4
merupakan
firewall
yang mempunyai dua antarmuka.
Firewall
berhubungan dengan jaringan
internet
melalui antarmuka eth0 dan berhubungan dengan jaringan
private
melalui antarmuka eth1 [5].
Gambar 2 Skema
Firewall
Dalam Jaringan [5]
Pada topologi
star
, semua perangkat yang ada di dalam jaringan tidak terhubung secara langsung
peer to peer
namun harus melalui perangkat pusa kendali yang dapat berupa
switch
atau HUB. Pada topologi
star
, koneksi yang terganggu antara suatu
node
dan
hub
tidak mempengaruhi jaringan. Jika hub terganggu rusak maka semua
node
yang di hubungkan ke
hub
tersebut tidak dapat saling berkomunikasi.
Node
adalah Titik suatu koneksi atau sambungan dalam jaringan, sedangkan hub berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dan
meneruskan kesemua komputer yang terhubung dengan hub. Jika satu komputer
ingin mengirimkan data ke komputer lainnya maka data tersebut dikirimkan ke
switch
terlebih dahulu, yang kemudian meneruskannya ke komputer tujuan [9].
Gambar 3 Topologi
Star
3. Analisis Kebutuhan dan Perancangan Sistem
Perancangan
backup link
dengan metode
failover
dipakai metode penelitian
life cycle
.
Life cycle
merupakan proses untuk membangun sebuah model dari sebuah sistem berdasar pada kebutuhan
user
. Setiap
phase
dalam
life cycle
pada pengembangan jaringan, dibutuhkan pada setiap bagian dengan kesesuaian bisnis dan kebutuhan teknis dari setiap institusi untuk memenuhi
kebutuhan utama pada sebuah institusi atau lembaga [10].
5
Gambar 4 Metode
Life Cycle
Tahap
prepare
dilakukan analisis terhadap kebutuhan
user
di SMA Kristen 1 Salatiga. Perencanaan
plan
infrastruktur IT
hardware
,
software
yang berjalan dan digunakan di SMA Kristen 1
.
Tahap
design
yang harus memperhatikan masalah
performance
agar sistem yang baru harus lebih baik dari sistem
yang lama di SMA Kristen 1 Salatiga. Analisis terhadap sistem yang lama dapat membantu untuk mengetahui secara menyeluruh permasalah dan strategi
pengembangan ke depan dari sistem yang dikerjakan. Implementasi dari perancangan sistem dilakukan instalasi, konfigurasi, dan integrasi sistem.
Melakukan pengawasan terhadap pengoperasian
backup link
dengan metode
failover
sebagai tahapan perbaikan
.
Sebuah masukan pada saat
implement
dan
operate
akan bermanfaat pada
optimize
untuk melakukan
redesign
,
reconfiguration
dan perubahan yang perlu dilakukan tanpa merubah kebutuhan awal dari tujuan
project
tersebut.
Gambar 5 Sistem Jaringan yang Sudah Ada
6
Gambar 5 merupakan jaringan
internet
yang lama tanpa menggunakan
backup link
. Topologi yang dipakai untuk membangun sistem yang lama di SMA Kristen 1 Salatiga adalah topologi
star
. Berdasarkan sistem yang sudah ada di SMA Kristen 1 Salatiga menggunakan dua jalur ISP, yaitu SPEEDY sebesar 512
kbps dan BMPNET 64 kbps. Kedua jaringan
Internet
ini digunakan untuk jaringan LAN
yang terpisah, SPEEDY ke LAN Guru dan BMPNET ke LAN
Siswa. Untuk jaringan LAN Siswa menggunakan PC
Router
Mikrotik yang masih satu paket sewa dengan BMPNET.
Gambar 6 Sistem Jaringan dengan
Backup Link
Gambar 6 menunjukkan kondisi jaringan yang dimiliki oleh SMA Kristen 1 Salatiga telah menggunakan teknologi
backup link
dengan metode
failover
. PC
Router
terdapat empat
network interface card
yaitu eth0 yang terhubung dengan jaringan LAN
Guru, eth3 yang terhubung dengan LAN Siswa, eth1 yang
terhubung dengan ISP pertama SPEEDY dan eth2 yang terhubung dengan ISP kedua BMPNET. Metode yang digunakan untuk
backup link
dengan metode
failover
dengan tipe
active-active
. Gambar 7 merupakan rancangan
backup link
dengan kedua
gateway
dalam kondisi
active
, dengan SPEEDY sebagai
primary gateway
akan melayani akses
internet
pada LAN Guru dan hanya mem-
backup
akses
internet
ke LAN Siswa saat
gateway
BMPNET mengalami gangguan. Untuk
secondary gateway
yaitu BMPNET akan mem-
backup
akses internet ke LAN Siswa dan akan melayani akses
internet
ke LAN Siswa saat
gateway
SPEEDY mengalami gangguan. Dengan kondisi
gateway secondary
bekerja dan tidak menunggu sampai
gateway
utama
down connection
atau
failed.
7
Gambar 7
Activeactive Failover
dengan Dua
Gateway
Aktif
Gambar 8
ActiveActive Failover
dengan SPEEDY
Down
Gambar 8 terdapat ISP SPEEDY dan BMPNET menghubungkan dua LAN yaitu Guru dan Siswa melalui PC
router.
Pada saat SPEEDY mengalami kegagalan koneksi atau
down connection,
maka BMPNET mem-
backup
akses ke
internet
mengambil alih akses internet dari LAN Siswa dan Guru. BMPNET hanya akan melayani akses
internet
di LAN Guru pada saat kondisi SPEEDY mengalami
down connection.
Dengan kondisi
down
digambarkan dengan garis putus-putus, sedangkan untuk kondisi
upactive
dengan garis tanpa putus-putus. Semua koneksi dari LAN Guru dan Siswa akan melalui BMPNET sampai
SPEEDY sudah
upactive
kembali, maka akan kembali pada kondisi normal.
8
Gambar 9
ActiveActive Failover
dengan BMPNET
Down
Gambar 9 terdapat ISP SPEEDY dan BMPNET menghubungkan dua LAN yaitu Guru dan Siswa melalui PC
router.
Pada saat BMPNET mengalami kegagalan koneksi atau
down connection,
maka SPEEDY akan mem-
backup
akses ke
internet
mengambil alih beban kerja dari LAN Siswa dan Guru. SPEEDY hanya akan melayani akses
internet
di LAN Siswa pada saat kondisi BMPNET mengalami
down connection.
Dengan kondisi
down connection
digambarkan dengan garis putus-putus, sedangkan untuk kondisi
upactive
dengan garis tanpa putus-putus. Semua koneksi dari LAN Guru dan Siswa akan melalui SPEEDY sampai BMPNET sudah
upactive
kembali, maka akan kembali pada kondisi normal.
4. Hasil dan Analisis