BAB II KAJIAN TEORITIS
2.1 Sistem Temu Balik Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Temu Balik Informasi
Sistem temu balik informasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan dan memasok informasi bagi pemakai sebagai jawaban atas permintaan atau berdasarkan
kebutuhan pemakai. Hasugian 2006,2 menyatakan bahwa “pada dasarnya sistem temu balik
informasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasi, kemudian memanggil retrieve suatu dokumen dari suatu simpanan file, sebagai jawaban atas permintaan informasi”.
Menurut Lancaster sebagaimana dikutip oleh Hardi 2006, 1 menyatakan bahwa “temu kembali informasi sebagai suatu proses pencarian dokumen dengan menggunakan
istilah luas untuk mengidentifikasi dokumen yang berhubungan dengan subjek tertentu”. Artinya dalam proses penemuan informasi perlu digunakan istilah-istilah tertentu.
Sedangkan menurut Gerald Kowalski 1945, 2 “sistem temu balik informasi adalah suatu sistem yang mampu melakukan penyimpanan, pencarian, dan pemeliharaan informasi.
Informasi dalam konteks ini dapat terdiri dari teks termasuk data numerik dan tanggal, gambar, audio, video, dan objek multimedia lainnya”.
Dari uraian-uraian diatas dapat diketahui bahwa untuk menemukan kembali dokumen secara efektif dan efisien dapat menggunakan subjek-subjek tertentu.
Sistem temu balik informasi juga memiliki beberapa fungsi. Fungsi utama sistem temu balik informasi seperti yang dinyatakan Chowdhury 1999, 3bahwa ada tujuh fungsi
utama sistem temu balik informasi yang antara lain adalah: 1.
To identify the information sources relevant to the arears of interest of the targets users community the target users community;
2. To analyse the contents of the sources documents;
3. To represent the contens of the analysed sources in a way that will be suitable for
matching users queries 4.
To analyse users queries and to represent them in aform that will be suitable for matching with the database
5. To match the search statement with the stored database;
6. To retrieve the information that is relevant, and
7. To make necessary adjustments in the system based on feedback from the
users.
Universitas Sumatera Utara
Pernyataan diatas dapat diartikan sebagai berikut : 1.
Untuk mengidentifikasi informasi sumber informasi yang relevan dengan bidang-bidang yang sesuai dengan minat dan tujuan komunitas pemakai;
2. Untuk menganalisis isi dari sumber informasi dokumen;
3. Untuk merepresentasikan isi dan sumber informasi yang telah dianalisis dengan
cara yang sesuai untuk kemudian menyesuaikannya dengan permintaan pemakai; 4.
Untuk menganalisis permintaan-permintaan pemakai dan merepresentasikannya ke dalam bentuk yang disesuaikan, untuk disesuaikan dengan database;
5. Untuk menyesuaikan pernyataan penelusuran dengan database;
6. Untuk menemukan informasi yang relevan;
7. Untuk membuat penyesuaian kebutuhan pada dasar sistem arus balik dari
pemakai. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa sistem temu balik informasi merupakan
proses pencarian informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dalam proses perolehan informasi pencari merumuskan pertanyaan query atau menggunakan istilah-istilah berkaitan
dengan informasi yang dibutuhkan. 2.1.2 Komponen Sistem Temu Balik Informasi
Sistem temu balik informasi terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan. Menurut Chowdury yang dikutip oleh Zaenab 2002,41 “Pada intinya dalam sistem temu
balik informasi terdapat tiga komponen utama yang saling mempengaruhi, yaitu 1 kumpulan dokumen; 2 kebutuhan informasi; dan 3 proses pencocokan matching antara
keduanya. Sedangkan komponen-komponen sistem temu balik informasi menurut Hasugian
2006: 14 antara lain, 1 pengguna; 2 query; 3 dokumen; 4 indeks dokumen dan 5 pencocokan matcher function.
1. Pengguna
Pengguna STBI adalah orang yang menggunakan atau memanfaatkan STBI dalam rangka kegiatan pengelolaan dan pencarian informasi. Berdasarkanperannya,
pengguna STBI dibedakan atas 2 dua kelompok yaitu pengguna user dan pengguna akhir end user.
2. Query
Query adalah format bahasa permintaan yang diinput dimasukan oleh pengguna ke dalam STBI. Dalam interface antarmuka STBI selalu disediakan kolomruas sebagai
tempat bagi pengguna untuk mengetikan menuliskan query nya.
3. Dokumen
Dokumen adalah istilah yang digunakan untuk seluruh bahan pustaka, apakah itu artikel, buku, laporan penelitian dan sebagainya. Seluruh bahan pustaka dapat disebut
sebagai dokumen.
4. Indeks Dokumen
Universitas Sumatera Utara
Indeks adalah daftar istilah atau kata list of terms. Dokumen yang dimasukandisimpan dalam database diwakili oleh indeks, indeks itu disebut indeks
dokumen.
5. Pencocokan Matcher Function
Pencocokan istilah query yang dimasukan oleh pengguna dengan indeks dokumen yang tersimpan dalam database dilakukan oleh mesin komputer. Komputer yang
melakukan proses pencocokan itu dalam waktu yang sangat singkat sesuai dengan kecepatan memory dan processing yang dimiliki oleh komputer itu.
2.1.3 Penilaian Relevansi Dokumen Untuk menentukan relevan atau tidaknya sebuah dokumen hasil penelusuran
dengan kata kunci berita bidang sosial digunakan acuan sebagai berikut:
a.
Apabila istilah-istilah pencarian atau query termuat pada field judul, atau field abstrak, atau pada subjek, yang dalam hal ini juga terdapat pada field descriptor
dan field other descriptor, maka suatu dokumen dinyatakan berhubungan related dengan query.
b.
Jika istilah-istilah pencarian atau query hanya terdapat pada field lain misalnya, pada field atau dari field jenis publikasi maka dokumen tersebut dinyatakan tidak
berhubungan related dengan query Hasugian, 2006, 9.
Menurut Hardi 2006, 4 untuk mengukur relevansi hasil temuan Search Engine dapat dilakukan dengan menggunakan metode penilaian relevansi bertingkat Graded
Relevant Assessment 0-3. Skala penilaian yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1.
Halaman yang menampilkan dokumen-dokumen makalah penelitian, artikel ilmiah, Jurnal, tutorial dan prosiding seminar konferensi atau paten mendapat
skor 3. 2.
Halaman yang menampilkan abstrak makalah penelitian, artikel ilmiah, Jurnal, tutorial, dan prosiding seminarkonferensi atau paten mendapat skor 2.
3.
Halaman yang menampilkan pangkalan buku atau pangkalan data mendapat skor 1.
4.
Halaman yang menampilkan selain poin-poin di atas misalnya website perusahaan, kamus, ensiklopedi, organisasi, dsb. mendapat skor 0.
5.
Halaman yang tidak bisa ditampilkan karena server yang tidak merespons setelah tiga kali penelusuran secara berurutan mendapat skor 0.
2.1.4 Efektifitas Temu Balik Informasi Efektif merupakan kata dasar efektivitas. Dalam bahasa Inggris effective
didefinisikan producing the result that is wanted or intended dan definisi sederhananya coming into use. Maksudnya adalah menciptakan hasil yang diinginkan atau
dimaksudkan Oxford Learner’s Pocket Dictionary, 2008, 143. Sedangkan pengertian lain menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002: 584 mendefinisikan efektif dengan “ada
efeknya akibatnya, pengaruhnya, kesannya atau dapat membawa hasil, berhasil guna usaha, tindakan dan efektivitas diartikan keadaan berpengaruh hal berkesan atau
Universitas Sumatera Utara
keberhasilan usaha, tindakan”. The Liang Gie dalam Ensiklopedi Administrasi 1989: 108 mendefinisikan,
Efektivitas sebagai suatu keadaan yang mengandung pengertian mengenai terjadinya efek atau akibat yang dikehendaki. Jika seseorang melakukan
suatu perbuatan dengan maksud tertentu yang memang dikehendaki, maka orang itu
dikatakan efektif kalau memang menimbulkan akibat dari yang
dikehendakinya. Menurut Handoko 2003, 103-105, “efektivitas adalah kemampuan untuk memilih
tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk menentukan tujuan yang telah ditentukan”.
Anoraga 2000, 178 menyatakan bahwa : “Efektifitas berhubungan dengan pencapaian tujuan yang lebih dikaitkan dengan hasil kerja.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas merujuk pada kemampuan untuk memiliki tujuan yang tepat atau mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas
juga berhubungan dengan masalah bagaimana pencapaian tujuan atau hasil yang diperoleh, kegunaan atau manfaat dari hasil yang diperoleh, tingkat daya fungsi unsur
atau komponen, serta masalah tingkat kepuasaan penggunaclient. Berkaitan dengan temu balik informasi, efektivitas temu balik informasi
merupakan kemampuan dari sistem untuk menemukan kembali berbagai dokumen dari suatu basis data sesuai atau relevan dengan permintaan pengguna. Untuk mengetahui
tingkat relevansi penelusuran informasi, Sulistyo Basuki 1992, 148 menyatakan bahwa: “rasio perolehan recall adalah perbandingan dokumen ditemukan dengan jumlah total
dokumen relevan dalam sistem. Sedangkan Rasio ketepatan precision adalah perbandingan antara dokumen relevan dengan jumlah dokumen yang ditemu balik dalam
penelusuran”. Menurut Lee Pao yang dikutip oleh Hasugian 2006, 5, “Perolehan recall
berhubungan dengan kemampuan sistem untuk memanggil dokumen yang relevan. Sedangkan ketepatan precision berkaitan dengan kemampuan sistem untuk tidak
memanggil dokumen yang tidak relevan”. Rumus untuk menghitung nilai perolehan recall dan ketepatan precision adalah sebagai berikut :
Number of relevant document retrived Recall =
Total number of relevant document in the file Number of relevant document retrived
Precision = Total number of document retrived from the file
Universitas Sumatera Utara
Rumus-rumus tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut :
Jumlah Dokumen Relevan yang Terpanggil Recall Perolehan =
Jumlah Dokumen Relevan yang Ada dalam Database file Jumlah Dokumen yang Terpanggil Relevan kebutuhan
Precision Ketepatan = Jumlah Dokumen yang Terpanggil dalam Pencarian
2.2 Search Engine Search engine tentu sangat familiar dan sering digunakan untuk browsing dan