HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN ADVERSITY QUOTIENT PADA WIRAUSAHAWAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN ADVERSITY
QUOTIENT PADA WIRAUSAHAWAN

SKRIPSI

Oleh:
Denis Arianti Iskandar Putri
201210230311319

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN ADVERSITY
QUOTIENT PADA WIRAUSAHAWAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Psikologi


Oleh:
Denis Arianti Iskandar Putri
201210230311319

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

LEMBAR PENGESAHAN
: Hubungan antara dukungan sosial dengan Adversity Quotient
pada wirausahawan
Nama Peneliti
: Denis Arianti Iskandar Putri
NIM
: 201210230311319
Fakultas
: Psikologi
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
Waktu Penelitian : 10 Maret - 30 Maret


1. Judul Skripsi
2.
3.
4.
5.
6.

Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji pada tanggal 30 April 2016
Dewan Penguji
Ketua Penguji
Anggota Penguji

: Dr. Nida Hasanati, M.Si.
: 1. Muhammad Shohib, S.Psi., M.Si.
2. Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si.
3. Ari Firmanto, S.Psi., M.Si.

Pembimbing I


Pembimbing II

Dr. Nida Hasanati, M.Si.

Muhammad Shohib, S.Psi., M.Si.

Malang,
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Dra. Tri Dayakisni, M.Si.

i

SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Denis Arianti Iskandar Putri


NIM

: 201210230311319

Fakultas/Jurusan

: Psikologi

Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah yang berjudul:
Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Adversity Quotient pada Wirausahawan
1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam
bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan Hak
bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini
tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.


Malang, 21 April 2016
Mengetahui,
Ketua Program Studi

Yang menyatakan
Materai
Rp 6000

Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si.

Denis Arianti Iskandar Putri

ii

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Adversity Quotient Pada Wirausahawan” sebagai
syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah

kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai uswatun hasanah yang baik bagi umatnya.
Selama proses penyusunan skripsi ini, peneliti telah mendapatkan banyak bantuan
yang bermanfaat dan berdampak positif dari banyak pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya diantaranya kepada:
1.
2.

3.
4.
5.

6.

7.
8.
9.

Dra. Tri Dayakisni, M.Si., selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Malang.
Dr. Nida Hasanati, M.Si dan Muhammad Shohib, S.Psi., M.Si., selaku Pembimbing I dan

Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan bimbingan
dan arahan yang bermanfaat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Ari Firmanto, S.Psi., M.Si., selaku dosen wali yang telah memberikan arahan sejak awal
perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.
Bapak dan Ibu tersayang, Iskandar dan Munasih yang telah memberikan do’a-do’anya
selama ini untuk penulis dan kelancaran finansialnya, serta kakakku Ebim Iskandar.
Kepada semua responden yang telah menyempatkan waktunya mengisi intrumen
penelitian, semoga menjadi wirausahawan yang sukses dan usahanya senantiasa diberi
kelancaran dan keberkahan oleh Allah SWT.
Kepada teman-teman yang telah membantu penulis, Diyah Fatwati,Mas Riris Fifantoro,
Nurul Jannah, Ichi, Dita, Mbak Zora, Mbak Fitri, Mas Agin, Mas Toni, Mas Agung
(UMM Souvenir), Ayn, Pipit, Balqis, Rifqi, Khanza, Nabila, Faza, Mifta, dll.
Komunitas Oges Katok.
Keluarga UPT. Bimbingan & Konseling UMM.
Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang selama ini telah
memberikan bantuan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran, penulis butuhkan untuk memperbaki karya ini. Meski demikian,
penulis berharap semogai ini dapat memberikan manfaat kepada peneliti dan pembaca.


Malang, 19 April 2016
Penulis

Denis Arianti Iskandar Putri

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN...........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................................iiii
DAFTARISI ............................................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................. vi
JUDUL PENELITIAN ............................................................................................................... 1
IDENTITAS PENELITI ............................................................................................................ 1
INTISARI................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN...................................................................................................................... 1

ADVERSITY QUOTIENT........................................................................................................... 4
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADVERSITY QUOTIENT .......................... 5
DUKUNGAN SOSIAL.............................................................................................................. 6
DUKUNGAN SOSIAL DAN ADVERSITY QUOTIENT ......................................................... 7
HIPOTESIS ................................................................................................................................ 9
METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................................... 10
HASIL PENELITIAN.............................................................................................................. 11
DISKUSI .................................................................................................................................. 13
SIMPULAN DAN IMPILKASI............................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 16
LAMPIRAN .............................................................................................................................19

iv

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Deskripsi Subjek Penelitian ............................................................................................... 11
Tabel 2. Rata-rata Dukungan Sosial dan Adversity Quotient ....................................................... 12
Tabel 3. Hasil T-Score Dukungan Sosial......................................................................................... 12
Tabel 4. Hasil T-Score Adversity Quotient ..................................................................................... 12
Tabel 5. Hasil Analisis Korelasi Product Moment........................................................................ 12


v

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Skala Tryout Dukungan Sosial dan Adversity Quotient . ................................................ 20
Lampiran 2 Validitas dan Reliabilitas Skala Dukungan Sosial ................................................... 26
Lampiran 3 Skala Dukungan Sosial dan Adversity Quotient............................................................... 29
Lampiran 4 Blueprint Skala Dukungan Sosial dan Adversity Quotient............................................... 34
Lampiran 5 Input Data Skala Adversity QuotientDanDukungan Sosial.............................................. 35
Lampiran 6. Hasil Penelitian Output SPSS ......................................................................................... 54

vi

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN ADVERSITY
QUOTIENT PADA WIRAUSAHAWAN
Denis Arianti Iskandar Putri
Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang
dns.arianti@gmail.com
Adversity Quotient adalah kemampuan menyelesaikan dan bertahan terhadap
masalah.Adversity Quotient penting dimiliki wirausahawan karena seorang

wirausahawan rentan menghadapi permasalahan usaha dan berpotensi menjadi
kelemahan wirausahawan.Sebab itu, dukungan sosial dibutuhkan oleh
wirausahawan untuk meningkatkan Adversity Quotient wirausahawan.Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial denganAdversity
Quotient pada wirausahawan.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
korelasional dan teknik pengambilan data menggunakan quota sampling.Subjek
penelitian adalah wirausahawan di Kota Malang yang berjumlah 119
subjek.Instrumen penelitian mengunakan skala dukungan sosial berdasarkan teori
dukungan sosial oleh Sarafino dan skala Adversity Quotient berdasarkan teori
Adversity Quotient oleh Stoltz.Teknik analisis yang digunakan adalah korelasi
Pearson Product Moment.Hasil penelitian menunjukkan bahwa r = 0,602 dan p =
0,000 (p< 0,05) yang berarti terdapat hubungan signifikan positif antara dukungan
sosial dengan Adversity Quotient. Semakin tinggi dukungan sosial yang diterima
wirausahawan maka semakin tinggi pula Adversity Quotient pada wirausahawan.
Kata kunci: Adversity Quotient, dukungan sosial, wirausahawan
Adversity Quotient is the ability to accomplish and endure the problems. Adversity
Quotient important to have by an entrepreneur because as an entrepreneur is
vulnerable to face any kind of problems and it is potentially a weakness of
entrepreneurs. Therefore, the social support needed to improve the Adversity
Quotient of entrepreneurs. This study aims to determine the relationship between
social support and Adversity Quotient on entrepreneurs. This research is a
quantitative correlation and data retrieval technique using quota sampling. The
subject were entrepreneurs in Malang and the totaling they are 119 subjects. This
reasearch instrumentused by this study are theory social support scale based on
theory of social support by Sarafino, and scaleAdversity Quotientbuilt on
Adversity Quotient by Stoltz. The analysis technique used by this study is the
Pearson Product Moment Correlation. The results showed that r = 0.602 and p =
0.000 (p 0,05.
Tabel 2. Rata-rata Dukungan Sosial dan Adversity Quotient
Mean
108,79
104,35

Variabel
Dukungan Sosial
Adversity Quotient

SD
10,777
11,227

Dari tabel di atas menunjukkan hasil uji rata-rata diperoleh nilai rata-rata dukungan sosial
sebesar 108,79 dan nilai rata-rata Adversity Quotient sebesar 104,35
Tabel 3. Hasil T-Score Dukungan Sosial
Kategori
Rendah
Tinggi

T-Score
50
Jumlah

Frekuensi
65
54
119

Persentase
54,6%
45,4%
100%

Hasil T-Score dukungan sosial menunjukkan bahwa 65 subjek berada pada kategori rendah
dengan persentase 54,6%, sedangkan 54 subjek berada pada kategori tinggi dengan persentase
45,4%.
Tabel 4. Hasil T-ScoreAdversity Quotient
Kategori
Rendah
Tinggi
Jumlah

T-Score
50

Frekuensi
66
53
119

Persentase
55,5%
44,5%
100%

Hasil T-ScoreAdversity Quotient menunjukkan bahwa 66 subjek berada pada kategori rendah
dengan persentase 55,5%, sedangkan 53 subjek berada pada kategori tinggi dengan persentase
44,5%.
Tabel 5. Hasil Analisis Korelasi Product Moment
Koefisien Korelasi
Nilai Signifikansi (p)
Koefisien Korelasi (r)
Koefisien determinan (r2)
Taraf Kemungkinan Kesalahan

Indeks Analisis
0,000
0,602**
0,362
1% (0,01)

Sedangkan hasil uji korelasi data menggunakan product moment, diperoleh hasil 0,000, maka
hipotesis diterima karena p= 0,000 < 0,05 yang artinya ada hubungan antara dukungan sosial
dengan Adversity Quotient. Sedangkan angka korelasi menunjukkan 0,602, maka korelasi
positif yang artinya terdapat hubungan yang kuat antara dukungan sosial dengan Adversity
Quotient.Dari hasil uji koefisien determinan sebesar (r2) = 0,362yang berarti 36,2% dukungan
12

sosial mempengaruhi Adversity Quotient dan sisanya 63,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dipaparkan dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis
dari penelitian ini diterima yaitu terdapat ada hubungan positif antara dukungan sosial
terhadap Adversity Quotient, dimana semakin tinggi dukungan sosial yang diterima maka
semakin tinggi pula Adversity Quotient, dan sebaliknya.

DISKUSI
Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa terdapat korelasi antara
dukungan sosial dengan Adversity Quotientpada wirausahawan dengan nilai p = 0,000< 0,05
dan nilai (r2) = 0,362. Yang artinyaarah korelasi positif menunjukkan bahwa semakin tinggi
dukungan sosial yang diterima maka semakin tinggi pula Adversity Quotient pada
wirausahawan dan sebaliknya semakin rendah dukungan sosial yang diterima maka semakin
rendah pula Adversity Quotient pada wirausahawan sehingga hasil hipotesis diterima.
Berdasarkan hal tersebut 36,2% Adversity Quotientpada wirausahawan dipengaruhi oleh
dukungan sosial.
Wirausahawan mendapatkan dukungan sosial yang tinggi maka seseorang mendapatkan
empati, perhatian, pengertian, penilaian positif, dihargai, dan dorongan untuk lebih maju,
bantuan berupa materi/finansial, bantuan berupa tindakan, saran, pengarahan, umpan balik
untuk memecahkan masalah, dan memiliki kebersamaan dari sebuah kelompok sehingga
dengan demikian menyebabkan wirausahawan memilikiAdversity Quotientyang lebih tinggi
dimana wirausahawan tersebut merasa lebih optimis, berani mengambil risiko, keuletan, tidak
mudah menyerah, kreatifitas tinggi pemberdayaan diri tinggi, mengambil pelajaran dari
kesalahan, motivasi mengambil tindakan, bertanggung jawab, berpikir positif, fokus, lebih
mudah menghadapi tantangan atau kesulitan, mampu bertahan dalam kesulitan
dankemampuan untuk segera menyelesaikan masalah yang dihadapi saat menjalani usahanya.
Hubungan tersebut dapat terjadi karena ketika wirausahawan menerima dukungan sosial maka
akan merasa lebih mudah dalam menghadapi segala hal karena merasa lebih tenang, mendapat
perhatian, perasaan dicintai, meningkatkan kepercayaan diri dan kompetensi (Sarafino, 1994).
Hal tersebut diperkuat dari hasil kategorisasi, subjek yang berada pada kategori rendah pada
dukungan sosial memiliki persentase yang lebih besar yaitu 54,6%, hasil tersebut diikuti pula
oleh hasil Adversity Quotient wirausahawan yang menunjukkan bahwa wirausahawan yang
memiliki Adversity Quotient rendah dengan persentase 55,5% lebih banyak daripada
wirausahawan yang berada pada kategori tinggi pada Adversity Quotient.
Ciri-ciri atau karakteristik umum kewirausahaan adalah (1) kepercayaan diri yang kuat, (2)
beorientasi pada tugas dan hasil, (3) berani menghadapi risiko, (4) berjiwa pemimpin, (5)
keorisinalitasan, dan (6) beorientasi ke masa depan (Suryana, 2013).Adversity Quotientbagi
seorang wirausahawan berfungsi untuk meningkatkan efekivitas dalam lingkup tim, hubungan
kerja, keluarga, perusahaan, perkumpulan, kebudayaan, masyarakat dan lingkungan usahanya
(Stoltz, 2005). Dengan demikian dukungan sangat penting yang harus didapatkan
wirausahawan. Smet (1994) menyatakan bahwa dukungan sosial adalah antara individu
dengan luar individu dimana individu tersebut mendapatkan bantuan dari individu lain yang
memiliki efek berarti dengan individu tersebut.
13

Menurut Sarafino, (1994)terdapat lima bentuk dukungan sosial yang saling berkaitan yitu : (1)
dukungan emosional yang melibatkan rasa empati dan perhatian terhadap individu, sehingga
individu tersebut merasa nyaman, dicintai dan diperhatikan; (2) dukungan penghargaan
dimana dukungan ini melibatkan ekspresi yang berupa pernyataan setuju dan penilaian positif
terhadap ide-ide, perasaan dan performa orang lain, serta mendorong seseorang untuk lebih
maju; (3) dukungan instrumental, dukungan ini melibatkan bantuan langsung, misalnya yang
berupa bantuan finansial atau bantuan dalam mengerjakan tugas-tugas tertentu; (4) dukungan
informasi bersifat informasi ini dapat berupa saran, pengarahan dan umpan balik tentang
bagaimana cara memecahkan persoalan (5) dan dukungan jaringan sosial, dukungan ini
berasal dari kelompok tertentu yang memiliki kebersamaan dan minat yang sama sehingga
individu merupakan bagian dari kelompok tersebut dan merasa memiliki teman.
Seperti permasalahan modal atau dana, dengan adanya dukungan sosial dalam bentuk materi
atau instrumental maka akan membantu wirausahawan dalam pengembangan usaha, dan
pendanaan (Wei & Wang, 2009). Kemudian dukungan informasi dibutuhkan wirausahawan
untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan masalah individu di lingkungan
wirausahawan (Wei & Wang, 2009). Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Sahban,
Kumar & Ramalu (2014) bahwa salah satu faktor penting pemicu seseorang untuk
mempertahankan berwirausaha adalah dukungan sosial. Dukungan sosial tersebut berasal dari
keluarga dan teman sebaya.
Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dikemukakan oleh Dweck (dalam Stoltz, 2005)
bahwa orang tua, guru, teman sebaya, dan orang-orang yang memiliki peran penting selama
masa kanak-kanak dapat mempengaruhi respon seseorang terhadap kesulitan. Menurut Stoltz,
(2005) melalui empat puluh empat cara untuk meningkatkan Adversity Quotient, salah satu
cara tersebut adalah dengan menciptakan iklim lingkungan yang memupuk Adversity Quotient
tinggi seperti memberikan dukungan.Seorang wirausahawan yang memiliki Adversity
Quotienttinggi akan memiliki control atau kendali ketika dihadapkan pada kejadian yang
menyebabkan kesulitan. Wirausahawan mampu
mengetahui siapa atau apa yang
menimbulkan kesulitan. Wirausahawan mampu meprediksikan sejauh mana kesulitan yang
dihadapi dapat menghambat kehidupannya. Wirausahawan memprediksikan berapa lama
penyebab kesulitan itu akan terus berlangsung dan tanggapan individu terhadap waktu dalam
menyelesaikan masalah seperti waktu bukan masalah, kemampuan menyelesaikan pekerjaan
dengan cepat dan sebagainya.
Berdasarkan pembahasan tersebut maka seorang wirausahawan yang memiliki dukungan
sosial yang besar seperti mendapatkan dukungan emosional, dukungan informasi dan
dukungan instrumental maka wirausahawan jika ada masalah akan lebih mudah
menyelesaikannya atau Adversity Quotient yang dimiliki lebih baik dibandingkan dengan
wirausahawan yang kurang mendapatkan dukungan sosial.Selain itu, penelitian ini didukung
oleh penelitian sebelumnya dilakukan oleh Puspasari, Kuwanto & Wijaya (2012) dijelaskan
bahwa terdapat hubungan positif antara dukungan sosial dengan Adversity Quotientpada
remaja yang mengalami transisi sekolah. Sehingga semakin tinggi dukungan sosial yang
diterima maka Adversity Quotient pada remaja yang mengalami transisi sekolah akan tinggi.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa variabel dukungan sosial memberikan sumbangsi
sebesar36,2% terhadapAdversity Quotient dan sisanya 63,8% dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Ying (2014)
menunjukkan bahwa variabel demografi yaitu usia dan senioritas memiliki efek yang
14

signifikan terhadap Adversity Quotient.Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi Adversity
Quotient anatara lain faktor belajar, kreativitas, produktivitasdan daya saing (Siahaan,
Fitria&Oktavia, 2012).Namun berdasarkan penelitian yang dilakukan Efnita, Taufik & Uyun
(2007), Adversity Quotient tidak hanya dipengaruhi dukungan sosial saja namun juga dapat di
pengaruhi oleh 1) religiusitas, dimana faktor ini membuat subjek lebih tenang dan sabar
dalam menghadapi masalah, adanya motivasi internal (kemauan yang kuat dalam diri), selalu
optimis dan memiliki kepercayaan yang kuat akan kemampuan diri sendiri, (2) modeling dari
orang tua, 3) keadaan lingkungan yang menuntut subjek agar tetap survive, dan (4) aktualisasi
diri, dimana faktor ini membuat seseorang mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Kelemahan dalam penelitian ini adalah dalam skala dukungan sosial persebaran sumber
dukungan sosial ke setiap item tidak merata sehingga tidak diketahui sumber dukungan sosial
yang lebih menonjol. Selain itu, tidak diketahui nilai prediktif yang paling tinggi dari jenisjenis dukungan sosial dan nilai prediktif paling tinggi dari dimensi-dimensi Adversity
Quotient, serta jumlah item yang dari skala dukungan sosial dan Adversity Quotient yang
cukup banyak sehingga pada saat pengambilan data membuat beberapa subjek kurang
semangat untuk mengisi bahkan tidak bersedia mengisi. Sehingga skala yang digunakan perlu
disempurnakan lagi.

SIMPULAN DAN IMPLIKASI
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara
dukungan sosial dengan Adversity Quotient pada wirausahawan