PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KELAS X.MIA.2 DI SMA NEGERI 2 KOTA METRO

ABSTRAK

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN
SAINTIFIK PADA KELAS X.MIA.2 DI
SMA NEGERI 2 KOTA METRO
Oleh
DWI SAKTIA NINGRUM

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan langkah-langkah
pendekatan saintifik dalam pembelajaran tari sigeh penguten pada kelas X.MIA.2 di
SMA Negeri 2 Kota Metro. Teori yang digunakan teori pembelajaran dan seni
budaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber
data adalah guru, ragam gerak tari, sarana dan prasarana, dan siswa kelas X.MIA.2.
Penelitian ini menggunakan 2 instrumen penilaian yaitu instrumen penilaian aktivitas
siswa dan hasil tes praktik siswa. Data dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian
data, dan kesimpulan. Proses pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan
pendekatan saintifik dengan enam aspek yaitu, aspek mengamati materi atau objek
berupa gambar gerak tari, video, dan keindahan alam yang diberikan oleh guru, aspek
menanya siswa bertanya dan berdiskusi tentang seni budaya, aspek menalar siswa
menalar dan berimajinasi tentang pemahaman tari sigeh penguten, aspek mencoba

siswa mencoba mempresentasikan dan memeragakan gerak tari sigeh penguten, aspek
menyimpulkan siswa menyimpulkan dari beberapa pendapat dari siswa lain mengenai
materi yang dipelajari, dan aspek mengkomunikasikan siswa mengapresiasi materi
pada lingkungan dan kehidupan sehari-hari. Pendekatan saintifik dapat meningkatkan
aktivitas, kreativitas, dan pengetahyan siswa. Pembelajaran tari sigeh penguten
menggunakan pendekatan saintifik memperoleh nilai 66.1 dengan kriteria baik. Hasil
tes praktik memperoleh nilai 76,1 termasuk dalam kriteria baik, dari aspek hafalan
urutan gerak dan ketepatan gerak dengan musik.
Kata kunci : pembelajaran, pendekatan saintifik, tari sigeh penguten.

ABSTRACT
THE LEARNING OF SIGEH PENGUTEN DANCE USED SCIENTIFIC
APPROACH AT CLASS X.MIA.2 SMAN 2 METRO CITY
By
DWI SAKTIA NINGRUM

This research was aimed to describe process and steps in the scientific approach
X.MIA.2 class at SMAN 2 Metro City in sigeh penguten dance learning. The theory
used in this research is the theory of learning, arts and culture. This study used a
qualitative descriptive study. Data collection techniques in this study are observation,

interview and documentation. The source of the data in this study is the teacher and
culture, a variety of dance movements, infrastructure, and the students of class
X.MIA.2. This research uses 2 instrument rating which is an instrument of student
activity and student practicetest results. Data were analyzed by means of the
reduction of data, data presentation, and conclusion. The process of learning sigeh
penguten dance using a scientific approach with the six aspects namely; on observing
the students observe material or object in the form of motion pictures, videos, dance
and beauty of nature provided by the teacher, the students asked inquiring into
aspects and discuss about things about art and culture, the others are allegorical;
others are allegorical; and their imagination students about understanding aspect
sigeh penguten dance, trying aspect: students try to present and demonstrate a range
of sigeh penguten motion dance aspect concluded: students infer from some opinions
from other students regarding the material covered is that artistic activity it was
wonderful then sigeh penguten dance need to be preserved, and the aspects of
communicating: the case of the student material on environment and everyday life.
The result of learning sigeh penguten dance by scientific to improve student’s
activity, creativity, and knowledge. Sigeh penguten dance outcomes using scientific
approaches in class X. MIA 2 SMAN 2 Metro City averaged 66.1 in criteria well.
Practice test scores got 76.1 included in criteria well, the aspect of motion and
precision motion with music.

Key word : Learning, sigeh penguten dance, scientific approach

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KELAS X.MIA.2
DI SMA NEGERI 2 KOTA METRO

Oleh
Dwi Saktia Ningrum

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
pada
Program Studi Pendidikan Seni Tari
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015


PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KELAS X.MIA.2
DI SMA NEGERI 2 KOTA METRO

Oleh
Dwi Saktia Ningrum

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
pada
Program Studi Pendidikan Seni Tari
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015


RIWAYAT HIDUP

Penulis di lahirkan di Kota Metro pada tanggal 30 September 1993, anak kedua dari tiga
bersaudara pasangan Bapak Amad Safe’i dan Ibu Siswati. Pendidikan yang ditempuh penulis
adalah Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi Bahari Bratasena Adiwarna Tulang Bawang
diselesaikan pada tahun tahun 1998. Sekolah Dasar Negeri 1 Bratasena Adiwarna Tulang
Bawang diselesaikan pada tahun 2005. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Gedung Meneng
Tulang Bawang diselesaikan pada tahun 2008. Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Kota Metro
diselesaikan pada tahun 2011. Tahun 2011 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas
Lampung melalui jalur SNMPTN Undangan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Program Studi Pendidikan Seni Tari.

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan hidayahnyalah skripsi ini
dapat diselesaikan. Tidak terlupa shalawat serta salam kepada Rasullulah Nabi Muhammad SAW
atas petunjuk jalan kebenaran bagi umat manusia di muka bumi.
Skripsi ini kepersembahkan kepada :
1. Ibundaku tercinta Siswati yang senantiasa menyayangiku dan mendoakanku serta
Ayahandaku tersayang Amad Safe’i yang selalu memberikan dukungan, arahan, dan

semangat untuk keberhasilanku.
2. Saudaraku Wahyu Eko Purnomo, Septa Safe’i, Lisa Ariyani, dan Irgi Pratama yang selalu
memberikan doa, dukungan, keceriaan, dan menantikan keberhasilanku.
3. Keluarga besarku yang selalu memberi semangat dan motivasi untuk keberhasilanku.
4. Para pendidik yang kuhormati
5. Sahabat dan teman-teman yang kusayangi
6. Almamater tercinta Universitas Lampung

MOTO

“Waktu itu bagaikan pedang, jika kamu tidak
memanfaatkannya menggunakan untuk memotong, ia akan
memotongmu (menggilasmu)”
(H.R. Muslim)

“sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil:
kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya
dengan baik”
(Evelyn Underhill)”


SANWACANA

Allamdulillah, puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang menjadi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Seni Tari, Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Penulis menyadari bahwa sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan,
bimbingan, motivasi, saran dan kritik yang telah diberikan oleh semua pihak. Untuk itu dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih seluruhnya kepada :
1. Fitri Daryanti, S.Sn., M.Sn. Ketua Program studi Pendidikan Seni Tari yang telah
bersedia menjadi pembimbing 1 dan memberikan bimbingan, dukungan dan semangat
dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Susi Wendhaningsih, S.Pd., M.Pd. yang telah bersedia menjadi pembimbing 2 dan
memberikan bimbingan, dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Riyan Hidayatullah, S.Pd., M.Pd. yang telah bersedia menjadi pembahas serta
memberikan bimbingan, dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., Dekan FKIP Unila
5. Dr, Ngadimun HD terimakasih atas bimbingan dan dukungannya.
6. Dwiyana Habsari, S.Sn.,M.Hum terimakasih atas bimbingan dan dukungannya
7. Hasyimkan, S.Sn.,M.A terimakasih atas bimbingan dan dukungannya

8. Dr. I Wayan Mustika, S.Sn.,M.Hum terimakasih atas bimbingan dan dukungannya
9. Dosen FKIP Universitas Lampung Khususnya Program Studi Pendidikan Seni Tari.

10. Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Kota Metro, Bapak Hartanto, S.Pd, Ibu Karminah S.Sn
selaku guru Seni Budaya, seluruh dewan guru dan staf TU terimakasih.
11. Ibunda Siswati dan Ayahanda Amad Safe’i, saudaraku Wahyu Eko Purnomo, Septa
Safe’i, Lisa ariyani, Irgi Pratama, Nenek Sopiah (Alm) dan keluarga besar terimakasih
atas do’a, arahan, dan semangat untuk keberhasilanku.
12. Tommi Ardiansyah terimakasih atas doa, arahan dan semangat untuk keberhasilanku.
13. Aling, Ade, Findi, Nia, Raen, Annisa, Keli, Laras, Mita, Vita, Anggun, Reni, Tiara, Septi,
Lela, Putri, Dwi, adik-adik penari SMA Negeri 2 Kota Metro.
14. Al Fisky Kayyasah Amaliyyah dan Nurcahya Surya Barunawati yang selalu memberikan
semangat dalam keberhasilanku
15. Geby, Vita, Donna, Dewi, Rendri, Evi, Ical, Fredi, Agnes, Risa, Ardan, Alex, Merdi,
terimakasih kebersamaannya.
16. Teman-teman seperjuanganku angkatan 2011.
17. Seluruh kakak tingkat 2008, 2009, 2010, Adik-adikku Cipto, Wulan, Cita, Amel, Putri,
Anggun, Kurnia, Nike, Najib, Darma, Asep, Sasa, dan Tina serta adik-adik tingkatku
2012, 2013, dan 2014 semoga sukses.
18. Mas Jaya, Mbak Eva, Mbah Bari, Pak Heru, Pakde, Mbak Jeje, Mbak Hanna, Mbak

Dwitiya, Mbak Sendy, Mbak Indah, Mbak Ika, Mbak Nabila, Mbak Adel, Mbak Arum,
Kak Ilham, Kak Tanjung, dan Staf TU
19. Teman-teman KKN tersayang Adi, Barry, Nurhayati, Ule, Yeni, Putri, Septi, Ayu, dan
Herlina yang telah memberikan semangat dan dukungan.
20. Seluruh sahabat dan teman-temanku terimakasih atas doa dan dukungannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun akan penulis terima. Namun demikian, penulis berharap semoga
tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bandar Lampung,
Penulis

Dwi Saktia Ningrum

Juni 2015

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .....................................................................................
ABSTRAK ....................................................................................................
ABSTRACT ..................................................................................................
PERSETUJUAN ...........................................................................................
MENGESAHKAN .......................................................................................
SURAT PERNYATAAN .............................................................................
RIWATAN HIDUP ........................................................................................
MOTTO .........................................................................................................
PERSEMBAHAN ...........................................................................................
SANWACANA .............................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................... .........
DAFTAR TABEL .........................................................................................
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
I.

PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3

1.4
1.5

II.

i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xiii
xiv
xvi
xvii

Latar Belakang ................................................................................
Rumusan Masalah ...........................................................................
Tujuan Penelitian ............................................................................
Manfaat Penelitian ..........................................................................
Ruang Lingkup Penelitian ..............................................................

1
6
6
6
7

TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7

Penelitian Terdahulu .......................................................................
Pembelajaran ..................................................................................
Pendekatan Pembelajaran ...............................................................
Metode Pembelajaran .....................................................................
Strategi Pembelajaran .....................................................................
Teknik Pembelajaran ......................................................................
Pendekatan Pembelajaran Saintifik ................................................
2.7.1 Langkah-langkah Pendekatan Saintifik .................................
2.7.2 Kriteria Pembelajaran Pendekatan Saintifik ..........................
2.7.3 Tujuan Pembelajaran Pendekatan Saintifik ...........................
2.8 Evaluasi Belajar ...............................................................................
2.9 Seni Tari ..........................................................................................
2.9.1 Seni ........................................................................................
i

9
11
12
12
13
13
14
15
19
20
21
23
23

2.9.2 Tari ........................................................................................
2.9.3 Tari Sigeh Penguten ...............................................................
2.9.3.1 Sejarah Tari Sigeh Penguten ..........................................
2.9.3.2 Jenis dan Fungsi Tari Sigeh Penguten ...........................
2.9.3.3 Ragam Gerak Tari Sigeh Penguten ................................
2.9.3.4 Gambar dan Hitungan Gerak Tari Sigeh Penguten .......
2.9.3.5 Musik Pengiring dan Property Tari Sigeh Penguten .....

23
26
26
27
28
28
48

III. METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian .............................................................................
3.2 Sumber Data ...................................................................................
3.3 Teknik Pengumpulan Data .............................................................
3.3.1 Observasi ...............................................................................
3.3.2 Dokumentasi .......................................................................
3.3.3 Wawancara ............................................................................
3.3.4 Tes Praktik .............................................................................
3.3.5 Nontes ....................................................................................
3.4 Instrumen Penilaian .........................................................................
3.5 Teknis Analisis Data ........................................................................
3.6 Tahap Pendekatan Saintifik .............................................................
3.7 Penarikan Kesimpulan .....................................................................
IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Sekolah ................ ...................................
4.1.1 Visi dan Misi Sekolah ............................................................
4.2 Permohonan Izin ..............................................................................
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan ....................................
4.3.1 Pertemuan Pertama ................................................................
4.3.2 Pertemuan Kedua ...................................................................
4.3.3 Pertemuan Ketiga ...................................................................
4.3.4 Pertemuan Keempat ...............................................................
4.3.5 Pertemuan Kelima ..................................................................
4.3.6 Pertemuan Keenam ................................................................
4.3.7 Pertemuan Ketujuh .................................................................
4.4 Temuan.. ........ ....................................................................................
4.5.Pelaksanaan Pendekatan Saintifik ......................................................
4.5.1 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru .................................... ..
4.5.2 Pembahsan Pertemuan Tes Praktik .........................................
4.6.Deskriptif Penelitian Pembahasan.......................................................

V.

56
57
58
59
59
60
60
69
69
70
73
75

76
77
79
83
83
91
100
109
120
129
135
147
148
155
159
162

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ….. ................................................................................... 165
5.2 Saran .......................... ..................................................................... 167
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii

DAFTAR TABEL
Tabel
1.1. Waktu Penelitian

Halaman
................................................................................... 8

2.1. Gambar dan Hitungan Tari Sigeh Penguten ............................................ 28
3.1. Lembar Pengamatan Tes Praktik ............................................................ 61
3.2. Penilaian Siswa dalam Aspek Pendekatan Saintifik ............................... 63
3.3. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru ....................................................... 66
3.4. Penentuan Patokan dengan Nilai Skala Lima ........................................... 72
4.1. Daftar Pertemuan Penelitian ..................................................................... 82
4.2. Lembar Pengmatan Pendekatan Saintifik pertemuan pertama.................. 89
4.3. Lembar Pengamatan Pendekatan Saintifik pertemuan kedua ................... 97
4.4. Lembar Pengamatan Pendekatan Saintifik pertemuan ketiga ................... 107
4.5. Lembar Pengamatan Pendekatan Saintifik pertemuan keempat ............... 116
4.6. Lembar Pengamatan Pendekatan Saintifik pertemuan kelima .................. 127
4.7. Lembar Pengamatan Pendekatan Saintifik pertemuan keenam ................ 133
4.8. Hasil Pengamatan Tes Praktik Aspek Hafalan Urutan Gerak ................... 136
4.9. Hasil Pengamatan Tes Praktik Aspek Ketepatan Gerak dengan Musik ... 137
4.10. Penemuan Permasalan dan Solusi ........................................................... 138
4.11. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru ..................................................... 155
4.12. Penilaian Tes Praktik .............................................................................. 160
4.13. Penilaian Pertemuan Keseluruhan........................................................... 162

iii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 2. Penilaian Pendekatan Saintifik
Lampiran 3. Penilaian Aktivitas Siswa
Lampiran 4. Akumulasi Penilaian Aktivitas Siswa
Lampiran 5. Penilaian Tes Praktik

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar
2.1. Ragam gerak tari sigeh penguten ............................................................ 28
2.2. Alat musik pengiring tari sigeh penguten ............................................... 48
2.3. Busana tari sigeh penguten ..................................................................... 50
4.1. Lokasi SMAN 2 Metro............................................................................ 79
4.2. Situasi saat proses pembelajaran berlangsung ........................................ 88
4.3. Siswa menanggapi materi seni budaya ................................................... 88
4.4. Siswa memahami materi seni budaya pada buku paket .......................... 96
4.5. Siswa saling menanggapi pendapat siswa lain ........................................ 96
4.6. Guru memberi contoh ragam gerak lapah tebeng ................................... 105
4.7. Siswa berpose ragam gerak merunduk .................................................... 105
4.8. Siswa berpose ragam gerak tari Padang ................................................. 106
4.9. Siswa berpose ragam gerak tari piring .................................................. 106
4.10. Siswa dengan pasangan presentasi gerak jong ippek .............................. 114
4.11. Siswa dengan pasangan ragam gerak jong sembah................................. 115
4.12. Siswa lain dan pasangan ragam gerak mampan bias .............................. 115
4.13. Siswa lain dan pasangan ragam gerak belah hui..................................... 116
4.14. Siswa menyelesaikan ragam gerak tambahan ......................................... 125
4.15. Siswa latihan di luar jam pelajaran ......................................................... 125
4.16. Siswa menyelesaikan ragam gerak Tari Sigeh Penguten ........................ 126

iv

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Dalam pendidikan terdapat elemen-elemen yang bertujuan untuk mendukung suatu
pendidikan, seperti adanya kurikulum, pembelajaran, model, strategi, teknik dan
segala sesuatu yang membantu berlangsungnya suatu pendidikan. Demikan juga
dengan pendidikan seni tari yang diajarkan di sekolah-sekolah. Pendidikan seni tari
mencapai tujuan pendidikan melalui pengenalan terhadap budaya tari dengan
penguasan tari-tari lokal ataupun tarian yang ada di Nusantara.Pendidikan adalah
salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat
perkembangan. Oleh karena itu perubahan dan perkembangan pendidikan adalah hal
yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan kebudayaan kehidupan
(Amri, 2013:1).

Pembelajaran merupakan proses belajar yang dibangun oleh guru untuk
mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan penguasaan yang baik
terhadap materi pelajaran. Pembelajaran dapat dikatakan sebagai upaya guru untuk
memberikan stimulus, bimbingan, pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar
terjadi proses belajar. Bukan proses pemberian pengetahuan, melainkan proses

2

pembentukan pengetahuan oleh siswa dan untuk siswa melalui optimalisasi kerja
kognitifnya. Suatu pembelajaran dianggap berhasil jika proses pelaksanaanya bisa
mengubah pengetahuan, kemampuan, sikap peserta didiknya kearah yang lebih
positif. Selain itu, indikator keberhasilan pembelajaranpun ditentukan oleh daya tarik
mata pelajaran yang termasuk didalamnya adalah tanggapan peserta didik terhadap
pelaksanaan pembelajaran. Oleh sebab itu, belajar sendiri dapat dikatakan sebagai
proses yang ditempuh siswa untuk memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan,
dan sikap dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya (Abidin, 2014 : 1).

Melalui observasi SMA Negeri 2 Kota Metro merupakan salah satu sekolah Negeri di
Kota Metro yang melaksanakan pembelajaran seni budaya yang terdiri dari seni rupa,
seni musik, seni tari dan seni teater. Pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015,
seni tari yang merupakan salah satu cabang seni budaya diajarkan kepada siswa kelas
X, XI dan XII. Hal tersebut berkaitan dengan kompetensi dasar untuk tingkat SMA
Kelas X sebagai berikut:
3.1 Memahami konsep, teknik dan prosedur dalam meniru ragam gerak dasar tari
3.4 Memahami konsep, teknik dan prosedur dalam pergelaran meniru ragam gerak
dasar tari
4.1 Menirukan ragam gerak dasar tari sesuai dengan hitungan/ketukan
4.2 Menampilkan ragam gerak dasar tari sesuai dengan iringan. (Permendikbud 59
Tahun 2014 seni tari kelas X SMA)

3

Tari merupakan bentuk perpaduan gerak dengan cabang-cabang seni yang meliputi
seni gerak (tari), seni musik (iringan dan suasana tari), seni rupa (rias dan kostum
tari), dan seni teater (tata teknik pentas dan tata lampu). Seni tari sebagai salah satu
cabang seni budaya yang diajarkan di sekolah mempunyai peranan yang sangat
penting dalam pengembangan diri individu, kemampuan berfikir logis dan
kemampuan mengembangkan potensi diri yang terus menerus digali dan
dikembangkan berdasarkan bakat dan kreativitas peserta didik (setiawati, 2008 : 40).

Proses pembelajaran menerapkan kemampuan dan menggunakan sarana serta
mengikuti mekanisme yang telah diatur dengan baik dalam RPP. Proses pembelajaran
yang telah direncanakan dengan baik akan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Selain menerapkan proses pembelajaran yang telah ditata dengan baik, juga harus
selalu timbal balik dan melakukan kajian untuk terus membenahi proses
pembelajaran. Dalam pembelajaran terdapat kurikulum, metode, teknik, pendekatan
pembelajaran (Abidin, 2014 : 13). SMA Negeri 2 Kota Metro merupakan salah satu
sekolah Negeri di kota Metro yang menerapkan kurikulum 2013. Penerapan
kurikulum 2013 di sekolah ini baru terlaksana di kelas X, dikarenakan kelas XI dan
XII masih menggunakan kurikulum KTSP. Sekolah dapat membedakan hasil belajar
siswa yang menerapkan kurikulum 2013, dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP).

Pendekatan saintifik termasuk dalam pendekatan kurikulum 2013, sehingga sekolah
yang menerapkan kurikulum 2013 dapat menggunakan pendekatan saintifik sebagai

4

pendekatan ilmiah. Pembelajaran seni tari di SMA Negeri 2 Kota Metro dilaksanakan
dengan menggunakan pendekatan saintifik. Tari yang diajarkan yaitu tari sigeh
penguten, pembelajaran tari tersebut sebagai salah satu upaya untuk melestarikan dan
memperkenalkan budaya Lampung. Melalui pembelajaran tari sigeh penguten
diharapkan siswa memperoleh pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekpresi,
berkreasi, dan berapresiasi.

Guru diharapkan mampu memberikan peranannya dengan baik kepada siswa dalam
pembelajaran. Peranan guru sebagai korektor, inspirator, informator, fasilitator,
organisator, motivator, dan evaluator dibutuhkan dalam pembelajaran tari sigeh
penguten sehingga siswa mampu mencapai KKM dengan hasil yang baik. Guru seni
sangat berperan aktif dalam pembelajaran seni budaya di kelas salah satunya sebagai
informator dan fasilitator. Untuk membantu siswa dalam memahami materi, guru
memberikan informasi pengetahuan yang berhubungan dengan pelajaran juga
menyediakan sarana dan prasana bagi siswa. Dalam proses pembelajaran seni budaya
guru menggunakan media pembelajaran seperti memperlihatkan contoh-contoh tarian
dalam berapresiasi melalui, LCD, DVD dan internet.

Media pembelajaran berupa LCD dan DVD dapat membantu dalam menyampaikan
materi pembelajaran. Pada saat proses pembelajaran berlangsung penggunaan LCD
untuk menyampaikan materi berupa, gambar, pengertian tari dan materi lainnya,
sehingga seluruh siswa dapat melihat dengan jelas materi secara keseluruhan. Selain
guru menyampaikan materi berupa teori, guru juga memberikan materi praktik.

5

Pengunaan DVD untuk materi praktik ikut serta membantu proses pembelajaran
seperti video tarian sehingga tidak hanya guru mata pelajaran yang mempraktikkan
tarian di depan kelas, dikarenakan siswa dituntut untuk lebih aktif saat proses
pembelajaran berlangsung. Proses pembelajaran melalui internet juga mendorong
siswa lebih kreatif dalam mengerjakan tugas pekerjaan rumah yang ada kaitannya
dengan internet atau browsing, seperti mencari gambar-gambar contoh tari.

Fasilitas yang tersedia dengan baik dapat menunjang keberhasilan proses
pembelajaran. Seperti ruang praktik yang dimiliki SMA Negeri 2 Kota Metro, ruang
yang khusus untuk kegiatan tari dan teater, ruang tersebut dinamakan kelas tari
terletak di antara ruang laboratorium dan aula yang luasnya sama dengan lapangan
basket. Kelas tersebut dapat digunakan untuk mengembangakan kreativitas
berkesenian, dengan adanya kelas tari di SMA Negeri 2 Kota Metro bertujuan agar
tidak mengganggu ruang kelas lain. Ruangan tersebut dilengkapai dengan
kelengkapan menari seperti speaker, kipas tari, sampur atau selendang untuk
memfasilitasi siswa yang tidak memiliki perlengkapan tari dan untuk memudahkan
proses pembelajaran tari.

Berdasarkan uraian tersebut maka dipilih pembelajaran tari sigeh penguten dengan
menggunakan pendekatan santifik yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih
mampu dalam mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyimpulkan dan
mengomunikasikan. Penelitian ini mengenai proses pembelajaran tari sigeh penguten
pada siswa kelas X.MIA.2 SMA Negeri 2 Kota Metro, judul penelitian yang akan

6

diambil adalah “Pembelajaran Tari Sigeh Penguten Menggunakan Pendekatan
Saintifik Pada Kelas X.MIA.2 di SMA Negeri 2 Kota Metro”.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka masalah dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut
1.

Bagaimana proses pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan pendekatan
saintifik pada kelas X.MIA.2 di SMA Negeri 2 Kota Metro?

2.

Bagaimana langkah-langkah pendekatan saintifik pada kelas X.MIA.2 di SMA
Negeri 2 Kota Metro pada pembelajaran tari sigeh penguten?

1.3

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan:
1.

Mendeskripsikan proses pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan
pendekatan saintifik pada kelas X.MIA.2 di SMA Negeri 2 Kota Metro

2.

Mendeskripsikan langkah-langkah pendekatan saintifik pada kelas X.MIA.2 di
SMA Negeri 2 Kota Metro pada pembelajaran tari sigeh penguten.

1.4

Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian untuk sumbangan pemikiran bagi lembaga pendidikan tinggi
Universitas Lampung khususnya mahasiswa jurusan seni tari untuk lebih
mengenal proses pembelajaran yang baik dan benar.

7

2. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai referensi pada penelitian berikutnya.
3. Hasil penelitian dapat dijadikan informasi kepada guru pengampu mata pelajaran
seni tari dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam proses pembelajaran yang
diajarkan di kelas pada mata pelajaran seni budaya.
4. Hasil penelitian diharapkan berguna bagi siswa disaat pembelajaran seni tari
siswa dapat terdorong untuk belajar lebih aktif dalam suasana yang
menyenangkan dan dapat lebih jelas dalam menerima pemahaman materi tari
yang disampaikan serta meningkatkan keterampilan dan kreativitas siswa dalam
bidang seni tari.
5. Hasil penelitian dapat dijadikan informasi kepada sekolah lain, agar proses
pembelajaran seni budaya khususnya seni tari meningkat dan bertambahnya minat
siswa dalam bidang seni tari.
1.5

Ruang Lingkup Penelitian

1. Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah pembelajaran tari sigeh penguten dengan
menggunakan pendekatan saintifik pada kelas X.MIA.2 di SMA Negeri 2 Kota
Metro.
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas X.MIA.2 yang berjumlah 33
siswa di SMA Negeri 2 Kota Metro.
3. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah di SMA Negeri 2 Kota Metro.

8

4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap selama dua bulan yaitu pada
bulan Januari sampai Maret tahun pelajaran 2015/2016.

Tabel 1.1 Waktu Penelitian

No Kegiatan

1
2
3

4
5

November Januari
1 2 3 4 1 2 3 4

Pengajuan
Izin
Penelitian x
Seminar
Proposal
Penelitian
Bimbingan
dan
Koreksi
Seminar
Hasil

Bulan
Febuari
1 2 3 4

Maret
1 2

3

April
4 1 2 3 4

x
xx xx xx xx xx xx xx xx

x x x

Keterangan:
X = satu kali pertemuan /satu hari
XX = dua kali pertemuan/ 2 hari

X = satu minggu

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu
Sebagai acuan penelitian ini dapat disebutkan beberapa hasil penelitian sebelumnya,
yaitu:
1.

Novita Sari (2008), penelitian berjudul pembelajaran tari sigeh penguten

menggunakan metode demonstrasi di SMA Negeri 1 Lampung Tengah. Penelitian ini
merupakan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti itu sendiri, peneliti sebagai
guru dan sebagai sumber data. Hasil pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan
metode demontrasi memperoleh nilai 66.8 termasuk kriteria baik, sedangkan untuk
proses pembelajaran menggunakan metode tersebut, guru lebih aktif saat proses
pembelajaran, siswa hanya mengikuti materi yang diberikan oleh guru. Metode
demonstrasi dilengkapi dengan adanya media pembelajaran untuk membantu guru
dalam menyampaikan materi berupa video ragam gerak tari sigeh penguten. Pada
setiap pertemuan guru atau peneliti itu sendiri menerapkan metode demonstrasi
sehingga siswa dapat mendemonstrasikan materi yang diberikan. Pada skripsi ini,
peneliti kurang konsentrasi jika pusat perhatian yang diamati secara bersamaan yaitu,
aktivitas siswa dan materi yang akan disampaikan.

10

2.

Kartika (2008), penelitian berjudul gerak dasar tari sigeh penguten pada

kegiatan ektrakulikuler di SD Negeri 5 Lampung Selatan. Penelitian ini hanya
memfokuskan gerak dasar yang dilakukan siswa, peniliti sebagai fasilitator secara
langsung, metode dan teknik pembelajaran di terapkan langsung oleh peneliti, dapat
dikatakan sebagai partisipan. Hasil pembelajaran tari sigeh penguten pada kegiatan
ekstrakulikuler dapat melatih siswa untuk aktif setelah jam pelajaran selesai. Proses
pembelajaran yang di pimpin oleh peneliti itu sendiri, setiap pertemuan ada 4 ragam
gerak yang diajarkan. Kegiatan ekstrakulikuler hanya diikuti siswa perempuan
dengan jumlah 10 orang, dikarenakan siswa laki-laki tidak tertarik pada kegiatan
ekstrakulikuler cabang tari. nilai yang diperoleh 10 siswa dikatakan baik sekali
karena dapat memeragakan 17 ragam gerak tari sigeh penguten tanpa ada kesalahan.
Pada skripsi ini, peneliti kurang konsentrasi jika pusat perhatian yang diamati secara
bersamaan yaitu, aktivitas siswa dan materi yang akan disampaikan.

Perbedaan dengan penelitian ini, dengan judul pembelajaran tari sigeh penguten
menggunakan pendekatan saintifik pada kelas X.MIA.2 di SMA Negeri 2 Kota
Metro. Penelitian ini dilakukan saat proses belajar mengajar dengan materi tari sigeh
penguten, peneliti hanya mengamati dan mencatat segala sesuatu aktivitas siswa dan
guru. Kemudian penelitian ini telah menerapkan kurikulum 2013, sedangkan
penelitian terdahulu menerapkan kurikulum KTSP. Pada saat kurikulum KTSP, mata
pelajaran seni dilaksanakan di luar jam pelajaran atau pada kegiatan ekstrakurikurer,
sedangkan pada kurikulum 2013 mata pelajaran seni budaya dilaksanakan pada jam
pelajaran.

11

2.2. Pembelajaran
Pembelajaran didefinisikan sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk
mengembangkan kreativitas berfikir yang dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam mengontruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang
terhadap materi pelajaran. Pembelajaran dalam definisi ini bukanlah sebuah proses
pemberian pengetahuan, melainkan proses pembentukan pengetahuan oleh siswa dan
untuk siswa melalui optimalisasi kinerja kognitifnya (Abidin, 2014: 1). Pembelajaran
yang baik di SMA Negeri 2 Kota Metro dapat melatih siswa dalam berfikir secara
aktif, sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih efektif.

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,
material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai
tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa,
guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material, meliputi bukubuku, papan tulis, dan kapur, fotografi, slide, film, audio, dan video tape. Fasilitas
dan perlengkapan, terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audio visual, juga
komputer. Prosedur, meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik,
belajar, ujian, dan sebagainya. (Hamalik, 2012 : 57). Pembelajaran di SMA Negeri 2
Kota Metro telah memfasilitasi siswa untuk tercapainya pembelajaran yang
maksimal. Elemen-elemen yang terdapat pada pembelajaran juga terdapat pada SMA
Negeri 2 Kota Metro, fasilitas lengkap

seperti media pembelajaran, sarana dan

prasarana menunjang keberhasilan pembelajaran.

12

2.3. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan adalah tingkat tertinggi, yang kemudian dijabarkan ke dalam metodemetode, dan metode ini diwujudkan dalam teknik. Pendekatan pembelajaran sebagai
seperangkat asumsi yang paling berkaitan dan bersangkutan dengan hakikat belajar,
hakikat mengajar, dan hakikat disiplin ilmuyang dipelajari. Pendekatan bisa diartikan
sebagai cara pandang filosofis terhadap sebuah objek tertentu yang dipercayai tanpa
harus dibuktikan lagi kebenarannya. Pendekatan pembelajaran berfungsi sebagai
panduan dasar tentang mengajarkan sesuatu dan bagaimana sesuatu itu dapat
dipelajari dengan mudah. Pendekatan pada kurikulum 2013 ada, pendekatan
kontruktivis, penekatan kooperatif, pendekatan pendekatan multisensory, dan
pendekatan saintifik (Abidin, 2014 : 109). Pendekatan pembelajaran termasuk dalam
kurikulum, pendekatan merupakan dasar pembelajaran yang dapat dikembangkan ke
dalam model, strategi, metode, dan teknik pembelajaran.

2.4. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah suatu cara atau usaha tertentu yang dilakukan oleh
seorang pendidik dalam proses pembelajaran di kelas untuk menyampaikan materi
ajar, yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Ada berbagai
metode pembelajaran yang dapat diterapkan oleh seorang guru dalam proses
pembelajaran (Amri, 2013 : 30). Metode pembelajaran sangat penting dalam proses
pembelajaran, metode merupakan cara guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan berbeda pada setiap guru dan
mata pelajaran, hal ini disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Guru di SMA Negeri

13

2 Kota Metro saat melaksanakan proses pembelajaran menggunakan pendekatan
pembelajaran, metode pembelajaran, strategi pembelajaran, dan model pembelajaran
sehingga hasil belajar maksimal. Guru seni budaya di SMA Negeri 2 Kota Metro
menggunakan

pendekatan

saintifik

sesuai

dengan

kurikulum

2013

dalam

melaksanakan proses pembelajaran seni budaya.

2.5. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai teknik yang digunakan guru agar dapat
melaksanakan pembelajaran secara tepat sasaran. Strategi pembelajaran dapat dibagi
ke dalam dua kelompok besar yakni strategi langsung dan strategi tidak langsung.
Strategi langsung merupakan strategi secara langsung berorientasi pada penguasaan
materi pembelajaran yang biasanya digunakan guru agar siswa lebih cepat memahami
materi pembelajaran. Strategi tidak langsung adalah strategi yang dipilih guru untuk
meningkatkan hasil belajar siswa walaupun jenis kegiatannya tidak langsung
menyentuh materi pembelajaran. Strategi pembelajaran dapat direncanakan sebelum
memulai proses belajar mengajar. Guru dapat menggunakan strategi pembelajaran
yang tepat atau sesuai dengan materi yang akan disampaikan, sehingga proses belajar
mengajar terlaksana dengan baik (Abidin, 2014 : 120).

2.6. Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran merupakan cara yang secara langsung diterapkan guru untuk
menyampaiakan materi kepada siswanya selama proses pembelajaran terjadi di dalam
kelas. Dalam satu kali proses pembelajaran, guru diharuskan menggunakan

14

bermacam-macam teknik pembelajaran agar siswa mampu mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Beberapa teknik pembelajaran yang biasanya
digunakan dalam pembelajaran adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, curah pendapat,
penugasan, latihan, kerja mandiri, demontrasi, simulasi, dan lain-lain. Penggunaan
teknik tersebut akan sangat bergantung pada kebutuhan guru sesuai dengan tujuan
pembelajaran khusus yang hendak dicapai (Abidin, 2014 : 113). Teknik pembelajaran
merupakan cara yang secara langsung diterapkan guru untuk menyampaikan materi
pelajaran, teknik dapat dirubah saat proses belajar mengajar berlangsung yang
menurut guru tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran, sehingga dapat menggunakan
teknik yang lain.

2.7. Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Salah satu perubahan mendasar dalam Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran.
Model pembelajaran kurikulum 2013 berbasis saintifik dengan enam langkah
pembelajaran yaitu mengamati, bertanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan.
Sedangkan

metode

pembelajaran

dalam

kurikulum

sebelumnya

(KTSP)

menggunakan tiga langkah dalam metode pembelajarannya, yaitu elaborasi,
eksplorasi dan konfirmasi.
SMA Negeri 2 Kota Metro menerapkan kurikulum 2013 yang di dalamnya terdapat
pendekatan saintifik. Proses pembelajaran yang terlaksana untuk setiap mata
pelajaran telah menerapkan kurikulum 2013 dan menggunakan pendekatan saintifik.

15

2.7.1. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik
Langkah-langkah pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran meliputi menggali
informasi melalui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau
informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis,
menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta. Untuk mata pelajaran, materi atau
situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara
procedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap
menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifatsifat non ilmiah (Daryanto, 2014:59).
a. Mengamati
Mengamati merupakan metode pembelajaran, sehingga siswa saat mengamati
dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran. Mengamati ini memiliki
keunggulan tertentu, seperti menyajikan media objek secara nyata, peserta didik
senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Mengamati sangat bermanfaat
bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran
memiliki kebermaknaan yang tinggi (Abidin, 2014 : 128). Dalam aspek
mengamati terdapat (1) metode observasi, metode observasi merupakan
pengamatan langsung pada objek yang akan dipelajari sehingga siswa
mendapatkan fakta berbentuk data yang objektif yang kemudian dianalisis sesuai
tingkat perkembangan siswa (Hosnan, 2014 : 39).
b. Menanya
Menanya merupakan model questioning, sehingga saat bertanya siswa dapat
bertanya secara luas dan menanya termasuk dalam model pembelajaran. Guru

16

yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan
mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru
bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta didiknya
untuk belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya,
ketika itupula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan
pembelajar yang baik (Abidin, 2014 : 128). (1) Metode yang dapat digunakan
dalam model questioning yaini metode tanya jawab. Metode tanya jawab
merupakan cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus
dijawab, terutama dari guru kepada siswa, siswa kepada guru, atau siswa kepada
siswa (Hosnan, 2014 : 50). (2) metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, di
mana siswa-siswi dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pertanyaan
atau pernyataan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama
(Djamarah, 2010 : 87).
c. Menalar
Menalar merupakan model pembelajaran, sehingga saat siswa menalar dapat
digunakannya

berbagai

model

pembelajaran.

Dalam

kurikulum

2013

menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik
tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif
daripada guru. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas
fakta kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa
pengetahuan. Dengan cara ini peserta didik akan melakukan peniruan terhadap
apa yang nyata diobservasinya dari kinerja guru dan teman sekelasnya (Abidin,
2014 : 128). Pada aspek menalar terdapat (1) metode induktif yaitu metode yang

17

digunakan dalam berfikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. (2)
metode deduktif merupakan metode berfikir yang menerapkan hal-hal yang
umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya
yang khusus (Hosnan, 2014 : 73).
d. Mencoba
Mencoba merupakan metode pembelajaran, saat proses pembelajaran mencoba
dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran. Untuk memperoleh hasil
belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan
percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Agar pelaksanaan
percobaan berjalan dengan lancar (1) guru hendaknya merumuskan tujuan
eksperimen

yang akan dilaksanakan murid, (2) guru bersama murid

mempersiapkan perlengkapan yang digunakan, (3) perlu perhitungan tempat dan
waktu, (4) guru menyediakan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan murid, (5)
guru membicarakan masalah yang akan dijadikan eksperimen, (6) membagi kertas
kerja kepada murid, (7) murid melakukan eksperimen dengan bimbingan guru,
dan (8) guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila
dianggap perlu didiskusikan secara klasikal (Abidin, 2014 : 128). (1) metode
eksperimen sebagai kegiatan terinci yang direncanakan untuk menghasilkan data
untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis agar mendapat
pembuktian data yang diperoleh (Hosnan, 2014 : 59). (2) metode tugas dan
resitasi merupakan metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas
tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini diberikan karena
dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit. (3) metode

18

demontrasi

adalah

cara

penyajian

pelajaran

dengan

meragakan

atau

mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang
sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan
penjelasan lisan (Djamarah, 2010 : 90).
e. Menyimpulkan
Menyimpulkan merupakan metode pembelajaran. Kemampuan menganalisis data
adalah kemampuan mengkaji data yang telah dihasilkan. Berdasarkan pengkajian
ini, data tersebut selanjutnya dimaknai. Kemampuan menyimpulkan merupakan
kemampuan membuat intisari atas seluruh proses kegiatan penelitian yang
dilaksanakan (Abidin, 2014 : 128). Pada aspek menyimpulkan terdapat metode
problem solving, yaitu metode pemecahan masalah bukan hanya sekedar metode
mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam problem
solving dapat mencari data samapai kepada menarik kesimpulan (Djamarah, 2010
: 91).
f. Mengkomunikasikan
Mengkomunikasikan merupakan model pembelajaran. Kemampuan ini adalah
kemampuan menyampaikan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan baik secara
lisan maupun tulisan. (Abidin, 2014:133). Mata Pelajaran Seni Budaya bertujuan
untuk menumbuhkembangkan kepekaan rasa estetik dan artistik, sikap kritis,
apresiatif, dan kreatif pada diri setiap peserta pendidik secara menyeluruh. Sikap
ini hanya mungkin tumbuh jika dilakukan serangkaian proses aktivitas
berkesenian pada peserta didik. Pada aspek mengkomunikasikan terdapat metode
latihan, yakni suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-

19

kebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan
yang baik. Selain itu, metode ini dapat digunakan untuk memperoleh suatu
ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan (Djamarah, 2010 : 95).

2.7.2 Kriteria Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Proses pembelajaran yang mengimplementasikan pendekatan saintifik akan
menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan
(psikomotor). Dengan proses pembelajaran yang demikian maka diharapkan hasil
belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui
penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Pendekatan
pembelajaran dikatakan sebagai pendekatan ilmiah atau pendekatan saintifik apabila
memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan
dengan logika atau penalaran tertentu bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda,
atau dongeng semata.
2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari
prasangka

yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran

yang

menyimpang dari alur berpikir logis.
3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat
dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan
materi pembelajaran.
4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat
perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.

20

5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi
pembelajaran.
6. Berbasis

pada

konsep,

teori,

dan

fakta

empiris

yang

dapat

dipertanggungjawabkan.
7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik
sistem penyajiannya (Abidin, 2014 : 130).

2.7.3 Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Metode pembelajaran dalam kurikulum 2013 lebih ditekankan pada pembelajaran
berbasis saintifik, karena metode tersebut dipandang mampu memberikan
pengalaman tersendiri baik bagi guru maupun siswa. Beberapa tujuan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berfikir tingkat
tinggi siswa.
2. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara
sistematik.
3. Terciptanya kondisi pembelajaran di mana siswa merasa bahwa belajar itu
merupakan suatu kebutuhan.
4. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
5. Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan siswa dalam ide-ide, khususnya
dalam menulis artikel ilmiah.
6. Untuk mengembangkan karakter siswa (Hosnan, 2014 : 37).

21

2.8 Evaluasi Belajar
Evaluasi belajar merupakan suatu komponen dalam sistem pengajaran, sedangkan
sistem pengajaran itu sendiri merupakan implementsi kurikulum. Sebagai upaya
untuk menciptakan belajar di kelas. Evaluasi belajar siswa adalah keseluruhan
kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan
pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai
oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil belajar menunjuk pada prestasi belajar,
sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya dan derajat perubahan
tingkah laku siswa (Hamalik, 2012 : 159).
Dalam penelitian ini menggunakan evaluasi belajar dalam pengukuran ranah
psikomotor. Pengukuran ranah psikomotor dilakukan terhadap hasil-hasil belajar
yang berupa kemampuan gerak tari sigeh penguten yang prosesnya dalam penerapan
kurikulum 2013. Penilaian yang dilakukan oleh guru di kelas terkait dengan kegiatan
belajar mengajar merupakan sebuah proses penghimpun fakta-fakta dan dokumen
belajar siswa untuk melakukan perbaikan program pembelajaran (Sani, 2014 : 201).

Berbagai macam teknik penilaian da