lampiran 2.Sedangkan yang harus diungkapkan oleh keputusan BAPEPAM No. Kep-06PM2000 memuat 217 butir pengungkapan informasi laporan tahunan untuk tahun sampel 2009, seperti dalam lampiran 1.

3.3.2. Tingkat Pengungkapan Sukarela Voluntary Disclosure

Merupakan pengungkapan yang tidak diwajibkan peraturan, dimana perusahaan bebas memilih jenis informasi yang akan diungkapkan yang sekiranya dapat mendukung dalam pengambilan keputusan. Pengungkapan ini berupa butir-butir yang dilakukan sukarela oleh perusahaan. Menurut Global Reporting Initiative GRI tahun 2012 butir pengungkapan sukarela terdiri dari 91 butir informasi yang diungkap atau sisanya dari yang wajib diungkapkan, seperti dalam 32 lampiran 3. Dalam penelitian ini, indeks pengungkapan sukarela dibangun berdasarkan pengembangan indeks pengungkapan sukarela yang bersumber dari Global Reporting Initiative GRI tahun 2012. Tabel 3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Dalam membuat indeks kelengkapan dan luas pengungkapan dibutuhkan suatu instrumen yang dapat mencerminkan informasi- informasi yang diinginkan secara detail pada masing-masing butir laporan keuangan yang telah ditentukan. Dalam menghitung indeks, penulis menggunakan indeks Wallace yang mengungkapkan perbandingan antara jumlah butir yang diungkap dengan jumlah butir yang seharusnya diungkap. Rumus untuk mengukur luas pengungkapan menggunakan angka indeks pengungkapan yang dipakai oleh Cooke 1992 dalam Wallace 1997, yaitu: Indeks = nk n: jumlah butir pengungkapan yang dipenuhi Variabel Deskripsi SkalaIndikator Mandatory Disclosure Pengungkapan wajib yang diwajibkan oleh Bapepam No.Kep-347BL2012 memuat 239 butir pengungkapan informasi laporan tahunan untuk tahun sampel 2012, seperti dalam lampiran 2 dan Bapepam No. Kep- 06PM2000 memuat 217 butir pengungkapan informasi laporan tahunan untuk tahun sampel 2009, seperti dalam lampiran 1 Persentaserasio Voluntary Disclosure Butir pengungkapan sukarela terdiri dari 91 butir informasi yang diungkap atau sisanya dari yang wajib diungkapkan bedasarkan Global Reporting Initiative GRI tahun 2012 seperti dalam lampiran 3. Persentaserasio 33 k: menunjukkan jumlah butir pengungkapan yang mungkin dipenuhi Untuk mengukur kelengkapan pengungkapan dapat dinyatakan dalam bentuk Indeks Kelengkapan Pengungkapan. Indeks pengungkapan untuk setiap perusahaan sampel diperoleh dengan cara sebagai berikut : 1. Memberi skor untuk setiap butir pengungkapan secara dikotomi, dimana jika suatu butir diungkapkan diberi nilai satu dan jika tidak diungkapkan akan diberi nilai nol. 2. Skor yang diperoleh setiap perusahaan dijumlahkan untuk mendapatkan skor total. 3. Menghitung indeks kelengkapan pengungkapan dengan cara membagi total skor yang diperoleh dengan total skor yang diharapkan dapat diperoleh oleh perusahaan

3.4. Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

ANALYSIS OF FACTORS AFFECT THE COMPANY FINANCIAL PERFORMANCE AGAINST THE CORPORATE SOCIAL RESPONSIBIITY DISCLOSURE ( Study In Manufacturing Companies Listed On The Indonesia Stock Exchange Of 2012-2014)

0 5 134

THE IMPACT OF GENDER ON EARNINGS MANAGEMENT (Empirical study of the Manufacturing Companies listed on Indonesia Stock THE IMPACT OF GENDER ON EARNINGS MANAGEMENT (Empirical study of the Manufacturing Companies listed on Indonesia Stock Exchange during th

0 2 14

INTRODUCTION THE IMPACT OF GENDER ON EARNINGS MANAGEMENT (Empirical study of the Manufacturing Companies listed on Indonesia Stock Exchange during the Period 2000-2010).

0 4 9

INTRODUCTION THE EFFECT OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TO STOCK RETURN ON INDONESIAN LISTED COMPANIES (Empirical study of the Manufacturing Companies listed on Indonesia Stock Exchange During the Period 2008-2009).

0 3 7

THE INFLUENCE OF EARNINGS MANAGEMENT ON THE COST OF DEBT (AN EMPIRICAL STUDY ON LISTED CONSUMER GOODS COMPANIES IN INDONESIA STOCK EXCHANGE).

0 4 37

THE INFLUENCE OF COMPANIES' INTERNAL AND EXTERNAL FACTORS ON AUDIT DELAY (EMPIRICAL STUDY AT MANUFACTURING COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE).

0 0 6

ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE ISO 9000 CERTIFIED COMPANY (Empirical Study on the Manufacturing Companies Listed on the Stock Exchange)

0 0 20

The Effect Structure of Assets, Liquidity, Firm Size and Profitability of Capital Structure (Empirical Study on Manufacturing Companies Listed on Indonesia Stock Exchange)

0 0 11

The Effect of Audit Quality Attributes on the Cost of Equity Capital (Empirical Study on Manufacturing Companies Listed In Indonesia Stock Exchange Year 2014-2016)

0 0 9

The Effect of Corporate Social Responsibility on Cost of Equity and Capital Constraint An Empirical Analysis on Listed Manufacturing Companies in Indonesia Stock Exchange Market

0 0 28