Virulensi nematoda patogen serangga Virulensi PFR 48 jam kemudian NPS Virulensi NPS 48 jam kemudian PFR Virulensi NPS dan PFR dalam waktu bersamaan

air yang ada pada cawan petri besar dan disimpan dalam wadah steril. Hasil ini yang akan dipakai untuk kepentingan uji kombinasi selanjutnya. 3.4 Uji virulensi 3.4.1 Virulensi cendawan

P. fumosoroseus

Suspensi konidia P. fumosoroseus diperoleh dengan cara memberikan 10ml aquadest steril yang telah diberi 2 tetes Tween 80 0,05 ke dalam tabung reaksi yang mengandung biakan P. fumosoroseus dalam media SDA Yeast 1 . Selanjutnya dilakukan pengenceran dan jumlah konidia dihitung menggunakan haemocytometer hingga mencapai konsentrasi 2 x 10⁷ konidia per ml di bawah mikroskop. Daun kedelai yang mengandung nimfa kutu kebul disemprot dengan suspensi sesuai konsentrasi hingga run off, kemudian diletakkan ke dalam cawan petri 14 cm yang telah dilapisi kertas saring lembab, kemudian cawan petri di tutup dan disimpan. Pengamatan jumlah nimfa yang mati dilakukan pada interval 24 jam selama 7 hari setelah inokulasi dengan melakukan pengamatan di bawah mikroskop. Percobaan dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap dan diulang 3 kali dengan target jumlah nimfa tiap ulangan 30 ekor, sehingga jumlah keseluruhan perlakuan adalah 540 ekor.

3.4.2 Virulensi nematoda patogen serangga

Percobaan dilakukan dengan menyemprotkan nematoda patogen serangga kerapatan 1000 per ml pada daun kedelai yang mengandung 30 nimfa kutu kebul, penyemprotan dilakukan dengan menggunakan hand sprayer sampai run off. Daun kemudian diletakkan dalam cawan petri yang telah diberi kertas saring lembab, kemudian disimpan pada ruang gelap dengan suhu 20 ⁰C. Mortalitas nimfa akan dihitung dalam interval 24 jam selama 7 hari setelah aplikasi.

3.4.3 Virulensi PFR 48 jam kemudian NPS

Mempersiapkan bahan berupa daun yang mengandung nimfa B.tabaci sebanyak 30 nimfa dan suspensi PFR dengan konsentrasi 2 x 10⁷. Kemudian daun disemprot dengan PFR dalam handsprayer hingga run off, lalu letakkan pada cawan steril berdiameter 14cm, tutup dan simpan dalam ruang dengan suhu antara 20-25 ⁰C. Setelah 48 jam penyimpanan, suspensi NPS kepadatan 1000ml disiapkan, dan daun kembali di semprot dengan menggunakan suspensi NPS tersebut hingga run off, setelah itu daun di letakkan kembali pada cawan dan simpan untuk kemudian dilakukan pengamatan.

3.4.4 Virulensi NPS 48 jam kemudian PFR

Menyiapkan daun mengandung 30 nimfa B.tabaci dan suspensi NPS kepadatan 1000ml, virulensi dilakukan dengan cara menyemprotkan NPS pada daun mengandung nimfa B.tabaci hinggarun offdengan menggunakan handsprayer, lalu letakkan pada cawan steril dan simpan pada ruang dengan suhu antara 20-25 ⁰C untuk menjaga kesegaran daun. Setelah 48 jam penyimpanan, daun kembali disemprot dengan suspensi PFR, lalu simpan kembali untuk kemudian dilakukan pengamatan.

3.4.5 Virulensi NPS dan PFR dalam waktu bersamaan

Uji kombinasi antara PFR dengan NPS dilakukan dengan cara menyiapkan suspensi PFR dan NPS dalam handsprayer dari hasil perbanyakan koleksi Laboratorium dan daun mengandung 30 nimfa B.tabaci. Kemudian daun di semprot dengan kedua suspensi tersebut secara bersamaan hingga run off , setelah itu letakkan pada cawan steril dan simpan untuk kemudian dilakukan pengamatan. Semua daun yang telah di aplikasi, pada tangkai daun dibalut kapas secukupnya dan dibasahi untuk menjaga kesegaran daun agar tidak layu.

3.5 Variabel Pengamatan a. Virulensi masing-masing perlakuan