BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teori 1. Konsep Data dan Informasi
Data merupakan fakta yang tidak memiliki arti, sedangkan informasi merupakan hasil dari pengolahan data yang telah mempunyai arti. Defenisi data
menurut Abdul Kadir 2009:3 Data adalah suatu bahan mentah yang tidak dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi sesuatu yang lebih bermakna. Sedangkan
defenisi informasi menurut Jogiyanto 2007:8 Informasi adalah data yang telah diolah dengan metode tertentu menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya. Berdasarkan defenisi data dan informasi, maka dapat dijabarkan bahwa informasi merupakan hasil pengolahan data yang telah
mempunyai arti sehingga dapat digunakan khususnya oleh manajemen dalam mengambil keputusan. Jogiyanto 2007:10, mengemukakan Kualitas dari suatu
informasi; a Akurat Accurate merupakan Informasi harus bebas dari kesalahan dan
tidak bias atau menyesatkan. b Tepat pada waktu Time Lines merupakan Informasi yang dating pada
penerima tidak boleh terlambat.. c Relevan Relevance merupakan Informasi tersebut mempunyai
manfaat untuk pemakainya.
2. Konsep Dasar Sistem
Sebuah aplikasi komputer berbasis web merupakan sebuah program komputer yang dapat dirancang untuk mengolah data menjadi informasi dan dapat
diintegrasikan dengan internet. Dengan demikian sebuah aplikasi computer berbasis web dapat dikatakan sebagai suatu sistem. Dalam mendefinisikan sistem
terdapat dua kelompok pendekatan yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Adapun defenisi sistem
dengan menggunakan pendekatan prosedur menurut Jerry Fitz Gerald, Ardra F. Fit Gerald, Warren D. Stallings, Jr. Jogiyanto, 2007:1 Sistem adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang
tertentu. Sedangkan, definisi prosedur menurut Jerry Fitz Gerald, Ardra F. Fit
Gerald, Warren D. Stallings, Jr. Jogiyanto, 2007:2 Prosedur adalah urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa what yang
harus dikerjakan, siapa who yang mengerjakannya, kapan when dikerjakan dan bagaimana how mengerjakannya. Jogiyanto 2007:3, mengemukakan suatu
sistem mempunyai karakteristik-karakterisitk tertentu, yaitu: 1. Komponen sistem Components
Suatu system yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu
kesatuan. 2. Batas sistem Boundary
Daerah yang membatasi antara suatu system dengan system yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan luar sistem Environment Apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung Interface 5. Media penghubung antara satu sub sistem dengan sub system yang
lainnya. 6. Masukan Input
Energy yang dimasukkan kedalam sistem. 7. Keluaran Output
Hasil dari energy yang di olah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
8. Pengolah Process Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran. 9. Sasaran objectives atau tujuan Goal
Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Adapun hubungan antara karakteristik-karakteristik suatu sistem dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1 : Karakteristik suatu Sistem Sumber : Jogiyanto 2007:6
Menurut Jogiyanto 2007:6, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang sistem, yaitu:
1. Sistem abstrak abstract system dan sistem fisik physical system Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem alamiah natural system dan sistem buatan manusia human made system Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam,
tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang manuasia.
3. Sistem tertentu deterministic system dan sistem tak tentu probabilisticsystem Sistem tertentu beropersi dengan tingkah laku yang
sudah dapat diprediksi. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probilitas. 4. Sistem tertutup closed system dan sistem terbuka open system Sistem
tertutup merupakan sistem yang tidak dapat berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sendangkan sistem terbuka
adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
Sejalan dengan apa yang dikemukakan sebelumnya bahwa sebuah aplikasi komputer berbasis WEB merupakan suatu sistem, jika sebuah aplikasi computer
berbasis WEB yang diintegrasikan dengan internet untuk mengolah data dalam menjadi informasi, maka sistem seperti ini dapat dikatakan sebagai sistem
informasi. Adapun defenisi sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis, Jogiyanto, 2007:11 Sistem informasi adalah suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, kegiatan strategi dari suatu
organisasi, dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang Diperlukan.
Dari definisi di atas, dapat dijelaskan bahwa selain mendukung pembuatan keputusan, koordinasi dan pengawasan, sistem informasi dapat membantu
manajer dalam menganalisa masalah-masalah, memvisualisasi masalah-masalah kompleks dan menciptakan produk-produk baru. Dari pemaparan tersebut, dapat
kita tarik suatu pengertian bahwa sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses,
menyimpan, dan mendistribusikan informasi kepada penerimanya pengguna informasi untuk mendukung pembuatan keputusan maupun pengawasan dalam
organisasi. Menurut John Burch dan Gary Grudnitski Jogiyanto, 2007:12, suatu
sistem informasi memiliki komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan buiding block, yaitu:
1. Blok masukan input block Input mewakili data yang masuk ke dalam suatu informasi.
2. Blok model model block Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di beri data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok keluaran output block Keluaran merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang
berguna untuk semua lingkungan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok teknologi technology block
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan mode, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran
yang membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. 5. Blok basis data database block
Kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya tersimpan di perangkat kerasn computer dan digunakan perangkat lunak
untuk memanipulasinya. 6. Blok kendali controls block
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila
terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. Kegiatan dalam suatu sistem informasi dapat digolongkan dalam tiga
kegiatan utama, yaitu input, proses, dan output. Kegiatan-kegiatan tersebut berputar secara terus menerus mulai dari input hingga ke output kemudian output
tersebut dapat menjadi input yang baru bagi suatu sistem informasi. Hal ini disebut dengan istilah ‘Siklus Sistem Informasi’. Menurut John Burch Jogiyanto,
2007:9, kegiatan-kegiatan tersebut, antara lain Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut,
membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data
tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.
Suatu sistem pasti mengalami pengembangan. Defenisi pengembangan sistem menurut Jogiyanto 2007:35 yakni menyusun suatu sistem yang baru
untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Tujuan pengembangan sistem yaitu untuk untuk memenuhi
kebutuhan pemakai user sistem dan untuk memberikan gambaran yang jelas pada programmer komputer.
Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo 2002:147, terdapat tiga metode pengembangan sistem, yaitu metode prototype, metode daur hidup, dan metode
spiral. Selanjutnya, menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo 2002:151, mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam pengembangan sistem dalam metode
daur hidup yang biasa diistilahkan dengan ‘Siklus Hidup Pengembangan Sistem’ adalah sebagai berikut:
1. Tahap identifikasi Identifikasi masalah yang dihadapi terlebih dahulu untuk mengetahui
masalah apa saja yang ditemukan dan bagaimana cara mencari solusinya. 2. Tahap perencanaan
Membuat perencanaan-perencanaan terhadap sistem yang akan dibangun. 3. Tahap analisis
Memahami kerja dari sistem yang ada, dengan melakukan penelitian terhadap objek yang akan diteliti.
4. Tahap desainperancangan Merancang atau membuat sistem yang akan dibangun.
5. Tahap implementasi dan testing Penerapan dan pengujian sistem kedalam kondisi sebenarnya agar dapat
diketahui kekurangan dan kelebihannya. 6. Tahap evaluasi
Mengevaluasi sistem yang sudah dirancang. 7. Tahap pemeliharaan Maintenance
Apabila diperlukan perbaikan sistem, maka kembali ke langkah yang pertama.
Sejalan dengan teori siklus hidup pengembangan sistem bahwa sebelum tahap perancangan sebuah sistem aplikasi komputer maka terlebih dahulu
dilakukan tahap analisis sistem. Adapun defenisi analisis sistem menurut Jogiyanto 2007:129, Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan kesempatan-
kesempatan ,hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan perbaikannya.
3. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak dan Perancangan Sistem