5
mengambil kasus pada pasien Tn. M dengan Fraktur Humerus di bangsal Ceplok Sriwedari. Dalam penyusunan publikasi ilmiah penulis
mendapatkan data melalui wawancara, pemeriksaan fisik dan observasi. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data secara subjektif dengan
menggunakan pertanyaan terbuka dan tertutup. Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan empat cara yaitu inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi. Sedangkan observasi melakukan pengamatan antara lain respon fisik dan psikologis, respon emosi serta rasa aman dan nyaman yang
dirasakan klien Debora Oda, 2011. Dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini maka penulis mengumpulkan berbagai sumber buku, jurnal,
artikel, dan web sebagai acuan.
2. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari proses yang sudah dilakukan didapatkan data pengkajian, diagnosa prioritas, intervensi keperawatan, implementasi dan evaluasi.
Dari data pengkajian penulis akan membahas satu persatu didalam diagnosa sampai dengan evaluasi.
2.1 Pengkajian
Pengkajian adalah langkah pertama dalam proses keperawatan. Proses ini meliputi ; pengumpulan data, verifikasi data, menganalisa
data, intrepetasi data, pendokumentasian data. Pengkajian bertujuan untuk mendapatkan data dasar tentang kesehatan klien baik fisik,
psikologis maupun emosional. Data dasar ini digunakan untuk menetapkan status kesehatan klien, menetukan masalah aktual ataupun
potensial. Hal yang dikaji bukan hanya kondisi fisik klien tetapi juga kegiatan fisik dan gaya hidup klien setiap hari Debora, 2011. Penulis
mulai memaparkan hasil dari pengkajian yang dilakukan pada tanggal 28 Maret 2016 jam 13.00 WIB dengan keluhan nyeri pada luka post
operasi tangan kiri. Pada pengkajian riwayat penyakit sekarang klien mengatakan melakukan operasi pelepasan pen di lengan sebelah kiri.
Riwayat penyakit dahulu klien mengatakan 6 tahun yang lalu mengalami kecelakaan sepeda montor dan mengalami patah tulang
dilengan kiri. Kemudian klien melakukan operasi pemasangan pen lengan kiri di RSKB Siaga Barjarmasin. Ini kali ke dua pasien
melakukan operasi untuk melepas pen di RSOP Dr. Soeharso Surakarta. Pemeriksaan fisik pada tanggal 28 Maret 2016 didapat
Keadaan umum baik. Kesadaran compos mentis. TTV ; tekanan darah : 11080 mmHg, pernafasan : 22xm, Suhu : 36,5 °C, Nadi : 80xm.
Berat badan : 66 kg. Tinggi Badan : 170 cm. Pengkajian dengan
6
menggunakan format pengkajian pasien rawat inap menurut, Arif Muttaqin, 2008 pada B6 Bone : kemampuan gerak sendi bebas,
kekuatan otot ekstremitas bawah penuh 5, kekuatan otot ekstremitas atas lengan kanan penuh 5. Kekuatan otot lengan kiri 1 tampak
kontraksi atau ada sedikit gerakan dan ada tahanan sewaktu jatuh. Akral kulit hangat, turgor baik, tidak ada odem, tidak menggunakan
alat bantu dalam berjalan.
Dari pengkajian diatas diperoleh data subjektif dan objektif. Data subjektif klien mengatakn nyeri pada luka post operasi, nyeri seperti
tertekan, di lengan kiri post operasi, dengan skala 5, secara terus menerus. Data Objektif : klien tampak meringis menahan sakit saat
mencoba menggerakkan lengan kirinya, kekuatan otot 1 tidak mampu mengangkat pada ekstremitas kiri, pergelangan sendi shoulder
terbatas, pergerakan sendi pergelangan tangan masih kaku. Tekanan darah : 11080 mmHg, Nadi : 80 xm, Suhu : 36,5 °C, Pernafasan : 22
xm.
Berdasarkan hasil
pengkajian yang
dilakukan penulis
menggunakan mekanisme pengkajian sesuai dengan teori Arif Muttaqin 2008. Teori tersebut menyatakan bahwa pengkajian
muskoloskeletal dilakukan dari anamnese meliputi identitas klien, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu dan pemeriksaan
fisik. Pemeriksaan fisik dibagi menjadi dua yaitu pemeriksaan umum status general dan pemeriksaan setempat lokal yang bertujuan
mengklarifikasi hasil dari anamnesis dan mengevaluasi keadaan fisik secara umum serta melihat apa ada indikasi penyakit lainnya. Dalam
melaksanakan pemeriksaan fisik perawat perlu melakukan penilaian keadaan umum klien seperti keadaan baik buruknya, tingkat
kesadaran, tanda-tanda vital. Selanjutnya pengkajian dari B1 sampai B6. B1 Breathing pengkajian ini melakukan pemeriksaan sistem
pernafasan untuk mengetahui ada tidanya kelainan, B2 Blood pengkajian ini melakukan pemeriksaan pada organ jantung, B3 Brain
pengkajian ini melakukan pemeriksaan mulai dari kepala, leher, wajah, mata, telinga, hidung dan mulut, B4 Bladder pengkajian ini
melakukan pemeriksaan pada sistem perkemihan, B5 Bowel pengkajian ini melakukan pemeriksaan pada abdomen, B6 Bone
pengkajian ini dilakukan dengan cara look atau melihat ada tidaknya pembengkakan dan deformitas, feel mengkaji adanya nyeri tekan
tendernessdan krepitasi, move mengkaji adanya gangguan gerak. Setelah dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratorium yang meliputi pengkajian darah lengkap.
7
2.2 Diagnosa keperawatan