Air Bersih Air Kotor Penanggulangan Kebakaran

155

6.3 Konsep Utilitas Bangunan

6.3.1. Air Bersih

Air bersih didapat dari jaringan PDAM, air tanah, dan air hujan. Sistem distribusi air bersih menggunakan sistem down feed dengan volume reservoir air pada atap bangunan yaitu 218m 3 . 1 reservoir memenuhi kebutuhan secara micro untuk kapasitas 8 rumah skala pelayanan tangga sehingga kebutuhan reservoir air menjadi 8m 3 8 rumah

6.3.2. Air Kotor

Air kotor berupa limbah padat dan limbah cair. Distribusi air kotor dari ruang rumah menggunakan sistem plumbing dimana pipa saluran menjadi 1 dengan rumah disebelah dan diatasnyanya 4 rumah 1 shaft untuk mempermudah ketika ada perbaikan perawatan pemipaan. Volume septictank adalah 128m3 dan volume sumur resapan 85m3 diletakkan pada sisi belakang rumah dalam skala micro untuk kapasitas 8 rumah sehingga kebutuhan septictank menjadi 4,6m 3 dan sumur resapan 3m 3 . 6.3.3. Drainasi Air hujan dari atap bangunan didistribusikan menggunakan talang air ke ruang rumah atau ke bak penampungan air hujan di bawah tanah. Air hujan yang disalurkan ke ruang rumah bisa dimanfaatkan langsung oleh penghuni untuk kepentingan selain kepentingan konsumsi. Air hujan yang disalurkan ke bak penampungan di bawah tanah digunakan untuk keperluan kebersihan taman dan cadangan air. 156 Biopori sebagai media memaksimalkan penyerapan air hujan dan kompos yang dihasilkan dimanfaatkan untuk urban farming penghuni rusunami. Kelebihan air hujan yang tidak tertampung dan tidak terserap dialirkan ke sungai kecil di sebelah barat tapak dan ke riol kota melalui sistem drainase yang ada di masing-masing sisi jalan utama.

6.3.4. Penanggulangan Kebakaran

Penanggulangan kebakaran menggunakan sistem hidran dimana terdapat 5 titik hidran. Pada lantai 1 terdapat 1 titik hidran dekat ruang publik macro dan 4 titik hidran lainnya berada pada ujung blok. Lebar selasar pada area hunian minimal 1,34m dan minimal terdapat 3 akses tangga untuk jalur evakuasi bila terjadi kebakaran. jarak massa bangunan area hunian terjauh dari titik posisi mobil pemadam kebakaran adalah 60m sehingga dapat diasumsikan lebar massa bangunan maksimal adalah 60m.

6.3.5. Sistem Instaliasi Listrik

Dokumen yang terkait

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA MILIK (RUSUNAMI) DI KECAMATAN DEPOK, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 17

PENDAHULUAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA MILIK (RUSUNAMI) DI KECAMATAN DEPOK, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 3 16

TINJAUAN PROYEK LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA MILIK (RUSUNAMI) DI KECAMATAN DEPOK, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

1 9 22

TINJAUAN WILAYAH LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA MILIK (RUSUNAMI) DI KECAMATAN DEPOK, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

1 4 11

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN APARTEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 2 15

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN APARTEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

4 7 27

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI YOGYAKARTA.

0 4 16

PENDAHULUAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI YOGYAKARTA.

0 3 11

ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI YOGYAKARTA.

1 6 74

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KOTA YOGYAKARTA.

0 2 13