PENDAHULUAN Optimalisasi Fungsi Sarana Prasarana Pendidikan Jasmani dalam Perkembangan Motorik Anak Kelas 1 SDN 2 Sadang.

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan Piet A (2008:1).“Pendidikan jasmani dan olahraga
adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik” Achmad (2012:1).
Pendidikan jasmani adalah wahana untuk mendidik anak. Dan tujuan dari
pendidikan jasmani adalah

memberi kesempatan kepada anak untuk

mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligus mengembangkan
potensi anak,baik dalam aspek fisik, mental,sosial,emosional dan moral. Didalam
pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga mencakup 3 domain yaitu,
Kognitif meliputi konsep gerak, arti sehat, memecahkan masalah, kritis dan
cerdas. Psikomotor meliputi gerak ketrampilan, kemampuan fisik dan motorik,
perbaikan fungsi organ tubuh. Afektif meliputi menyukai kegiatan fisik, merasa
nyaman dengan diri sendiri, ingin terlibat dalam pergaulan sosial dan percaya

diri.Sarana dan prasarana dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan (Penjasorkes) di sekolah merupakan salah satu masalah penting dalam
dunia pendidikan. Oleh karena itu pada pembelajarannya diperlukan tenaga
pengajar atau guru yang profesional. Penjasorkes merupakan satu mata ajar yang
diberikan di suatu jenjang sekolah tertentu yang merupakan salah satu bagian
dari penddikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani dan
pembinaan hidup sehat untuk bertumbuh, perkembangan jasmani, mental,
penananam sikap dan nilai (Depdiknas, 2006: 2).
Guruperlu mendapatkan pengetahuan tentang bahan pelajaran serta cara
menggunakan

saranadanprasaranapenjas

yang

dapat

digunakan

dalam


mengajarkan bahan pelajaran secara tepat. Walaupun guru sudah mendapat
pengetahuan tentang bahan pelajaran, kelengkapan alat olahraga yang memadai
1

2

akan tetapi dalam penggunaannya belum bisa secara optimal, sehingga hasilnya
pun belum sesuai dengan apa yang diharapkan kita bersama. Hal ini keterbatasan
waktu, biaya dan tenaga ditambah lagi dengan keengganan guru dalam
menggunakan alat peraga secara optimal. Optimalisasi Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, “Optimalisasi adalah proses, cara dan perbuatan untuk
mengoptimalkan

(menjadikan

Optimalisasi adalah sebuah

paling baik,


proses,

paling tinggi,

dsb)”.

Jadi,

cara dan perbuatan (aktivitas/kegiatan)

untuk mencari solusi terbaik dalam beberapa masalah, dimana yang terbaik
sesuai dengan criteria tertentu. Dalam penelitian ini, topik yang diangkat
adalah optimalisasi sarana dan prasarana olahraga sehingga dapat meningkatkan
produktivitas, kualitas dalam pembelajaran penjas.
Sekolah dasar merupakan salah satu pendidikan dimana didalamnya terdapat
mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga, dan kesehatan. Berdasarkan salah
satu tujuan diatas

yaitu keterampilan gerak, maka didalam pembelajaran


dibutuhkan sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang memadai agar suatu
program

pengajaran

berjalan

dengan

baik.

Untuk

menunjang

proses

pembelajaran pendidikan jasmani dan mencapai keberhasilan saat ditentukan
oleh beberapa faktor antara lain : manajemen sekolah, guru, siswa, sarana dan
prasarana dan lingkungan yang mendukung. Sarana dan prasarana pendidikan

jasmani merupakan salah satu unsur penunjang keberhasilan pembelajaran
pendidikan jasmani. Kebutuhan sarana dan prasarana pembelajaran pendidikan
jasman adalah sangat vital artinya bahwa pendidikan jasmani harus meggunakan
sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan. Menurut Slameto (2010:64)
faktor yang mempengaruhi pembelajaran mencangkup metode mengajar,
kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,
alat/sarana pelajaran dan waktu sekolah. Guru merupakan unsur yang paling
menentukan keberhasilan proses pembelajaran Penjas.
Berdasarkan pengamatan awal di SDN 2 Sadang ditemukan bahwa fungsi
sarana dan prasarana kurang dioptimalkan sebagaimana fungsinya untuk

3

digunakan

khususnya dalam praktek penjas dan masih mengabaikan

perkembangan motorik anak, maka dari itu pembelajaran kurang optimal.
Sehingga perlu adanya penelitian tentang fungsi sapras penjas dalam
perkembangn motorik anak kelas 1 SDN 2 Sadang. Hal yang dimaksud masih

mengabaikan perkembangan motorik anak adalah guru hanya datang dan
memberi

materi

kepada

siswa

tanpa

memperdulikan

atau

mengapati

perkembangan peserta didiknya, jadi guru lebih acuh terhadap peserta didiknya.
SDN 2 Sadang terdapat sarana dan prasarana yang memadahi namun fungsi dari
sarana dan prasarana tersebut kurang optimal dalam penggunaanya. Hal yang di

maksud diatas adalah sekolah atau melalui guru penjas mampu untuk membeli
alat atau melengkapi sarana dan prasarana penjas namun guru penjas belum tentu
menggunakanya sesuai apa yang ingin dicapai atau kurang optimal, jadi perlunya
penelitian ini agar guru memahami kekurangan dan kelebihan apa saja yang ada
dalam pemanfaatkan dan optimalisasi sarana prasarana penjas. Dalam
mengggunakan sarana dan prasarana penjas. Dan hal yang kurangnya
perkembangan

motorik

toeri/mencontohkan

anak

praktek

adalah

pembelajaran


guru

datang

pendidikan

memberikan
jasmani

tanpa

menyesuaikan sarana dan prasarana dengan tingkat perkembangan motorik anak
dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Berdasarkan
latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang
pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang berjudul
“Optimalisasi Fungsi Sapras Penjas Dalam Perkembangan Motorik Anak kelas 1
di SDN 2 Sadang”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengoptimalkan fungsi sarana dan prasarana pendidikan
jasmani di SDN 2 Sadang.?

2. Apakah guru penjas memperhatikan kesesuaian sarana dan prasarana dengan
tingkat perkembangan motorik anak.?

4

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendiskripsikan fungsi sarana dan prasarana pendidikan jasmani di
SDN 2 Sadang.
2. Untuk mendiskripsikan kesesuaian sarana dan prasarana dengan tingkat
perkembangan motorik siswa.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi semua pihak yang
berhubungan dengan penelitian. Adapun manfaat itu yaitu :
1. Manfaat teoritis
Memberikan sumbangan dalam pengembangan ilmu pengetahuan tentang
fungsi sapras penjas dalam perkembangan motorik anak.

2. Manfaat praktis
a. Bagi Kepala Sekolah

1) Dapat di jadikan acuan untuk mengembangkan peran kepala sekolah
untuk mengoptimalkan guru penjas
2) Dapat dijadikan pedoman untuk mengembangkan sarana prasarana
sekolah

b. Bagi Guru
1) Dapat dijadikan dorongan bagi guru penjas untuk menjadi guru
yang professional dan meningkatkan kualitas kerja dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
2) Dapat meningkatkan pemahaman guru tentang optimalisasi sapras
penjas dan perkembangan motorik siswa

5

c. Bagi Peneliti Selanjutnya
1) Diharapkan dapat menambah wawasan peneliti tentang peran
kepala sekolah sebagai supervisor dan lingkungan kerja dalam
meningkatkan kinerja guru dan pengembangan sekolah.
2) Dapat dijadikan acuan untuk peneliti selanjutnya.