PENGAJARAN BAHASA JERMAN BERBASIS KOMPETENSI
1
Oleh: Sulis Triyono
2
A. Pendahuluan
Pendekatan pengajaran bahasa senantiasa bertujuan untuk mendekatkan situasi pengajaran bahasa kepada situasi nyata yang berorientasi pada kebermaknaan. Pada pengajaran keterampilan
berbahasa terlihat adanya upaya menciptakan situasi nyata tersebut dengan terintegrasinya
pengajaran keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis menjadi satu kesatuan keterampilan yang utuh. Dengan pendekatan pengajaran diharapkan dapat memberikan
pertumbuhan penguasaan keterampilan berbahasa asing secara lebih pragmatis. Di samping itu, diharapkan siswa sejak dini sudah terlibat pada proses komunikasi yang merupakan esensi dari
keberadaan bahasa. Komunikasi yang dimaksud adalah berupa komunikasi secara lisan maupun tulisan. Dengan demikian, pengajaran keterampilan bahasa harus dilaksanakan secara terpadu
yang mengkaitkan pembelajaran keterampilan bahasa tulis dan bahasa lisan menjadi satu keterampilan berbahasa yang terpadu. Semua keterampilan berbahasa tadi, harus dikembangkan
menjadi satu keterampilan secara lengkap dan harus mengandung aspek fungsi, nosi, situasi, konteks dan makna.
Walaupun demikian, proses belajar mengajar yang telah direncanakan dengan sebaik- baiknya tersebut tidak semua membuahkan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Hal itu dapat
disebabkan oleh adanya berbagai hal, antara lain dapat disebabkan oleh adanya faktor psikologis siswa yaitu adanya perbedaan motivasi, minat, bakat, dan kecerdasan baik kecerdasan
intelektual, emosional, spiritual maupun kecerdasan sosial. Juga dapat disebabkan oleh faktor linguistik dan faktor nonlinguistik. Dengan demikian, dalam proses belajar mengajar pada
keempat keterampilan bahasa asing tersebut, sebaiknya ikut diperhitungkan aspek-aspek yang dimungkinkan turut menentukan keberhasilan siswa dalam belajarnya, agar dapat dicapai hasil
belajar yang lebih optimal. Pengaruh hasil belajar tersebut, dalam tulisan ini akan diangkat sebagai isu pokok pada
pengajaran bahasa Jerman berbasis kompetensi. Untuk itu, perlu dikemukakan permasalahan yaitu apakah pengajaran bahasa Jerman berbasis kompetensi tersebut?
1
Makalah Seminar Nasional dengan Tema „Reaktualisasi Pengajaran Bahasa Asing di Indonesia“ pada tanggal 7 Agustus 2004 di Cine Club FBS Universitas Negeri Yogyakarta.
2
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman FBS UNY.
2
B. Model Pengajaran Bahasa Jerman Terintegrasi