Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Kerangka Pikir

Sehingga dapat diketahui penilaian yang dilakukan telah sesuai dengan standar penilaian. Pada penelitian ini hanya dilakukan pada Sekolah Dasar Negeri saja, hal ini dikarenakan adanya faktor lingkungan dan kemampuan guru yang dimiliki. Pada Sekolah Dasar Negeri, umumnya setiap guru memiliki kemampuan yang sama dalam proses pembelajaran, khususnya kemampuan dalam melakukan penilaian hasil belajar siswa. Dalam melakukan penilaian hasil belajar siswa, guru menggunakan teknik atau instrumen yang sama, sehingga akan didapatkan hasil penelitian yang sama.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka diperoleh bahwa : 1. Bagaimanakah kemampuan guru kelas V SD Negeri dalam merencanakan penilaian? 2. Bagaimanakah kemampuan guru kelas V SD Negeri dalam mengkonstruksikan instrumen penilaian? 3. Bagaimanakah kemampuan guru kelas V SD Negeri dalam menentukan nilai akhir siswa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk : mengetahui kemampuan guru kelas V SD Negeri dalam melakukan penilaian pada mata pelajaran IPA se-Kecamatan Raja Basa, Bandar Lampung tahun ajaran 20092010.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi guru : hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan atau acuan untuk mengetahui kemampuan guru Sekolah Dasar dalam melakukan penilaian pada mata pelajaran IPA. 2. Bagi peneliti : hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman dan pembelajaran peneliti sebagai calon guru dalam melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari anggapan yang berbeda terhadap masalah yang akan dibahas maka diberikan batasan masalah sebagai berikut : 1. Subjek penelitian ini adalah guru kelas V yang mengajar IPA pada SD Negeri se-Kecamatan Raja Basa, Bandar Lampung tahun ajaran 20092010. 2. Kemampuan guru kelas V SD Negeri dalam melakukan penilaian pada mata pelajaran IPA melalui proses dalam melakukan penilaian dan produk atau instrumen yang dihasilkan oleh guru. 3. Penilaian dilakukan pada hasil belajar siswa dalam satu semester yaitu semester pertama pada tahun ajaran 20092010 dengan menggunakan instrumen angket dan wawancara. 4. Penilaian dilakukan pada satu kompetensi dasar dengan menggunakan instrumen lembar observasi dan silabus.

F. Kerangka Pikir

Guru merupakan salah satu variabel yang menentukan dalam peningkatan kualitas pendidikan khususnya pada mata pelajaran IPA. Sehingga dituntut untuk profesional dan kreatif, sesuai dengan tugas profesianalnya harus memiliki berbagai kemampuan dasar dalam mengembangkan potensi yang dimiliki siswa, kemampuan tersebut diantaranya menguasai materi pelajaran, mengetahui strategi pembelajaran dan cara-cara mengajar serta mampu menilai hasil belajar siswa. Dalam melakukan pembelajaran, guru harus memiliki kompetensi, salah satunya kompetensi dalam melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa. Kompetensi yang dimiliki guru dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : jenis pendidikan, pengalaman mengajar yang telah dilakukan, dan pelatihan pembelajaran. Dengan adanya kompetensi yang dimiliki guru, maka dapat dikatakan sebagai guru profesional. Sebagai guru profesional, dalam melakukan proses pembelajaran harus sesuai dengan standar penilaian, standar proses, dan standar isi yang telah ditetapkan dalam Sistem Pendidikan Nasional yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007, sehingga tujuan pendidikan nasional dapat tercapai. Dalam melakukan proses belajar mengajar diperlukan beberapa kompetensi yang harus dimiliki. Adapun kompetensi yang dimiliki guru adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Dalam penelitian ini, akan dilakukan pengamatan terhadap kemampuan guru kelas V SD Negeri dalam melakukan penilaian pada mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Raja Basa, Bandar Lampung. Adapun bagan dari kerangka pikir dalam penelitian ini adalah : Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir Jenis Pendidikan Kompetensi Guru Guru Profesional Tujuan Pendidikan Nasional Pelatihan Guru Pengalaman Mengajar Standar Proses Standar Isi Standar Penilaian Standar Kompetensi

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Evaluasi Belajar Siswa

Menurut pengertian bahasa, kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “evaluation” yang berarti penilaian atau penaksiran. Sedangkan menurut pengertian istilah, evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Adapun tujuan dari diadakannya evaluasi adalah untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik setelah ia menyadari pendidikan selama jangka waktu tertentu dan untuk mengetahui tingkat efisiensi metode-metode pendidikan yang dipergunakan pendidikan selama jangka waktu tertentu Chabib Thoha, 1990:6. Menurut Chabib Thoha 1990:10, ada beberapa fungsi dari evaluasi jika dilihat dari kepentingan berbagai macam pihak, antara lain : 1. Fungsi evaluasi bagi guru, adalah untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik, untuk menentukan kelulusan peserta didik, untuk memperbaiki proses belajar mengajar, dan untuk mengetahui kelemahan- kelemahan dalam cara belajar mengajar. 2. Fungsi evaluasi bagi peserta didik, adalah untuk mengetahui kemampuan dan hasil belajar, untuk memperbaiki cara belajar, dan untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar. 3. Fungsi evaluasi bagi sekolah, adalah untuk mengukur mutu hasil pendidikan, untuk mengetahui kemajuan dan kemunduran sekolah, untuk mengadakan perbaikan kurikulum, dan untuk membuat keputusan kepada peserta didik. Menurut Syaiful Bahri Djamarah 1997:252 ada beberapa jenis evaluasi, yaitu : 1. Evaluasi formatif, merupakan evaluasi yang dilaksanakan setiap kali selesai mempelajari suatu unit pelajaran tertentu. Penilaian dilakukan dengan mempergunakan tes hasil belajar, kuesioner, atau cara lain yang sesuai. Penilaian ini dilakukan pada akhir setiap satuan pelajaran. 2. Evaluasi subsumatif, merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah beberapa satuan pelajaran diselesaikan dan dilakukan pada perempat atau tengah semester. 3. Evaluasi sumatif, adalah penilaian yang dilakuakan setiap akhir pengajaran suatu program atau sejumlah unit pelajaran tertentu. Penilaian sumatif dilakukan dengan mempergunakan tes hasil belajar, kuesioner, atau cara lain yang sesuai dengan menilai ketiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. 4. Evaluasi kokurikuler, merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran yang telah ditentukan dalam struktur program, berupa penugasan-penugasan atau pekerjaan rumah yang menjadi pasangan