PENGARUH MUSCLE ENERGY TEHNIQUE (MET) DAN DYNAMIC Pengaruh Muscle Energy Tehnique (Met) Dan Dynamic Stretching Terhadap Fleksibilitas Otot Hamstring Pada Pemain Futsal.

(1)

PENGARUH MUSCLE ENERGY TEHNIQUE (MET) DAN DYNAMIC STRETCHING TERHADAP FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PADA

PEMAIN FUTSAL

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Sarjana Fisioterapi pada Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh:

BANIK HASNIAR MUFIDATI

J 120120053

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016


(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH MUSCLE ENERGY TEHNIQUE (MET) DAN DYNAMIC STRETCHING TERHADAP FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PADA

PEMAIN FUTSAL

PUBLIKASI ILMIAH Oleh:

BANIK HASNIAR MUFIDATI J120120053

Telah di periksa dan di setujui untuk diuji oleh : Dosen Pembimbing


(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH MUSCLE ENERGY TEHNIQUE (MET) DAN DYNAMIC STRETCHING TERHADAP FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PADA

PEMAIN FUTSAL

Oleh:

BANIK HASNIAR MUFIDATI J120120053

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada hari jumat, 30 Desember 2016

Dewan Penguji: 1. Arif Pristanto S.Fis., M.Fis

2. Agus Widodo S.Fis., M.Fis 3. Sugiyono, SST FT, MH.Kes

Disahkan Oleh

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

r.Suwaji.,M.Kes NIP. 195311231983031002


(4)

iii

PERNYATAAN PUBLIKASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 30 Desember 2016 Penulis

BANIK HASNIAR MUFIDATI J120120053


(5)

1

PERBANDINGAN STRETCHING METODE MET DAN STRETCHING DINAMIS TERHADAP FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PADA PEMAIN FUTSAL

ABSTRAK

Seorang pemain futsal dengan fleksiblitas otot hamstring yang baik dapat membantu meningkatkan performa selama bermain futsal. Untuk dapat meningkatkan fleksibilitas otot hamstring dapat dilakukan dengan latihan Muscle Energy Technique (MET) dan dynamic stretching. Berdasarkan studi pendahuluan kepada pemain futsal di Sragen, diketahui bahwa latihan MET belum pernah dilakukan sebelumnya dan hanya melakukan latihan dynamic stretching. Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui perbandingan stretching metode MET dan stretching dinamis terhadap fleksibilitas otot hamstring pada pemain futsal di Sragen. Metode penelitian menggunaakn Quasi Eksperimen, dengan rancangan pre and post test two group design. Sampel seluruh pemain futsal sebanyak 24 orang dengan teknik sampling menggunakan total sampel. Instrumen penelitian dengan latihan MET dan dynamic stretching untuk menghitung fleksibilitas otot hamstring. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil rata-rata fleksibilitas otot hamstring pre test kelompok muscle energy technique adalah 46,25±4,820 dan post test = 55,41 ±5,410. pre test Kelompok dynamic stretching 47,08±5,820 dan post test 55,83 ±4,170. Hasil uji Wilcoxon diperoleh metede MET dengan nilai p = 0,007. Hasil uji DynamicStretching Wilcoxon diperoleh nilai p = 0,003. Uji beda pengaruh fleksibilitas otot hamstring antara MET dengan dynamic stretching p = 0,977. Kesimpilan ada pen garuh Muscle Energy Technique (MET) dan terhadap fleksibilitas otot hamstring pada pemain futsal. Ada pengaruh dynamic stretching terhadap fleksibilitas otot hamstring pada pemain futsal.Tidak ada beda pengaruh Muscle Energy Technique (MET) dan dynamic stretching terhadap fleksibilitas otot hamstring pada pemain futsal.

Kata kunci: Muscle Energy Technique, dynamic stretching, fleksibilitas otot hamstring, pemain futsal

ABSTRACT

A futsal player with flexibility muscles hamstring better able to help increase during play futsal performance .To increase the flexibility muscles hamstring can be done by exercise MET and dynamic stretching. Based on pre study to the futsal players in Sragen , that exercise never done before and only an exercise dynamic stretching. Objective To know comparison stretching method happy and stretching dynamic to flexibility muscle hamstring on a player futsal in sragen. Method Research methodology use quasi experiment , with pre and post test two group design. Sample as many as 24 futsal players with using total sampling. Research instruments MET by the exercise and dynamic stretching to calculate flexibility hamstring muscle. Data analysis was using wilcoxon test and mann whitney. The average flexibility muscle hamstring pre test MET group was 46,25 ±4,820 and post test = 55, ± 5,410. Pre test group dynamic stretching was 47,08 ±5,820 and post test 55,83 ± 4,170. Wilcoxon test results p = 0,007. The results of the dynamic stretching wilcoxon obtained value p = 0,003. Test different the influence of flexibility muscle hamstring between dynamic stretching p = 0,977 . Conclusion There is the influence of muscle energy technique to flexibility muscle hamstring on a player futsal. There is influence of dynamic stretching to flexibility muscle hamstring on a player futsal. There is no difference influence of from MET and dynamic stretching to flexibility muscle hamstring on futsal player.

Keyword: Muscle Energy Technique, dynamic stretching flexibility muscle hamstring, futsal player.


(6)

2

1. PENDAHULUAN

Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing beranggotakan lima orang, tujuannya adalah memasukkan bola kegawang lawan (Zulkarnain Bancin, 2009). Dalam permainan ini pemain harus mempunyai kekuatan otot yang baik.

Kekuatan otot adalah kemampuan kondisi fisik yang menyangkut kemampuan seorang pemain saat menggunakan otot-otot yang menerima beban pada waktu tertentu (Negara, 2013). Muscle Energy Technique (MET) merupakan teknik manual yang memfokuskan pada kontraksi otot, teknik ini dipercaya efektif untuk meningkatkan fleksibilitas otot dengan cepat dan peningkatan LGS (Wassemet al., 2010). Relaksasi otot dapat dilakukan dengan berbagai metode antara lain latihan peregangan dinamis.

Tujuan penelitian adalah mengetahui perbandingan stretching metode Muscle Energy Technique (MET) dan stretching dinamis terhadap fleksibilitas otot hamstring pada pemain futsal.

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan yaitu Quasi Eksperimen, dengan desain penelitian yang digunakan adalah pre and post test two group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh pemain Futsal. Populasi 24 orang. Sampel penelitian yang digunakan adalah total sampling. Definisi Operasional: Muscle Energy Tehnique (MET), Dyamic Stretching, Pengukuran Active Knee Extension Test (AKE). Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji wilcoxon dan Uji beda pengaruh dianalisis dengan uji mann whitney.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Indek Masa Tubuh (IMT), dan Fleksibilitas otot Hamstring

Tabel 1 Distribusi subjek berdasarkan kelompok usia Usia

(tahun)

Kel MET

Fleksibilitas Kel. Dynamic Stretching

fleksibilitas

Jumlah pre test

post test

selisih Jumlah pre test

Post test

selisih

18-20 tahun 6 46,67 55,83 9,17 6 48,33 55,83 7,50 21-23 tahun 6 45,83 55,00 9,17 6 45,83 55,83 10,00

Total 12 100 12


(7)

3

Standar deviasi 1,56 1,13

Minimum 18 19

Maksimum 23 23

Berdasarkan Tabel 1 diketahui usia subjek kelompok Muscle Energy Technique (MET) dan kelompok Dynamic Stretching mempunyai fleksibilitas sama besar dengan nilai selisih 9,17. Usia 18-20 tahun kelompok Muscle Energy Technique (MET) mempunyai selisih flesibilitas lebih besar dari pada. Usia 18-20 tahun pada kelompok dynamicstretching, namun pada usia 21-23 tahunkelompok MET lebih kecil dari pada kelompok dynamicstretching.

Tabel 2 Distribusi subjek berdasarkan kelompok IMT Kel

MET

Rata-rata

Fleksibilitas otot hamstring

Kel. Dynamic Stretching

Rata-rata

fleksibilitas otot hamstring

Jumlah pre test

post test

selisih Jumlah pre test

post test

selisih

Kurus 0 0 0 0 2 42,50 60,00 17,50 Normal 10 47 57 10 10 48,00 54,44 6,44 Gemuk 2 42,50 47,50 5 0 0 0 0

Tabel 2 menunjukkan IMT subjek kelompok MET rata-rata Fleksibilitas otot hamstring lebih tinggi pada IMT kategori normal, dengan selisih 10, namun pada IMT subjek kelompok dynamic stretching rata-rata Fleksibilitas otot hamstring lebih tinggi pada IMT kategori kurus dengan nilai selisih 17,50.

Tabel 3. Distribusi Subjek berdasarkan Pengukuran Fleksibilitas otot hamstring Fleksibilitas otot

hamstring (derajat)

Kel MET Kel. dynamic stretching Pre

test Pos test Selisih

Pre test

Pos

test Selisih Rata-rata 46,25 55,41 9,16 47,08 55,83 8,75

Median 45 57,5 12,5 45 55 10

Modus 45 60 15 45 60 15

SD 4,82 5,41 0,59 5,82 4,17 -1,65

Minimum 40 45 5 40 50 10

Maksimum 55 60 5 55 60 5

Tabel 3 Pengukuran fleksibilitas otot hamstring menggunakan Active knee extension test. Penilaian pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali dan data diambil dari data terbaik dari derajat yang paling maksimal. Tabel 4.3 menunjukkan rata-rata fleksibilitas otot hamstring


(8)

4

Kelompok muscle energy technique pada saat pre test adalah 46,25±4,820 dan saat post test meningkat menjadi 55,41 ±5,410. Kelompok dynamic stretching pada saat pre test adalah 47,08±5,820 dan saat post test meningkat menjadi 55,83 ±4,170. Keseimbangan merupakan tanggapan motorik dan kekuatan otot. Keseimbangan juga dapat dianggap sebagai penampilan yang tergantung dari latihan maupun aktivitas yang terus menerus dilakukan. Penurunan keseimbangan juga disebabkan karena faktor penuaan terkait dengan proses degenerasi (Avers, 2007).

3.2 Uji pengaruh Fleksibilitas otot hamstring

Tabel 4.Hasil uji uji pengaruh fleksibilitas otot hamstring subjek dengan metode muscle energy technique dan dynamicstretching

Kelompok Rata-rata fleksibilitas otot

hamstring (0) Selisih P

Pre test Post test

Muscle Energy Technique 46,25 55,41 9,16 0.007

Dynamic Stretching 47,08 55,83 8,75 0.003

Uji pengaruh Fleksibilitas otot hamstring subjek dengan metode muscle energy technique maupun dynamic stretching menggunakan uji Wilcoxon, Hal ini karena jumlah subjek < 30 orang. Berdasarkan Tabel 4.4 rata-rata fleksibilitas otot hamstring kelompok muscle energy technique diketahui rata-rata pre test sebesar 46,250 dan post test sebesar 55,410. Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai p = 0,007 (p< 0,05) sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh Muscle Energy technique (MET) terhadap peningkatan fleksibilitas otot hamstring pada pemain futsal. Hasil yang sama ditunjukkan pada metode dynamic stretching, pada saat pre test rata-rata fleksibilitas otot hamstring sebesar 47,080 dan saat post test menjadi 55,830. Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai p = 0,003 (p< 0,05) sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh dynamic stretching terhadap peningkatan fleksibilitas otot hamstring pada pemain futsal.

3.3 Uji Beda Pengaruh Fleksibilitas Otot Hamstring antara Muscle Energy Technique dengan DynamicStretching

Tabel 5. Hasil uji beda pengaruh fleksibilitas otot hamstring pada subjek Pos test fleksibilitas otot hamstring Rata-rata selisih

fleksibilitas otot hamstring

P Keputusan

Kelompok muscle energy technique 9,16

0,977 >0,05 tidak signifikan Kelompok dynamicstretching 8,75


(9)

5

Analisis uji beda pengaruh fleksibilitas otot hamstring antara muscle energy technique dengan Dynamic Stretching menggunakan uji Mann Whitney. Data yang digunakan adalah data selisih pre test dan pos test fleksibilitas otot hamstring dari masing kelompok penelitian.

Tabel 5 menunjukkan nilai selisih kebugaran pre test post test kelompok MET sebesar 2,610 sementara nilai selisih fleksibilitas otot hamstring pre test post test kelompok muscle energy technique sebesar 9,160 sedangkan selisih pada fleksibilitas otot hamstring kelompok Dynamic Stretching adalah 8,750.

Berdasarkan uji Mann Whitney diperoleh nilai p = 0,977 (p>0,05) sehingga keputusan hipotesa ke 3 tidak diterima karena tidak ada perbedaan metode muscle energy technique dan dynamic stretching terhadap fleksibilitas otot hamstring pada pemain futsal, namun metode Muscle Energy Technique lebih efektif meningkatkan fleksibilitas otot hamstring, hal ini berdasarkan peningkatan derajat fleksibilitas otot hamstring subjek dari pre test ke post test. Peningkatan dari 46,250 menjadi 55,410 atau meningkat 19,82%, sedangkan pada metode dynamicstretching pada pre test sebesar 47,080 menjadi 55,830 atau meningkat 18,58%.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, sehingga didapatkan kesimpulan sebagai berikut: Ada pengaruh Muscle Energy Technique (MET) terhadap fleksibilitas otot hamstring pada pemain futsal, Ada pengaruh dynamic stretching terhadap fleksibilitas otot hamstring pada pemain futsal, Tidak ada beda pengaruh Muscle Energy Technique (MET) dan dynamic stretching terhadap fleksibilitas otot hamstring pada pemain futsal.

Hasil penelitian ini dapat menjadikan acuan bagi peneliti berikutnya. Diharapkan peneliti lain dapat menambah jumlah subjek penelitian, menambah variabel untuk penelitian seperti suhu lingkungan.

5. DAFTAR PUSTAKA

Adel, A. R. 2011. A comparative study of Muscle Energy Tehnique and Dynamic Stretching on Hamstring Fleksibility in Healthy Adults. Chairo: Faculty Of Physical Therapy Volume 16, Nomor 1, Januari 2011.

Alter, M. J. 2004. Science of flexibility. 3 rd (ed). Library of Congres Cataloging: USA.

Amandito, R. 2011. Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan Fleksibilitas pada


(10)

6

publikasi. Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Avers. 2007. What you need to know balance and falls. Dari:http://www.apta.org/. diakses 21 Desember 2016.

Chaitow, L. 2006. Muscle Energy Techniques Advance Soft Tissue Techniques. Edisi ke - 3. Philadelphia: Churchill Livingstone.

Emad T. A, dan Safa S. A. 2013. Efficacy of Muscle Energy Technique versus Static Stretching Technique in Increasing Hamstring Flexibility Post Burn Contracture. International Journal of Health and Rehabilitation Sciences Vol. 2.

Irawati, T, S. 2005. Fisiologi Kedokteran. (A. Guyton, Terjemahan) Edisi 9. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Lederman, A. 2007. Fundamentals of Manual Therapy Physiology, Neurology and Psychology. Tokyo: Printed in Great Britain by The Bath Press.

Mualifah, U. 2010. Etika Layanan pada Olahraga Futsal, FIOR. Malang Negara, I. V. 2013. Hubungan Kekuatan Otot Tungkai dan Kelincahan Terhadap Kecepatan Menggiring Bola. Skripsi. Bandar Lampung: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Negara, I. V. 2013. Hubungan Kekuatan Otot Tungkai dan Kelincahan Terhadap Kecepatan Menggiring Bola. Skripsi. Bandar Lampung: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Rahmawati, F. 2013. Pengaruh Active Stretching Dan Hold Relax Stretching Terhadap Fleksibilitas Otot Hamstring Pada Pemain Futsal. Naskah publikasi. Fakultas Ilmu Kesehatan Unniversitas Muhammadiyah Surakarta.

Ridha, A. A. 2013. Pengaruh Muscle Energy Technique Dan Static Stretching terhadap Fleksibilitas Otot Hamstring Pada Siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Angkasa Surakarta. Naskah publikasi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sawsan, M. A. dan Elsadig, Y. M. 2010. Obesity among medical students of the National Ribat University, Khartoum 2008. Sudanese Journal of Public Health April 2010. Vol. 5 No. 2.

Silveira, G. 2011. Effect of dynamic versus static stretching in the warm-up on hamstring flexibility.The sport journal. Department of Health, Design and Science, University of Canberra.


(11)

7

Skelton, D. A. 2008. Effect of Physical Activity on Postural Stability. Journal and Ageing. British Geriatrics Society.

Suharjana, F. 2013. Perbedaan Pengaruh Hasil Latihan Peregangan Statis Dan Dinamis Terhadap Kelentukan Togok Menurut Jenis Kelamin Anak Kelas 3 Dan 4 Sekolah Dasar. Yogyakarta: Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Volume 9, Nomor 1, April 2013. Waseem, M., Shibili, N. C. S., Ram., Anjani, A., Shabana, B., Faheem, A., dan Shamim, A.

2010. A comparative study of the impact of muscle energy Technique and eccentric training on popliteal angle: hamstring flexibility in indian collegiate males. Serbian Journal of Sports Sciences Vol 4(1): Hal: 41-46.

Wiguna, P. D. A. 2016. Intervensi Contract Relax Stretching Direct Lebih Baik Dalam Meningkatkan Fleksibilitas Otot Hamstring Dibandingkan Dengan Intervensi Contract Relax Stretching Indirect Pada Mahasiswa Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia, Volume 2, Nomor 1.

Zulkarnain. 2009. Futsal. Medan: Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unniversitas Sumatera


(1)

2 1. PENDAHULUAN

Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing beranggotakan lima orang, tujuannya adalah memasukkan bola kegawang lawan (Zulkarnain Bancin, 2009). Dalam permainan ini pemain harus mempunyai kekuatan otot yang baik.

Kekuatan otot adalah kemampuan kondisi fisik yang menyangkut kemampuan seorang pemain saat menggunakan otot-otot yang menerima beban pada waktu tertentu (Negara, 2013). Muscle Energy Technique (MET) merupakan teknik manual yang memfokuskan pada kontraksi otot, teknik ini dipercaya efektif untuk meningkatkan fleksibilitas otot dengan cepat dan peningkatan LGS (Wassemet al., 2010). Relaksasi otot dapat dilakukan dengan berbagai metode antara lain latihan peregangan dinamis.

Tujuan penelitian adalah mengetahui perbandingan stretching metode Muscle Energy Technique (MET) dan stretching dinamis terhadap fleksibilitas otot hamstring pada pemain futsal.

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan yaitu Quasi Eksperimen, dengan desain penelitian yang digunakan adalah pre and post test two group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh pemain Futsal. Populasi 24 orang. Sampel penelitian yang digunakan adalah total sampling. Definisi Operasional: Muscle Energy Tehnique (MET), Dyamic Stretching, Pengukuran Active Knee Extension Test (AKE). Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji wilcoxon dan Uji beda pengaruh dianalisis dengan uji mann whitney.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Indek Masa Tubuh (IMT), dan Fleksibilitas otot Hamstring

Tabel 1 Distribusi subjek berdasarkan kelompok usia Usia

(tahun)

Kel MET

Fleksibilitas Kel. Dynamic Stretching

fleksibilitas

Jumlah pre test

post test

selisih Jumlah pre test

Post test

selisih 18-20 tahun 6 46,67 55,83 9,17 6 48,33 55,83 7,50 21-23 tahun 6 45,83 55,00 9,17 6 45,83 55,83 10,00

Total 12 100 12


(2)

3

Standar deviasi 1,56 1,13

Minimum 18 19

Maksimum 23 23

Berdasarkan Tabel 1 diketahui usia subjek kelompok Muscle Energy Technique (MET) dan kelompok Dynamic Stretching mempunyai fleksibilitas sama besar dengan nilai selisih 9,17. Usia 18-20 tahun kelompok Muscle Energy Technique (MET) mempunyai selisih flesibilitas lebih besar dari pada. Usia 18-20 tahun pada kelompok dynamicstretching, namun pada usia 21-23 tahunkelompok MET lebih kecil dari pada kelompok dynamicstretching.

Tabel 2 Distribusi subjek berdasarkan kelompok IMT Kel

MET

Rata-rata

Fleksibilitas otot hamstring

Kel. Dynamic Stretching

Rata-rata

fleksibilitas otot hamstring

Jumlah pre test

post test

selisih Jumlah pre test

post test

selisih

Kurus 0 0 0 0 2 42,50 60,00 17,50

Normal 10 47 57 10 10 48,00 54,44 6,44

Gemuk 2 42,50 47,50 5 0 0 0 0

Tabel 2 menunjukkan IMT subjek kelompok MET rata-rata Fleksibilitas otot hamstring lebih tinggi pada IMT kategori normal, dengan selisih 10, namun pada IMT subjek kelompok dynamic stretching rata-rata Fleksibilitas otot hamstring lebih tinggi pada IMT kategori kurus dengan nilai selisih 17,50.

Tabel 3. Distribusi Subjek berdasarkan Pengukuran Fleksibilitas otot hamstring Fleksibilitas otot

hamstring (derajat)

Kel MET Kel. dynamic stretching

Pre

test Pos test Selisih

Pre test

Pos

test Selisih

Rata-rata 46,25 55,41 9,16 47,08 55,83 8,75

Median 45 57,5 12,5 45 55 10

Modus 45 60 15 45 60 15

SD 4,82 5,41 0,59 5,82 4,17 -1,65

Minimum 40 45 5 40 50 10

Maksimum 55 60 5 55 60 5

Tabel 3 Pengukuran fleksibilitas otot hamstring menggunakan Active knee extension test. Penilaian pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali dan data diambil dari data terbaik dari derajat yang paling maksimal. Tabel 4.3 menunjukkan rata-rata fleksibilitas otot hamstring


(3)

4

Kelompok muscle energy technique pada saat pre test adalah 46,25±4,820 dan saat post test meningkat menjadi 55,41 ±5,410. Kelompok dynamic stretching pada saat pre test adalah 47,08±5,820 dan saat post test meningkat menjadi 55,83 ±4,170. Keseimbangan merupakan tanggapan motorik dan kekuatan otot. Keseimbangan juga dapat dianggap sebagai penampilan yang tergantung dari latihan maupun aktivitas yang terus menerus dilakukan. Penurunan keseimbangan juga disebabkan karena faktor penuaan terkait dengan proses degenerasi (Avers, 2007).

3.2 Uji pengaruh Fleksibilitas otot hamstring

Tabel 4.Hasil uji uji pengaruh fleksibilitas otot hamstring subjek dengan metode muscle energy technique dan dynamicstretching

Kelompok Rata-rata fleksibilitas otot

hamstring (0) Selisih P Pre test Post test

Muscle Energy Technique 46,25 55,41 9,16 0.007

Dynamic Stretching 47,08 55,83 8,75 0.003

Uji pengaruh Fleksibilitas otot hamstring subjek dengan metode muscle energy technique maupun dynamic stretching menggunakan uji Wilcoxon, Hal ini karena jumlah subjek < 30 orang. Berdasarkan Tabel 4.4 rata-rata fleksibilitas otot hamstring kelompok muscle energy technique diketahui rata-rata pre test sebesar 46,250 dan post test sebesar 55,410. Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai p = 0,007 (p< 0,05) sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh Muscle Energy technique (MET) terhadap peningkatan fleksibilitas otot hamstring pada pemain futsal. Hasil yang sama ditunjukkan pada metode dynamic stretching, pada saat pre test rata-rata fleksibilitas otot hamstring sebesar 47,080 dan saat post test menjadi 55,830. Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai p = 0,003 (p< 0,05) sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh dynamic stretching terhadap peningkatan fleksibilitas otot hamstring pada pemain futsal.

3.3 Uji Beda Pengaruh Fleksibilitas Otot Hamstring antara Muscle Energy Technique dengan DynamicStretching

Tabel 5. Hasil uji beda pengaruh fleksibilitas otot hamstring pada subjek Pos test fleksibilitas otot hamstring Rata-rata selisih

fleksibilitas otot hamstring

P Keputusan

Kelompok muscle energy technique 9,16

0,977 >0,05 tidak signifikan Kelompok dynamicstretching 8,75


(4)

5

Analisis uji beda pengaruh fleksibilitas otot hamstring antara muscle energy technique dengan Dynamic Stretching menggunakan uji Mann Whitney. Data yang digunakan adalah data selisih pre test dan pos test fleksibilitas otot hamstring dari masing kelompok penelitian.

Tabel 5 menunjukkan nilai selisih kebugaran pre test post test kelompok MET sebesar 2,610 sementara nilai selisih fleksibilitas otot hamstring pre test post test kelompok muscle energy technique sebesar 9,160 sedangkan selisih pada fleksibilitas otot hamstring kelompok Dynamic Stretching adalah 8,750.

Berdasarkan uji Mann Whitney diperoleh nilai p = 0,977 (p>0,05) sehingga keputusan hipotesa ke 3 tidak diterima karena tidak ada perbedaan metode muscle energy technique dan dynamic stretching terhadap fleksibilitas otot hamstring pada pemain futsal, namun metode Muscle Energy Technique lebih efektif meningkatkan fleksibilitas otot hamstring, hal ini berdasarkan peningkatan derajat fleksibilitas otot hamstring subjek dari pre test ke post test. Peningkatan dari 46,250 menjadi 55,410 atau meningkat 19,82%, sedangkan pada metode dynamicstretching pada pre test sebesar 47,080 menjadi 55,830 atau meningkat 18,58%.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, sehingga didapatkan kesimpulan sebagai berikut: Ada pengaruh Muscle Energy Technique (MET) terhadap fleksibilitas otot hamstring pada pemain futsal, Ada pengaruh dynamic stretching terhadap fleksibilitas otot hamstring pada pemain futsal, Tidak ada beda pengaruh Muscle Energy Technique (MET) dan dynamic stretching terhadap fleksibilitas otot hamstring pada pemain futsal.

Hasil penelitian ini dapat menjadikan acuan bagi peneliti berikutnya. Diharapkan peneliti lain dapat menambah jumlah subjek penelitian, menambah variabel untuk penelitian seperti suhu lingkungan.

5. DAFTAR PUSTAKA

Adel, A. R. 2011. A comparative study of Muscle Energy Tehnique and Dynamic Stretching on Hamstring Fleksibility in Healthy Adults. Chairo: Faculty Of Physical Therapy Volume 16, Nomor 1, Januari 2011.

Alter, M. J. 2004. Science of flexibility. 3 rd (ed). Library of Congres Cataloging: USA. Amandito, R. 2011. Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan Fleksibilitas pada


(5)

6

publikasi. Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Avers. 2007. What you need to know balance and falls. Dari:http://www.apta.org/. diakses 21 Desember 2016.

Chaitow, L. 2006. Muscle Energy Techniques Advance Soft Tissue Techniques. Edisi ke - 3. Philadelphia: Churchill Livingstone.

Emad T. A, dan Safa S. A. 2013. Efficacy of Muscle Energy Technique versus Static Stretching Technique in Increasing Hamstring Flexibility Post Burn Contracture. International Journal of Health and Rehabilitation Sciences Vol. 2.

Irawati, T, S. 2005. Fisiologi Kedokteran. (A. Guyton, Terjemahan) Edisi 9. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Lederman, A. 2007. Fundamentals of Manual Therapy Physiology, Neurology and Psychology. Tokyo: Printed in Great Britain by The Bath Press.

Mualifah, U. 2010. Etika Layanan pada Olahraga Futsal, FIOR. Malang Negara, I. V. 2013. Hubungan Kekuatan Otot Tungkai dan Kelincahan Terhadap Kecepatan Menggiring Bola. Skripsi. Bandar Lampung: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Negara, I. V. 2013. Hubungan Kekuatan Otot Tungkai dan Kelincahan Terhadap Kecepatan Menggiring Bola. Skripsi. Bandar Lampung: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Rahmawati, F. 2013. Pengaruh Active Stretching Dan Hold Relax Stretching Terhadap Fleksibilitas Otot Hamstring Pada Pemain Futsal. Naskah publikasi. Fakultas Ilmu Kesehatan Unniversitas Muhammadiyah Surakarta.

Ridha, A. A. 2013. Pengaruh Muscle Energy Technique Dan Static Stretching terhadap Fleksibilitas Otot Hamstring Pada Siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Angkasa Surakarta. Naskah publikasi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sawsan, M. A. dan Elsadig, Y. M. 2010. Obesity among medical students of the National Ribat University, Khartoum 2008. Sudanese Journal of Public Health April 2010. Vol. 5 No. 2.

Silveira, G. 2011. Effect of dynamic versus static stretching in the warm-up on hamstring flexibility.The sport journal. Department of Health, Design and Science, University of Canberra.


(6)

7

Skelton, D. A. 2008. Effect of Physical Activity on Postural Stability. Journal and Ageing. British Geriatrics Society.

Suharjana, F. 2013. Perbedaan Pengaruh Hasil Latihan Peregangan Statis Dan Dinamis Terhadap Kelentukan Togok Menurut Jenis Kelamin Anak Kelas 3 Dan 4 Sekolah Dasar. Yogyakarta: Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Volume 9, Nomor 1, April 2013. Waseem, M., Shibili, N. C. S., Ram., Anjani, A., Shabana, B., Faheem, A., dan Shamim, A.

2010. A comparative study of the impact of muscle energy Technique and eccentric training on popliteal angle: hamstring flexibility in indian collegiate males. Serbian Journal of Sports Sciences Vol 4(1): Hal: 41-46.

Wiguna, P. D. A. 2016. Intervensi Contract Relax Stretching Direct Lebih Baik Dalam Meningkatkan Fleksibilitas Otot Hamstring Dibandingkan Dengan Intervensi Contract Relax Stretching Indirect Pada Mahasiswa Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia, Volume 2, Nomor 1.

Zulkarnain. 2009. Futsal. Medan: Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unniversitas Sumatera


Dokumen yang terkait

PENGARUH MUSCLE ENERGY TEHNIQUE (MET) DAN Pengaruh Muscle Energy Tehnique (Met) Dan Dynamic Stretching Terhadap Fleksibilitas Otot Hamstring Pada Pemain Futsal.

3 14 17

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Muscle Energy Tehnique (Met) Dan Dynamic Stretching Terhadap Fleksibilitas Otot Hamstring Pada Pemain Futsal.

1 36 4

PENDAHULUAN Pengaruh Latihan Static Stretching dan Latihan Reciprocal Inhibition Untuk Peningkatan Fleksibilitas Otot Hamstring Pada Pemain Futsal.

0 6 4

SKRIPSI PENGARUH ACTIVE STRETCHING DAN HOLD RELAX STRETCHING Pengaruh Active Stretching Dan Hold Relax Stretching Terhadap Fleksibilitas Otot Hamstring Pada Pemain Futsal.

0 1 19

PENGARUH ACTIVE STRETCHING DAN HOLD RELAX STRETCHING TERHADAP FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PADA PEMAIN Pengaruh Active Stretching Dan Hold Relax Stretching Terhadap Fleksibilitas Otot Hamstring Pada Pemain Futsal.

0 1 13

PENGARUH Pengaruh Muscle Energy Technique Dan Static Stretching Terhadap Fleksibilitas Otot Hamstring Pada Siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Angkasa Surakarta.

0 1 18

PENGARUH Pengaruh Muscle Energy Technique Dan Static Stretching Terhadap Fleksibilitas Otot Hamstring Pada Siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Angkasa Surakarta.

0 4 14

PENDAHULUAN Pengaruh Pemberian Muscle Energy Technique (MET) Terhadap Fleksibilitas Otot Hamstring Pada Kasus Tightness Hamstring.

0 1 4

PERBEDAAN EFEKTIVITAS INTERVENSI MUSCLE ENERGY TECHNIQUE DAN INTERVENSI ACTIVE ISOLATED STRETCHING TERHADAP PENINGKATAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PADA PEMAIN SEPAK BOLA SMAN 1 SEMARAPURA.

43 202 43

PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN MUSCLE ENERGY TECHNIQUE DAN CONTRACT RELAX WITH ANTAGONIST CONTRACTION TERHADAP PENINGKATAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING SISWA SENI TARI NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENGARUHPEMBERIAN MUSCLE ENERGY TECHNIQUE DAN CONTRACT RELAX

0 1 15