Penentuan zat-zat makanan dalam isi rumen sapi dan pemanfaatannya dalam ransum ayam petelur tipe medium pada masa pertumbuhan dan produksi
Kupersembahkan kehadapan yang kumuliakan
ayah b u n k
dan
anak isteriku
tercinta
-
PENENTUAN ZAT ZAT MAKANAN DALAM IS1 RUMEN SAP1 DAB
PEMAWFAATANNYA OALAM RANSUM AYAM PETELUR TlPE
MEDIUM PADA MASA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
Oleh
M.
HAFlL
ABBAS
F A K U L T A S PASCASARJANA
INSTITUT P B R T A N I A N
bOQOR
MOHAMMAD M I L ABBAS.
Penentuan Zat-zat Makanan
dalam
Isi Rumen Sapi dan Pemanfaatannya dalam Ransum Ayam Petelur Tipe Medium pada Masa Pertumbuhan
(Di bawah bimbingan :
Harimurti
Juju Wahju,
Dawan Sugandi,
dan
Produksi
sebagai
ketus,
Martojo, Reviany Widjajakusuma,
Aunuddin den A. T. A. Karossi, sebagai anggota).
Penelitian dilaksanakan di Stasiun Percobaan Bahan
Makanan Campuran untuk Ternak, Lembaga
Kimia
Nasional
(Puslitbang Kimia Terapan), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Bandung, dari tanggal 8 Januari 1984 sarnpai 28
Januari 1986.
Penelitian bertujuan untuk mempelajari dan meneliti gizi isi rumen (limbah RPH) serta cara pengolahan guna rneningkatkan mutu isi rumen sehingga dapat dimanfaatken semaksimalnya untuk bahan campuran makanan ayam. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi
atnupunpeaoman dalam penetapan cara-cars pengolahan dan
jumlah pemberian untuk menyusun ransum ayam yang
tepat
serta ekonomis.
Sebagai cuplikan isi rumen, dipergunakan isi r u m e n
berasal dari sapi Peranakan OngoTe yang mendapat makan-
an jersmi padi sebelum sapi dipotong.
rnencakup:
Penilaian
gizi
analisis proksimat, kandungan mineral, vita-
min dqn asan amino, serta komposisi kimia berupa
serat
deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF).
Pengolahan terhadap isi rumen dilakukan dengan cara menghidrolisis isi rumen dengan filtrat air
abu se-
kam yang diperkaya dengsn campuran mineral, otoklaf dan
sekali gus dilakukan uji-coba terhadap ayam broiler dan
petelur tipe medium.
Bagi penelitian utama, dipergunakan
ayam
petelur
tipe medium galur Dekalb-Warren dari PT Cipendawa, Ja
karta sebanyak 960 ekor.
Sistem kandang yang digunakan
yaitu: "colony cagen yang masing-masing petak
ditempatkan sebanyak 1 6 ekor ayam dara,
"single cagem untuk ayam petelur.
kan pada masa dara,
dan
kandang
sistem
Ransum yang diguna
rsnaum disusun
kkal/kg dan protein 14.5W0
-
dengan energi 2900
Ransum pada periode berpro-
duksi m e n g a n d u n g energi 2 850 kkal/kg
1%-
-
dengan
protein
Kesemua ransum disusun isokalori dan isoproteinr
Makanan dan air minum diberikan
Libitum.
Rancangan yang digunakan ialah Rancangan Acak Lengkap yang disusun menurut pole Faktorial 5 x 3 x 2
ngan due ulangan, den tiap kombinasi perlakuan
de
-
terdiri
dari 1 6 ekor ayam sebagai unit percobaan.
Sebagai faktor pertama ialah tingkat pemberian isi
m e n yang terdiri dari lima taraf:
0, 4,
8, 12 dan 16
persen dalam ransum, faktor kedua tiga taraf pengolahan
isi rumen yakmi: isi rumen biasa (IRB), isi rumen dihidrolisis dengan filtrat air abu sekam yang diperkaya de-
man mineral (IRAASM) dan otoklaf (IRoT),
Faktor keti-
ga t e r d i r i d a r i dua t a r a f penambahan DL-Metionin,
0 dan
0.15%.
Data yang d i p e r o l e h d a r i p e n e l i t i a n
dengan aidik ragam.
ini
dXolah
Untuk membedakan pengaruh a n t a r ke-
lompok p e r l a k u a n d i l a k u k a n U j i LSD dan U j i J a r a k Berganda Duncan.
Untuk m e l i h a t penyebaran angka kematian di-
gunakan "independent t e s t w .
H s s i l a n a l i s i s dan pembahasan menunjukkan bahwa:
7-
Kandungan p r o t e i n i s i m e n s a p i
8.0
-
8,45%, s e r a t k a s a r 33-53
17.,20%, lemak k a s a r 1 - 2 3
-
-
-
67.792,
l i g n i n 18.84
-
14.61%, s e l u l o s a 26.11
12 -77%.
Cu,
7.14246,
0,927,
abu 16.19-
BETN 31 -11-33.51%
-
518.36%~NDF 56.9
-
24.71% dan s i l i k a 13.71-
Kandungan m i n e r a l Ca, P. K,
0,522,
antara
28.47%- h e m i s e l u l o s a 11 - 9 3
C l dan I b e r t u r u t - t u r u t
0.778,
34.11%,
1.79%.
Komposisi kimia berupa ADF 45-84
-
berkisar
0,077,
ialah :
0.006,
Mg,
Na,
Pe,
0-50,
0.17,
0.001,
0.393
dan
sedangkan Zn, C r den Co t i d a k ditemukan. Ni-
l a i g i z i berupa daya c e r n a p r o t e i n dan s e r a t
masing-masingnya
t e i n (N)
Mn,
43,46% dan 46.3W0,
kasar
kelamtan
pro-
56.41% dan e n e r g i metabolisme d i p e r k i r a k a n
1 497 k k a l / k g .
D i a n t a r a z a t a n t i n u t r i s i yang dite-
mukan i a l a h t a n n i n s e b e s a r 0.207%,
sedengkan sap0
-
nin t i d a k ditemukan.
2.
Kadar asam amino i s i rumen berbeda dibandingkan l a -
poran l u a r negeri,
tetapi triptofan lebih
tinggi.
Demikian pula vitamin B-kompleks sedikit berbeda dari hasil analisis sebelumnya, sehubungan dengan maCam makanan sap2 sebelum dipotong.
3.
Pengolahan isi rumen dengan filtrat air abu
sekam
1
w dan NaOH 1% selama 1 0 jam dapat meningkatkan kadar protein sebesar 26.43
dan 39.46%-unit,
rat kasar serta silika turun sebesar
15.,17%-unit,
dan se
10,11
-
da~l
Demikian pula hidrolisis dengan air
nbu sekam+ campuran mineral serta otoklaf 15 **pound
square inch" selama 1 0 menit nyata meningkatkan kadar protein den kelarutan protein serta
serat kasar dan silika.
Otoklaf 1 0 dan 20 menit da-
pat meningkatkan protein dari
dan 11,48%,
menurunkan
9.3w0menjadi
11.19
yang diiringi oleh kenaikan protein (N)
terlarut dari 57.61% menjadi 66.59%
(PL.O1),
tetapi
otoklaf selama 20 menit menurunkan protein terlarut
menjadi 50,72%0
4-
G u n a mendukung pertumbuhan dan performans a y a m broi-
ler, pemberian isi m e n sampai 7% sangat
dan laju pertumbuhan maksimum dicapei oleh
ransum
yang mengandung isi nunen 7% yang diotoklaf
se1-a
7 0 menit.
tinggi
Diperoleh berat badan 6.5%
dibandingkan
50
efisien,
lebih
ransum kontrol.
Konsurnsi makanan pads ayarn petelur, nyata meningkat
(PL.01) sejalen dengan kenaikan isi rumen dalam ran-
sum mengikuti persamaan regresi :
Y
6.
= 116.44
+
0.874
IR
Pemberian isi rumen 4
-
0,033
(R*
IR*
= 0-58).
16% dalam ransum ayam
pe-
telur dara dapat membatasi pertambahan berat badan
saat mencapai dewasa kelamin, tetapi tidak
dapat
5m
menunda saat dewasa kelamin dan umur mencapai
produks i,
7,
Produlcsi telur Ithen day dan hen housed basisn
ti-
-
dak dipengaruhi oleh tingkat isi rumen dalam ran
sum, masing-masingnya sebesar 76.30
dan 74.30%.
tapi pada fase kedua produksi (setelah minggu
43) produksi telur nyata dipengaruhi oleh
teke-
thgkat
pemberian isi rumen mengikuti persamaan kuadratik:
Y = 70002 + 0 0 6 3 IR
- 0,043
IR
*
( ~ ~ = 0 . 9 3 ) ,
yang menunjukkan bahwa pemberian isi m e n
dalam
jangka wektu lebih panjang sangat bermanfaat untuk
produksi telur maksimal.
8,
Kualitas telur berupa Haugh Unit dan tebal
kera-
bang telur serta membrannya same saja antara
satu
perlakuan dengan perlakuan lainnya, tetapi pemberian isi rumen biasa dan AASM yang tinggi menyebab
kan makin pekatnys
warna kuning telur.
Sebalik
nya ransum yang diberi isi m e n diotoklaf
-
Y=g
tinggi, akan menyebabkan warna kuning telur menjadi l e b i h pucat.
9,
Angka kematian selama periode dara ialah 0.73%
pada periode produksi sebesar 5.4276,
dan
yang merupa
-
kan angka kematian normal dalam pemeliharaan
ayam petelur.
10,
Pemberian isi rumen dalam jumlah tinggi untuk
nyam broiler dapat rnenyebabkan banyaknya kejadian
"leg abnormalitym, tetapi gejala ini tidak ditemui pada ayam petelur.
11,
Pendapatan berupa "income over feed cost"
sama
saja antara satu perlakuan dengan perlakuan lainnya,
Untuk tingkat pemberian isi rumen 0, 4, 8,
12 'dan 16% diperoleh pendapatan selama 31 minggu
penelitian sebesar :
4652.26,
F@
4435.55
&an
SQ
4580.71,
l@
4533.92,
4 4501,04/ekor.
Rp
Pemberi-
an isi m e n % yang ditambah DL-Metionin
O,S%
menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi (PL-05)
yaitu sebesar 4 4808.26 dibandingkan dengan ransum kontrol $ 4497,17/ekornya,
PENENTUAN ZAT-ZAT MAKANAN DALAM I S 1 RUMEN
PEMANPAATANNYA DALAIVI RP3lSUbl AYAM PETELUR
MEDIUM PADA MASA PERTUMBUHAN
SAP1 DAN
TIPE
DAN PRODUKSI
Oleh
I. HA.??IL ABBAS
FTK 82514
T e s i s s e b a g e l salah satn syarat u n t u k memperoleh g e l e r
Doktor
pa&
F e k u l t a s P a s c a s a r j e n a , I n s t i t u t P e r t a n i a n Bogor
*.
JURUSAN ILMU TERNAK
B O G O R
1987
:
Judul Tesis
PEIQ3NTUAN ZAT-ZAT AUKANAN DALABd
I S 1 R W N SAP1 DAN PEDWBBTl4.NNYA D
m RANSUIh AY&1 PETELUR
TIPE MEDIUM PADA MASA PERTUMBUHADl DAN PRODUKSI
Nama
: M.
mahasiswa
HdFIL ABBAS
I)
: 82514
Nomor Pokok
Menyetujui
1. Komisi Penasehat
n
3-
Prof. D r Dawan Sugandi
Ketua
Anggot a
Anggota
Dr Ir Aunuddin
Z.
Anggota
Anggota
D r A. T. A, K a r o s s i
Anggota
Penge t ahui
2. Ketua Bidang Keahlian
u l t as
Psscasarjana
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan tanggal 11 September 1945. dl
Air Randah, Payakumbuh, Sumatera Barat.
Penulis ada-
lah anak tertua putera Abbas Karangan dengan
Zainaro
Pada tahun 1965 menamatkan Sekolah hlenengah Atas bagi!J
an Pengetahuan Alam di SUIPLN I Payakumbuh.
Gelar Sarjana Peternakan diperoleh pada Fakultas
Peternakan, Universitas Andalas Padang, tanggal 21 Juli 1971.
Sejak Oktober 1970 bekerja sebagai Asisten hluda
pada Fakultas Peternakan, Universitas Andalas, den dewasa ini menjabat sebagai Lektor Kepala.
Pada tahun 1975 mendapat kesempatan mendalami masalah Industri Ternak Unggas di Jepang dengan beasiswa
A.O.f.S/pemerintah
Jepang.
Penulis mendapat kesempetan tugas belajar
sejak
1 September 1980 pada Pakultas Pascasarjana, IPB.
meqyeleseikan program Lfagister Sain dalarn Ilmu
dan
Ternak
a.
15 Juli 1982.
Semenjak 1 September 1982 mengikuti
S3
(program Doktor) pada Pakultas Pascasarjana, Institut
Pertanian Bogor, bidang keahlian ILmu Froduksi
dan
Nutrisi lernak Unggas.
Dari perkawinan dengan Nuryati, penulis dikurniai
dua orang putera dan seorang puteri.
.
UCAPAN TERIMA KASIH
Syukur Alhamdulillah, berkat rakhmst
Allah Subhanahuwataala, penulis
tesis h i .
dan taufiq
dapat menyelesaikan
Penulis menyadari sepenuhnya betapa susah-
nya untuk menempatkan perbendaharaan kata-kata guna menyampaikan penghargaan dan t b d a terima kasih, kepa*
mereka yang penulis hormati dengan sepenuh hati, yang
telah mellmpahkan tenaga den pikirannya demi kemajuan
penulis dalam menuntut ilmu.
Namun demikian, izinkan-
lah penulis untuk menyampaikan ungkapan perasaan hati
dengan penuh ketulusan ini.
Pada tempatnyalah penulia menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada mereka yang telah mendidik penulis sejak dari bangku Sekolah Rakyat
sampai dapat menyelesaikan
Tinggi.
pendidikan di
Perguruan
Bimbingan den pengarahan mereka sejak dinilah
yang telah memberi dasar bagi penulis, sehingga membuka keaempatan untuk mengikuti program pendidikan lebih
lar;>ut.
Dengan selesainya tulisan ini, penulis menyampaikan terima kasih tak terhingga kepada Bapak
Prof.
Dr
Dawan Sugandi selaku Ketua Komisi Pembimbing yang
te-
lah banyak memberikan bantuan nasehat serta
fasilitas
semenjak penulis mulai mengikuti Program S di Fakul
3
tas Pascasarjana IPB. Izinkanlah penulis untuk menn
-
ungkapkan e e p a t a h kata.
Betapa
b e s a r -perhatiam
pengorbanan s e r t a waktu yang t e l a h Bapak berikan.
dan
Se-
g a l a k e i k h l a s a n dan p e r h a t i a n Bapak s e r t a keluarga se-
lama mendidik dan membimbing p e n u l i a m e l a l u i
diskusi
s e r t a pengkajian h a a i l n y a sehingga berwujud t e s i s ini,
merupakan s u a t u j a s a den kenangan yang eangat mendalam
b a g i penuLis dan keluerga.
Lain t i d a k hanyalah ucapan
t e r i m a k a s i h dan maaf tak t e r h i n g g a yang dapat p e n u l i s
sampaikan,
Semoga s a j a semua p e t u n j u k
dan bimbingan
d i sisi
yang Bapak b e r i k a n rnenjadi a m a l s a l e h
Tuhan
Yang Maha Esa.
Kepada Bapak P r o f ,
D r J u j u Wahju,
aelaku
Anggota
Komisi Pembimbing, yang t e l e h memberikan petunjuk
dan
bimbingan yang s a n g a t berharga b s g i penyernpurnaan penel i t i a n den t e s i s i n i , penulis rnengaturkan banyak terima k a s i h ,
Kesabaran dan ketekunan yang penuh r a s a ke-
bapakan dalam mengarahkan p e n u l i s ,
juga merupakan sua-
t u kenangan yang t i d a k mudah t e r l u p a k a n .
S e l a n j u t n y a ucapan t e r i m a k a s i h
p e n u l i s aampaikan kepada Bapak P r o f .
tojo,
dab
penghargaan
Dr K a r i m u r t i Mar-
sebagai Anggota Komlai, yang t e l a h memberikan ba-
nyak waktu dan petunjuknya selama
kan s t u d i ,
p e n u l i s menyelesai-
p e n e l f t i a n dan karya i l m i a h i n i .
Kepada I b u D r Reviany Wid j a j akusuma, s e l a k u Angg.0t a Team Komisi, yang t e l a h banyak memberikan
petunjuk
iii
dan bimbingan sejak mulai penelitian sampai selesainya
tulisan ini, penulis ucapkan pula banyak terima kasih.
Kepada Bapak Dr Ir Aunuddin, sebagai Anggota
Ko-
misi Pembimbing yang telah memberikan petunjuk dan pengarahan sejak mulai penelitian, penulis
.
mengucapkan
terima kasih sebessr-besarnya.
Teruntuk kepada Bapak Dr A, Tenri Karossi, selaku
Anggota Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan
waktu dan fasilitas di Puslitbang Kimia Terapan (LKN)-
LIPI, Bandung, untuk kelancaran penelitian h i ,
lupa penulis mengat-ken
ribuan terima kasih.
tidak
Rasa ke-
keluargaan yang Bapak berikan selams ini sangat dihargakan sekali
.
Semua pengarahan, bimbingan dan petunjuk dari Tearn
Komfsi Pembimbing/Penasehat, tak dapat penulis melu-
pakannya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan ber-
kat dan kurnianya kepada beliau bersama.
Ucapan terima kasih selanjutnya ingin penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr H-Sitanala Arsyad, Rektor
Institut Pertanian Bogor, yang telah dapat menerima tesis ini.
Demikian pula rasa terima kasih
disampaikan
pada Bapak Prof, Dr Ir Edi Guhardja sebagai Dekan
Fa-
kultas Pascasarjana yang telah member1 kesempatan-kepada penulis unt uk mengikuti pendidikan Program
Doktor
di Institut Pertanian Bogor.
iv
Kepada Bapak Rektor &an Dekan F a k u l t a s Peternakan
U n i v e r s i t a s Andalas Padang,
najemen Program Doktor,
s e r t a Bapak Ketua Team Ma-
Departemen Pendidikan dan
budayean, yang t e l a h memberi kesempatan pada
untuk m e n g i k u t i pendidikan, t i d a k l u p a pula
Ke-
penulis
diuaspkan
banyak t e r i m a k a s i h ,
S e l a n j u t n y a ucapan t e r h a k a s i h dan
penghsrrgaan
p e n u l i a sampaikan kepads Bapak D r Ir Ign S u h a r t o , s e l a -
ku D i r e k t u r Lembaga Kimia Nasional-LIPI,
Bandung,
yang-
t e l a h menyambut i d e a s e r t a memberikan bantuan f a s i l i
t a s dan dens untuk p e n e l i t i a n i n i .
Bantuan
-
fasilitas
dan dana s e r t a p e r h a t i a n yang d i b e r i k a n kepada p e n u l i s
t e l a h memungkinkan p e n e l i t i a n i n i b e r j a l a n l a n c a r sebagaimana diharapkan,
Ucapan t e r i m a k a s i h i n i dfsampaikan p u l a
sdr.
Ir Patuan LPS dan Drs R .
kepada
Sarwono, Kepala
Stasiun
Percobaan Bahan Makanan Campuran untuk Ternak, L ~ N
Ujungberung,Bandung b e s e r t a s t a f , a t a s kerjasarna s e f a ma p e n e l i t i a n berlangsung.
kan kepada s a u d a r a :
Terima kasihpun disampai
Sutisne, Sugito,
Elan
-
Sutarlan,
Ngadiman, Malanur, Adang I j i p dan O c i n Miganda yang tel a h banyak membantu demi k e l a n c a r a n pelaksanaan
pene-
litian.
Kepada s d r .
*eta
Ir Maslon Peto, Ir Relifman, Ir Bieng
den Tugur Wimbarjo, yang t e l a h i k u t s e r t a menyum-
bangkan tenaganya dalam penelitian h i selagi mahasiswa, juga diucapkan banyak terfma kasih.
Kepada sdr, Ir Asgul Syamauddin di Fakultas Peternakan Universitas Andalas, tidak lupa diaturkan banyak
terima kaaih atas bantuan kerjasama selama penulis mengikuti pendidikan ini.
Teruntuk ayah dan bunda tercinta, yang dengan segala kepapaannya telah memberikan dorongan semangat untuk mencapai kebaikan dalam hidup ini,
kupersembahkan
tesis i n i sebagai luapan rasa syukur dan terima kasih,
Begitu pula kepada adik-adik dan keluarga di Payakum
-
buh dan Padang, serta Ikatan Xeluarga Sago di Jakarta,
Penulis sampaikan pula ucapan terha kasih atas dorong-
an moral yang diberikan selama ini.
Demikian pula ke-
pada semua pihak yang memungkinkan selesainya
ini
.
studi
Akhirnya teruntuk, Nuryati -istriku- serta ananda
Astafdil Ridha, I l m a n ~abri-dan
Innashalti, kupersem
-
bahkan karya ilmiah ini sebagai ucapan terimalcesih dan
cinta atas pengorbanan moral gang telah
dipertaruhkan
selama pendidikan dan penyelesaian tesis i d .
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini m a sih jauh dari semestinya, namun demikian
dapat bemanfaat adanya.
Amiin.-
semoga
A
saja
Halaman
.......*...........,,.......,........vii
DAFTAR TABEX .................................$
x
DAFTAR GAMBAR .................................
xviii
PENDAHULUAN *-.-...-.....-.*--.--.-..-1
T I N J A U A N PUSTAKA ....-*.-.
,.-*.,..-.---.-....,, 8
DAFTAR IS1
,
v . . . . .
..,
Isi Rumen sebagai Bahan Makanan
....,
Pengaruh Baktor Anti Kualitas dalam Makanan terhadap Performans
,.......,
22
Pengolahan Bahan Makanan berlignoselulosa
: Guna Meningkatkan Kualftas
.,........
37
Ransum untuk Ayam Broiler dan A y a m Petelur
49
Isi Rumen sebagai Bahan Makanan Ternak
8
Ayam
Ayam
MATERI DAN METODA
28
..........,-...........o...-e
Penelitian Pertamn
66
.....,.............-.
66
......,.....,......-**--.
Pengblahan untuk Meningkatkan Kuali tas Isi Rumen, ..................
Pengnruh Pemberian Isi Rumen terhndap
Pertumbuho.n A y a m Broiler. ... ..
Penelitian kedua
,
Penelitian Ketiga
........................
Pengaruh Pemberian Isi Kumen terhadap
Performans Ayam Darn dan Petelur
Tipe Medium
....................
HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................
A, Nilni Gizi Isi R u m e n Sapi ............
B.
Pengaruh Pengolnhan terhadap Kualitns
Gizi Isi Rumen Sapi
.................
102
vii
D a f t a r Isi ( I a n j u t a n )
.
Pengaruh H i d r o l i s i s dan Penjayann t e r
hadap K u a l i t a s I s i H u m e n Sapi.
102
Pengaruh H i d r o l i s i s dan L a m a Waktu
O t o k l a f terhadap K u a l i t a s
Isi
Rumen.
105
.........................
Pengaruh P e m b e r i n n I s i R u m e n terhndap
P e r f o r m a n s A y a m B r o i l e r ........
C,
7 09
Pengaruh P e m b e r i n n I s i R u m e n terhadap
P e r f o r m a n s hymn D n r a dun P e t e l u r T i pe M e d i u m
........................... 1 17
Suhu d a l a m K a n d a n g ..................
117
K u a l i t a s R u n s u m yang M e n g a n d u n g
Isi
H u m e n S a p i .....................
120
P e r t a m b a h a n B e r a t B h d a n S e l a m a Periode D a r n .......................
125
Berat Badan
Umur
Mencapai
D e w a s a K e l a m i n .................. 131
K o n s u m s i M a k a n a n A y a m D a r a ? i p e Med i u m ...........................
"35
K o n v e r s i M a k a n a n A y a m D a r a T i p e Med i u m ...........................
dan
Sant
,140
A n g k a K e m a t i a n Ayam S e l a m a
Dara
Periode
...........................
U m u r ~ e n c n & i 50% P r o a u k s i
Ayam
........................
K o n s u m s i M a k a n a n Ayam P e t e l u r T i p e
M e d i u m .........................
Petelur
..............................
K o n s u m s i A s a m A m i n o T i a p H a r i oleh
A y a m P e t e l u r ...................
K o n s u m s i P r o t e i n T i a r H a r i A y a m Pete-
lur
Konsumsi Air M i n u m Ayam Petelur
.....
442
143
146
152
155
159
viii
D a f t a r Isi ( k n j u t a n )
Halaman
Tipe
....,*...............,..
Produksi T e l u r berdnsnrknn"Hen
day". ....................
Produksi T e l u r berdasarkon "Hen
housed". .................
Produksi T e l u r Ayam P e t e l u r
Medium
Rataan B e r a t Yelur Ayom P e t e l u r
....................Bernt Badan, Karkas dan A l a t
Dalam
Ayam P e t e l u r U m u r 52 Minggu ..
Produksi "egg mass" Aynm P e t e
lur.
;
...
K u a l i t a s T e l u r Aynm P e t e l u r Tipe Medium ....................*.....
Konversi Makanan Ransum Mengandung
Isi Rumen o l e h Ayam P e t e l u r
....................
K u a l i t n s T e l u r dengan Raugh
Unit.
l e b a l Kernbnng b e r i k u t Membran
Kulit l e l u r .
.............
Tipe
.........................
Angka Kematinn Ayam P e t e l u r
Medium
Aspek ~ k o n o m i sPenggunaan Rnnsum
Mengandung I s i Rumen untuk Ayam
P e t e l u r Tipe Medium
...........
Ha 1aman
Nomor
'
Teks
1;
2,
Isi
............................
Isi
...............
Isi
.. 1 9
.............................tuhan
Persentase J e n i s
t o n g ...................................
38
Protein
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .untuk
. . . . .52. . . . . .
Praktis Protein
Asam
weuk Ayam ~....-............5 5
....................... 56
n e r a l untuk
Kandungan Zat-eat
rape N e g a r a
Makanan
Rwnen d a r i Bebe-
16
Kandungan Zat-zat Makanan
Rwnen d a r i Beber a p a D a e r a h d i Indonesia
30
K o m p o s i s i Asam-asam
4.
K a n d u n g a n V i t a m i n Is+ R u m e n K e r i n g dan K e b u
Amino
Rumen K e r i n g
Ayam
5.
20
M a k a n a n Sapi s e b e l u m
dipo-
6,
Kebutuhan
Ayam
7.
Rekomendasi Kebutuhan
Amino
8.
R e k o m e n d a s i K e b u t u h a n P r ~ k t i sV i t a m i n dan M i Ayam
9.
Susunan Ransum P e n e l i t i a n Pengaruh
Otoklaf
dan T i n g k e t P e m b e r i a n I s i R u m e n t e r h a d a p
P e r f o m a n s Ayam B r o i l e r U m u r Enam M i n g g u
10.
17,
12,
13,
dan A s a m - a s a m
Amino
dan
M a k a n a n Ransum P e r c o b a m Pengaruh O t o k f a f dan T i n g k a t P e m b e r i a n Is1
Rumen terhadap P e r f o n a n s Ayam B r o i l e r
.
Susunan R a n s u m P e n e l i t i a n S e m a s a P e r i o d e D a r a
Urnur 8 - 20 M i n g g u .....................
.....................
Susunan R a n s u m P e n e l i t i a n untuk Ayarn P e t e l u r
- 52 h l i n g g u .........................
K a n d u n g a n Zst-zat M a k a n a n Ransum Ayam D a r a
Umur 8
20 Minggu
-
Kandungan Z a t - z a t Makanan d a l a m Ransum
petelur
150
75
Kandungan Z a t - e a t
22
14.
17
Ayam
................................
K o m p o s i s i P f i z e r Premix-B
t i a p Kg P r e m i x - B
,,
76
82
83
84
85
86
Daftar Tabel (Lanjutan)
Nomor
Halaman
16.
Pengelolaan dan Program Pencegahan Penyakit
terhadap Ayam Percobaan
..............
87
17.
Kandungan Zat-zat Makanan Isi Rumen Kering.
96
18,
Kandungan Mineral. Isi Rumen Kering dan Jeram i Padi
99
19.
Kandungan Asam-asam Amino dan Vitamin
Rumen Kering
100
Kandungan Protein, Serat Kasar dan
Silika
Isi Rumen Sapi yang dihidrolisis dengan
AAS, AASM dan Penambahan Urea
selama
sepuluh Jam
..........................
103
Pengaruh Hidrolisis dan Lama Waktu Otoklaf
terhadap Kualitas Isi Rumen Sapi Ke
ring
106
20.
21.
22,
23,
240
25-
26,
...............................
Isi
.........................
...,.......,....,........,.....,, Komposisi Kimia Isi en Sapi setelah dibe.......
ri Perlakuen Otoklaf 15 p.s,i.
110
Pengaruh Otoklaf, Hidrolisis daxl
Tingkat
Pemberian Isi Rumen terhadep herformam
Ayam Broiler
71 1
.........................
Rataan Suhu dan Kelembaban Nlsbi dalam Ru ang Kandang ..........................
Hasil Analisis Proksimat Ransum Grower yang
dipergunakan Selama Penelitian .......
28.
-
,......................,.........,
Rataan Komposisi Kimia Ransum Ayam Petelur
Penelitian ....,......................
122
124
Rataan Pertambahan Berat Badan Total dan Tiap 28 Hari Ayam Dara Tipe Medium Umur
8
20 Minggu
127
Perbandingan Eelatif Berat Badan Ayam Dara
Petelur Dekalb-Warren terhadap
Berat
Standar dari Pembibit pada
Umur
20
ainggu
3
-
29.
121
Hasil Analisis Proksimat Ransum Ayam Pete
lur yang dipergunakan selama Peneliti-
an
27,
117
........................
............................-..
'
30
Daftar
Tabel (Lanjutan)
Nomor
30,
31.
32.
Halaman
R a t a a n B e r a t Badan dan Umur S a a t Mencapai Dewasa Kelamin Ayam Petelur Dekalb-Warren
Dara
- 2 0 Minggu ....................
R a t a a n Konsumsi P r o t e i n T i a p H a r i Ayam Dara
UULUT 8 - 2 0 Minggu ....................
Rataan Konsumsi Maksllan T i a p H a r i Ayam
Umur
e
.................
33.
R a t a a n Konsumsi Air Minum T i a p Hari Ayam Dara Umur 8
20 Minggu
34.
................................
M o r t a l i t a s Ayam Petelur Semasa Periode Dara
Umur 8 - 2 0 Minggu ...,.........,......
R a t a a n U m u r Mencapai 5072 P r o d u k s i
Petel u r Dekalb-Warren .....................
R a t a a n J u m l a h Konsumsi Makanan T i a p Hari
Ayam P e t e l u r T i p e Medium ..............
R a t a a n Konsumsi Makanan
P e t e l u r f i p e Medium ..................................
-
36.
37.
38.
335
137
139
R a t a a n K o n v e r s i Makanan Ayam Dara U m u r 8- 20
lVIinggu
35.
132
141
142
Ayam
145
148
Ayam
149
39.
Konsumsi F?rotein Tiap H a r i Ayam P e t e l u r T i p e
............
153
40-
~ a t a a nKonsumsi A s a m Amino Netionin,
Lisin,
S i s t i n dan T r i p t o f a n T i a p H a r i A y a m Fe5 2 Minggu
t e l t i r T i p e nledium Umur 20
156
P e n g a r u h Pemberian Isi Rumen t e r h a d a p Konsums i A i r Minum Ayam P e t e l u r T i p e Medium ,
760
MediumUmur22
-
52'Minggu
-
41.
42,
43.
44.
.......................
R a t a a n P r o d u k s i H a r i a n ( H e n day) AT-
l u r Tipe Medium
.
Pete-
163
P r o d u k s i T e l u r ' " h e n day I' s e t i a p P e r i o d e
ywg
2 8 H a r i A y a m P e t e l u r T i p e Medium
mendapat Ransum Mengandung Isi
3umen
Tanpa DL-Metionin
.....................
768
P r o d u k s i T e l u r " hen day " s e t i a p Periode
28 H a r i Ayam P e t e l u r T i p e Medium yang
mendapat Ransum Mengandung
Isi Rumen
d i t a m b a h k a n DL-Metionin
169
...............
'x i i
D a f t a r Tabel (Lanjutan)
Halaman
Nomor
..........................
45-
R a t a e n P r o d u k s i n H e n housed" Ayam P e t e l u r
'Pipe Medium
170
46.
P r o d u k s i T e l u r " Hen housed I' . s e t i a p P e r i ode 28 H a r i Ayam P e t e l u r T i p e
Medium
yang Mendapat Rsnsum Mengandung I s i Rumen Tanpa DL-Getionin
171
P r o d u k s i T e l u r I* H e n housed "
s e t i a p Perj.ode 28 H a r i A y a m P e t e l u r T i p e
Medium
yang Mendapat Ransum Mengandung I s i Rumen ditambah DL-Metionin
172
480
Rataan B e r a t T e l u r S e t i a p B u t i r T e l u r
P e t e l u r T i p e Medium
Ayam
...........,......
773
49-
R a t a a n P r o d u k s i H a r i a n ( e g g mass) Ayam P e t e lur T i p e Pdedium Selama 52 Minggu
.....
176
50.
Pertambahan B e r a t Badan, Karkas, A l a t - a l a t
Dalam Ayam P e t e l u r T i p e Medium U m u r 52
Minggu
179
................
47.
.............
51.
52.
...............................
Rataan K o n v e r s i Makanan p e r e k o r Ayam P e t e lur T i p e Medium ......................
Pengaruh Pernberian I s i Rumen t e r h a d a p Kualit a s Teluri
R a t a a n Haugh U n i t ,
Indeks
Warna Kuning T e l u r dan T e b a l Kerabang+
Membrannya
...........................
53.
54.
55
56-
784
188
Rataan Angka Kematian A y a m P e t e l u r T i p e M e -
.-..........................
d i u m Selama P e r i o d e P r o d u k s i U m u r 20
52 Minggu
192
-
R a t a a n Harga Bahan Makanan yang d i p e r g u n a
kan u n t u k Menyusun Ransum Ayam P e t e l u r
yang d i t e l i t i
........................
194
Rataan Harga Hansum Ayam P e t e l u r yang d i g u nakan u n t u k P e n e l i t i a n Ayam P e t e l u r T i pe Medium
'195
Pengaruh Pemberian I s i Rumen t e r h a d a p Income Over Feed Cost Ayam P e t e l u r T i p e M e
dium dengan Ransum Tanpa dan d i t a m b a h i
DL-Metionin
197
............................
..........................
xiii
Daftar label (Lanjutan)
Halaman
Nomor
57-
1.
Pengaruh Pemberian Isi Rumen terhadap'flncome over feed cost"Ayam Petelur Tipe Medium selama 31 Minggu Produksi
..,.,.,
199
Daftar Sidik R a g a m Pengaruh Otoklaf, Hidrolisis dan Tingkat Pemberian Isi Rumen
terhadap Pertambahan Berat Badan Ayam
Broiler
226
..............................
2,
Daftar Sidik Ragam Pengaruh Otoklaf, Hidro- .
lisis dan Tingkat Pemberian Isi Rurnen
terhadap Konsumsi Makanan Ayam Broi
ler ..,...,,.............,....,.......o 227
-
3,
4*
5,
6,
7.
8,
9,
10.
11,
Daftar Sidik Ragam Pengaruh Otoklaf, Hidrolisis dan Tingkat Pemberian Isi Rumen
terhadap Konversi Makanan Ayam Broiler
228
Daftar Sidik Ragam Pengaruh Otoklaf, Hidrolisis dan Tingkat Pemberian Isi Rumen
terhadap Berat Karkas Ayam Broiler
229
Daftar Sidik Ragam untuk Pertambahan Berat
Badan A y a m Dara Tiap 28 Hari Umur 8
20 Minggu
..........................-
230
Daftar Sidik Ragam untuk Berat Badan
Saat
Petelnr
Mencapai Dewasa Kelamin A y a m
Tipe Medium
231
...
..........................
Daftar Sidik Ragam untuk Umur Mencapai Dewasa Kelamin Ayam Petelur Tipe Medium ..
232
Daftar Sidik Ragam untuk Berat Badan Rela
tif terhadap Berat Standar Breeder
A y n m D a r n Umur 20 M i n g g u
233
Daftar Sidik Rsgam untuk
Tiap Hari Ayam Dara
234
.............
Konsumsi
Makanan
Umur 8 - 20 Minggu
.........
Daftar Sidik Ragam untuk Konversi
Makanan
Ayam Dara Umur 8 - 20 Minggu .........
Daftar Sidik Ragam untuk Konsumsi Air Minum
Ayarn Dara U m u r 8 -- 20 Minggu
235
236
xiv
Dnftnr T a b e l
(Lnnjutan)
Halaman
Nomor
5m
....
12,
D a f t a r S i d i k Rsgarn u n t u k Umur Mencapaf
Produksi Ayam P e t e l u r T i p e Medium
13.
D a f t a r S i d i k Ragam untuk Konsumsi
Makanan
p e r e k o r A y a m P e t e l u r T i p e Medium 22
52 Minggu
............................-
238
DlIakanan
D a f t a r S i d i k Ragam u n t u k Konsumsi
Ayam P e t e l u r T i p e Medium Umur 22
42
M-gu
239
Makanan
52 Minggu .....
-Konsumsi
240
14.
15.
76.
............................... -
D a f t a r S i d i k Ragam untuk
Ayam P e t e l u r Umur 43
D a f t a r S i d i k Ragam u n t u k K o n s u m s i f i o t e i n T i a p H a r i Ayam P e t e l u r T i p e PIedium U m u r
22
52 M i n g g u
241
D a f t a r S i d i k Ragam u n t u k Konsumsi M e t i o n i n
T i a p E h r i dyam Petelur T i p e M e d i u m
Umur 22
52 Minggu
..................
242
D a f t a r S i d i k Ragam u n t u k K o n s u m s i Lisin TioI?
H a r i Ayam P e t e l u r T i p e Medium Umur 2252 Minggu
243
D a f t a r S i d i k Ragam u n t u k K o n s u m s i S i s t i n T i a p
H a r i Ayam P e t e l u r T i p e &Tedium U m u r 2252 Minggu
2 4'4
Defter S i d i k R a g a m u t u k Konsumsi T r i p t o f a n
T i a p H a r i Ayam P e t e l u r T i p e Medium
U m u p 22
5 2 Ninggu
245
Daf t a r S i d i - k R a g a m u n t u k Konsumsi A i r Minum
Ayam P e t e l u r T i p e F;Tedium
.............
246
D a f t a r S i d i k R a g a m u n t u k Hen d a y p r o d u c t i o n
A y a m P e t e l u r T i p e Medium U m u r 22
52
IiJinggu
247
.......................
-
17.
-
18-
790
20.
............................
.........,...;..........-...
-
21 ,
22,
2 3 .
.........--......-
...............................
Daftar S i d i k R a g a m u n t u k H e n day p r o d u c t i o n
- 42
...............................
248
D a f t a r S i d i k R a g a m u n t u k Hen d a y p r o d u c t i o n
Medium Umur 4 3 - 52
Ayam P e t e l u r T i p e
Minggu ............................... 2 49
A y a m P e t e l u r T i p e 1)tediu.m Umur 22
Minggu
24-
237
Daftar Tabel (Lanjutan)
Nomor
25,
26,
27.
28,
Hal
-
....
Daftar Sidik Rsgam untuk Berat Telur Ayam Petelur Tipe Medium Umur 22 - 42 Minggu .
Daftar Sidik Ragatn untuk Berat Telur Ayam Petelur Tipe Medium Umur 43 - 52 Minggu ,
Dartar Sidik Ragam untuk Berat Telur
am Petelur Tipe Medium (22
52 E i n g A
Daftar Sidik Ragam untuk Produksi Telur Harian (egg mass) Ayam Petelur Tipe Medium
U m u r 20
52 Minggu
...................
-
29.
30.
Daftar Sidik R a g a m untuk Pertambahan
Berat
Badan Ayam Petelur Tipe Medium Fase I
Produksi Umur 22
42 Minggu
..........
Daftar Sidik Ragam untuk Karkas
Petelur
Tipe Medium Umur 52 Minggu ............
-
Ayam
31,
naftar Sidik Ragam untuk Lemak Abdominal .
Ayompetelur Tipe Medium U i n u r 5 2 Minggu.
32,
Daftar Sidik R a g a m untuk Berat Hati Ayam Petelur Tipe Medium Umur 52 Minggu
33.
Daftar Sidik Ragam untuk Berat Pankreas
AynrnPetelur Tipe Medium Umur 52 Minggu.
34,
Daftar Sidik Ragam untuk Berat Bnpedal Ayam
Petelur Tipe Medium Umur 52 Minggu
35.
Daftar Sidik Ragam untuk Konversi Makanan
AyamPetelur Tipe Medium pada Fase I ProduKsi U m u r 22
42 Minggu
,,.,.,
....
-
.............
36,
Daftar Sidik Ragam untuk Konversi Makanan
AynmPetelur Tipe Medium U m u r 43-52 Minggu
37-
Daf%ar Sidik R e g a m untuk Konversi Makanan
AyamPetelur Tipe Medium Umur 22-52 Minggu
38,
Daftar Sidik Ragam untuk Haugh Unit Telur
AyomPetelur Tipe Medium Umur 22-52 M i x gu
....................................
....................................
....................................
Daftar Tabel (Lanjutan)
Halaman
Nomor
3940,
D a f t a r S i d i k R a g a m untuk Indeks W a r n a K u n i n g
T e l u r Ayam P e t e l u r T i p e M e d i u m U m u r 2252 M i n g g u
.............................
264
D a f t a r S i d i k . R a g a m untuk T e b a l K e r a b a n g b e r i k u t M e m b r a n T e l u r Ayam P e t e l u r T i p e Medium U m u r 2 2
52 M i n g g u
..............
265
P e n g u j i a n Penyebaran Angka K e r n a t i n n
"Independent T e s t "
dengan
....................
266
D a f t a r S i d i k R a g a m untuk I n c o m e
O v e r Peed
C o s t A y a m P e t e l u r T i p e M e d i u m s a m p a i Um u r 52 Minggu
268
-
41.
42.
.........................
Nomor
Halaman
....................
Hubungan a n t a r a p r o t e i n bahan makanan
dan
p r o t e i n tubuh n u n i n a n s i a .............
10
3.
Berbagai metoda pengolahan limbah p e r t a n i a n
40
4.
Hubungan a n t a r e t i n g k a t pemberian i s i m e n
dengan umur mencapai 5m p r o d u k s i ayam
petelur
..............................
145
Hubungan a n t a r a t i n g k a t pemberian i s i rumen
dalam ransum dengan jumlah honsumsi makanan ayam p e t e l u r t i p e medium
.......
151
Hubungan a n t a r a t i n g k a t pemberian i s i rumen
dengankonsumsi p r o t e i n tiap h a r i ayam
petelur t i p e medium
154
1,
2,
5-
6,
P e r u t hewan ruminansia
..................
9
7 - Hubungan a n t a r a t i n g k a t pemberian i s i rumen
..........................
dengan konsumsi a i r m i n u m ayam petelur
t i p e medium
8,
Hubungan a n t a r a t i n g k a t pemberian i s i m e n
dengan p r o d u k s i *l.Hen day 'I I pada f a s e I1 p r o d u k s i ayam p e t e l u r t i p e medi-
um
9.
10.
11,
12,
161
.....................................
165
Hubungan a n t a r a t i n g k a t pemberian i s i m e n
dengan pertambahan b e r a t badan pada f a s e I p r o d u k s i ayam p e t e l u r t i p e medium
180
Hubungan a n t a r a t i n g k a t pemberian i s i rumen
petelur
dengan k o n v e r s i makanan ayam
t i p e medium umur 22
52 minggu
......
185
Hubungan a n t a r a t i n g k a t pemberian i s i rumen
dengan income o v e r f e e d c o s t ayam petel u r t i p e medium
198
"Income o v e r f e e d c o s t w ayam p e t e l u r
medium menurut t i n g k a t pemberian
rumen dan penambahan DL-Metionin
200
-
......................
tipe
.....
isi
Peningkatan jw:ilail penduduk Indonesia yang diperkirakan
mencapai 210 juta jivm tahun 2 000 mendatan&,
merupakan suetu faktor diner~~ika
yang penting.
Apalagi
kenaikan jumlah penduduk diiringi oleh naiknya penda
-
patan maeyaraket, sehingga konsurnsi keluarga mulai bergeser dari bahan pangan nabati kebahan pangan hewani,
Widyakarya Pangan dan Gizi 1983 yang diselenggera-
kan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, rnenetap
-
jumlah
kan sektor peternakan hendaknya dapet memenuhi
konsumei empat gram protein perkapita perhari, yang setars dengan 6.0 kg daging, 4.0 kg telur dan 4.0 k~ su-
su perkapita pertahun.
Walaupun target tersebut belum
terpenuhi, namun Repelita IV mernproyeksikan
kenaikan
konsumsi daging, telur dan susu masing-maaingnya
6.7
6.1,
dan 5 ? 2 8 pertahun.
Terlihat bahwa kebutuinan ahan protein hewani aoal
ternak terus meningkat akibat besarnya kenaikan perrnintean karena pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi
dan keeadaran akan gizi, narnun protein hewani belum da-
pat sepenuhnya disediakan oleh produksi peternakan.
Usaha ternak ayant ras, balk ayam broiler maupun
3Y'nm ~ e t e l u r ~ b e b e r a ptahun
a
belakangan ini telah ber
-
kembang dengan pesatnya, ditandai oleh meningkatnya populaei dan peternak dibandingkan derlgan usaha
tarnak
sapi,
kerbau,
kambing,
domba dan t e r n a k l a i n n y a ,
Pada pemeliharaan ayam r a s ,
pun b r o i l e r ,
baik ayam p e t e l u r mall-
j i k a menginginkan keuntungan usaha semak-
s i m a l mungkin,
dikehendaki ayam-ayam dengan p r o d u k t i
v i t a s t i n g g i dan penggunaan makanan yang e f i s i e n .
-
De-
ngan berkembangnya i n d u s t r i b i b i t unggul dan t e k n o l o g i
cara-cara
pengelolaan, maka masalah mahanan rnenjadi l e -
bih pqnting
.
Masalah makanan rnerupakan problema p e n t i n g
pada
p e t e r n a k a n ayam, disebabkan b i a y a makanan dapat mencap a i 60
-
80% d a r i biaya produksi.
monogastrik sebagfan b e s a r z a t - z a t
Ayam sebagai
makanannya
hewan
berasal
d a r i makanan yang dimakan.
S e l a i n i t u masalah makanan juga menghendaki d i m i l i k i n y a pengetahuan yang mendalam t e n t a n g Ilmu Makanan
Ternak,
sebagaimana dinyatakan o l e h Tvluller ( 1 9 7 2 ) bah-
we s e k a l i p u n t e l a h banyak penelitian t e n t a n g makanan
ayam yang b e r j a l a n puluhan t a h u n , dan merupnk3n
ilmu pengetahuan yan;
gas,
suatu
p a l i n g a k t i f d i b i d a n g t e r n a k ung-
p a r a a h l i dan p e t e r n a k masih menghadapi k e s u l i t a n
dalam merumuskan,
mengontrol k u a l i t a s akan kebutuhan
-
kebutuhan z a t makanan d a r i j e n i s a y a m yang b e r b e d a ser-
ta metoda pemberian dan penyediaannya.
Guna rnencapai e f i s i e n s i maksimal,
ransum seyogia-
nya mengandung z a t makanan yang dibutuhkan
berupa
:
protein,
e n e r g i , m i n e r a l dan v i t a m i n yang rnemadai da
lam jumlah maupun k u a l i t a s n y a .
Ransum yang
-
afberikan
pada ayam hendaknya bermutu t e p a t dan t i n g g i s e r t a mur a h harganya.
Telah lama d i r a s a k a n bahwa bahan makenan
ternak
ayam d i p e r o l e h d a r i bahan impor yang r e l a t i f mahal h a r ganya,
terutama tepung i k a n . d a n bungkil k e d e l e .
Peng-
adaan bungkil k e d e l e hampir s e l u r u h n y a t e r g a n t u n g im
por,
sedangkan produksi tepung i k a n dalam n e g e r i
memenuhi 2
-
-
baru
5% d a r i kebutuhan.
Untuk meningkatkan p e r s e d i a a n bahan makanan
baik
untuk t e r n a k b e s a r maupun ayam, p e r l u l a h dipertimbangkan kemungkinan penggunaan bahan makanan
Keadaan i n i akan menimbulkan ada-
(non k o n v e n s i o n a l ) .
nya usaha-usaha
alternatif
untuk menernukan sumber-sumber
han makanan t e r n a k ,
b a r u ba-
d a r i beberapa kombinasi bahan-ba
han limbah p e r t a n i a n a t a u i n d u s t r i p e r t a n i a n
-
ataupun
bahan n a b a t i dan hewani yang t i d a k b e r s a i n g dengan kebutuhan manusia, s e h i n g g a harga l e b i h m u r a h .
Hanya s a -
j a p e r l u d i p e r h a t i k a n bahwa bahan limbah i t u hendaklah
mempunyai n i l a i g i z i yang s e t a r a a t a u l e b i h
r e l a t i f murah dan mudah d i p e r o l e h .
ngolahan,
sempurna,
J i k a memerlukan pe-
teknologinya h a r u s l a h s e d e r h a n a dan ekonomis.
D i tempat-tempat
rumen s a p i , kerbau,
pemotongan hewan ( a b a t o i r ) ,
kambing dan domba merupakan
isi
hasil
limbah yang dibuang b e g i t u s a j a ,
bulkan pencemaran lingkungan.
sehingga s e r i n g menim-
D i s a d a r i bahwa
potensi
i s i rumen ruminansia s e b a g a i bahan makanan t e r n a k ayam
non konvensional yang belum dimanfaatkan cukup
( D j a j a n e g a r a dan S i t o r u s ,
besar
1983).
Di lingkungan perkotaan d i I n d o n e s i a s e l a l u t e r d a p a t rumah potong hewan (RPH)
Sebagai h a s i l buangan,
dengan b e r b a g a i k a p a s i t a s .
i s i rumen cukup banyak t e r a e d i a .
B i l a d i l i h a t sngka pemotongan t e r n a k yang t e r c a t a t men u r u t S t a t i s t i k Peternakan 7986, d a r i pemotongan sapi,
kerbau,
Bsmbing dan domba akan t e r s e d i a i s i rumen
ba-
s a h 52 965 t o n j t a h u n a t a u 7 892 t o n bahan k e r i n g per
tshun,
-
J i k a i s i rumen dapat d i p a k a i s e b a g a i bahan ma-
kanan sebanyak delapan p e r s e n , maka akan dapat
meme-
n u h i kebutu-han 97 754 t o n ransum ayam p e t e l u r ,
a t a u me-
menuhi k e p e r l u a n 2.2
j u t a e k o r ayam p e t e l u r pertahun.
Isi rumen kaya akan z a t - e a t
asam amino, v i t a m i n B-kompleks
n g a t bermanfaat b a g i ayam.
dung-
s e r s t kasar,
makanan berupa
asam-
s e r t a m i n e r a l yang s a
S e l a i n i t u t i n g g i pula kan-
lignin, s i l i k a
dan rendah
snergi
metabolismenya d i samping mengandung " f a k t o r a n t i k u a
litas".
-
Akibetnya pemakaian i s i rumen s e b a g a i
makanan ayam menjadi t e r b a t a s .
-
bahan
Komponen clinding
sel
merupakan f a k t o r pembatas dalam penggunaan h i j a u a n fa-
m i l i rumput-rumputan
(gramineae) delam ransum ayam.
I a o l a a i p r o t e i n d a r i i s i rumen akan memerlukan biaya dan
t e k n o l o g i cukup t i n g g i ,
luan praktia,
sehingga untuk keper-
pengelolaan dan pengolahan s e c a r a s e d e r -
hana d h a s a cukup memadai,
Adanya " f a k t o r a n t i k u a l i t a s w pada b e r b a g a i limbah
a t a u tanaman,
umumnya t e l a h d a p a t d i a t a s i dengan
b a g a i c a r e h i d r o l i s i s a l k a l i , asam,
secara biologis,
'ber-
fisiko-kimia,
dan
sehingga k u a l i t a s p r o t e i n .
e n e r g i dan
daya c e r n a bahan k e r i n g dapaf d i t i n g k a t k a n ,
sedangkan
s e b a g i a n l i g n i n dan s i l i k a t e r l a r u t k a n .
Pertumbuhan dan g a l u r ayam mempunyai hubungan
erat dengan
j umlah konaumsi
makanan.
Dengan demikian
,
makanan yang l a y a k untuk ayam sefama 'peroide pertumbuh-
an dan produksi t e l u r p e r l u d i p e r h a t i k a n , t i d a k
keseimbangan z a t makanannya,
t e t s p i juga
saja
bagaimana ma-
kanan ini dimakan den berapa banyak yang dapat dimskan
oleh ayam,
yang dicerminkan o l e h k o n v e r s i makanan.
Sehubungan dengan kebutuhan metabolismenye,
ayam
cenderung untuk makan b e r l e b i h a n b i l a d i b e r i kesempatan makan s e c a r a l e l u a s a ,
Kelebihan makan d i a t a s kebu-
tuhan t i d a k akan meningkatkan tambahan produksi dan
e f i s i e n s i r a n s u m rnalahan dapat menurunkan produksi d i masa b e r t e l u r karena ayam t e r l a l u gemuk,
yang t e p a t a d a l a h p e n t i n g b a g i ayam d a r a
Berat
badan
penggant i
( p u l l e t ) , dan pada s a a t dewasa kelamin b e r a t n y a hams-
5
-
la
di bawah berat standarnye.
Kadar serat kasar y a w tinggi dapat
ditingkatkan
daya cernanya oleh perlakuan alkali, asam ataupun
siko-kimia
.
Penelitian ini mencoba untuk melihat
fi-
kemungkban
dilakukannya pengolahan (praperlakuan) pada isi
rumen
untuk meningkatkan nilai gieinya bagi pertumbuhan ayam
broiler maupun petelur.
Di samping itu pemberian
isi
rumen d a l a m ransum ayam petelur muda diharapkan
ber-
fungsi sebagai pelaksanaan pembatasan mskan dan
berat
badan ayam dara tipe medium, sehlngga dapat
mend-
produksi telur secara maksimal.
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan
formasi tentang nllai gizi:
in-
protein, asam amino, vi
-
tarnin B-kompleks, mineral serta kemungkinan faktor antikualitaa, serta penyediaan dari Fsi rumen dalam penetapan tatelaksana dan penyusunan ransum yang
mengan-
dung isi rumen sebagai pengganti beberapa bahan makan-
an ayam guna meningkatkan performans produksi.
Selain
itu dari penelitian ini ingin dilihat masalah- masalah
yang timbul berupa mortalitas, kanibalisme dan penyimp a g a n l a h n y a akibat pemberian isi m e n ,
pengolahan
isi r u m e n serta penambahan DL-Metionin dalam ransum
nyam
broilerp dara dsn petelur yang sedang berproduksi.
Dari k e r a n g k 3 pemilciran p e n e l i t i a n d i atas, &%ha-
mpkan
dengan tatalaksana d m pengolahan yang baik,
nilai gizi dan energi isi rumen sapi nknn dapat di
-
tingkatkan sebngni bnhan mnkanan ayom broiler dan petelur tnnpa menggnnggu pertumbuhnn dan nkan meningkat-
kan performans produksi telur nynm tipe medium.
TINJAUAN PUSIPAKA
Isi R u m e n sebaaai Bnhnn Makannn Ternak
Perut hewan ruminnnsia terdiri dari rumen,
reti-
-
kulum, omasum dan nbomasum seperti terlihat padn Gam
bar I (Annison dan Lewis, 1959);
rumen terdapat mikroba rumen
. D i dalam retikulo-
yang terdiri dari proto-
zoa dan bakteria yang berfungsi melaksanakan fermentasi untuk menshtesis asam amino,
vitamin
B-kompleks
dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan induk semang (Barnett d m Reid, 1961; m t e , 1966; Su-
tardi, 7977; Church, 1979).
Ruminansia mempunyai sistem pencernaan fermenta
tif dan hidrolitis.
-
Mikroba rumen dapat mencerna selu-
losa dan polimer-polimer tanaman yang tidak dicerna
olehhewan untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi. DL
samping itu mikroba rumen dapat memanfaatkan non pro
tein nitrogen (NPN) untuk pembentukan
protein
-
tubuh
(Suwandyastuti, Sutardi dan Sastradipradja, 1983).
Menurut Sutardi (1977) beberapa spesies
bakteria
utama yang terdapat dalarn rumen antara lain, (a)
pen-
cerna selulosa, (b) pencerna hemiselulosa, (c) pencerna pati, (d) pencerna gula, (e) pemakai
pembentuk metan, dan (g) proteolitik.
laktat,
Protozoa
(f)
m e n
berfungsi sebagai sumber polisakarida dan sumber pro
t e i n bagi hewan Induk semang.
-
Selain itu terdapat pu-
la mikroba yang rnensintesis vitamin B-komplekso
OESOPHAGUS
-
8
.::
RETI WLUM
;i.
OMLSUM
Cambar I .
P e r u t hewon rurninnnsia.
D i & s l a m rumen p r o t e i n mengalami h i d r o l i s i s umnjpd i o l i g o p e p t i d a o l e h enzim p r o t e o l i t i k yang d i h a s i l k a n
o l e h mikroba.
S e b a g i a n mikroba d a p a t memanfaatkan o l i -
g o p e p t i d a u n t u k membuat p r o t e i n tubuhnya, a e b a g i a n d i h l d r o l i a i s lebih l a n j u t m e n j a d i asam amino.
.
Hubwan
a n t a r e p r o t e i n bahan makanan m e n j a d i p r o t e i n t u b u h d i s a j i k a n pada Gambar 2 ( S u t a r d i ,
1977).
Menurut BoCohl (1981) i s i rumen merupakan 8
-
10%
d a r i b e r e t a a p i a t a u k e r b a u yang d i p u a a a k a n sebelum di-
potong,
d a p a t diawetkan dengan penambahan asam
sulfat
PROTEIN
I
m
AF "
Gambar 2.
m
C02
-CH4
Hubungan antara protein bahan makanan
dan protein tubuh ruminansia r
hingga pH menjadi 3.0.
Isi rumen baik yang segar mau-
pun gang telah dikeringkan dapat digunakan sebagai ba-
Sebagai bahan makan-
han makanan ayam, babi dan sapi.
an ayam sebaiknya dikeringkan segera.
King dan Engel ( 7 9 6 4 ) ,
Menurut
Abdo,
isi rumen hasll rumah potong he-
wan, merupakan sumber protein dan
tambahan
viBamin
yang baik bagi ternak berperut sederhana, dan dapat diperoleh secara sederhana pula.
Isi rumen tidak
kaya akan vitamin dan asem amino berasal dari
hanya
&anan
sapi, tetapi lebih diperkaya oleh hasil fermentasi m i k Y
roba rumen (Annison dan Lewfs. 1959; ~ovanov3.6 dan Cuper1 ovid, 1 977
.
16% rumen merupakan bagian rumput makanan yang belum aepenuhnya terfennentaai dan dicerna oleh
dengan pH 5 - 5
-
7.O.,suhu
antara 39
men anaerob atau fakultatif
Menurut Church (1979).
6.50
anaerob
kondisi ru-
(Hungate. 1966).
pH rumen berkisar antara 4.35
sebelum makan, dan antara 6.25
sf biasa,
- 40°c,
hewan,
- 7-30 pada
kondi-
Iei rumen dapat mencapai 35 kg/ekor
sap%,
bissanya bertumpuk-tumpuk dihanyutkan ke saluran
pernbuangan.
-
air
Dilakukannya daur ulang hasil sampingan
ataupandaur ulang hasil sisa pertanian, dapat menggan-
-
tikan sebagian bahen makanan ayam, di samping mengu
rangi pencemaran lingkungan (Emmanuel, 1978).
McNaught den W e n (1954),
Barnetrk dan Reid (1961)
(1977) me-
Hungate (1966) dan ~ o v a n o v i 6den &perlovib
nystakan bahwa mikroba rumen dapat dengan baik meningkatkan nilai gizi makanan karena adanya protein mikroba sehingga daya cerna meningkat.
Dalam rumen makanan
seperti selulosa dan NPN dikonversikan oleh mikroba rumen menjadi protein mikroba, sehingga rumen
sebagai suatu sistem yang terus
Protein sel tunggal.
menenua
bertindak
memproduksi
Kualitas dan nilai biologis dari
protein mikroba yang dikandungnya sedemikian rupe higa melebihi kebutuhan akan protein dan asam amino
tuk mikroba tersebut.
Selanjutnya McNaught den
un-
Owen
(1954) melaporkan behwa nilai hayati dari protein bak-
teria, protozoa rumen yang berasal dari
dan ragi falah:
81, 80 dan
rumah
potong
72,
Abdo et al, (1964) menemukan bahwa pemberian protein mikroba rumen tidak meracuni ternak
monogastrik,
dan dlperoleh imbangan efisiensi protein (PER) sebesar
3-60 dan daya cerna protein semu antara 74
-
8%-
Menurut Agrawala, Duncan dan Huffman (1953), seekor sap1 dewasa dapat mensintesis protein mikroba
banyak 450 g/hario
se-
Sintesis protein dari NPN dalam ru-
men terjadi setelah enarn jam makan.
Dalam
pada
itu
m i s o n dan Lewis (1959) menyatakan bahwa konversi NPN
menjadl protein berasal dari reaksi degradasi peptida,
asam
0
dan amonia untuk pertumbuhan mikroba,
nantinya mensintesis protein mikroba,
tein ransum yang kekurangan
Ternyata
yang
pro-
asam amino m u n g k i n l e b i h
efektifdigunakan dalam sfntesis protein oleh
mikroba
rumen,
Selanjutnya Anggorodi (1979) mengemukakan
bahwa
mikr
ayah b u n k
dan
anak isteriku
tercinta
-
PENENTUAN ZAT ZAT MAKANAN DALAM IS1 RUMEN SAP1 DAB
PEMAWFAATANNYA OALAM RANSUM AYAM PETELUR TlPE
MEDIUM PADA MASA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
Oleh
M.
HAFlL
ABBAS
F A K U L T A S PASCASARJANA
INSTITUT P B R T A N I A N
bOQOR
MOHAMMAD M I L ABBAS.
Penentuan Zat-zat Makanan
dalam
Isi Rumen Sapi dan Pemanfaatannya dalam Ransum Ayam Petelur Tipe Medium pada Masa Pertumbuhan
(Di bawah bimbingan :
Harimurti
Juju Wahju,
Dawan Sugandi,
dan
Produksi
sebagai
ketus,
Martojo, Reviany Widjajakusuma,
Aunuddin den A. T. A. Karossi, sebagai anggota).
Penelitian dilaksanakan di Stasiun Percobaan Bahan
Makanan Campuran untuk Ternak, Lembaga
Kimia
Nasional
(Puslitbang Kimia Terapan), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Bandung, dari tanggal 8 Januari 1984 sarnpai 28
Januari 1986.
Penelitian bertujuan untuk mempelajari dan meneliti gizi isi rumen (limbah RPH) serta cara pengolahan guna rneningkatkan mutu isi rumen sehingga dapat dimanfaatken semaksimalnya untuk bahan campuran makanan ayam. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi
atnupunpeaoman dalam penetapan cara-cars pengolahan dan
jumlah pemberian untuk menyusun ransum ayam yang
tepat
serta ekonomis.
Sebagai cuplikan isi rumen, dipergunakan isi r u m e n
berasal dari sapi Peranakan OngoTe yang mendapat makan-
an jersmi padi sebelum sapi dipotong.
rnencakup:
Penilaian
gizi
analisis proksimat, kandungan mineral, vita-
min dqn asan amino, serta komposisi kimia berupa
serat
deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF).
Pengolahan terhadap isi rumen dilakukan dengan cara menghidrolisis isi rumen dengan filtrat air
abu se-
kam yang diperkaya dengsn campuran mineral, otoklaf dan
sekali gus dilakukan uji-coba terhadap ayam broiler dan
petelur tipe medium.
Bagi penelitian utama, dipergunakan
ayam
petelur
tipe medium galur Dekalb-Warren dari PT Cipendawa, Ja
karta sebanyak 960 ekor.
Sistem kandang yang digunakan
yaitu: "colony cagen yang masing-masing petak
ditempatkan sebanyak 1 6 ekor ayam dara,
"single cagem untuk ayam petelur.
kan pada masa dara,
dan
kandang
sistem
Ransum yang diguna
rsnaum disusun
kkal/kg dan protein 14.5W0
-
dengan energi 2900
Ransum pada periode berpro-
duksi m e n g a n d u n g energi 2 850 kkal/kg
1%-
-
dengan
protein
Kesemua ransum disusun isokalori dan isoproteinr
Makanan dan air minum diberikan
Libitum.
Rancangan yang digunakan ialah Rancangan Acak Lengkap yang disusun menurut pole Faktorial 5 x 3 x 2
ngan due ulangan, den tiap kombinasi perlakuan
de
-
terdiri
dari 1 6 ekor ayam sebagai unit percobaan.
Sebagai faktor pertama ialah tingkat pemberian isi
m e n yang terdiri dari lima taraf:
0, 4,
8, 12 dan 16
persen dalam ransum, faktor kedua tiga taraf pengolahan
isi rumen yakmi: isi rumen biasa (IRB), isi rumen dihidrolisis dengan filtrat air abu sekam yang diperkaya de-
man mineral (IRAASM) dan otoklaf (IRoT),
Faktor keti-
ga t e r d i r i d a r i dua t a r a f penambahan DL-Metionin,
0 dan
0.15%.
Data yang d i p e r o l e h d a r i p e n e l i t i a n
dengan aidik ragam.
ini
dXolah
Untuk membedakan pengaruh a n t a r ke-
lompok p e r l a k u a n d i l a k u k a n U j i LSD dan U j i J a r a k Berganda Duncan.
Untuk m e l i h a t penyebaran angka kematian di-
gunakan "independent t e s t w .
H s s i l a n a l i s i s dan pembahasan menunjukkan bahwa:
7-
Kandungan p r o t e i n i s i m e n s a p i
8.0
-
8,45%, s e r a t k a s a r 33-53
17.,20%, lemak k a s a r 1 - 2 3
-
-
-
67.792,
l i g n i n 18.84
-
14.61%, s e l u l o s a 26.11
12 -77%.
Cu,
7.14246,
0,927,
abu 16.19-
BETN 31 -11-33.51%
-
518.36%~NDF 56.9
-
24.71% dan s i l i k a 13.71-
Kandungan m i n e r a l Ca, P. K,
0,522,
antara
28.47%- h e m i s e l u l o s a 11 - 9 3
C l dan I b e r t u r u t - t u r u t
0.778,
34.11%,
1.79%.
Komposisi kimia berupa ADF 45-84
-
berkisar
0,077,
ialah :
0.006,
Mg,
Na,
Pe,
0-50,
0.17,
0.001,
0.393
dan
sedangkan Zn, C r den Co t i d a k ditemukan. Ni-
l a i g i z i berupa daya c e r n a p r o t e i n dan s e r a t
masing-masingnya
t e i n (N)
Mn,
43,46% dan 46.3W0,
kasar
kelamtan
pro-
56.41% dan e n e r g i metabolisme d i p e r k i r a k a n
1 497 k k a l / k g .
D i a n t a r a z a t a n t i n u t r i s i yang dite-
mukan i a l a h t a n n i n s e b e s a r 0.207%,
sedengkan sap0
-
nin t i d a k ditemukan.
2.
Kadar asam amino i s i rumen berbeda dibandingkan l a -
poran l u a r negeri,
tetapi triptofan lebih
tinggi.
Demikian pula vitamin B-kompleks sedikit berbeda dari hasil analisis sebelumnya, sehubungan dengan maCam makanan sap2 sebelum dipotong.
3.
Pengolahan isi rumen dengan filtrat air abu
sekam
1
w dan NaOH 1% selama 1 0 jam dapat meningkatkan kadar protein sebesar 26.43
dan 39.46%-unit,
rat kasar serta silika turun sebesar
15.,17%-unit,
dan se
10,11
-
da~l
Demikian pula hidrolisis dengan air
nbu sekam+ campuran mineral serta otoklaf 15 **pound
square inch" selama 1 0 menit nyata meningkatkan kadar protein den kelarutan protein serta
serat kasar dan silika.
Otoklaf 1 0 dan 20 menit da-
pat meningkatkan protein dari
dan 11,48%,
menurunkan
9.3w0menjadi
11.19
yang diiringi oleh kenaikan protein (N)
terlarut dari 57.61% menjadi 66.59%
(PL.O1),
tetapi
otoklaf selama 20 menit menurunkan protein terlarut
menjadi 50,72%0
4-
G u n a mendukung pertumbuhan dan performans a y a m broi-
ler, pemberian isi m e n sampai 7% sangat
dan laju pertumbuhan maksimum dicapei oleh
ransum
yang mengandung isi nunen 7% yang diotoklaf
se1-a
7 0 menit.
tinggi
Diperoleh berat badan 6.5%
dibandingkan
50
efisien,
lebih
ransum kontrol.
Konsurnsi makanan pads ayarn petelur, nyata meningkat
(PL.01) sejalen dengan kenaikan isi rumen dalam ran-
sum mengikuti persamaan regresi :
Y
6.
= 116.44
+
0.874
IR
Pemberian isi rumen 4
-
0,033
(R*
IR*
= 0-58).
16% dalam ransum ayam
pe-
telur dara dapat membatasi pertambahan berat badan
saat mencapai dewasa kelamin, tetapi tidak
dapat
5m
menunda saat dewasa kelamin dan umur mencapai
produks i,
7,
Produlcsi telur Ithen day dan hen housed basisn
ti-
-
dak dipengaruhi oleh tingkat isi rumen dalam ran
sum, masing-masingnya sebesar 76.30
dan 74.30%.
tapi pada fase kedua produksi (setelah minggu
43) produksi telur nyata dipengaruhi oleh
teke-
thgkat
pemberian isi rumen mengikuti persamaan kuadratik:
Y = 70002 + 0 0 6 3 IR
- 0,043
IR
*
( ~ ~ = 0 . 9 3 ) ,
yang menunjukkan bahwa pemberian isi m e n
dalam
jangka wektu lebih panjang sangat bermanfaat untuk
produksi telur maksimal.
8,
Kualitas telur berupa Haugh Unit dan tebal
kera-
bang telur serta membrannya same saja antara
satu
perlakuan dengan perlakuan lainnya, tetapi pemberian isi rumen biasa dan AASM yang tinggi menyebab
kan makin pekatnys
warna kuning telur.
Sebalik
nya ransum yang diberi isi m e n diotoklaf
-
Y=g
tinggi, akan menyebabkan warna kuning telur menjadi l e b i h pucat.
9,
Angka kematian selama periode dara ialah 0.73%
pada periode produksi sebesar 5.4276,
dan
yang merupa
-
kan angka kematian normal dalam pemeliharaan
ayam petelur.
10,
Pemberian isi rumen dalam jumlah tinggi untuk
nyam broiler dapat rnenyebabkan banyaknya kejadian
"leg abnormalitym, tetapi gejala ini tidak ditemui pada ayam petelur.
11,
Pendapatan berupa "income over feed cost"
sama
saja antara satu perlakuan dengan perlakuan lainnya,
Untuk tingkat pemberian isi rumen 0, 4, 8,
12 'dan 16% diperoleh pendapatan selama 31 minggu
penelitian sebesar :
4652.26,
F@
4435.55
&an
SQ
4580.71,
l@
4533.92,
4 4501,04/ekor.
Rp
Pemberi-
an isi m e n % yang ditambah DL-Metionin
O,S%
menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi (PL-05)
yaitu sebesar 4 4808.26 dibandingkan dengan ransum kontrol $ 4497,17/ekornya,
PENENTUAN ZAT-ZAT MAKANAN DALAM I S 1 RUMEN
PEMANPAATANNYA DALAIVI RP3lSUbl AYAM PETELUR
MEDIUM PADA MASA PERTUMBUHAN
SAP1 DAN
TIPE
DAN PRODUKSI
Oleh
I. HA.??IL ABBAS
FTK 82514
T e s i s s e b a g e l salah satn syarat u n t u k memperoleh g e l e r
Doktor
pa&
F e k u l t a s P a s c a s a r j e n a , I n s t i t u t P e r t a n i a n Bogor
*.
JURUSAN ILMU TERNAK
B O G O R
1987
:
Judul Tesis
PEIQ3NTUAN ZAT-ZAT AUKANAN DALABd
I S 1 R W N SAP1 DAN PEDWBBTl4.NNYA D
m RANSUIh AY&1 PETELUR
TIPE MEDIUM PADA MASA PERTUMBUHADl DAN PRODUKSI
Nama
: M.
mahasiswa
HdFIL ABBAS
I)
: 82514
Nomor Pokok
Menyetujui
1. Komisi Penasehat
n
3-
Prof. D r Dawan Sugandi
Ketua
Anggot a
Anggota
Dr Ir Aunuddin
Z.
Anggota
Anggota
D r A. T. A, K a r o s s i
Anggota
Penge t ahui
2. Ketua Bidang Keahlian
u l t as
Psscasarjana
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan tanggal 11 September 1945. dl
Air Randah, Payakumbuh, Sumatera Barat.
Penulis ada-
lah anak tertua putera Abbas Karangan dengan
Zainaro
Pada tahun 1965 menamatkan Sekolah hlenengah Atas bagi!J
an Pengetahuan Alam di SUIPLN I Payakumbuh.
Gelar Sarjana Peternakan diperoleh pada Fakultas
Peternakan, Universitas Andalas Padang, tanggal 21 Juli 1971.
Sejak Oktober 1970 bekerja sebagai Asisten hluda
pada Fakultas Peternakan, Universitas Andalas, den dewasa ini menjabat sebagai Lektor Kepala.
Pada tahun 1975 mendapat kesempatan mendalami masalah Industri Ternak Unggas di Jepang dengan beasiswa
A.O.f.S/pemerintah
Jepang.
Penulis mendapat kesempetan tugas belajar
sejak
1 September 1980 pada Pakultas Pascasarjana, IPB.
meqyeleseikan program Lfagister Sain dalarn Ilmu
dan
Ternak
a.
15 Juli 1982.
Semenjak 1 September 1982 mengikuti
S3
(program Doktor) pada Pakultas Pascasarjana, Institut
Pertanian Bogor, bidang keahlian ILmu Froduksi
dan
Nutrisi lernak Unggas.
Dari perkawinan dengan Nuryati, penulis dikurniai
dua orang putera dan seorang puteri.
.
UCAPAN TERIMA KASIH
Syukur Alhamdulillah, berkat rakhmst
Allah Subhanahuwataala, penulis
tesis h i .
dan taufiq
dapat menyelesaikan
Penulis menyadari sepenuhnya betapa susah-
nya untuk menempatkan perbendaharaan kata-kata guna menyampaikan penghargaan dan t b d a terima kasih, kepa*
mereka yang penulis hormati dengan sepenuh hati, yang
telah mellmpahkan tenaga den pikirannya demi kemajuan
penulis dalam menuntut ilmu.
Namun demikian, izinkan-
lah penulis untuk menyampaikan ungkapan perasaan hati
dengan penuh ketulusan ini.
Pada tempatnyalah penulia menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada mereka yang telah mendidik penulis sejak dari bangku Sekolah Rakyat
sampai dapat menyelesaikan
Tinggi.
pendidikan di
Perguruan
Bimbingan den pengarahan mereka sejak dinilah
yang telah memberi dasar bagi penulis, sehingga membuka keaempatan untuk mengikuti program pendidikan lebih
lar;>ut.
Dengan selesainya tulisan ini, penulis menyampaikan terima kasih tak terhingga kepada Bapak
Prof.
Dr
Dawan Sugandi selaku Ketua Komisi Pembimbing yang
te-
lah banyak memberikan bantuan nasehat serta
fasilitas
semenjak penulis mulai mengikuti Program S di Fakul
3
tas Pascasarjana IPB. Izinkanlah penulis untuk menn
-
ungkapkan e e p a t a h kata.
Betapa
b e s a r -perhatiam
pengorbanan s e r t a waktu yang t e l a h Bapak berikan.
dan
Se-
g a l a k e i k h l a s a n dan p e r h a t i a n Bapak s e r t a keluarga se-
lama mendidik dan membimbing p e n u l i a m e l a l u i
diskusi
s e r t a pengkajian h a a i l n y a sehingga berwujud t e s i s ini,
merupakan s u a t u j a s a den kenangan yang eangat mendalam
b a g i penuLis dan keluerga.
Lain t i d a k hanyalah ucapan
t e r i m a k a s i h dan maaf tak t e r h i n g g a yang dapat p e n u l i s
sampaikan,
Semoga s a j a semua p e t u n j u k
dan bimbingan
d i sisi
yang Bapak b e r i k a n rnenjadi a m a l s a l e h
Tuhan
Yang Maha Esa.
Kepada Bapak P r o f ,
D r J u j u Wahju,
aelaku
Anggota
Komisi Pembimbing, yang t e l e h memberikan petunjuk
dan
bimbingan yang s a n g a t berharga b s g i penyernpurnaan penel i t i a n den t e s i s i n i , penulis rnengaturkan banyak terima k a s i h ,
Kesabaran dan ketekunan yang penuh r a s a ke-
bapakan dalam mengarahkan p e n u l i s ,
juga merupakan sua-
t u kenangan yang t i d a k mudah t e r l u p a k a n .
S e l a n j u t n y a ucapan t e r i m a k a s i h
p e n u l i s aampaikan kepada Bapak P r o f .
tojo,
dab
penghargaan
Dr K a r i m u r t i Mar-
sebagai Anggota Komlai, yang t e l a h memberikan ba-
nyak waktu dan petunjuknya selama
kan s t u d i ,
p e n u l i s menyelesai-
p e n e l f t i a n dan karya i l m i a h i n i .
Kepada I b u D r Reviany Wid j a j akusuma, s e l a k u Angg.0t a Team Komisi, yang t e l a h banyak memberikan
petunjuk
iii
dan bimbingan sejak mulai penelitian sampai selesainya
tulisan ini, penulis ucapkan pula banyak terima kasih.
Kepada Bapak Dr Ir Aunuddin, sebagai Anggota
Ko-
misi Pembimbing yang telah memberikan petunjuk dan pengarahan sejak mulai penelitian, penulis
.
mengucapkan
terima kasih sebessr-besarnya.
Teruntuk kepada Bapak Dr A, Tenri Karossi, selaku
Anggota Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan
waktu dan fasilitas di Puslitbang Kimia Terapan (LKN)-
LIPI, Bandung, untuk kelancaran penelitian h i ,
lupa penulis mengat-ken
ribuan terima kasih.
tidak
Rasa ke-
keluargaan yang Bapak berikan selams ini sangat dihargakan sekali
.
Semua pengarahan, bimbingan dan petunjuk dari Tearn
Komfsi Pembimbing/Penasehat, tak dapat penulis melu-
pakannya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan ber-
kat dan kurnianya kepada beliau bersama.
Ucapan terima kasih selanjutnya ingin penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr H-Sitanala Arsyad, Rektor
Institut Pertanian Bogor, yang telah dapat menerima tesis ini.
Demikian pula rasa terima kasih
disampaikan
pada Bapak Prof, Dr Ir Edi Guhardja sebagai Dekan
Fa-
kultas Pascasarjana yang telah member1 kesempatan-kepada penulis unt uk mengikuti pendidikan Program
Doktor
di Institut Pertanian Bogor.
iv
Kepada Bapak Rektor &an Dekan F a k u l t a s Peternakan
U n i v e r s i t a s Andalas Padang,
najemen Program Doktor,
s e r t a Bapak Ketua Team Ma-
Departemen Pendidikan dan
budayean, yang t e l a h memberi kesempatan pada
untuk m e n g i k u t i pendidikan, t i d a k l u p a pula
Ke-
penulis
diuaspkan
banyak t e r i m a k a s i h ,
S e l a n j u t n y a ucapan t e r h a k a s i h dan
penghsrrgaan
p e n u l i a sampaikan kepads Bapak D r Ir Ign S u h a r t o , s e l a -
ku D i r e k t u r Lembaga Kimia Nasional-LIPI,
Bandung,
yang-
t e l a h menyambut i d e a s e r t a memberikan bantuan f a s i l i
t a s dan dens untuk p e n e l i t i a n i n i .
Bantuan
-
fasilitas
dan dana s e r t a p e r h a t i a n yang d i b e r i k a n kepada p e n u l i s
t e l a h memungkinkan p e n e l i t i a n i n i b e r j a l a n l a n c a r sebagaimana diharapkan,
Ucapan t e r i m a k a s i h i n i dfsampaikan p u l a
sdr.
Ir Patuan LPS dan Drs R .
kepada
Sarwono, Kepala
Stasiun
Percobaan Bahan Makanan Campuran untuk Ternak, L ~ N
Ujungberung,Bandung b e s e r t a s t a f , a t a s kerjasarna s e f a ma p e n e l i t i a n berlangsung.
kan kepada s a u d a r a :
Terima kasihpun disampai
Sutisne, Sugito,
Elan
-
Sutarlan,
Ngadiman, Malanur, Adang I j i p dan O c i n Miganda yang tel a h banyak membantu demi k e l a n c a r a n pelaksanaan
pene-
litian.
Kepada s d r .
*eta
Ir Maslon Peto, Ir Relifman, Ir Bieng
den Tugur Wimbarjo, yang t e l a h i k u t s e r t a menyum-
bangkan tenaganya dalam penelitian h i selagi mahasiswa, juga diucapkan banyak terfma kasih.
Kepada sdr, Ir Asgul Syamauddin di Fakultas Peternakan Universitas Andalas, tidak lupa diaturkan banyak
terima kaaih atas bantuan kerjasama selama penulis mengikuti pendidikan ini.
Teruntuk ayah dan bunda tercinta, yang dengan segala kepapaannya telah memberikan dorongan semangat untuk mencapai kebaikan dalam hidup ini,
kupersembahkan
tesis i n i sebagai luapan rasa syukur dan terima kasih,
Begitu pula kepada adik-adik dan keluarga di Payakum
-
buh dan Padang, serta Ikatan Xeluarga Sago di Jakarta,
Penulis sampaikan pula ucapan terha kasih atas dorong-
an moral yang diberikan selama ini.
Demikian pula ke-
pada semua pihak yang memungkinkan selesainya
ini
.
studi
Akhirnya teruntuk, Nuryati -istriku- serta ananda
Astafdil Ridha, I l m a n ~abri-dan
Innashalti, kupersem
-
bahkan karya ilmiah ini sebagai ucapan terimalcesih dan
cinta atas pengorbanan moral gang telah
dipertaruhkan
selama pendidikan dan penyelesaian tesis i d .
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini m a sih jauh dari semestinya, namun demikian
dapat bemanfaat adanya.
Amiin.-
semoga
A
saja
Halaman
.......*...........,,.......,........vii
DAFTAR TABEX .................................$
x
DAFTAR GAMBAR .................................
xviii
PENDAHULUAN *-.-...-.....-.*--.--.-..-1
T I N J A U A N PUSTAKA ....-*.-.
,.-*.,..-.---.-....,, 8
DAFTAR IS1
,
v . . . . .
..,
Isi Rumen sebagai Bahan Makanan
....,
Pengaruh Baktor Anti Kualitas dalam Makanan terhadap Performans
,.......,
22
Pengolahan Bahan Makanan berlignoselulosa
: Guna Meningkatkan Kualftas
.,........
37
Ransum untuk Ayam Broiler dan A y a m Petelur
49
Isi Rumen sebagai Bahan Makanan Ternak
8
Ayam
Ayam
MATERI DAN METODA
28
..........,-...........o...-e
Penelitian Pertamn
66
.....,.............-.
66
......,.....,......-**--.
Pengblahan untuk Meningkatkan Kuali tas Isi Rumen, ..................
Pengnruh Pemberian Isi Rumen terhndap
Pertumbuho.n A y a m Broiler. ... ..
Penelitian kedua
,
Penelitian Ketiga
........................
Pengaruh Pemberian Isi Kumen terhadap
Performans Ayam Darn dan Petelur
Tipe Medium
....................
HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................
A, Nilni Gizi Isi R u m e n Sapi ............
B.
Pengaruh Pengolnhan terhadap Kualitns
Gizi Isi Rumen Sapi
.................
102
vii
D a f t a r Isi ( I a n j u t a n )
.
Pengaruh H i d r o l i s i s dan Penjayann t e r
hadap K u a l i t a s I s i H u m e n Sapi.
102
Pengaruh H i d r o l i s i s dan L a m a Waktu
O t o k l a f terhadap K u a l i t a s
Isi
Rumen.
105
.........................
Pengaruh P e m b e r i n n I s i R u m e n terhndap
P e r f o r m a n s A y a m B r o i l e r ........
C,
7 09
Pengaruh P e m b e r i n n I s i R u m e n terhadap
P e r f o r m a n s hymn D n r a dun P e t e l u r T i pe M e d i u m
........................... 1 17
Suhu d a l a m K a n d a n g ..................
117
K u a l i t a s R u n s u m yang M e n g a n d u n g
Isi
H u m e n S a p i .....................
120
P e r t a m b a h a n B e r a t B h d a n S e l a m a Periode D a r n .......................
125
Berat Badan
Umur
Mencapai
D e w a s a K e l a m i n .................. 131
K o n s u m s i M a k a n a n A y a m D a r a ? i p e Med i u m ...........................
"35
K o n v e r s i M a k a n a n A y a m D a r a T i p e Med i u m ...........................
dan
Sant
,140
A n g k a K e m a t i a n Ayam S e l a m a
Dara
Periode
...........................
U m u r ~ e n c n & i 50% P r o a u k s i
Ayam
........................
K o n s u m s i M a k a n a n Ayam P e t e l u r T i p e
M e d i u m .........................
Petelur
..............................
K o n s u m s i A s a m A m i n o T i a p H a r i oleh
A y a m P e t e l u r ...................
K o n s u m s i P r o t e i n T i a r H a r i A y a m Pete-
lur
Konsumsi Air M i n u m Ayam Petelur
.....
442
143
146
152
155
159
viii
D a f t a r Isi ( k n j u t a n )
Halaman
Tipe
....,*...............,..
Produksi T e l u r berdnsnrknn"Hen
day". ....................
Produksi T e l u r berdasarkon "Hen
housed". .................
Produksi T e l u r Ayam P e t e l u r
Medium
Rataan B e r a t Yelur Ayom P e t e l u r
....................Bernt Badan, Karkas dan A l a t
Dalam
Ayam P e t e l u r U m u r 52 Minggu ..
Produksi "egg mass" Aynm P e t e
lur.
;
...
K u a l i t a s T e l u r Aynm P e t e l u r Tipe Medium ....................*.....
Konversi Makanan Ransum Mengandung
Isi Rumen o l e h Ayam P e t e l u r
....................
K u a l i t n s T e l u r dengan Raugh
Unit.
l e b a l Kernbnng b e r i k u t Membran
Kulit l e l u r .
.............
Tipe
.........................
Angka Kematinn Ayam P e t e l u r
Medium
Aspek ~ k o n o m i sPenggunaan Rnnsum
Mengandung I s i Rumen untuk Ayam
P e t e l u r Tipe Medium
...........
Ha 1aman
Nomor
'
Teks
1;
2,
Isi
............................
Isi
...............
Isi
.. 1 9
.............................tuhan
Persentase J e n i s
t o n g ...................................
38
Protein
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .untuk
. . . . .52. . . . . .
Praktis Protein
Asam
weuk Ayam ~....-............5 5
....................... 56
n e r a l untuk
Kandungan Zat-eat
rape N e g a r a
Makanan
Rwnen d a r i Bebe-
16
Kandungan Zat-zat Makanan
Rwnen d a r i Beber a p a D a e r a h d i Indonesia
30
K o m p o s i s i Asam-asam
4.
K a n d u n g a n V i t a m i n Is+ R u m e n K e r i n g dan K e b u
Amino
Rumen K e r i n g
Ayam
5.
20
M a k a n a n Sapi s e b e l u m
dipo-
6,
Kebutuhan
Ayam
7.
Rekomendasi Kebutuhan
Amino
8.
R e k o m e n d a s i K e b u t u h a n P r ~ k t i sV i t a m i n dan M i Ayam
9.
Susunan Ransum P e n e l i t i a n Pengaruh
Otoklaf
dan T i n g k e t P e m b e r i a n I s i R u m e n t e r h a d a p
P e r f o m a n s Ayam B r o i l e r U m u r Enam M i n g g u
10.
17,
12,
13,
dan A s a m - a s a m
Amino
dan
M a k a n a n Ransum P e r c o b a m Pengaruh O t o k f a f dan T i n g k a t P e m b e r i a n Is1
Rumen terhadap P e r f o n a n s Ayam B r o i l e r
.
Susunan R a n s u m P e n e l i t i a n S e m a s a P e r i o d e D a r a
Urnur 8 - 20 M i n g g u .....................
.....................
Susunan R a n s u m P e n e l i t i a n untuk Ayarn P e t e l u r
- 52 h l i n g g u .........................
K a n d u n g a n Zst-zat M a k a n a n Ransum Ayam D a r a
Umur 8
20 Minggu
-
Kandungan Z a t - z a t Makanan d a l a m Ransum
petelur
150
75
Kandungan Z a t - e a t
22
14.
17
Ayam
................................
K o m p o s i s i P f i z e r Premix-B
t i a p Kg P r e m i x - B
,,
76
82
83
84
85
86
Daftar Tabel (Lanjutan)
Nomor
Halaman
16.
Pengelolaan dan Program Pencegahan Penyakit
terhadap Ayam Percobaan
..............
87
17.
Kandungan Zat-zat Makanan Isi Rumen Kering.
96
18,
Kandungan Mineral. Isi Rumen Kering dan Jeram i Padi
99
19.
Kandungan Asam-asam Amino dan Vitamin
Rumen Kering
100
Kandungan Protein, Serat Kasar dan
Silika
Isi Rumen Sapi yang dihidrolisis dengan
AAS, AASM dan Penambahan Urea
selama
sepuluh Jam
..........................
103
Pengaruh Hidrolisis dan Lama Waktu Otoklaf
terhadap Kualitas Isi Rumen Sapi Ke
ring
106
20.
21.
22,
23,
240
25-
26,
...............................
Isi
.........................
...,.......,....,........,.....,, Komposisi Kimia Isi en Sapi setelah dibe.......
ri Perlakuen Otoklaf 15 p.s,i.
110
Pengaruh Otoklaf, Hidrolisis daxl
Tingkat
Pemberian Isi Rumen terhadep herformam
Ayam Broiler
71 1
.........................
Rataan Suhu dan Kelembaban Nlsbi dalam Ru ang Kandang ..........................
Hasil Analisis Proksimat Ransum Grower yang
dipergunakan Selama Penelitian .......
28.
-
,......................,.........,
Rataan Komposisi Kimia Ransum Ayam Petelur
Penelitian ....,......................
122
124
Rataan Pertambahan Berat Badan Total dan Tiap 28 Hari Ayam Dara Tipe Medium Umur
8
20 Minggu
127
Perbandingan Eelatif Berat Badan Ayam Dara
Petelur Dekalb-Warren terhadap
Berat
Standar dari Pembibit pada
Umur
20
ainggu
3
-
29.
121
Hasil Analisis Proksimat Ransum Ayam Pete
lur yang dipergunakan selama Peneliti-
an
27,
117
........................
............................-..
'
30
Daftar
Tabel (Lanjutan)
Nomor
30,
31.
32.
Halaman
R a t a a n B e r a t Badan dan Umur S a a t Mencapai Dewasa Kelamin Ayam Petelur Dekalb-Warren
Dara
- 2 0 Minggu ....................
R a t a a n Konsumsi P r o t e i n T i a p H a r i Ayam Dara
UULUT 8 - 2 0 Minggu ....................
Rataan Konsumsi Maksllan T i a p H a r i Ayam
Umur
e
.................
33.
R a t a a n Konsumsi Air Minum T i a p Hari Ayam Dara Umur 8
20 Minggu
34.
................................
M o r t a l i t a s Ayam Petelur Semasa Periode Dara
Umur 8 - 2 0 Minggu ...,.........,......
R a t a a n U m u r Mencapai 5072 P r o d u k s i
Petel u r Dekalb-Warren .....................
R a t a a n J u m l a h Konsumsi Makanan T i a p Hari
Ayam P e t e l u r T i p e Medium ..............
R a t a a n Konsumsi Makanan
P e t e l u r f i p e Medium ..................................
-
36.
37.
38.
335
137
139
R a t a a n K o n v e r s i Makanan Ayam Dara U m u r 8- 20
lVIinggu
35.
132
141
142
Ayam
145
148
Ayam
149
39.
Konsumsi F?rotein Tiap H a r i Ayam P e t e l u r T i p e
............
153
40-
~ a t a a nKonsumsi A s a m Amino Netionin,
Lisin,
S i s t i n dan T r i p t o f a n T i a p H a r i A y a m Fe5 2 Minggu
t e l t i r T i p e nledium Umur 20
156
P e n g a r u h Pemberian Isi Rumen t e r h a d a p Konsums i A i r Minum Ayam P e t e l u r T i p e Medium ,
760
MediumUmur22
-
52'Minggu
-
41.
42,
43.
44.
.......................
R a t a a n P r o d u k s i H a r i a n ( H e n day) AT-
l u r Tipe Medium
.
Pete-
163
P r o d u k s i T e l u r ' " h e n day I' s e t i a p P e r i o d e
ywg
2 8 H a r i A y a m P e t e l u r T i p e Medium
mendapat Ransum Mengandung Isi
3umen
Tanpa DL-Metionin
.....................
768
P r o d u k s i T e l u r " hen day " s e t i a p Periode
28 H a r i Ayam P e t e l u r T i p e Medium yang
mendapat Ransum Mengandung
Isi Rumen
d i t a m b a h k a n DL-Metionin
169
...............
'x i i
D a f t a r Tabel (Lanjutan)
Halaman
Nomor
..........................
45-
R a t a e n P r o d u k s i n H e n housed" Ayam P e t e l u r
'Pipe Medium
170
46.
P r o d u k s i T e l u r " Hen housed I' . s e t i a p P e r i ode 28 H a r i Ayam P e t e l u r T i p e
Medium
yang Mendapat Rsnsum Mengandung I s i Rumen Tanpa DL-Getionin
171
P r o d u k s i T e l u r I* H e n housed "
s e t i a p Perj.ode 28 H a r i A y a m P e t e l u r T i p e
Medium
yang Mendapat Ransum Mengandung I s i Rumen ditambah DL-Metionin
172
480
Rataan B e r a t T e l u r S e t i a p B u t i r T e l u r
P e t e l u r T i p e Medium
Ayam
...........,......
773
49-
R a t a a n P r o d u k s i H a r i a n ( e g g mass) Ayam P e t e lur T i p e Pdedium Selama 52 Minggu
.....
176
50.
Pertambahan B e r a t Badan, Karkas, A l a t - a l a t
Dalam Ayam P e t e l u r T i p e Medium U m u r 52
Minggu
179
................
47.
.............
51.
52.
...............................
Rataan K o n v e r s i Makanan p e r e k o r Ayam P e t e lur T i p e Medium ......................
Pengaruh Pernberian I s i Rumen t e r h a d a p Kualit a s Teluri
R a t a a n Haugh U n i t ,
Indeks
Warna Kuning T e l u r dan T e b a l Kerabang+
Membrannya
...........................
53.
54.
55
56-
784
188
Rataan Angka Kematian A y a m P e t e l u r T i p e M e -
.-..........................
d i u m Selama P e r i o d e P r o d u k s i U m u r 20
52 Minggu
192
-
R a t a a n Harga Bahan Makanan yang d i p e r g u n a
kan u n t u k Menyusun Ransum Ayam P e t e l u r
yang d i t e l i t i
........................
194
Rataan Harga Hansum Ayam P e t e l u r yang d i g u nakan u n t u k P e n e l i t i a n Ayam P e t e l u r T i pe Medium
'195
Pengaruh Pemberian I s i Rumen t e r h a d a p Income Over Feed Cost Ayam P e t e l u r T i p e M e
dium dengan Ransum Tanpa dan d i t a m b a h i
DL-Metionin
197
............................
..........................
xiii
Daftar label (Lanjutan)
Halaman
Nomor
57-
1.
Pengaruh Pemberian Isi Rumen terhadap'flncome over feed cost"Ayam Petelur Tipe Medium selama 31 Minggu Produksi
..,.,.,
199
Daftar Sidik R a g a m Pengaruh Otoklaf, Hidrolisis dan Tingkat Pemberian Isi Rumen
terhadap Pertambahan Berat Badan Ayam
Broiler
226
..............................
2,
Daftar Sidik Ragam Pengaruh Otoklaf, Hidro- .
lisis dan Tingkat Pemberian Isi Rurnen
terhadap Konsumsi Makanan Ayam Broi
ler ..,...,,.............,....,.......o 227
-
3,
4*
5,
6,
7.
8,
9,
10.
11,
Daftar Sidik Ragam Pengaruh Otoklaf, Hidrolisis dan Tingkat Pemberian Isi Rumen
terhadap Konversi Makanan Ayam Broiler
228
Daftar Sidik Ragam Pengaruh Otoklaf, Hidrolisis dan Tingkat Pemberian Isi Rumen
terhadap Berat Karkas Ayam Broiler
229
Daftar Sidik Ragam untuk Pertambahan Berat
Badan A y a m Dara Tiap 28 Hari Umur 8
20 Minggu
..........................-
230
Daftar Sidik Ragam untuk Berat Badan
Saat
Petelnr
Mencapai Dewasa Kelamin A y a m
Tipe Medium
231
...
..........................
Daftar Sidik Ragam untuk Umur Mencapai Dewasa Kelamin Ayam Petelur Tipe Medium ..
232
Daftar Sidik Ragam untuk Berat Badan Rela
tif terhadap Berat Standar Breeder
A y n m D a r n Umur 20 M i n g g u
233
Daftar Sidik Rsgam untuk
Tiap Hari Ayam Dara
234
.............
Konsumsi
Makanan
Umur 8 - 20 Minggu
.........
Daftar Sidik Ragam untuk Konversi
Makanan
Ayam Dara Umur 8 - 20 Minggu .........
Daftar Sidik Ragam untuk Konsumsi Air Minum
Ayarn Dara U m u r 8 -- 20 Minggu
235
236
xiv
Dnftnr T a b e l
(Lnnjutan)
Halaman
Nomor
5m
....
12,
D a f t a r S i d i k Rsgarn u n t u k Umur Mencapaf
Produksi Ayam P e t e l u r T i p e Medium
13.
D a f t a r S i d i k Ragam untuk Konsumsi
Makanan
p e r e k o r A y a m P e t e l u r T i p e Medium 22
52 Minggu
............................-
238
DlIakanan
D a f t a r S i d i k Ragam u n t u k Konsumsi
Ayam P e t e l u r T i p e Medium Umur 22
42
M-gu
239
Makanan
52 Minggu .....
-Konsumsi
240
14.
15.
76.
............................... -
D a f t a r S i d i k Ragam untuk
Ayam P e t e l u r Umur 43
D a f t a r S i d i k Ragam u n t u k K o n s u m s i f i o t e i n T i a p H a r i Ayam P e t e l u r T i p e PIedium U m u r
22
52 M i n g g u
241
D a f t a r S i d i k Ragam u n t u k Konsumsi M e t i o n i n
T i a p E h r i dyam Petelur T i p e M e d i u m
Umur 22
52 Minggu
..................
242
D a f t a r S i d i k Ragam u n t u k K o n s u m s i Lisin TioI?
H a r i Ayam P e t e l u r T i p e Medium Umur 2252 Minggu
243
D a f t a r S i d i k Ragam u n t u k K o n s u m s i S i s t i n T i a p
H a r i Ayam P e t e l u r T i p e &Tedium U m u r 2252 Minggu
2 4'4
Defter S i d i k R a g a m u t u k Konsumsi T r i p t o f a n
T i a p H a r i Ayam P e t e l u r T i p e Medium
U m u p 22
5 2 Ninggu
245
Daf t a r S i d i - k R a g a m u n t u k Konsumsi A i r Minum
Ayam P e t e l u r T i p e F;Tedium
.............
246
D a f t a r S i d i k R a g a m u n t u k Hen d a y p r o d u c t i o n
A y a m P e t e l u r T i p e Medium U m u r 22
52
IiJinggu
247
.......................
-
17.
-
18-
790
20.
............................
.........,...;..........-...
-
21 ,
22,
2 3 .
.........--......-
...............................
Daftar S i d i k R a g a m u n t u k H e n day p r o d u c t i o n
- 42
...............................
248
D a f t a r S i d i k R a g a m u n t u k Hen d a y p r o d u c t i o n
Medium Umur 4 3 - 52
Ayam P e t e l u r T i p e
Minggu ............................... 2 49
A y a m P e t e l u r T i p e 1)tediu.m Umur 22
Minggu
24-
237
Daftar Tabel (Lanjutan)
Nomor
25,
26,
27.
28,
Hal
-
....
Daftar Sidik Rsgam untuk Berat Telur Ayam Petelur Tipe Medium Umur 22 - 42 Minggu .
Daftar Sidik Ragatn untuk Berat Telur Ayam Petelur Tipe Medium Umur 43 - 52 Minggu ,
Dartar Sidik Ragam untuk Berat Telur
am Petelur Tipe Medium (22
52 E i n g A
Daftar Sidik Ragam untuk Produksi Telur Harian (egg mass) Ayam Petelur Tipe Medium
U m u r 20
52 Minggu
...................
-
29.
30.
Daftar Sidik R a g a m untuk Pertambahan
Berat
Badan Ayam Petelur Tipe Medium Fase I
Produksi Umur 22
42 Minggu
..........
Daftar Sidik Ragam untuk Karkas
Petelur
Tipe Medium Umur 52 Minggu ............
-
Ayam
31,
naftar Sidik Ragam untuk Lemak Abdominal .
Ayompetelur Tipe Medium U i n u r 5 2 Minggu.
32,
Daftar Sidik R a g a m untuk Berat Hati Ayam Petelur Tipe Medium Umur 52 Minggu
33.
Daftar Sidik Ragam untuk Berat Pankreas
AynrnPetelur Tipe Medium Umur 52 Minggu.
34,
Daftar Sidik Ragam untuk Berat Bnpedal Ayam
Petelur Tipe Medium Umur 52 Minggu
35.
Daftar Sidik Ragam untuk Konversi Makanan
AyamPetelur Tipe Medium pada Fase I ProduKsi U m u r 22
42 Minggu
,,.,.,
....
-
.............
36,
Daftar Sidik Ragam untuk Konversi Makanan
AynmPetelur Tipe Medium U m u r 43-52 Minggu
37-
Daf%ar Sidik R e g a m untuk Konversi Makanan
AyamPetelur Tipe Medium Umur 22-52 Minggu
38,
Daftar Sidik Ragam untuk Haugh Unit Telur
AyomPetelur Tipe Medium Umur 22-52 M i x gu
....................................
....................................
....................................
Daftar Tabel (Lanjutan)
Halaman
Nomor
3940,
D a f t a r S i d i k R a g a m untuk Indeks W a r n a K u n i n g
T e l u r Ayam P e t e l u r T i p e M e d i u m U m u r 2252 M i n g g u
.............................
264
D a f t a r S i d i k . R a g a m untuk T e b a l K e r a b a n g b e r i k u t M e m b r a n T e l u r Ayam P e t e l u r T i p e Medium U m u r 2 2
52 M i n g g u
..............
265
P e n g u j i a n Penyebaran Angka K e r n a t i n n
"Independent T e s t "
dengan
....................
266
D a f t a r S i d i k R a g a m untuk I n c o m e
O v e r Peed
C o s t A y a m P e t e l u r T i p e M e d i u m s a m p a i Um u r 52 Minggu
268
-
41.
42.
.........................
Nomor
Halaman
....................
Hubungan a n t a r a p r o t e i n bahan makanan
dan
p r o t e i n tubuh n u n i n a n s i a .............
10
3.
Berbagai metoda pengolahan limbah p e r t a n i a n
40
4.
Hubungan a n t a r e t i n g k a t pemberian i s i m e n
dengan umur mencapai 5m p r o d u k s i ayam
petelur
..............................
145
Hubungan a n t a r a t i n g k a t pemberian i s i rumen
dalam ransum dengan jumlah honsumsi makanan ayam p e t e l u r t i p e medium
.......
151
Hubungan a n t a r a t i n g k a t pemberian i s i rumen
dengankonsumsi p r o t e i n tiap h a r i ayam
petelur t i p e medium
154
1,
2,
5-
6,
P e r u t hewan ruminansia
..................
9
7 - Hubungan a n t a r a t i n g k a t pemberian i s i rumen
..........................
dengan konsumsi a i r m i n u m ayam petelur
t i p e medium
8,
Hubungan a n t a r a t i n g k a t pemberian i s i m e n
dengan p r o d u k s i *l.Hen day 'I I pada f a s e I1 p r o d u k s i ayam p e t e l u r t i p e medi-
um
9.
10.
11,
12,
161
.....................................
165
Hubungan a n t a r a t i n g k a t pemberian i s i m e n
dengan pertambahan b e r a t badan pada f a s e I p r o d u k s i ayam p e t e l u r t i p e medium
180
Hubungan a n t a r a t i n g k a t pemberian i s i rumen
petelur
dengan k o n v e r s i makanan ayam
t i p e medium umur 22
52 minggu
......
185
Hubungan a n t a r a t i n g k a t pemberian i s i rumen
dengan income o v e r f e e d c o s t ayam petel u r t i p e medium
198
"Income o v e r f e e d c o s t w ayam p e t e l u r
medium menurut t i n g k a t pemberian
rumen dan penambahan DL-Metionin
200
-
......................
tipe
.....
isi
Peningkatan jw:ilail penduduk Indonesia yang diperkirakan
mencapai 210 juta jivm tahun 2 000 mendatan&,
merupakan suetu faktor diner~~ika
yang penting.
Apalagi
kenaikan jumlah penduduk diiringi oleh naiknya penda
-
patan maeyaraket, sehingga konsurnsi keluarga mulai bergeser dari bahan pangan nabati kebahan pangan hewani,
Widyakarya Pangan dan Gizi 1983 yang diselenggera-
kan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, rnenetap
-
jumlah
kan sektor peternakan hendaknya dapet memenuhi
konsumei empat gram protein perkapita perhari, yang setars dengan 6.0 kg daging, 4.0 kg telur dan 4.0 k~ su-
su perkapita pertahun.
Walaupun target tersebut belum
terpenuhi, namun Repelita IV mernproyeksikan
kenaikan
konsumsi daging, telur dan susu masing-maaingnya
6.7
6.1,
dan 5 ? 2 8 pertahun.
Terlihat bahwa kebutuinan ahan protein hewani aoal
ternak terus meningkat akibat besarnya kenaikan perrnintean karena pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi
dan keeadaran akan gizi, narnun protein hewani belum da-
pat sepenuhnya disediakan oleh produksi peternakan.
Usaha ternak ayant ras, balk ayam broiler maupun
3Y'nm ~ e t e l u r ~ b e b e r a ptahun
a
belakangan ini telah ber
-
kembang dengan pesatnya, ditandai oleh meningkatnya populaei dan peternak dibandingkan derlgan usaha
tarnak
sapi,
kerbau,
kambing,
domba dan t e r n a k l a i n n y a ,
Pada pemeliharaan ayam r a s ,
pun b r o i l e r ,
baik ayam p e t e l u r mall-
j i k a menginginkan keuntungan usaha semak-
s i m a l mungkin,
dikehendaki ayam-ayam dengan p r o d u k t i
v i t a s t i n g g i dan penggunaan makanan yang e f i s i e n .
-
De-
ngan berkembangnya i n d u s t r i b i b i t unggul dan t e k n o l o g i
cara-cara
pengelolaan, maka masalah mahanan rnenjadi l e -
bih pqnting
.
Masalah makanan rnerupakan problema p e n t i n g
pada
p e t e r n a k a n ayam, disebabkan b i a y a makanan dapat mencap a i 60
-
80% d a r i biaya produksi.
monogastrik sebagfan b e s a r z a t - z a t
Ayam sebagai
makanannya
hewan
berasal
d a r i makanan yang dimakan.
S e l a i n i t u masalah makanan juga menghendaki d i m i l i k i n y a pengetahuan yang mendalam t e n t a n g Ilmu Makanan
Ternak,
sebagaimana dinyatakan o l e h Tvluller ( 1 9 7 2 ) bah-
we s e k a l i p u n t e l a h banyak penelitian t e n t a n g makanan
ayam yang b e r j a l a n puluhan t a h u n , dan merupnk3n
ilmu pengetahuan yan;
gas,
suatu
p a l i n g a k t i f d i b i d a n g t e r n a k ung-
p a r a a h l i dan p e t e r n a k masih menghadapi k e s u l i t a n
dalam merumuskan,
mengontrol k u a l i t a s akan kebutuhan
-
kebutuhan z a t makanan d a r i j e n i s a y a m yang b e r b e d a ser-
ta metoda pemberian dan penyediaannya.
Guna rnencapai e f i s i e n s i maksimal,
ransum seyogia-
nya mengandung z a t makanan yang dibutuhkan
berupa
:
protein,
e n e r g i , m i n e r a l dan v i t a m i n yang rnemadai da
lam jumlah maupun k u a l i t a s n y a .
Ransum yang
-
afberikan
pada ayam hendaknya bermutu t e p a t dan t i n g g i s e r t a mur a h harganya.
Telah lama d i r a s a k a n bahwa bahan makenan
ternak
ayam d i p e r o l e h d a r i bahan impor yang r e l a t i f mahal h a r ganya,
terutama tepung i k a n . d a n bungkil k e d e l e .
Peng-
adaan bungkil k e d e l e hampir s e l u r u h n y a t e r g a n t u n g im
por,
sedangkan produksi tepung i k a n dalam n e g e r i
memenuhi 2
-
-
baru
5% d a r i kebutuhan.
Untuk meningkatkan p e r s e d i a a n bahan makanan
baik
untuk t e r n a k b e s a r maupun ayam, p e r l u l a h dipertimbangkan kemungkinan penggunaan bahan makanan
Keadaan i n i akan menimbulkan ada-
(non k o n v e n s i o n a l ) .
nya usaha-usaha
alternatif
untuk menernukan sumber-sumber
han makanan t e r n a k ,
b a r u ba-
d a r i beberapa kombinasi bahan-ba
han limbah p e r t a n i a n a t a u i n d u s t r i p e r t a n i a n
-
ataupun
bahan n a b a t i dan hewani yang t i d a k b e r s a i n g dengan kebutuhan manusia, s e h i n g g a harga l e b i h m u r a h .
Hanya s a -
j a p e r l u d i p e r h a t i k a n bahwa bahan limbah i t u hendaklah
mempunyai n i l a i g i z i yang s e t a r a a t a u l e b i h
r e l a t i f murah dan mudah d i p e r o l e h .
ngolahan,
sempurna,
J i k a memerlukan pe-
teknologinya h a r u s l a h s e d e r h a n a dan ekonomis.
D i tempat-tempat
rumen s a p i , kerbau,
pemotongan hewan ( a b a t o i r ) ,
kambing dan domba merupakan
isi
hasil
limbah yang dibuang b e g i t u s a j a ,
bulkan pencemaran lingkungan.
sehingga s e r i n g menim-
D i s a d a r i bahwa
potensi
i s i rumen ruminansia s e b a g a i bahan makanan t e r n a k ayam
non konvensional yang belum dimanfaatkan cukup
( D j a j a n e g a r a dan S i t o r u s ,
besar
1983).
Di lingkungan perkotaan d i I n d o n e s i a s e l a l u t e r d a p a t rumah potong hewan (RPH)
Sebagai h a s i l buangan,
dengan b e r b a g a i k a p a s i t a s .
i s i rumen cukup banyak t e r a e d i a .
B i l a d i l i h a t sngka pemotongan t e r n a k yang t e r c a t a t men u r u t S t a t i s t i k Peternakan 7986, d a r i pemotongan sapi,
kerbau,
Bsmbing dan domba akan t e r s e d i a i s i rumen
ba-
s a h 52 965 t o n j t a h u n a t a u 7 892 t o n bahan k e r i n g per
tshun,
-
J i k a i s i rumen dapat d i p a k a i s e b a g a i bahan ma-
kanan sebanyak delapan p e r s e n , maka akan dapat
meme-
n u h i kebutu-han 97 754 t o n ransum ayam p e t e l u r ,
a t a u me-
menuhi k e p e r l u a n 2.2
j u t a e k o r ayam p e t e l u r pertahun.
Isi rumen kaya akan z a t - e a t
asam amino, v i t a m i n B-kompleks
n g a t bermanfaat b a g i ayam.
dung-
s e r s t kasar,
makanan berupa
asam-
s e r t a m i n e r a l yang s a
S e l a i n i t u t i n g g i pula kan-
lignin, s i l i k a
dan rendah
snergi
metabolismenya d i samping mengandung " f a k t o r a n t i k u a
litas".
-
Akibetnya pemakaian i s i rumen s e b a g a i
makanan ayam menjadi t e r b a t a s .
-
bahan
Komponen clinding
sel
merupakan f a k t o r pembatas dalam penggunaan h i j a u a n fa-
m i l i rumput-rumputan
(gramineae) delam ransum ayam.
I a o l a a i p r o t e i n d a r i i s i rumen akan memerlukan biaya dan
t e k n o l o g i cukup t i n g g i ,
luan praktia,
sehingga untuk keper-
pengelolaan dan pengolahan s e c a r a s e d e r -
hana d h a s a cukup memadai,
Adanya " f a k t o r a n t i k u a l i t a s w pada b e r b a g a i limbah
a t a u tanaman,
umumnya t e l a h d a p a t d i a t a s i dengan
b a g a i c a r e h i d r o l i s i s a l k a l i , asam,
secara biologis,
'ber-
fisiko-kimia,
dan
sehingga k u a l i t a s p r o t e i n .
e n e r g i dan
daya c e r n a bahan k e r i n g dapaf d i t i n g k a t k a n ,
sedangkan
s e b a g i a n l i g n i n dan s i l i k a t e r l a r u t k a n .
Pertumbuhan dan g a l u r ayam mempunyai hubungan
erat dengan
j umlah konaumsi
makanan.
Dengan demikian
,
makanan yang l a y a k untuk ayam sefama 'peroide pertumbuh-
an dan produksi t e l u r p e r l u d i p e r h a t i k a n , t i d a k
keseimbangan z a t makanannya,
t e t s p i juga
saja
bagaimana ma-
kanan ini dimakan den berapa banyak yang dapat dimskan
oleh ayam,
yang dicerminkan o l e h k o n v e r s i makanan.
Sehubungan dengan kebutuhan metabolismenye,
ayam
cenderung untuk makan b e r l e b i h a n b i l a d i b e r i kesempatan makan s e c a r a l e l u a s a ,
Kelebihan makan d i a t a s kebu-
tuhan t i d a k akan meningkatkan tambahan produksi dan
e f i s i e n s i r a n s u m rnalahan dapat menurunkan produksi d i masa b e r t e l u r karena ayam t e r l a l u gemuk,
yang t e p a t a d a l a h p e n t i n g b a g i ayam d a r a
Berat
badan
penggant i
( p u l l e t ) , dan pada s a a t dewasa kelamin b e r a t n y a hams-
5
-
la
di bawah berat standarnye.
Kadar serat kasar y a w tinggi dapat
ditingkatkan
daya cernanya oleh perlakuan alkali, asam ataupun
siko-kimia
.
Penelitian ini mencoba untuk melihat
fi-
kemungkban
dilakukannya pengolahan (praperlakuan) pada isi
rumen
untuk meningkatkan nilai gieinya bagi pertumbuhan ayam
broiler maupun petelur.
Di samping itu pemberian
isi
rumen d a l a m ransum ayam petelur muda diharapkan
ber-
fungsi sebagai pelaksanaan pembatasan mskan dan
berat
badan ayam dara tipe medium, sehlngga dapat
mend-
produksi telur secara maksimal.
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan
formasi tentang nllai gizi:
in-
protein, asam amino, vi
-
tarnin B-kompleks, mineral serta kemungkinan faktor antikualitaa, serta penyediaan dari Fsi rumen dalam penetapan tatelaksana dan penyusunan ransum yang
mengan-
dung isi rumen sebagai pengganti beberapa bahan makan-
an ayam guna meningkatkan performans produksi.
Selain
itu dari penelitian ini ingin dilihat masalah- masalah
yang timbul berupa mortalitas, kanibalisme dan penyimp a g a n l a h n y a akibat pemberian isi m e n ,
pengolahan
isi r u m e n serta penambahan DL-Metionin dalam ransum
nyam
broilerp dara dsn petelur yang sedang berproduksi.
Dari k e r a n g k 3 pemilciran p e n e l i t i a n d i atas, &%ha-
mpkan
dengan tatalaksana d m pengolahan yang baik,
nilai gizi dan energi isi rumen sapi nknn dapat di
-
tingkatkan sebngni bnhan mnkanan ayom broiler dan petelur tnnpa menggnnggu pertumbuhnn dan nkan meningkat-
kan performans produksi telur nynm tipe medium.
TINJAUAN PUSIPAKA
Isi R u m e n sebaaai Bnhnn Makannn Ternak
Perut hewan ruminnnsia terdiri dari rumen,
reti-
-
kulum, omasum dan nbomasum seperti terlihat padn Gam
bar I (Annison dan Lewis, 1959);
rumen terdapat mikroba rumen
. D i dalam retikulo-
yang terdiri dari proto-
zoa dan bakteria yang berfungsi melaksanakan fermentasi untuk menshtesis asam amino,
vitamin
B-kompleks
dan vitamin K sebagei sumber zat makanan bagi hewan induk semang (Barnett d m Reid, 1961; m t e , 1966; Su-
tardi, 7977; Church, 1979).
Ruminansia mempunyai sistem pencernaan fermenta
tif dan hidrolitis.
-
Mikroba rumen dapat mencerna selu-
losa dan polimer-polimer tanaman yang tidak dicerna
olehhewan untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi. DL
samping itu mikroba rumen dapat memanfaatkan non pro
tein nitrogen (NPN) untuk pembentukan
protein
-
tubuh
(Suwandyastuti, Sutardi dan Sastradipradja, 1983).
Menurut Sutardi (1977) beberapa spesies
bakteria
utama yang terdapat dalarn rumen antara lain, (a)
pen-
cerna selulosa, (b) pencerna hemiselulosa, (c) pencerna pati, (d) pencerna gula, (e) pemakai
pembentuk metan, dan (g) proteolitik.
laktat,
Protozoa
(f)
m e n
berfungsi sebagai sumber polisakarida dan sumber pro
t e i n bagi hewan Induk semang.
-
Selain itu terdapat pu-
la mikroba yang rnensintesis vitamin B-komplekso
OESOPHAGUS
-
8
.::
RETI WLUM
;i.
OMLSUM
Cambar I .
P e r u t hewon rurninnnsia.
D i & s l a m rumen p r o t e i n mengalami h i d r o l i s i s umnjpd i o l i g o p e p t i d a o l e h enzim p r o t e o l i t i k yang d i h a s i l k a n
o l e h mikroba.
S e b a g i a n mikroba d a p a t memanfaatkan o l i -
g o p e p t i d a u n t u k membuat p r o t e i n tubuhnya, a e b a g i a n d i h l d r o l i a i s lebih l a n j u t m e n j a d i asam amino.
.
Hubwan
a n t a r e p r o t e i n bahan makanan m e n j a d i p r o t e i n t u b u h d i s a j i k a n pada Gambar 2 ( S u t a r d i ,
1977).
Menurut BoCohl (1981) i s i rumen merupakan 8
-
10%
d a r i b e r e t a a p i a t a u k e r b a u yang d i p u a a a k a n sebelum di-
potong,
d a p a t diawetkan dengan penambahan asam
sulfat
PROTEIN
I
m
AF "
Gambar 2.
m
C02
-CH4
Hubungan antara protein bahan makanan
dan protein tubuh ruminansia r
hingga pH menjadi 3.0.
Isi rumen baik yang segar mau-
pun gang telah dikeringkan dapat digunakan sebagai ba-
Sebagai bahan makan-
han makanan ayam, babi dan sapi.
an ayam sebaiknya dikeringkan segera.
King dan Engel ( 7 9 6 4 ) ,
Menurut
Abdo,
isi rumen hasll rumah potong he-
wan, merupakan sumber protein dan
tambahan
viBamin
yang baik bagi ternak berperut sederhana, dan dapat diperoleh secara sederhana pula.
Isi rumen tidak
kaya akan vitamin dan asem amino berasal dari
hanya
&anan
sapi, tetapi lebih diperkaya oleh hasil fermentasi m i k Y
roba rumen (Annison dan Lewfs. 1959; ~ovanov3.6 dan Cuper1 ovid, 1 977
.
16% rumen merupakan bagian rumput makanan yang belum aepenuhnya terfennentaai dan dicerna oleh
dengan pH 5 - 5
-
7.O.,suhu
antara 39
men anaerob atau fakultatif
Menurut Church (1979).
6.50
anaerob
kondisi ru-
(Hungate. 1966).
pH rumen berkisar antara 4.35
sebelum makan, dan antara 6.25
sf biasa,
- 40°c,
hewan,
- 7-30 pada
kondi-
Iei rumen dapat mencapai 35 kg/ekor
sap%,
bissanya bertumpuk-tumpuk dihanyutkan ke saluran
pernbuangan.
-
air
Dilakukannya daur ulang hasil sampingan
ataupandaur ulang hasil sisa pertanian, dapat menggan-
-
tikan sebagian bahen makanan ayam, di samping mengu
rangi pencemaran lingkungan (Emmanuel, 1978).
McNaught den W e n (1954),
Barnetrk dan Reid (1961)
(1977) me-
Hungate (1966) dan ~ o v a n o v i 6den &perlovib
nystakan bahwa mikroba rumen dapat dengan baik meningkatkan nilai gizi makanan karena adanya protein mikroba sehingga daya cerna meningkat.
Dalam rumen makanan
seperti selulosa dan NPN dikonversikan oleh mikroba rumen menjadi protein mikroba, sehingga rumen
sebagai suatu sistem yang terus
Protein sel tunggal.
menenua
bertindak
memproduksi
Kualitas dan nilai biologis dari
protein mikroba yang dikandungnya sedemikian rupe higa melebihi kebutuhan akan protein dan asam amino
tuk mikroba tersebut.
Selanjutnya McNaught den
un-
Owen
(1954) melaporkan behwa nilai hayati dari protein bak-
teria, protozoa rumen yang berasal dari
dan ragi falah:
81, 80 dan
rumah
potong
72,
Abdo et al, (1964) menemukan bahwa pemberian protein mikroba rumen tidak meracuni ternak
monogastrik,
dan dlperoleh imbangan efisiensi protein (PER) sebesar
3-60 dan daya cerna protein semu antara 74
-
8%-
Menurut Agrawala, Duncan dan Huffman (1953), seekor sap1 dewasa dapat mensintesis protein mikroba
banyak 450 g/hario
se-
Sintesis protein dari NPN dalam ru-
men terjadi setelah enarn jam makan.
Dalam
pada
itu
m i s o n dan Lewis (1959) menyatakan bahwa konversi NPN
menjadl protein berasal dari reaksi degradasi peptida,
asam
0
dan amonia untuk pertumbuhan mikroba,
nantinya mensintesis protein mikroba,
tein ransum yang kekurangan
Ternyata
yang
pro-
asam amino m u n g k i n l e b i h
efektifdigunakan dalam sfntesis protein oleh
mikroba
rumen,
Selanjutnya Anggorodi (1979) mengemukakan
bahwa
mikr