SISTIM PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA REPUBL

7/26/2016

SISTIM PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENURUT UUD 1945 | Forum Indonesiana

Beranda

Lowongan Kerja

Persembahan

RSS Entri | Comments RSS

Twitter Terbaru
Ternyata Inilah Rahasia
Dibalik Larisnya Brownies
Ollanda dlvr.it/Kdt9q5https://t.
co/xHHnS5byt74 months ago

  Cari

SISTIM PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA REPUBLIK

INDONESIA MENURUT UUD 1945
Posted on 3 Mei 2010 by andukot

Andukot Ismael
Mari Berteman

BAB I
PENDAHULUAN

Meta
Daftar
Masuk log
RSS Entri
RSS Komentar
WordPress.com

Share this blog

Pembagian  kekuasaan  pemerintahan  seperti  didapat  garis­garis  besarnya
dalam  susunan  ketatanegaraan  menurut  Undang­Undang  Dasar  1945  adalah

bersumber kepada susunan ketatanegaraan Indonesia asli, yang dipengaruhi besar
oleh  pikiran­pikiran  falsafah  negara  Inggris,  Perancis,  Arab,  Amerika  Serikat  dan
Soviet Rusia. Aliran pikiran itu oleh Indonesia dan yang datang dari luar, diperhatikan
sungguh­sungguh  dalam  pengupasan  ketatanegaraan  ini,  semata­mata  untuk
menjelaskan pembagian kekuasaan pemerintahan menurut konstitusi proklamasi.
Pembagian  kekuasaan  pemerintah  Republik  Indonesia  1945  berdasarkan
ajaran  pembagian  kekuasaan  yang  dikenal  garis­garis  besarnya  dalam  sejarah
ketatanegaraan  Indonesia;  tetapi  pengaruh  dari  luar;  diambil  tindakan  atas  tiga
Ikutiseperti  dikenal  dalam  sejarah  kontitusi  di
kekuasaan,  yang  dinamai  Trias  Politica, 
Eropa Barat dan amerika Serikat.

Ikuti “Forum
Indonesiana”

Ajaran  Trias  Politica  diluar  negeri  pada  hakikatnya  mendahulukan  dasar
pembagian  kekuasaan,  dan  pembagian  atas  tiga  cabang  kekuasaan  (Trias  Politica)
adalah  hanya  akibat  dari  pemikiran  ketatanegaraan  untuk  memberantas  tindakan
sewenang­wenang  pemerintah  dan  untuk  menjamin  kebebasan  rakyat  yang
//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js

Kirimkan setiap pos baru ke Kotak
terperintah.
(adsbygoogle =
window.adsbygoogle ||
[]).push({});

Masuk Anda.

Ajaran  Trias  Politika  dilahirkan  oleh  pemikir  Inggris  Jhon  Locke  dan  oleh
Bergabunglah dengan 50 pengikut
pemikir Perancis de Montesquieu dijabarkan dalam bukunya L’Espris des Lois, yang
lainnya
mengandung  maksud 
bahwa  kekuasaan  masing­masing  alat  perlengkapan  negara
atau lembaga negara yang menurut ajaran tersebut adalah :

Masukkan
alamat email Anda
a.  Badan legislatif, yaitu badan yang bertugas membentuk Undang­undang
b.  Badan  eksekutif  yaitu  badan  yang  bertugas  melaksanakan  undang­

undang

Daftarkan saya

data:text/html;charset=utf­8,%3Cdiv%20id%3D%22container%22%20style%3D%22text­align%3A%20left%3B%20vertical­align%3A%20top%3B%20margin%…

1/8

7/26/2016

SISTIM PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENURUT UUD 1945 | Forum Indonesiana
Buat
situs dengan
WordPress.com
c.  Badan 
judikatif, 
yaitu  badan  yang  bertugas  mengawasi  pelaksanaan

Undang­undang, memeriksa dan megadilinya.
BAB II

PEMBAHASAN
Sistem  ketatanegaraan  Republik  Indonesia  menurut  UUD  1945,  tidak
menganut  suatu  sistem  negara  manapun,  tetapi  adalah  suatu  sistem  khas  menurut
kepribadian  bangsa  indonesia,  namun  sistem  ketatanegaraan  Republik  indonesia
tidak  terlepas  dari  ajaran  Trias  Politica  Montesquieu.  Ajaran  trias  politica  tersebut
adalah  ajaran  tentang  pemisahan  kekuasaan  negara  menjadi  tiga  yaitu  Legislatif,
Eksekutif,  dan  Judikatif    yang  kemudian  masing­masing  kekuasaan  tersebut  dalam
pelaksanaannya  diserahkan  kepada  satu  badan  mandiri,  artinya  masing­masing
badan  itu  satu  sama  lain  tidak  dapat  saling  mempengaruhi  dan  tidak  dapat  saling
meminta pertanggung jawaban.
Apabila ajaran trias politika diartikan suatu ajaran pemisahan kekuasaan
maka  jelas  Undang­undang  Dasar  1945  menganut  ajaran  tersbut,  oleh  karena
memang dalam UUD 1945 kekuasaan negara dipisah­pisahkan, dan masing­masing
kekuasaan  negara  tersebut  pelaksanaannya  diserahkan  kepada  suatu  alat
perlengkapan negara.
Susunan  organisasi  negara  adalah  alat­alat  perlengkapan  negara  atau
lembaga­lembaga negara yang diatur dalam UUD 1945 baik baik sebelum maupun
sesudah  perubahan.  Susunan  organisasi  negara  yang  diatur  dalam  UUD  1945
sebelum perubahan yaitu :
(1)  Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

(2)  Presiden
(3)  Dewan Pertimbagan Agung (DPA)
(4)  Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
(5)  Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
(6)  Mahkmah Agung (MA)
Badan­badan  kenegaraan  itu  disebut  lembaga­lembaga  Negara.  Sebelum
perubahan UUD 1945 lembaga­lembaga Negara tersebut diklasifikasikan, yaitu MPR
adalah lembaga tertinggi Negara, sedangkan lembaga­lembaga kenegaraan lainnya
seperti presiden, DPR, BPK, DPA dan MA disebut sebagai lembaga tinggi Negara.
Sementara  itu  menurut  hasil  perubahan  lembaga­lembaga  negara  yang
terdapat dalam UUD 1945 adalah sebagai berikut:
(1)  Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
(2)  Presiden
(3)  Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
(4)  Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
(5)  Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
(6)  Mahkmah Agung (MA)
(7)  Mahkamah Konstitusi (MK)
Secara  institusional,  lembaga­lembaga  negara  merupakan  lembaga
kenegaraan  yang  berdiri  sendiri  yang  satu  tidak  merupakan  bagian  dari  yang  lain.

Akan  tetapi,  dalam  menjalankan  kekuasaan  atau  wewenangnya,  lembaga  Negara
tidak  terlepas  atau  terpisah  secara  mutlak  dengan  lembaga  negara  lain,  hal  itu
menunjukan bahwa UUD 1945 tidak menganut doktrin pemisahan kekuasaan.
Dengan  perkataan  lain,  UUD  1945  menganut  asas  pembagian  kekuasaan  dengan
menunjuk  pada  jumlah  badan­badan  kenegaraan  yang  diatur  didalamnya  serta
hubungan kekuasaan diantara badan­badan kenegaraan yang ada, yaitu;
A. Sebelum Perubahan
1.  MPR,  sebagai  pelaksana  kedaulatan  rakyat,  mempunyai  kekuasaan  untuk
menetapkan  UUD,  GBHN,  memilih  Presiden  dan  Wakil  Presiden  serta

data:text/html;charset=utf­8,%3Cdiv%20id%3D%22container%22%20style%3D%22text­align%3A%20left%3B%20vertical­align%3A%20top%3B%20margin%…

2/8

7/26/2016

SISTIM PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENURUT UUD 1945 | Forum Indonesiana
mengubah UUD
2.  Presiden,  yang  berkedudukan  dibawah  MPR,  mempunyai  kekuasaan  yang
luas yang dapat digolongkan kedalam beberapa jenis:

a.  Kekuasaan penyelenggaran pemerintahan;
b.  Kekuasaan  didalam  bidang  perundang  undangan,  menetapakn  PP,
Perpu;
c.  Kekuasaan dalam bidang yustisial, berkaitan dengan pemberian grasi,
amnesti, abolisi dan rehabilitasi;
d.  Kekuasaan  dalam  bidang  hubungan  luar  negeri,  yaitu  menyatakan
perang,  membuat  perdamaian  dan  perjanjian  dengan  Negara  lain,
mengangkat duta dan konsul.
3.  DPR,  sebagai  pelaksana  kedaulatan  rakyat  mempunyai  kekuasaan  utama,
yaitu  kekuasaan  membentuk  undang­undang  (bersama­sama  Presiden  dan
mengawasi tindakan presiden.
4.  DPA, yang berkedudukan sebagai badan penasehat Presiden, berkewajiban
memberikan jawaban atas pertanyaan presiden dan berhak mengajukan usul
kepada pemerintah
5.  BPK,  sebagai  “counterpart”  terkuat  DPR,  mempunyai  kekuasaan  untuk
memeriksa  tanggung  jawab  keuangan  Negara  dan  hasil  pemeriksaannya
diberitahukan kepada DPR.
6.  MA,  sebagai  badan  kehakiman  yang  tertinggi  yang  didalam  menjalankan
tugasnya tidak boleh dipengaruhi oleh kekuasaan pemerintah.
B. Setelah Perubahan

1.  MPR, Lembaga  tinggi  negara  sejajar  kedudukannya  dengan  lembaga  tinggi
negara  lainnya  seperti  Presiden,  DPR,  DPD,  MA,  MK,  BPK,  menghilangkan
kewenangannya  menetapkan  GBHN,  menghilangkan  kewenangannya
mengangkat  Presiden  (karena  presiden  dipilih  secara  langsung  melalui
pemilu),  tetap  berwenang  menetapkan  dan  mengubah  UUD,  susunan
keanggotaanya berubah, yaitu terdiri dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat
dan angota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih secara langsung melalui
pemilu.
2.  DPR,  Posisi  dan  kewenangannya  diperkuat,  mempunyai  kekuasan
membentuk UU (sebelumnya ada di tangan presiden, sedangkan DPR hanya
memberikan  persetujuan  saja)  sementara  pemerintah  berhak  mengajukan
RUU,  Proses  dan  mekanisme  membentuk  UU  antara  DPR  dan  Pemerintah,
Mempertegas fungsi DPR, yaitu: fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi
pengawasan sebagai mekanisme kontrol antar lembaga negara.
3.  DPD,  Lembaga  negara  baru  sebagai  langkah  akomodasi  bagi  keterwakilan
kepentingan  daerah  dalam  badan  perwakilan  tingkat  nasional  setelah
ditiadakannya  utusan  daerah  dan  utusan  golongan  yang  diangkat  sebagai
anggota  MPR,  keberadaanya  dimaksudkan  untuk  memperkuat  kesatuan
negara  Republik  Indonesia,  dipilih  secara  langsung  oleh  masyarakat  di
daerah  melalui  pemilu,  mempunyai  kewenangan  mengajukan  dan  ikut

membahas RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan
daerah, RUU lain yang berkait dengan kepentingan daerah.
4.  BPK, Anggota  BPK  dipilih  DPR  dengan  memperhatikan  pertimbangan  DPD,
berwenang  mengawasi  dan  memeriksa  pengelolaan  keuangan  negara
(APBN)  dan  daerah  (APBD)  serta  menyampaikan  hasil  pemeriksaan  kepada
DPR dan DPD dan ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum, berkedudukan
di  ibukota  negara  dan  memiliki  perwakilan  di  setiap  provinsi,  mengintegrasi
peran  BPKP  sebagai  instansi  pengawas  internal  departemen  yang
bersangkutan ke dalam BPK.
5.  Presiden,  Membatasi  beberapa  kekuasaan  presiden  dengan  memperbaiki
tata  cara  pemilihan  dan  pemberhentian  presiden  dalam  masa  jabatannya
serta  memperkuat  sistem  pemerintahan  presidensial,  Kekuasaan  legislatif
sepenuhnya  diserahkan  kepada  DPR,  Membatasi  masa  jabatan  presiden
maksimum  menjadi  dua  periode  saja,  Kewenangan  pengangkatan  duta  dan
menerima  duta  harus  memperhatikan  pertimbangan  DPR,  kewenangan
pemberian  grasi,  amnesti  dan  abolisi  harus  memperhatikan  pertimbangan
DPR, memperbaiki syarat dan mekanisme pengangkatan calon presiden dan
wakil presiden menjadi dipilih secara langsung oleh rakyat melui pemilu, juga
mengenai pemberhentian jabatan presiden dalam masa jabatannya.
6.  Mahkmah Agung,  Lembaga  negara  yang  melakukan  kekuasaan  kekuasaan

kehakiman,  yaitu  kekuasaan  yang  menyelenggarakan  peradilan  untuk
menegakkan  hukum  dan  keadilan  [Pasal  24  ayat  (1)],  berwenang  mengadili

data:text/html;charset=utf­8,%3Cdiv%20id%3D%22container%22%20style%3D%22text­align%3A%20left%3B%20vertical­align%3A%20top%3B%20margin%…

3/8

7/26/2016

SISTIM PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENURUT UUD 1945 | Forum Indonesiana
pada  tingkat  kasasi,  menguji  peaturan  perundang­undangan  di  bawah
Undang­undang  dan  wewenang  lain  yang  diberikan  Undang­
undang.dibawahnya  terdapat  badan­badan  peradilan  dalam  lingkungan
Peradilan  Umum,  lingkungan  Peradilan  Agama,  lingkungan  Peradilan  militer
dan lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN), badan­badan lain yang
yang  fungsinya  berkaitan  dengan  kekuasaan  kehakiman  diatur  dalam
Undang­undang seperti : Kejaksaan, Kepolisian, Advokat/Pengacara dan lain­
lain.
7.  Mahkamah  Konstitusi,  Keberadaanya  dimaksudkan  sebagai  penjaga
kemurnian  konstitusi  (the  guardian  of  the  constitution),  Mempunyai
kewenangan:  Menguji  UU  terhadap  UUD,  Memutus  sengketa  kewenangan
antar lembaga negara, memutus pembubaran partai politik, memutus sengketa
hasil pemilu dan memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan
pelanggaran  oleh  presiden  dan  atau  wakil  presiden  menurut  UUD,  Hakim
Konstitusi  terdiri  dari  9  orang  yang  diajukan  masing­masing  oleh  Mahkamah
Agung,  DPR  dan  pemerintah  dan  ditetapkan  oleh  Presiden,  sehingga
mencerminkan  perwakilan  dari  3  cabang  kekuasaan  negara  yaitu  yudikatif,
legislatif, dan eksekutif.

Atas dasar itu, UUD 1945 meletakan asas dan ketentuan­ketentuan yang
mengatur  hubungan­hubungan  (kekuasaan)  diantara  lembaga­lembaga  negara
tersebut. Hubungan –hubungan itu adakalanya bersifat timbal balik dan ada kalanya
tidak bersifat timbal balik hanya sepihak atau searah saja.

BAB III
KESIMPULAN
Sistem  pembagian  kekuasaan  di  negara  Republik  Indonesia  jelas
dipengaruhi  oleh  ajaran  Trias  Politica  yang  bertujuan  untuk  memberantas  tindakan
sewenang­wenang penguasa dan untuk menjamin kebebasan rakyat.
Undang­undang  Dasar  1945  menganut  ajaran  Trias  Politica  karena
memang dalam UUD 1945 kekuasaan negara dipisah­pisahkan, dan masing­masing
kekuasaan negara terdiri dari Badan legislatif, yaitu badan yang bertugas membentuk
Undang­undang, Badan eksekutif yaitu badan yang bertugas melaksanakan undang­
undang,  Badan  judikatif,  yaitu  badan  yang  bertugas  mengawasi  pelaksanaan
Undang­undang, memeriksa dan megadilinya
Menurut UUD 1945 penyelenggaran negara pelaksanaannya diserahkan
kepada  suatu  alat  perlengkapan  negara  seperti  Majelis  Permusyawaratan  Rakyat
(MPR),  Presiden,  Dewan  Perwakilan  Rakyat  (DPR),  Dewan  Perwakilan  Daerah
(DPD),  Badan  Pemeriksa  Keuangan  (BPK),  Mahkmah  Agung  (MA),  Mahkamah
Konstitusi (MK).
Lembaga­lembaga  negara  merupakan  lembaga  kenegaraan  yang  berdiri
sendiri  yang  satu  tidak  merupakan  bagian  dari  yang  lain.  Akan  tetapi,  dalam
menjalankan  kekuasaan  atau  wewenangnya,  lembaga  Negara  tidak  terlepas  atau
terpisah secara mutlak dengan lembaga negara lain, hal itu menunjukan bahwa UUD
1945  tidak  menganut  doktrin  pemisahan  kekuasaan,  dengan  perkataan  lain,  UUD
1945 menganut asas pembagian kekuasaan dengan menunjuk pada jumlah badan­
badan  kenegaraan  yang  diatur  didalamnya  serta  hubungan  kekuasaan  diantara
badan­badan kenegaraan yang ada.
Sistem pembagian kekuasan yang di anut oleh Republik Indonesia saat ini
tidak  tertutup  kemungkinan  akan  berubah  sesuai  dengan  kebutuhan  masyarakat
Indonesia,  dengan  di  amandemen  UUD  1945  tahun  1999­2004  menunjukan
terjadinya perubahan dalam penyelenggaraan negara, namun semua itu tetap dalam
kerangka kedaulatan rakyat diatas segalanya.
DAFTAR PUSTAKA
1.  C.S.T. Kansil, Ilmu Negara, Jakarta, PT. Pradnya Paramita, 2007

data:text/html;charset=utf­8,%3Cdiv%20id%3D%22container%22%20style%3D%22text­align%3A%20left%3B%20vertical­align%3A%20top%3B%20margin%…

4/8

7/26/2016

SISTIM PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENURUT UUD 1945 | Forum Indonesiana
2.  Abdy Yuhana, Sistem Ketatanegaraan Indonesia Pasca Perubahan UUD 1945,
Bandung, Fokusmedia, 2007
3.  Soehino, Hukum Tatanegara, Yogyakarta, Liberty, 1985
Tentang iklan­iklan ini

Like this:
Twitter

Facebook 5

Lagi

Terkait

EKSISTENSI POLITIK DAN
HUKUM DALAM
MENJALANKAN SISTEM
dalam "Hukum"

KBRI Protes Sebutan "Indon" di
Harian Malaysia
dalam "Politik"

Pengakuan Agama Khonghucu
di Indonesia
dalam "Umum"
Filed under: Tata Negara Ditandai: | Kekuasaan Negara, Pembagian Kekuasaan, Tata
Negara,Trias Politica, UUD 1945

« Cyber Sex dalam Persepsi Kejahatan Mayantara Buat Karikatur Sederhana dengan
Software Photoshop »

30 Tanggapan
ade smooths, on 31 Mei 2010 at 7:47 PM said:

hebat abang…..like this
tlong penjabaran tentang MPR, DPR, dan DPDny lebih jelas lagi
ok
Balas
YAYAT, on 12 Oktober 2011 at 5:33 PM said:

ya, tolong penjabaran tenteng MPR,DPR,DAN DPDNYA MENJADI
JELAS JANGAN SEPOTONG SEPOTONG
Balas

data:text/html;charset=utf­8,%3Cdiv%20id%3D%22container%22%20style%3D%22text­align%3A%20left%3B%20vertical­align%3A%20top%3B%20margin%…

5/8

7/26/2016

SISTIM PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENURUT UUD 1945 | Forum Indonesiana
Anonymous, on 22 November 2013 at 8:23 AM said:

Ga zebo
Balas
lia, on 18 Oktober 2010 at 8:53 PM said:

tolong artikel ttg “SIFAT PEMERINTAHAN” RI menurut UUD 1945, Konstitusi
RIS dan UUDS 1950­nya dong.. buat tugas nih.. supaya lbih lngkap lg ya.. thx
Balas
ngobrolislami, on 17 Januari 2011 at 3:18 PM said:

sebenarnya islam mempunyai pandangan yang lebih luas dari nasionalis
kunjungi blog saya ya
http://www.ngobrolislami.wordpress.com
ferry
Balas
ira royani, on 18 Maret 2012 at 9:07 AM said:

em………. gitu dech
Balas
Anonymous, on 24 Februari 2013 at 6:53 PM said:

hemmmmmzzz………
dewi, on 27 Januari 2011 at 2:53 PM said:

thanks…….@
Balas
jaka, on 26 Februari 2011 at 5:33 AM said:

SEKARANG KEDAULATAN ADA DI TANGAN PENGUSAHA YANG
BERKUASA BUKAN DI RAKYAT
Balas
Nanang Kusnadi, on 3 Maret 2011 at 7:27 PM said:

Mohon penjelasan pak !
Pada Buku Pendidikan kewarganegaraan kelas IV sd dijelaskan bahwa
1. Mahkmah Agung ( MA ),adalah Badan negara yang melakukan kekuasaan
kekuasaan kehakiman,
sedangkan
2. Mahkamah Konstitusi ( MK ), adalah Lembaga negara yang melakukan kekuasaan
kekuasaan kehakiman.
jadi yang benar yang mana Mahkmah Agung itu Badan atau Lembaga
Balas
Anonymous, on 30 Maret 2012 at 10:19 AM said:

mahkamah agung itu lembaga,
Balas
Sutrisno Hadi, on 5 Maret 2011 at 10:19 PM said:

Silahkan berkarya dengan tulisan anda, akan membawa wacana bagi
pembaca. SELAMAT…..
Balas
dayu, on 13 Maret 2011 at 9:42 PM said:

knpa d indonesia trias politika’a pmbagian ,, pdhal sbnerna ajran mounteqiue
adlh pmisahan???

data:text/html;charset=utf­8,%3Cdiv%20id%3D%22container%22%20style%3D%22text­align%3A%20left%3B%20vertical­align%3A%20top%3B%20margin%…

6/8

7/26/2016

SISTIM PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENURUT UUD 1945 | Forum Indonesiana
Balas
dayu, on 13 Maret 2011 at 9:43 PM said:

thanks yaa???
sngat mmbantu tugas* saya… Tp tlong d jwb ptnyaan sya y??
Balas
aaaa, on 17 April 2011 at 1:11 PM said:

chapeeeee decccccccccccccccc
Balas
baso amin, on 3 Desember 2011 at 12:28 PM said:

dg adax materi ini,shingga menambah wawasan saya tentang pembagian
kekuasaan. Hax sj z sdikit bingung yg mengatakan UUD45 tdk mengandung doktrin
pemisahan kekuasaan. Spt apakah doktrin pemisahan kekuasaan itu?
Balas
haris widodo, on 15 Januari 2012 at 8:48 PM said:

ini yang saya cari. Thanks
Balas
SISTEM PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENURUT
UUD 1945 « SESUKAKITA.WORDPRESS.COM, on 30 Januari 2012 at 11:31 PM said:

[…] sumber Share this:TwitterFacebookLike this:SukaBe the first to like this post.
Umpan RSS komentar […]
Balas
Admin ­ Full Download, on 4 Maret 2012 at 9:06 PM said:

Thanks sob…
Balas
Anonymous, on 2 Juni 2012 at 9:57 AM said:

bagaimana dengan kewenangan badan eksekutif dalam pemberian
grasi,amnesti,dan rehabilitasi??
Balas
Anonymous, on 6 November 2012 at 5:02 PM said:

SARAP , BANYAK AMAT
Balas
Anonymous, on 2 Maret 2013 at 4:32 PM said:

kau yg sarap
Balas
J, on 3 Desember 2012 at 11:21 AM said:

T
Balas
Anonymous, on 24 Februari 2013 at 6:53 PM said:

hemmmmmmmmmmm
Balas
Pendidikan Kewarganegaraan # | Zaenal Afandi, on 2 April 2013 at 9:00 PM said:

[…] Sumber : https://andukot.wordpress.com/2010/05/03/sistim­pembagian­
kekuasaan­negara­republik­indonesia­menurut… […]

data:text/html;charset=utf­8,%3Cdiv%20id%3D%22container%22%20style%3D%22text­align%3A%20left%3B%20vertical­align%3A%20top%3B%20margin%…

7/8

7/26/2016

SISTIM PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENURUT UUD 1945 | Forum Indonesiana
Balas
Anonymous, on 3 November 2013 at 6:19 PM said:

terima kasih ya,atas penjabarannya soal pkn saya tentang UUD jadi,mudah.
fajrin vanessa milhardi.
jambi
Balas
yg saya lihat saat ini, hukum negara sedang semeraut. gak bisa bersandar pada
kekuasaan atau jabatanny masing? karna yg tampak hanya bukti penyalah
gunaan pada jabatanny, dmana bentuk jabatan di jadikan jembatan untuk
memper kaya diri, dan saya sangat kha, on 24 November 2013 at 11:50 AM said:

https://google.com.
Balas
Soniqtwibisone, on 28 November 2013 at 8:06 PM said:

Aq mw tx tolong di blz y…..
1.Anggota MPR adalah DPR dan…..
2.DPR mempunyai kekuasaan membentuk UU bersama­sama dengan…..
3.Lembaga negara yang berwenang memeriksa dan memutus permohonan kasasi
adalah…..
3 no ja….. Makasih y atas infox
Balas
bosarbow, on 25 April 2014 at 4:10 AM said:

jadi Indonesia tdk menganut sistem trias politica ya? tapi menganut sistem
setengah­setengah ya..sistem inilah yg disebut sistem Pancasila!
Balas
kirito, on 25 September 2014 at 2:55 PM said:

mana penjelasannya tentak KY min? kok gak ada :3
Balas

Tinggalkan Balasan
Ketikkan komentar di sini...

Blog di WordPress.com. Tema Digg 3 Column.

data:text/html;charset=utf­8,%3Cdiv%20id%3D%22container%22%20style%3D%22text­align%3A%20left%3B%20vertical­align%3A%20top%3B%20margin%…

8/8