Hubungan antara Financial Management Behavior dan Kecemasan Menghadapi

Tabel 4 Tabel Uji Linearitas Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara financial management behavior dengan kecemasan menghadapi masa pensiun memiliki hubungan yang linear, karena dari hasil uji linearitas diperoleh F = 1,373 dengan nilai signifikansi sebesar 0,235 p 0,05. Analisis Deskriptif 1. Variabel Financial Management Behavior Tabel 5 Kriteria Skor Financial Management Behavior No Interval Kategori F Mean Standar deviasi 1. 39 ≤ x ≤ 48 Sangat Tinggi 3 7,1 28,71 6,429 2. 30 ≤ x 39 Tinggi 17 40,5 3. 21 ≤ x 30 Rendah 18 42,9 4. 12 ≤ x 21 Sangat Rendah 4 9,5 ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. KECEMASAN FMB Between Groups Combined 2957.405 17 173.965 2.068 .050 Linearity 1109.907 1 1109.907 13.194 .001 Deviation from Linearity 1847.498 16 115.469 1.373 .235 Within Groups 2019.000 24 84.125 Total 4976.405 41 Data diatas menunjukkan tingkat financial management behavior dari 42 subjek yang berbeda, mulai dari tingkat rendah hingga tingkat yang sangat tinggi. Presentase untuk kategori sangat rendah adalah 9,5, kategori rendah 42,9, kategori tinggi sebesar 40,5 dan kategori sangat tinggi sebesar 7,1. Mean atau rata-rata yang diperoleh adalah 28,71 dengan standar deviasi sebesar 6,429. Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat financial management behavior pada karyawan PT. Nojorono Tobacco International berada pada tingkat yang rendah.

2. Variabel Kecemasan Menghadapi Masa Pensiun Tabel 6

Kriteria Skor Kecemasan Menghadapi Masa Pensiun No Interval Kategori F Mean Standar deviasi 1. 65≤ x ≤ 80 Sangat Tinggi 34,55 11,017 2. 50 ≤ x 65 Tinggi 6 14,3 3. 35 ≤ x 50 Rendah `10 23,8 4. 20 ≤ x 35 Sangat Rendah 26 61,9 Tabel di atas menunjukkan presentase tiap kategori yang ada. Kategori pertama yaitu kategori sangat rendah sebesar 61,9, kategori rendah 23,8, kategori tinggi 14,3 dan kategori sangat tinggi sebesar 0 dengan perolehan rata-rata atau mean sebesar 34,55 dengan standar deviasi 11,017. Kesimpulannya tingkat kecemasan menghadapi masa pensiun pada karyawan PT. Nojorono Tobacco International berada pada tingkat yang sangat rendah, yaitu sebesar 61,9. Uji Korelasi Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi product moment-Pearson dengan bantuan SPSS 16.0 didapatkan hubungan sebesar – 0,472 dengan sig. = 0,002 p 0,05. Hal ini menunjukkan adanya korelasi negatif yang signifikan antara financial management behavior dengan kecemasan menghadapi masa pensiun pada karyawan PT. Nojorono Tobacco International. Pada perhitungan uji korelasi ini selain untuk menghitung korelasi antar variabel juga dapat digunakan untuk menunjukkan berapa besar sumbangan variabel prediktor x terhadap variabel kriterium y. Nilai koefisiensi determinasi r 2 pada penelitian ini adalah 22,28, dimana hasil tersebut menunjukkan bahwa pola financial management behavior memiliki sumbangan sebesar 22,28 terhadap munculnya kecemasan menghadapi masa pensiun. Hasil analisis data dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 7 Tabel Uji Korelasi Correlations FMB KECEMASAN FMB Pearson Correlation 1 -.472 Sig. 2-tailed .002 N 42 42 KECEMASAN Pearson Correlation -.472 1 Sig. 2-tailed .002 N 42 42 PEMBAHASAN Hasil perhitungan korelasi Product Momment antara variabel financial management behavior dengan kecemasan menghadapi masa pensiun menunjukkan korelasi r = -0,472 dengan signifikansi sebesar 0,002 p 0,05. Data tersebut dapat diartikan bahwa antara variabel financial management behavior dengan kecemasan menghadapi masa pensiun memiliki hubungan negatif yang signifikan. Artinya, semakin tinggi tingkat financial management behavior pada karyawan PT. Nojorono maka semakin rendah tingkat kecemasannya dalam menghadapi masa pensiun. Demikian sebaliknya, jika tingkat financial management behavior semakin rendah maka tingkat kecemasan menghadapi masa pensiun akan semakin tinggi. Dengan kata lain financial management behavior berperan dalam munculnya kecemasan menghadapi masa pensiun. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa karyawan PT. Nojorono Tobacco International memiliki tingkat financial management behavior yang tergolong rendah 42,9 dan tingkat kecemasan menghadapi masa pensiunnya berada pada tingkat yang sangat rendah 61,9. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak. Karena berarti semakin tinggi tingkat financial management behavior semakin rendah tingkat kecemasan dalam menghadapi masa pensiun. Hasil analisis data juga mengungkapkan bahwa financial management behavior meniliki sumbangan sebanyak 22,28 terhadap munculnya kecemasan menghadapi masa pensiun, dan sisanya sebanyak 77,72 dipengaruhi oleh berbagai faktor lain seperti dukungan sosial,keadaan pribadi individu, serta perencanaan masa pensiun. Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Sages, Britt Cumbie 2013 yang menyebutkan bahwa kecemasan memiliki hubungan yang signifikan terhadap financial behavior pada mahasiswa yang hadir di Universitas besar Midwestern. Kemudian dukungan terhadap penelitian ini juga diberikan oleh Vento 2014 yang mengatakan bahwa cara terbaik mengurangi kecemasan dan kekhawatiran terhadap uang adalah dengan bekerja sama dengan konsultan keuangan. Dengan kata lain untuk mengurangi kecemasan adalah dengan memperbaiki perilaku finansial atau keuangan individu. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara variabel financial management behavior dengan variabel kecemasan menghadapi masa pensiun pada karyawan PT. Nojorono Tobacco International. 2. Financial management behavior atau perilaku pengelolaan keuangan pada karyawan PT. Nojorono Tobacco International tergolong pada kategori rendah dengan rata-rata sebesar 28,71. 3. Kecemasan menghadapi masa pensiun pada karyawan PT. Nojorono Tobacco International tergolong pada kategori sangat rendah dengan rata-rata 34,55. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh serta mengingat banyaknya keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: Bagi PT. Nojorono Tobacco International Agar pihak perusahaan mengadakan pelatihan pra-pensiun yang bertujuan untuk membekali para karyawan yang akan pensiun dengan ketrampilan untuk mengelola keuangan menjelang masa pensiun serta memberikan pelatihan atau seminar berwiraswasta bagi para karyawan yang ingin membuka lapangan pekerjaan sendiri pasca pensiun. Saran bagi karyawan PT. Nojorono Tobacco International 1. Agar para karyawan dapat meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan pribadinya sehingga timbulnya kecemasan menghadapi masa pensiun dapat diminimalisir. 2. Diharapkan para karyawan telah melakukan persiapan masa pra-pensiun meliputi perencanaan tabungan masa pensiun, rumah tinggal, maupun kesiapan mental menghadapi masa pensiun. Bagi peneliti selanjutnya 1. Penelitian ini masih terbatas hanya kepada variabel financial management behavior dan kecemasan menghadapi masa pensiun. Artinya masih banyak variabel lain yang turut serta dalam mempengaruhi timbulnya kecemasan menghadapi masa pensiun. Variabel-variabel lain yang direkomendasikan oleh penulis meliputi dukungan sosial, perencanaan masa pensiun, penghasilan, serta kondisi fisik individu. 2. Peneliti selanjutnya juga dapat memperluas sampel penelitian tidak terbatas pada karyawan pra-pensiun tapi meluas kepada karyawan yang sudah pensiun sehingga dapat memperkaya hasil penelitian. DAFTAR PUSTAKA Ariani, N., Bachtiar, M. 2008. Hubungan antara kecemasan dengan penyesuaian diri dalam menghadapi masa pensiun pada pegaawai negeri sipil. Naskah Publikasi. Universitas Islam Indonesia. Azwar, S. 2012. Penyusunan skala psokologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. _______. 2012. Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bungin, B. 2011.Metodologi Penelitian Kuantitatif edisi 2. Jakarta: Kencana Prenada Media. Copur, Z. Financial Management practices of college students from states with varying financial education mandates. Final Draft. Retrieved November 7, 2014,from http:www.nefe.orgPortals0WhatWeProvidePrimaryResearchPDFGutter_Fi nMgtPracticesofCollegeStudents_Final.pdf Dada, F.M., Idowu, I.A.Counselling strategies for managing pre-retirement anxiety among employees.Ilorin Journal of Education. Danim, S. 2007.Metode penelitian untuk ilmu-ilmu perilaku. Jakarta: Bumi Aksara. Dew, J., Xiao, J.J. 2011.The financial management behavior scale: development and validation. Journal of Financial Counseling and Planning, 3, 43.Retrieved September 3, 2014, from http:papers.ssrn.comsol3papers.cfm?abstract_id=2061265 Dowling, N.A., Courney, T., Hoiles, L. 2009. Financial management practices and money attitudes as determinants of financial problems and dissatisfaction in young male australian workers. Journal of Financial Counseling and Planning, vol 20, 2. Foster, T.W. 2008. Despression, anxiety, and attitide toward retirement as predictors of wellness for workers nearing retirement. Dissertation. Kent State University College and Graduate School of Education, Health, and Human Services. Handi, A.K., Mahastanti, L.A. 2012. Perilaku penggunaan uang: apakah berbeda untuk jenis kelamin dan kesulitan keuangan.Universitas Kristen Satya Wacana. Hilgert, M. A., Hogarth, J. M., Beverly, S. G. 2003. Household financial management: the connection between knowledge and behavior. Federal Reserve Bulletin,89, 309. Retrieved May 6, 2014, from http:www.usc.edudeptchepaIDApayspublicationshousehold_financial.pdf _____________________________________.2003. Patterns of Financial Behaviors : Implications for community educators and policy makers discussion draft.Federal Reserve Bulletin. Retrieved November 7, 2014, from