PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI 5 ORGANISASI PERUSAHAAN

Page 10 of 14 Gambar 5.3. Struktur Organisasi Fungsional Sebagaimana dua struktur organisasi sebelumnya, dalam organisasi fungsional juga dijumpai adanya kebaikan dan keburukan. • Kebaikan organisasi fungsional Pembagian tugas jelas Spesialisasi keryawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya, sehingga tedapat keserasian antara tugas dan keahlian. • Kelemahan organisasi fungsional Tidak ada kesatuan perintah karena karyawan dapat menerima perintah dari beberap atasan yanfg sama-sama memiliki kekuasaan. Karyawan yang telah merasa ahli dalam bidangnya sulit bekerj sama, karena masing- masing meras bidangspesialisasinyalah yang terpenting.

5.6. PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI

Agar organisasi berjalan baik, diperlukan pedoman atau prinsip dalam melaksanakan kegiatannya. Prinsip-prinsip organisasi adalah :

1. Perumusan Tujuan dengan Tegas

Bila akan melakukansuatu aktivitas, pertama-tama harus dijelaskan dulu tujuannya. Bagi suatu organisasi, tujuan aktivitas ituakan berperan sebagai : Pedoman kearah mana organisasi itu akan dibawa Landasan bagi organisasi bersangkutan Menentukan macam aktivitas yang akandilakukan Menentukan serangkaian program, prosedur, koordinasi, integrasi, simplifikasi, sinkronisasi, dan mekanisme.

2. Pembagian Tugas

Dalam suatu organisasi, pembagian tugas merupakan suatu keharusan mutlak untuk menghindari terjadinya tumpah tindih dalam pekerjaan. Pembagian tugas akan Manajer Manajer Pemasaran Manajer Personalia Manajer Produksi Manajer Keuangan Karyawan Page 11 of 14 menghasilkandepartemen-departemen dan deskripsi tugas job description masing- masing departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi. Dengan pembagian tugas, sekaligus ditetapkan susunan organisasi, tugas dan fungsi masing-masing unit dalam organisasi, hubunga-hubungan, serta wewenang masing-masing unit organisasi.

3. Delegasi kekuasaan

Salah satu prinsip pokok dalam setiap organisasi adalah delegasi kekuasaan. Kepada setiap karyawan yang menduduki jabatan tertentu harus didelegasikan kekeuasaan, atau wewenang yang diperlukan agar yang bersangkutan dapat melaksanakan tugas sebaik- baiknya. Wewenang atau kekuasaan itu mempunyai aspek pengambilan keputusan, penggunaan peralatan, dan lain sebagainya.

4. Rentangan Kekuasaan

Yang dimaksud dengan rentangan kekuasaan adalah berapa jumlah orang yang tepat menjadi bawahan seorang pemimpin, agar dia mampu memimpin, membimbing, dan mengawasi secara efektif. Dalam menetapkan jumlah bawahan yang tepatbagi seorang pimpinan, harus diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut : • Jelas tidaknya tugas, wewenang, dan pertanggungjawaban masing-masing orangdalam suatu organisasi. Bila ketiga hal tersebut jelas, semakin banyak orang yang dapat menjadi bawahan seorang pimpinan. • Jalinan hubungan kerja satu sama lain dari masing-masing bawahan. Makin kompleks jalinan hubungan kerja, makin sedikit jumlah bawahan dari seorang atasan atau sebaliknya. • Kemampuan bawahan dalam suatu organisasi. Makin mampu atau makin termpil bawahan, makin amyak orang yang dapat dikendalikan oleh seorang pimpinan,atau sebaliknya. • Keragaman pekerjaan bawahan. Apabila tidak terlalu beragam maka semakin banyak bawahan yang dapat dikendalikan, atau sebaliknya. • Stabilitas organisasi dan stabilitas tenaga kerja. Rentangan kekuasaan yang luas dapat diterapkan bila telah terdapat stabilitas orgnisasi dan stabilitas tenaga kerja dalam suatu organisasi atau sebaliknya. • Jarak dan waktu. Bila bawahan seseorang tersebar berjauhan rentangan kekuasaan harus lebih sempit, sealiknya bila bawahan seseorang saling erdekatan, rentangan kekuasaan dapat lebnh luas. Demikianpula bila pelaksanaan suatu tugas relatif lama, rentangan kekuasaan harus lebih sempit.

5. Tingkat Pengawasan

Tingkat pengawasan hendaknya diusahakan sesedikit mungkin. Harus diusahakan agar organisasi sesederhana mungkin. Selain memudahkan komunikasi, juga agar ada motivasi bagi setiap orang dalam organisasi untuk mencapai tingkat-tingkat tertinggi pada struktur organisasinya.

6. Kesatuan Perintah dan Tanggung Jawab

Menurut prinsip ini, seorang bawahan hanya mempunyai seorng atasan yang memberinya perintah dan menerima pertanggugjawaban terhadap pelaksanaan tugasnya.

7. Koordinasi

Adanya pembagian tugas dan bagian-again serta unit-unit terkecil didalam organisasi, cenderung menimbulkan kekuatan untuk memisahkan diri dari organisasi sebagai suatu Page 12 of 14 keseluruhan. Misalnya, pada sebuah univrsitas yang terdiri dari beberapa fakultas, membuat setiap fakultas cenderung hanya memberi perhatian terhadap tugas unitnya saja dan kemungkinan melupakan tujuan universitas sebagai keseluruhan. Untuk mencegah hal demikian, harus ada usaha membalikkan gerak yang cenderung memisahkan diri dari usaha koordinai, yaitu dengan mengarahkan kegiatan unsur-unsur organisasi agar memberikan sumbangan semaksimal mungkin bagi tercapainya tujuan kesluruhan organisasi. Usaha inilah yangdisebut dengan prinsip koordinasi.

5.7. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA