Menggerakkan Jari Telunjuk Ketika Duduk Tasyahhud. Kewajiban Duduk Tasyahhud Awal Dan Membaca Doa
20 Dari 26 Setelah itu Beliau SAW duduk tegak. Yaitu duduk diatas telapak kaki kirinya dengan tegak sampai
setiap ruas tulang punggungnya mapan. Kemudian Nabi SAW bangkit ke rakaat kedua dengan tangan bertumpu ke tanah. Demikian diriwayatkan Bukhari dan Syafi’i.
Menurut riwayat Abu Ishaq dan Bihaqi Nabi SAW bertumpu pada kedua tangannya jika berdiri ke rakaat berikutnya. Lalu ketika berdiri pada rakaat kedua, Beliau SAW mengawali bacaan dengan
alhamdulillah tanpa diam lebih dahulu. Demikian menurut Muslim dan Abu Uwanah. Pada rakaat kedua ini Nabi SAW melakukan seperti yang Beliau SAW lakukan pada rakaat pertama, hanya saja
bacaannya lebih pendek.
Nabi SAW telah memerintahkan orang yang sholatnya salah untuk membaca al-Faatihah pada setiap rakaat sebagaimana sabda Beliau kepada orang tersebut setelah membaca al-Faatihah pada
rakaat pertama, ”Kemudian lakukanlah seperti itu pada seluruh sholatmu.” HR Bukhari dan Muslim.
Dalam riwayat lain disebutkan ”Pada setiap rakaat dalam sholatmu.” HR. Ahmad. Dalam riwayat lain Beliau SAW bersabda ”Pada setiap rakaat ada bacaan al-Faatihah.” HR Ibnu
Majah dan Ibu Hibban.
TASYAHHUD AWAL
Rasulullah SAW duduk tasyahud setelah rakaat kedua, jika sholat yang dilakukannya hanya dua rakaat, seperti sholat Subuh. Menurut Nasa’i Beliau SAW duduk iftirasy’ duduk diatas telapak kaki
kiri yang dihamparkan dalam telapak kaki kanan yang ditegakkan, seperti ketika Beliau duduk diantara dua sujud. Demikian juga apabila Beliau SAW duduk pada tasyahhud awal dalam sholat tiga
atau empat rakaat.
Beliau SAW menyuruh orang yang salah sholatnya untuk melakukan hal itu sebagaimana sabdanya ”Bila kamu duduk dipertengahan sholat, hendaklah kamu melakukan thumuninah. Lalu hamparkanlah
telapak kaki kirimu kemudian bacalah tasyahud.” HR Abu Daud dan Baihaqi.
Dalam hadits riwayat Ibnu Abi Syaibah, Thayalisi dan Ahmad, Abu Hurairah r.a mengatakan bahwa Nabi SAW telah melarangnya duduk diatas tumit seperti duduknya anjing. Dalam hadits Muslim dan
Abu Uwanah, Nabi SAW melarang duduk diatas tumit seperti duduknya setan.
Muslim dan Abu Uwanah meriwayatkan bahwa apabila duduk tasyahhud, Nabi SAW meletakkan tangan kanan diatas paha kanannya dalam riwayat lain disebutkan : pada lutut kanannya dan
meletakkan telapak tangan kirinya pada paha kiri dalam riwayat lain disebutkan : pada lutut kirinya. Merenggangkan telapak tangannya diatas lutut.
Menurut Nasa’i, Nabi SAW meletakkan siku kanan diatas pada kanannya. Nabi SAW melarang bertumpu pada tangan kirinya pada waktu duduk tasyahud dalam sholat sebagaimana sabdanya ”Cara
semacam itu adalah cara sholat orang Yahudi.” HR Baihaqi dan Hakim.
Dalam hadits lain disebutkan ”Janganlah engkau duduk seperti itu karena duduk seperti tiu adalah duduknya orang yang sedang diazab.” HR Ahmad dan Abu Daud.
Dalam hadits lain disebutkan ”Duduk seperti itu adalah cara duduk orang-orang yang dimurkai Allah.” HR Abdur Razzaq.