2. Aspek kejiwaan Aspek ini meliputi aspek-aspek yang abstrak tidak terlihat dan ketahuan
dari luar, misalnya cara berpikir, sikap dan minat. Aspek ini memberi suasana jiwa yang melatarbelakangi seseorang merasa gembira maupun sedih, mempunyai
semangat yang tinggi atau tidak dalam bekerja, berkemauan keras dalam mencapai cita-cita atau tidak, mempunyai rasa sosial yang tinggi atau tidak, dan
lain-lain. Aspek ini dipengaruhi oleh tenaga-tenaga kejiwaan yaitu: cipta, rasa, dan karsa.
3. Aspek kerohaniahan yang luhur Aspe
k “roh” mempunyai unsur tinggi di dalamnya terkandung kesiapan manusia untuk merealisasikan hal-hal yang paling luhur dan sifat-sifat yang paling
suci. Aspek ini merupakan aspek kejiwaan yang lebih abstrak yaitu filsafat hidup dan kepercayaan. Ini merupakan sistem nilai yang telah meresap dalam
kepribadian, memberikan corak pada seluruh kehidupan individu. Bagi yang beragama aspek inilah yang memberikan arah kebahagiaan dunia maupun
akhirat.
13
Aspek inilah yang memberikan kualitas pada kedua aspek lainnya.
D. Ciri-ciri Kepribadian Muslim
Citra orang yang berkepribadian muslim terdapat pada muslim sejati. Muslim yang meleburkan secara keseluruhan kepribadian dan eksistensinya ke
13
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: al- Ma’arif,
1989, hal. 67
dalam Islam.
14
Kepribadian muslim merupakan identitas yang dimiliki seseorang sebagai ciri khas dari keseluruhan tingkah laku sebagai muslim, baik ditampilkan
secara lahiriah maupun sikap batinnya. Hal itulah yang memunculkan keunikan pada seseorang yang biasa disebut ciri. Ciri dapat berupa sikap, sifat maupun
bentuk fisik yang melekat pada pribadi seseorang muslim yang benar-benar beriman kepada Allah.
Adapun menurut
Usman Najati,
ciri-ciri kepribadian
muslim diklasifikasikan dalam 9 bidang perilaku yang pokok,
15
yaitu: 1.
Sifat-sifat berkenaan dengan akidah Yaitu beriman kepada Allah, para Rasul-Nya, kitab-kitab-Nya,
malaikat, hari akhir, kebangkitan dan perhitungan, surga dan neraka, hal yang gaib dan qadar.
16
2. Sifat-sifat berkenaan dengan ibadah Ibadah dalam pengertian umum adalah segala yang disukai dan diridlai
Allah.
17
Hal ini meliputi menyembah Allah, melaksanakan kewajiban- kewajiban shalat, berpuasa, zakat, haji, berjihad di jalan Allah dengan harta
dan jiwa, bertakwa kepada Allah, mengingat-Nya melalui dzikir, doa dan membaca al-
Qur’an.
14
Abul A’la Maududi, Menjadi Muslim Sejati, terj. Ahmad Baidhawi, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000, hal. 140
15
Muhammad Usman Najati, Al- Qur’an dan Ilmu Jiwa, terj. Ahmad Rofi’ Usmani,
Bandung: Pustaka, 1997, hal. 257
16
I Muhammad Usman Najati, op. cit., hal. 258
17
ibid hal 258
3. Sifat-sifat yang berkenaan dengan hubungan social Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas dari orang lain, saling
membutuhkan dalam hidupnya. Sifat-sifat sosial ini meliputi bergaul dengan baik, dermawan, bekerjasama, tidak memisahkan diri dari kelompok, suka
memaafkan, mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran. 4. Sifat-sifat yang berkenaan dengan hubungan kekeluargaan
Hal ini meliputi berbuat baik kepada orang tua dan kerabat, pergaulan yang baik antara suami dan istri, menjaga dan membiayai keluarga.
5. Sifat-sifat moral Keadaan yang menimpa hati manusia selalu berubah-ubah. Pada jiwa
manusia ada dorongan nafsu dan syahwat yang kadang-kadang terpengaruh Sang Khalik. Untuk itu seorang muslim harus memiliki sifat- sifat: sabar,
lapang dada, adil, menepati janji, baik terhadap Allah maupun manusia, rendah diri, istiqomah dan mampu mengendalikan hawa nafsu.
6. Sifat-sifat emosional dan sensual Meliputi: cinta kepada Allah, takut akan azab Allah, tidak putus asa
akan rahmat Allah, senang berbuat baik kepada orang lain, menahan dan mengendalikan kemarahan, tidak dengki pada orang lain, dan lain- lain.
18
18
ibid hal 258
7. Sifat-sifat intelektual dan kognitif Intelektual dan kognitif berhubungan dengan akal. Akal dalam
pengertian Islam bukanlah otak. Akal ada tiga unsur yaitu: pikiran, perasaan dan kemauan. Akal merupakan alat yang menjadikan manusia dapat melakukan
pemilihan antara yang betul dan salah. Allah selalu memerintahkan manusia untuk menggunakan akalnya agar dapat memahami fenomena alam semesta
ini.
19
Sifat-sifat yang berhubungan dengan ini adalah memikirkan alam semesta, menuntut ilmu , tidak bertaqlid buta, memperhatikan dan meneliti
realitas, menggunakan alas an dan logika dalam berakidah.
20
8. Sifat-sifat yang berkenaan dengan kehidupan praktis dan professional Islam sangat menekankan setiap manusia untuk memakmurkan bumi
dengan cara memanfaatkan karunia yang telah diberikan kepadanya. Di
samping itu manusia dituntut untuk beramal shaleh dan bekerja sebagai kewajiban yang harus dilakukan setiap manusia sesuai dengan kapasitas dan
kemampuan dirinya.
21
Dalam bekerja, manusia harus bertanggung jawab atas pekerjaannya. Sifat-sifat yang berkenaan dengan kehidupan praktis dan
professional ini meliputi tulus dalam bekerja, bertanggung jawab, berusaha dan giat dalam upaya memperoleh rizki dari Allah.
19
Djamaluddin Ancok, Psikologi Islami, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995, hlm. 158
20
Abdul Aziz Ahyadi, op. cit., hlm. 12
21
Mustaq Ahmad, Etika Bisnis dalam Islam, Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2001, hlm. 10.
9. Sifat-sifat fisik Keseimbangan kebutuhan tubuh dan jiwa merupakan kepribadian yang
serasi dalam Islam.
22
Jadi, kebutuhan tubuh atau jasmani perlu diperhatikan karena berpengaruh pada jiwa seseorang. Pepatah mengatakan bahwa dalam
tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Hal- hal yang berkaitan dengan sifat-sifat fisik adalah kuat, sehat, bersih dan suci dari najis.
Ciri-ciri tersebut merupakan gambaran kepribadian yang lengkap, utuh, matang, mantap dan sempurna. Citra kepribadian itulah yang dibentuk oleh agama
Islam sehingga menemukan kebahagiaan dunia dan akhirat yang merupakan tujuan hidup setiap manusia.
E. Faktor-faktor Pembentuk Kepribadian Muslim