Analisis Item Proses Pengembangan Instrumen

Risky Melinda, 2014 Hubungan antara adversity quotient dengan motivasi : studi korelasional antara adversity quotient dengan motivasi berprestasi, motivasi berafiliasi, dan motivasi berkuasa pada agen prudential cabang Achmad Yani Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu memiliki indeks daya diskriminasi item yang dianggap layak. Hasil analisis item pada instrumen adversity quotient, dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.7 Hasil Analisis Item Instrumen Adversity Quotient Item Layak Item Tidak Layak 1, 2, 5, 6, 7, 9, 11, 13, 14, 15, 16,17, 18, 19, 20, 21, 23, 27, 28, 29, 30, 31, 32 3, 4, 8, 10, 12, 22, 24, 25, 26, 33 Berdasarkan hasil uji validitas tersebut, item-item yang layak kemudian digunakan dalam instrumen penelitian yang sebenarnya, sedangkan item-item yang tidak layak tersebut dihapus dan tidak dipergunakan kembali karena tidak mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Adapun kisi-kisi instrumen adversity quotient setelah diuji cobakan dapat dilihat pada tabel 3.8. Risky Melinda, 2014 Hubungan antara adversity quotient dengan motivasi : studi korelasional antara adversity quotient dengan motivasi berprestasi, motivasi berafiliasi, dan motivasi berkuasa pada agen prudential cabang Achmad Yani Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8 Kisi-kisi Instrumen Adversity Quotient Setelah Uji Coba No. Dimensi Tingkat Pengukuran Nomor Item  Fav Unfav 1. Control Kendali Seberapa besar kendali terhadap tantangan kerja. 1, 11, 21, 31 5, 17 6 2. Origin Asal Usul Siapa atau apa yang menjadi asal usul kesulitan. 20, 29 6, 14 4 3. Ownership Pengakuan Sampai sejauh mana agen tersebut akan mengakui akibat-akibat kesulitan itu. 27, 28, 30 32 4 4. Reach Jangkauan Berapa besar jangkauan tantangan kerja terhadap kehidupan seseorang. 13, 23 7, 18 4 5. Endurance Daya Tahan Seberapa lama seseorang mampu bertahan dalam menghadapi tantangan kerja yang dihadapinya. 2, 15, 16 9, 19 5 Jumlah 14 9 23 b Analisis Item Instrumen Motivasi Setelah dilakukan perhitungan dengan bantuan program SPSS versi 19.0 terhadap 31 item pada instrumen motivasi, diperoleh 23 item yang memiliki indeks daya diskriminasi item yang dianggap layak. Hasil analisis item tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.9 Hasil Analisis Item Instrumen Motivasi Item Layak Item Tidak Layak 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31 1, 2, 3, 4, 11, 15, 22, 24 Risky Melinda, 2014 Hubungan antara adversity quotient dengan motivasi : studi korelasional antara adversity quotient dengan motivasi berprestasi, motivasi berafiliasi, dan motivasi berkuasa pada agen prudential cabang Achmad Yani Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan hasil uji validitas di atas, item-item yang layak kemudian digunakan dalam instrumen penelitian yang sebenarnya, sedangkan item-item yang tidak layak sebanyak 8 item dihapus dan tidak dipergunakan kembali karena tidak mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Adapun kisi-kisi instrumen motivasi setelah diuji cobakan dapat dilihat pada tabel 3.10. Tabel 3.10 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Setelah Uji Coba No Dimensi Indikator Nomor Item  1 Motivasi Berprestasi Berusaha mencari umpan balik atas segala perbuatannya. 19,26 2 Berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan. - - Berusaha melakukan sesuatu secara inovatif dan kreatif. 7,20 2 Pandai mengatur waktu. 8,23 2 Bekerja keras dan bangga atas hasil yang telah dicapai. 14,25 2 2 Motivasi Berafiliasi Lebih suka berkomunikasi dan bersama dengan orang lain. 17 1 Lebih mengutamakan hubungan pribadi daripada tugas kerja. 29 1 Selalu bermusyawarah untuk mufakat dengan orang lain. 10, 18 2 Lebih efektif apabila bekerja sama dengan orang lain. 27 1 3 Motivasi Berkuasa Sangat aktif menentukan arah kegiatan organisasi. 5, 16 2 Sangat peka terhadap pengaruh antarpribadi dan kelompok. 6, 21 2 Mengutamakan prestise. 12, 28, 31 3 Mengutamakan tugas kerja 13,30 2 Risky Melinda, 2014 Hubungan antara adversity quotient dengan motivasi : studi korelasional antara adversity quotient dengan motivasi berprestasi, motivasi berafiliasi, dan motivasi berkuasa pada agen prudential cabang Achmad Yani Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu daripada hubungan pribadi. Suka memerintah dan mengancam dengan sanksi. 9 1 Jumlah Item 23

3. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas instrumen dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, jika aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah Azwar, 2011:180. Dalam penelitian ini dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach yang dihitung dengan menggunakan bantuan software SPSS. Berikut adalah rumus Alpha Cronbach yang digunakan. Riduwan, 2009 :125 Keterangan: = NilaiKoefisien Reliabilitas ∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians skor total = Jumlah item Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach terbagi menjadi 5 kategori, yaitu sebagai berikut: Tabel 3.11 Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach [ ] [ ∑ ] Risky Melinda, 2014 Hubungan antara adversity quotient dengan motivasi : studi korelasional antara adversity quotient dengan motivasi berprestasi, motivasi berafiliasi, dan motivasi berkuasa pada agen prudential cabang Achmad Yani Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kriteria Koefisien Reliabilitas Sangat Reliabel 0,900 Reliabel 0,700 – 0,900 Cukup Reliabel 0,400 – 0,700 Kurang Reliabel 0,200 – 0,400 Tidak Reliabel 0,200 Guilford dalam Sugiyono, 2007: 183 a Reliabilitas Instrumen Adversity Quotient Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas yang telah dilakukan terhadap instrumen adversity quotient dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 19.0 diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,801. Koefisien reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa instrumen adversity quotient termasuk dalam kriteria reliabel, sehingga dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Hasil yang diperoleh tersebut dapat dilihat pada tabel 3.12 berikut ini. Tabel 3.12 Hasil Statistik Reliabilitas Instrumen Adversity Quotient Alpha Cronbach 0,801 Jumlah Item 33 b Reliabilitas Instrumen Motivasi Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas yang telah dilakukan terhadap instrumen motivasi dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 19.0 diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,779. Koefisien reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa instrumen motivasi termasuk dalam kriteria reliabel, sehingga dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Hasil yang diperoleh dapat dilihat sebagai berikut. Risky Melinda, 2014 Hubungan antara adversity quotient dengan motivasi : studi korelasional antara adversity quotient dengan motivasi berprestasi, motivasi berafiliasi, dan motivasi berkuasa pada agen prudential cabang Achmad Yani Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.13 Hasil Statistik Reliabilitas Instrumen Motivasi Alpha Cronbach 0,779 Jumlah Item 31

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner angket. Menurut Sugiyono 2013: 199, Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Dalam penelitian ini, digunakan dua buah kuesioner angket. Untuk mengukur adversity quotient AQ agen digunakan kuesioner yang disusun berdasarkan teori adversity quotient diciptakan oleh Paul G. Stoltz 2005: 140. Sedangkan untuk mengukur motivasi digunakan kuesioner yang diturunkan dari Theory of Needs yang dikemukakan oleh David McClelland pada tahun 1987 dalam Usman, 2008: 259.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul Sugiyono, 2013: 207. Kegiatan dalam analisis data adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas