PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMA PERINTIS 2 BANDAR LAMPUNG

(1)

ABSTRACT

PENGUTEN SIGEH DANCE LESSONS IN EXTRACURRICULAR ACTIVITIES IN SMA PERINTIS 2

BANDAR LAMPUNG

By ARIYADI

Formulation of the problem in this research is the planning, process and assesment of learning of sigeh penguten dance in extracurricular activities in high school perintis 2 Bandar Lampung. This study aimed to describe the learning and learning outcomes of sigeh penguten dance in high school extracurricular activities at Perintis 2 Bandar Lampung. This study uses field studies and literature. The approach taken in this research is descriptive qualitative . Sources of data in the study were 7 students and teachers . Data collection techniques used in this research is observation, interviews, documentation and testing practices. The research instrument using manual observation, documentation guide, practice tests. The instruments used in the study is an indicator of sigeh penguten dance wiraga, wirama, and wirasa.

Learning of sigeh penguten dance showed that during the learning process, which lasted for eight meetings, teachers using three methods, namely modeling, demonstrations, and exercises. Modeling method is learning dance with teachers sigeh penguten become a model to demonstrate the dance movement, the demonstration is to demonstrate the variety of sigeh penguten dance and ask students to follow together, and exercise is by every student together of sigeh penguten dance.

Learning outcomes of students towards learning of sigeh penguten dance in extracurricular activities are included in the category of " good " at the time of assessment of sigeh penguten dancing.


(2)

ABSTRAK

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMA PERINTIS 2

BANDAR LAMPUNG Oleh

ARIYADI

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah perencanan, pelaksanaan dan penilaian dalam pembelajaran tari sigeh penguten dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMA Perintis 2 Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran dan hasil pembelajaran tari sigeh penguten dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMA Perintis 2 Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode studi lapangan dan kepustakaan. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian adalah 7 siswa dan guru. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan tes praktik. Instrumen penelitian menggunakan panduan observasi, panduan dokumentasi, tes praktik. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian tari sigeh penguten adalah indikator wiraga, wirama, dan wirasa.

Pembelajaran tari sigeh penguten menunjukan bahwa selama proses pembelajaran yang berlangsung selama delapan kali pertemuan, pembelajaran pada ekstrakurikuler tari sigeh penguten meliputi pada perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Guru menggunakan tiga metode, yaitu metode pemodelan, demonstrasi, dan latihan.

Metode pemodelan adalah pembelajaran tari sigeh penguten dengan guru menjadi model untuk memperagakan gerak tari, demontrasi adalah dengan memperagakan ragam gerak tari sigeh penguten dan meminta siswa mengikuti bersama-sama, dan latihan yaitu dengan setiap siswa secara bersama menarikan tari sigeh penguten. Hasil belajar siswa terhadap pembelajaran tari sigeh penguten dalam kegiatan ekstrakurikuler termasuk dalam kategori “baik” pada saat penilaian menari sigeh penguten.


(3)

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN

DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMA PERINTIS 2 BANDAR LAMPUNG

Oleh Ariyadi

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Seni Tari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(4)

(5)

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN

DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMA PERINTIS 2 BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh Ariyadi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(6)

DAFTAR TABEL

2.1. Ragam Gerak Tari Sigeh Penguten ... 12

3.1. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran ... 36

3.2. Instrumen Pengamatan Aktivitas Guru ... 37

4.1. Daftar Nama Siswi yang Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Tari ... 45

4.2. Distribusi Aktifitas Pertemuan Pertama ... 46

4.3. Distribusi Aktifitas Pertemuan Kedua ... 55

4.4. Distribusi Aktifitas Pertemuan Ketiga... 62

4.5. Distribusi Aktifitas Pertemuan Keempat ... 69

4.6. Distribusi Aktifitas Pertemuan Kelima ... 75

4.7. Distribusi Aktifitas Pertemuan Keenam ... 82

4.8. Distribusi Aktifitas Pertemuan Ketujuh ... 88

4.9. Distribusi Aktifitas Pertemuan Kedelapan ... 92

4.10. Distribusi Aktivitas Guru ... 94

4.11. Lembar Penilaian Tari Sigeh Penguten Oleh Peneliti (P1) ... 101

4.12. Lembar Penilaian Tari Sigeh Penguten Oleh Peneliti (P2) ... 101

4.13. Lembar Penilaian Tari Sigeh Penguten Oleh Peneliti (P3) ... 102

4.14. Lembar Penilaian Tari Sigeh Penguten Oleh Peneliti (P4) ... 102

4.15. Lembar Penilaian Tari Sigeh Penguten Oleh Peneliti (P5) ... 103

4.16. Lembar Penilaian Tari Sigeh Penguten Oleh Peneliti (P6) ... 103

4.17. Lembar Penilaian Tari Sigeh Penguten Oleh Peneliti (P7) ... 104

4.18. Lembar Penilaian Tari Sigeh Penguten Oleh Peneliti (P8) ... 104


(7)

(8)

(9)

MOTO

“Dan bersabarlah dalam menunggu Ketetapan Tuhan-mu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhan-mu

keika kamu bangun berdiri” ( QS ATH-THUR {52}: 48)

Wahai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat sesungguhnya Allah Beserta orang-orang yang sabar.

(QS AL-Baqarah {2}: 153)

“Barang siapa yang bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah untuk dirinya sendiri.”


(10)

PERSEMBAHAN

Bismillahirohmanirrohim

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang Segala puji hanya bagi Allah S.W.T, atas nikmat dan berkah yang tak terhitung Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad S.A.W Kupersembahkan karya ini sebagai tanda bakti dan cinta kasihku kepada.

1. Ibunda Suhartini yang tak pernah berhenti mendoakan dan menyayangiku, serta Ayahanda Sumarsono, Kasih sayang, do’a, dan dukungan mereka kepada saya sepanjang waktu.

2. Fika Ariani terimakasih telah menyayangiku, memerhatikanku memberikan motivasi dan dukungan selama ini.

3. Abang aris suharisman, asep, akuan, argo, nandar, rian, riki purnomo, ibu di natar, mbak ana, yang selalu memberikan support dan doa selama proses penyusunan skripsi ini

4. Partnerku sekaligus kaka saya Tanjung Asmara dan Everlasting Band terimaksih atas dukungan dan motivasi sehingga menyelesaikan skripsi selama ini.


(11)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Ariyadi dilahirkan di Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan pada 9 Oktober 1993, merupakan anak pertama dari pasangan Bapak Sumarsono dan Ibu Suhartini.Penulis telah menamatkan pendidikan dasar di SD Negeri 38 Kota Lubuk Linggau pada 2005, pendidikan menengah pertama MTS Negeri 1 Kota Lubuk Linggau diselesaikan pada tahun 2008, dan pendidikan menengah atas MAN Negeri 1 Model Kota Lubuk Linggau diselesaikan pada 2011.

Pada tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung melalui (SNMPTN) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Program Studi Pendidikan Seni Tari Universitas Lampung 2011, S1 Reguler

.

Penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) tahun 2014 di SMP Negeri 3 Desa Ulok Mukti Kecamatan Ngambur Kabupaten Pesisir Barat, Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Ulok Mukti, dan Pada tahun 2015 penulis melakukan penelitian di SMA Perintis 2 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana pendidikan (S.Pd).


(12)

SANWACANA

Puji syukur atas kehadirat Allah yang Maha Esa, atas segala rahmat dan

nikmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih

gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP Unila. Skipsi ini berjudul “Pembelajaran tari Sigeh Penguten pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Perintis 2 Bandar Lampung.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan

dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada.

1. Dr. Munaris, M.Pd., selaku pembimbing I atas kesabaran, bimbingan, dan

masukan yang telah diberikan kepada penulis.

2. Dr. I Wayan Mustika, S.Sn., M.Sn., sebagai pembimbing II atas kesabaran,

bimbingan, dan masukan yang telah diberikan kepada penulis.

3. Fitri Daryanti, S.Sn., M.Sn., sebagai dosen penguji dan selaku ketua program

studi seni tari.

4. Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku dekan FKIP Universitas Lampung

5. Dr. Muhammad Fuad, M. Hum, selaku ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Seni FKIP Universitas Lampung

6. Dwiyana Habsary, S.Sn., M.Hum., yang telah memberikan semangat dan


(13)

7. Nila Almubaroh, S.Pd., selaku Pembina ekstrakurikuler seni tari SMA Perintis

2 Bandar Lampung, Sendy selaku pelatih ekstrakurikuler, dan Bapak Untung

selaku Staf TU terimakasih atas kerjasamanya selama ini.

8. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi yang mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler seni tari di SMA Perintis 2 Bandar Lampung atas kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung

9. Bapak dan mamakku yang tak pernah berhenti mendoakan dan

menyayangiku, terimakasih atas dukungan dan doa yang kalian berikan

selama ini.

10.Fika Ariani yang selalu memberikan support dan doa selama proses

penyusunan skripsi ini.

11.Mbak Arum dan Sandy terimakasih telah memberikan motivasi dan dukungan

selama ini.

12.Sahabatku Doni wibisono, dan Sekeli ethnik percussion yang selalu

memberikan semangat, doa dan dukungan selama ini.

13.Partnerku bambang sutejo, pungki, agus ,dharma . terimakasih atas dukungan

dan kerjasama nya selama ini.

14.Teman-temanku seni tari angkatan 2011, Agnes, arum, ari, ardan, semuanya.

15.Kakak-kakak serta adik-adik Seni Tari angkatan 2008, 2009, 2012,dan 2013,

2014 yang tidak bisa disebutkan satu per satu terimakasih atas dukungan dan

doa kalian selama ini.

16.Teman-teman PPL dan KKN (Agustinus Doi Vernando, Anggun Kemala Sari,


(14)

Sholly Hajmi Bujung, Tri Lestari, Virio Ilham, Wahyu Lestari, Wullan)

terimakasih atas semangat dan dukungan yang kalian berikan selama ini.

17.Seluruh Staf kampus Seni Pertunjukan FKIP Unila atas dukungan dan doa

serta partisipasnya.

18.Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Amin

Bandar Lampung, Agustus 2015 Penulis

Ariyadi 1113043010


(15)

(16)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA ... vi

RIWAYAT HIDUP ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

MOTTO ... ix

SANWACANA ... x

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 4

1.3Tujuan Penelitian ... 4

1.4Manfaat Penelitian ... 5

1.5Ruang Lingkup Penelitian... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran ... 6

2.2 Metode Pembelajaran... 7

2.3 Aktivitas Belajar ... 8

2.4 Evaluasi Belajar ... 8

2.5 Teknik Pemodelan ... 9

2.6Tari Sigeh Penguten ... 10

2.6.1 Ragam Gerak Tari Sigeh Penguten... 11

2.6.2 Fungsi Tari Sigeh Penguten ... 28

2.6.3 Busana Tari Sigeh Penguten ... 28

2.6.4 Bentuk Penyajian Tari Sigeh Penguten ... 29

2.6.5 Musik Pengiring Tari Sigeh Penguten ... 29

2.7Program Ekstrakurikuler ... 30

2.7.1 Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler ... 30

2.7.2 Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler ... 30

2.7.3 Langkah – langkah Kegiatan Pelaksanakan Kegiatan Ekstrakurikuler ... 31

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 32

3.2Sumber Data ... 33


(17)

3.3.1 Observasi ... 34

3.3.2 Wawancara ... 34

3.3.3 Dokumentasi ... 35

3.3.4 Instrument Penelitian ... 35

3.4Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan Pembelajaran Ekstrakurikuler Tari Sigeh Penguten ... 41

4.2 Pelaksanaan Pembelajaran Ekstrakurikuler Tari Sigeh Penguten ... 42

4.2.1 Pertemuan Pertama ... 43

4.2.2 Pertemuan Kedua ... 52

4.2.3 Pertemuan Ketiga ... 60

4.2.4 Pertemuan Keempat ... 67

4.2.5 Pertemuan Kelima... 74

4.2.6 Pertemuan Keenam ... 81

4.2.7 Pertemuan Ketujuh ... 87

4.2.8 Pertemuan Kedelapan ... 93

4.3 Penilaian Pembelajaran Ekstrakurikuler Tari Sigeh Penguten ... 101

4.4 Temuan ... 108

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 110

5.2 Saran ... 111


(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu sepanjang hidupnya. Pembelajaran berarti proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik, proses interaksi ini bisa di lakukan dengan berbagai media dan sumber belajar yang menunjang keberhasilan belajar peserta didik (Fadlillah, 2014: 172).

Seorang guru dituntut untuk menjadi guru yang profesional, mengingat tugas seorang guru bukan hanya mendidik, melainkan sebagai pembimbing maka peran seorang guru sangatlah penting dalam dunia pendidikan. Guru harus aktif menciptakan dan menumbuhkan kegiatan belajar sesuai dengan rencana yang


(19)

2

telah disusun (Abdul, 2010: 57). Pembelajaran di setiap sekolah telah diterapkan melalui seorang guru, seorang guru akan memberikan pembelajaran pada siswa dengan menggunakan metode-metode yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Proses pembelajaran tari, setiap guru akan memiliki gaya mengajar yang berbeda-beda, misalnya dalam penggunaan metode pembelajaran. Metode pembelajaran dapat pula diartikan sebagai suatu cara yang sistematis untuk melakukan aktivitas atau kegiatan pembelajaran yang tujuannya mempermudah dalam mencapai tujuan pembelajaran yang di inginkan (Fadlillah, 2014: 188).

Tari sigeh pengunten merupakan tarian Lampung yang dipentaskan dalam acara-acara untuk penyambutan tamu. Tarian ini berfungsi untuk penghormatan tamu yang yang hadir dengan pemberian sirih untuk tamu yang hadir dalam acara. Sebagai tarian penyambut dan menjadi pembelajaran pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Perintis 2 Bandar Lampung. Melalui tari sigeh penguten siswa diharapkan dapat mengembangkan pribadinya dan menumbuhkan rasa estetis serta kecintaan terhadap budaya melalui kegiatan tari.

Dikatakan dalam penelitian ini, dapat diperoleh data bahwa pembelajaran tari yang diterapkan pada kegiatan ekstrakurikuler SMA Perintis 2 Bandar Lampung menggunakan metode baru yaitu metode pembelajaran dengan tujuan untuk mengatasi masalah yang ada. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan guru seni budaya yaitu ibu Sendy pada hari sabtu tanggal 10


(20)

3

Januari 2015, bahwa dalam pembelajaran tari telah dilaksanakan pada kegiatan ekstrakurikuler itu dikarenakan pembelajaran tari membutuhkan waktu yang lama, selain itu agar lebih efektif dan efisien dalam pembelajaran tari sigeh penguten.Tujuan diadakan pembelajaran tari sigeh penguten ini adalah untuk memperkenalkan kepada siswa/masyarakat tentang tarian tersebut supaya dapat menjaga kelestariannya.

Kegiatan ekstrakurikuler seni tari di SMA Perintis 2 Bandar Lampung memiliki banyak prestasi yang telah diraih, dengan alasan inilah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Perintis 2 Bandar Lampung. Selain itu juga belum diajarkannya tari sigeh penguten pada kegiatan ekstrakurikuler, karena pada sebelumnya siswa diajarkan tari kreasi.


(21)

4

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan , maka dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran tari sigeh penguten pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Perintis 2 Bandar Lampung.

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran tari sigeh penguten pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Perintis 2 Bandar Lampung.

3. Bagaimanakah penilaian atau hasil pembelajaran tari sigeh penguten pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Perintis 2 Bandar Lampung.

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah mendeskripsikan

1. perencanaan pembelajaran tari sigeh penguten pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Perintis 2 Bandar Lampung,

2. pelaksanaan pembelajaran tari sigeh penguten pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Perintis 2 Bandar Lampung, dan

3. penilaian pembelajaran tari sigeh penguten pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Perintis 2 Bandar Lampung.


(22)

5

1.4Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti berharap dapat memberikan manfaat yang akan dijabarkan sebagai berikut.

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi dalam bidang seni budaya, yakni dapat memberikan referensi penelitian dalam bidang seni tari, dapat menambah referensi bagi guru dalam menggunakan metode pembelajaran seni tari.

2. Untuk menambah pengetahuan dan kecintaan siswa terhadap kesenian khususnya seni tari, selain itu mengenalkan kepada mereka jenis tarian daerah Lampung yang belum mereka ketahui yaitu tari sigeh penguten.

3. Untuk menambah pengetahuan kepada peneliti dan mahasiswa pendidikan seni tari tentang metode pembelajaran seni tari yang sesuai dalam pembelajaran tari sigeh penguten.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap masalah yang akan dipaparkan, maka perlu adanya ruang lingkup penelitian, yaitu:

1. Objek dalam penelitian ini adalah pembelajaran tari sigeh penguten pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Perintis 2 Bandar Lampung.

2. Subyek penelitian ini dilakukan pada siswa dan guru yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di SMA Perintis 2 Bandar Lampung tahun ajaran 2015.

3. Tempat penelitian ini adalah SMA Perintis 2 Bandar Lampung, waktu penelitian adalah tahun pelajaran 2015.


(23)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembelajaran

Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori pembelajaran. Menurut Permendikbud 81A Tahun 2013 di jelaskan bahwa kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia.

Pembelajaran yaitu suatu aktifitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengukuhkan kepribadian (Fadlillah, 2014: 172). Pada pembelajaran kurikulum 2013 proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.


(24)

7

Menurut Fadlillah (2014; 174) prinsip – prinsip melksanakan proses pembelajaran, diantaranya sebagai berikut :

1. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik menjadi tahu

2. Dari guru sebagai satu satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar.

3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguat penggunaan pendekatan ilmiah.

4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi.

5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu.

2.2 Metode Pembelajaran

Metode adalah suatu cara kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai suatu tujuan (Ahmad dan Lilik, 2009: 29). Metode pembelajaran merupakan carauntuk memudahkan penyampaian materi kepada peserta didik supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai sebagaimana yang diharapkan (Fadlillah, 2014: 188). Sebagai pengajar agar melibatkan siswa untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.

Dalam proses belajar keterampilan atau pengetahuan tetentu perlu adanya model yang bisa ditiru, misalnya bagaimana cara menggerakan tangan dan kaki pada tari sigeh penguten


(25)

8

2.3 Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar. Dalam aktivitas belajar mengajar ada beberapa prinsip yang berorientasi pada pandangan ilmu jiwa lama dan pandangan ilmu jiwa modern. Menurut pandangan ilmu jiwa lama aktivitas didominasi oleh guru, sedangkan pandangan ilmu jiwa modern aktivitas didominasi siswa

Penelitian ini menggunakan 3 klasifikasi untuk menilai aktivitas siswa yaitu, visual activities, listening activities, motor activities. Visual activities merupakan penilaian seperti memerhatikan. listening activities yaitu seperti mendengar, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan dan mengambil keputusan. sedangkan motor activities merupakan penilaian yang menekankan pada perbuatan, misalnya seperti siswa mampu menggerakkan ragam gerak tari Sigeh Penguten.

2.4Evaluasi Belajar

Evaluasi berasal dari kata evaluation yang berarti penilaian. Evaluasi menerjemahkan bukti menjadi pengertian kualitatif dan membandingkan hasil dengan kriteria yang telah ditetapkan, kemudian ditarik kesimpulan mengenai keefektifan, kegunaan, keberhasilan dan sebagainya (Purwanto, 2013: 24). Evaluasi adalah pengukuran terhadap berbagai aspek tingkah laku untuk melihat perbedaan individu atau kelompok (Purwanto, 2013: 26).


(26)

9

Evaluasi belajar merupakan suatu komponen dalam sistem pengajaran, sedangkan sistem pengajaran itu sendiri merupakan implementasi kurikulum, sebagai upaya untuk menciptakan belajar di kelas. Evaluasi juga dimaksudkan untuk mengamati peranan guru, strategi pengajaran khusus, materi kurikulum, dan prinsip-prinsip belajar untuk diterapkan dalam pengajaran.

Fungsi evaluasi adalah mengumpukan informasi akurat tentang input dan output pembelajaran di samping proses pembelajaran itu sendiri, dengan evaluasi dapat diketahui sejauh mana siswa mengalami kemajuan dalam proses belajar setelah mengalami pembelajaran (Hamalik, 2011: 145).

2.5 Teknik Pemodelan

Teknik pemodelan (modelling) merupakan cara penyajian pelajaran dimana guru menampilkan model yang bisa ditiru oleh siswanya. Modelling adalah strategi yang dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa seseorang dapat belajar melalui pengamatan perilaku orang lain. Ada dua alasan yang mendasari mengapa menggunakan strategi modelling dalam suatu pembelajaran. Alasan yang pertama adalah untuk mengubah perilaku baru peserta didik melalui pengamatan model pembelajaran yang dilatihkan dalam pembelajaran tari sigeh penguten.

Dengan mengamati model maka peserta didik dapat meniru perilaku (langkah-langkah yang di modelkan). Alasan yang kedua adalah untuk mendorong perilaku peserta didik tentang apa yang dipelajari, memperkuat atau memperlemah hambatan (Trianto, 2010: 53).


(27)

10

Teknik pemodelan mempunyai tujuan sebagai berikut

1. Untuk mengubah perilaku baru siswa melalui pengamatan model pembelajaran yang di latihkan;

2. Untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran gerak tari sigeh penguten; 3. Untuk membuat siswa dapat meniru perilaku yang dimodelkan atau

terampil melakukan ragam gerak tari sigeh penguten seperti yang dimodelkan.

2.6 Tari Sigeh Penguten

Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan lewat gerakan tubuh, sehingga instrumen tubuh beserta prinsip-prinsip gerak fisiknya menjadi peralatan utama bagi seorang penari (Sumandiyo, 2011: 59). Tari merupakan gerak dari seluruh anggota badan yang selaras dengan bunyi musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan dalam menari (Soeryodiningrat dalam Mustika, 2012: 22).

Seni tari merupakan bagian gerak tubuh manusia yang terangkai berirama

Tari sigeh penguten berasal dari daerah Lampung, tari ini mempunyai fungsi sebagai tari pembuka, ucapan selamat datang, dan terima kasih dari tuan rumah kepada tamu yang hadir pada acara yang diselenggarakanya. Tari sigeh penguten

merupakan kelompok tari putri yang berjumlah ganjil.. Lambang penghormatan kepada tamu tampaknya juga terwakili dari nama tarian ini, yaitu sigeh/sigheh berarti sirih, sedangkan penguten berarti penghormatan atau penyambutanProperti


(28)

11

ini berisi daun sirih yang akan diberikan pada salah seorang tamu yang dianggap penting dan mewakili keseluruhan tamu yang hadir.

2.6.1 Ragam Gerak Tari Sigeh Penguten

Bentuk tari sigeh penguten ini adalah tari kelompok putri yang berjumlah ganjil (5, 7, 9). Salah satu penari yang berada paling depan membawa properti yang bernama tepak. Gerak tari sigeh penguten secara garis besar hanya berupa pengulangan.

Nama gerak tari

1. Lapah tebeng 13. Ngerung level tinggi 2. Seluang mudik hingga jong simpuh 14. Sabung melayang 3. Merunduk 15. Tolak tebeng 4. Jong silo ratu 16. Belah hui 5. Sembah 17. Mempam bias

6. Kilat mundur 18. Ngerujung level sedang 7. Ngetir 19. Ngerujung level tinggi 8. Samber melayang 20. Lipetto

9. Gubuh gakhang 21. Jong simpuh sembah 10.Ngiyau bias

11.Maku raccang 12.Kenui melayang


(29)

12

Tabel 2.1 Ragam Gerak Tari Sigeh Penguten

No Nama

Gerakan Gambar Keterangan

1 Lapah Tebeng

Hit 1-2 Hit 3-4 Hit 4-5 Hit 7-8

Penari berada pada posisi tegap,kaki mendak, dengan tangan berada di depan dada dan padahitungan ke-1 kaki kanan melangkah terlebih dahulu, kemudian pada hitungan ke-2 kaki kiri bergantian melangkah ke depan. Begitu pula seterusnya. 2 Seluang

Mudik hingga jong simpuh

Hit 1-2 Hit 3-4 Hit 5-6 Hit 7-8

Badan penari menghadap depan dengan posisi mendak, pada hit 1-2 tangan kanan di letakkan di sebelah kanan pinggul dan kaki kiri sedikit

diinjitkan. Hit 3-4 tangan di tarik ke arah kiri pinggul dengan posisi jongkok. Hit 5-6 tangan di tarik kembali ke arah kanan dengan posisi lutut

menjadi tumpuhan, dan pada hit 7-8 tangan di letakkan di depan dada dengan posisi duduk bersimpuh.


(30)

13

3 Merunduk

Hit 1-2 Hit 4-5 Hit 6-7 Hit 7-8

Penari dalam posisi simpuh, tangan berada di depan dada, kemudian pada hit 1-4 penari merunduk secara perlahan dengan tangan di letakkan di depan lutut, kemudian pada hit 5-8 penari kembali pada posisi semula secara perlahan.

4 Jong Silo Ratu

Hit 1-2 Hit 3-4 Hit 5-6 Hit 7-8

Penari duduk dimana kaki seperti duduk bersila namun kedua kaki tidak menempel di lantai, melainkan ditaruh di

belakang kaki kanan. Tangan ada di atas lutut, tangan kanan di taruh di atas tangan kiri


(31)

14

5 Sembah

Hit 1-2 Hit 3-4 Hit 5-6 Hit 7-8

Posisi penari sama dengan jong silo ratu akan tetapi tangan disatukan seperti memberi salam di bawah dagu di atas lutut kaki kanan dan ibu jari dibuka ke atas.

6 Killat Mundur

Hi 1-2 Hit 3-4 Hit 5-6

Hit 7-8

Posisi penari berdiri mendak menghadap ke depan dengan kaki kiri berada di depan kaki kanan, kedua tangan ditarik lurus kedepan dada lalu melakukan gerakan ukel.


(32)

15

7 Ngetir

Hit 1-2 Hit 3-4

Posisi penari sama dengan kilat mundur, akan tetapi kedua tangan ditarik ke arah kanan dan ke arah kiri, lalu kedu tangan kanan di tarik ke arah ke bawah sebatas pinggul dan diukel

kemudian ditarik ke atasdengan telapak tangan menengadah ke atas.

Hit 5-6


(33)

16

8 Samber melayang

Hit 1-2 Hit 3-4

Kedua tangan disilangkan ke depan di depan dada dengan posisi di tekuk dan badan mendak, lalu kedua tangan diayun di angkat sejajar kepala dan kaki diinjitkan, kemudian tangan di luruskan masing-masing ke arah kiri dan kanan sejajar dengan bahu.

Hit 5-6


(34)

17

9 Gubuh gakhang

Hit 1-2 Hit 3-4

Penari posisi badan menghadap depan dengan kaki melangkah ke depan dan tangan juga meneyesuaikan ditarik ke depan dengan posisi kaki mendak dan badan sedikit condong ke samping.

Hit 5-6


(35)

18

10 Ngiyau bias

Hit 1-2 Hit 3-4

Penari posisi badan

menghadap agak ke samping, dengan telapak kaki kanan dihadapkan ke arah kanan dan kaki kiri di belakakng kaki kanan

menghadap kiri dengan tangan berada di

samping pinggul kemudian lakukan gerakan ukel. Lakukan secara bergantian kiri dan kanan.


(36)

19

11 Maku raccang

Hit 1-2 Hit 3-4

Penari posisi badan

menghadap ke depan dengan telapak kaki kiri dihadapkan ke arah kiri dan kaki kanan ke depan dengan tangan kanan berada di samping

pinggang dan tangan kanan diletakkandi atas lutut sebelah kiri.

12 Kenui Melayang

Hit 1-2 Hit 3-4

Kedua tangan di tarik dari arah pinggangsebelah samping secara bersamaan, kemudian diayun ke arah atas seperti samber melayang.


(37)

20

Hit 5-6 Hit 7-8 13 Ngerujung

Level Tinggi

Hit 1-2 Hit 3-4

Penari badan lurus ke depan, kaki sedikit dibuka namun tumit kedua kaki saling bertemu dengan posisi mendak, tangan yang satu direntangkan yang satu ditekuk dan di letakkan di depan dada. Kemudian lakukan gerak ukel dan tangan sedikit ditarik saat melakukan


(38)

21

Hit 5-6

Hit 7-8

ukel secara bergantian kanan dan kiri.

14 Sabung Melayang

Hit 1-2

Hit 3-4

Posisi penari dalam keadaan mendak dengan kedua tangan berada di depan dada, lalu tangan dibuka dan direntangkan,saat tangan berada di depaan dada maka posisi kaki disilangkan dan saat tangan direntangkan, posisi kaki di buka.


(39)

22

Hit 5-6 Hit 7-8 15 Tolak

Tebeng

Hit 1-2 Hit 3-4

Penari melakukan gerakan

menggeser kaki untuk berpindah posisi dengan jari-jari kaki bertemu dan kemudian dibuka lalu tumit kaki juga bertemu sambil bergeser. Tangan yang satu direntangkan, kemudian tangan yang satunya lagi ditekuk dan di letakkan depan dada


(40)

23

Hit 5-6 Hit 7-8

16 Belah hui

Hit 1-2 Hit 3-4

Penari berada pada posisi saling berhadapan dengan penari lainya sambil menarik kaki kanan ke depan dan tangan disilangkan ke depan kemudian tangan


(41)

24

Hit 5-6 Hit 7-8 17 Mempam

Bias

Hit 1-2

Hit 3-4

Posisi badan diserongkan dengan kaki menyilang dan telapak tangan dibuka dan di letakkan di atas bahu, lakukan gerakan serong bergantian kanan dan kiri dengan posisi mendak.


(42)

25

Hit 5-6

Hit 7-8

18 Ngerujung Level Sedang

Hit 1-2 Hit 3-4

Posisi badan simpuh, tangan disilangkan ke depan dada kemudian tangan ditarik

membuka, tangan kanan ditarik ke arah samping kanan lebih tinggi sedikit dari kepala dan tangan kiri di depan dada, lalu lakukan gerakan ukel.


(43)

26

Hit 5-6 Hit 7-8 19 Ngerujung

Level Rendah

Hit 1-2 Hit 3-4

Gerakan sama dengan

ngerujung level sedang, hanya saja posisi badan simpuh, tangan kiri di letakkan di lantaisamping lutut, dengan posisi badan sedikit condong ke sampingkiri dan posisi tangan sama seperti ngerujung level sedang.


(44)

27

20 Lipetto

Hit 1-2 Hit 3-4

Penari melakukan gerakan memutar penuh sambil melakukan gerakan ukel tangan sesuai dengan pola kaki yang melangkah.

Hit 5-6 Hit 7-8 21 Jong

Simpuh Sembah

Penari duduk simpuh kemudian

meletakan tangan kanan di atas ujung lutut, dan tangan kiri di letakkan di atas pahu di sebelah pinggul.


(45)

28

2.6.2 Fungsi Tari Sigeh Penguten

Masyarakat Lampung mempunyai seni budaya tersendiri yang mempunyai identitas tersendiri pula, sikap masyarakat Lampung bahwa tamu adalah orang yang patut dihormati dan disuguhi sesuatu. Hal ini sesuai dengan prinsip hidup mereka yaitu nemui nyimah yang artinya suka memberi dalam suasana suka dan duka.

Prinsip ini didukung dengan prinsip hidup yang lain, yaitu nengah nyappur yang artinya adalah suka bergaul. Kedua prinsip ini yang mendasari hadirnya tari sigeh penguten di acara-acara penyambutan tamu pada upacara adat masyarakat Lampung. Tari sigeh penguten berasal dari daerah Lampung, tari ini mempunyai fungsi sebagai tari pembuka, ucapan selamat datang, dan terima kasih dari tuan rumah kepada tamu yang hadir pada acara yang di selenggarakannya.

2.6.3 Busana Tari Sigeh Penguten

Busana tari sigeh penguten meliputi, pakaian yang dikenakan untuk badan dan aksesoris yang digunakan pada bagian kepala dan tangan (Ismail, 2012: 58). 1. Siger 8. Baju kurung 15. Gelang kano

2. Gaharu 9. Bebe 16. Gelang bibit tanggai 3. Sanggul 10. Selendang Tapis

4. Ronce kembang melati 11. Bulu serettei

5. Sumbang giwir (anting) 12. Kalung dan buah jukum 6. Peneken 13. Kalung papan jajar 7. Tapis pucuk rebung 14. Gelang burung


(46)

29

2.6.4 Bentuk Penyajian Tari Sigeh Penguten

Tari sigeh penguten merupakan tari adat budaya Lampung, sebagai sebuah tarian daerah, tari sigeh pengutendalam penampilannya sangat menonjolkan ciri-ciri budaya adat istiadat Lampung. Untuk sekarang tarian ini mengalami perkembangan dengan diperbolehkan dipentaskan di tempat lain secara terbuka namun fungsinya tetap sebagai tarian untuk mengisi acara atau menyambut tamu-tamu jika di mana acara tersebut diselengggarakan.

Personil penari pada tari sigeh penguten adalah berjumlah ganjil (5, 7, 9) orang perempuan. Pada tari sigeh penguten personil penarinya tidak ada laki-laki. Durasi waktu dalam penyajian tari kurang lebih 7 menit. Sedangkan penyajian tari sigeh penguten ini yaitu disajikan pada waktu pagi, siang atau malam hari, tidak terikat pada waktu.

2.6.5 Musik Pengiring Tari Sigeh Penguten Nama alat musik: Talo Balak (Kulintang). Nama tabuhan: Gupek dan Tarei.

Gupek adalah iringan yang memiliki tempo yang cepat. Tarei adalah iringan yang memiliki tempo yang lambat digunakan pada pokok atau inti tari (Ismail, 2012: 82).


(47)

30

2.7 Program Ekstrakurikuler

Proses belajar mengajar di sekolah bukan hanya dilaksanakan pada kegiatan intrakurikuler, melainkan juga dilaksanakan pada kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan salah satu bidang yang diminati oleh siswa, misalnya dalam bidang olahraga, kesenian, dan lain-lain. Kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran yang dilakukan di luar kelas atau di luar sekolah yang sangat penting untuk perkembangan siswa, memberikan pengalaman langsung memungkinkan materi pelajaran akan semakin konkret dan nyata yang berarti proses pembelajaran akan lebih bermakna (Husamah, 2013: 19).

2.7.1 Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler

Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yaitu:

1. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa beraspek kognitif, efektif, dan psikomotor.

2. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.

3. Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan mata pelajaran lainnya (Suryosubroto, 2001: 288).

2.7.2 Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler

Banyak jenis dan macam kegiatan ekstrakurikuler yang telah dilaksankan dan dikembangkan di SMA Perintis 2 Bandar Lampung. Beberapa macam kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksakan yaitu, Organisasi Siswa Intra Sekolah, PMR,


(48)

31

Pramuka, Seni tari, Seni musik dan lain-lain. Jenis kegiatan ekstrakurikuler dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat atau berkelanjutan, yaitu jenis kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara terus-menerus selama satu periode tertentu.

2. Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat periodik atau sesaat, yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan waktu-waktu tetentu saja (Suryosubroto, 2001: 290)

2.7.3 Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler adalah

1. Kegiatan ekstrakurikuler yang diberikan kepada siswa secara perorangan atau kelompok ditetapkan oleh sekolah berdasarkan minat siswa, tersedianya fasilitas yang diperlukan serta adanya guru atau petugas untuk itu, bilamana kegiatan tersebut memerlukannya

2. Kegiatan-kegiatan yang direncanankan untuk diberikan kepada siswa hendaknya diperhatikan keselamatannya dan kemampuan siswa serta kondisi sosial budaya setempat (Suryosubroto, 2009: 292)


(49)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan tata cara pengumpulan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis dan serasi / sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian deskriptif merupakan peneletian yang bertujuan mendeskripsikan, menggambarkan dan menjelaskan masalah yang diteliti secara sistematis. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan perilaku yang dapat diamati (Margono, 2010: 36).

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran tari sigeh penguten pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Perintis 2 Bandar Lampung dan dipilih karena dalam penelitian ini menjabarkan tentang segala informasi dan hasil dari pengamatan secara naturalistik, apa adanya, dan tidak ada manipulasi keadaan dan kondisi pada saat penilitian.


(50)

33

Adapun rancangan atau desain penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengamati kesiapan rencana kegiatan guru pada pembelajaran tari sigeh penguten sebelum memasuki langkah pelaksanaan pembelajaran.

2. Mengamati pembelajaran tari sigeh penguten dan metode apa sajakah yang digunakan dalam kegiatan ekstrakurikuler seni tari.

3. Mengamati aktivitas guru dan siswa serta kondisi yang terjadi pada pelaksanaan pembelajaran setiap pertemuan berdasarkan review kegiatan berupa foto, video serta catatan lapangan.

4. Menganalisis pembelajaran tari sigeh penguten setiap pertemuan.

3.2Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah pembelajaran tari sigeh penguten yang di lakukan di SMA Perintis 2 Bandar Lampung dalam pembelajaran ekstrakurikuler adalah siswa perempuan yang berjumlah tujuh orang, guru bidang studi seni budaya, dan ragam gerak tari sigeh penguten yaitu lapah tebeng, seluang mudik

hingga jong simpuh, merunduk, jong silo ratu, sembah, killat mundur, ngetir, samber melayang, gubuh gakhang, ngiyau bias, makuraccang, kenui melayang, ngerujung level tinggi, sabung melayang, tolak tebeng, belah hui, mempam bias, ngerujung level sedang, ngerujung level rendah, lipetto, jong simpuh sembah.


(51)

34

3.3Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dokumentasi dan tes praktik.

3.3.1 Observasi

Observasi dilaksanakan sebelum studi pendahuluan untuk mengetahui masalah yang akan diteliti, dan mengetahui keadaan subyek yang sebenarnya. Sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematikterhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Margono, 2010: 158). Observasi ini melibatkan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Observasi dilakukan secara observasi partisipan dengan cara mengambil bagian dari apa yang akan diamati. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, karena dilakukan oleh observer dengan ikut mengambil bagian dalam kehidupan orang-orang yang akan di observasi (Margono, 2010: 161). Observasi ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dengan cara melaksanakan pembelajaran seni tari di SMA Perintis 2 Bandar Lampung

3.3.2 Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil (Sugiyono, 2012:137). Wawancara ini dilakukan kepada siswa dan guru seni budaya,


(52)

35

wawancara dilakukan bertujuan untuk memperoleh data dari informan yaitu guru seni budaya dan pembimbing kegiatan ekstrakurikuler yang berupa pembelajaran tari.

3.3.3 Dokumentasi

Dokumentasi perlu dilakukan, karena data yang akan di peroleh akan lebih akurat, dokumen yang dikumpulkan yaitu berupa tulisan, gambar, dan video. Setelah mendapatkan hasil yang dikumpulkan dari observasi akan lebih akurat dengan didukung oleh catatan-catatan atau data dalam pembelajaran tari sigeh

penguten pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Perintis 2 Bandar Lampung.

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tambahan, berupa laporan maupun gambar ketika pembelajaran ekstrakurikuler berlangsung.

3.3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri, karena pada penelitian pengambilan data, observasi, dan dokumentasi dilakukan oleh peneliti itu sendiri. Materi yang diberikan adalah pokok bahasan tari sigeh penguten.

Dalam instrument penelitian digunakan panduan observasi, panduan wawancara, dan panduan dokumentasi.

1. Panduan observasi

Lembar observasi digunakan peneliti pada saat melakukan pengamatan di lapangan secara langsung, tentang apa yang dilihat peneliti.


(53)

36

2. Panduan wawancara

Lembar wawancara digunakan peneliti untuk mengumpulkan data – data tertulis dengan cara tanya jawab dengan guru seni budaya dan 7 siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari.

3. Panduan dokumentasi

Lembar dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa foto – foto ataupun video.

Tabel 3.1 Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran No Aspek Yang diamati

1 II A B C PEMBELAJARAN

1. Memeriksa kesiapan siswa 2. Melakukan kegiatan apersepsi KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan Materi Pelajaran

3. Menunjukan penguasaan materi pelajaran

4. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

5. Menyampaikan materi dengan jelas dan sesuai dengan hierarki belajar

6. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Pendekatan/ strategi pembelajaran

7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai

8. Melakukan pembelajaran secara runtut 9. Menguasai kelas

10.Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

11.Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif

12.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

Pemanfaatan sumber belajar/ media pembelajaran 13.Menggunakan media secara efektif dan efesien 14.Menghasilkan pesan yang menarik


(54)

37

D

E

F

III

Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa 16.Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 17.Menunjukan sikap terbukan terhadap respon siswa

18.Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Penilaian proses dan hasil belajar

19.Memantau kemajuan belajar selama proses

20.Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi/ tujuan Penggunaan bahasa

21.Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar 22.Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

PENUTUP

23.Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

24.Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/ pengayaan

(kunandar, 2007:97)

Tabel 3.2 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru

No Aspek yang dinilai P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 I 1. 2. II A. 3. 4. 5. B. 6. 7. 8. PRA PEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan siswa Melakukan kegiatan apersepsi KEGIATAN INTI

PEMBELAJARAN

Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi pelajaran

Menyampaikan materi dengan jelas

Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

Pendekatan/ strategi pembelajaran

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai Melaksanakan pembelajaran secara runtut

Melaksanakan pembelajaran pemodelan


(55)

38 9. C. 10. 11. D. 12. 13. E. 14. 15. F. 16. 17.

ragam gerak tari Sigeh Penguten

b. Menganalisis, guru memberikan pengarahan agar siswa menganalisis ragam gerak tari Sigeh

Penguten dengan berdiskusi

bersama kelompok.

c. Berlatih, guru membimbing dan mengarahkan siswa agar berlatih dengan sungguh-sungguh baik secara individu maupun berkelompok.

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Penilaian proses dan hasil belajar

Memantau kemajuan belajar selama proses

Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)

Penggunaan bahasa

Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

Penutup

Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan


(56)

39

Keterangan :

P.1 = Pertemuan pertama P.5 = Pertemuan kelima P.2 = Pertemuan kedua P.6 = Pertemuan keenam P.3 = Pertemuan ketiga P.7 = Pertemuan ketujuh P.4 = Pertemuan keempat P.8 = Pertemuan kedelapan Instrumen ini digunakan untuk mengamati aktivitas yang dilakukan guru pada saat sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung tiap pertemuan. Apabila telah dilakukan maka kolom-kolom ini akan diberi chek list sebagai penanda.

3.4Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara mengolah data yang telah diperoleh dari lapangan (Maryati dan Suryawati, 2007: 111). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah modifikasi dari Miles dan Huberman. Teknik tersebut antara lain :

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, membuat kategori dan membuang yang tidak perlu (Sugiyono, 2014:247). Data dalam penelitian ini, peneliti melakukan pemilihan data sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui pembelajaran tari sigeh penguten dalam kegiatan ekstrakuriler di SMA Perintis 2 Bandar Lampung. Pelaksanaan pembelajaran yaitu aktivitas yang dilakukan guru dan siswa, dan penilaian guru terhadap hasil belajar siswa.


(57)

40

2. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data dalam penelitian deskriptif kualitatif dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Penyajian data yang sering digunakan adalah dengan teks yang bersifat naratif (Sugiyono, 2014:249). Dalam penelitian ini, data-data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Penyajian data disusun untuk mendeskripsikan pembelajaran dan hasil pembelajaran tari sigeh

penguten pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Perintis 2 Bandar Lampung.

3. Penarikan Simpulan (Conclusion Drawing/Verivication)

Simpulan dalam penelitian dekriptif kualitatif adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan berupa gambaran atau deskripsi suatu obyek dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis, atau teori (Sugiyono, 2014:253). Simpulan dalam penelitian ini berupa deskripsi yaitu mengamati aktivitas siswa yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran tari sigeh penguten pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Perintis 2 Bandar Lampung.


(58)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh guru , maka dapat disimpulkan sebagai berikut

Perencanaan merupakan proses awal dalam melakukan penelitian, sebelum meneliti pelaksanaan pembalajaran ekstrakurikuler tari sigeh penguten di SMA Perintis 2 Bandar Lampung. Guru dalam melakukan kegiatan ekstrakurikuler tari, tidak menggunakan Rancangan Kegiatan Harian (RKH) pada proses pembelajaran ekstrakurikuler tari. Pelaksanaan merupakan kegiatan yang dilakukan pada proses pembelajaran tari sigeh penguten dalam kegiatan ekstrakurikuler tari pada setiap pertemuanya. Proses pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler tari sigeh penguten di SMA perintis 2 Bandar Lampung dilakukan pada jam sekolah berakhir.

Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru selama proses pembelajaran tari sigeh penguten yang berlangsung selama delapan kali pertemuan, yaitu metode pemodelan yaitu dengan membawa semua siswa ke dalam ruang seni untuk melakukan pembelajaran tari sigeh penguten, dan guru menjadi model untuk memperagakan gerak tari sigeh penguten dengan menggunakan iringan musik.


(59)

111

Demonstrasi dengan guru memperagakan ragam gerak tari sigeh penguten dan meminta siswa untuk mengikuti secara bersama-sama, dan latihan, yaitu dengan setiap siswa secara bersama menarikan tari sigeh penguten dengan menggunakan iringan musik. Metode pemodelan terlihat lebih efektif bagi siswa dikarenakan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari lebih termotivasi dengan guru yang memperagakan gerakan pada tari sigeh penguten dengan baik. Sehingga semua siswa berantusias untuk berlatih supaya dapat menari sigeh penguten dengan baik.

Dan hasil pembelajaran tari sigeh penguten pada siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni tari di SMA Perintis 2 Bandar Lampung dengan kriteria baik, karena siswa mampu menarikan tari sigeh penguten.

5.2 Saran

Untuk kepentingan penelitian, maka dapat disarankan sebagai berikut.

1. Diharapkan kepada siswa agar disiplin dalam proses pembelajaran berlangsung supaya waktu untuk belajar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

2. Diharapkan kepada siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan metode pemodelan dengan baik terutama pada aspek wirasa dalam menari supaya rasa atau ekspresi ketika menari dapat dinikmati oleh penikmat seni.

3. Diharapkan kepada siswa agar memerhatikan saat guru menyampaikan materi tari sigeh penguten, dan menumbuhkan rasa cinta terhadap tari tradisi.


(60)

112

4. Pentingnya Rancangan Kegiatan Harian (RKH) pada setiap proses pembelajaran esktrakurikuler seni tari agar pada setiap pertemuan nya dapat terstruktur dan lebih efektif.

5. Proses penilaian pada ekstrakurikuler harus diterapkan guna mengetahui sejauh mana siswa dapat berkembang dan mengetahui kemajuan siswa pada setiap proses dan pertemuanya.

6. Diharapkan pada sekolah agar memfasilitasi pada proses pembelajaran tari dengan dibuatkan ruangan khusus untuk digunakan praktik tari, sehingga akan mempermudah siswa dalam belajar tari


(61)

DAFTAR PUSTAKA

Fadlillah, M. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI,

SMP/MTs, & SMA/MA. Yogyakarta: PT Ar-ruzz Media.

Hamalik, Oemar. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Husamah. 2013. Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning. Jakarta: PT

Prestasi Pustaka.

Kodir, Abdul. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.

Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Maryati dan Suryawati, 2007. Pengolahan data. Jakarta :PT Bumi Aksara

Mustika, I Wayan, 2012. Tari Muli Siger. Bandar Lampung: Anugrah Utama

Raharja.

Mustofa, Arif, and Thobroni, 2011. Belajar dan Pembelajaran . Yogyakarta:

AR-Ruzz Media.

Purwanto, M. Ngalim. 2008. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: Rosda.

Roestiyah, N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :PT Rineka Cipta

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sugiyono, 2014. Teknik Analisis Data. Jakarta :CV Pustaka

Suryosubroto, 2011. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Trianto, 2010. Model Pembelajaran terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.


(1)

Keterangan :

P.1 = Pertemuan pertama P.5 = Pertemuan kelima P.2 = Pertemuan kedua P.6 = Pertemuan keenam P.3 = Pertemuan ketiga P.7 = Pertemuan ketujuh P.4 = Pertemuan keempat P.8 = Pertemuan kedelapan Instrumen ini digunakan untuk mengamati aktivitas yang dilakukan guru pada saat sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung tiap pertemuan. Apabila telah dilakukan maka kolom-kolom ini akan diberi chek list sebagai penanda.

3.4Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara mengolah data yang telah diperoleh dari lapangan (Maryati dan Suryawati, 2007: 111). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah modifikasi dari Miles dan Huberman. Teknik tersebut antara lain :

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, membuat kategori dan membuang yang tidak perlu (Sugiyono, 2014:247). Data dalam penelitian ini, peneliti melakukan pemilihan data sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui pembelajaran tari sigeh penguten dalam kegiatan ekstrakuriler di SMA Perintis 2 Bandar Lampung. Pelaksanaan pembelajaran yaitu aktivitas yang dilakukan guru dan siswa, dan penilaian guru terhadap hasil belajar siswa.


(2)

40

2. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data dalam penelitian deskriptif kualitatif dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Penyajian data yang sering digunakan adalah dengan teks yang bersifat naratif (Sugiyono, 2014:249). Dalam penelitian ini, data-data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Penyajian data disusun untuk mendeskripsikan pembelajaran dan hasil pembelajaran tari sigeh penguten pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Perintis 2 Bandar Lampung.

3. Penarikan Simpulan (Conclusion Drawing/Verivication)

Simpulan dalam penelitian dekriptif kualitatif adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan berupa gambaran atau deskripsi suatu obyek dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis, atau teori (Sugiyono, 2014:253). Simpulan dalam penelitian ini berupa deskripsi yaitu mengamati aktivitas siswa yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran tari sigeh penguten pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Perintis 2 Bandar Lampung.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh guru , maka dapat disimpulkan sebagai berikut

Perencanaan merupakan proses awal dalam melakukan penelitian, sebelum meneliti pelaksanaan pembalajaran ekstrakurikuler tari sigeh penguten di SMA Perintis 2 Bandar Lampung. Guru dalam melakukan kegiatan ekstrakurikuler tari, tidak menggunakan Rancangan Kegiatan Harian (RKH) pada proses pembelajaran ekstrakurikuler tari. Pelaksanaan merupakan kegiatan yang dilakukan pada proses pembelajaran tari sigeh penguten dalam kegiatan ekstrakurikuler tari pada setiap pertemuanya. Proses pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler tari sigeh penguten di SMA perintis 2 Bandar Lampung dilakukan pada jam sekolah berakhir.

Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru selama proses pembelajaran tari sigeh penguten yang berlangsung selama delapan kali pertemuan, yaitu metode pemodelan yaitu dengan membawa semua siswa ke dalam ruang seni untuk melakukan pembelajaran tari sigeh penguten, dan guru menjadi model untuk memperagakan gerak tari sigeh penguten dengan menggunakan iringan musik.


(4)

111

Demonstrasi dengan guru memperagakan ragam gerak tari sigeh penguten dan meminta siswa untuk mengikuti secara bersama-sama, dan latihan, yaitu dengan setiap siswa secara bersama menarikan tari sigeh penguten dengan menggunakan iringan musik. Metode pemodelan terlihat lebih efektif bagi siswa dikarenakan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari lebih termotivasi dengan guru yang memperagakan gerakan pada tari sigeh penguten dengan baik. Sehingga semua siswa berantusias untuk berlatih supaya dapat menari sigeh penguten dengan baik.

Dan hasil pembelajaran tari sigeh penguten pada siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni tari di SMA Perintis 2 Bandar Lampung dengan kriteria baik, karena siswa mampu menarikan tari sigeh penguten.

5.2 Saran

Untuk kepentingan penelitian, maka dapat disarankan sebagai berikut.

1. Diharapkan kepada siswa agar disiplin dalam proses pembelajaran berlangsung supaya waktu untuk belajar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

2. Diharapkan kepada siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan metode pemodelan dengan baik terutama pada aspek wirasa dalam menari supaya rasa atau ekspresi ketika menari dapat dinikmati oleh penikmat seni.

3. Diharapkan kepada siswa agar memerhatikan saat guru menyampaikan materi tari sigeh penguten, dan menumbuhkan rasa cinta terhadap tari tradisi.


(5)

4. Pentingnya Rancangan Kegiatan Harian (RKH) pada setiap proses pembelajaran esktrakurikuler seni tari agar pada setiap pertemuan nya dapat terstruktur dan lebih efektif.

5. Proses penilaian pada ekstrakurikuler harus diterapkan guna mengetahui sejauh mana siswa dapat berkembang dan mengetahui kemajuan siswa pada setiap proses dan pertemuanya.

6. Diharapkan pada sekolah agar memfasilitasi pada proses pembelajaran tari dengan dibuatkan ruangan khusus untuk digunakan praktik tari, sehingga akan mempermudah siswa dalam belajar tari


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Fadlillah, M. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI,

SMP/MTs, & SMA/MA. Yogyakarta: PT Ar-ruzz Media.

Hamalik, Oemar. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Husamah. 2013. Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning. Jakarta: PT

Prestasi Pustaka.

Kodir, Abdul. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia. Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Maryati dan Suryawati, 2007. Pengolahan data. Jakarta :PT Bumi Aksara

Mustika, I Wayan, 2012. Tari Muli Siger. Bandar Lampung: Anugrah Utama Raharja.

Mustofa, Arif, and Thobroni, 2011. Belajar dan Pembelajaran . Yogyakarta: AR-Ruzz Media.

Purwanto, M. Ngalim. 2008. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosda.

Roestiyah, N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :PT Rineka Cipta Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sugiyono, 2014. Teknik Analisis Data. Jakarta :CV Pustaka

Suryosubroto, 2011. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Trianto, 2010. Model Pembelajaran terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.