HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KEMAMPUAN MENGANALISIS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SWASTA PRIMBANA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

(1)

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KEMAMPUAN

MENGANALISIS CERITA PENDEK SISWA KELAS

XI SMA SWASTA PRIMBANA MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN

2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

MUHAMMAD AHDARIANSYAH

NIM 208111063

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt atas segala karunia dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dengan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Hubungan Self Efficacy dengan Kemampuan Menganalisis Cerita Pendek Siswa Kelas XI SMA Primbana Tahun Pembelajaran 2014/2015”, sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari selama menyelesaikan Skripsi ini banyak mengalami berbagai hambatan dan kesulitan dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis dalam menulis Skripsi. Penulis juga menyadari tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu tanpa bimbingan, saran, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

4. S. Fahmy Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

5. Fitriani Lubis, S.Pd, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Dosen Pengarah.

6. Dr. Abdurrahman. A, M.Hum., Dosen Pembimbing Skripsi. 7. Arnita, S.Si, M.Si., Dosen Pembimbing Akademik.

8. Suprakisno, S.Pd, M.Pd. Dosen Pengarah.

9. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Adminitrasi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

10.Kepala Sekolah, Pegawai Tata Usaha, dan Guru Bahasa Indonesia Kelas IX SMA Primbana Medan.


(6)

iii

11.Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah membesarkan, mendidik, dan memotivasi penulis dengan kasih sayang serta doa yang selalu menyertai penulis hingga terselesaikannya perkuliahan dan Skripsi ini.

12.Teman-teman seperjuangan Ahmad Fuad Zamzami, Eka Dewi Siswati, Rukun Astarina Manik, Feronika Simbolon, Mindo Riswono, Siti Ferisha Zein Guchi. yang selalu memberi support dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi.

Kiranya Skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah berpikir bagi pembaca.

Medan, September 2015 Penulis,

Muhammad Ahdariansyah NIM 208111063


(7)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

A. Kerangka Teoretis ... 9

1. Pengertian Kemampuan Self Efficacy ... 9

a. Pengertian Self Efficacy ... 9

b. Klasifikasi Self Efficacy ... 12

c. Tahap Perkembangan Self Efficacy ... 14

d. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Self Efficacy .... 15

e. Aspek Self Efficacy ... 17

f. Cara Meningkatkan Self Efficacy ... 18

2. Pengertian Kemampuan Menganalisis Cerita Pendek ... 19

a. Hakikat Cerita Pendek ... 19

b. Ciri-Ciri Cerita Pendek ... 20

c. Unsur-Unsur Cerita Pendek ... 21

3. Hubungan Self Efficacy dengan Menganalisis Cerita Pendek ... 30


(8)

v

B. Kerangka Konseptual... 31

C. Hipotesis Penelitian ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 34

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

1. Lokasi Penelitian ... 34

2. Waktu Penelitian ... 34

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

1. Populasi Penelitian ... 34

2. Sampel Penelitian ... 35

C. Metode Penelitian ... 36

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian... 36

1. Kemampuan Self Efficacy ... 37

2. Kemampuan Menganalisis Cerita Pendek ... 37

E. Instrumen Penelitian ... 38

1. Instrumen Self Efficacy ... 38

2. Instrumen Menganalisis Cerita Pendek ... 40

F. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 42

1. Uji Coba Instrumen Self Efficacy ... 42

a. Uji Validitas ... 42

b. Uji Reliabilitas... 42

2. Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Menganalisis Cerita Pendek ... 43

a. Uji Validitas ... 43

b. Uji Reliabilitas... 44

c. Tingkat Kesukaran Tes ... 45

d. Daya Pembeda Tes ... 45

G. Teknik Analisis Data ... 47

1. Deskripsi Data ... 47

2. Uji Persyaratan Analisis ... 48


(9)

vi

b. Uji Reliabilitas... 48

3. Pengujian Hipotesis ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ... 51

1. Deskripsi Data Penelitian ... 51

a. Deskripsi Data Self Efficacy ... 51

b. Deskripsi Data Analisis Cerpen ... 54

c. Hubungan Self Efficacy (x) dan kemampuan menganalisis cerpen (y)…….. ... 56

2. Uji Persyaratan Analisis ... 57

a. Uji Normalitas ... 57

3. Uji Hipotesis ... 59

D. Pembahasan Penelitian ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 64


(10)

vii

DAFTAR TABEL

TABEL 3.1 Populasi siswa kelas XI SMA Primbana……... 36

TABEL 3.2 Kisi - kisi instrument Self Efficacy………....... 39

TABEL 3.3 Kisi - kisi instrument tes kemampuan analisis cerita Pendek……….… 42

TABEL 3.4 Taraf kualitas……… 43

TABEL 3.5 Besaran korelasi………...… 52

TABEL 4.1 Daftar Nilai Self Efficacy siswa SMA primbana………..… 54

TABEL 4.2 Frekuensi nilai Self Efficacy siswa ………..… 55

TABEL 4.3 Kategori Nilai Self Efficacy Siswa SMA Primbana ……… 55

TABEL 4.4 Kemampuan Analisi Cerpen siswa kelas XI IA-1 SMA Primbana………..… 56

TABEL 4.5 Frekuensi nilai kemampuan analisis cerpen siswa……...… 57

TABEL 4.6 Chart frekuensi nilai kemampuan analisis cerpen siswa….. 57

TABEL 4.7 Persiapan Perhitungan Korelasi kemampuan Self Efficacy dengan kemampuan menganalisis cerpen……… 58

TABEL 4.8 uji normalitas self efficacy……… 60

TABEL 4.9 uji normalitas analisis cerpen………...… 61


(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

a. Instrumen kemampuan Self Efficacy ... 68

b. Instrument tes kemampuan analisis cerpen. ... 72

c. Daftar retribusi nilai Self Efficacy… ... 80

d. Daftar retribusi nilai kemampuan anaalisis cerpen ... 85

e. Penghitungan data korelasi ... 88

f. Tabel Z – 0 .. ... 91

g. Tabel Probability Degree Of Freedom .. ... 92

h. Olah data... 94


(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan pendidikan di SMA pada umumnya belum mengoptimalkan faktor-faktor yang dapat memengaruhi hasil belajar siswa. Dalam hal ini, pendidikan di tingkat SMA lebih mementingkan hasil belajar daripada proses pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas. Hasil belajar akan dapat diperoleh dengan baik apabila proses di dalamnya juga dilaksanakan dengan baik pula. Hasil belajar ini tidak semata berupa penguasaan pengetahuan, tetapi lebih dari itu, hasil belajar ditunjukkan dalam bentuk kemampuan atau keterampilan.

Faktor-faktor dalam proses pembelajaran yang dimaksud, yakni pendidik, alat dan media belajar, sumber belajar, lingkungan belajar, kondisi sosio-emosional siswa, serta kondisi psikologis siswa. Kondisi internal siswa sebenarnya adalah faktor yang vital dalam meningkatkan hasil belajar dan prestasi siswa. Kondisi internal ini meliputi keadaan sosio-emosional siswa serta keadaaan psikologis siswa.

Realita pendidikan di SMA bahwa dalam proses pembelajaran tampaknya perlu merekonstruksi internal peserta didik. Kondisi internal yang dimaksud adalah mengenai self efficacy siswa. Self efficacy merupakan penilaian individu terhadap kemampuan atau kompetensinya untuk melakukan tugas, mencapai tujuan, dan menghasilkan sesuatu. Siswa dituntut tidak hanya untuk mempunyai keterampilan teknis tetapi juga mempunyai kemampuan dalam menilai dirinya secara pribadi dan mengontrol pembelajarannya sehingga dapat mencapai tujuan


(13)

2

belajar serta memperoleh hasil belajar yang baik dan motivasi yang kuat untuk mampu mencapai prestasi belajar yang diinginkan. Oleh karena itu, kemampuan self efficacy diasumsikan diperlukan dalam proses belajar siswa.

Selanjutnya, bila dilihat dari pendidikan atau lebih khususnya proses belajar mengajar yang dilakukan selama ini, belum banyak menuntun siswa untuk menunjukkan atau lebih lanjut meningkatkan self efficacy. Biasanya guru hanya melihat dari media dan alat belajar, padahal pembelajaran tetap dapat dilaksanakan dengan baik tanpa alat dan media yang lengkap namun dapat memanfaatkan sumber belajar berupa lingkungan belajar. Pembelajaran yang baik sebaiknya berorientasi pada siswa. Salah satunya adalah dengan memperhatikan keadaan internal siswa termasuk dengan meningkatkan self efficacy siswa.

Salah satu karakteristik dari individu adalah keyakinan diri (self-efficacy). Menurut Bandura (dalam Paulus Sanjaya, 2005) Self efficacy adalah keyakinan seseorang mengenai kemampuannya untuk memberikan kinerja atas aktivitas atau perilaku dengan sukses. Individu dengan self efficacy tinggi akan mencapai suatu kinerja yang lebih baik karena individu memiliki motivasi yang kuat, tujuan yang jelas, emosi yang stabil dan kemampuannya untuk memberikan kinerja atas aktivitas atau perilaku dengan sukses.

Proses belajar mengajar di dalam kelas, yakni yang menyangkut self efficacy akan terlihat nyata jika keyakinan diri siswa dituangkan dalam bentuk kemampuan menganalisis karya sastra. Salah satu dari aspek pembelajaran bahasa Indonesia adalah sastra. Sastra meliputi apresiasi, produksi, evaluasi, dan konversi karya sastra. Karya sastra yang dimaksud mencakup puisi, prosa, dan drama.


(14)

3

Sebagai suatu proses yang melibatkan tiga aspek inti, yakni (1) aspek kognitif, (2) aspek emotif, dan (3) aspek evaluatif (Squire dan Taba dalam Aminuddin, 2000: 34). Dari berbagai batasan aspek di atas dapat disimpulkan bahwa apresiasi berhubungan dengan intelektual dan emosional yang di dalamnya meliputi pengenalan, pengalaman, pemahaman, penikmatan, dan penilaian atau analisis terhadap karya sastra secara sungguh-sungguh. Dalam hal ini self efficacy dihubungkan dengan kemampuan mengapresiasi karya sastra, yaitu cerita pendek berdasarkan kurikulum 2013 yang sedang berlaku.

Pada kurikulum 2013 terdapat pembelajaran yang mendukung kreativitas siswa. Hal itu adalah dua pertiga dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, satu pertiga berasal dari genetik, dua per tiga kemampuan kecerdasan dari genetik dan satu per tiga dari pendidikan. Kemampuan kreativitas dapat diperoleh melalui: pengamatan, pertanyaan, percobaan, penalaran, dan pembentukan jaringan (Dyers,2011). Seluruh tahapan kemampuan kreativitas di atas dapat berjalan dengan optimal jika kemampuan internal siswa dapat diperhatikan. Kemampuan internal yang dimaksud adalah self efficacy.

Selaras dengan hal tersebut, Wahyuni (dalam Hasnun, 2006: 196) menyatakan bahwa pembelajaran sastra di sekolah memang tidaklah semudah yang dibayangkan walaupun pembelajaran sastra sudah diberikan sejak bangku Sekolah Dasar. Hal ini relevan dengan kenyataan di lapangan. Siswa mengeluh jika disuruh mengapresiasi cerita pendek padahal mereka sudah duduk di tingkat SMA. Mengapresiasi cerita pendek sangat memerlukan keyakinan dan


(15)

4

kepercayaan diri siswa dalam mencapai tujuan belajar yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan apresiasi cerita pendek.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di sekolah sasaran, siswa kelas XI tidak memiliki minat dan pemahaman yang baik mengenai analisis cerita pendek. Para siswa menyatakan bahwa mereka cenderung mengerjakan tugas dengan tidak serius dan tidak memiliki tujuan dan perencanaan yang baik. Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata siswa mengenai analisis cerita pendek yang hanya 69. Hal ini selaras dengan penelitian yang dilakukan Ika Saputri Hasibuan dengan judul Efektivitas penggunaan Teknik Pemecahan Masalah Kritis dalam Meningkatkan Kemampuan Menentukan Unsur Intrinsik Cerpen ‘Pemburu dan Serigala’ Karya A.A. Navis Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Perbaungan Tahun Pelajaran 2011/2012 menyatakan bahwa kemampuan analisis siswa terhadap unsur intrinsik cerpen masih kurang memuaskan. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa kemampuan rata-rata siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen adalah 61,62. Nilai tersebut tergolong rendah dalam pencapaian hasil belajar (Tampubolon, Rahmah Julfitriah, 2013).

Pada unsur self efficacy juga ditemukan hal serupa. Kemampuan self efficacy siswa Indonesia secara umum masih tergolong rendah. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikutip dari Santrock (2010: 523),

Murid dengan self efficacy tinggi setuju dengan pernyataan seperti ‘saya tahu bahwa saya akan mampu menguasai materi ini’ dan ‘saya akan bisa mengerjakan tugas ini. Murid dengan self efficacy rendah mungkin menghindari banyak tugas belajar, khususnya yang menantang dan sulit, sedangkan murid dengan level self efficacy tinggi mau mengerjakan tugas-tugas seperti itu. Murid dengan level self efficacy tinggi lebih mungkin untuk tekun berusaha menguasai tugas pembelajaran ketimbang murid yang berlevel rendah.”


(16)

5

Melihat hal tersebut, hendaknya guru-guru lebih memperhatikan keyakinan diri siswa untuk mencapai tujuan belajarnya serta memiliki kemampuan berdasarkan materi yang sedang dilaksanakan. Diasumsikan bahwa dengan self efficacy yang baik, siswa mampu menganalisis cerita pendek berdasarkan unsur intrinsk dan unsur ekstrinsik. Karena, self efficacy akan memicu motivasi dan minat siswa dalam belajar.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimana “Hubungan Self Efficacy dengan Kemampuan Menganalisis Cerita Pendek Siswa Kelas XI SMA Primbana Tahun Pembelajaran 2014/2015.”

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah penelitian di atas maka masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Proses pendidikan belum banyak menuntun siswa untuk memiliki self efficacy yang tinggi,

2. Pembelajaran sastra, khususnya analisis unsur cerita pendek sering dirasa sulit oleh siswa,

3. Siswa kurang terampil menganalisis cerita pendek, sehingga hasil menganalisis cerita pendek siswa kurang memuaskan,

4. Kemampuan self efficacy siswa masih rendah.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian terarah dan tuntas, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Pembatasan masalah ini dilakukan dengan mempertimbangkan waktu,


(17)

6

tenaga, dan alat-alat yang diperlukan. Untuk itu, penulis membatasi masalah hanya untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan kemampuan menganalisis cerita pendek dalam hal unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik cerita pendek. Hal ini disusun sesuai dengan kompetensi dasar yang dipilih. Penelitian ini dilakukan pada kelas XI SMA Swasta Primbana Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kemampuan self efficacy siswa kelas XI SMA Primbana Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015?

2. Bagaimanakah kemampuan menganalisis cerita pendek siswa kelas XI SMA Primbana Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015?

3. Adakah hubungan antara kemampuan self efficacy dengan kemampuan menganalisis cerita pendek siswa kelas XI SMA Primbana Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menggambarkan kemampuan self efficacy siswa kelas XI SMA Primbana Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.


(18)

7

2. Untuk menggambarkan kemampuan menganalisis cerita pendek siswa kelas XI SMA Primbana Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015,

3. Untuk mengetahui hubungan antara kemampuan self efficacy dengan menganalisis ceita pendek siswa kelas XI SMA Primbana Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

i. Manfaat Teoretis

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan akan menambah pengetahuan dalam teori menganalisis cerpen, serta memberikan informasi kepada para pembaca bahwa ada hubungan antara self efficacy dengan kemampuan menganalisis cerita pendek siswa. Selain itu, hasil penelitian ini nantinya dapat dijadikan sebagai bacaan untuk menambah wawasan.

ii. Manfaat Praktis a. Manfaat untuk Guru

1) Bahan masukan bagi guru untuk mengajar dengan meningkatkan self efficacy siswa.

2) Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam mengajarkan menganalisis cerita pendek.

b. Manfaat untuk Siswa


(19)

8

2) Menumbuhkan minat siswa dalam menganalisis cerita pendek c. Manfaat untuk Peneliti

Bahan masukan bagi peneliti sebagai calon guru untuk meningkatkan kemampuan peneliti mengenai self efficacy dan menganalisis cerita pendek dalam hal unsur intrinsik dan unsur ekstrinsiknya.


(20)

64 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut;

1. Kemampuan Self Efficacy siswa SMA Primbana Medan baik, hal ini dilihat dari rata-rata nilai Self Efficacy yakni 86,87.

2. Kemampuan menganalisis cerita pendek siswa SMA Primbana Medan Sedang, dengan nilai rata-rata 74,62.

3. Terdapat korelasi tinggi dan signifikan antara kemampuan Self Efficacy dengan Kemampuan Menganalisis cerita pendek, dengan nilai korelasi 0.72.

B. SARAN

Adapun saran yang dapat diberikan penulis dari hasil analisis perhitungan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Self Efficacy merupakan salah satu factor psikologis siswa yang menunjang pembelajaran, maka perlu diadakan perhatian khusus terhadap aspek kemampuan Self Efficacy siswa di dalam belajar. 2. Analisis cerpen merupakan salah satu materi yang bermanfaat dalam

proses kognitif dan kreativitas pembelajaran siswa, perlu ada bimbingan dan arahan yang dari guru.


(21)

65

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam mengenai penelitian ini untuk mencari hubungan yang lebih spesifik serta melihat perubahan yang terjadi pada siswa terkait.


(22)

66

DAFTAR PUSTAKA

Anita, A.M.Y, dkk. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Investigation (GI) Terhadap Self Efficacy Siswa,” e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol.2.2013.

Bandura, A. (19970. Self Efficacy: Toward a Unifying Theory of Behavioral Change. Psychology Review, 84, 191-215.

Baron, R.A & Byne, P. (1994). Social Psychology: Understanding Human Interaction. Boston : Allyn and Bacon Inc.

Damarstuti Lelyana Martha, dkk. 2000. “ Analisis Variabel Antacedents bagi

Keyakinan Diri ( Self Efficacy ) yang Berpengaruh pada Motivasi Prapelatihan ( Studi Guru di SMA N se-Kota Semarang)

Depdiknas, 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Edisi Ketiga). Jakarta;Balai Pustaka.

Marlina, dkk. “Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Self-Efficacy Siswa

SMP dengan Menggunakan Pendekatan Diskursif.” Jurnal Didaktik

Matematika. Vol.1 No.1 April 2014.

Nuroh, Ermawati Z. “Analisis Stilistika Dalam Cerpen, “ Jurnal Pedogogia, Vol.1

No.1, Desember 2011:21-34.

Purba, Antilan. 2001. Sastra Indonesia Kotemporer. Medan: USU Press.

Santrorck, John W. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Scherbaum, Charles A.”Measuring General Self Efficacy: A Comparison of Three

Measures Using Item Respones Theory” Aducational and Pshicological Measurement, Volume 66 Number 6, December 2006.

Suroto. 1989. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga

Waristo, Hadi. “hubungan Antara Self Efficacy dengan Penyesuaian Akademik

dan Prestasi Akademik (Studi pada Mahasiswa FIP Universitas Negeri

Surabaya)” Jurnal Pedagogi, Volume IX no. 1 April 2009.

Widanarti, Niken dan Aisah Indati. “Hubungan atanra Dukungan Sosial Keluarga dengan Self Efficacy pada Remaja di SMU Negeri 9 Yogyakarta,” Jurnal

Psikologi, No.2, 122-123,2002.


(23)

67 Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan.

Jakarta: Kencana.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rneka Cipta.


(1)

2. Untuk menggambarkan kemampuan menganalisis cerita pendek siswa kelas XI SMA Primbana Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015,

3. Untuk mengetahui hubungan antara kemampuan self efficacy dengan menganalisis ceita pendek siswa kelas XI SMA Primbana Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

i. Manfaat Teoretis

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan akan menambah pengetahuan dalam teori menganalisis cerpen, serta memberikan informasi kepada para pembaca bahwa ada hubungan antara self efficacy dengan kemampuan menganalisis cerita pendek siswa. Selain itu, hasil penelitian ini nantinya dapat dijadikan sebagai bacaan untuk menambah wawasan.

ii. Manfaat Praktis a. Manfaat untuk Guru

1) Bahan masukan bagi guru untuk mengajar dengan meningkatkan self efficacy siswa.

2) Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam mengajarkan menganalisis cerita pendek.

b. Manfaat untuk Siswa


(2)

8

2) Menumbuhkan minat siswa dalam menganalisis cerita pendek c. Manfaat untuk Peneliti

Bahan masukan bagi peneliti sebagai calon guru untuk meningkatkan kemampuan peneliti mengenai self efficacy dan menganalisis cerita pendek dalam hal unsur intrinsik dan unsur ekstrinsiknya.


(3)

64 A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut;

1. Kemampuan Self Efficacy siswa SMA Primbana Medan baik, hal ini dilihat dari rata-rata nilai Self Efficacy yakni 86,87.

2. Kemampuan menganalisis cerita pendek siswa SMA Primbana Medan Sedang, dengan nilai rata-rata 74,62.

3. Terdapat korelasi tinggi dan signifikan antara kemampuan Self Efficacy dengan Kemampuan Menganalisis cerita pendek, dengan nilai korelasi 0.72.

B. SARAN

Adapun saran yang dapat diberikan penulis dari hasil analisis perhitungan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Self Efficacy merupakan salah satu factor psikologis siswa yang menunjang pembelajaran, maka perlu diadakan perhatian khusus terhadap aspek kemampuan Self Efficacy siswa di dalam belajar. 2. Analisis cerpen merupakan salah satu materi yang bermanfaat dalam

proses kognitif dan kreativitas pembelajaran siswa, perlu ada bimbingan dan arahan yang dari guru.


(4)

65

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam mengenai penelitian ini untuk mencari hubungan yang lebih spesifik serta melihat perubahan yang terjadi pada siswa terkait.


(5)

66

Investigation (GI) Terhadap Self Efficacy Siswa,” e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol.2.2013.

Bandura, A. (19970. Self Efficacy: Toward a Unifying Theory of Behavioral Change. Psychology Review, 84, 191-215.

Baron, R.A & Byne, P. (1994). Social Psychology: Understanding Human Interaction. Boston : Allyn and Bacon Inc.

Damarstuti Lelyana Martha, dkk. 2000. “ Analisis Variabel Antacedents bagi Keyakinan Diri ( Self Efficacy ) yang Berpengaruh pada Motivasi Prapelatihan ( Studi Guru di SMA N se-Kota Semarang)

Depdiknas, 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Edisi Ketiga). Jakarta;Balai Pustaka.

Marlina, dkk. “Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Self-Efficacy Siswa

SMP dengan Menggunakan Pendekatan Diskursif.” Jurnal Didaktik

Matematika. Vol.1 No.1 April 2014.

Nuroh, Ermawati Z. “Analisis Stilistika Dalam Cerpen, “ Jurnal Pedogogia, Vol.1 No.1, Desember 2011:21-34.

Purba, Antilan. 2001. Sastra Indonesia Kotemporer. Medan: USU Press.

Santrorck, John W. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Scherbaum, Charles A.”Measuring General Self Efficacy: A Comparison of Three

Measures Using Item Respones Theory” Aducational and Pshicological

Measurement, Volume 66 Number 6, December 2006. Suroto. 1989. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga

Waristo, Hadi. “hubungan Antara Self Efficacy dengan Penyesuaian Akademik dan Prestasi Akademik (Studi pada Mahasiswa FIP Universitas Negeri Surabaya)” Jurnal Pedagogi, Volume IX no. 1 April 2009.

Widanarti, Niken dan Aisah Indati. “Hubungan atanra Dukungan Sosial Keluarga dengan Self Efficacy pada Remaja di SMU Negeri 9 Yogyakarta,” Jurnal Psikologi, No.2, 122-123,2002.


(6)

67 Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan.

Jakarta: Kencana.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rneka Cipta.