Model Koreksi kesalahan ECM Penentuan Lag Optimum

2. Uji F-statistik

Pengujian hipotesis secara keseluruhan dengan menggunakan uji statistik F-hitung dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen dengan derajat kebebasan df = k-1 dan df = n-k. Hipotesis yang dirumuskan: 1. Ho:βi = 0, variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat 2. Ho:βi ≥ 0, ada pengaruh nyata antara variabel bebas dengan variabel terikat Kriteria pengujianya adalah: 1. Ho diterima dan Ha ditolak, jika F hitung ≤ F-tabel 2. Ho ditolak dan Ha diterima, jika F hitung F-tabel Jika ho ditolak, berarti variabel bebas yang diuji berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Jika Ho diterima bereati variabel bebas yang diuji tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terkait.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil perhitungan dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui bahwa secara parsial variabel BI rate RBI, inflasi INF dan Kurs KURS memberikan pengaruh positif dan signifikan, sedangkan variabel Jibor JBR memberikan pengaruh positif dan tidak signifikan secara statistik terhadap Tingkat Suku Bunga Pinjaman Pada Bank Swasta Nasional di Indonesia pada taraf signifikasi 5. 2. Berdasarkan hasil estimasi pada penelitian ini dapat diketahui bahwa secara bersama-sama dan signifikan variabel BI rate RBI, inflasi INF, Kurs KURS dan Jibor JBR berpengaruh terhadap Tingkat Suku Bunga Pinjaman Pada Bank Swasta Nasional di Indonesia pada taraf signifikasi 5.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis mencoba Memberikan saran yang mungkin bermanfaat di antaranya : 1. seiring dengan semakin rendah dan stabilnya suku bunga kebijakan BI Rate diharapkan sinyal kebijakan BI Rate mampu direspon oleh pergerakan tingkat suku bunga pinjaman yang stabil dan rendah pada perbankan di Indonesia dengan demikiandiperlukan adanya pengawasan, koordinasi, dan pengaturan perbankan yang intensif oleh Otoritas Moneter guna mengurangi kecenderungan perbankan melakukan persaingan “perang bunga” deposito sehingga akan mendorong terciptanya tingkat suku bunga pinjaman yang rendah. 2. Suku bunga luar negeri sangat terkait dengan kurs mata uang asing oleh karena itu sangat penting untuk memelihara kestabilan nilai tukar guna menghasilkan tingkat suku bunga yang kompetitif dalam pasar keuangan internasional.