Desain Penelitian Penjelasan Istilah

Wahyudin Noe, 2012 Perilaku Kekerasan Mahasiswa Dalam Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum Melalui Demonstrasi : Studi Kasus Mahasiswa di Kota Makassar dalam Kegiatan Demonstrasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 62

B. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti membuat suatu desain penelitian yang bermaksud untuk menggambarkan langkah-langkah yang akan ditempuh oleh penulis. Langkah-langkah ini, dapat dilihat gambar dibawah ini : Pengumpulan Data Pengolahan Data Perumusan Hasil dan Kesimpulan Penelitian Analisis Studi Empiris Studi Pendahuluan Penentuan Masalah Identifikasi Masalah Perumusan Masalah Penyusunan Instrumen Pedoman Wawancara Kajian Pustaka Wahyudin Noe, 2012 Perilaku Kekerasan Mahasiswa Dalam Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum Melalui Demonstrasi : Studi Kasus Mahasiswa di Kota Makassar dalam Kegiatan Demonstrasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 63 Gambar 3.1 Desain Penelitian

C. Pendekatan dan Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif didasarkan pada dua alasan. Pertama , permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini membutuhkan sejumlah data lapangan yang sifatnya aktual dan kontekstual. Kedua , pemilihan pendekatan ini didasarkan pada keterkaitan masalah yang dikaji dengan sejumlah data primer dari subjek penelitian yang menyangkut perbuatan dan ungkapan kata-kata dari informan yang sedapat mungkin bersifat alami, tanpa adanya rekayasa serta pengaruh dari luar. Sebagaimana Moleong 2006: 3 mengatakan bahwa “penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data kualitatif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari perilaku orang-orang yang diamati”. Atas dasar itu maka penelitian ini dapat digolongkan kedalam penelitian kualitatif-naturalistik. Cresswell 1998: 15 mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai berikut: Qualitatif research is an inquiry process of understanding based on distinct methodological tradition of inquiry that explore a social or human problem. The researcher build a complex, holistic picture, analysis words, reports detailed views of informants, and conducts the study in a natural setting. Wahyudin Noe, 2012 Perilaku Kekerasan Mahasiswa Dalam Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum Melalui Demonstrasi : Studi Kasus Mahasiswa di Kota Makassar dalam Kegiatan Demonstrasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 64 Pendapat Craswel tersebut, menjelaskan bahwa penelitian kualitatif didasarkan pada tradisi metodologi penelitian dengan cara menyelidiki masalah sosial atau kemanusiaan. Peneliti membuat gambaran kompleks bersifat holistik, menganalisis kata-kata, melaporkan pandangan-pandangan para informan secara rinci, dan melakukan penelitian dalam situasi alamiah. Karakteristik pokok yang menjadi perhatian dalam penelitian kualitatif adalah kepedulian terhadap “makna”. Dalam hal ini penelitian naturalistik tidak peduli terhadap persamaan dari obyek penelitian, melainkan sebaliknya mengungkap tentang pandangan tentang kehidupan dari orang-orang yang berbeda-beda. Pemikiran ini didasari bahwa makna yang ada dalam setiap orang manusia berbeda-beda. Oleh karena itu, tidak mungkin untuk mengungkap kenyataan yang ada dalam diri orang yang unik itu menggunakan alat lain kecuali manusia sebagai instrumen dan peneliti mendatangi sendiri sumbernya secara langsung. Menurut Bogdan dan Biklen 1992: 27 bahwa “pengumpulan data dalam penelitian kualitatif hendaknya dilakukan sendiri oleh peneliti dan mendatangi sumbernya secara langsung”. Peneliti memilih pendekatan ini, karena ingin mengetahui secara langsung dan mendalam mengenai kegiatan mahasiswa yaitu demonstrasi yang berujung pada perilaku kekerasan. Dari penelitian ini diharapkan dapat dikumpulkan data sebanyak mungkin dengan tidak mengesampingkan keakuratan data yang diperoleh.

2. Metode Penelitian

Wahyudin Noe, 2012 Perilaku Kekerasan Mahasiswa Dalam Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum Melalui Demonstrasi : Studi Kasus Mahasiswa di Kota Makassar dalam Kegiatan Demonstrasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 65 Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus atau penelitian kasus case study . Berdasarkan Yin 1995: 18 bahwa “studi kasus adalah suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata bilamana, batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas, d an dimana multisumber bukti dimanfaatkan”. Sedangkan menurut Smith Lincoln dan Denzin, 2009: 300 bahwa “kasus adalah suatu sistem yang terbatas abounded system ”. Menurut Stake Creswell, 2010: 20 bahwa “studi kasus merupakan penelitian dimana peneliti di dalamnya menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktifitas, proses, atau sekelompok individu yang dibatasi waktu dan peristiwa”. Metode ini dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap suatu kelompok, organisasi, lembaga atau gejala tertentu. Sementara menurut Maxfield Nazir, 2011: 57 bahwa “ Case study adalah penelitian tentang status penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas ”. Selanjutnya, Nazir 2011: 57, menjelaskan bahwa studi kasus atau case study adalah: Penelitian yang subjek penelitiannya dapat berupa individu, kelompok, lembaga maupun masyarakat. Sehingga dapat memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat dan karakter- karakter yang khas dari kasus, yang kemudian dari sifat-sifat khas di atas akan menjadikan suatu hal yang bersifat umum. Berdasarkan pendapat Lincoln dan Guba Mulyana, 2002: 201, mengemukakan keistimewaan penelitian studi kasus sebagai berikut: 1 Studi kasus merupakan sarana utama bagi penelitian emik, yakni menyajikan pandangan subyek yang diteliti; 2 Studi kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari; 3 Studi kasus merupakan sarana efektif untuk Wahyudin Noe, 2012 Perilaku Kekerasan Mahasiswa Dalam Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum Melalui Demonstrasi : Studi Kasus Mahasiswa di Kota Makassar dalam Kegiatan Demonstrasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 66 menunjukkan hubungan antara peneliti dan responden; 4 Studi kasus memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi internal yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi faktual tetapi juga kepercayaan truthworthiness ; 5 Studi kasus memberikan uraian tebal yang diperlukan bagi penilaian atas transferabilitas; dan 6 Studi kasus terbuka bagi penilaian atas konteks yang turut berperan bagi pemaknaan atas fenomena dalam konteks tersebut. Dari pendapat di atas digambarkan bahwa metode studi kasus lebih menekankan pada suatu kasus, adapun kasus yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku kekerasan mahasiswa dalam menyampaikan pendapat di muka umum melalui demonstrasi. Penggunaan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus diharapkan mampu mengungkap aspek-aspek yang diteliti. Penelitian ini dilakukan di Kota Makassar, karena memiliki keunikan atau kekhasan tersendiri, antara lain: 1. Intensitas demonstrasi yang tinggi dalam merespon berbagai isu sosial politik yang terjadi di daerah maupun di pusat. 2. Apresiasi massa demonstrasi yang ditunjukkan dengan jumlah massa yang besar pada saat demonstrasi berlangsung. 3. Setiap kali melakukan aksi demonstrasi yang terkait isu sosial politik, sangat berpotensi besar bagi mahasiswa untuk bertindak kekerasan Penggunaan pendekatan kualitatif dengan studi kasus dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi yang obyektif dan mendalam tentang masalah pokok penelitian. Pendekatan studi kasus dipilih karena permasalahan yang dijadikan hanya terjadi di Kota Makasar.

D. Penjelasan Istilah

Wahyudin Noe, 2012 Perilaku Kekerasan Mahasiswa Dalam Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum Melalui Demonstrasi : Studi Kasus Mahasiswa di Kota Makassar dalam Kegiatan Demonstrasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 67 Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang sering digunakan, maka untuk menghindari terjadi salah tafsir, maka perlu diberikan penjelasan istilah terhadap istilah-istilah tersebut. 1. Perilaku Kekerasan Perilaku kekerasan adalah perilaku destruktif yang sulit dikontrol dan merugikan diri sendiri Lore dan Schults dalam Thalib, 2009: 9 yang dimaksudkan untuk menyakiti seseorang baik secara fisik maupun mental Berkowitz 1995: 4, atau makhluk hidup lain yang terdorong untuk menghindari perlakuan itu Baron dan Richardson dalam Krahe, 2005: 16. Dengan demikian, berdasarkan uraian di atas, maka menurut penulis dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku kekerasan agresi adalah perilaku yang merugikan diri sendiri yang dilakukan secara sengaja untuk menyakiti, melukai, atau merusak orang lain atau lingkungan sekitarnya. 2. Penyampaian Pendapat di Muka Umum Penyampaian pendapat di muka umum adalah penyampaian pikiran secara lisan, tulisan, dan sebagainya secara bebas dan bertanggungjawab sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, di hadapan orang banyak, atau orang lain termasuk juga di tempat yang dapat didatangi dan atau dilihat setiap orang Pasal 1, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998. Wahyudin Noe, 2012 Perilaku Kekerasan Mahasiswa Dalam Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum Melalui Demonstrasi : Studi Kasus Mahasiswa di Kota Makassar dalam Kegiatan Demonstrasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 68 Dengan demikian, pendapat di muka umum adalah menyampaikan gagasan secara lisan dan tulisan dengan mempunyai maksud dan tujuan tertentu kepada orang banyak. 3. Demonstrasi Mahasiswa Demonstrasi mahasiswa adalah gerakan parlemen jalanan oleh sekumpulan mahasiswa untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara demonstratif di muka umum Pasal 1, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 yang merupakan upaya sadar yang kongkrit dan sistematis dalam upaya kontrol sosial terhadap perwujudan demokrasi Pontoh, 2005: 29. Dengan demikian, demonstrasi mahasiswa adalah suatu gerakan perlawanan massa sekumpulan mahasiswa yang mempertunjukan kehendak atau pendapat terhadap pemerintah atau penguasa, akibat dari ketidakadilan.

E. Instrumen Penelitian