Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Fokus Permasalahan

merupakan madrasah alih fungsi dari Pendidikan Guru Agama Negeri PGAN dengan Surat Keputusan Mentteri Agama RI No. 64 tahun 1990 tanggal 25 Januari 1990. Sehingga dalam tahun ajaran 19901991 di lembaga pendidikan MAN 2 Pekalongan menyelenggarakan 2 jenis pendidikan yaitu untuk kelas I menjadi siswa MAN 2 sedangkan kelas II dan III masih merupakan siswa PGAN. MAN 2 Pekalongan, 2003 : 5 Berdasarkan uraian tersebut diatas dan memperhatikan bahwa budaya sekolah merupakan salah satu faktor yang penting dalam penentuan kualitas pendidikan, maka permasalahan yang dapat diungkap di MAN 2 Pekalongan adalah bagaimana budaya sekolah yang diterapkan dalam proses kegiatan belajar mengajar terutama budaya disiplin dan kerja keras sehingga input peserta didik yang biasa dapat membawa peserta didik menjadi output yang berprestasi tinggi. Berkenaan dengan masalah kedisiplinan dan kerja keras yang diterapkan serta beberapa faktor yang mempengaruhi, peneliti terdorong untuk mengkaji secara mendalam tentang budaya sekolah yang diterapkan Madrasah Aliyah Negeri 2 Pekalongan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah diatas, permasalahan penelitian dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Tingkat kedisiplinan dari pelaku pendidikan terutama guru dan siswa masih relatif rendah. 8 2. Sikap dan semangat kerja keras dari pelaku pendidikan masih belum maksimal. 3. Belum adanya pengelolaan secara maksimal dalam membina budaya sekolah.

C. Pembatasan Masalah

Permasalahan yang ada hubungannya dengan judul penelitian sangat kompleks. Budaya sekolah yang diterapkan sangat luas dan beragam, seperti budaya mutu, budaya penerimaan siswa baru, budaya administrasi, budaya waktu, budaya sopan santun, budaya disipin, budaya pengajaran, budaya bergaul dan sebagainya. Syafarudin 2002 : 99 berpendapat, perubahan budaya sekolah pada pokoknya ditentukan oleh atsmosfer budaya yang dikembangkan oleh kepala sekolah bersama guru-guru. Agar memperoleh hasil yang terpilih dan mendalam, penulis hanya dapat menjangkau dengan studi kualitatif tentang budaya disiplin dan budaya kerja keras serta beberapa faktor pendukung dan penghambat penerapan budaya sekolah di MAN 2 Pekalongan.

D. Fokus Permasalahan

Penelitian ini dibatasi pada lingkup madrasah dalam mempersiapkan output pendidikan dengan mengembangkan budaya disipin, dan budaya kerja keras dalam lingkup budaya sekolah, sehingga dapat membawa siswa MAN 2 9 Pekalongan yang memiliki input biasa menjadi output siswa yang berprestasi, mengingat madrasah masih merupakan pilihan kedua setelah SMU, khususnya di kota Pekalongan. Berdasarkan pada pemikiran tersebut, penelitian ini difokuskan dengan perumusan masalah: 1. Bagaimanakah budaya sekolah yang meliputi budaya disiplin dan kerja keras yang diterapkan pada warga MAN 2 Pekalongan ? 2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung dalam penerapan budaya sekolah di MAN 2 Pekalongan?

E. Tujuan Penelitian