4. Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar
Di dalam kegiatan belajar-mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat
mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi adalah bermacam-macam. Tetapi untuk motivasi ekstrinsik
kadang-kadang tepat, dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai. Hal ini guru harus hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi
kegiatan belajar para anak didik. Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak menguntungkan perkembangan belajar siswa.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, yaitu:
a. Memberi Angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajar.
Angka-angka yang baik itu para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. Tetapi ada juga, bahkan banyak siswa belajar hanya ingin
mengejar pokoknya naik kelas saja. Ini menunjukkan motivasi yang dimiliki kurang berbobot bila dibandingkan dengan siswa-siswa yang
menginginkan angka baik. Namun demikian, semua itu harus diingat oleh guru bahwa pencapaian angka seperti itu belum merupakan hasil
belajar yang sejati, hasil belajar yang bermakna. Oleh karena itu, langkah selanjutnya yang ditempuh oleh guru adalah bagaimana cara
memberikan angka-angka dapat dikaitkan dengan values yang terkandung di dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para
siswa sehingga tidak sekedar kognitif saja tetapi juga keterampilan dan afeksinya.
b. Hadiah Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah
selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat
untuk sesuatu pekerjaan tersebut. c. Kompetisi Persaingan
Hal ini dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan individual maupun persaingan kelompok
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Memang unsur persaingan ini banyak dimanfaatkan di dalam dunia industri atau perdagangan,
tetapi juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa.
d. Ego-Involvement Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan
pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu
bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga
harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol
kebanggaan dan harga diri, begitu juga untuk siswa si subjek belajar. Para siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.
e. Memberi Ulangan Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada
ulangan. Oleh karena itu, member ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru adalah jangan terlalu
sering, karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam hal ini guru harus juga terbuka, maksudnya kalau ada ulangan harus
diberitahukan kepada siswanya.
66
f. Mengetahui Hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi
kemajuan akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi
pada diri siswa untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.
g. Pujian Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas
dengan baik perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupaka motivasi yang baik.
Oleh karena itu, supaya pujian ini merupakan motivasi maka pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk
66
Sardiman A.M., Interaksi Motivasi Belajar Mengajar…, hal. 92-93
suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
h. Hukuman Hukuman sebagai reinforcement yang negative tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu, guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.
i. Hasrat untuk Belajar Hasrat untuk belajar, berarti ada unsure kesengajaan ada maksyd
untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, apabila dibandingkan dengan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti
pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.
j. Minat Motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi
muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu
akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan. 2. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau.
3. Member kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik. 4. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.
k. Tujuan yang Diakui Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa akan
merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, dirasa sangat berguna dan menguntungkan
karena akan timbul gairah untuk terus belajar.
67
Disamping bentuk-bentuk motivasi yang telah diuraikan di atas, tentu masih banyak bentuk dan cara yang bisa dimanfaatkan. Hanya yang
penting bagi guru adanya bermacam-macam motivasi itu dapat dikembangkan dan diarahkan untuk dapat melahirkan hasil belajar yang
bermakna. Mungkin pada mulanya karena adanya sesuatu bentuk motivasi siswa itu rajin belajar, tetapi guru harus mampu melanjutkan
dari tahap rajin belajar itu bisa diarahkan menjadi kegiatan belajar yang bermakna sehingga hasilnya pun akan bermakna bagi kehidupannya.
5. Tujuan dan Fungsi Motivasi Belajar