HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PENSIUN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia memerlukan sandang, pangan, dan papan yang
merupakan kebutuhan hidupnya agar dapat hidup secara layak sebagaimana halnya
kehidupan manusia pada umumnya. Bahkan kebutuhan hidup itu akan bertambah
semakin banyak seperti pendidikan, kendaraan, hiburan dan lain-lain yang semuanya
itu membuat peluang manusia lebih berbahagia hidupnya. Tetapi untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tersebut manusia harus mencari menggunakan akal budinya
untuk mendapatkannnya. Suatu kegiatan yang dapat dilakukan oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhannya tersebut adalah dengan bekerja. Oleh karena itu bekerja
merupakan hal yang penting dan tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia.
Seperti yang disebutkan Kartono (1986) bahwa kerja dan bekerja itu merupakan
aktifitas dasar, dan dijadikan bagian esesnsial kehidupan manusia.
Bekerja itu di samping memberikan ganjaran materiil dalam bentuk gaji,
kekayaan dan macam-macam fasilitas materiil, juga memberikan ganjaran sosial
yang nonmaterial; yaitu: status sosial dan prestise sosial. Maka rasa kebanggan dan
minat besar terhadap pekerjaan dengan segala pangkat, jabatan, penghormatan dan
simbol-simbol kebesaran, menjadi insentif kuat untuk mencintai suatu pekerjaan
(Kartono, 1986). Suardiman (2011) menegaskan, dengan demikian kegiatan bekerja
bagi seseorang menimbulkan rasa percaya diri, harga diri, dan rasa puas. Jadi dengan
kata lain, manusia bekerja tidak hanya untuk mendapatkan upah, tetapi juga untuk
mendapatkan kesenangan karena akan dihargai oleh orang-orang disekitarnya.
Namun kesenangan ini menjadi berkurang ketika orang ini memasuki masa
pensiun. Pensiun merupakan akhir seseorang untuk melakukan pekerjaannya.
Seharusnya pensiun dapat membuat orang senang karena bisa menikmati hari tuanya.
Tetapi pada kenyataannya banyak orang yang bingung bahkan cemas ketika akan
menghadapi pensiun. Banyak alasan yang dilontarkan, salah satunya mereka butuh
1
pekerjaan. Terlebih mereka yang terpaksa pensiun pada usia wajib pensiun
cenderung mengalami kemunduran fisik dan psikologis.
Masa pensiun di dunia ini berbeda-beda waktunya. Di Indonesia umumnya
masa pensiun jatuhnya diantara usia 56-60, tetapi semua itu tergantung dari lembaga
atau instansi yang menaunginya masih tetap membutuhkan individu yang
bersangkutan atau tidak. Usia pensiun di Indonesia ini berada dalam tahapan
perkembangan yaitu periode dewasa madya (middle adulthood/middle age). Periode
ini berkisar anatara usia 40-60 tahun. Dalam usia peride inilah seseorang mengalami
masa pensiun. Pada saat masa pensiun benar-benar tiba, bagaimanapun masa itu
nampak kurang diinginkan dari masa sebelumnya. Orang usia madya merasa bahwa
tunjangan pensiun mereka tidak mencukupi untuk memungkinkan mereka hidup
sesuai dengan rencana pensiun dan harapan mereka (Hurlock, 1994).
Barvely (Hurlock, 1994) berpendapat bahwa pensiun seringkali dianggap
sebagai kenyataan yang tidak menyenangkan sehingga menjelang masanya tiba
sebagian orang sudah merasakan cemas karena tidak tahu kehidupan macam apa
yang akan dihadapi kelak. Masa modern seperti saat ini, pekerjaan merupakan dua
hal yang tidak bisa dipisahkan dengan manusia. Karena pekerjaan tersebut dapat
mendatangkan uang, jabatan dan harga diri. Oleh sebab itu, sering terjadi orang yang
pensiun bukannya mengalami kesenangan karena bisa menikmati masa tua dengan
hidup santai, tetapi mengalami masalah serius seperti kejiwaan dan fisik.
Menurut hasil penelitian Neni Widiastuti (2008) menunjukkan bahwa pada
umumnya seseorang mengalami kecemasan adalah karena ketidaksiapan karyawan
dalam menghadapi pensiun yang disebabkan masih banyaknya tanggungan yang
harus diselesaikan. Adapula karyawan sampai mengalami sakit meskipun itu hanya
dialami oleh beberapa karyawan.
Seseorang yang kurang mampu melihat dirinya secara realistik seperti kurang
mampu bersosialisasi dengan baik, kurang percaya diri, pikiran-pikiran yang negatif,
maka mereka akan cemas menghadapi pensiun. Individu yang mampu melihat
dirinya secara realistik seperti mampu berhubungan dengan orang lain dengan baik,
mampu mempersiapkan dan perencanaan dalam menghadapi pensiun dengan baik,
maka akan meminimalisir kecemasan menghadapi pensiun.
2
Pada kenyataannya banyak orang yang mengalami ketakutan akan pensiun.
Perasaan inilah yang akhirnya menimbulkan kecemasan pada seseorang yang akan
mengalami pensiun. Suardiman (2011) mengatakan bahwa kehadiran masa pensiun
sering dipandang sebagai masalah, bahkan musibah bagi penerimanya.
Sumber kecemasan seseorang yang memasuki pensiun bermacam-macam,
bisa jadi karena takut kehilangan jabatan dan fasilitas bagi mereka yang sudah
mempunyai jabatan, bisa jadi karena takut akan kehilangan sumber penghasilan
setelah pensiun dan bisa juga karena bayangan tidak akan dihargai setelah masa
pensiun.
Beberapa kajian penelitian yang berhubungan dengan kecemasan pensiun
diantaranya dilakukan oleh Hairani Lubis (2009) mendapatkan hasil bahwa terdapat
hubungan negatif antara kecerdasan emosi dan kecemasan menghadapi pensiun pada
PNS pemkot Tebing Tinggi. Artinya, semakin tinggi kecemasan menghadapi pensiun
pada PNS maka semakin rendah kecerdasan emosinya, sebaliknya semakin rendah
kecemasan menghadapi pensiun PNS semakin tinggi pula kecerdasan emosinya.
Selain itu ada pula kajian penelitian dari Gantina Komalasari (2010) dengan
hasil penelitian (1) bahwa tinggi rendahnya tingkat kecemasan menghadapi pensiun
pada PNS yang MPP hanya dipengaruhi tinggi rendahnya makna hidup yang dimiliki
dan positif tidaknya sikap mereka terhadap pensiun. (2) Berdasarkan hasil analisis
deskriptif, menunjukkan PNS yang MPP pada umumnya memiliki makna hidup yang
tinggi, dukungan sosial yang tinggi, sikap yang positif terhadap pensiun dan
kecemasan yang rendah dalam menghadapi pensiun.
Ditinjau dari sisi psikologis, kecemasan menghadapi pensiun menyebabkan
seseorang akan berpikir mengenai keyakinan dirinya. Sebagian orang merasa tidak
yakin menghadapi pensiun karena mereka akan bingung menghadapi pensiun dan
tidak tahu akan berbuat apa setelah pensiun. Salah satu faktor yang penting dalam
menghadapi masa pensiun adalah keyakinan individu pada dirinya apakah ia
memiliki kontrol terhadap hidupnya. Bagaimana orang bertingkah laku dalam situasi
tertentu tergantung kepada resiprokal antara lingkungan dengan kondisi kognitif,
khususnya faktor kognitif yang berhubungan dengan keyakinan bahwa dia mampu
atau tidak mampu melakukan tindakan yang memuaskan. Bandura menyebut
keyakinan atau harapan diri ini sebagai efikasi diri (Alwisol, 2009). Menurut
3
Bandura (dalam Friedman & Schustack, 2008) self efficacy menentukan apakah kita
dapat bertahan saat menghadapi kesulitan atau kegagalan, dan bagaimana kesuksesan
atau kegagalan dalam satu tugas tertentu mempengaruhi perilaku kita di masa depan.
Selain itu self efficacy juga dapat dipandang sebagai sesuatu yang muncul dari
interaksi struktur pengetahuan (apa yang diketahui orang tentang dirinya dan dunia)
dan proses penilaian dimana seseorang terus menerus mengevaluasi situasinya.
Kemampuan dalam menghadapi situasi akan berpengaruh terhadap besarnya
tekanan dan kecemasan yang dialami seseorang pada situasi yang mengancam.
Semakin tinggi self efficacy yang dimiliki individu, maka akan semakin percaya
bahwa dirinya mampu mengatasi situasi yang mengancam sehingga tidak merasa
cemas dan tidak merasa terganggu oleh situasi yang menurutnya mengancam dalam
proses menghadapi pensiun. Begitu pula sebaliknya, jika individu tidak yakin dapat
mengatasi situasi yang menurutnya mengancam serta tidak yakin dengan
kemampuannya sendiri maka mengalami kecemasan tinggi.
Kajian penelitian yang dilakukan oleh Arnita Nurjayanti (2011) menyatakan
bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara self efficacy dengan
produktivitas kerja. Artinya semakin tinggi self efficacy maka semakin tinggi pula
produktivitas kerja. Sebaliknya semakin rendah self efficacy maka semakin rendah
pula produktivitas kerja.
Berdasarkan penjelasan yang disebutkan diatas, dapat diketahui bahwa self
efficacy mempengaruhi potensi untuk menangani stressor dengan lebih efektif,
optimis akan masa depan, serta keberanian untuk meraih prestasi serta kesuksesan
yang diharapkan. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul hubungan self efficacy dengan kecemasan menghadapi pensiun.
B. Rumusan Masalah
Pada penelitian ini rumusan masalah yang diajukan peneliti adalah “apakah
ada hubungan antara self efficacy dengan kecemasan menghadapi pensiun?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan
kecemasan menghadapi pensiun.
4
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain :
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu, khususnya
dalam bidang psikologi industri dan organisasi.
2. Manfaat Praktis
Dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat membantu dan memberikan
masukan bagi masyarakat pada umumnya baik pegawai negeri sipil, BUMN, maupun
pegawai swasta tentang kesiapan menghadapi pensiun.
5
HUBUNGAN SELF EFFICACY
DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PENSIUN
SKRIPSI
Oleh:
Anggika Mayangsari Atmarini
08810252
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
HUBUNGAN SELF EFFICACY
DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PENSIUN
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Oleh:
Anggika Mayangsari Atmarini
08810252
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik-Mu, sujud syukur kupanjatkan atas intan mutiara
berlian dan cinta rizki yang terbentang luas tak terjangkau oleh mata dzhahir tapi
mata hati pada jiwa-jiwa yang sedang mendamba rindu akan cinta dan kasih sayangMu sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Hubungan Self
Efficacy dengan Kecemasan Menghadapi Pensiun”.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah skripsi di
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Tidak dapat disangkal butuh
usaha yang keras, kegigihan dan kesabaran untuk menyelesaikannya. Namun
disadari, karya ini tidak akan selesai tanpa orang-orang tercinta di sekeliling penulis
yang telah mendukung dan membantu.
Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada :
1.
Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang.
2.
Yudi Suharsono, S.Psi, M.Si selaku dosen pembimbing I atas saran, kritik dan
nasihat yang berarti untuk lebih baiknya skripsi ini.
3.
Ari Firmanto, S.Psi selaku dosen pembimbing II atas bimbingan, masukan, dan
diskusi selama penyusunan skripsi ini.
4.
Ayahanda Sunaryo dan Ibunda Hernani Sri Yuliwati, yang telah memberikan
segenap cinta, kasih sayang, senyum indah, kesabaran serta doa tulusnya
sehingga mampu menguatkanku dalam menapaki jalan hidup dan mendorongku
untuk menggapai cita-cita. Maaf, untuk tetesan air matanya selama ini. Inilah
persembahanku untuk kalian.
5.
Untuk adik Tata, meskipun tak ada tindakan secara verbal, tapi aku yakin dalam
hati kecilmu selalu mendoakan dan mendukungku. Terima kasih dan maaf untuk
semua hal yang pernah kita lalui bersama. Buatlah ayah dan ibu dengan bangga
mengatakan: ”Mereka adalah putri kami”
6.
Keluarga besar di Jember dan Bondowoso atas dukungan serta doanya selama
ini. Spesial untuk dadaw dan ouling yang selalu membuatku ceria dan tersenyum
kembali saat kepenatan dan kejenuhan menyerang.
7.
Untuk Wiji dan Ririn kita bolang pencari buku, benar-benar mainfull trip!
8.
Pejuang-pejuang skripsi yaitu fitri, sandra, vivi, anis, deden, varilia, hefrina, ain,
pak aziz, dita, delvi, dewi, fadli dan banyak yang lain, terus semangat kawan!
9.
Teman-temanku, ayu, herera, tizna, nophi, qiqi, feliz, afdan, dan yang lainnya,
sukses buat kita semua.
10. Insan-insan B9, khususnya vera, yossi, dan ikha atas teriakan “semangat”nya
tiap hari dan maaf dengan segala sikapku.
11. Semua responden yang telah bersedia memberikan sedikit waktunya untuk
membantu penulis memberikan data/informasi demi kelancaran skripsi ini.
12. Serta seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapatkan berkah dari
Allah SWT. Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh
dari sempurna, karena keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Untuk itu penulis
dengan segala kerendahan hati mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan laporan penelitian ini.
Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait,
lingkungan akademik Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, serta
para pembaca umumnya.
Malang, 4 Mei 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iv
KATA PENGANTAR ................................................................................ v
INTISARI .................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ............................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kecemasan
1. Pengertian ................................................................................... 6
2. Macam-macam ............................................................................ 6
3. Ciri-ciri ........................................................................................ 8
B. Pensiun
1. Pengertian ................................................................................... 9
2. Batas Usia ................................................................................... 10
3. Jenis-jenis .................................................................................... 11
4. Fase-fese ..................................................................................... 12
C. Kecemasan Menghadapi Pensiun
1. Pengertian ................................................................................... 14
2. Aspek-aspek ................................................................................ 15
D. Self Efficacy
1. Pengertian ................................................................................... 16
2. Fungsi ......................................................................................... 17
3. Sumber-sumber ........................................................................... 18
4. Tahap Perkembangan ................................................................. 21
5. Aspek-aspek ................................................................................ 22
6. Proses ......................................................................................... 23
E. Hubungan Self Efficacy dengan Kecemasan Menghadapi Pensiun .. 25
F. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 27
G. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ....................................................................... 29
B. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel Penelitian .................................................. 29
2. Definisi Opersional dan Variabel Penelitian .............................. 30
C. Populasi dan Sampel ......................................................................... 31
D. Jenis data dan Metode Penelitian
1. Jenis data ..................................................................................... 32
2. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 32
3. Validitas dan Reliabilitas
a. Validitas ................................................................................ 34
b. Reliabilitas ........................................................................... 39
E. Prosedur Penelitian ........................................................................... 40
F. Teknik Analisa Data ......................................................................... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Subjek ........................................................................ 44
2. Deskripsi Skala Kecemasan Menghadapi Pensiun ..................... 45
3. Deskripsi Skala Self Efficacy ...................................................... 45
4. Tabulasi Skala Kecemasan Menghadapi Pensiun dan
Self Efficacy ................................................................................ 46
B. Analisa Data ...................................................................................... 46
C. Pembahasan ...................................................................................... 47
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 51
B. Saran ................................................................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 52
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.
Blue Print skala KecemasanMenghadapi Pensiun .................. 33
Tabel 2.
Blue Print Skala Self Efficacy .................................................. 34
Tabel 3.
Item Valid Skala Kecemasan Menghadapi Pensiun Hasil
Try Out .................................................................................... 36
Tabel 4.
Item Valid Skala Self Efficacy Hasil Try Out ......................... 37
Tabel 5.
Blue Print Skala Kecemasan Menghadapi Pensiun Setelah
Try Out .................................................................................... 38
Tabel 6.
Blue Print Skala Self Efficacy Setelah Try Out ...................... 39
Tabel 7.
Uji Reliabilitas Skala Kecemasan Menghadapi Pensiun dan
Self Efficacy ............................................................................ 40
Tabel 8.
Karakteristik Responden ........................................................ 44
Tabel 9.
Sebaran T-score KecemasanMenghadapi Pensiun ................. 45
Tabel 10.
Sebaran T-score Self Efficacy ................................................. 45
Tabel 11.
Crosstabulation Kecemasan Menghadapi Pensiun dan
Self Efficacy ........................................................................... 46
Tabel 12.
Rangkuman Analisa Korelasi Product Moment ..................... 47
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Skala untuk Try Out ........................................................... 55
Lampiran 2
Data Try Out Skala Kecemasan Menghadapi Pensiun dan
Self Efficacy ....................................................................... 64
Lampiran 3
Hasil Analisa Try Out Validitas dan Reliabilitas .............. 67
Lampiran 4
Skala untuk Penelitian ........................................................ 74
Lampiran 5
Data Penelitian Skala Kecemasan Menghadapi Pensiun dan
Self Efficacy ...................................................................... 81
Lampiran 6
Hasil Analisa Data ............................................................ 84
Lampiran 7
Surat .................................................................................. 89
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. (2009). Psikologi kepribadian (Edisi revisi). Malang : UMM Press
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta
Ayu, A.F.F. (2009). Konsep diri kepada keluarga dalam menjelang pensiun. Skripsi.
Fakultas Psikologi UMM.
Azwar, S.(2009). Metode penelitian. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Azwar, S. (2009). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Azwar, S .(2010). Penyusunan skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Azwar, S. (2011). Sikap manusia: Teori dan pengukurannya (Edisi kedua).
Yogyakarta : Pustaka Belajar
Badan Kepegawaian Negara. (2010, 24 Maret). Pemberhentian PNS. Diperoleh dari
http://www.bkn.go.id/in/peraturan/pedoman/pedoman-berhenti-pns.html
Bandura, A. (1997). Self-efficacy, The exercise of control. New York : W.H.
Freeman and Company
Baron, R.A & Byrne, D. (2003). Psikologi sosial (Edisi kesepuluh). Jakarta : Penerbit
Erlangga
Beatris, E.R. (2010). Hubungan self efficacy dengan komunikasi yang efektif
salesman pada dealer triajaya motor. Skripsi. Fakultas Psikologi UMM.
Tidak Diterbitkan
Eliana, R. (2003). Konsep diri pensiunan. Jurnal Dikti. Program Studi
Psikologi,Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Feist, J & Feist, G.J. (2010). Teori kepribadian buku 1 (Edisi ketujuh). Jakarta :
Salemba Humanika
Feist, J & Feist, G.J..(2010). Teori kepribadian buku 2 (Edisi ketujuh). Jakarta :
Salemba Humanika
Friedman, H.S & Schustack, M.W. (2008). Kepribadian: Teori klasik dan riset
modern (Edisi ketiga). Jakarta : Erlangga
Hurlock, E.B. (1994). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang
rentang kehidupan (Edisi kelima). Jakarta: Erlangga
Kartono, K. (1986). Patologi sosial 3 gangguan-gangguan kejiawaan. Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada
Kerlinger, F.N. (2004). Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press
Komalasari, G. (2010). Studi mengenai hubungan antara makna hidup, dukungan
sosial, dan sikap dengan kecemasan menghadapi pensiun pada pegawai
negeri sipil di DKI Jakarta.Skripsi. Universitas Indonesia
Kreitner, R & Kinicki, A. (2005). Perilaku organisasi buku 1 (Edisi kelima). Jakarta:
Salemba Empat
Lubis, H. (2009). Hubungan kecerdasan emosi dengan kecemasan menghadapi
pensiun pada pegawai negeri sipil di pemerintah Kota Tebing Tinggi
Sumatera Utara. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Malang
Nevid, J.S., Rathus, S.A & Greene, B. (2005). Psikologi abnormal jilid 1 (Edisi
kelima). Jakarta: Erlangga
Nurjayanti, A. (2011). Hubungan antara self efficacy dengan produktifitas kerja
pegawai batik. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Oktaviana, R & Kumolohadi, R. (2008). Hubungan antara kecerdasan emosi dengan
kecemasan menghadapi pensiun pada pegawai BRI. Naskah Publikasi:
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta
Parkinson, C.N, Rustomji, M.K, & Vieira W.E. (1990). Masa pensiun yang bahagia.
Jakarta : Binarupa Aksara
Purwadi, & Putri, R. A. (2006). Hubungan antara dukungan sosial dengan kecemasan
menghadapi pensiun. Jurnal Permasalahan & Dewasa: Fakultas Psikologi
Universitas Ahmad Dahlan
Rybash, J.W, Roodin, P.A, Santrock, J.W. (1991). Adult development and aging
(Second edition). Dubuque: Wm.C.Brown Publisher
Santrock, J.W. (2002). Life-span development: Perkembangan masa hidup jilid 2
(Edisi kelima). Jakarta : Erlangga
Sari, E.D & Kuncoro, J. (2006). Kecemasan dalam menghadapi masa pensiun
ditinjau dari dukungan sosial pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Jurnal
Psikologi Proyeksi. Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Suardiman, S.P. (2011). Psikologi usia lanjut. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press
Subakti, E.P. (2008). Stres dan koping pada masa pensiun dikelurahan pardomuan
kecematan siantar timur kotamadya pematangsiantar tahun 2008. Skripsi:
Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara Medan
Suryabarata, S. (2011). Psikologi kepribadian. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Trismiati. (2004). Perbedaan tingkat kecemasan antara pria dan wanita akseptor
kontrasepsi mantap di RSUD Dr. Sardjito Yogyakarta. Jurnal Psyche.
Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang
Widiastuti, N.(2009). Kecemasan karyawan dalam menghadapi pensiun di PTPN XII
(persero) Kebun Kalisanen Jember. Skripsi. Fakultas Psikologi UMM
Winarsunu,T. (2002). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang :
UMM Press
Wiramihardja, S.A. (2005). Pengantar psikologi abnormal. Bandung : PT. Refika
Aditama
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia memerlukan sandang, pangan, dan papan yang
merupakan kebutuhan hidupnya agar dapat hidup secara layak sebagaimana halnya
kehidupan manusia pada umumnya. Bahkan kebutuhan hidup itu akan bertambah
semakin banyak seperti pendidikan, kendaraan, hiburan dan lain-lain yang semuanya
itu membuat peluang manusia lebih berbahagia hidupnya. Tetapi untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tersebut manusia harus mencari menggunakan akal budinya
untuk mendapatkannnya. Suatu kegiatan yang dapat dilakukan oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhannya tersebut adalah dengan bekerja. Oleh karena itu bekerja
merupakan hal yang penting dan tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia.
Seperti yang disebutkan Kartono (1986) bahwa kerja dan bekerja itu merupakan
aktifitas dasar, dan dijadikan bagian esesnsial kehidupan manusia.
Bekerja itu di samping memberikan ganjaran materiil dalam bentuk gaji,
kekayaan dan macam-macam fasilitas materiil, juga memberikan ganjaran sosial
yang nonmaterial; yaitu: status sosial dan prestise sosial. Maka rasa kebanggan dan
minat besar terhadap pekerjaan dengan segala pangkat, jabatan, penghormatan dan
simbol-simbol kebesaran, menjadi insentif kuat untuk mencintai suatu pekerjaan
(Kartono, 1986). Suardiman (2011) menegaskan, dengan demikian kegiatan bekerja
bagi seseorang menimbulkan rasa percaya diri, harga diri, dan rasa puas. Jadi dengan
kata lain, manusia bekerja tidak hanya untuk mendapatkan upah, tetapi juga untuk
mendapatkan kesenangan karena akan dihargai oleh orang-orang disekitarnya.
Namun kesenangan ini menjadi berkurang ketika orang ini memasuki masa
pensiun. Pensiun merupakan akhir seseorang untuk melakukan pekerjaannya.
Seharusnya pensiun dapat membuat orang senang karena bisa menikmati hari tuanya.
Tetapi pada kenyataannya banyak orang yang bingung bahkan cemas ketika akan
menghadapi pensiun. Banyak alasan yang dilontarkan, salah satunya mereka butuh
1
pekerjaan. Terlebih mereka yang terpaksa pensiun pada usia wajib pensiun
cenderung mengalami kemunduran fisik dan psikologis.
Masa pensiun di dunia ini berbeda-beda waktunya. Di Indonesia umumnya
masa pensiun jatuhnya diantara usia 56-60, tetapi semua itu tergantung dari lembaga
atau instansi yang menaunginya masih tetap membutuhkan individu yang
bersangkutan atau tidak. Usia pensiun di Indonesia ini berada dalam tahapan
perkembangan yaitu periode dewasa madya (middle adulthood/middle age). Periode
ini berkisar anatara usia 40-60 tahun. Dalam usia peride inilah seseorang mengalami
masa pensiun. Pada saat masa pensiun benar-benar tiba, bagaimanapun masa itu
nampak kurang diinginkan dari masa sebelumnya. Orang usia madya merasa bahwa
tunjangan pensiun mereka tidak mencukupi untuk memungkinkan mereka hidup
sesuai dengan rencana pensiun dan harapan mereka (Hurlock, 1994).
Barvely (Hurlock, 1994) berpendapat bahwa pensiun seringkali dianggap
sebagai kenyataan yang tidak menyenangkan sehingga menjelang masanya tiba
sebagian orang sudah merasakan cemas karena tidak tahu kehidupan macam apa
yang akan dihadapi kelak. Masa modern seperti saat ini, pekerjaan merupakan dua
hal yang tidak bisa dipisahkan dengan manusia. Karena pekerjaan tersebut dapat
mendatangkan uang, jabatan dan harga diri. Oleh sebab itu, sering terjadi orang yang
pensiun bukannya mengalami kesenangan karena bisa menikmati masa tua dengan
hidup santai, tetapi mengalami masalah serius seperti kejiwaan dan fisik.
Menurut hasil penelitian Neni Widiastuti (2008) menunjukkan bahwa pada
umumnya seseorang mengalami kecemasan adalah karena ketidaksiapan karyawan
dalam menghadapi pensiun yang disebabkan masih banyaknya tanggungan yang
harus diselesaikan. Adapula karyawan sampai mengalami sakit meskipun itu hanya
dialami oleh beberapa karyawan.
Seseorang yang kurang mampu melihat dirinya secara realistik seperti kurang
mampu bersosialisasi dengan baik, kurang percaya diri, pikiran-pikiran yang negatif,
maka mereka akan cemas menghadapi pensiun. Individu yang mampu melihat
dirinya secara realistik seperti mampu berhubungan dengan orang lain dengan baik,
mampu mempersiapkan dan perencanaan dalam menghadapi pensiun dengan baik,
maka akan meminimalisir kecemasan menghadapi pensiun.
2
Pada kenyataannya banyak orang yang mengalami ketakutan akan pensiun.
Perasaan inilah yang akhirnya menimbulkan kecemasan pada seseorang yang akan
mengalami pensiun. Suardiman (2011) mengatakan bahwa kehadiran masa pensiun
sering dipandang sebagai masalah, bahkan musibah bagi penerimanya.
Sumber kecemasan seseorang yang memasuki pensiun bermacam-macam,
bisa jadi karena takut kehilangan jabatan dan fasilitas bagi mereka yang sudah
mempunyai jabatan, bisa jadi karena takut akan kehilangan sumber penghasilan
setelah pensiun dan bisa juga karena bayangan tidak akan dihargai setelah masa
pensiun.
Beberapa kajian penelitian yang berhubungan dengan kecemasan pensiun
diantaranya dilakukan oleh Hairani Lubis (2009) mendapatkan hasil bahwa terdapat
hubungan negatif antara kecerdasan emosi dan kecemasan menghadapi pensiun pada
PNS pemkot Tebing Tinggi. Artinya, semakin tinggi kecemasan menghadapi pensiun
pada PNS maka semakin rendah kecerdasan emosinya, sebaliknya semakin rendah
kecemasan menghadapi pensiun PNS semakin tinggi pula kecerdasan emosinya.
Selain itu ada pula kajian penelitian dari Gantina Komalasari (2010) dengan
hasil penelitian (1) bahwa tinggi rendahnya tingkat kecemasan menghadapi pensiun
pada PNS yang MPP hanya dipengaruhi tinggi rendahnya makna hidup yang dimiliki
dan positif tidaknya sikap mereka terhadap pensiun. (2) Berdasarkan hasil analisis
deskriptif, menunjukkan PNS yang MPP pada umumnya memiliki makna hidup yang
tinggi, dukungan sosial yang tinggi, sikap yang positif terhadap pensiun dan
kecemasan yang rendah dalam menghadapi pensiun.
Ditinjau dari sisi psikologis, kecemasan menghadapi pensiun menyebabkan
seseorang akan berpikir mengenai keyakinan dirinya. Sebagian orang merasa tidak
yakin menghadapi pensiun karena mereka akan bingung menghadapi pensiun dan
tidak tahu akan berbuat apa setelah pensiun. Salah satu faktor yang penting dalam
menghadapi masa pensiun adalah keyakinan individu pada dirinya apakah ia
memiliki kontrol terhadap hidupnya. Bagaimana orang bertingkah laku dalam situasi
tertentu tergantung kepada resiprokal antara lingkungan dengan kondisi kognitif,
khususnya faktor kognitif yang berhubungan dengan keyakinan bahwa dia mampu
atau tidak mampu melakukan tindakan yang memuaskan. Bandura menyebut
keyakinan atau harapan diri ini sebagai efikasi diri (Alwisol, 2009). Menurut
3
Bandura (dalam Friedman & Schustack, 2008) self efficacy menentukan apakah kita
dapat bertahan saat menghadapi kesulitan atau kegagalan, dan bagaimana kesuksesan
atau kegagalan dalam satu tugas tertentu mempengaruhi perilaku kita di masa depan.
Selain itu self efficacy juga dapat dipandang sebagai sesuatu yang muncul dari
interaksi struktur pengetahuan (apa yang diketahui orang tentang dirinya dan dunia)
dan proses penilaian dimana seseorang terus menerus mengevaluasi situasinya.
Kemampuan dalam menghadapi situasi akan berpengaruh terhadap besarnya
tekanan dan kecemasan yang dialami seseorang pada situasi yang mengancam.
Semakin tinggi self efficacy yang dimiliki individu, maka akan semakin percaya
bahwa dirinya mampu mengatasi situasi yang mengancam sehingga tidak merasa
cemas dan tidak merasa terganggu oleh situasi yang menurutnya mengancam dalam
proses menghadapi pensiun. Begitu pula sebaliknya, jika individu tidak yakin dapat
mengatasi situasi yang menurutnya mengancam serta tidak yakin dengan
kemampuannya sendiri maka mengalami kecemasan tinggi.
Kajian penelitian yang dilakukan oleh Arnita Nurjayanti (2011) menyatakan
bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara self efficacy dengan
produktivitas kerja. Artinya semakin tinggi self efficacy maka semakin tinggi pula
produktivitas kerja. Sebaliknya semakin rendah self efficacy maka semakin rendah
pula produktivitas kerja.
Berdasarkan penjelasan yang disebutkan diatas, dapat diketahui bahwa self
efficacy mempengaruhi potensi untuk menangani stressor dengan lebih efektif,
optimis akan masa depan, serta keberanian untuk meraih prestasi serta kesuksesan
yang diharapkan. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul hubungan self efficacy dengan kecemasan menghadapi pensiun.
B. Rumusan Masalah
Pada penelitian ini rumusan masalah yang diajukan peneliti adalah “apakah
ada hubungan antara self efficacy dengan kecemasan menghadapi pensiun?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan
kecemasan menghadapi pensiun.
4
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain :
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu, khususnya
dalam bidang psikologi industri dan organisasi.
2. Manfaat Praktis
Dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat membantu dan memberikan
masukan bagi masyarakat pada umumnya baik pegawai negeri sipil, BUMN, maupun
pegawai swasta tentang kesiapan menghadapi pensiun.
5
HUBUNGAN SELF EFFICACY
DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PENSIUN
SKRIPSI
Oleh:
Anggika Mayangsari Atmarini
08810252
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
HUBUNGAN SELF EFFICACY
DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PENSIUN
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Oleh:
Anggika Mayangsari Atmarini
08810252
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik-Mu, sujud syukur kupanjatkan atas intan mutiara
berlian dan cinta rizki yang terbentang luas tak terjangkau oleh mata dzhahir tapi
mata hati pada jiwa-jiwa yang sedang mendamba rindu akan cinta dan kasih sayangMu sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Hubungan Self
Efficacy dengan Kecemasan Menghadapi Pensiun”.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah skripsi di
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Tidak dapat disangkal butuh
usaha yang keras, kegigihan dan kesabaran untuk menyelesaikannya. Namun
disadari, karya ini tidak akan selesai tanpa orang-orang tercinta di sekeliling penulis
yang telah mendukung dan membantu.
Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada :
1.
Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang.
2.
Yudi Suharsono, S.Psi, M.Si selaku dosen pembimbing I atas saran, kritik dan
nasihat yang berarti untuk lebih baiknya skripsi ini.
3.
Ari Firmanto, S.Psi selaku dosen pembimbing II atas bimbingan, masukan, dan
diskusi selama penyusunan skripsi ini.
4.
Ayahanda Sunaryo dan Ibunda Hernani Sri Yuliwati, yang telah memberikan
segenap cinta, kasih sayang, senyum indah, kesabaran serta doa tulusnya
sehingga mampu menguatkanku dalam menapaki jalan hidup dan mendorongku
untuk menggapai cita-cita. Maaf, untuk tetesan air matanya selama ini. Inilah
persembahanku untuk kalian.
5.
Untuk adik Tata, meskipun tak ada tindakan secara verbal, tapi aku yakin dalam
hati kecilmu selalu mendoakan dan mendukungku. Terima kasih dan maaf untuk
semua hal yang pernah kita lalui bersama. Buatlah ayah dan ibu dengan bangga
mengatakan: ”Mereka adalah putri kami”
6.
Keluarga besar di Jember dan Bondowoso atas dukungan serta doanya selama
ini. Spesial untuk dadaw dan ouling yang selalu membuatku ceria dan tersenyum
kembali saat kepenatan dan kejenuhan menyerang.
7.
Untuk Wiji dan Ririn kita bolang pencari buku, benar-benar mainfull trip!
8.
Pejuang-pejuang skripsi yaitu fitri, sandra, vivi, anis, deden, varilia, hefrina, ain,
pak aziz, dita, delvi, dewi, fadli dan banyak yang lain, terus semangat kawan!
9.
Teman-temanku, ayu, herera, tizna, nophi, qiqi, feliz, afdan, dan yang lainnya,
sukses buat kita semua.
10. Insan-insan B9, khususnya vera, yossi, dan ikha atas teriakan “semangat”nya
tiap hari dan maaf dengan segala sikapku.
11. Semua responden yang telah bersedia memberikan sedikit waktunya untuk
membantu penulis memberikan data/informasi demi kelancaran skripsi ini.
12. Serta seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapatkan berkah dari
Allah SWT. Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh
dari sempurna, karena keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Untuk itu penulis
dengan segala kerendahan hati mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan laporan penelitian ini.
Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait,
lingkungan akademik Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, serta
para pembaca umumnya.
Malang, 4 Mei 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iv
KATA PENGANTAR ................................................................................ v
INTISARI .................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ............................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kecemasan
1. Pengertian ................................................................................... 6
2. Macam-macam ............................................................................ 6
3. Ciri-ciri ........................................................................................ 8
B. Pensiun
1. Pengertian ................................................................................... 9
2. Batas Usia ................................................................................... 10
3. Jenis-jenis .................................................................................... 11
4. Fase-fese ..................................................................................... 12
C. Kecemasan Menghadapi Pensiun
1. Pengertian ................................................................................... 14
2. Aspek-aspek ................................................................................ 15
D. Self Efficacy
1. Pengertian ................................................................................... 16
2. Fungsi ......................................................................................... 17
3. Sumber-sumber ........................................................................... 18
4. Tahap Perkembangan ................................................................. 21
5. Aspek-aspek ................................................................................ 22
6. Proses ......................................................................................... 23
E. Hubungan Self Efficacy dengan Kecemasan Menghadapi Pensiun .. 25
F. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 27
G. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ....................................................................... 29
B. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel Penelitian .................................................. 29
2. Definisi Opersional dan Variabel Penelitian .............................. 30
C. Populasi dan Sampel ......................................................................... 31
D. Jenis data dan Metode Penelitian
1. Jenis data ..................................................................................... 32
2. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 32
3. Validitas dan Reliabilitas
a. Validitas ................................................................................ 34
b. Reliabilitas ........................................................................... 39
E. Prosedur Penelitian ........................................................................... 40
F. Teknik Analisa Data ......................................................................... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Subjek ........................................................................ 44
2. Deskripsi Skala Kecemasan Menghadapi Pensiun ..................... 45
3. Deskripsi Skala Self Efficacy ...................................................... 45
4. Tabulasi Skala Kecemasan Menghadapi Pensiun dan
Self Efficacy ................................................................................ 46
B. Analisa Data ...................................................................................... 46
C. Pembahasan ...................................................................................... 47
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 51
B. Saran ................................................................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 52
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.
Blue Print skala KecemasanMenghadapi Pensiun .................. 33
Tabel 2.
Blue Print Skala Self Efficacy .................................................. 34
Tabel 3.
Item Valid Skala Kecemasan Menghadapi Pensiun Hasil
Try Out .................................................................................... 36
Tabel 4.
Item Valid Skala Self Efficacy Hasil Try Out ......................... 37
Tabel 5.
Blue Print Skala Kecemasan Menghadapi Pensiun Setelah
Try Out .................................................................................... 38
Tabel 6.
Blue Print Skala Self Efficacy Setelah Try Out ...................... 39
Tabel 7.
Uji Reliabilitas Skala Kecemasan Menghadapi Pensiun dan
Self Efficacy ............................................................................ 40
Tabel 8.
Karakteristik Responden ........................................................ 44
Tabel 9.
Sebaran T-score KecemasanMenghadapi Pensiun ................. 45
Tabel 10.
Sebaran T-score Self Efficacy ................................................. 45
Tabel 11.
Crosstabulation Kecemasan Menghadapi Pensiun dan
Self Efficacy ........................................................................... 46
Tabel 12.
Rangkuman Analisa Korelasi Product Moment ..................... 47
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Skala untuk Try Out ........................................................... 55
Lampiran 2
Data Try Out Skala Kecemasan Menghadapi Pensiun dan
Self Efficacy ....................................................................... 64
Lampiran 3
Hasil Analisa Try Out Validitas dan Reliabilitas .............. 67
Lampiran 4
Skala untuk Penelitian ........................................................ 74
Lampiran 5
Data Penelitian Skala Kecemasan Menghadapi Pensiun dan
Self Efficacy ...................................................................... 81
Lampiran 6
Hasil Analisa Data ............................................................ 84
Lampiran 7
Surat .................................................................................. 89
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. (2009). Psikologi kepribadian (Edisi revisi). Malang : UMM Press
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta
Ayu, A.F.F. (2009). Konsep diri kepada keluarga dalam menjelang pensiun. Skripsi.
Fakultas Psikologi UMM.
Azwar, S.(2009). Metode penelitian. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Azwar, S. (2009). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Azwar, S .(2010). Penyusunan skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Azwar, S. (2011). Sikap manusia: Teori dan pengukurannya (Edisi kedua).
Yogyakarta : Pustaka Belajar
Badan Kepegawaian Negara. (2010, 24 Maret). Pemberhentian PNS. Diperoleh dari
http://www.bkn.go.id/in/peraturan/pedoman/pedoman-berhenti-pns.html
Bandura, A. (1997). Self-efficacy, The exercise of control. New York : W.H.
Freeman and Company
Baron, R.A & Byrne, D. (2003). Psikologi sosial (Edisi kesepuluh). Jakarta : Penerbit
Erlangga
Beatris, E.R. (2010). Hubungan self efficacy dengan komunikasi yang efektif
salesman pada dealer triajaya motor. Skripsi. Fakultas Psikologi UMM.
Tidak Diterbitkan
Eliana, R. (2003). Konsep diri pensiunan. Jurnal Dikti. Program Studi
Psikologi,Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Feist, J & Feist, G.J. (2010). Teori kepribadian buku 1 (Edisi ketujuh). Jakarta :
Salemba Humanika
Feist, J & Feist, G.J..(2010). Teori kepribadian buku 2 (Edisi ketujuh). Jakarta :
Salemba Humanika
Friedman, H.S & Schustack, M.W. (2008). Kepribadian: Teori klasik dan riset
modern (Edisi ketiga). Jakarta : Erlangga
Hurlock, E.B. (1994). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang
rentang kehidupan (Edisi kelima). Jakarta: Erlangga
Kartono, K. (1986). Patologi sosial 3 gangguan-gangguan kejiawaan. Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada
Kerlinger, F.N. (2004). Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press
Komalasari, G. (2010). Studi mengenai hubungan antara makna hidup, dukungan
sosial, dan sikap dengan kecemasan menghadapi pensiun pada pegawai
negeri sipil di DKI Jakarta.Skripsi. Universitas Indonesia
Kreitner, R & Kinicki, A. (2005). Perilaku organisasi buku 1 (Edisi kelima). Jakarta:
Salemba Empat
Lubis, H. (2009). Hubungan kecerdasan emosi dengan kecemasan menghadapi
pensiun pada pegawai negeri sipil di pemerintah Kota Tebing Tinggi
Sumatera Utara. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Malang
Nevid, J.S., Rathus, S.A & Greene, B. (2005). Psikologi abnormal jilid 1 (Edisi
kelima). Jakarta: Erlangga
Nurjayanti, A. (2011). Hubungan antara self efficacy dengan produktifitas kerja
pegawai batik. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Oktaviana, R & Kumolohadi, R. (2008). Hubungan antara kecerdasan emosi dengan
kecemasan menghadapi pensiun pada pegawai BRI. Naskah Publikasi:
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta
Parkinson, C.N, Rustomji, M.K, & Vieira W.E. (1990). Masa pensiun yang bahagia.
Jakarta : Binarupa Aksara
Purwadi, & Putri, R. A. (2006). Hubungan antara dukungan sosial dengan kecemasan
menghadapi pensiun. Jurnal Permasalahan & Dewasa: Fakultas Psikologi
Universitas Ahmad Dahlan
Rybash, J.W, Roodin, P.A, Santrock, J.W. (1991). Adult development and aging
(Second edition). Dubuque: Wm.C.Brown Publisher
Santrock, J.W. (2002). Life-span development: Perkembangan masa hidup jilid 2
(Edisi kelima). Jakarta : Erlangga
Sari, E.D & Kuncoro, J. (2006). Kecemasan dalam menghadapi masa pensiun
ditinjau dari dukungan sosial pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Jurnal
Psikologi Proyeksi. Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Suardiman, S.P. (2011). Psikologi usia lanjut. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press
Subakti, E.P. (2008). Stres dan koping pada masa pensiun dikelurahan pardomuan
kecematan siantar timur kotamadya pematangsiantar tahun 2008. Skripsi:
Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara Medan
Suryabarata, S. (2011). Psikologi kepribadian. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Trismiati. (2004). Perbedaan tingkat kecemasan antara pria dan wanita akseptor
kontrasepsi mantap di RSUD Dr. Sardjito Yogyakarta. Jurnal Psyche.
Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang
Widiastuti, N.(2009). Kecemasan karyawan dalam menghadapi pensiun di PTPN XII
(persero) Kebun Kalisanen Jember. Skripsi. Fakultas Psikologi UMM
Winarsunu,T. (2002). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang :
UMM Press
Wiramihardja, S.A. (2005). Pengantar psikologi abnormal. Bandung : PT. Refika
Aditama