Prarancangan Pabrik Gipsum dari Batuan Fosfat dan Asam Sulfat Kapasitas 80.000 tontahun
_______
Pendahuluan
Yenti Lismawati
1
D 500 020 022
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik
Perkembangan pembangunan di Indonesia pada era globalisasi ini semakin meningkat. Dengan meningkatnya pembangunan fisik di
Indonesia, maka kebutuhan semen dan bahan bangunan lain juga mengalami peningkatan. Peningkatan kebutuhan industri semen dan bahan bangunan
tersebut akan meningkatkan kebutuhan gipsum yang merupakan salah satu bahan dalam pembuatan semen. Selain digunakan industri semen, gipsum
juga digunakan sebagai plaster dan wallboard. Kebutuhan gipsum di Indonesia dicukupi dengan produksi dalam
negeri dan impor dari luar negeri. Produksi gipsum dalam negeri masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan gipsum di Indonesia. Oleh
karena itu masih diperlukan impor dari luar negeri. Krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak tahun 1997,
menyebabkan mahalnya harga gipsum dari luar negeri. Kurs rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika membawa dampak yang besar bagi
industri dengan bahan baku yang di impor dari luar negeri. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu didirikan industri gipsum di Indonesia. Dengan
pendirian industri gipsum, diharapkan mampu mencukupi kebutuhan gipsum di Indonesia.
1.2. Penentuan kapasitas Rancangan Pabrik
Ada beberapa pertimbangan dalam pemilihan kapasitas pabrik gipsum. Penentuan kapasitas pabrik gipsum dengan pertimbangan-
pertimbangan sebagai berikut : 1. Kebutuhanpemasaran produk di Indonesia
Berdasarkan data statistik, kebutuhan gipsum di Indonesia terus mengalami peningkatan. Produksi gipsum di Indonesia yang belum
mencukupi, mengakibatkan harus mengimpor dari luar negeri.
Prarancangan Pabrik Gipsum dari Batuan Fosfat dan Asam Sulfat Kapasitas 80.000 tontahun
_______
Pendahuluan
Yenti Lismawati D 500 020 022
2
Pada saat ini, gipsum diproduksi sebagai hasil samping PT. Petrokimia Gresik. Perkembangan data impor, konsumsi dan
produksi dari tahun 1998 – 2004 dapat dilihat pada tabel 1.1. Tabel 1.1 Data perkembangan gipsum di Indonesia
Tahun Impor ton
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 582.126,550
507.791,337 546.721,238
1.036.124,336 772.131,206
660.491,380 991.296,969
Sumber : Badan Pusat Statistik Jakarta, 2004
1998
582.127
1999
507.791
2000
546.721
2001 2002
772.131
2003
660.491
2004
991.297 y = 62797,1897x - 124929078,9729
R
2
= 0,4039 200.000
400.000 600.000
800.000 1.000.000
1.200.000
1996 1998
2000 2002
2004 2006
Tahun K
eb u
tu h
an , ton
Gambar 1.1 Grafik Regresi Linear Dari regresi diperoleh persamaan :
y = 62.797,1897x – 124.929.078,9729
Pada tahun 2010 kebutuhan gipsum diperkirakan : = 62.797,1897 x 2.010 – 124.929.078,9729
= 1.293.272,3241 ton
Prarancangan Pabrik Gipsum dari Batuan Fosfat dan Asam Sulfat Kapasitas 80.000 tontahun
_______
Pendahuluan
Yenti Lismawati D 500 020 022
3
2. Ketersediaan Bahan Baku Bahan baku Asam Sulfat dapat diperoleh dari PT. Petrokimia
Gresik, dengan kapasitas produksi 600.000 kgtahun Sedangkan bahan baku batuan fosfat juga diperoleh dari daerah Deudeul, Cipatujah dan
sekitarnya sampai tembus ke daerah Cikalong, Kabupaten Tasik Malaya, Jawa Barat.
www.tasikmalaya.go.id 3. Kapasitas
komersial Dalam menentukan besar kecilnya kapasitas pabrik gipsum yang
akan dirancang, kita harus mengetahui dengan jelas kapasitas pabrik yang sudah beroperasi dalam pembuatan gipsum. Saat ini di Indonesia
sudah beroperasi pabrik pembuatan gipsum yaitu PT. Petrokimia Gresik dengan kapasitas produksi 80.000 tontahun.
www.petrokimiagresik.com . Pabrik gipsum yang telah berdiri di luar
negeri adalah di negara Ukrainia kapasitas produksi mencapai 40.000 ton per tahun, Negara Algeria 150.000 ton per tahun, dan Arab saudi
mencapai 300.000 ton per tahun. www.lafarge.com
. Berdasarkan data pabrik yang telah ada dan data BPS maka
kapasitas rancangan 80.000 ton per tahun yang rencana didirikan pada tahun 2010.
1.3. Penentuan Lokasi Pabrik