Analisis dan pengembangan sistem informasi klinik rawat jalan di RSUP DR.Hasan Sadikin Bandung : laporan kerja praktek
1
1.1 Latar Belakang Masalah
Sistem Informasi Klinik Rawat Jalan merupakan sebuah perangkat lunak yang dibuat oleh Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung. Perangkat lunak ini digunakan oleh operator di Klinik Rawat Jalan untuk melakukan pendaftaran pasien rawat jalan, mengelola riwayat kunjungan pasien, mengelola pemeriksaan pasien rawat jalan dan mengelola pembayaran pemeriksaan.
Seiring berjalannya Sistem Informasi Klinik Rawat Jalan terdapat beberapa kekurangan seperti tidak adanya fitur verifikasi pasien rawat jalan pada perangkat lunak tersebut. Verifikasi ini adalah proses pengecekan catatan akhir administrasi pasien rawat jalan serta digunakan untuk melihat semua kegiatan rawat jalan pasien tersebut. Pada sistem yang sedang berlangsung saat ini, proses verifikasi pembayaran dilakukan secara manual yaitu dengan mendatangi satu persatu poliklinik yang sudah dikunjungi pasien. Hal ini menyebabkan pihak administrasi di Klinik Rawat Jalan dirasa sangat lamban dalam hal memverifikasi data pembayaran pasien, sedangkan data pembayaran tersebut perlu diperoleh dengan cepat.
Untuk menanggulangi hal tersebut maka diusulkanlah sebuah pengembangan pada perangkat lunak sistem informasi klinik rawat jalan dengan melakukan penambahan menu verifikasi pasien rawat jalan. Dengan pembuatan menu verifikasi pasien rawat jalan ini diharapkan pihak administrasi klinik rawat jalan
(2)
tidak lagi mengalami kesulitan dalam melakukan verifikasi pembayaran dan juga bisa mendapatkan data pembayaran dengan lebih cepat.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka perumusan masalah yang ada adalah :
1. Proses verifikasi pembayaran masih dilakukan secara manual yaitu dengan mendatangi satu persatu poliklinik yang sudah dikunjungi pasien.
2. Membutuhkan waktu yang lama dalam memperoleh data pembayaran pasien rawat jalan.
1.3 Maksud dan Tujuan
Untuk mengatasi permasalahan yang sudah diuraikan sebelumnya maka penulis bermaksud merancang dan membuat menu verifikasi pasien rawat jalan pada Sistem Informasi Klinik Rawat Jalan yang diharapkan bisa membantu pihak administrasi untuk melakukan verifikasi pembayaran pasien rawat jalan.
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dengan adanya penambahan menu verifikasi pasien rawat jalan ini adalah :
1. Untuk mempermudah proses verifikasi pembayaran yang dilakukan oleh pihak administrasi klinik rawat jalan.
2. Untuk memperoleh data pembayaran dan data riwayat kunjungan pasien rawat jalan dengan cepat.
1.4 Batasan Masalah
Agar cakupan mengenai analisis dan pengembangan sistem informasi tidak terlalu luas dan terfokus hanya pada permasalahan yang ada maka batasan masalah yang ada adalah sebagai berikut :
(3)
1. Menu verifikasi pasien rawat jalan hanya menampilkan data dari berbagai pelayanan yang digunakan oleh pasien tersebut, tidak termasuk mengubah data pembayaran.
2. Pada perancangan menu verifikasi pasien rawat jalan penulis menggunakan pemrograman terstruktur dengan Borland Delphi 7 dan Oracle sebagai basis datanya.
3. Poliklinik yang ada di menu verifikasi pasien rawat jalan ini adalah patologi anatomi, obat rawat jalan, obat farmasi dan radiologi.
1.5 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1. Metode Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak SIRS dan Klinik Rawat Jalan untuk memperoleh data dan informasi yang penulis butuhkan.
2. Metode Studi Pustaka
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dan meneliti berbagai literatur dari perpustakaan yang bersumber dari buku, jurnal ilmiah, situs internet dan bacaan lainnya yang berkaitan dengan kasus yang sedang dibahas.
3. Metode Observasi
Merupakan teknik pengumpulan data dengan datang ke tempat kerja penelitian dan melakukan pengamatan atau penelitian langsung terhadap objek penelitian.
(4)
Sedangkan dalam melakukan analisis dan pengembangan sistem, metode yang digunakan adalah metode Waterfall yang memiliki tahapan sebagai berikut :
1. System Engineering
Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun seperti mengidentifikasi kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional sistem.
2. Analysis
Menganalisis hal-hal yang diperlukan untuk pembuatan atau pengembangan perangkat lunak.
3. Design
Tahap penerjemahan dari keperluan atau data yang telah dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh programmer. Tiga atribut yang penting dalam proses perancangan yaitu struktur data, arsitektur perangkat lunak dan algoritma.
4. Coding
Menerjemahkan data yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman yang telah ditentukan.
5. Testing
Uji coba terhadap program yang telah dibuat.
6. Maintenance
Pemeliharaan perangkat lunak melalui proses penambahan atau perubahan program sesuai dengan permintaan user.
(5)
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran secara umum mengenai isi laporan kerja praktek ini maka sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian, dan sistematika penulisan laporan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dibahas mengenai sejarah instansi, logo instansi, badan hukum instansi, struktur organisasi dan deskripsi pekerjaannya serta landasan teori yang menyangkut kasus yang akan dibahas di laporan kerja praktek ini.
BAB III PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil analisa yang penulis lakukan terhadap sistem serta usulan perancangan menu verifikasi pasien rawat jalan di klinik rawat jalan.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dari keseluruhan masalah yang telah dibahas pada bab sebelumnya dan dilengkapi dengan saran-saran yang dapat dijadikan masukan bagi pihak instansi.
(6)
6
2.1 Profil Tempat Kerja Praktek
Berikut ini adalah profil instansi tempat penulis melakukan kegiatan kerja praktek :
Nama Instansi : RSUP dr. Hasan Sadikin
Alamat : Jln. Pasteur No.38 Bandung 40161 No. Telp. : 022 – 2034953, 022 – 2034954 Faksimile : 022 – 2032216, 022 – 2032533
Surat Elektronik : humas@rshs.or.id , perjan_rshs@yahoo.com
SMS Hotline : 081220050547
Website : http://www.rshs.or.id
Sebagai instansi yang telah berdiri lama, RSUP dr. Hasan Sadikin memliki Visi, Misi, Nilai-nilai dan Motto yang dikembangkan sebagai patokan dalam meningkatkan pelayanan, diantaranya :
VISI
“Menjadi rumah sakit mandiri dan prima dalam pelayanan, pendidikan dan
penelitian dibidang kesehatan tingkat regional pada tahun 2011.” MISI
“Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung menyediakan pelayanan kesehatan menyeluruh dan terjangkau dengan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan bagi masyarakat Jawa Barat khususnya, dan Bangsa Indonesia umumnya, dengan cara : 1. Memberikan kesehatan paripurna, bermutu dan terjangkau yang berorientasi
(7)
2. Menyiapkan sumber daya manusia profesional untuk menunjang pelayanan kesehatan melalui pendidikan dan penelitian.
3. Mengelola seluruh sumber daya secara transparan, efektif, efisien dan akuntabel.
4. Meningkatkan kesejahteraan dan kepuasan karyawan. “
NILAI – NILAI
“Berpihak kepada kepentingan masyarakat, tidak diskriminatif, professional,
kerjasama tim, integritas tinggi, transparan dan akuntabel.” MOTTO
“Kesehatan adalah kepedulian kami.”
2.1.1 Sejarah RSUP dr. Hasan Sadikin
Sebagai rumah sakit yang sudah berdiri lama, RSUP dr. Hasan Sadikin memiliki sejarah yang menarik dari awal pendirian rumah sakit tersebut hingga berdiri sampai saat ini. Berikut adalah sejarah dari tahun ketahun tentang RSUP dr. Hasan Sadikin.
Tahun 1920 : Tahun ini merupakan awal pendirian rumah sakit ini yang dilakukan oleh pemerintah Belanda.
Tahun 1923 : Pembangunan selesai pada tahun ini, dan di resmikan pada tahun ini juga tepatnya dilakukan pada tanggal 15 Oktober 1923 dan diberi nama Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuis. Pada awal berdirinya, rumah sakit ini hanya memliki 8 orang tenaga medis dan hanya berkapasitas 300 tempat tidur. 6 tenaga medis tersebut diantaranya adalah dokter berkewarganegaraan Belanda dan 2 orang lagi adalah dokter yang berkebangsaan Indonesia, yaitu dr. Tjokro
(8)
Tahun 1927 : Setelah lima tahun berdiri, rumah sakit ini mengalami pergantian nama dari Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuis menjadi Gemeente Ziekenhuis Juliana.
Tahun 1942 : Perang Pasifik yang terjadi pada tahun ini mengakibatkan pemerintah Belanda mengubah fungsi rumah sakit ini menjadi rumah sakit militer yang pengelolaannya diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Militer.
Tahun 1945 : Tentara Jepang menduduki Pulau Jawa dan pemerintahan pun dikuasai oleh Jepang. Fasilitas rumah sakit dijadikan rumah sakit militer Jepang, nama rumah sakit diganti menjadi Rigukun Byoin. Setelah kemerdekaan Negara Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, rumah sakit tetap dikuasai oleh Belanda dengan peruntukan untuk rumah sakit militer dibawah pimpinan W.J. Van Theil. Tahun 1948 - 1953 : Fungsi rumah sakit diubah kembali menjadi rumah sakit umum. Selanjutnya rumah sakit ini dikelola oleh Kotapraja Bandung dan diberi nama Rumah Sakit Ranca Badak. Pemberian nama disesuaikan dengan nama daerah tempat berdirinya rumah sakit ini yaitu Ranca Badak. Sampai tahun 1953 rumah sakit dipimpin oleh dr. Paryono Suriodipuro.
Tahun 1956 : Rumah sakit ini ditetapkan sebagai rumah sakit umum dengan kapasitasnya ditambahkan menjadi 600 tempat tidur.
Tahun 1967 : Tepat pada tanggal 8 Oktober 1967, Rumah Sakit Ranca Badak diubah namanya menjadi Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin, pemberian nama tersebut dimaksudkan sebagai penghormatan terhadap almarhum Direktur Rumah Sakit yang meninggal pada tanggal 16 Juli 1967 dalam masa jabatannya sebagai direktur RSHS sekaligus menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran UNPAD.
(9)
Setelah mengalami beberapa perubahan, Rumah Sakir dr. Hasan Sadikin ini mengalami perkembangan diantaranya pembangunan-pembangunan gedung baru hingga sebesar saat ini.
2.1.2 Logo Instansi
Gambar 2.1 – Logo RSUP dr. Hasan Sadikin
Logo merupakan sebuah lambang yang dimiliki oleh setiap perusahaan/ instansi. Pembuatan logo dimaksudkan untuk merepresentasikan sebuah identitas suatu perusahaan yang mencerminkan jiwa, visi dan misi suatu perusahaan/instansi. Untuk itu dalam pembuatan logo, RSHS pun menyelipkan berbagai makna yang merupakan kepribadian dari RSHS sendiri. Adapun arti dan makna logo RSUP dr. Hasan Sadikin adalah sebagai berikut :
1. Tiga tanda palang, yang merupakan kekhususan yang dimiliki oleh RSHS yaitu tiga bidang unggulan diantaranya Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian. Perubahan bentuk palang dari sudut lancip menjadi sudut tumpul mengartikan proses dari dunia pendidikan sebagai bahan dasar menuju dunia pelayanan, sebagai proses kematangan, transformasi dari dunia pendidikan ke dunia pelayanan yang lembut, ramah dan manusiawi.
2. Huruf yang dipakai untuk menuliskan kata RSHS merupakan huruf modern, bersih dan tegas namun mengandung sudut tumpul dimana sudut tumpul tersebut dimaksudkan untuk membangun kesan profesionalisme beserta
(10)
sifat-sifat positif dari modernisasi seperti efektifitas, efisiensi, akuntabel dan trans-paransi.
3. Warna biru pada palang mengungkapkan pendidikan.
4. Warna hijau pada palang mengungkapkan penelitian sebagai gambaran dunia inovasi dan ide segar.
5. Warna jingga kemuning mengungkapkan pelayanan yang hangat, ramah dan bersemangat.
2.1.3 Badan Hukum Instansi
Dengan dikeluarkannya Undang-undang nomor 20 tahun 1997, tentang PNBP yang di tindak lanjuti oleh Surat Keputusan Menteri Keuangan RI nomor 124/KMK.03/97 tahun 1997 menyebabkan status RSHS berubah menjadi Rumah Sakit Pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNPB) yang hars menyetorkan seluruh pendapatan ke kas negara. Dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 119 tanggal 12 Desember 2000, status RSHS secara yuridis berubah menjadi perusahaan jawatan (Perjan). Kebijakan tersebut merupakan salah satu langkah strategis pemerintah dalam memberikan kewenangan otonomi yang lebih luas kepada unit-unit pelayanan tertentu untuk menyelenggarakan manajemennya secara mandiri, sehingga diharapkan mampu merespon kebutuhan masyarakat secara tepat, cepat dan fleksibel. Tahun 2002 yang merupakan awal efektif sebagai Perjan, RSHS telah mencapai kinerja yang baik dibandingkan dengan tahun 2001 dan tahun 2004 diprognosakan akan mencapai kinerja yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
(11)
11
DIREKTUR UTAMA DEWAN PENGAWAS
KOMITE MEDIK KOMITE ETIK DAN HUKUM KOMITE MUTU DAN KJ SATUAN PEMERIKSAAN INTERN DIREKTORAT MEDIK DAN
KEPERAWATAN
DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA DAN
PENDIDIKAN DIREKTORAT KEUANGAN BIDANG MEDIK SEKSI PELAYANAN MEDIK BAGIAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA BIDANG KEPERAWATAN SEKSI PENUNJANG MEDIK
SEKSI REKAM MEDIK
UPF INSTALASI
SEKSI PELAYANAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DAN
GAWAT DARURAT SEKSI PELAYANAN KEPERAWATAN RAWAT INAP SEKSI PELAYANAN KEPERAWATAN RAWAT KHUSUS
SUB BAGIAN MUTASI DAN PENGADAAN
PEGAWAI SUB BAGIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PEGAWAI
SUB BAGIAN DIKLIT MEDIK SUB BAGIAN DIKLIT KEPERAWATAN DAN NON MEDIK SUB BAGIAN KESEJAHTERAAN DAN INFORMASI PEGAWAI BAGIAN PENYUSUNAN DAN EVALUASI ANGGARAN BAGIAN PEMBENDAHARAA N DAN MOBILISASI
DANA BAGIAN AKUNTANSI DAN VERIFIKASI SUB BAGIAN PENYUSUNAN ANGGARAN SUB BAGIAN EVALUASI
ANGGARAN SUB BAGIAN PERBENDAHARAAN SUB BAGIAN MOBILISASI DANA SUB BAGIAN AKUNTANSI MANAJEMEN SUB BAGIAN VERIFIKASI & AKUNTANSI KEUANGAN
DIREKTORAT UMUM DAN OPERASIONAL
BAGIAN UMUM
BAGIAN PERENCANAAN DAN EVALUASI
SUB BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN RUMAH TANGGA SUB BAGIAN HUKUM DAN KEMITRAAN SUB BAGIAN PERENCANAAN
SUB BAGIAN EVALUASI
SUB BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOLER
INSTALASI
(12)
12 1. Direktorat Medik dan Keperawatan
Direktorat Medik dan Keperawatan dipimpin oleh dr. Rudi Kurniadi Kadarsyah, Sp.An, MM, M.Kes. Direktorat Medik dan Keperawatan mengelola Bidang Medik dan Bidang Keperawatan. Selain itu, direktorat ini juga memiliki garis instruksi dan koordinasi langsung ke bagian instalasi dan UPF di RSHS.
Instalasi yang berhubungan langsung adalah Rawat Jalan, Gawat Darurat, Rawat Inap Khusus Paviliun Parahyangan, Rawat Inap Paviliun Anggrek, Pelayanan Jantung, Bedah Sentral, Rawat Intensif, Teknologi Reproduksi Berbantu, Hemodialisa dan Farmasi.
Sedangkan untuk UPF yang berhubungan langsung adalah Ilmu Penyakit Dalam, Obstetri dan Ginekologi, Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Bedah, Ilmu Saraf, Orthopadi dan Traumatologi, Bedah Mulut, Ilmu Penyakit Syaraf, THT, Anastesiologi dan Reaminasi, Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Kesehatan Gigi dan Mulut, Ilmu Kedokteran Jiwa, Radiologi, Patologi Klinik, Patalogi Anatomi, Kedokteran Nuklir, Kedokteran Forensik dan Farmakologi Klinik.
2. Direktorat Sumber Daya Manusia dan Pendidikan
Direktorat Sumber Daya Manusia dan Pendidikan bertugas melaksanakan kegiatan pengelolaan pegawai, pengembangan pegawai, dan kesejahteraan pegawai, melaksanakan penyiapan bahan kenaikan pangkat, gaji berkala, cuti, daftar hadir, peninjauan masa kerja, dan pemberian penghargaan.
(13)
3. Direktorat Keuangan
Direktorat Keuangan mengelola anggaran baik dari APBN (Rupiah Murni) maupun PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) secara optimal dengan filosofi transparansi, efektivitas, efisiensi, dan akuntabel.
4. Direktorat Umum dan Operasional
Direktorat Umum dan Operasional memiliki tugas untuk keggiatan ketata usahaan, kesekretarisan, hukum kemitraan dan kerumahtanggaan. Kegiatan tatausaha antara lain mencangkup administrasi sekitar 28.000 surat per tahun, 540 surat perjalanan dinas dan Kesekretarisan Direksi RSHS. Pengelolaan kegiatan tersebut sudah mulai menggunakan Sistem Kearsipan Elektronik dan telah tersusun dalam Buku Petunjuk Operasional Ketatausahaan RSHS tahun 2008. Kegiatan yang terkait dengan Hukum Kemitraan antara lain bekerjasama dengan unit-unit kerja RSHS dalam menyusun naskah perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga dalam bidang pelayanan, pendidikan dan penelitian, serta kerjasama operasional.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pengertian Sistem
Kata sistem awalnya berasal dari bahasa Yunani (sustēma) dan Bahasa Latin (systēma). Banyak ahli yang mengungkapkan pendapat mereka mengenai
pengertian sistem. Salah satunya adalah Jerry Fith Gerald yang berpendapat bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Tetapi secara umum dan lebih umum pengertian sistem adalah :
(14)
Sekumpulan unsur atau elemen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain yang melakukan kegiatan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama pula.
2.2.1.1Karakteristik dan Komponen Sistem
Sebuah sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut : a. Memiliki komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsiste. Setiap sistem selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai satu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Jika industri dipandang sebagai suatu sistem maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.
b. Batas sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
(15)
c. Lingkungan luar sistem
Semua hal yang berada di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
d. Penghubung sistem
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
e. Masukan sistem
Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah
maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah sinyal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran sistem
Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem. g. Pengolah sistem
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
h. Sasaran sistem
Jika sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Komponen sistem:
a. Entitas merupakan objek yang sedang diamati dari sistem. b. Atribut merupakan identitas dari entitas.
(16)
c. Aktivitas merupakan suatu kejadian yang mewakili proses suatu entitas. d. Status merupakan kumpulan variabel yang dibutuhkan untuk menggambarkan
sistem.
e. Kejadian merupakan kejadian yang mengubah status sistem.
2.2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi merupakan data yang merupakan fakta yang tercatat dan selanjutnya dilakukan pengolahan menjadi bentuk yang berguna atau bermanfaat bagi pemakainya. Representasi informasi merupakan pelambangan informasi, misalnya representasi biner. Informasi bisa diukur dalam satuan ukuran informasi tergantung dari representasi. Untuk representasi biner satuannya adalah bit, byte,
word dan lain-lain. Kualitas informasi adalah bias terhadap error, karena kesalahan cara pengukuran dan pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur pemrosesan, kehilangan atau data tidak terproses, kesalahan perekaman atau koreksi data, kesalahan file history, kesalahan prosedur pemrosesan sistem.
Suatu informasi mempunyai umur yang disebut dengan umur informasi yaitu kapan atau sampai kapan sebuah informasi memiliki nilai bagi penggunanya yang mengacu pada titik waktu tertentu dan menyatakan perubahan pada suatu rentang waktu.
Kualitas Informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus :
a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
b. Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
(17)
c. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Nilai Informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
2.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Robert A. Leitch sistem informasi adalah suatu sistem di dalamsuatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem Informasi secara umum merupakan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh sebuah organisasi yang melibatkan serangkaian proses berisi informasi-informasi yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Secara konseptual, siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah :
1. Analisis Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.
2. Perancangan Sistem: merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi.
3. Pembangunan dan Testing Sistem: membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat.
(18)
Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak.
4. Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.
5. Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
6. Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauh mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.
Komponen fisik sistem informasi:
1. Perangkat keras komputer seperti CPU, storage, perangkat input/output, terminal untuk interaksi, media komunikasi data.
2. Perangkat lunak komputer seperti perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utilitynya), perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi.
3. Basis data yaitu penyimpanan data pada media penyimpan komputer. 4. Prosedur yaitu langkah-langkah penggunaan sistem.
5. Personil untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi:
a. Clerical personil : untuk menangani transaksi dan pemrosesan data
b. First level manager : untuk mengelola pemrosesan data didukung dengan perencanaan, penjadwalan, identifikasi situasi out of control dan pengambilan keputusan level menengah ke bawah
c. Staff specialist: digunakan untuk analisis untuk perencanaan dan pelaporan.
(19)
d. Management: untuk pembuatan laporan berkala, permintaan khusus, analisis khusus, laporan khusus, pendukung identifikasi masalah dan peluang.
2.2.4 Konsep Dasar Data
Data merupakan fakta atau nilai yang tercatat atau mempresentasikan deskripsi dari suatu objek. Menurut sifatnya data dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang dikategorikan menurut kualitas objek yang dipelajari.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang memiliki harga yang berubah–ubah atau bersifat variabel.
Menurut sumbernya data dibagi menjadi: 1. Data Intern
Data intern adalah data yang diperoleh atau bersumber dari dalam suatu instansi (lembaga/organisasi).
2. Data Ekstern
Data ekstern adalah data yang diperoleh atau bersumber dari luar instansi/instansi yang lain. Data ekstern dapat dibagi lagi menjadi:
a) Data Primer
Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan atau yang menggunaklan data tersebut. Data yang diperoleh seperti hasil wawancara atau pengisian kuisioner yang biasa dilakukan peneliti. Dalam metode pengumpulan data primer,
(20)
peneliti/observer melakukan sendiri penelitian/observasi di lapangan maupun di laboratorium. Pelaksanaannya dapat berupa survey atau percobaan.
b) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut. Data sekunder pada umumnya digunakan oleh peneliti untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap atau diproses lebih lanjut. Data sekunder didapat dari hasil penelitian lembaga/instansi seperti BPS, media masa lembaga pemerintahan atau swasta. Yang menjadi perhatian dalam penggunaan data sekunder adalah sumber data, batasan konsep yang digunakan, serta tingkat ketelitian dalam pengumpulan data.
Menurut jenisnya, data terdiri dari dua bagian, yaitu: 1. Data Kontinu
Data kontinu merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran. 2. Data Diskrit
Data diskrit merupakan data yang diperoleh dari hasil perhitungan.
2.2.5 Konsep Dasar Basis Data
Basis data merupakan sekumpulan dari informasi yang disimpan didalam memori komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
2.2.5.1Sistem Manajemen Basis Data
Sistem manajemen basis data atau Database Management System (DBMS) adalah merupakan suatu sistem software yang memungkinkan seorang user dapat
(21)
mendefinisikan, membuat, dan memelihara serta menyediakan akses terkontrol terhadap data. Basis data sendiri adalah sekumpulan data yang berhubungan dengan secara logika dan memiliki beberapa arti yang saling berpautan. DBMS yang utuh biasanya terdiri dari :
1. Hardware
Hardware merupakan sistem komputer aktual yang digunakan untuk
menyimpan dan mengakses basis data. Dalam sebuah organisasi berskala besar, hardware terdiri : jaringan dengan sebuah server pusat dan beberapa program client yang berjalan di komputer desktop.
2. Software beserta utility
Software adalah DBMS yang aktual. DBMS memungkinkan para user untuk
berkomunikasi dengan basis data. Dengan kata lain DBMS merupakan mediator antara basis data dengan user. Sebuah basis data harus memuat seluruh data yang diperlukan oleh sebuah organisasi.
3. Prosedur
Bagian integral dari setiap sistem adalah sekumpulan prosedur yang mengontrol jalannya sistem, yaitu praktek nyata yang harus diikuti user untuk mendapatkan, memasukkan, menjaga dan mengambil data.
4. Data
Data adalah jantung dari DBMS. Ada dua jenis data. Pertama, adalah kumpulan informasi yang diperlukan oleh suatu organisasi. Jenis data kedua adalah metadata, yaitu informasi mengenai basis data.
5. User
(22)
kebutuhan penggunaan aplikasi-aplikasi dan interface yang disediakan oleh DBMS, antara lain adalah
a. Database administrator adalah orang atau group yang bertanggungjawab mengimplementasikan sistem basis data di dalam suatu organisasi
b. Enduser adalah orang yang berada di depan workstation dan berinteraksi secara langsung dengan sistem.
c. Programmer application, orang yang berinteraksi dengan basis data melalui cara yang berbeda.
2.2.5.2Karakteristik Basis Data
Beberapa karakteristik dari basis data adalah :
1. Pengelolaan melalui dengan suatu Database Management System (DBMS)
Database Management System merupakan software yang disediakan oleh penyedia basis data untuk :
a) Mengelola dan memelihara data.
b) Memindahkan data ke dan dari file data fisik yang dibutuhkan. c) Mengelola akses data yang bersamaan oleh beberapa user.
d) Mengawasi pembaharuan data dan mencegah konflik perubahan data. e) Mengelola transaksi sehingga perubahan data terjadi secara lengkap atau
tidak terjadi perubahan jika transaksi batal atau gagal. f) Mendukung bahasa query.
g) Pengawasan back up basis data dan pemulihan dari kesalahan. h) Mekanisme keamanan.
(23)
2. Memiliki lapisan-lapisan abstraksi data
Database memiliki kapabilitas unik untuk menyajikan informasi ke banyak pengguna sesuai dengan permintaan. Pengguna disini bisa saja manusia atau aplikasi yang masuk secara sah ke basis data untuk menyimpan atau mendapatkan data. Aplikasi tersebut adalah program yang dirancang untuk menyelesaikan tugas-tugas bisnis tertentu seperti sistem pemesanan barang, sistem penggajian dan sistem akuntansi.
Basis data memungkinkan setiap pengguna mendapatkan informasi hasil pengolahan data yang berbeda satu sama lain. Yang satu minta laporan pendapatan bulan tertentu sementara yang lain mencetak transaksi hari ini, pengguna lain melakukan pencarian terhadap data tertentu. Masing-masing menggunakan data dari basis data yang sama. Setiap perubahan data yang dilakukan oleh salah satu, akan juga ditemukan oleh yang lain.
Lapisan-lapisan abstraksi data dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.3 dimana ada tiga lapisan yaitu lapisan fisik, lapisan logika dan lapisan luar. a) Lapisan Fisik
Lapisan fisik berisi file data yang menyimpan semua data untuk database. Hampir semua DBMS yang modern mengijinkan basis data disimpan dalam multiple data files (banyak file untuk 1 basis data). Kecuali Ms.Access menyimpan basis data dalam 1 file sehingga tidak mampu mengatasi ukuran data yang besar, tapi cocok untuk data personal.
DBMS dan sistem operasi secara otomatis mengelola data files seperti membuka, menutup, membaca dan menulis data ke dan dari file. Pengguna basis data tidak perlu langsung berhubungan dengan lapisan
(24)
fisik yaitu data files saat menggunakan basis data. Data-data yang tersimpan dalam file diwakili oleh lapisan berikutnya yaitu lapisan logika.
Gambar 2.3 - Lapisan Basis Data
b) Lapisan Logika
Lapisan logika terdiri dari struktur data abstrak yang sama dengan lapisan data. DBMS mengubah data di data file menjadi struktur/susunan yang sesuai.
Lapisan ini sering disebut skema, istilah yang digunakan untuk koleksi semua data yang tersimpan dalam basis data. Pada lapisan inilah struktur tabel basis data yang disusun oleh manusia dan kemudian data dalam tabel-tabel itulah yang kemudian diakses oleh manusia menggunakan bahasa query yang ada di lapisan luar.
c) Lapisan Luar
Lapisan luar atau model luar adalah layar kedua abstrak dalam basis data. Lapisan ini terdiri dari tampilan pengguna yang disebut subskema. Lapisan ini adalah tempat dimana pengguna dan aplikasi yang mengakses basis data berhubungan dan menghasilkan query ke basis data.
(25)
3. Data fisik yang independen
Kemampuan mengubah struktur file basis data secara fisik tanpa mengganggu pengguna dan proses yang berlaku disebut physical data independence. Seberapa besar perubahan yang dapat dilakukan tanpa berpengaruh pada lapisan logika disebut derajat physical data independence. 4. Data logis yang independen
Kemampuan untuk membuat perubahan pada lapisan logika tanpa mengganggu penggunan dan proses yang sedang berlaku disebut logical data independence. Perubahan pada lapisan logika juga berlaku pada lapisan fisik. Misalnya penambahan data di lapisan logika, berarti menambah data pada lapisan fisik. Perubahan format data pada lapisan logika akan berdampak pada lapisan fisik juga. Perubahan yang dimaksud termasuk penghapusan data.
2.2.6 Konsep Dasar Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya. Hasil dari analisis sistem adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yang akan dibuat atau dikembangkan.
(26)
2.2.6.1Tujuan Analisis Sistem
Tujuan dari dilakukannya analisis sistem terhadap pembuatan atau pengembangan sistem informasi adalah :
1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
2. Mengevaluasi sistem yang telah ada.
3. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru.
4. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem.
2.2.6.2Tahapan Analisis Sistem
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan sebuah analisis sistem adalah sebagai berikut :
1 Mengidentifikasi masalah yaitu mengidentifikasi penyebab masalah. 2 Analisis sistem yaitu mengidentifikasi solusi dari masalah.
3 Analisis Kebutuhan
a. Mengidentifikasi data apa dan proses apa yang dibutuhkan pada sistem baru.
b. Menentukan kebutuhan fungsional yaitu menunjukkan fasilitas apa saja yang dibutuhkan serta aktivitas apa saja yang terjadi pasa sistem baru dan kebutuhan non-fungsional terdiri dari kebutuhan keamanan, waktu respon dan akses untuk pengguna yang tidak punya hak.
(27)
2.2.7 Konsep Dasar Perancangan Sistem
Tahapan setelah melakukan analisis sistem dari siklus pengembangan sistem dengan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan fungsional sistem dan merupakan persiapan untuk rancang bangun implementasi.
2.2.7.1Tahapan Perancangan Sistem
1. Perancangan output
Perancangan output atau keluaran merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena laporan atau keluaran yang dihasilkan harus memudahkan bagi setiap unsur manusia yang membutuhkannya. Perancangan output terdiri dari menentukan kebutuhan output dari sistem yang baru, output yang akan dirancang dapat ditentukan dari diagram aliran data yang baru dan menentukan parameter dari output.
2. Perancangan input
Dengan menentukan kebutuhan input dari sistem baru, input yang dirancang dapat ditentukan dari diagram aliran data yang baru dan menentukan parameter input.
3. Perancangan proses sistem
Tujuan perancangan proses ini adalah untuk menjaga agar proses data lancar dan teratur sehingga menghasilkan informasi yang benar.
4. Perancangan basis data
Sistem basis data ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lain.
(28)
5. Perancangan kontrol
Tujuannya agar keberadaan sistem setelah diimplementasi dapat memiliki keandalan dalam mencegah kesalahan, kerusakan serta kegagalan proses sistem.
6. Perancangan jaringan
Mengevaluasi LAN untuk menentukan apakah mereka cocok untuk tiap segmen diseluruh usaha.
2.2.8 Diagram Relasi Data
Diagram Relasi Data atau Entity Relationship Diagram ( ERD ) merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data didalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan satu sama lain. ERD memiliki beberapa komponen
pembentuk, diantaranya : 1. Entitas (Entity)
Entitas didefinisikan sebagai barang atau objek yang dapat dibedakan dari objek lain. Biasanya disimbolkan dengan persegi panjang, yang di dalamnya berisi nama entitas.
Entitas
Gambar 2.4 – Entitas
2. Relasi (Relationship)
Relasi didefinisikan sebagai asosiasi dua atau lebih entitas, yang berupa kata kerja.
(29)
Relationship / Relasi
Gambar 2.5 –Relasi
3. Atribut (Attribute)
Atribut didefinisikan sebagai property yang dimiliki setiap entitas yang akan disimpan datanya. Contoh atribut dari entitas Dosen : Nama, NIP, Alamat. 4. Kardinalitas (Cardinality)
Kardinalitas didefinisikan sebagai angka yang menunjukkan banyaknya kemunculan suatu objek terkait dengan kemunculan objek lainnya pada suatu relasi. Ada tiga kardinalitas yang ada, yaitu 1 : M (one to many) yang menyatakan satu ke banyak, 1 : 1 (one to one) yang menyatakan satu ke satu dan N : M (many to many) yang menyatakan banyak ke banyak.
Contoh :
Gambar 2.6 – Kardinalitas
5. Modalitas (Modality)
Modalitas merupakan partisipasi sebuah entitas pada suatu relasi. Bernilai 0
jika partisipasi bersifat “optional atau parsial”, sedangkan bernilai 1 jika
partisipasi bersifat “wajib atau total”.
2.2.9 Diagram Alir Data
Diagram Alir Data merupakan suatu model perancangan sistem yang memungkinkan para profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur
Dosen Mengajar MataKuliah
(30)
data, baik secara manual maupun terkomputerisasi. Ada beberapa komponen pembentuk diagram alir data ini, diantaranya :
1. Entitas Luar
Merupakan entitas yang berada di luar sistem yang sedang dibangun, tetapi berkomunikasi atau berhubungan langsung dengan sistem. Entitas luar dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya. Terdapat dua jenis entitas luar yaitu entitas luar sebagai sumber dan entitas luar sebagai tujuan.
Entitas luar sebagai sumber
Entitas luar sebagai tujuan Entitas luar sebagai tujuan dan sumber
Gambar 2.7 – Entitas Luar
2. Proses
Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input menjadi output. Proses diberi nama untuk menjelaskan proses atau kegiatan apa saja yang sedang dilakukan.
Proses Menurut Yourdan dan DeMarco
Proses Menurut Gene dan Serson
Gambar 2.8 – Proses
Hanya ada empat kemungkinan yang terjadi pada saat proses dilakukan, yaitu:
(31)
1 input dengan 1 output 1 input dengan banyak output
Banyak input dengan satu output
Banyak input dengan banyak output
Gambar 2.9 – Jenis Proses
Selain keempat kemungkinan proses diatas, proses lain dinyatakan memiliki kesalahan dalam proses.
3. Data Store
Komponen ini biasanya digunakan untuk menyatakan penyimpanan file di basis data yang berada di komputer, bisa juga berupa data yang masih manual seperti arsip.
Data Store Menurut Yourdan dan DeMarco
Data Store Menurut Gene dan Serson
Gambar 2.10 –Data Store 4. Alur Data
Alur data digambarkan dengan anak panah yang menunjukkan arah menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya. Alur data perlu diberi nama sesuai dengan data/informasi yang
(32)
dimaksud, pemberian nama biasanya dilakukan dengan menggunakan kata benda.
Alur Data
Gambar 2.11 – Alur Data
2.2.10 Metode Pengembangan Sistem
Dalam melakukan pengembangan sistem ini, penulis menggunakan Metodologi Waterfall. Karena metode ini cocok untuk diimplementasikan dalam kasus ini. Metodologi Waterfall merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran sistem yang linear. Output dari setiap tahap merupakan input bagi tahap berikutnya. Model ini pertama kali dikenalkan oleh Winston Royce tahun 1970, sekarang model ini lebih dikenal sebagai Linear Sequential Model.
Karakteristik dari metodologi waterfall ini meliputi beberapa bagian , yaitu : aktivitas mengalir dari satu fase ke fase yang lainnya secara berurutan dan setiap fase dikerjakan terlebih dahulu sampai selesai, jika sudah selesai baru mulai menuju fase berikutnya.
(33)
Tahapan penelitian pada model waterfall meliputi metodologi berupa :
1. System Engineering
Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap seperti mengidentifikasi kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional sistem.
2. Analysis
Menganalisis hal-hal yang diperlukan untuk pembuatan atau pengembangan perangkat lunak.
3. Design
Tahap penerjemahan dari keperluan atau data yang telah dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh programmer. Tiga atribut yang penting dalam proses perancangan yaitu struktur data, arsitektur perangkat lunak dan algoritma.
4. Coding
Menerjemahkan data yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman yang telah ditentukan.
5. Testing
Uji coba terhadap program yang telah dibuat.
6. Maintenance
Perubahan atau penambahan program sesuai dengan permintaan user. Kekurangan dari metode Waterfall :
a) Sulit bagi pelanggan untuk menentukan semua kebutuhan secara eksplisit b) Pelanggan harus sabar, karena pembuatan perangkat lunak akan dimulai
ketika tahap desain sudah selesai. Sedangkan pada tahap sebelum desain bisa memakan waktu yang lama.
(34)
c) Kesalahan diawal tahap dapat berakibat sangat fatal pada tahap berikutnya. Selain kekurangannya, metode ini juga mempunyai kelebihan dibanding dengan metode-metode pengembangan sistem yang lain, yaitu jika kebutuhan user sudah diketahui dengan baik maka akan sangat mudah menggunakan metode Waterfall.
2.3 Perangkat Lunak Pendukung
2.3.1 Borland Delphi 7.0
Delphi adalah sebuah bahasa pemrograman visual di lingkungan Windows (under Windows) yang menggunakan bahasa pascal sebagai Compiler. Keberadaan bahasa pemrograman Delphi tidak bisa dipisahkan dari bahasa Turbo Pascal yang Gambar 2.13 – Borland Delphi 7.0
diluncurkan pada tahun 1983 oleh Borland International Incorporation. Turbo Pascal dirancang untuk dijalankan pada operasi DOS (Disk Operating System). Seiring dengan perkembangan zaman, dimana sistem operasi mulai bergeser ke sistem operasi Windows, maka Borland International merilis Turbo Pascal for Windows yang dijalankan dibawah sistem operasi Windows 3.X.
Pada tahun 1992 muncul bahasa pemrograman baru bernama Borland Pascal 7 yang merupakan penggabungan dari Turbo Pascal dan Turbo Pascal for Windows. Namun ternyata bahasa pemrograman baru tersebut ternyata masih sulit di gunakan. Tren penggunaan bahasa pemrograman visual untuk membangun
(35)
sebuah aplikasi telah mendorong Borland membuat bahasa pemrograman baru pada tahun 1995 diperkenalkan kepengguna komputer sebuah bahasa pemrograman visual yang berbasis bahasa pascal. Bahasa pemrograman baru tersebut diberi nama Borland Delphi setahun kemudian versi ke dua dari Delphi dilempar kepasaran. Penggunaan Delphi dapat mempersingkat waktu pemrograman, karena anda tidak perlu lagi menuliskan kode program yang rumit dan panjang untuk menggambar, meletakkan dan mengatur komponen. Selain itu anda dapat menyusun aplikasi yang lebih interaktif.
Delphi menyediakan cukup banyak pilihan komponen interface aplikasi, antara lain berupa tombol menu, drop down, ataupun menu pop up, kotak text,
radio button, check box, dan sebagainya. Bahkan ada berbagai macam komponen
Skin tampilan yang beragam yang disediakan oleh beberapa vendor lainnya, seperti, SUIPack, Sxskincomponents, dan lain sebagainya.
Delphi 7.0, versi terbaru yang dikeluarkan oleh Borland, memiliki support
yang sangat tinggi terhadap basis data yang sudah terkenal (seperti MS Accsses, Paradox, Foxpro, Dbase, Oracle, dan lain sebagainya), dan dilengkapi dengan objek-objek yang baru sehingga memudahkan pembuatan basis data maupun program lainnya (Game, Utility dan lainnya).
Borland Delphi 7.0 merupakan pilihan bagi sebagian kalangan programmer
untuk membuat aplikasi. Hal ini disebabkan kelebihan yang ada pada Borland Delphi 7.0 berikut ini beberapa kelebihan Borland Delphi 7.0 antara lain :
1. Berbasis Objek Oriented Programming, seperti bagian yang ada pada program dipandang sebagai suatu objek yang mempunyai sifat-sifat yang dapat diubah dan diatur , sehingga kita dapat membuat tampilan sebuah
(36)
program dengan desain kita sendiri tanpa harus membuat coding yang panjang.
2. Suatu file EXE, setelah anda merancang program pada IDE Delphi akan mengkomplikasinya pada sebuah file executable tunggal. Program yang anda buat dapat langsung didistribusikan dan dijalankan pada komputer lain tanpa perlu menyertakan file lain, kecuali file yang beretensi *.exe atau Aplikasi tersebut membutuhkan file lain seperti basis data, koneksi atau file pendukung lainnya, ini merupakan kelebihan yang sangat berarti.
3. Borland Delphi 7.0 hadir bersama Borland Kylix 3 yang berbasis Linux, bila ingin berganti flattform dari Windows ke Linux maka aplikasi yang dibuat di Delphi dapat dijalankan di Kylix 3 yang dikarenakan kedua produk tersebut merupakan produk Borland.
Agar Delphi versi 7.0 ini dapat dioperasikan dengan baik anda membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak dengan spesifikasi tertentu. Delphi memerlukan perangkat keras dengan ruang harddisk dan memori yang relatif besar untuk untuk pembuatannya tetapi untuk pemakaiannya / menggunakan hasil
file aplikasinya tidaklah membutuhkan spesifikasi yang besar, tergantung besar kecilnya program yang kita terapkan pada komputer tersebut. Spesifikasi minimal yang dibutuhkan antara lain :
1. Processor pentium 233 MHz atau yang lebih tinggi.
2. Sistem operasi Windows XP, Windows 2000 atau Windows 98.
3. Memori membutuhkan RAM 64 MB untuk edisi Architect, Enterprise, dan profesional, kecuali untuk personal 32 MB disarankan 128 MB.
(37)
5. Mouse dan keyboard 2.3.2 Oracle
Gambar 2.14 – Logo Oracle
Perusahaan Oracle didirikan pada tahun 1977 oleh tiga orang programmer, Bob Miner, Ed Oates, dan Larry Ellison yang menjabat sebagai CEO (Chief Executive Officer) selama beberapa tahun sampai saat ini. Perusahaan ini berkonsentrasi pada pembuatan basis data server di mainframe. Kisah sukses Oracle Corp terkait dengan sejarah dan teori basis data relasional. Teori basis data relasional diperkenalkan hampir secara simultan oleh Edgar F. Codd (dalam artikelnya yang terkenal Large shared data banks) dan seorang penemu lain yang kurang dikenal, pada tahun 1969. IBM adalah perusahaan pertama yang menerapkan model relasional ini dalam bahasa SQL, dengan produknya DB2.
Larry melihat perkembangan teori model relasional dan implementasi basis data relasional dalam DB2. Ia yakin bahwa model relationaladalah “way of the future” dan memutuskan untuk mengimplementasikan model relasional di produk Oracle. Sebelumnya produk basis data Oracle memakai model non relasional. Oracle menjadi pesaing kuat bagi IBM dalam pasar basis data server di
mainframe, terutama basis data bermodel relasional.
Sekitar pertengahan tahun 1980an, Larry mendiversifikasi produk Oracle (versi 6.x) keluar mainframe, yakni ke sistem operasi Unix. Selanjutnya tahun 1996 Oracle Corp mendiversifikasi Oracle (versi 7.x) ke sistem operasi Novell Netware, Windows NT, dan Linux (versi 8.x, tahun 1997). Mulai pertengahan
(38)
tahun 1990an Oracle Corp mulai membuat juga produkproduk non basis data
-server seperti application server (WebDB, OAS), development tools (Oracle Developer, Oracle Designer), dan application suite (Oracle Apps).
Oracle adalah relational database management system (RDBMS) untuk mengelola informasi secara terbuka, komprehensif dan terintegrasi. Oracle server
menyediakan solusi yang efisien dan efektif karena kemampuannya dalam hal sebagai berikut:
1. Dapat bekerja di lingkungan client/server (pemrosesan tersebar) 2. Menangani manajemen space dan basis data yang besar
3. Mendukung akses data secara simultan
4. Performansi pemrosesan transaksi yang tinggi 5. Menjamin ketersediaan yang terkontrol 6. Lingkungan yang terreplikasi
Basis data merupakan salah satu komponen dalam teknologi informasi yang mutlak diperlukan oleh semua organisasi yang ingin mempunyai suatu sistem informasi yang terpadu untuk menunjang kegiatan organisasi demi mencapai tujuannya. Karena pentingnya peran basis data dalam sistem informasi, tidaklah mengherankan bahwa terdapat banyak pilihan software Database Management System (DBMS) dari berbagai vendor baik yang gratis maupun yang komersial. Beberapa contoh DBMS yang populer adalah MySQL, MS SQL Server, Oracle, IBM DB/2, dan PostgreSQL.
Oracle merupakan DBMS yang paling rumit dan paling mahal di dunia, namun banyak orang memiliki kesan yang negatif terhadap Oracle. Keluhan-keluhan yang mereka lontarkan mengenai Oracle antara lain adalah terlalu sulit
(39)
untuk digunakan, terlalu lambat, terlalu mahal. Jika dibandingkan dengan MySQL yang bersifat gratis, maka Oracle lebih terlihat tidak kompetitif karena berjalan lebih lambat daripada MySQL meskipun harganya sangat mahal. Namun yang mereka tidak perhitungkan adalah bahwa Oracle merupakan DBMS yang dirancang khusus untuk organisasi berukuran besar, bukan untuk ukuran kecil dan menengah. Kebutuhan organisasi berukuran besar tidaklah sama dengan organisasi yang kecil atau menengah yang tidak akan berkembang menjadi besar. Organisasi yang berukuran besar membutuhkan fleksibilitas dan skalabilitas agar dapat memenuhi tuntutan akan data dan informasi yang bervolume besar dan terus menerus bertambah besar.
Oracle mendominasi pasar database server, hal ini mungkin didasarkan kepada banyak perusahaan berskala besar mengunakan Oracle dalam mengelola datanya.
(40)
40
3.1 Kegiatan Kerja Praktek
Berdasarkan surat balasan yang diberikan pihak RSHS maka pelaksanaan kerja praktek dimulai pada tanggal 4 Juli 2011 dan berakhir pada tanggal 31 Juli 2011 yang dilaksanakan setiap hari Senin sampai dengan hari Jumat dari pukul 07.30 – 15.30 WIB. Kegiatan kerja praktek berlangsung di ruang Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit yang mana instalasi tersebut merupakan unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan operasionalisasi komputer, baik perangkat keras, perangkat lunak, bank data, server maupun tenaga operator.
3.2 Analisis Sistem yang sedang Berlangsung
Analisis sistem yang sedang berlangsung akan memberikan gambaran mengenai sistem yang sedang dianalisis. Dengan melakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan maka kita akan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem tersebut sehingga mempermudah kita dalam melakukan perbaikan maupun pengembangan sistem.
3.2.1 Analisis Fungsional Sistem yang sedang Berlangsung
Fungsi dari sistem informasi klinik rawat jalan ini adalah :
1. Proses login yang dipakai untuk pengaksesan aplikasi oleh operator di Klinik Rawat Jalan dan administrator di Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS).
2. Proses pendaftaran pasien rawat jalan yang meliputi penambahan data pasien rawat jalan, pencetakan kartu pasien dan pencetakan kartu identitas pasien.
(41)
3. Proses pengelolaan kunjungan pasien rawat jalan yang meliputi penambahan kunjungan pasien rawat jalan dan pencetakan karcis antrian.
4. Proses pengelolaan pemeriksaan pasien rawat jalan yang meliputi penambahan hasil pemeriksaan berupa diagnosa kesehatan dan pembuatan tagihan pemeriksaan.
5. Proses pembayaran pemeriksaan pasien rawat jalan meliputi penambahan data pembayaran, pencetakan kwitansi pembayaran.
Proses pembuatan laporan yang meliputi pencetakan laporan data pasien rawat jalan, pencetakan laporan pemeriksaan, pencetakan laporan pembayaran pemeriksaan dan pencetakan laporan kunjungan pasien. Semua laporan tersebut dicetak setiap hari, setiap bulan dan setiap tahun. Laporan-laporan tersebut akan diserahkan kepada manager RSHS.
3.2.1.1Prosedur Sistem yang sedang Berlangsung
Analisis prosedur yang sedang berlangsung bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana suatu sistem berjalan. Adapun prosedur yang berada di Klinik Rawat Jalan RSUP dr. Hasan Sadikin adalah :
1. Pasien datang ke Klinik Rawat Jalan dengan membawa data diri pasien beserta surat rujukan dari puskesmas atau rumah sakit kepada operator IRJ. 2. Operator IRJ menerima data diri pasien dan surat rujukan tersebut.
3. Operator IRJ akan memeriksa kelengkapan data diri pasien dan surat rujukannya. Jika data tidak lengkap maka operator IRJ akan meminta pasien untuk melengkapi kembali data pasien beserta surat rujukannya. Jika data sudah lengkap maka operator IRJ akan menginputkan data pasien tersebut ke komputer untuk disimpan didalam database.
(42)
4. Setelah itu pasien melakukan pembayaran pendaftaran kepada operator IRJ. Operator IRJ akan memeriksa apakah pembayaran yang dilakukan oleh pasien sudah sesuai atau belum. Jika pembayaran belum sesuai maka Operator IRJ meminta pasien untuk kembali menyesuaikan besarnya uang yang harus dibayar pada saat pendaftaran. Jika pembayaran yang dilakukan pasien sudah sesuai maka Operator IRJ akan menerima uang tersebut dan menginputkan data pembayaran ke database.
5. Operator IRJ melakukan pencetakan Kartu Pasien dan Kartu Identitas Pasien kemudian menyerahkannya kepada pasien.
6. Pasien yang sudah mempunyai Kartu Identitas Pasien dan Kartu Pasien bisa melakukan kunjungan dengan membawa Kartu Identitas Pasien beserta poliklinik yang dituju kepada operator IRJ.
7. Operator IRJ menerima Kartu Identitas Pasien, kemudian operator IRJ menginputkan data kunjungan pasien tersebut kedalam database.
8. Operator IRJ mencetak karcis antrian pasien tersebut dan menyerahkannya kepada Pasien IRJ.
9. Pasien mendapatkan karcis antrian poliklinik yang akan digunakan pada saat mengantri di poliklinik yang dituju.
(43)
3.2.1.2Flowmap Sistem yang sedang Berlangsung
Pasien IRJ Operator IRJ
START
Data diri pasien Surat rujukan
Data diri pasien Surat rujukan yang
Diterima operator
Data Lengkap? Tidak
Ya
Penginputan Data Diri Pasien ke komputer
Pengecekan Data Diri Pasien dan Surat Rujukan
pasien_irj
END Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
(44)
Operator IRJ Pasien IRJ
START
Pembayaran Pendaftaran
Pengecekan Pembayaran
Sesuai? Belum
Ya
Penerimaan Pembayaran dan Penginputan pembayaran ke
database
bayar
Pencetakan Kartu Pasien dan Kartu Identitas Pasien Kartu Identitas Pasien
Kartu Pasien
Pencetakan KIP dan Kartu Pasien
END
(45)
Pasien IRJ Operator IRJ
START
Kartu Identitas Pasien beserta poliklinik yang dituju
Kartu Identitas Pasien yang diteima Operator
Menginputkan data kunjungan pasien
kunjungan
Mencetak karcis antrian poliklinik Karcis Antrian
Pencetakan Karcis Antrian
END
Gambar 3.3 – Flowmap Pencetakan Karcis Antrian
3.2.2 Analisis Non-Fungsional Sistem yang sedang Berlangsung
3.2.2.1 Analisis Pengguna
Aplikasi ini digunakan oleh 2 pengguna, yaitu : 1. Operator Klinik Rawat Jalan
Operator merupakan pengguna yang mempunyai otorisasi dalam penginputan data, pencarian data tanpa melakukan perubahan pada data.
2. Administrator
Administrator merupakan pengguna yang mempunyai otorisasi dalam
menjalankan seluruh kegiatan sistem yaitu penginputan data, pencarian data dan perubahan data. Untuk melakukan perubahan data tentu saja dengan persetujuan dari Bagian SIRS.
(46)
3.2.2.2Analisis Perangkat Keras
Spesifikasi perangkat keras yang digunakan di Klinik Rawat Jalan untuk menjalankan aplikasi Sistem Informasi Klinik Rawat Jalan adalah :
1. Processor : Intel Pentium 4
2. RAM : 1 GB
3. Harddisk : 120 GB
4. OperatingSystem : Windows XP SP 3
5. Mouseoptic dan keyboard
Dengan spesifikasi perangkat keras seperti yang sudah diterangkan, sudah baik untuk bisa menjalankan aplikasi Sistem Informasi Klinik Rawat Jalan ini.
(47)
3.2.3 ERD Sistem yang sedang Berlangsung pasien_irj kunjungan dokter poliklinik lakukan periksa bayar no_medrec nama sex alamat tmpt_lahir umur tgl_daftar tgl_kunj cara_kunj no_medrec id_poli nama_poli nip nama alamat
1 m n m
n m harga_dokter id_poli nip diagnosa tindakan tgl_kunj id_poli no_medrec No_pembayar Cara_bayar
Gambar 3.4 – ERD Sistem yang sedang Berlangsung
3.2.4 Analisis Kebutuhan Fungsional Sistem yang sedang Berlangsung
3.2.4.1Diagram Konteks Sistem yang sedang Berlangsung
Sistem Informasi Klinik Rawat Jalan
Pasien IRJ Manager RSHS
Data Pasien
Kartu Pasien Karcis Antrian
Laporan Data Pasien Tagihan yang harus dibayar
Kwitansi Pembayaran Pemeriksaan
Laporan Pemeriksaan
Laporan Pembayaran Pemeriksaan Laporan Kunjungan Surat Rujukan
Kartu Identitas Pasien
Lembar Tagihan Kartu Identitas Pasien
Kartu Pasien
(48)
3.2.4.2DFD Level 1 Sistem yang sedang Berlangsung 1 Pendaftaran Pasien IRJ 2 Kunjungan Pasien IRJ 4 Pembayaran Pemeriksaan Pasien IRJ 5 Pembuatan Laporan Pasien IRJ Kartu Pasien Data Pasien pasien_irj Kartu Identitas Pasien
Karcis Antrian kunjungan Data Kunjungan poliklinik Data Poliklinik dokter Data Dokter Manager RSHS Kwitansi Pembayaran Pemeriksaan
Data Pasien IRJ Data Kunjungan
Laporan Data Pasien
bayar Data Pembayaran
Data Pasien Data Pasien
Laporan Pembayaran Pemeriksaan 3 Pemeriksaan Pasien IRJ periksa Data Pemeriksaan Laporan Pemeriksaan Data Pembayaran Data Pemeriksaan Laporan Kunjungan Kartu Identitas Pasien
Surat Rujukan
Kartu Pasien
Data Kunjungan
Tagihan yang harus dibayar Lembar Tagihan
(49)
3.2.4.3DFD Level 2 Sistem yang sedang Berlangsung
3.2.4.3.1 DFD Level 2 - Pendaftaran Pasien IRJ Sistem yang sedang
Berlangsung 1.1 Menambah Data Pasien 1.2 Mencetak Kartu Pasien
Pasien IRJ pasien_irj
Data Pasien Data Pasien
Kartu Pasien
1.3 Mencetak Kartu Identitas
Pasien Kartu Identitas Pasien
Surat Rujukan
Data Pasien
Data Pasien
Gambar 3.7 – DFD Level 2 - Pendaftaran Pasien IRJ Pada Sistem yang sedang Berlangsung
3.2.4.3.2 DFD Level 2 - Kunjungan Pasien IRJ Sistem yang sedang
Berlangsung 2.1 Menambah Kunjungan Pasien 2.2 Mencetak Karcis Antrian
Pasien IRJ kunjungan
Kartu Identitas Pasien
Karcis Antrian
Data kunjungan yang ditambahkan
Data Kunjungan poliklinik dokter pasien_irj Data Poliklinik Data Dokter Data Pasien
Gambar 3.8 – DFD Level 2 - Kunjungan Pasien IRJ Pada Sistem yang
(50)
3.2.4.3.3 DFD Level 2 - Pemeriksaan Pasien IRJ Sistem yang sedang
Berlangsung
3.1 Menambah
Hasil Pemeriksaan
periksa Data Pemeriksaan
3.2 Pembuatan
Tagihan
Data Pemeriksaan
kunjungan Data Kunjungan
Pasien IRJ Kartu Pasien
Lembar Tagihan
Gambar 3.9 – DFD Level 2 - Pemeriksaan Pasien IRJ Pada Sistem yang
sedang Berlangsung
3.2.4.3.4 DFD Level 2 - Pembayaran Pemeriksaan Pasien IRJ Sistem yang
sedang Berlangsung
4.1 Tambah
Data Pembayaran
Pasien IRJ
Kwitansi Pembayaran Pemeriksaan
bayar Data pembayaran yang ditambahkan Tagihan yang harus dibayar
4.2 Cetak Kwitansi Pembayaran
Data Pembayaran
Gambar 3.10 – DFD Level 2 - Pembayaran Pemeriksaan Pasien IRJ Pada
(51)
3.2.4.3.5 DFD Level 2 - Pembuatan Laporan Sistem yang sedang
Berlangsung
5.1 Cetak Laporan
Data Pasien IRJ
Manager RSHS Laporan Data Pasien
Laporan Pembayaran Pemeriksaan Laporan Pemeriksaan
5.2 Cetak Laporan
Pemeriksaan
5.3 Cetak Laporan
Pembayaran Pemeriksaan
5.4 Cetak Laporan
Kunjungan Pasien
pasien_irj
kunjungan bayar periksa Data Pasien IRJ
Data Kunjungan Data Pembayaran
Data Pemeriksaan
Laporan Kunjungan
Gambar 3.11 – DFD Level 2 - Pembuatan Laporan Pada Sistem yang sedang
Berlangsung
3.2.4.4Spesifikasi Proses Sistem yang sedang Berlangsung
Spesifikasi proses digunakan untuk menjelaskan proses-proses yang ada dalam diagram alir data secara terperinci. Hal tersebut bermanfaat untuk mengetahui lebih jelas bagaimana logika dari proses-proses yang ada. Berikut ini adalah spesifikasi proses pada sistem yang sedang berlangsung.
(52)
3.2.4.4.1 Spesifikasi Proses Pendaftaran Pasien IRJ Sistem yang sedang
Berlangsung
Tabel 3.1 – Spesifikasi Proses Menambah Data Pasien Pada Sistem yang sedang Berlangsung
No. Proses 1.1
Nama Proses Menambah Data Pasien
Deskripsi Isi Penambahan Data Pasien di Klinik Rawat Jalan
Input Surat Rujukan dan Data Pasien
Output Data Pasien
Keterangan Menambahkan data diri pasien yang akan mendaftar di Klinik Rawat
Jalan dengan membawa surat rujukan dari puskesmas atau rumah sakit beserta data diri pasien
Algoritma 1.Tampilkan menu pendaftaran pasien IRJ
2.Inputkan data diri pasien dan informasi surat rujukan rumah
sakit/puskesmas
3.Klik tombol simpan
4.Validasi kelengkapan formulir di sistem
5.Jika data diisi lengkap dan valid maka data akan disimpan di tabel
pasien_irj. Jika data tidak valid maka form menu pendaftaran
pasien akan ditampilkan kembali dan operator mengisi data secara benar
Tabel 3.2 – Spesifikasi Proses Mencetak Kartu Pasien Pada Sistem yang sedang Berlangsung
No. Proses 1.2
Nama Proses Mencetak Kartu Pasien
Deskripsi Isi Mencetak Kartu Pasien IRJ
Input Data Pasien
Output Kartu Pasien
Keterangan Mencetak kartu pasien setelah pasien melakukan pendaftaran
Algoritma 1.Tampilkan menu data pasien irj
2.Masukkan no medrec pasien yang akan di cetak kartu pasiennya
3.Jika nomor medrec ditemukan maka sistem akan memunculkan
message “Cetak Kartu Pasien?”. Jika nomor medrec tidak
ditemukan maka tidak bisa melakukan pencetakan kartu pasien 4.Klik tombol “Ya” untuk mencetak kartu pasien atau “Tidak” untuk
(53)
Tabel 3.3 – Spesifikasi Proses Mencetak Kartu Identitas Pasien Pada Sistem yang sedang Berlangsung
No. Proses 1.3
Nama Proses Mencetak Kartu Identitas Pasien
Deskripsi Isi Mencetak Kartu Identitas Pasien IRJ
Input Data Pasien
Output Kartu Identitas Pasien
Keterangan Mencetak kartu identitas pasien setelah pasien melakukan proses
pendaftaran
Algoritma 1. Tampilkan menu data pasien IRJ
2. Masukkan no medrec pasien yang akan dicetak kartu identitas
pasiennya
3. Jika nomor medrec ditemukan maka sistem akan memunculkan
message “cetak kartu pasien?”. jika nomor medrec tidak
ditemukan maka tidak bisa melakukan pencetakan kartu identitas pasien
4. Klik tombol ya untuk mencetak kartu identitas pasien atau
“Tidak” untuk membatalkan pencetakan kartu identitas pasien
3.2.4.4.2 Spesifikasi Proses Kunjungan Pasien IRJ Sistem yang sedang
Berlangsung
Tabel 3.4 – Spesifikasi Proses Menambah Kunjungan Pasien Pada Sistem yang sedang Berlangsung
No. Proses 2.1
Nama Proses Menambah Kunjungan Pasien
Deskripsi Isi Penambahan Data Kunjungan Pasien
Input Kartu Identitas Pasien, Data Dokter, Data Poliklinik, Data Pasien
Output Data kunjungan yang ditambahkan
Keterangan Menambahkan data kunjungan pasien yang akan melakukan
pengobatan rawat jalan
Algoritma 1. Tampilkan menu penambahan data kunjungan
2. Inputkan data kunjungan pasien dengan no medrec tertentu
3. Klik tombol simpan
4. Validasi data kunjungan oleh sistem
5. Jika data kunjungan tidak valid maka form kunjungan pasien akan
ditampilkan kembali, kemudian operator akan menginputkan data kunjungan dengan benar. Jika data kunjungan sudah valid maka akan data tersebut akan disimpan di tabel kunjungan
(54)
Tabel 3.5 – Spesifikasi Proses Mencetak Karcis Antrian Pada Sistem yang sedang Berlangsung
No. Proses 2.2
Nama Proses Mencetak Karcis Antrian
Deskripsi Isi Pencetakan Karcis Antrian
Input Data Kunjungan
Output Karcis Antrian
Keterangan Mencetak karcis antrian pasien yang akan dipakai untuk kunjungan
rawat jalan
Algoritma 1.Tampilkan menu kunjungan pasien
2.Inputkan no medrec yang dituju
3.Jika nomor medrec ditemukan maka sistem akan akan
memunculkan message “Cetak karcis?”. Jika nomor medrec tidak
ditemukan maka tidak bisa melakukan pencetakan karcis
4.Klik tombol “Ya” untuk mencetak karcis atau “Tidak” untuk membatalkan pencetakan karcis
3.2.4.4.3 Spesifikasi Proses Pemeriksaan Pasien IRJ Sistem yang sedang
Berlangsung
Tabel 3.6 – Spesifikasi Proses Menambah Hasil Pemeriksaan Pada Sistem yang sedang Berlangsung
No. Proses 3.1
Nama Proses Menambah Hasil Pemeriksaan
Deskripsi Isi Penambahan Hasil Pemeriksaan oleh Dokter
Input Data Kunjungan, Kartu Pasien
Output Data Pemeriksaan
Keterangan Menambah hasil diagnosa pasien yang telah diperiksa oleh dokter
Algoritma 1. Tampilkan menu diagnosa pasien
2. Inputkan hasil diagnosa dokter
3. Klik tombol simpan
4. Validasi data oleh sistem
5. Jika data tidak valid maka operator akan menginputkan kembali
data pemeriksaan hingga valid. Jika data valid maka data tersebut akan disimpan di tabel periksa
(55)
Tabel 3.7 – Spesifikasi Proses Pembuatan Tagihan Pada Sistem yang sedang Berlangsung
No. Proses 3.2
Nama Proses Pembuatan Tagihan
Deskripsi Isi Pembuatan lembar tagihan yang akan diberikan kepada pasien rawat
jalan
Input Data Pemeriksaan
Output Lembar Tagihan
Keterangan Pembuatan lembar tagihan yang akan diberikan kepada pasien untuk
kemudian lembaran tersebut akan digunakan pada proses pembayaran pemeriksaan
Algoritma 1. Masukkan no medrec pasien
2. Tekan tombol cari
3. Jika no medrec cocok, tampilkan semua rekam medis pasien
tersebut beserta tagihannya
Jika no medrec tidak cocok, tampilkan peringatan no medrec tidak ditemukan
3.2.4.4.4 Spesifikasi Proses Pembayaran Pemeriksaan Pasien IRJ Sistem
yang sedang Berlangsung
Tabel 3.8 – Spesifikasi Proses Tambah Data Pembayaran Pada Sistem yang sedang Berlangsung
No. Proses 4.1
Nama Proses Tambah Data Pembayaran
Deskripsi Isi Penambahan Data Pembayaran
Input Tagihan yang harus dibayar
Output Data pembayaran yang ditambahkan
Keterangan Menambah data pembayaran pemeriksaan oleh pasien ke bagian
administrasi klinik rawat jalan
Algoritma 1. Tampilkan form tambah data pembayaran
2. Inputkan data pembayaran sesuai dengan no medrec yang
dimaksud
3. Klik tombol simpan
4. Validasi penyimpanan data oleh sistem
5. Jika data tidak valid maka sistem akan menampilkan form
penambahan pembayaran dan operator akan mengisi iidata sampe valid. Jika data sudah valid maka data akan disimpan di tabel bayar
(56)
Tabel 3.9 – Spesifikasi Proses Cetak Kwitansi Pembayaran Pada Sistem yang sedang Berlangsung
No. Proses 4.2
Nama Proses Cetak Kwitansi Pembayaran
Deskripsi Isi Pencetakan Kwitansi Pembayaran
Input Data Pembayaran
Output Kwitansi Pembayaran Pemeriksaan
Keterangan Mencetak kwitansi pembayaran setelah pasien melakukan
pembayaran
Algoritma 1. Tampilkan menu pembayaran pasien
2. Masukkan no medrec yang di maksud
3. Jika no medrec tidak ditemukan maka kwitansi tidak bisa dicetak.
Jika no medrec ditemukan tampilkan data pembayaran pasien
yang dituju
4. Tekan tombol “Cetak Kwitansi” untuk mencetak kwitansi pembayaran
3.2.4.4.5 Spesifikasi Proses Pembuatan Laporan Sistem yang sedang
Berlangsung
Tabel 3.10 – Spesifikasi Proses Cetak Laporan Data Pasien IRJ Pada Sistem yang sedang Berlangsung
No. Proses 5.1
Nama Proses Cetak Laporan Data Pasien IRJ
Deskripsi Isi Pencetakan Laporan Data Pasien
Input Data Pasien IRJ
Output Laporan Data Pasien
Keterangan Mencetak laporan harian, mingguan atau bulanan dari data pasien IRJ
Algoritma 1. Tampilkan menu laporan data pasien irj
2. Masukkan tgl_kunjungan, no medrec pasien
3. Tampilkan semua data pasien tersebut
4. Klik tombol cetak laporan pasien atau batal untuk membatalkan
pencetakan laporan
Tabel 3.11 – Spesifikasi Proses Cetak Laporan Pemeriksaan Pada Sistem yang sedang Berlangsung
No. Proses 5.2
Nama Proses Cetak Laporan Pemeriksaan
Deskripsi Isi Pencetakan Laporan Data Pemeriksaan
Input Data Pemeriksaan
Output Laporan Pemeriksaan
(57)
pemeriksaan pasien IRJ
Algoritma 1. Masukkan tgl_kunjungan, no medrec pasien
2. Tampilkan semua data pemeriksaan pasien tersebut
3. Klik tombol cetak laporan pemeriksaan pasien atau batal untuk
membatalkan pencetakan laporan
Tabel 3.12 – Spesifikasi Proses Cetak Laporan Pembayaran Pemeriksaan
Pada Sistem yang sedang Berlangsung
No. Proses 5.3
Nama Proses Cetak Laporan Pembayaran Pemeriksaan
Deskripsi Isi Pencetakan Laporan Data Pembayaran Pemeriksaan
Input Data Pembayaran
Output Laporan Pembayaran Pemeriksaan
Keterangan Mencetak laporan harian, mingguan atau bulanan dari data
pembayaran pemeriksaan pasien IRJ
Algoritma 1. Masukkan tgl_kunjungan, no medrec pasien
2. Tampilkan semua data pembayaran pasien tersebut
3. Klik tombol cetak laporan pembayaran atau batal untuk
membatalkan pencetakan laporan
Tabel 3.13 – Spesifikasi Proses Cetak Laporan Kunjungan Pasien Pada Sistem yang sedang Berlangsung
No. Proses 5.4
Nama Proses Cetak Laporan Kunjungan Pasien
Deskripsi Isi Pencetakan Laporan Kunjungan Pasien IRJ
Input Data Kunjungan
Output Laporan Data Kunjungan
Keterangan Mencetak laporan harian, mingguan atau bulanan dari data kunjungan
pasien IRJ
Algoritma 1. Masukkan tgl_kunjungan, no medrec, id poli
2. Tampilkan semua data pasien tersebut
3. Klik tombol cetak laporan kunjungan atau batal untuk
(58)
3.2.5 Skema Relasi Sistem yang sedang Berlangsung
pasien_irj No_medrec char(10) PK Nama Varchar(30) Sex char(1) Umur number(2) Alamat Varchar(50) Tmpt_lahir Varchar(30) Tgl_daftar date kunjungan Tgl_kunj date PK No_medrec char(10) FK Cara_kunj Varchar(25) No_pembayar varchar(25) Cara_bayar varchar(25)
poliklinik Id_poli char(4) PK Nama Varchar(25)
dokter Nip char(25) PK Nama Varchar(30) Alamat Varchar(35)
periksa Tgl_kunj date FK No_medrec char(10) FK Id_poli char(4) FK Diagnosa Varchar(50) Tindakan Varchar(50)
bayar Id_poli char(4) FK Nip char(25) FK Harga_dokter Currency
[1,M] [M,1]
[M,1] [M,1]
[M,1]
Gambar 3.12 – Skema Relasi Sistem yang sedang Berlangsung
3.2.6 Struktur Tabel Sistem yang sedang Berlangsung
Tabel 3.14 - Struktur Tabel Pasien IRJ Sistem yang sedang Berlangsung
Nama Field Tipe Data Atribut Spek Keterangan
No_medrec CHAR(10) NOT NULL [0..9][a..z][A..Z] PRIMARY KEY
Nama VARCHAR(30) NOT NULL [0..9][a..z][A..Z] -
Sex CHAR(1) NOT NULL [0..9][a..z][A..Z] -
Umur INTEGER(2) NOT NULL [0..9] -
Alamat VARCHAR(50) NOT NULL [0..9][a..z][A..Z] -
Tmpt_lahir VARCHAR(30) NOT NULL [0..9][a..z][A..Z] -
Tgl_daftar DATE NOT NULL [dd/mm/yyyy] -
Tabel 3.15 - Struktur Tabel Kunjungan Sistem yang sedang Berlangsung
Nama Field Tipe Data Atribut Spek Keterangan
Tgl_kunj DATE NOT NULL [dd/mm/yyyy] PRIMARY KEY
(59)
REFERENCES pasien_irj(no_med
rec)
Cara_kunj VARCHAR(25) NOT NULL [0..9][a..z][A..Z] -
Cara_bayar VARCHAR(25) NOT NULL [0..9][a..z][A..Z] -
No_pembaya
r VARCHAR(25) NOT NULL [0..9][a..z][A..Z] -
Tabel 3.16 - Struktur Tabel Periksa Sistem yang sedang Berlangsung
Nama Field Tipe Data Atribut Spek Keterangan
Tgl_kunj DATE NOT NULL [dd/mm/yyyy]
FOREIGN KEY, REFERENCES kunjungan(tgl_kunj
)
No_medrec CHAR(10) NOT NULL [0..9][a..z][A..Z]
FOREIGN KEY, REFERENCES pasien_irj(no_medr
ec)
Id_poli CHAR(4) NOT NULL [0..9][a..z][A..Z]
FOREIGN KEY, REFERENCES poliklinik(id_poli)
Diagnosa VARCHAR(50) NOT NULL [0..9][a..z][A..Z] -
Tindakan VARCHAR(50) NOT NULL [0..9][a..z][A..Z] -
Tabel 3.17 - Struktur Tabel Poliklinik Sistem yang sedang Berlangsung
Nama Field Tipe Data Atribut Spek Keterangan
Id_poli CHAR(4) NOT NULL [0..9][a..z][A..Z] PRIMARY KEY
(60)
Tabel 3.18 - Struktur Tabel Bayar Sistem yang sedang Berlangsung
Nama Field Tipe Data Atribut Spek Keterangan
Nip CHAR(25) NOT NULL [0..9][a..z][A..Z]
FOREIGN KEY, REFERENCES
dokter(nip)
Id_poli CHAR(4) NOT NULL [0..9][a..z][A..Z]
FOREIGN KEY, REFERENCES poliklinik(id_poli)
Harga_dokter INTEGER(8) NOT NULL [0..9] -
Tabel 3.19 - Struktur Tabel Dokter Sistem yang sedang Berlangsung
Nama Field Tipe Data Atribut Spek Deskripsi
Nip CHAR(25) NOT NULL [0..9][a..z][A..Z] PRIMARY KEY
Nama VARCHAR(30) NOT NULL [0..9][a..z][A..Z] -
Alamat VARCHAR(35) NOT NULL [0..9][a..z][A..Z] -
3.2.7 Evaluasi Sistem yang sedang Berlangsung
Pada umumnya semua kebutuhan dari operator klinik rawat jalan sudah terpenuhi. Namun ada satu fitur pada aplikasi sistem informasi klinik rawat jalan yang belum tersedia, yaitu menu verifikasi pasien rawat jalan. Padahal menu verifikasi sangat berguna bagi pihak administrasi untuk melakukan pengecekan terhadap seluruh kegiatan pasien rawat jalan selama melakukan kunjungan ke beberapa poliklinik yang dituju dan untuk memeriksa catatan akhir administrasi pasien. Pada sistem yang sedang berlangsung saat ini, verifikasi pembayaran dilakukan dengan cara mendatangi poliklinik-poliklinik yang telah dikunjungi oleh pasien bersangkutan. Proses seperti ini dinilai sangat lamban sedangkan data pembayaran harus didapatkan dengan cepat, belum lagi jika ada kesalahan data yang diinputkan pihak operator poliklinik, pihak administrasi harus kembali ke poliklinik tersebut untuk membenarkan data yang salah. Untuk itu penulis
(61)
mengusulkan kepada pihak Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) di RSHS untuk perancangan menu verifikasi pasien rawat jalan. Sehingga proses verifikasi pasien rawat jalan bisa dilakukan di aplikasi sistem informasi rawat jalan tidak perlu lagi mendatangi poliklinik-poliklinik yang telah dikunjungi oleh pasien bersangkutan. Setelah melakukan wawancara langsung dengan pihak administrasi klinik rawat jalan dan mengetahui kebutuhan dari user tersebut, penulis melakukan diskusi dengan pihak Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) di RSHS untuk mulai merancang menu verifikasi pasien IRJ.
3.3 Perancangan Sistem
3.3.1 Analisis Fungsional Sistem yang Diusulkan
Hasil wawancara dengan pihak administrasi di klinik rawat jalan disimpulkan bahwa menu verifikasi ini harus bisa memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Menu verifikasi harus bisa menampilkan seluruh kegiatan kunjungan yang dilakukan oleh pasien rawat jalan di beberapa poliklinik yang ditujunya beserta catatan administrasi pasien selama melakukan kunjungan ke poliklinik yang dituju.
2. Proses verifikasi pasien rawat jalan meliputi kegiatan kunjungan diantaranya kegiatan daftar ulang pasien, pelayanan poli yang digunakan pasien, obat farmasi, obat instalasi rawat jalan dan radiologi.
3. Data tagihan pada menu verifikasi harus bisa diubah ketika ada kesalahan penginputan data.
4. Perubahan pada data tagihan maupun data pasien harus dengan seijin pihak Sistem Informasi Rumah Sakit.
(62)
5. Untuk melakukan verifikasi pasien IRJ, operator cukup mengetikkan nomor
medical record pasien yang dimaksud, kemudian data administrasi dan kunjungan pasien dibeberapa poliklinik akan muncul.
6. Pada menu verifikasi ini, data pasien sangat dirahasiakan, data pribadi pasien hanya diwakilkan oleh nomor medical record pasien tersebut.
(63)
3.3.2 ERD Sistem yang Diusulkan pasien_irj kunjungan dokter poliklinik lakukan periksa bayar no_medrec nama sex alamat tmpt_lahir umur tgl_daftar tgl_kunj cara_kunj no_medrec id_poli nama_poli nip nama alamat
1 m n m
n m harga_dokter id_poli nip diagnosa tindakan tgl_kunj id_poli no_medrec 1 pasien_radiologi obat_irj obat_ifrshs pelayanan_poli isi ada punya berisi No_foto m layani patologi_anatomi berisi No_medrec Cara_bayar Tanggal_daftar
1 1 1 1
m m m m 1 m No_medrec Tgl_kunjungan Id_poli Tgl_obatrj harga No_medrec Nomor Kd_label No_resep No_medrec Id_jns_layanan Id_poli Dr_poli Jasar_poli Jayan_poli Biaya_poli rujukan No_medrec No_pa Tot_tumum_pa Tot_takses_pa Tot_btindpaket cmlama No_pembayar Cara_bayar Tgl_kunjungan
(64)
3.3.3 Analisis Kebutuhan Fungsional Sistem yang Diusulkan
3.3.3.1Diagram Konteks Sistem yang Diusulkan
Sistem Informasi Klinik Rawat Jalan
Pasien IRJ Manager RSHS
Data Pasien
Kartu Pasien Karcis Antrian
Laporan Data Pasien Tagihan yang harus dibayar
Kwitansi Pembayaran Pemeriksaan
Laporan Pemeriksaan
Laporan Pembayaran Pemeriksaan Laporan Kunjungan Surat Rujukan
Kartu Identitas Pasien
Lembar Tagihan Kartu Identitas Pasien
Bagian Akuntansi
Data Verifikasi Kartu Pasien
Gambar 3.14 – Diagram Konteks Sistem yang Diusulkan
3.3.3.2DFD Level 1 Sistem yang Diusulkan
1 Pendaftaran Pasien IRJ 2 Kunjungan Pasien IRJ 4 Pembayaran Pemeriksaan Pasien IRJ 6 Pembuatan Laporan Pasien IRJ Kartu Pasien Data Pasien pasien_irj
Kartu Identitas Pasien Karcis Antrian kunjungan Data Kunjungan poliklinik Data Poliklinik dokter Data Dokter Manager RSHS Tagihan yang harus dibayar
Data Pasien IRJ Data Kunjungan
Laporan Data Pasien
bayar Data Pembayaran
Data Pasien
Data Pasien
Laporan Pembayaran Pemeriksaan 3 Pemeriksaan Pasien IRJ periksa Data Pemeriksaan Laporan Pemeriksaan Data Pembayaran Data Pemeriksaan Laporan Kunjungan 5 Verifikasi Pasien IRJ Data pasien daftar_ulang Data Daftar Ulang
pasien_radiologi
obat_irj
obat_ifrshs
pelayanan_poli
Data Pasien Radiologi
Data Obat IRJ
Data Obat Farmasi
Data Pelayanan Kwitansi pembayaran pemeriksaan
Surat Rujukan
Kartu Identitas Pasien
Kartu Pasien Lembar Tagihan Data Kunjungan patologi_anatomi Data Patologi Bagian Akuntansi Data Verifikasi
(1)
DAFTAR PUSTAKA
[1] Hartono, Jogianto.(1999). Analisis dan Design. Yogyakarta : Andi [2] Hartono, Jogianto. (1999). Pengenalan Komputer. Yogyakarta : Andi [3] Pressman, Roger. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak. (Terjemahan LN Hananingrum). Yogyakarta: Andi
(2)
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT, Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan kerja praktek dengan mengambil
judul “ANALISIS DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KLINIK
RAWAT JALAN DI RSUP. DR. HASAN SADIKIN BANDUNG”. Laporan kerja praktek ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah kerja praktek di Universitas Komputer Indonesia.
Dengan segala keterbatasan dan kemampuan, penulis menyadari atas bantuan dari berbagai pihak, terutama petunjuk dan pengarahan dari pembimbing kerja praktek di Instansi tempat penulis melakukan kerja praktek dan khususnya pembimbing kerja praktek di kampus. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada :
1. Kedua orang tua, kakak, adik-adik penulis yang senantiasa memberikan dukungan baik moril maupun materil yang tiada henti dengan penuh cinta dan kasih sayang.
2. Bapak Wiyogo Wahyu Utomo, S.T., selaku Pembimbing Kerja Praktek I yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan informasi yang bermanfaat kepada penulis.
3. Bapak Andri Heryandi, S.T., M.T., sebagai Pembimbing Kerja Praktek II yang telah memberikan saran-sarannya untuk menyelesaikan laporan kerja praktek ini.
(3)
ii
4. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T., sebagai Ketua Jurusan Teknik Informatika yang telah bersedia mengesahkan laporan kerja praktek yang telah penulis susun.
5. Mas Ibnu Hadi Sumitro, S.Kom., M.Kom., terimakasih atas bimbingan dan kasih sayangnya.
6. Seluruh teman-teman IF-7 angkatan 2008, terimakasih atas pengertian, dorongan serta motivasinya.
7. Seluruh staf Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) di RSUP dr. HASAN SADIKIN yang telah memberikan motivasi kerja selama penulis melakukan kerja praktek.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Agar dikemudian hari penulis dapat membuat laporan yang lebih baik.
Akhir kata, penulis berharap laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis untuk diterapkan dalam studi kedepannya.
Bandung, Februari 2012
(4)
(5)
RIWAYAT HIDUP PENULIS
I.
DATA DIRI
Nama : Ratih Widayanti Kosaman Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 22 Juni 1991 Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Raya Sapan No. 500 RT 04 RW 01 Desa Bojong Emas Kec. Solokan Jeruk Kab. Bandung 40382
Telepon : 081288808851
E-mail : ratihkosaman@gmail.com ratihkosaman@yahoo.com
II.
PENDIDIKAN FORMAL
a. Tahun 1994 – 1996 : Raudathul Anfal Dienul Islam Kab. Bandung b. Tahun 1996 – 2002 : SD Negeri Bojong Emas III Kab. Bandung c. Tahun 2002 – 2005 : SMP Negeri 51 Kota Bandung
d. Tahun 2005 – 2008 : SMA Negeri 25 Kota Bandung
(6)