Metode Perancangan Sistem T1 672005185 Full text

Algoritma quick sort terdiri dari empat langkah utama: 1. Jika struktur data terdiri dari 1 atau 0 elemen yang harus diurutkan, kembalikan struktur data itu apa adanya. 2. Ambil sebuah elemen yang akan digunakan sebagai pivot point poin poros. Biasanya elemen yang paling kiri. 3. Bagi struktur data menjadi dua bagian – satu dengan elemen-elemen yang lebih besar daripada pivot point, dan yang lainnya dengan elemen-elemen yang lebih kecil dari pada pivot point. 4. Ulangi algoritma secara berulang recursive terhadap kedua paruh struktur data.

3. Metode Perancangan Sistem

Dalam perancangan aplikasi ini, metode yang digunakan adalah Waterfall Model. Waterfall model pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce tahun 1970. Waterfall model merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran sistem yang linier. Output dari setiap tahap merupakan input bagi tahap berikutnya. Model ini telah diperoleh dari proses rekayasa lainnya dan menawarkan cara pembuatan perangkat lunak secara lebih nyata. Model ini melibatkan tim SQA Software Quality Assurance dengan lima tahapan yang memungkinkan adanya perbaikan pada setiap tahapan dan kemudian akan dievaluasi secara teliti guna mendapatkan hasil yang maksimal. Tahapan model ini meliputi : definisi kebutuhan, desain, implementasi dan testing unit, operasi, dan maintenance [7]. Gambar 2 merupakan gambar tahapan yang harus dilakukan dalam Waterfall Model. Definisi Kebutuhan Desain sistem dan software Implementasi dan testing unit Integrasi dan testing sistem Operasi dan maintenance Gambar 2 Pemodelan Waterfall [8] Tahap-tahap yang dilakukan dalam Waterfall Model untuk aplikasi penerjemah kata Indonesia – Inggris – Jepang ini adalah : 6 1. Analisis Kebutuhan dan pendefinisiannya Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan pengumpulan materi-materi yang dibutuhkan. Materi tersebut meliputi kebutuhan fungsi-fungsi dari penerjemah kata. Aplikasi ini hanya digunakan untuk menerjemahkan arti kata. Kebutuhan lainnya meliputi kosakata bahasa Jepang, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. 2. Perancangan sistem dan perangkat lunak Setelah proses penelitian selesai dan sudah mendapatkan materi yang lengkap tentang kebutuhan pembuatan aplikasi, maka tahap selanjutnya adalah melakukan perancangan sistem yang akan dibuat sesuai dengan hasil penelitian. 3. Implementasi dan unis testing Tahap selanjutnya adalah melakukan implementasi dari rancangan sistem. Implementasi dilakukan dengan cara menerjemahkan ke dalam bahasa pemrograman. Hasil perancangan langsung diuji untuk mengetahui kekurangan atau kesalahan pada sistem yang dibangun. 4. Integrasi dan Pengujian sistem Integrasi sistem diperlukan supaya sistem dapat berjalan seutuhnya dan dapat segera diuji secara menyeluruh. 5. Pengoperasian dan perawatan Tahap terakhir adalah pengoperasian dan perawatan terhadap aplikasi sistem yang telah dibangun. Model kebutuhan meliputi Diagram Use Case dan Diagram Aktivitas: Diagram Use Case Diagram Use Case merupakan salah satu diagram untuk memunculkan aspek perilaku sistem. Masing-masing diagram use case menunjukkan sekumpulan use case, aktor dan hubungannya. Diagram use case digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasi, dan mendokumentasi kebutuhan perilaku sistem. Diagram-diagram use case merupakan pusat pemodelan perilaku sistem, subsistem, dan kelas [9]. Pada perancangan aplikasi penerjemah kata ini, dapat diketahui fungsi yang harus dimiliki oleh aplikasi yang dibangun serta user yang terdapat dalam sistem. Diagram use case sistem dapat dilihat pada Gambar 3. 7 Gambar 3 Use Case Diagram Perancangan Sistem Di dalam use case diagram pada Gambar 3 terdapat satu user, yaitu pengguna aplikasi. Pengguna aplikasi akan melakukan terjemahan kata maka yang harus dilakukan yaitu memasukkan kata, dan memilih pilihan bahasaIndonesia- Inggris, Indonesia-Jepang, begitu juga sebaliknya. Selanjutnya jika pengguna aplikasi ingin memilih menu info, maka pengguna bisa langsung memilih menu tersebut tanpa melakukan hal lain. Diagram Aktifitas Diagram ini untuk menunjukkan aliran aktifitas di sistem. Diagram ini adalah pandangan dinamis terhadap sistem. Diagram ini penting untuk memodelkan fungsi sistem dan menekankan pada aliran kendali di antara objek- objek [9]. 8 Gambar 4 Activity Diagram User Gambar 4 menggambarkan aktifitas-aktifitas yang terjadi dalam hak akses user. Aktifitas-aktifitas tersebut adalah Userpengguna melakukan start program, maka system akan merespon dengan menampilkan halaman utama. Pada halaman utama terdapat Textbox untuk memasukkan kata, dan checkbox untuk melakukan pemilihan bahasa yang akan di terjemahkan. Setelah selesai memasukkan kata dan memilih pilihan bahasa, maka sistem akan melakukan proses pencarian kata. Apabila kata yang dicari sudah ditemukan, maka sistem akan menampilkan hasil terjemahan kepada User. Model analisis mempunyai output berupa Diagram Kelas dan Diagram Sequence: 9 Diagram Kelas Diagram ini menunjukkan sekumpulan kelas, interface, dan kolaborasi dan keterhubungannya. Diagram kelas ditujukan untuk pandangan statik terhadap sistem [9]. Class Diagram digunakan untuk menampilkan kelas-kelas yang ada dalam perancangan sistem aplikasi penerjemah bahasa Jepang-Indonesia serta memberikan gambaran tentang aplikasi dan relasi-relasi yang ada di dalamnya. Diagram kelas dari perancangan sistem aplikasi penerjemah kata Jepang- Indonesia ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 5 Class Diagram Keterangan : Fungsi dari class Kamus adalah untuk mengkompilasi program ketika pertama kali dijalankan. Fungsi dari class KamusScreen adalah untuk tampilan aplikasi. Class KamusScreen mempunyai hubungan dengan class BaseScreen yaitu sebagai extend. Class KamusScreen juga mempunyai hubungan dengan class Kamus dengan relasi hubungan 1 dan 1 . Fungsi dari class BaseScreen adalah untuk membuat tampilan aplikasinya. Fungsi dari class KamusLib adalah untuk membuat pencarian dari kata yang dimasukkan ke aplikasi. class KamusLib mempunyai hubungan dengan class KamusScreen dengan relasi hubungan 1 dan n sebagai aggregation, yaitu class KamusLib merupakan bagian dari class KamusScreen. 10 Diagram Sequence Diagram ini menunjukkan interaksi yang terjadi antar objek. Diagram ini menekankan pada basis keberurutan waktu dari pesan-pesan yang terjadi [9]. Berikut akan ditampilkan beberapa sequence diagram yang ada pada perancangan sistem aplikasi penerjemah kata, misalnya dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Gambar 6 Sequence Diagram Cari arti Kata Gambar menunjukkan diagram sequence dari perancangan sistem aplikasi penerjemah kata yang menjelaskan interaksi yang terjadi saat proses mencari kata. Dimana User harus memasukkan kata terlebih dahulu, setelah itu memilih pilihan bahasa Dari-Ke. Kata tersebut dimasukkan ke dalam kontrol aplikasi untuk diproses dalam program. Setelah menemukan arti kata yang dicari, maka hasil terjemahan tersebut ditampilkan ke pengguna aplikasi. Pada aplikasi ini menggunakan database dalam bentuk teks, sehingga membuat aplikasi menjadi ringan dan cepat diakses. Hal ini dilakukan agar teks yang dibaca dari file tersebut dapat diubah sesuai kebutuhan tanpa harus merubah 11 source code program [3] . Pembuatan file teks dibagi menjadi enam. Pembagian file teks dilakukan untuk memudahkan dan mempercepat pencarian kata. File teks disimpan dengan format .txt untuk file teks yang menyimpan kata dalam bahasa indonesia dan artinya dalam bahasa inggris, seperti terlihat pada Gambar 7. agaknya its seems, probably agama religion agamais religious agamawi characterized by religion agan to intend, to tempt agar so that, in order to Gambar 7 Database bahasa Indonesia - Inggris . Dalam perancangan aplikasi diperlukan interface dalam penggunaannya. Perancangan interface pada bagian ini akan menjadi dasar untuk pembuatan tampilan aplikasi yang akan dibuat. Desain interface meliputi: 1. Desain Menu Utama Desain Menu Utama berupa informasi yang dapat diberikan oleh sistem. Pada perancangan sistem ini, informasi yang diperoleh berupa kata. Desain dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 3.13 Desain Menu Utama Translate Kata Gambar 8 Form hasil Terjemahan 2. Desain Hasil Terjemahan Desain Hasil Terjemahan yaitu tampilan yang berisi hasil terjemahan sesuai dengan kata yang dimasukkan oleh penggunauser. Desain dapat dilihat pada gambar 7. Kata : Indonesia Inggris Jepang Indonesia Inggris Jepang Menu 12 Hasil Terjemahan Gambar 9 Form hasil Terjemahan Algoritma quick sort atau biasa yang disebut Divide and Conquer memiliki cara kerja masing-masing. Cara kerja Divide yaitu memilah rangkaian data menjadi dua sub-rangkaian A[p…q-1] dan A[q+1…r] dimana setiap elemen A[p…q-1] adalah kurang dari atau sama dengan A[q] dan setiap elemen pada A[q+1…r] adalah lebih besar atau sama dengan elemen pada A[q]. A[q] disebut sebagai elemen pivot. Perhitungan pada elemen q merupakan salah satu bagian dari prosedur pemisahan. Sedangkan Conquer adalah mengurutkan elemen pada sub-rangkaian secara rekursif Pada algoritma quick sort, langkah ”kombinasi” tidak di lakukan karena telah terjadi pengurutan elemen–elemen pada sub array. A B C D E F G H I J Gambar 10 Ilustrasi cara kerja algoritma quick sort Pada gambar 10 menerangkan bahwa dimisalkan terdapat 10 kata yang berawalan A-J yang sudah diurutkan sesuai dengan abjad dan kata yang akan dicari yaitu kata yang berawalan huruf “C” maka cara kerja dari algoritma ini adalah membagi jumlah tengah dari banyaknya kata yang ada. Jika terdapat 10 kata, maka akan menghasilkan kata tengah yaitu kata yang memiliki awalan E dan F. Maka kata dengan awalan huruf “C” berada sebelum kata berawalan E, maka akan dengan otomatis kata tersebut dibagi menjadi dua bagian dari A-E dan cara kerja ini akan diulang terus menerus sampai menemukan kata yang dicari.

4. Hasil dan Pembahasan