4. ABSTRAKSI

ABSTRAKSI
Rahmania Shofa 27213179
PERHITUNGAN PERBANDINGAN METODE PENILAIAN
PERSEDIAAN DENGAN METODE FIFO, LIFO, AVERAGE TERHADAP
HARGA POKOK PENJUALAN
Penulisan Illmiah, Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas
Gunadarma, 2016
Kata Kunci : Pencatatan persediaan, Penilaian persediaan dan Perbandingan
Penilaian Persediaan
( xi + 40)
Metode penilaian persediaan adalah suatu cara menghitung atau menilai
persediaan barang dagang dengan tujuan untuk menentukan berapa persediaan
baik yang dijual maupun yang tersisa di gudang. Dalam pelaksanaan kegiatan
operasi usaha seringkali terjadi perbedaan jumlah fisik persediaan yang ada
digudang dengan jumlah yang tercatat di buku besar persediaan barang dagang.
Berhubung harga yang terjadi di pasar selalu berubah-ubah dan cenderung naik,
maka metode-metode penilaian persediaan pun juga akan menghasilkan nilai yang
berbeda-beda. Melihat pentingnya memilih metode penilaian persediaan,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan metode penilaian
persediaan dengan metode FIFO,LIFO,dan Average dari segi nilai persediaan
akhir, harga pokok penjualan serta laba kotor yang paling optimal.

Objek dalam penelitian ini adalah Toko Raya Toserba berlokasi di Jl.Moch
Kahfi I No.37 RT 007/01. Ciganjur, Jagakarsa . Jakarta Selatan 12630. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa metode pencatatan persediaan barang
dagang yang digunakan oleh Toko Raya Toserba adalah metode penilaian periodik
(Periodic Inventory Method). Perbandingan dari ketiga metode tersebut, metode
FIFO paling menguntungkan pihak perusahaan karena menghasilkan persediaan
akhir yang tinggi sebesar Rp 281.000 sehingga menghasilkan harga pokok
penjualan yang rendah sebesar Rp 320.000 serta laba kotor yang paling tinggi
sebesar 189.700 jika dibandingkan dengan metode lainnya. Metode Average
berada diantara metode FIFO dan LIFO dengan laba kotor sebesar Rp 186.539
sedangkan Metode LIFO merupakan metode yang mendapatkan laba kotor paling
rendah dari ketiga metode yang diperbandingkan sebesar Rp 182.100. Dapat
disimpulkan menggunakan pendekatan dengan metode FIFO akan lebih optimal
untuk perusahaan.
Daftar Pustaka (2000-2016)

iv