Fungsi Manajemen Sarana Dan Prasarana Da (1)

Fungsi Manajemen Sarana Dan Prasarana Dari
Segi Pengorganisasian
Pengorganisasian

(Organizing)

adalah

suatu

langkah

untuk

menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan
yang di pandang. Seperti bentuk fisik yang tepat bagi suatu ruangan kerja
administrasi,

ruangan

laboratorium,


serta

penetapan

tugas

dan

wewenang seseorang pendelegasian wewenang dan seterusnya dalam
rangka untuk mencapai tujuan
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada
sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan
untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai
tujuan perusahaan
Seorang manajer melakukan fungsi pengorganisasian dengan bantuan
langkah-langkah berikut:

1. Identifikasi kegiatan



Semua kegiatan yang harus dilakukan dalam keprihatinan harus dapat
diidentifikasi terlebih dahulu. Misalnya, persiapan rekening, melakukan
penjualan,pencatatan, pengendalian kualitas, pengendalian persediaan,
dll Semua kegiatan ini harus dikelompokkan dan diklasifikasikan ke dalam
unit.
2. Departemen mengorganisir kegiatan



Pada langkah ini, manajer mencoba untuk menggabungkan dan yang
sama

dan

terkait

kegiatan

kelompok


ke

dalam

unit

atau

departemen.Organisasi ini membagi perhatian seluruh menjadi unit-unit
independen dan departemen disebut departmentation.
3. Klasifikasi wewenang



Setelah departemen dibuat, manajer suka mengklasifikasikankekuasaan
dan luasnya kepada manajer.Kegiatan ini memberikan peringkat untuk
posisimanajerial disebut hirarki. Manajemen puncak adalah menjadi
perumusan kebijakan,manajemen tingkat menengah ke pengawasan
departemen dan manajemen tingkat yang lebih rendah ke pengawasan

mandor.Klarifikasi membantu otoritas dalam membawa efisiensi dalam
menjalankan kekhawatiran. Hal ini membantu dalam mencapai efisiensi
dalam menjalankan kekhawatiran. Hal ini membantu dalam menghindari
pemborosan waktu, uang, usaha, dalam menghindari duplikasi atau
tumpang tindih upaya dan ini membantu dalam membawa kelancaran
dalam bekerja menjadi perhatian

(3) Manajemen Sarana Prasarana
1. Pengertian Manajemen Sarana Prasarana
Ketersediaan sarana dan prasarana merupakan salah satu komponen penting
yang harus terpenuhi dalam menunjang sistem pendidikan. Menurut Ketentuan
Umum Permendiknas no. 24 tahun 2007, sarana adalah perlengkapan pembelajaran
yang dapat dipindah-pindah, sedangkan prasarana adalah fasilitas dasar untuk
menjalankan fungsi sekolah/madrasah. Sarana pendidikan antara lain gedung,
ruang kelas, meja, kursi serta alat-alat media pembelajaran. Sedangkan yang
termasuk prasarana antara lain seperti halaman, taman, lapangan, jalan menuju
sekolah dan lain-lain. Tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar
mengajar, maka komponen tersebur merupakan sarana pendidikan.
Menurut Rugaiyah (2011:63), Manajemen sarana dan prasarana adalah
kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh sekolah dalam

upaya menunjang seluruh kegiatan baik kegiatan pembelajaran maupun kegiatan
lain sehingga seluruh kegiatan berjalan dengan lancar. Menurut Asmani (2012:15),
manajemen sarana dan prasarana adalah manajemen sarana sekolah dan sarana
bagi pembelajaran, yang meliputi ketersediaan dan pemanfaatan sumber belajar
bagi guru, siswa serta penataan ruangan-ruangan yang dimiliki.

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga
sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal
dan berarti pada jalannya proses pendidikan kegiatan pengelolaan ini meliputi
kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, inventarisasi dan penghapusan.
Manajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan
sekolah yang bersih, rapi, dan indah sehingga menciptakan kondisi yang
menyenangkan baik bagi guru maupun murid untuk berada di sekolah. Di samping
itu juga diharapkan tersedianya alat-alat atau fasilitas belajar yang memadai secara
kuantitatif, kualitatif dan relevan dengan kebutuhan serta dapat dimanfaatkan secara
optimal untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru
sebagai pengajar maupun peserta didik sebagai pelajar.
Oleh karena itu, perlu diperhatikan persyaratan pengadaan sarana dan
prasarana dengan membuat daftar prioritas keperluan pada setiap sekolah oleh tim
da tenaga kependidikan yang profesional pada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

dengan melakukan “need assesment” sekolah.
2. Ruang Lingkup Manajemen Sarana dan Prasarana
Manajemen sarana dan prasarana dapat diartikan sebagai kegiatan menata,
mulai

dari

pendistribusian,

perencanaan/analisis
pemanfaatan,

kebutuhan,

pengadaan,

pemeliharaan,

inventarisasi,


pemusnahan

dan

pertanggungjawaban terhadap barang-barang bergerak dan tidak bergerak, perabot
sekolah, alat-alat belajar, dan lain-lain.
Dengan adanya kegiatan tersebut, perawatan terhadap sarana dan prasarana
dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya, sehingga bisa meningkatkan kinerja
warga sekolah, memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan dan
menetapkan biaya efektif perawatan sarana dan prasarana.
3. Fungsi Manajemen Sarana dan Prasarana
a. Perencanaan/Analisis Kebutuhan
Perencanaan merupakan kegiatan analisis kebutuhan terhadap segala kebutuhan
dan perlengkapan yang dibutuhkan sekolah untuk kegiatan pembelajaran peserta
dan didik dan kegiatan penunjang lainnya. Kegiatan ini dilakukan secara terusmenerus selama kegiatan sekolah berlangsung. Kegiatan ini biasa dilakukan pada
awal tahun pelajaran dan disempurnakan tiap triwulan atau tiap semester.

Perencanaan dapat dilakukan oleh kepala sekolah, guru kelas dan guru-guru bidang
studi dan dibantu oleh staf sarana dan prasana.
1)

a)
b)
c)
d)

Prosedur Perencanaan
Mengadakan analisa materi dan alat/media yang dibutuhkan
Seleksi terhadap alat yang masih dapat dimanfaatkan
Mencari dan atau menetapkan dana
Menunjuk seseorang yang akan diserahkan untuk mengadakan alat dengan

2)

pertimbangan keahlian dan kejujuran.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan sarana dan prasarana

pendidikan
a) Perencanaan pengadaan barang harus dipandang sebagai bagian integral dari
usaha kualitas proses belajar mengajar
b) Perencanaan harus jelas, kejelasan suatu rencana dapat dilihat pada:

c) Tujuan dan sasaran atau target yang harus dicapai, penyusunan perkiraan
d)
e)
f)
g)
h)

biaya/harga keperluan pengadaan
Jenis dan bentuk tindakan/kegiatan yang akan dilaksanakan
Petugas pelaksanaan
Bahan dan peralatan yang dibutuhkan
Kapan dan dimana kegiatan akan dilaksanakan
Bahwa suatu perencanaan harus realistis, yaitu dapat dilaksanakan dengan jelas,

i)
j)
k)
l)
m)


terprogram, sistematis, sederhana, luwes, fleksibel, dan dapat dilaksanakan
Rencana harus sistematis dan terpadu
Rencana harus menunjukkan unsur-unsur insani ataupun noninsani yang baik
Memiliki struktur berdasarkan analisis
Berdasarkan atas kesepakatan dan keputusan bersama pihak perencana
Fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan keadaan, perubahan situasi dan kondisi

n)
o)
p)
q)
r)

yang tidak disangka-sangka
Dapat dilaksanakan dan berkelanjutan
Menunjukkan skala prioritas
Disesuaikan dengan flapon anggaran
Mengacu dan berpedoman pada kebutuhan dan tujuan yang logis
Dapat didasarkan pada jangka pendek (1 tahun), jangka menengah (4-5 tahun), dan


jangka panjang (10-15 tahun)
b. Pengadaan
Pengadaan adalah proses kegiatan mengadakan sarana dan prasarana yang dapat
dilakukan dengan cara-cara membeli, menyumbang, hibah dan lain-lain. Pengadaan
sarana dan prasarana dapat

bebrbentuk pengadaan buku, alat, perabot dan

bangunan. Contohnya dapat dilihat pada bagan berikut:
Bagan Pengadaan perlengkapan
B
U
K
U
ALAT

PERABOT
BUKU PELAJARAN, BUKU BACAAN Dll
PENGADAAN DAPAT DILAKUKAN DENGAN:
MEMBANGUN BANGUNAN BARU
MEMBELI BANGUNAN
MENYEWA BANGUNAN
MENERIMA HIBAH BANGUNAN
MENUKAR BANGUNAN
BANGUNAN
BARANG YANG BERFUNGSI SEBAGAI TEMPAT DUDUK, MENULIS, ISTIRAHAT MENYIMPAN ALAT ATAU BAHAN
PENGADAAN DAPAT DILAKUKAN DENGAN:
MEMBELI
MENERBITKAN SENDIRI
MENERIMA BANTUAN/HADIAH
MENUKAR
ALAT KANTOR DAN ALAT PENDIDIKAN
PENGADAAN DAPAT DILAKUKAN DENGAN:
MEMBELI
MEMBUAT SENDIRI
MENERIMA BANTUAN/HADIAH/
HIBAH
PENGADAAN DAPAT DILAKUKAN DENGAN:
MEMBELI
MEMBUAT SENDIRI
MENERIMA BANTUAN/HADIAH/
HIBAH

c. Penginvetarisasian
Penginvetarisasian adalah kegiatan melaksanakan penggunaan, penyelenggaraan,
pengaturan dan pencatatan barang-barang, menyusun daftar barang yang menjadi
milik sekolah ke dalam satu daftar inventaris barang secara teratur. Tujuannya
adalah untuk menjaga dan menciptakan tertib administrasi barang milik negara yang
dipunyai suatu organisasi. Yang dimaksud dengan inventaris adalah suatu dokumen
berisi jenis dan julah barang yang ebrgerak maupun yang tidak bergerak yang
menjadi milik negara dibawah tanggung jawab sekolah.
d. Penggunaan atau Pemanfaatan Sarana dan Prasarana
Penggunaan sarana dan prasarana adalah pemanfaatan segala jenis barang yang
sesuai dengan kebutuhan secara efektif dan efisien. Dalam hal pemanfaatan sarana,
1)
2)
3)
4)
e.

harus mempertimbangkan hal berikut:
Tujuan yang akan dicapai
Kesesuaian antar media yang akan digunakan dengan materi yang akan dibahas
Tersedianya sarana dan prasarana penunjang
Karakteristik siswa
Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan merawat, memelihara dan menyimpan barangbarang sesuai dengan bentuk-bentuk jenis barangnya sehingga barang tersebut
awet dan tahan lama. Pihak yang terlibat dalam pemeliharaan barang adalah semua
warga sekolah yang terlibat dalam pemanfaatan barang tersebut. Dalam

pemeliharaan, ada hal-hal khusus yang harus dilakukan oleh petugas khusus pula,
seperti perawatan alat kesenian (piano, gitar, dan lain-lain).
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan telah memberi Panduan Manajemen
Sekolah perawatan preventif di sekolah dengan cara membuat tim pelaksana,
membuat daftar sarana dan prasarana, menyiapkan jadwal kegiatan perawatan,
menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan pada masingmasing bagian dan memberikan penghargaan bagi mereka yang berhasil
meningkatkan kinerja peralatan sekolah dalam rangka memningkatkan kesadaran
merawat sarana dan prasarana sekolah.
Cara-cara untuk melaksanakan program perawatan preventif di sekolah antara lain
memberi arahan kepada tim pelaksana, mengupayakan pemantauan bulanan ke
lokasi sarana dan prasarana, menyebarluaskan informasi tentang program
perawatan preventif kepada seluruh warga sekolah terutama guru dan peserta didik,
dan membuat program lomba perawatan terhadap sarana dan prasarana untuk
memotivasi warga sekolah.
f. Penghapusan
Penghapusan barang inventaris adalah pelepasan suatu barang dari kepemilikan
dan tanggung jawab pengurusnya oleh pemerintah ataupun swasta. Penghapusan
barang dapat dilakukan dengan lelang dan pemusnahan.
Adapun syarat-syarat penghapusan:
1) Barang-barang dala keadaan rusak berat
2) Perbaikan suatu barang memerlukan biaya besar
3) Secara teknis dan ekonomis kegunaannya tidak sesuai lagi dengan biaya
pemeliharaan
g. Pertanggungjawaban
Penggunaan barang-barang sekolah harus dipertanggungjawabkan dengan cara
membuat laporan penggunaan barang-barang tersebut yang diajukan pada
pimpinan.

4. Peran Guru dalam Manajemen sarana dan Prasarana Pendidikan
Sebagai pelaksana tugas pendidikan guru juga mempunyai andil dalam
perencanaan sarana dan prasarana pendidikan. Dalam hal ini, guru lebih banyak
berhubungan dengan sarana pengajaran, yaitu alat pelajaran, alat peraga, dan
media pengajaran lainnya dibandingkan dengan keterlibatannya dengan sarana
pendidikan yang tidak langsung berhubungan.

Peranan guru dalam manajemen sarana dan prasara dimulai dari perencanaan,
pemanfaatan dan pemeliharaan, serta pengawasan sarana dan prasarana yang
dimaksud.
Dalam perencanaan sarana dan prasarana, guru mengidentifikasi dan
mengusulkan kebutuhan belajar siswa untuk kebutuhan buku atah bahan ajar dalam
bentuk modul, buku paket, ataupun Lembar Kerja Siswa, kebutuhan alat peraga,
peralatan laboratorium, seperti: Laboratorium IPA, Lab. Bahasa, Lab. Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Untuk mata pelajaran olahraga seperti: bola voli, bola
basket, dan lain-lain. Kebutuhan matras untuk senam, stopwatch, cakram dan lainlain. Usulan dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran.
Dalam hal pemanfaatan, guru menggunakan segala sarana sesuai dengan
kebutuhan mata pelajaran masing-masing dan sesuai pula dengan kajian yang
dibahas serta pencapaian indikatornya.
Dalam pemeliharaan dan pengawasan, guru ikut terlibat dengan cara
melibatkan siswa untuk ikut serta merapikan dan menyimpan kembali barang-barang
yang telah dgunakan pengawasan yang dilakukan guru dengan memeriksa kembali
segala sarana yang telah digunakan serta mencatat pada buku kontrol penggunaan
sarana.