Perancangan Sistem Informasi Klinik Umum Rawat Jalan dan Rawat Inap dr. E. Parmawati Bogor

(1)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KLINIK UMUM

RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP dr. E. PARMAWATI

BOGOR

Laporan Skripsi

Diajukan untuk memenuhi syarat Skripsi Program Studi Sistem Informasi Jenjang Strata Satu

Oleh :

Rega Maulana 1.05.10.554

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

(4)

(5)

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR SIMBOL ... xviii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifkasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1. Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Kegunaan Penelitian ... 4

1.4.1. Kegunaan Praktis ... 4

1.4.2. Kegunaan Akademis ... 5

1.5. Batasan Masalah ... 5

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 6


(6)

viii

BAB II. LANDASAN TEORI ... 9

2.1. Konsep Dasar Sistem ... 9

2.1.1. Pengertian Sistem ... 9

2.1.2. Elemen Sistem ... 10

2.1.3. Karakteristik Sistem ... 12

2.1.4. Klasifikasi Sistem ... 14

2.2. Konsep Dasar Informasi ... 16

2.2.1. Pengertian Informasi ... 16

2.2.2. Nilai Informasi ... 18

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 18

2.3.1. Pengertian Sistem Informasi ... 19

2.3.2. Komponen Sistem Informasi ... 19

2.3.3. Kegiatan Sistem Informasi ... 20

2.4. Pengertian Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien ... 21

2.4.1. Definisi Klinik ... 21

2.4.2. Definisi Pasien ... 22

2.5. Alat Bantu Yang Digunakan ... 22

2.5.1. Konsep Perancangan Berorientasi Objek ... 22

2.5.1.1. Pengertian UML ... 23

2.5.1.2. Tujuan UML ... 23

2.5.1.3. Diagram-Diagram Dalam UML ... 25

2.5.2. Pengertian StarUML ... 30


(7)

ix

2.6.1. PHP ... 31

2.6.2. MySQL ... 32

2.6.3. XAMPP 1.7.3 ... 32

2.6.4. Macromedia Dreamweaver 8 ... 33

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 34

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 34

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 36

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 36

3.1.4. Deskripsi Tugas ... 37

3.2. Metode Penelitian ... 38

3.2.1. Desain Penelitian ... 38

3.2.2. Jenis dan Metode Penelitian ... 39

3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 39

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ... 40

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 40

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 41

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 41

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 43

1) Use Case Diagram ... 44

2) Class Diagram ... 44


(8)

x

4) Activity Diagram ... 46

5) Component Diagram ... 46

6) Deployment Diagram ... 47

3.2.4. Pengujian Perangkat Lunak ... 47

3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan ... 48

3.3.1. Analisis Dokumen ... 48

3.3.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 50

3.3.2.1. Use Case Yang Sedang Berjalan ... 53

3.3.2.2. Skenario Use Case ... 54

3.3.2.3. Activity Diagram ... 57

3.3.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 62

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 63

4.1 Perancangan Sistem ... 63

4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 63

4.1.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 64

4.1.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 64

4.1.3.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan ... 68

4.1.3.2. Skenario Use Case Yang Diusulkan ... 69

4.1.3.3. Activity Diagram Yang Diusulkan ... 72

4.1.3.4. Diagram Sequence ... 77

4.1.3.5. Diagram Class ... 79


(9)

xi

4.1.3.7. Deployment Diagram ... 81

4.2 Perancangan Antar Muka ... 82

4.2.1. Struktur Menu ... 82

4.2.2. Perancangan Input ... 82

4.2.3. Perancangan Output ... 89

4.3 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 91

4.4 Implementasi ... 92

4.4.1. Batasan Implementasi ... 92

4.4.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 92

4.4.3. Implementasi Perangkat Keras ... 93

4.4.4. Implementasi Basis Data ... 94

4.4.5. Implementasi Antar Muka ... 104

4.4.6. Implementasi Instalasi Program ... 107

4.4.7. Penggunaan Program ... 108

4.5 Pengujian ... 114

4.5.1 Rencana Pengujian ... 115

4.5.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 116

4.5.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 125

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 126

5.1 Kesimpulan ... 126


(10)

xii


(11)

DAFTAR PUSTAKA

 Akhmad Dharma (2013). Trik Mudah Menguasai OOP dengan PHP, Yogyakarta : Penerbit Lokomedia.

 Dunia Ilmu Komputer. 2014. ”Fungsi Dalam PHP”.

http://www.duniailkom.com/tutorial-belajar-php-pengertian-fungsi-function-php-dan-cara-penggunaan-fungsi-php/. 5 Mei 2014.

 Loka Dwiartara (2004). Menyelam dan Menaklukan Samudra PHP, Bogor.

 Stieven R. Kalengkian (2003). PHP Form Register dan Login Untuk Member.


(12)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul: “Perancangan Sistem Informasi Klinik Umum Rawat Jalan dan Rawat Inap dr. E. Parmawati, Bogor”.

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi syarat sripsi Program strata satu Jurusan Sistem Informasi. Meskipun telah diusahakan sebaik mungkin agar penulis ini mempunyai nilai ilmiah, namun karena kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis dapat dikatakan sangat terbatas, maka didalam penyajiannya maupun materi yang terkandung tidak luput dari kekurangan maupun kesalahan. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak maka penulisan tugas akhir ini tidak akan berjalan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkan penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, Selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Prof. Dr.H. Denny Kurniadie,Ir.,M.Se , Selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

3. Bapak Bella Herdiyana selaku dosen Pembimbing laporan Tugas Akhir . 4. Ibu Parmawati selaku pemilik klinik yang telah memberikan dedikasi dan


(13)

vi

5. Kedua orang tua, saudara , seluruh keluarga yang dengan tulus hati telah banyak memberikan doa, serta dorongan moral, material dan spiritual yang tidak sedikit nilainya sehingga penulisan tugas akhir ini dapat tersusun. 6. Semua rekan-rekan mahasiswa kelas SI-13 2010, yang telah banyak

memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu sehingga terwujudnya penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran dari semua pihak , demi sempurnanya tugas akhir ini dan penulisanpenulisan ilmiah dimasa yang akan datang. Akhir kata semoga hasil karya ini dapat berguna bagi semua pihak.

Wassalamualaikum wr.wb

Bandung , Juni 2014


(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Teknologi informasi juga memiliki potensi dalam memproses data dan mengolahnya menjadi informasi, teknologi informasi juga mampu menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual. dengan pemanfaatan teknologi informasi dan teknologi komunikasi juga memungkinkan data kesehatan dikirim secara mudah dan cepat. Perkembangan teknologi informasi sangat mendukung dalam manajemen rekam medik secara lebih efektif dan efisien. Pemanfaatan teknologi informasi banyak ditemukan pada dunia kesehatan misalnya pada sistem administrasi, obat-obatan, diagnosa penyakit, perawatan pasien serta monitoring status pasien. Dan banyak hal lagi yang dapat digunakan dengan teknologi informasi untuk memproses kegiatan rekam medik yang ada di institusi kesehatan seperti klinik rawat inap dan puskesmas,dll.

Klinik rawat inap dan rawat jalan merupakan suatu institusi kesehatan profesional yang menangani proses kesehatan dan pelayanannya disediakan oleh dokter, bidan atau tenaga kesehatan lainnya. Selain memberikan pelayanan kepada setiap pasien , klinik rawat inap juga harus meningkatkan keamanan dan kenyamanan, serta kemampuan pelayanan medis dan manajemennya, karena itu merupakan salah satu tujuan keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia.


(15)

2

Dalam hal ini banyak data-data pasien yang tidak akurat yang disebabkan oleh penyimpanan data masih dilakukan dengan manual yakni dengan menyimpannya dalam buku besar maupun blanko, formulir yang disimpan di rak penyimpanan serta kesulitan dalam pencarian data. Akibatnya terjadi keterlambatan dalam penyajian informasi yang dibutuhkan dalam hal ini misalnya jika pasien datang kembali bagian pendaftaran akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencocokkan data pasien yang ada di klinik dengan yang terdapat pada kartu cek up yang dibawa oleh pasien. Dalam mengecek kelengkapan pendaftaran harus dihitung dan dicari satu persatu dari seluruh data yang ada, sehingga bagian administrasi mengalami kesulitan untuk menemukan kembali data pasien.

Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem yang terkomputerisasi untuk dapat memeberikan pelayanan yang terbaik serta dapat menunjang kegiatan-kegiatan klinik itu sendiri. Sistem yang dipakai di klinik rawat inap dan rawat jalan yang masih manual menuntut untuk dapat mnghadirkan sebuah sistem yang dapat mempermudah kegiatan-kegiatan yang ada pada klinik tersebut serta memberikan peningkatan pelayanan kepada pasien.

Bertitik tolak dari permasalahan diatas maka penulis mengambil judul skripsi “SISTEM INFORMASI RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI KLINIK UMUM dr. E. PARMAWATI, BOGOR”


(16)

3

1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah dan merumuskan masalah sebagai berikut:

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas yang sudah penulis kemukakan, maka terdapat diidentifikasi permasalahan yang terjadi pada klinik rawat inap yang ada, yakni :

1. Berserakannya data-data tentang rekam medik maupun data-data biodata pasien yang datang ke klinik rawat inap dan rawat jalan ini dikarenakan arsip-arsip dalam bentuk kertas yang menumpuk dan sulit untuk dicari. 2. Dalam proses rekap data laporan harian, mingguan maupun bulanan dari

setiap kegiatan yang terdapat pada klinik rawat inap tersebut mengalami hambatan karena dokter maupun bidan harus mendata lagi satu per satu blanko-blanko data yang terdapat pada periode tersebut.

3. Kurang amannya data-data yang disimpan dalam bentuk kertas, kehilangan data bisa saja terjadi karena rekap data yang menumpuk.

1.2.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem yang berjalan dalam proses pendataan pasien di klinik rawat inap dan rawat jalan ini.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi klinik rawat inap dan rawat jalan ini dibuat.


(17)

4

3. Bagaimana cara mengimplementasikan sistem infomasi baru yang penulis rancang ini dapat diimplementasikansehingga dapat memberikan manfaat setelah klinik rawat inap dan rawat jalan ini menggunakan sistem infotmasi yang telah penulis rancang.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Setiap orang atau instansi menginginkan informasi yang cepat dan mudah. Sama halnya dengan Klinik Rawat Inap dan Rawat Jalan yang telah penulis teliti ini menginginkan kemudahan dalam memberikan suatu informasi dengan memanfaatkan teknologi informasi. Oleh karena itu maksud dan tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem yang berjalan dalam proses pendataan di Klinik Rawat Inap dan Rawat Jalan.

2. Untuk membuat perancangan Klinik Rawat Inap dan Rawat Jalan.

3. Evaluasi dari sistem yang diterapkan, sehingga tidak mengalami banyak kesalahan.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian mencakup dua hal, yaitu kegunaan praktis dan kegunaan Akademis, yaitu :


(18)

5

1. Membantu Klinik Rawat Inap dan Rawat Jalan dalam memecahkan kendala yang dihadapi, terutama pada sistem pengolahan data pasien yang melakukan proses rawat inap dan rawat jalna.

2. Dengan adanya sistem ini diharapkan kinerja klinik lebih maksimal untuk memberikan pelayanan.

3. Dengan adanya sistem yang penulis buat ini penulis berharap tidak akan ada lagi kehilangan data penting yang dapat menghambat kinerja klinik rawat inap dan rawat jalan ini.

1.4.2. Kegunaan akademis

1. Dapat mengimplementasikan ilmu yang penulis dapat selama belajar di Universitas Komputer Indonesia ini sehingga dapat bermanfaat untuk masyarakat maupun lembaga kesehatan yang telah penulis kaji ini yaitu Klinik Rawat Inap dan Rawat Jalan.

2. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang baik bagi pihak-pihak yang belum memahami materi yang sedang diteliti. 3. Memberikan bahan referensi kepada adik kelas penulis yang mungkin

dapat berguna dalam pembuatan skripsinya nanti.

1.5. Batasan Masalah

Peneliti membatasi masalah yang akan dibahas, yaitu :

1. Hanya mengenai penginputan data pasien yang akan melakukan proses berobat, rawat inap pasien, rawat jalan pasien, stok obat dalam klinik


(19)

6

rawat inap tersebut seperti pendataan pasien, rawat jalan dan rawat inap serta cetak laporan pasien.

2. Hanya menghitung biaya rawat inap maupun rawat jalan secara garis besar tidak sampai membuat laporan keuangan, hanya transaksi per pasien yang melakukan rawat inap maupun rawat jalan.

3. Sistem informasi ini hanya bisa diakses oleh orang yang berwenang atau admin yang memiliki user maupun password yang sudah ditentukan demi menjaga keamanan data.

1.6. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Lokasi pelaksanaan penelitian Tugas Akhir pembuatan skripsi ini bertempat di Klinik Umum dr. E. Parmawati yang berlokasi di Desa Pasirangin Kec. Cileungsi Kab. Bogor. Waktu penelititan yang dilaksanakan pada tanggal .

Tabel 1.1. Jadwal Penelitian

No Kegiatan 2014

Maret April Mei

1 Identifikasi Kebutuhan 2 Pengembangan Prototype :

a. Analisis b. Design c. Pengujian 3 Evaluasi dan Revisi


(20)

7 4 Penggunaan/Implementasi

1.7. Sistematika Penulisan

Pada bagian 1.7. ini penulis akan menguraikan garis besar isi dari bab yang akan penulis tulis, dalam skripsi ini terdapat 5 bab yang penulis buat.

BAB I PENDAHULIUAN akan memaparkan tentang latar belakang masalah penelitian, identifikasi dan rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian yang penulis lakukan, kegunaan penelitian dari segi kegunaan praktis maupun akademis, batasan-batasan masalah yaitu menjelaskan tentang batas maksimum dari kinerja sistem informasi yang penulis buat, dan yang terakhir yaitu lokasi penelitian dan waktu penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI akan menjelaskan tentang teori-teori yang relevan yang digunakan sebagai bahan referensi pembuatan skripsi ini. Pada bab ini juga menjelaskan tentang jurnal dan hasil penelitian yang sudah dipublikasikan untuk dijadikan referensi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN akan menjelaskan tentang objek penelitian, metode penelitian metode pendekatan dan pengembangan sistem serta pengujian sistem informasi yang telah penulis rancang.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN di dalamnya menjelaskan tentang analisis sistem yang berjalan pada sistem informasi yang penulis buat dan juga perancangan sistem dari sistem informasi yang telah penulis buat pada bab ini akan penulis buat ini berisi tentang implementasi sistem informasi yang penulis


(21)

8

buat baik dari perangkat lunak yang penulis gunakan, perangkat keras, struktur database, instaasi perogram serta penggunaan penggunaannya. Di bab ini juga menjelaskan pengujian sistem informasi yang telah penulis buat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN pada bab terakhir ini memaparkan tentang kesimpulan serta saran.


(22)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Adapun kosep-kosep dasar sistem yang akan penulis uraikan antara lain sebagai berikut :

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:1) terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan yang menekankan pada prosedurnya dan pendekatan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai berikut: “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

Adapun pendekatan sistem yang kedua menurut Jogianto (2005:2) yaitu pendekatan yang menekankan pada komponen atau elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” Dari dua pendekatan definisi sistem diatas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa sistem adalah “sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen atau elemen-elemen yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran tertentu”.


(23)

10 2.1.2. Elemen Sistem

Gambar 2.1. Elemen Sistem

[Sumber:http://oktavianibangun.blogspot.com/2009/05/pengertian-sistem-informasi.html tanggal 21/5/2013]

1. Tujuan Sistem

Tujuan sistem merupakan tujuan dari sistem tersebut dibuat. Tujuan sistem dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam suatu organisasi mapun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem. Batasan sistem dapat berupa peraturan – peraturan yang ada dalam suatu organisasi, biaya – biaya yang dikeluarkan, orang –


(24)

11

orang yang ada dalam organisasi, fasilitas baik itu sarana dan prasarana maupun batasan.

3. Kontrol Sistem

Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol sistem dapat berupa kontrol terhadap pemasukan data (input), kontrol terhadap keluaran data (output), kontrol terhadap pengolahan data, kontrol terhadap umpan balik dan sebagainya.

4. Input

Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi pemasukan data dan sebagainya.

5. Proses

Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan menjadi suatu informasi yang lebih berguna.

6. Output

Output merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem. Output ini bisa berupa laporan grafik, diagram batang dan sebagainya


(25)

12 7. Umpan Balik

Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat merupakan perbaikan sistem, pemeliharaan sistem dan sebagainya.

2.1.3. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:3) bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu memiliki komponen – komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan sistem (Environment), penghubung (Interface), masukan (Input), keluaran (Output), pengolah (Proses), dan sasaran (Objective), dan tujuan (Goal).

1. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagain-bagian dari sistem. Setiap subsitem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengarui suatu sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batas


(26)

13

sistem ini memungkinkan suatu sistem di pandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Sistem (environment)

Linkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan (harus dijaga dan merupakan energi dari sistem) dan dapat bersifat merugikan (harus ditahan dan dikendalikan).

4. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung, Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi yang lainnya membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem (input)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input ) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang masukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.


(27)

14

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan subsistem yang lain atau kepada super sistem.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunya tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya Suatu sistem dikatakan berasil bila mengenai sasaran atau tujuan.

2.1.4. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:6) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini.

1. Sistem diklasifikasikan berdasarkan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak nampak, misalnya sistem teologi. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik misalnya sistem komputer.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak di buat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang di rancang oleh manusia yang


(28)

15

melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut dengan human-machine system atau man-human-machine system.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya didekteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Misalnya sistem pada komputer. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat dipredisikan karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik.


(29)

16 2.2. Konsep Dasar Informasi

Berikut ini konsep-konsep dasar sistem informasi yang akan penulis jabarkan pada sub bab berikut :

2.2.1. Pengertian Informasi

Menurut pakar dalam bidang penelitian, Donald Cooper, data merupakan “kumpulan sejumlah fakta atau kenyataan yang dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan untuk menarik suatu kesimpulan”.

Menurut Andri Kristanto (2008 : 10). Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak berguna. Data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu informasi apabila diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut dengan model pengolahan data atau lebih dikenal dengan nama siklus pengolahan data.

Berikut adalah gambar ilustrasi Proses Informasi yang berjalan dan di hasilkan :

Gambar 2.2. Siklus Informasi Berjalan


(30)

17

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan suatu kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukan melalui elemen input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses menjadi suatu output, dan output tersebut adalah informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut akan diterima oleh pemakai atau penerima, kemudian penerima akan memberikan umpan balik yang berupa evaluasi terhadap informasi tersebut dan hasil umpan balik tersebut akan menjadi data yang akan dimasukan menjadi input kembali.

Begitu seterusnya alur pengolahan data. Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu :

1. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksud dari informasi tersebut.

2. Tepat Waktu

Tepat pada waktunya berarti sebuah informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

3. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Menurut (McFadden, dkk 1999) mendefinisikan informasi


(31)

18

sebagai data yang telah diproses sehingga mempunyai arti dan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Kesimpulan : Suatu sistem tanpa informasi akan tidak berguna, karena suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan mengalami kemacetan dan akhirnya berhenti. Dengan demikian informasi sangat penting bagi suatu sistem. Informasi sendiri berasal dari data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2.2.2. Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:11) nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir dari keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir dengan nilai efektivitasnya.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Adapun konsep dasar sistem informasi yang akan penulis jelaskan pada sub bab berikut ini :


(32)

19 2.3.1. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi dalam sebuah system meliputi pemasukan data (input) kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data, dan hasil informasi akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari system informasi sebagai sistem khusus dalam organisasi untuk mengolah informasi tersebut. Sistem informasi didefinisikan sebagai Jogiyanto.

Menurut Jogiyanto (2005:11) yang dimaksud dengan sistem informasi adalah: “Suatu sistem dalam sebuah suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihakluar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

2.3.2. Komponen Sistem Informasi

Adapun beberapa komponen sistem informasi dalam buku Al-bahra (2005:14) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin. Hardware merupakan adalah semua bagian fisik komputer. Sedangkan software merupakan kumpulan dari perintah / fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer dalam melaksanakan tugas tertentu.

People dan procedures yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin. People (manusia) adalah mereka yang terlibat dalam kegiatan sistem informasi seperti operator, pemimpin sistem informasi dan


(33)

20

sebagainya. Sedangkan procedures (prosedur) merupakan tatacara yang menghubungkan berbagai perintah, dan aturan yang akan menentukan rancangan dan penggunaan sistem informasi.

Data merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi dan merupakan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.

Gambar 2.3. Lima komponen Sistem Informasi

[Sumber: Al-bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.]

2.3.3. Kegiatan Sistem Informasi

Adapun kegiatan sistem informasi, diantaranya Al-Bahra (2005:22) :

1. Input; Menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses.

2. Proses; Menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.


(34)

21

4. Penyimpanan; Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

5. Control; Suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan seperti yang diharapkan.

2.4. Pengertian Sistem Informasi Pengelolaan Data Pasien

Sistem informasi pengelolaan data pasien merupakan proses pengolahan data pasien yang melakukan pengobatan ke klinik mulai dari proses pendaftaran, pemeriksaan dan pembayaran. Dari sistem informasi ini dapat dihasilkan berupa laporan kunjungan pasien, laporan rekam medis pasien dan laporan pembayaran pasien di klinik.

2.4.1. Definisi Klinik

Sebuah klinik umum rawat jalan dan inap adalah fasilitas kesehatan yang dikhususkan untuk perawatan pasien rawat jalan maupun inap. Klinik dapat dioperasikan, dikelola dan didanai secara pribadi atau publik, dan biasanya meliputi perawatan kesehatan primerkebutuhan populasi di masyarakat lokal, berbeda dengan rumah sakit yang lebih besar yang menawarkan perawatan khusus dan mengakui pasien rawat inap untuk menginap. Beberapa klinik bisa tumbuh menjadi lembaga besar seperti rumah sakit besar, atau menjadi lembaga yang berhubungan dengan rumah sakit atau sekolah kedokteran, sementara beberapa tetap mempertahankan nama "klinik".


(35)

22

Klinik juga sering dikaitkan dengan praktek medis umum, dijalankan oleh satu atau beberapa dokter umum atau manajer praktek.

[Sumber:http://www.richamorku.com/artikel/artikel_pengertian_arti_klinik.htm 1/Juni/2013]

2.4.2. Definisi Pasien

Pengertian pasien menurut “http://www.wikipedia.org/wki/pasien” adalah seseorang yang menerima perawatan medis, seringkali pasien menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk memulihkannya. Kata pasien dari bahasa Indonesia analog dengan kata patient dari bahasa Inggris. Patient diturunkan dari bahasa latin yaitu patiens yang memiliki kesamaan arti dengan kata pati yang artinya menderita.

[Sumber:http://nanangbudianas.blogspot.com/2013/02/pengertian-pasien-dan pasien-rawat-inap.html 1/Juni/2013]

2.5. Alat Bantu yang Digunakan

Adapun alat-alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan seperti di bawah ini :

2.5.1. Konsep Perancangan Berorientasi Objek

Teknologi objek menganalogikan sistem aplikasi seperti kehidupan nyata yang didominasi oleh objek. Didalam membangun sistem berorientasi objek akan menjadi lebih baik apabila langkah awalnya didahului dengan proses analisis dan perancangan yang berorientasi objek. Tujuannya adalah mempermudah


(36)

23

programmer didalam mendesain program dalam bentuk objek-objek dan hubungan antar objek tersebut untuk kemudian dimodelkan dalam sistem nyata. Suatu perusahaan software yaitu Rational Software, telah membentuk konsarium dengan berbagai organisasi untuk meresmikan pemakaian Unified Modelling Language (UML) sebagai bahasa standar dalam Object Oriented Analysist Design

(OOAD).

2.5.1.1.Pengertian UML

Menurut Adi Nugroho (2010:6) UML (Unified Modelling Language) adalah „bahasa‟ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma „berorientasi objek‟. Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahn yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. UML yang sesungguhnya merupakan metodologi kolaborasi antara metode-metode Booch yang dikembangkan oleh Graddy Booch, OMT (Object Modeling Technique) yang dikembagkan oleh DR. James Rumbaugh, serta OOSE (Object Orientid Software Engineering) yang dikembangkan oleh Ivar Jacobson.

2.5.1.2.Tujuan UML

Tujuan UML yaitu diantaranya:

1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.


(37)

24

3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

4. Untuk membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis sebagai berikut:

a) Business Use Case model

b) Activity Diagram

c) Use Case model

d) Behavior diagram : Sequence diagram

e) Implementation diagram : Component diagram, Deployment diagram

f) Generate Code

Diagram diagram tersebut diberi nama berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda terhadap sistem dalam proses analisis atau rekayasa. Dibuatnya berbagai jenis diagram diatas karena :

1. Setiap sistem yang kompleks selalu paling baik jika didekati melalui himpunan berbagai sudut pandang yang kecil yang satu sama lain hampir saling bebas (independent). Sudut pandang tunggal senantiasa tidak mencukupi untuk melihat isi item yang besar dan kompleks.

2. Diagram yang berbeda-beda tersebut dapat menyatakan tingkatan yang berbeda-beda dalam proses rekayasa.


(38)

25

3. Diagram-diagram tersebut dibuat agar model yang dibuat semakin mendekati realitas.

Diagram-diagram ini ditambah dengan kemampuan dokumentasi perupakan artifacts utama UML. Data-Flow Diagram dan tipe diagram lain yang tidak terdapat dalam UML tidak termasuk dalam paradigma object-oriented.

Activity diagram dan collaboration diagram yang terdapat dalam UML menggantikan data-flow diagram. Activity diagram juga sangat bermanfaat untuk membuat workflow.

2.5.1.3.Diagram-Diagram Dalam UML

Adapun diagram – diagram dalam UML, menurut Adi Nugroho (2010:34) terdapat beberapa diagram antara lain yaitu:

a. Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat meng-include


(39)

26

umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat

di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common. Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.

b. Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). class

diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Class memiliki tiga area pokok : 1. Nama (dan stereotype)

2. Atribut

3. Metoda

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut : 1. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan

2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya


(40)

27 3. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.

Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Dengan demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat run-time. Sesuai dengan perkembangan class model, class dapat dikelompokkan menjadi

package. Kita juga dapat membuat diagram yang terdiri atas package. Adapun hubungan antar class, sebagai berikut :

1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah

query antar class .

2. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas..”).

3. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class

yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari satu class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan menggunakan sequence diagram yang akan dijelaskan kemudian.


(41)

28

c. Activity Diagram

Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas. Sama seperti state , standar UML menggunakan segiempat dengan sudut membulat untuk menggambarkan aktivitas. Decision digunakan untuk menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan proses-proses paralel ( forkdan join ) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu.

d. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang


(42)

29

digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message

digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class.

Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message.

Untuk objek-objek yang memiliki sifat khusus, standar UML mendefinisikan icon khusus untuk objek boundary, controller dan persistent entity.

e. Collaboration Diagram

Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.

f. Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya.


(43)

30

Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code

maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada

compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

g. Deployment Diagram

Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal. Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node

(misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.

2.5.2. Pengertian StarUML

StarUML adalah sebuah proyek open source untuk mengembangkan cepat, fleksibel, extensible, featureful, dan bebas-tersedia UML / platform MDA berjalan pada platform Win32. Tujuan dari proyek StarUML adalah untuk membangun sebuah alat pemodelan perangkat lunak dan juga platform yang menarik adalah pengganti alat UML komersial seperti Rational Rose.


(44)

31 2.6. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi yang bisa dibaca dan ditulis oleh komputer. Dengan kata lain, bagian sistem komputer yang tidak berwujud. Istilah ini menonjolkan perbedaan dengan perangkat keras computer.

Dan untuk membangun sistem ini maka penulis menggunakan perangkat lunak pendukung seperti:

2.6.1. PHP

PHP adalah bahasa pemorgraman yang memungkinkan para web developer untuk membuat aplikasi web yang dinamis dengan cepat. PHP merupakan singkatan dari “Hypertext Preprocessor”. PHP ditulis dan diperkenalkan pertama kali sekitar tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf melalui situsnya untuk mengetahui siapasaja yang telah mengakses ringkasan onlinenya. PHP merupakan salah satu bahasa script yang terbilang baru dan tersedia secara bebas dan masih memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut. PHP dapat di integrasikan (embedded) ke dalam web server, atau dapat berperan sebagai program CGI yang terpisah.Karakteristik yang paling unggul dan paling kuat dalam PHP adalah lapisan integrasi database (database integration layer). Database yang didukung PHP adalah: Oracle, Adabas-D, Sybase, FilePro, mSQL, Velocis, MySQL, Informix,Solid, dBase, ODBC, Unix dbm, dan PostgreSQL. Pengertian PHP menurut para ahli: Menurut Abdul Kadir ( 2002: 20).


(45)

32

PHP merupakan skrip yang dijalankan di server, dimana kode yang menyusun program tidak perlu diedarkan ke pemakai sehingga kerahasiaan kode dapat dilindungi .

2.6.2. MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak Pembuat database yang bersifat terbuka atau open source dan berjalan disemua platform baik Linux maupun Si Windows, Mysql merupakan program pengakses database yang bersifat network sehingga dapat digunakan untuk aplikasi multi user

Mysql adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial.

Pengertian MySQL menurut para ahli: Menurut Lukmanul Hakim dan Uus Musalini (2004: 20).

Mengatakan bahwa MySQL merupakan salah satu jenis program database server, yaitu sebuah program yang berfungsi untuk mengolah, menyimpan dan memanipulasi data dari server”.

2.6.3. XAMPP 1.7.3

XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming. XAMPP merupakan software yang mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di


(46)

33

Linux dan Windows. Keuntungan lainnya adalah cuma menginstal satu kali sudah tersedia Apache Web Server, MySQL Database Server, PHP Support (PHP 4 dan PHP 5) dan beberapa module lainnya. Hanya bedanya kalau yang versi untuk Windows sudah dalam bentuk instalasi grafis dan yang Linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz. Kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk Windows adalah memiliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan Linux masih berupa perintah-perintah di dalam console. Oleh karena itu yang versi untuk Linux sulit untuk dioperasikan. Dulu XAMPP untuk Linux dinamakan LAMPP, sekarang diganti namanya menjadi XAMPP FOR LINUX.

2.6.4. Macromedia Dramweaver 8

Dreamweaver adalah perangkat lunak pendukung untuk mendisign pemerograman Mendisain di dreamweaver bagaikan mendisain mimpi yang indah, hal ini di karenakan dreamweaver mampu mengolah script server side menggunakan script PHP, ASP, ASP Net, Coldfusion serta JSP. Tidak kalah menarik dreamwever menyediakan fasilitas untuk mengkoneksi database, bila ingin mendisain menggunakan database. Tentang client side programnya, dreamweaver masih lebih unggul dibandingkan aplikasi aplikasi pembangunan web lainnya. Dengan koleksi behaviour yang beragam, dukungan plug-in yang banyak, animasi layer dan lain sebagainya, membuat dreamweaver semakin jauh meningkatkan pesaing-pesaingnya, hal ini memungkinkan untuk pembuatan halaman web yang interaktif.


(47)

34

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Obyek penelitian ini dilaksanakan di Klinik Umum dr. Parmawati Desa Pasirangin Kecamatan Cileungsi Kab. Bogor. Dalam sub bab ini menguraikan mengenai obyek penelitian yang meliputi sejarah singkat Klinik Umum dr. Parmawati, latar belakang, visi, misi, struktur organisasi, dan deskripsi tugas. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Pelayanan Rawat Inap dan Rawat Jalan.

3.1.1. Sejarah Perusahaan

Klinik Umum dr. Parmawati merupakan klinik yang melayani pelayanan rawat inap maupun rawat jalan yang berada di Kabupaten Bogor, yang berdiri sejak tahun 2009 dan sampai saat ini telah menjadi klinik rawat inap maupun rawat jalan yang selalu melayani pasien selama 24 jam terutama untuk warga di Desa Pasirangin dan juga mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat dibidang pelayanan kesehatan.

Klinik Umum dr. Parmawati merupakan sarana pelayanan medis, juga merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang memberikan upaya pelayanan untuk seluruh warga sekitar desa maupun luar desa Pasirangin.


(48)

35

Diharapkan setelah tersusunnya sejarah Klinik Umum dr. Parmawati ini dapat membantu dan memberikan data-data yang diperlukan bagi masyarakat maupun kalangan siswa, mahasiswa yang praktek di Klinik Umum Ini.

1) Pengembangan Klinik

Klinik Umum Rawat Jalan dan Rawat Inap dr. Parmawati merupakan satu-satunya klinik umum yang berada di Desa Pasirangin Kabupaten Bogor yang berdiri sejak tahun 2009, sejak awal pendirian klinik ini diperuntukan khusus untuk pasien di Desa Pasiragin, namun selanjutnya sesuai dengan perjalanan waktu, juga melayani masyarakat umum atau warga dari luar desa.

Fasilitas Klinik Umum Rawat Inap dan Rawat Jalan dr. Parmawati Kab. Bogor yang tersedian saat ini adalah:

a. Jumlah Ruang Rawat Inap : 4.

b. 1 ruangan untuk poliklinik & tindakan bedah kecil (karena kecelakan). c. 1 ruangan untuk gudang penyimpanan obat.

d. 1 ruangan untuk bagian registrasi.

Sejalan dengan upaya pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan Klinik Umum dr. Parmawati saat ini berencana untuk menambah ruang untuk pasien rawat inap demi meningkatkan mutu serta layanan dalam melayani serta mengayomi warga Desa Pasirangin dan sekitarnya.


(49)

36

3.1.2. Visi dan Misi Klinik Umun dr. Parmawati

A. Visi Klinik Umum dr. Parmawati

Terwujudnya pelayanan kesehatan yang prima dan berstandar tinggi demi mewujudkan Bogor lebih cerdas, sehat, seahtera, dan berakhlakul karimah. B. Misi Klinik Umum dr. Parmawati

1. Mengembangkan sarana dan prasarana Klinik 2. Meningkatkan profesionalisme SDM Klinik. 3. Mengembangkan manajemen operasional Klinik. 4. Meningkatkan kepuasan pengguna jasa Klinik.

3.1.3. Struktur Organisasi Klinik Umum dr. Parmawati

Struktur organisasi adalah suatu rangka kerja yang menyatakan berbagai fungsi menurut pola yang dikehendaki. Dengan adanya struktur organisasi maka setiap bidan maupun orang-orang yang memiliki peran di dalamnya akan lebih mudah mengetahui tentang tujuan dan wewenang masing-masing bagian. Berikut adalah gambar dari struktur organisasi pada Klinik Umum dr. Parmawati.


(50)

37

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

3.1.4. Deskripsi Tugas

Berdasarkan peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemilik klinik tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Organisasi di lingkungan Klinik Umum dr. Parmawati daerah Kab. Bogor, memutuskan :

1. Direktur

Direktur Klinik yaitu dr. Parmawati sendiri mempunyai tugas dalam menyelengarakan sebagian tugas di bidang pelayanan kesehatan yang meliputi upaya penyembuhan, pemulihan, pencegahan dan peningkatan kesehatan, pelayanan rujukan serta memimpin, mengkoordinasikan seluruh kegiatan di Klinik Umum dr. Parmawati. 2. Klinik

Klinik mempunyai tugas membantu Direktur di bidang pelayanan kesehatan, perlengkapan, program dan rekam medik.

Direktur Dr. Parmawati

Klinik ---

Administrator ---

Apotek --- Pendaftaran


(51)

38 3. Administrator

Bidang administrator mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sistem secara umum.

4. Apotek

Bidang apotek mempunyai tugas mengelola dan mengecek segala kebutuhan yang berkaitan dengan penunjang jalannya pelayanan kesehatan di klinik dr. Parmawati seperti perlengkapan dan ketersediaan obat, persediaan air minum untuk para tamu maupun penjenguk pasien rawat inap dsb.

5. Pendaftaran

Bidang pendaftaran mempunyai tugas mengurus pedaftaran pasien, mencetak kartu pasien, mencetak nomer antrian pasien.

3.2. Metode Penelitian

Adapun metode-metode yang digunakan untuk menyelesaikan skripsi ini antara lain metode pengembangan sistem yang digunakan adalah prototype model, serta metode black box sebagai metode pengujian perangkat lunak.

3.2.1. Desain Penelitian

Adapun metode atau desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang berusaha melihat kebenaran-kebenaran dengan


(52)

39

berusaha memperoleh data dari fakta-fakta yang tampak sebagaimana keadaan sebenarnya. Sedangkan untuk teknik pengumpulan data, penulis menggunakan dua metode yaitu wawancara dan observasi.

3.2.2. Jenis dan Metode Penelitian

Jenis dan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.2.2.1. Jenis Data Primer

Dalam penelitian yang dilakukan jenis data yang digunakan ada dua yaitu: Primer yaitu jenis data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber data utama. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, penulis harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik pengumpulan data primer antara lain:

1. Observasi

Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melihat dan mengamati secara langsung objek yang akan diteliti. Dalam penelitian tentang sistem informasi klinik umum ini, objek-objek yang diobservasi adalah bagian pendaftaran, pemeriksaan pasien, dan bagian rekam medik maupun pihak-pihak lain yang ada kaitannya dengan sistem informasi peningkatan pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Hal-hal yang akan diamati diantaranya adalah aktifitas-aktifitas pelayanan pasien dari mulai pendaftaran hingga pemeriksaan


(53)

40 medis, serta pengolahan data pasien berobat.

Jenis dan macam data yang dikumpulkan dengan metode ini diantaranya adalah data pendaftaran dan registrasi, data pasien, data rekam medik, dan data-data lain yang berhubungan dengan kegiatan pelayanan rawat inap dan rawat jalan.

2. Wawancara

Metode ini dilakukan kepada narasumber yang berkaitan dengan bahasan masalah yang penulis ambil untuk penelitian dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendukung perumusan permasalahan. Dari hasil wawancara dapat digambarkan kondisi sistem secara umum. Dalam hal ini, proses wawancara dilakukan kepada kepala direktur klinik umum dr. Parmawati sendiri.

3.2.2.2. Jenis Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh oleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (dokumen). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti laporan maupun arsip klinik umum dr. Parmawati. Dalam hal ini adalah Struktur Organisasi, serta dokumen yang berkaitan dengan penelitian.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai metode pendekatan sistem, metode pengembangan sistem, dan alat bantu analisis dan perancangan.


(54)

41 3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan OOP atau biasa yang disebut dengan Object Oriented Programing. Terdapat beberapa alasan penulis menggunakan pendekatan OOP diantaranya adalah aplikasi atau program klinik yang dibuat dapat dengan mudah dikembangkan di kemudian hari, selanjutnya yaitu setelah melakukan penelitian langsung ke lapangan penulis meneliti tentang adanya prospek pengembangan sistem yang berlaku di klinik dr. E. Parmawati tersebut.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu menggunakan model prototype. Metode pengembangan sistem prototype merupakan metode pengembangan perangkat lunak yang mengedepankan koordinasi yang intensif dengan user atau orang yang nantinya akan menjadi pengelola peragkat lunak tersebut.


(55)

42

Gambar 3.2 Model Prototype

Tahap-tahapnya sebagai berikut :

1. Analisis Kebutuhan

Tahap dimana seorang pengembang menganalisis untuk melihat komponen yang dipakai sistem yang sedang berjalan berupa sumber daya manusia, serta mendokumentasikan aktifitas sistem informasi meliputi input, pemrosesan data, output, serta penyimpanan dokumen. Dalam tahap ini pengguna sistem atau orang yang nantinya akan mengelola sistem menjelaskan kepada pengembang tentang sistem yang ingin dicapai.


(56)

43 2. Pengembangan Prototype

Pada tahap ini pengembang mulai untuk merancang /mengubah sistem berjalan yang ada pada sebuah institusi untuk diimplementasikan ke dalam bentuk aplikasi yang telah direncanakan pada tahap sebelumnya.

3. Revisi Prototype

Pengembang lalu menyerahkan progres prototype yang telah dibuat untuk selanjutnya didisusikan, apakah sistem yang masih dalam tahap pengembangan ini telah memenuhi kepuasan user dan memenuhi kebutuhan sistem.

4. Penggunaan dan Pemeliharaan

Tahap dimana sistem informasi yang telah dirancang oleh pengembang langsung diimplementasikan ke dalam kegiatan yang berlangsung di suatu instansi.

3.2.3.3.Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML, kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi perangkat lunak, yang mana aplikasi tersebut dapat berjalan pada perangkat keras, sistem operasi dan model jaringan apapun. Penggunaan UML dalam membangun model suatu sistem yang berbentuk diagram-diagram memudahkan baik pengguna maupun programmer dalam memahami urutan dalam


(57)

44

sebuah sistem yang dirancang Bentuk diagram yang digunakan untuk merepresentasikannya adalah sebagai berikut :

1.Use-case Diagram

2.Class Diagram

3.Sequence diagram

4.Activity Diagram

5.Component Diagram

6.Deployment Diagram

1. Use Case Diagram

Use-case diagram merupakan suatu bentuk diagram yang menggambarkan fungsi-fungsi yang diharapkan dari sebuah sistem yang dirancang. Dalam

Use-case diagram penekanannya adalah “apa” yang diperbuat oleh sistem,

dan bukan “bagaimana”. Sebuah use-case akan merepresentasikan sebuah

interaksi antara pelaku atau actor dengan sistem. Use-case diagram yang digunakan dalam merancang suatu sistem dapat sangat membantu pada saat kita menyusun requirement sebuah sistem, mengomunikasikannya dengan klien, dan merancang pengujian untuk semua fitur yang terdapat dalam sistem.

2. Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan(atribut/properti)


(58)

45

suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut(metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti

containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Class memiliki tiga area pokok : 1. Nama

2. Atribut 3. Metode

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :

a. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan. b. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan

dan anak-anak yang mewarisinya. c. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja

Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Dengan demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat run-time. 3. Sequence diagram

Sequence Diagram merupakan diagram yang mengambarkan kolaborasi yang dinamis antara obyek satu dengan yang lain. Kolaborasi ini ditunjukkan dengan adanya interaksi antar obyek di dalam dan di sekitar sistem yang berupa pesan atau instruksi yang berurutan. Sequence diagram umumnya digunakan untuk menggambarkan suatu skenario atau urutan langkah-langkah yang dilakukan baik oleh actor maupun sistem


(59)

46

yang merupakan respon dari sebuah kejadian untuk mendapatkan hasil atau output.

4. Activity Diagram

Sebuah Activity Diagram menunjukkan suatu alur kegiatan secara berurutan. Activity Diagram digunakan untuk mendiskripsikan kegiatan-kegiatan dalam sebuah operasi meskipun juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan alur kegiatan yang lainnya seperti use case atau suatu interaksi.Sama seperti state, standar UML menggunakan segiempat dengan sudut membulat untuk menggambarkan aktivitas. Decision digunakan untuk menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan proses-proses paralel (fork dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal.

5. Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi

source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa

interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.


(60)

47 6. Deployment Diagram

Deployment / physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalaminfrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan

requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.

3.2.4. Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian perangkat lunak (software) adalah proses untuk memastikan apakah semua fungsi sistem bekerja dengan baik, dan mencari apakah masih ada kesalahan pada sistem. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pengujian software menggunakan metode black-box testing. Pengujian black box adalah pengujian aspek pokok sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Pendekatan ini biasanya dilakukan oleh penguji yang tidak ikut serta dalam pengkodean software. Black box testing menyinggung uji coba yang dilakukan pada interface software. Walaupun didesain untuk menemukan kesalahan dari software yang dibuat, ujicoba blackbox digunakan untuk memperkenalkan


(61)

48

fungsi software yang dioperasikan, apakah input diterima dengan benar dan output yang dihasilkan benar, dan apakah integritas informasi eksternal terpelihara.

3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem yaitu, studi tentang sistem yang sedang berjalan dan permasalahannnya, menentukan kebutuhan aktivitas sistem dan permintaan-permintaan pemakai sistem dan melakukan evaluasi terhadap berbagai alternatif solusi.

Analisis sistem dimaksudkan sebagai pemecahan masalah yang bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi yang ada sesuai dengan kebutuhan sistem yang diperlukan oleh pengguna sistem, serta menentukan kelemahan-kelemahan dari prosedur dan metode pada sistem yang digunakan.

3.3.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen digunakan untuk mengetahui dokumen-dokumen yang dipakai dalam suatau perusahaan atau instasnsi. Selain itu, analisis dokumen juga digunakan untuk mengetahui secara jelas dokumen-dokumen apa saja dan fungsi dari dokumen yang digunakan pada Klinik Umum dr. Parmawati.

Adapun dokumen-dokumen yang digunakan pada Klinik Umum dr. Parmawati saat ini dan sebagai bahan dalam pembuatan Sistem Informasi Pelayanan Rawan Jalan dan Rawat Inap di Klinik Umum dr. Parmawati, adalah


(62)

49 sebagai berikut :

1. Nama : Kartu Pasien

Fungsi : Sebagai alat registrasi pasien Aliran : Dari pasien ke bagian pendaftaran Atribut : no_kartu, nama pasien, alamat pasien 2. Nama : Formulir Rawat Jalan

Fungsi : Digunakan untuk memasukan data hasil pemeriksaan pasien rawat jalan

Aliran : Dari bag. pendaftaran ke bag. pemeriksaan ke bag. Pendaftaran

Atribut : no_kartu, nama_lengkap, umur, pekerjaan, alamat, diagnosa_penyakit,

3. Nama : Formulir pasien rawat inap

Fungsi : Digunakan untuk mendata paien yang berobat rawat inap Aliran : Dari bagian pendaftaran ke bag. Perawatan

Atribut : no_kartu, no_registrasi, nama_pasien, tanggal_lahir, umur, agama, pekerjaan, alamat, status, nama

penanggung, ruang, kelas, diagnosa_awal, diagnosa_akhir, tgl_masuk, tgl_keluar.

4. Nama : Formulir anamnese

Fungsi : Digunakan untuk pemeriksaan awal kondisi fisik pasien Aliran : Bagian Perawatan

Atribut : Nama_pasien,umur, no_kartu, tanggal_pemeriksaan, ruang, kelas, diagnosa, pemeriksaan_fisik.

5. Nama : Formulir catatan pemberian obat

Fungsi : Digunakan untuk mencatat pemberian obat yang diberikan perawat selama pasien dirawat

Aliran : Bag. Perawatan

Atribut : nama_pasien, umur, ruang, kelas, no_kartu, no_registrasi, nama_dan_jenis_obat, dosis, tgl_pemberian_obat


(63)

50

6. Nama : Formulir perkembangan pasien

Fungsi : Digunakan untuk mencatat perkembangan kondisi pasien setiap dilakukan pemeriksaan

Aliran : Bag. Perawatan

Atribut : no_kartu, nama_pasien, diagnosa, ruang, umur, no_registrasi

7. Nama : Formulir ringkasan keluar

Fungsi : Digunakan untuk mencatat data hasil pasien selama perawatan ketika pasien sembuh atau keluar dari rumah sakit.

Aliran : Bag. Perawatan

Atribut : nama, umur, no_kartu, tanggal_masuk, tanggal_keluar, tanggal_pemeriksaan, ruang, kelas, diagnosa,

pemeriksaan_fisik.

3.3.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur digunakan dalam penganalisaan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada pelayanan pasien rawat jalan dan rawat inap oleh Klinik Umum dr. Parmawati. Adapun prosedur pelayanan pasien rawat jalan dan rawat inap yang sedang berjalan saat ini adalah :

1. Analisis Prosedur Pelayanan Rawat Jalan Yang Sedang Berjalan. a. Pasien melakukan pendaftaran.

b. Pasien memberikan data berupa KTP / KK kepada petugas bagian administrasi tanpa harus mengisi formulir, untuk melakukan pendaftaran baru.

c. Selanjutnya petugas bagian administrasi menuliskan data pasien yang melakukan pendaftaran pasien baru, setelah data pendaftaran


(64)

51 terisi semua dan disimpan.

d. Selanjutnya petugas bagian pendaftaran menginputkan data pendaftaran pasien yang akan berobat rawat jalan.

e. Bila pasien yang telah terdaftar (lama), hanya memberikan kartu pasien yang dimiliki kepada petugas bagian pendaftaran, untuk melakukan pendaftaran rawat jalan guna menunjukan bahwa pasien terdaftar pada klinik dr. Parmawati sehingga tanpa harus mendaftar pasien baru lagi.

f. Setelah melakukan pendaftaran berobat rawat jalan pasien menunggu dan diberi kartu berupa nomor antrian.

g. Petugas bagian pendaftaran mencari dokumen rekam medik pasien terlebih dahulu dirak-rak penyimpanan untuk kemudian di beri nomor antria sesuai dengan nomor yang didapat oleh pasien dan diantarkan ke ruang poliklinik dimana pasien daftar berobat.

h. Pemanggilan pasien dilakukan bersamaan dengan di berikannya dokumen rekam medik kepada dokter. Kemudian pasien diperiksa oleh dokter.

i. Selesai pemeriksaan dokter memberikan resep obat kepada pasien dan mencatat hasil pemeriksaan pada dokumen rekam medik yang tersedia.

j. Ketika semua pemeriksaan pasien telah selesai, dokumen rekam medik yang telah terisi dibawa ke bagian pendaftaan untuk disimpan dirak-rak penyimpanan.


(65)

52

2. Analisis Prosedur Pelayanan Rawat Inap Yang Sedang Berjalan.

a. Pasien terlebih dahulu diperiksa oleh dokter, setelah hasil pemeriksaan dan dokter menganjurkan untuk dirawat maka dokter memberikan rujukan rawat inap. Selanjutnya penanggung jawab / penjamin mewakili pasien untuk melakukan pendaftaran.

b. Penanggung jawab / penjamin memberikan kartu pasien dan rujukan yang telah di berikan oleh dokter kepada petugas pendaftaran.

c. Apabila pasien belum memiliki kartu pasien maka pasien akan melakukan pendaftaran pasien baru ke petugas bagian pendaftaran. d. Kartu diberikan kepada pasien dan petugas bagian pendaftaran

menginputkan data daftar berobat rawat inap.

e. Pasien dibawa ke ruang perawatan sesuai dengan data pendaftaran pasien rawat inap. Selanjutnya dokter memeriksa pasien dan menuliskan anamnese pada dokumen rekam medik. dokumen rekam medik pasien rawat inap yang telah terisi hasil pemeriksaan oleh dokter selanjutnya diberikan ke bagian perawatan.

f. Selanjutnya bagian perawatan melakukan perawatan terhadap pasien secara intensif, hingga kondisi pasien sembuh. Setiap pemeriksaan dan tindakan perawatan dicatat dalam dokumen rekam medik rawat inap.

g. Setelah pasien dinyatakan sembuh oleh dokter, selanjutnya dokter membuat ringkasan keluar pasien, dokumen rekam medik yang telah terisi dan pasien telah keluar dari Klinik Umum, dokumen rekam


(66)

53

medik selanjutnya diserahkan ke bagian pendaftaran untuk disimpan. 3. Analisis Prosedur Pembelian Obat

a. Pasien atau pembeli obat datang ke bagian apoteker.

b. Setelah pasien memesan obat yang diinginkan selanjutnya bagian apoteker mengecek stok obat apakah tersedia atau tidak.

c. Bila tersedia maka langkah selanjutnya yaitu apoteker mencatat data obat yang dipesan pada bil rangkap 2.

d. Apoteker memberikan bil kepada pembeli dengan total harga yang sudah tertera dapa bil.

e. Setelah itu rangkap pembelian disimpan oleh apoteker dalam arsip pembelian obat pasien.

3.3.2.1. Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan

Use case diagram yang sedang berjalan adalah sebuah katalog yang menjelaskan atau menggambarkan proses-proses dalam suatu sistem yang sedang berjalan saat belum terdapat perancangan perangkat lunak. Diagram ini menjelaskan interaksi antara use case, actor, dan sistem.


(67)

54

3.3. Use Case Sistem Yang Berjalan

3.3.2.2. Skenario Use Case

1. Nama Use Case : Registrasi Pasien

Aktor : Pasien

Worker : Klinik


(68)

55

Tabel 3.1. Skenario Use Case Registrasi

Pasien Bagian Klinik

1. Pasien mengajukan pendaftaran kepada bagian klinik.

2. Bagian klinik mengecek apakan pasien sudah terdaftar pada daftar pasien klinik.

3. Bagian klinik lalu mencatat biodata pasien.

4. Mencetak nomor antrian. 5. Menerima nomor antrian

2. Nama Use Case : Rawat Jalan

Aktor : Pasien

Worker : Dokter

Tujuan : Untuk perawatan rawat jalan pasien

Tabel 3.2. Use Case Skenario Rawat Jalan

Pasien Dokter

1. Pasien menjelaskan keluhan-keluhan yang dialaminya.

2. Dokter mendengarkan dan mencatat keluhan yang dialami pasiennya.

3. Dokter lalu menuliskan diagnosa penyakit yang diderita pasien. 4. Dokter memberikan resep obat

kepada pasien untuk diserahkan kepada bagian obat.

5. Pasien menyerahkan resep obat kepada bagian apotek dan langsung membayar biaya yang tertera.


(69)

56 3. Nama Use Case : Rawat Inap

Aktor : Pasien

Worker : Dokter

Tujuan : Pelayanan rawat inap

Tabel 3.3. Use Case Skenario Rawat Inap

Pasien Dokter

1. Pasien menjelaskan keluhan-keluhan yang dialaminya.

2. Dokter memeriksa dan mencatat keluhan yang dialami pasiennya. 3. Dokter lalu menuliskan diagnosa

penyakit yang diderita pasien. 4. Dokter merujuk pasien agar

dirawatkan inap serta

mendaftarkan pasien sebagai pasien rawat inap.

5. Dokter membawa pasien untuk ditunjukan ke ruangan rawat inap. 6. Pasien menerima pelayanan rawat

inap.

7. Selama pelayanan rawat inap dokter dan perawat menganalisa perkembangan pasien serta memberikan obat.

8. Setelah dinyatakan sembuh oleh dokter, bagian pelayanan klinik mencatat dn mengkalkulasi biaya pasien selama perawatan inap. 9. Pasien menerima nota pembayaran

dan langsung membayar biaya yang tertera.

4. Nama Use Case : Pembelian Obat Aktor : Pasien / Pembeli

Worker : Apoteker


(70)

57

Tabel 3.4. Use Case Skenario Pembelian Obat

Pasien Apoteker

1. Pasien datang dan mengorder obat yang ingin dibeli.

2. Bagian apoteker memeriksa stok obat yang tersedia.

3. Bagian apoteker menuliskan pembelian obat pasien.

4. Apoteker mencetak kuwitansi pambayaran pembelian obat pasien.

5. Kwitansi diberikan kepada pasien. 6. Pasien menerima kwitansi

pembayaran untuk segera membayar biaya obat yang dibelinya.

3.3.1.3. Activity Diagram

Activity diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika proses bisnis dan alur kerja. Activity diagram memodelkan urutan aktifitas dalam sebuah proses. Dengan kata lain, diagram hanya menyebutkan aturan-aturan atau rangkaian dasar dari sistem.


(71)

58 1. Activity Diagram Registrasi Pasien


(72)

59 2. Activity Diagram Registrasi Pasien Lama


(73)

60 3. Activity Diagram Pembelian Obat


(74)

61 4. Activity Diagram Rawat Jalan


(75)

62 3.3.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Berdasarkan analisis sistem yang dilakukan, penulis menemukan beberapa kelemahan dan kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dalam sistem pelayanan rawat inap dan rawat jalan pada Sistem Informasi Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap di Klinik Umum dr. Parmawati saat ini, adalah sebagai berikut :

1. Data rekam medik yang masih dalam bentuk dokumen, mudah terjadi kerusakan dan penumpukan dokumen.

2. Dokumen rekam medik yang rusak dapat menambah anggaran pengeluaran untuk pencetakan kembali dokumen rekam medik.

Dengan dirancangnya Sistem Informasi Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap di Klinik Umum dr. Parmawati, diharapkan kekurangan dan kelemahan yang ada pada sistem pelayanan rawat jalan dan rawat inap dapat diminimalisasi.


(76)

63

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan pengembangan suatu perangkat lunak dan dilakukan setelah melalui tahapan analisis serta perancangan, dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara rinci. Dalam perancangan sistem dimaksudkan untuk memberikan suatu gambaran sistem yang diusulkan dalam penyempurnaan sistem sebelumnya.

Tahapan perancangan sistem antara lain perancangan untuk format masukan layar program, rancangan hasil atau keluaran program, perancangan basis data yang sesuai dengan file dan atribut yang ada pada analisis penyimpanan data dan perancangan menu program yang menjelaskan menu yang akan digambarkan untuk membangun perangkat lunak berisi alur program dari masukan sampai keluaran serta bagan-bagan yng terkait.

4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada pemakai dalam pembuatan rancangan sistem yang baru untuk mengembangkan sistem lama. Sehingga diharapkan sistem yang baru dapat membantu mengatasi kekurangan yang ada dan dapat menghasikan informasi serta laporan yang cepat dan tepat di Klinik Umum dr. Parmawati.


(1)

123

pesan kesalahan. lengkap.

10. Pengujian Periksa Umum Pasien

Berikut ini adalah tabel pengujian periksa umum pasien : Tabel 4.15. Pengujian Periksa Umum Pasien

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masuk Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Mengisi data

lengkap periksa umum pasien dengan lengkap.

Data sesuai dan tersimpan.

Pengisian data sesuai dengan yang diharapkan.

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masuk Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Input data kurang

lengkap.

Penyimpanan data gagal dan

memunculkan pesan kesalahan.

User harus memasukan data kembali hingga lengkap.

[ ] Diterima [ ] Ditolak

11. Pengujian Rawat Jalan Pasien

Berikut ini adalah tabel pengujian rawat jalan pasien : Tabel 4.16. Pengujian Rawat Jalan Pasien

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)


(2)

124 Mengisi data

lengkap rawat jalan pasien dengan lengkap.

Data sesuai dan tersimpan.

Pengisian data sesuai dengan yang diharapkan.

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masuk Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Input data kurang

lengkap.

Penyimpanan data gagal dan

memunculkan pesan kesalahan.

User harus memasukan data kembali hingga lengkap.

[ ] Diterima [ ] Ditolak

12. Pengujian Rawat Jalan Inap

Berikut ini adalah tabel pengujian rawat inap pasien : Tabel 4.17. Pengujian Rawat Inap Pasien

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masuk Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Mengisi data

lengkap rawat inap pasien dengan lengkap.

Data sesuai dan tersimpan.

Pengisian data sesuai dengan yang diharapkan.

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masuk Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Input data kurang

lengkap.

Penyimpanan data gagal dan

memunculkan pesan kesalahan.

User harus memasukan data kembali hingga lengkap.

[ ] Diterima [ ] Ditolak


(3)

125 13. Pengujian Penjualan Obat

Berikut ini adalah tabel pengujian penjualan obat : Tabel 4.18. Pengujian Penjualan Obat

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masuk Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Mengisi data

lengkap transaksi penjualan obat dengan lengkap.

Data sesuai dan tersimpan.

Pengisian data sesuai dengan yang diharapkan.

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masuk Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Input data kurang

lengkap.

Penyimpanan data gagal dan

memunculkan pesan kesalahan.

User harus memasukan data kembali hingga lengkap.

[ ] Diterima [ ] Ditolak

4.5.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasaran hasil uji yang telah penulis lakukan, penulis mendapatkat kesimpulan bahwa sistem informasi klinik yang penulis rancang ini telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang direncanakan pada awal perancangannya. Walaupun dari segala keseluruhan penulis akui bahwa sistem informasi klinik ini


(4)

126

belum dapat dikatakan sempurna 100%, namun penulis berharap fungsi-fungsi yang terdapat pada aplikasi ini dapat mewakili segala aspek yang sedang berjalan pada Klinik Umum Rawat Jalan dan Rawat Inap dr. E. Parmawati.


(5)

126

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan penulis secara bertahap dengan menggunakan metode pendekatan berbasis objek dan pengembangan sistem metode prototype, sehingga menghasilkan Sistem Informasi Klinik Umum Rawat Jalan dan Rawat Inap dr. E. Parmawati , maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :

1. Sistem informasi yang penulis rancang ini sangat membantu dalam menjalankan aktivitas yang berjalan di dalam klinik umum dr. E. Parmawati ini.

2. Sistem informasi yang penulis rancang ini setelah diuji coba di lapangan tidak terjadi hambatan dalam arti kata berjalan sesuai dengan yang diharapkan

3. Sistem informasi klinik yang penulis buat tidak mencangkup sistem penggajian karyawan, hanya mencangkup proses jalannya aktivitas yang ada pada klinik.

5.2. Saran

Berdasarkan dari proses pengembangan yang telah dibangun, maka saran yang dapat diusulkan yaitu sebagai berikut :

1. Dari sistem yang sudah terancang ini sebenarnya dapat dikembangkan lagi seperti penggajian karyawan yang bekerja ada klinik, pendaftaran rawat jalan dan rawat inap secara online.


(6)

127

2. Adanya pemeliharaan sistem yang berlanjut agar sistem yang telah penulis rancang ini selalu terjaga dan membantu jalannya aktivitas yang ada pada klinik umum dr. E. Parmawati ini.