PLN Kelas B TUGAS 2
POLITIK LUAR NEGRI
Anak Agung Dharma Perwita (2012330030)
Muhammad Fariz Syahir (2012330031)
Ananda Denira Prameswari (2012330052)
Nabila Gharmadyuti (2012330056)
Helmi Mohammad Alfriandi (2012330102)
Pramaditya Azhar (2011330128)
Kelas : B
Jawaban dari pertanyaan mengenai krisis rudal di Cuba.
Jawaban no.1
Krisis rudal di Cuba merupakan sebuah krisis dimana Uni Soviet
melakukan sebuah instalasi militer berupa penempatan beberapa
unit rudal di Cuba yang terletak di sekitar United States. Dalam hal
ini, penempatan rudal di Cuba tersebut sangat mengancam
keamanan United States karena, Uni Soviet melakukan instalasi
tersebut dengan tujuan untuk mengancam United States, dan
secara tidak langsung Uni Soviet menguji pemerintahan baru yang
dipimpin oleh John F Kennedy. Untuk mencegah terjadinya
peluncuran rudal tersebut maka United States membuat sebuah
Executive Committee (EXCOM) dengan tujuan untuk mencari sebuah
politik luar negri yang paling tepat dalam menangani kasus ini.
EXCOM membuat beberapa opsi dalam membentuk sebuah
kebijakan tersebut, opsi tersebut adalah:
Serangan berupa serangan udara yang akan dilakukan sebelum
rudal tersebut diluncurkan.
Serangan udara yang lebih besar untuk melawan kekuatan udara
Uni Soviet.
Melakukan invasi bagi Cuba.
Melakukan sebuah quarantine atau blokade di kawasan perairan
Cuba.
Penyelesaian kasus dnegan cara diplomasi.
Jawaban no.2
Para anggota yang tergabung dalam EXCOM memandang kasus krisis rudal di Cuba
dengan pandangan yang berbeda-beda. Para anggota EXCOM pada awalnya selalu
beranggapan bahwa air force merupakan satu-satunya cara yang paling tepat dalam
mengakhiri kasus ini. Namun Kennedy dan beberapa temannya mencoba berfikir
lebih lanjut, dimana jika United States melakukan sebuah serangan udara maka Uni
Soviet dapat dengan mudahnya melancarkan serangan ke markas besar NATO yang
terletak di Berlin. Beberapa rekan Kennedy juga menyumbangkan beberapa kebijakan
lainnya seperti adanya tindakan quarantine atau blokade di perairan sekitar Cuba dan
penyelesaian masalah secara diplomasi dimana United States akan membongkar
instalasi militer berupa penempatan rudal di kawasan Turkey yang dapat mengancam
Uni Soviet.
Jawaban no.3
a) Menurut kami, faktor yang mempengaruhi persepsi mereka terhadap kasus krisis
rudal di Cuba dapat dibagi menjadi faktor suasana dan faktor afektif berupa
kepribadian para anggota EXCOM. Suasana yang gempar dan mencekam
sangatlah mempengaruhi cara pandang mereka terhadap kasus ini, dimana hal
tersebut dapat memicu tingkat emosional para anggota EXCOM dalam proses
pembuatan kebijakan. Selain itu, faktor afektif yang menunjukan bahwa
kepribadian orang berbeda-beda juga mempengaruhi persepsi mereka atas kasus
ini. Ada anggota EXCOM yang tidak bisa bertindak sesuai dengan prosedur
pembuatan kebijakan yang rasional, dimana kepribadian orang tersebut yang
memiliki percaya diri tinggi cukup mendominasi fikiran orang tersebut dalam
membentuk sebuah kebijakan.
b) Faktor yang mempengaruhi sikap para anggota EXCOM yaitu pemikiran mereka
mengenai pengambilan kebijakan yang paling tepat serta faktor afektif berupa
suasana pada saat proses pembuatan kebijakan yang memperngaruhi emosi serta
psikologis mereka. Pada saat proses pembuatan kebijakan tersebut suasana
sangatlah gempar para anggota EXCOM terlihat panik serta ketakutan, hal
tersebut membuat tingkat emosional mereka meningkat pada saat proses
pembuatan kebijakan. Suasana tersebut juga mempengaruhi psikologis Kennedy
dan para anggota EXCOM lainnya dimana mereka terlihat sangat panik dalam
menghadapi kasus ini.
c) Terlihat beberapa faktor afektif yang mempengaruhi penilaian para anggota
EXCOM dalam memilih kebijakan mana yang paling tepat dalam menghadapi
kasus ini. Kepribadian masing-masing anggota EXCOM yang berbeda-beda
sangat mempengaruhi penilaian mereka terhadap kebijakan yang paling rasional
dalam mengatasi kasus ini. Salah satu contohnya, ada beberapa anggota EXCOM
yang merasa bahwa United States merupakan negara yang dapat melakukan
segalanya, namun dalam hal melakukan politik luar negri, banyak aspek yang
harus kita pertimbangkan. Beberapa anggota EXCOM bersi keras menyetujui
tindakan serangan udara dilanjutkan invasi terhadap Cuba, namun apabila hal
tersebut dilakukan makan banyak korban akan dihasilkan dalam gerakan tersebut,
dan terdapat kemungkinan besar dimana Uni Soviet akan balas dendam dengan
cara melakukan serangan terhadap markas besar NATO yang terdapat di Berlin.
Selain itu suasana yang mencekam ikut mempengaruhi tingkat emosi para anggota
EXCOM pada saat pembentukan kebijakan tersebut.
Jawaban no.4
Dengan banyaknya anggota yang turut membantu mencari opsi serta pembuatan
kebijakan yang rasional, maka suara yang akan diberikan pun semakin beragam. Para
anggota EXCOM memiliki suara yang berbeda-beda dalam upaya membuat sebuah
kebijakan dalam menangani kasus ini. Beberapa anggota EXCOM membuat sebuah
kelomok kecil dalam keanggotaannya dalam upaya mengajukan pendapat mereka
yang sama, hal tersebut dilakukan dalam upaya mempengaruhi pemikiran Kennedy.
Selain itu, self interest sangatlah mendominasi pemikiran mereka dalam membuat
sebuah opsi bagi pembuatan kebijakan yang akan dilakukan Kennedy. Untungnya,
Kennedy merupakan seorang pemimpin yang bijaksana, ia tselalu mendengar
pendapat dari bawahannya namun ia mencetuskan bahwa pengambil keputusan adalah
ia sendiri, hal ini membatasi ruang gerak para anggota EXCOM untuk mencetuskan
sebuah kebijakan yang takutnya tidak rasional. Maka dari itu para anggota EXCOM
tidak dapat melancarkan sebuah kebijakan yang mereka buat sendiri, melainkan hanya
memberikan opsi-opsi atas pembentukan kebijakan yang paling rasional.
Jawaban no.5
Ada banyak opsi dalam mengatasi kasus ini, namun kita dapat menambil beberapa
opsi penting yang terus diungkap pada saat proses pembuatan kebijakan tersebut.
Pada awalnya Kennedy memberikan tiga opsi bagi usahanya mengakhiri krisis rudal
di Cuba ini. Opsi tersebut adalah:
Melakukan quarantine atau blokade di sepanjang perairan di kawasan sekitar
Cuba dengan tujuan untuk melakukan pemeriksaan bagi setiap kapal yang akan
memasuki Cuba. Apabila kapal tersebut membawa senjata atau rudal, maka kapal
tersebut akan dikembalikan dan tidak diizinkan untuk melanjutkan perjalanan ke
Cuba.
Melakukan air strike dengan usahanya untuk mengusir Uni Soviet dari Cuba.
Serangan udara tersebut akan dilakukan sebelum Uni Soviet beres melakukan
instalasi rudal tersebut.
Secara diplomasi melalui sidang PBB dan embargo terhadap Cuba. Ada scene
dengan setting ruang PBB dimana Adlai Stevenson sedang melakukan sebuah
diplomasi dengan duta besar Cuba dan Uni Soviet mengenai instalasi rudal
tersebut. Setelah menunjukan beberapa bukti yang disangkal oleh duta besar Uni
Soviet, akhirnya cara ini bukanlah cara yang terbaik.
Para anggota EXCOM menyetujui adanya tindakan quarantine, yang juga merupakan
kesepakatan dari konsensus yang dilakukan di OAS. Dimana akhirnya Kennedy pun
menjalankan tindaknannya tersebut, namun setelah selang beberapa hari ternyata
tindakan tersebut tidak lah menjadi kebijakan yang menghasilkan solusi terbaik. Ada
enam kapal Uni Soviet yang enggan beranjak dari perairan Cuba, hal tersebut
membuat United States panik dan mengangkat air strike menjadi DEFCON 2. Namun
seiring menjelangnya waktu, Kenny dan Bob mendapatkan surat berisikan informasi
mengenai rudal United States di Turkey. Mengingat hal itu, mereka langsung
mengajukan sebuah kebijakan dimana demi kepentingan keamanan United States,
United States akan melucuti instalasi rudal yang mereka buat di Turkey dengan
balasan dimana Uni Soviet akan melucuti instalasi rudal yang telah mereka buat di
Cuba. Maka dari itu kebijakan terakhir yang digunakaan dalam upaya mengakhiri
konflik ini adalah:
Pelucutan instalasi rudal United States yang diletakan di Turkey yang dilakukan
selama enam bulan setelah pelucutan instalasi rudal di Cuba oleh Uni Soviet. Hal
itu akan dilakukan dengan balasan bahwa Uni Soviet harus sevepatnya melucuti
instalasi rudal yang mereka lakukan di Cuba. Hal ini dilakukan oleh Bob dengan
cara berdiplomasi dengan kedutaan besar Uni Soviet yang ditunjukan di scene
terakhir sebelum United States merayakan kemenangan atas politik luar negri
yang telah mereka lakukan.
Jawaban no.6
a) John F Kennedy merupakan seorang pemimpin yang bijak, dia selalu
bertindak dengan segala pertimbangan. Untuk memastikan bawahanbawahannya Kennedy dan para ajudan berkalaborasi dalam melakukan sebuah
tindakan. Kennedy membagi ajudan-ajudan ke dalam berbagai sektor dimana
mereka ditugaskan untuk memonitor segala kegiatan yang dilakukan. Kennedy
membuat sebuah kebijakan bahwa segala tindakan hanya boleh dilakukan
apabila ada perintah khusus dari dia, namun Kennedy tidak menutup dirinya
untuk bertanya kepada orang lain serta mengumpulkan informasi sebanyakbanyaknya dalam upaya membuat kebijakan yang paling rasional.
b) Selama proses pembuatan kebijakan tersbut, kami melihat bahwa Dean turut
aktif berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan tersebut. Namun partisipasi
yang dilakukan oleh LeMay mengancam opsi-opsi yang telah dibuat oleh
Kennedy, dia selalu memaksakan kehendaknya untuk melakukan serangan
udara untuk mengatasi konflik ini. Dean tidak berfikir apa yang akan terjadi
kedepannya dimana hampir seluruh anggota EXCOM berfikiran bahwa hal
tersebut akan menimbulkan peperangan yang hebat yang akan memicu
terjadinya Perang Dunia III serta membahayakan markas besar NATO yang
terdapat di Berlin. Kami merasa bahwa tindakan Dean hanyalah
mementingkan self interest saja dimana hal tersebut dirasa kurang rasional
dalam upaya pembuatan kebijakan yang rasional.
Jawaban no.7
Perhitungan yang menjadi tolak ukur kesuksesan kebijakan yang dikeluarkan
Kennedy dibantu oleh para anggota EXCOM adalah penyelesaian konflik krisis rudal
di Cuba tanpa adanya sebuah aksi peperangan. Keberhasilan Kennedy juga dilihat dari
tindakan Uni Soviet yang setuju melucuti instalasi rudal mereka di Cuba dengan
proses diplomasi yang tidak merugikan kedua belah pihak. Banyak faktor yang
mempengaruhi keberhasilan United States, antara lain:
Sikap Kennedy yang bijak, dimana ia selalu mencari jalan keluar yang paling
menguntungkan bagi pembuatan kebijakan yang paling rasional.
Partisipasi para anggota EXCOM dalam mencari opsi bagi pembuatan kebijakan
tersebut.
Faktor kognitif serta afektif yang turut mempengaruhi proses pembuatan
kebijakan.
Jawaban no.8
Ada banyak peran dalam pembuatan kebijakan ini yang mengambil keputusan secara
rasional dan mempertimbankan cost and benefits yang ada dari opsi-opsi yang
terbentuk. Namun kami mengangkat contoh bahwa Bob merupakan orang yang selalu
mempertimbangkan cost and benefits dari segala opsi-opsi yang tersedia. Bob selalu
mempertimbankan resiko yang dimunculkan atas kebijakan yang dipilih oleh
Kennedy. Namun kami menganggap bahwa orang yang paling rasional adalah
Kennedy. Dia selalu haus akan informasi dimana hal ini ditunjukan oleh sikapnya
yang selalu menanyakan pendapat-pendapat dari bawahannya, para anggota EXCOM
untuk mencari solusi dari kasus yang ia hadapi. Kennedy selalu mempertimbangkan
cost and benefits dari tindakan yang ia lakukan, maka dari itu ia tidak pernah secarat
terburu-buru mengambil sebuah keputusan. Dan orang yang menurut kami tidak
mengikuti prosedur pembuatan kebijakan yang rasional adalah LeMay, hal tersebut
kami simpulkan dengan sifatnya yang bersi tegas atas pendapat yang ia keluarkan.
LeMay memiliki pendapat bahwa United States merupakan negara yang dapat
melakukan apapun sesuka mereka, hal tersebut ditunjukan dari percaya diri yang ia
miliki dimana ia berfikiran bahwa serangan udara merupakan kebijakan yang paling
rasional dan hal tersebut tidak akan gagal dilakukan. LeMay tidak memikirkan
bagaimana hubungan Uni Soviet dan United States di masa yang akan datang apabila
serangan udara tersebut dilancarkan.
Jawaban no.9
Faktor kognitif dan afektif sangatlah mempengaruhi pembuatan kebijakan yang
rasional. Faktor kognitif yang memiliki kaitan dengan proses pengambilan informasi
sangatlah berpengaruh terhadap opsi-opsi yang akan disediakan guna mencari
kebijakan yang paling rasional. Bila dikaitkan dengan kasus tersebut, faktor kognitif
sangat mempengaruhi kebijakan yang akan Kennedy buat, hal tersebut dilihat dari
proses pengambilan informasi yang ia lakukan dengan cara terus menanyakan
bawahannya, anggota EXCOM, mengenai pendapat serta informasi terbaru yang
mereka miliki upaya menampung opsi-opsi yang tersedia bagi pembentukan sebuah
kebijakan yang paling rasional. Semakin baik proses pengambilan informasi
dilakukan maka hasil yang akan dikeluarkan berupa kebijakan pun akan menjadi lebih
rasional. Maka dari itu, faktor kognitif sangatlah mempengaruhi hasil akhir dari
pembuatan kebijakan yang rasional.
Anak Agung Dharma Perwita (2012330030)
Muhammad Fariz Syahir (2012330031)
Ananda Denira Prameswari (2012330052)
Nabila Gharmadyuti (2012330056)
Helmi Mohammad Alfriandi (2012330102)
Pramaditya Azhar (2011330128)
Kelas : B
Jawaban dari pertanyaan mengenai krisis rudal di Cuba.
Jawaban no.1
Krisis rudal di Cuba merupakan sebuah krisis dimana Uni Soviet
melakukan sebuah instalasi militer berupa penempatan beberapa
unit rudal di Cuba yang terletak di sekitar United States. Dalam hal
ini, penempatan rudal di Cuba tersebut sangat mengancam
keamanan United States karena, Uni Soviet melakukan instalasi
tersebut dengan tujuan untuk mengancam United States, dan
secara tidak langsung Uni Soviet menguji pemerintahan baru yang
dipimpin oleh John F Kennedy. Untuk mencegah terjadinya
peluncuran rudal tersebut maka United States membuat sebuah
Executive Committee (EXCOM) dengan tujuan untuk mencari sebuah
politik luar negri yang paling tepat dalam menangani kasus ini.
EXCOM membuat beberapa opsi dalam membentuk sebuah
kebijakan tersebut, opsi tersebut adalah:
Serangan berupa serangan udara yang akan dilakukan sebelum
rudal tersebut diluncurkan.
Serangan udara yang lebih besar untuk melawan kekuatan udara
Uni Soviet.
Melakukan invasi bagi Cuba.
Melakukan sebuah quarantine atau blokade di kawasan perairan
Cuba.
Penyelesaian kasus dnegan cara diplomasi.
Jawaban no.2
Para anggota yang tergabung dalam EXCOM memandang kasus krisis rudal di Cuba
dengan pandangan yang berbeda-beda. Para anggota EXCOM pada awalnya selalu
beranggapan bahwa air force merupakan satu-satunya cara yang paling tepat dalam
mengakhiri kasus ini. Namun Kennedy dan beberapa temannya mencoba berfikir
lebih lanjut, dimana jika United States melakukan sebuah serangan udara maka Uni
Soviet dapat dengan mudahnya melancarkan serangan ke markas besar NATO yang
terletak di Berlin. Beberapa rekan Kennedy juga menyumbangkan beberapa kebijakan
lainnya seperti adanya tindakan quarantine atau blokade di perairan sekitar Cuba dan
penyelesaian masalah secara diplomasi dimana United States akan membongkar
instalasi militer berupa penempatan rudal di kawasan Turkey yang dapat mengancam
Uni Soviet.
Jawaban no.3
a) Menurut kami, faktor yang mempengaruhi persepsi mereka terhadap kasus krisis
rudal di Cuba dapat dibagi menjadi faktor suasana dan faktor afektif berupa
kepribadian para anggota EXCOM. Suasana yang gempar dan mencekam
sangatlah mempengaruhi cara pandang mereka terhadap kasus ini, dimana hal
tersebut dapat memicu tingkat emosional para anggota EXCOM dalam proses
pembuatan kebijakan. Selain itu, faktor afektif yang menunjukan bahwa
kepribadian orang berbeda-beda juga mempengaruhi persepsi mereka atas kasus
ini. Ada anggota EXCOM yang tidak bisa bertindak sesuai dengan prosedur
pembuatan kebijakan yang rasional, dimana kepribadian orang tersebut yang
memiliki percaya diri tinggi cukup mendominasi fikiran orang tersebut dalam
membentuk sebuah kebijakan.
b) Faktor yang mempengaruhi sikap para anggota EXCOM yaitu pemikiran mereka
mengenai pengambilan kebijakan yang paling tepat serta faktor afektif berupa
suasana pada saat proses pembuatan kebijakan yang memperngaruhi emosi serta
psikologis mereka. Pada saat proses pembuatan kebijakan tersebut suasana
sangatlah gempar para anggota EXCOM terlihat panik serta ketakutan, hal
tersebut membuat tingkat emosional mereka meningkat pada saat proses
pembuatan kebijakan. Suasana tersebut juga mempengaruhi psikologis Kennedy
dan para anggota EXCOM lainnya dimana mereka terlihat sangat panik dalam
menghadapi kasus ini.
c) Terlihat beberapa faktor afektif yang mempengaruhi penilaian para anggota
EXCOM dalam memilih kebijakan mana yang paling tepat dalam menghadapi
kasus ini. Kepribadian masing-masing anggota EXCOM yang berbeda-beda
sangat mempengaruhi penilaian mereka terhadap kebijakan yang paling rasional
dalam mengatasi kasus ini. Salah satu contohnya, ada beberapa anggota EXCOM
yang merasa bahwa United States merupakan negara yang dapat melakukan
segalanya, namun dalam hal melakukan politik luar negri, banyak aspek yang
harus kita pertimbangkan. Beberapa anggota EXCOM bersi keras menyetujui
tindakan serangan udara dilanjutkan invasi terhadap Cuba, namun apabila hal
tersebut dilakukan makan banyak korban akan dihasilkan dalam gerakan tersebut,
dan terdapat kemungkinan besar dimana Uni Soviet akan balas dendam dengan
cara melakukan serangan terhadap markas besar NATO yang terdapat di Berlin.
Selain itu suasana yang mencekam ikut mempengaruhi tingkat emosi para anggota
EXCOM pada saat pembentukan kebijakan tersebut.
Jawaban no.4
Dengan banyaknya anggota yang turut membantu mencari opsi serta pembuatan
kebijakan yang rasional, maka suara yang akan diberikan pun semakin beragam. Para
anggota EXCOM memiliki suara yang berbeda-beda dalam upaya membuat sebuah
kebijakan dalam menangani kasus ini. Beberapa anggota EXCOM membuat sebuah
kelomok kecil dalam keanggotaannya dalam upaya mengajukan pendapat mereka
yang sama, hal tersebut dilakukan dalam upaya mempengaruhi pemikiran Kennedy.
Selain itu, self interest sangatlah mendominasi pemikiran mereka dalam membuat
sebuah opsi bagi pembuatan kebijakan yang akan dilakukan Kennedy. Untungnya,
Kennedy merupakan seorang pemimpin yang bijaksana, ia tselalu mendengar
pendapat dari bawahannya namun ia mencetuskan bahwa pengambil keputusan adalah
ia sendiri, hal ini membatasi ruang gerak para anggota EXCOM untuk mencetuskan
sebuah kebijakan yang takutnya tidak rasional. Maka dari itu para anggota EXCOM
tidak dapat melancarkan sebuah kebijakan yang mereka buat sendiri, melainkan hanya
memberikan opsi-opsi atas pembentukan kebijakan yang paling rasional.
Jawaban no.5
Ada banyak opsi dalam mengatasi kasus ini, namun kita dapat menambil beberapa
opsi penting yang terus diungkap pada saat proses pembuatan kebijakan tersebut.
Pada awalnya Kennedy memberikan tiga opsi bagi usahanya mengakhiri krisis rudal
di Cuba ini. Opsi tersebut adalah:
Melakukan quarantine atau blokade di sepanjang perairan di kawasan sekitar
Cuba dengan tujuan untuk melakukan pemeriksaan bagi setiap kapal yang akan
memasuki Cuba. Apabila kapal tersebut membawa senjata atau rudal, maka kapal
tersebut akan dikembalikan dan tidak diizinkan untuk melanjutkan perjalanan ke
Cuba.
Melakukan air strike dengan usahanya untuk mengusir Uni Soviet dari Cuba.
Serangan udara tersebut akan dilakukan sebelum Uni Soviet beres melakukan
instalasi rudal tersebut.
Secara diplomasi melalui sidang PBB dan embargo terhadap Cuba. Ada scene
dengan setting ruang PBB dimana Adlai Stevenson sedang melakukan sebuah
diplomasi dengan duta besar Cuba dan Uni Soviet mengenai instalasi rudal
tersebut. Setelah menunjukan beberapa bukti yang disangkal oleh duta besar Uni
Soviet, akhirnya cara ini bukanlah cara yang terbaik.
Para anggota EXCOM menyetujui adanya tindakan quarantine, yang juga merupakan
kesepakatan dari konsensus yang dilakukan di OAS. Dimana akhirnya Kennedy pun
menjalankan tindaknannya tersebut, namun setelah selang beberapa hari ternyata
tindakan tersebut tidak lah menjadi kebijakan yang menghasilkan solusi terbaik. Ada
enam kapal Uni Soviet yang enggan beranjak dari perairan Cuba, hal tersebut
membuat United States panik dan mengangkat air strike menjadi DEFCON 2. Namun
seiring menjelangnya waktu, Kenny dan Bob mendapatkan surat berisikan informasi
mengenai rudal United States di Turkey. Mengingat hal itu, mereka langsung
mengajukan sebuah kebijakan dimana demi kepentingan keamanan United States,
United States akan melucuti instalasi rudal yang mereka buat di Turkey dengan
balasan dimana Uni Soviet akan melucuti instalasi rudal yang telah mereka buat di
Cuba. Maka dari itu kebijakan terakhir yang digunakaan dalam upaya mengakhiri
konflik ini adalah:
Pelucutan instalasi rudal United States yang diletakan di Turkey yang dilakukan
selama enam bulan setelah pelucutan instalasi rudal di Cuba oleh Uni Soviet. Hal
itu akan dilakukan dengan balasan bahwa Uni Soviet harus sevepatnya melucuti
instalasi rudal yang mereka lakukan di Cuba. Hal ini dilakukan oleh Bob dengan
cara berdiplomasi dengan kedutaan besar Uni Soviet yang ditunjukan di scene
terakhir sebelum United States merayakan kemenangan atas politik luar negri
yang telah mereka lakukan.
Jawaban no.6
a) John F Kennedy merupakan seorang pemimpin yang bijak, dia selalu
bertindak dengan segala pertimbangan. Untuk memastikan bawahanbawahannya Kennedy dan para ajudan berkalaborasi dalam melakukan sebuah
tindakan. Kennedy membagi ajudan-ajudan ke dalam berbagai sektor dimana
mereka ditugaskan untuk memonitor segala kegiatan yang dilakukan. Kennedy
membuat sebuah kebijakan bahwa segala tindakan hanya boleh dilakukan
apabila ada perintah khusus dari dia, namun Kennedy tidak menutup dirinya
untuk bertanya kepada orang lain serta mengumpulkan informasi sebanyakbanyaknya dalam upaya membuat kebijakan yang paling rasional.
b) Selama proses pembuatan kebijakan tersbut, kami melihat bahwa Dean turut
aktif berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan tersebut. Namun partisipasi
yang dilakukan oleh LeMay mengancam opsi-opsi yang telah dibuat oleh
Kennedy, dia selalu memaksakan kehendaknya untuk melakukan serangan
udara untuk mengatasi konflik ini. Dean tidak berfikir apa yang akan terjadi
kedepannya dimana hampir seluruh anggota EXCOM berfikiran bahwa hal
tersebut akan menimbulkan peperangan yang hebat yang akan memicu
terjadinya Perang Dunia III serta membahayakan markas besar NATO yang
terdapat di Berlin. Kami merasa bahwa tindakan Dean hanyalah
mementingkan self interest saja dimana hal tersebut dirasa kurang rasional
dalam upaya pembuatan kebijakan yang rasional.
Jawaban no.7
Perhitungan yang menjadi tolak ukur kesuksesan kebijakan yang dikeluarkan
Kennedy dibantu oleh para anggota EXCOM adalah penyelesaian konflik krisis rudal
di Cuba tanpa adanya sebuah aksi peperangan. Keberhasilan Kennedy juga dilihat dari
tindakan Uni Soviet yang setuju melucuti instalasi rudal mereka di Cuba dengan
proses diplomasi yang tidak merugikan kedua belah pihak. Banyak faktor yang
mempengaruhi keberhasilan United States, antara lain:
Sikap Kennedy yang bijak, dimana ia selalu mencari jalan keluar yang paling
menguntungkan bagi pembuatan kebijakan yang paling rasional.
Partisipasi para anggota EXCOM dalam mencari opsi bagi pembuatan kebijakan
tersebut.
Faktor kognitif serta afektif yang turut mempengaruhi proses pembuatan
kebijakan.
Jawaban no.8
Ada banyak peran dalam pembuatan kebijakan ini yang mengambil keputusan secara
rasional dan mempertimbankan cost and benefits yang ada dari opsi-opsi yang
terbentuk. Namun kami mengangkat contoh bahwa Bob merupakan orang yang selalu
mempertimbangkan cost and benefits dari segala opsi-opsi yang tersedia. Bob selalu
mempertimbankan resiko yang dimunculkan atas kebijakan yang dipilih oleh
Kennedy. Namun kami menganggap bahwa orang yang paling rasional adalah
Kennedy. Dia selalu haus akan informasi dimana hal ini ditunjukan oleh sikapnya
yang selalu menanyakan pendapat-pendapat dari bawahannya, para anggota EXCOM
untuk mencari solusi dari kasus yang ia hadapi. Kennedy selalu mempertimbangkan
cost and benefits dari tindakan yang ia lakukan, maka dari itu ia tidak pernah secarat
terburu-buru mengambil sebuah keputusan. Dan orang yang menurut kami tidak
mengikuti prosedur pembuatan kebijakan yang rasional adalah LeMay, hal tersebut
kami simpulkan dengan sifatnya yang bersi tegas atas pendapat yang ia keluarkan.
LeMay memiliki pendapat bahwa United States merupakan negara yang dapat
melakukan apapun sesuka mereka, hal tersebut ditunjukan dari percaya diri yang ia
miliki dimana ia berfikiran bahwa serangan udara merupakan kebijakan yang paling
rasional dan hal tersebut tidak akan gagal dilakukan. LeMay tidak memikirkan
bagaimana hubungan Uni Soviet dan United States di masa yang akan datang apabila
serangan udara tersebut dilancarkan.
Jawaban no.9
Faktor kognitif dan afektif sangatlah mempengaruhi pembuatan kebijakan yang
rasional. Faktor kognitif yang memiliki kaitan dengan proses pengambilan informasi
sangatlah berpengaruh terhadap opsi-opsi yang akan disediakan guna mencari
kebijakan yang paling rasional. Bila dikaitkan dengan kasus tersebut, faktor kognitif
sangat mempengaruhi kebijakan yang akan Kennedy buat, hal tersebut dilihat dari
proses pengambilan informasi yang ia lakukan dengan cara terus menanyakan
bawahannya, anggota EXCOM, mengenai pendapat serta informasi terbaru yang
mereka miliki upaya menampung opsi-opsi yang tersedia bagi pembentukan sebuah
kebijakan yang paling rasional. Semakin baik proses pengambilan informasi
dilakukan maka hasil yang akan dikeluarkan berupa kebijakan pun akan menjadi lebih
rasional. Maka dari itu, faktor kognitif sangatlah mempengaruhi hasil akhir dari
pembuatan kebijakan yang rasional.