Perancangan Sistem T1 682005037 Full text

Ketua Puslit FTI mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: Bertanggungjawab atas keseluruhan kegiatan Puslit; Mengkoordinasikan seluruh kegiatan Puslit, baik secara internal maupun secara eksternal; Menyusun program kerja dan anggaran Puslit selama 1 tahun anggaran; Menyusun mekanisme kerja dan SOP Puslit bersama Wakil Kapuslit; Menciptakan dan mengelola hubungan dengan institusi lain di dalam dan luar negeri; Membuat laporan rutin kegiatan dan keuangan dan dilaporkan pada Rapat Fakultas dan Pimpinan Fakultas bersama Sekretaris. Wakil Ketua Puslit FTI mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: Bertanggungjawab atas keseluruhan kegiatan Puslit; Membantu Ketua dalam menjalankan tugas- tugas Puslit; Merencanakan dan melaksanakan rapat internal Puslit; Mengkoordinasikan kegiatan diskusi internal dan desiminasi informasi web dan buletin; Menyebarluaskan segala informasi tentang peluang-peluang hibah kepada dosen melalui berbagai media komunikasi di FTI; Melakukan pengawasan dan pengendalian atas program kerja yang telah disusun. Sekretaris Puslit FTI mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: Membantu Ketua dan Wakil Ketua dalam pelaksanaan, koordinasi dan pengawasan program kerja Puslit; Mengkoordinasikan administrasi dan keuangan Puslit; Mengkoordinasikan tugas dan pekerjaan staff pendukung Puslit; Membantu Wakil Ketua dalam merencanakan dan melaksanakan rapat internal Puslit; Mendokumentasikan seluruh hasil rapat dan mendesiminasikannya pada seluruh staff Puslit; Membuat laporan keuangan secara berkala dan melaporkannya pada Ketua dan Wakil Ketua serta Pimpinan Fakultas.

3. Perancangan Sistem

Metode dalam perancangan sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah sistem prototyping. Prototyping adalah proses yang digunakan untuk membantu pengembangan perangkat lunak dalam membentuk model dari perangkat lunak yang akan dibuat. Metode ini dipilih karena pengembangan sistem menggunakan prototype menguntungkan dalam hal ini user dapat berpartisipasi aktif, penentuan kebutuhan dalam pengembangan sistem lebih mudah diwujudkan dan mempersingkat waktu pengembangan sistem. Diagram dari model prototyping ini dapat dilihatpada Gambar 2. Gambar 2 Bagan Prototype Model [4] Tahap-tahap dalam prototype model adalah: 1 Listen to Customer, merupakan tahap dilakukan proses wawancara terhadap Bapak Michael Bezaleel, M.Cs., selaku Wakil Ketua PUSLIT-FTI UKSW. Data yang digunakan dalam penelitian berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara, termasuk Data sekunder diperoleh dari berbagai dokumen dan produk kebijakan yang relevan dengan topik penelitian, juga mengenai gambaran proses yang terjadi di Puslit FTI. 2 Build, merupakan tahap selanjutnya setelah memperoleh informasi dan kebutuhan lainnya guna merancang sebuah aplikasi, Website Puslit FTIUKSW, langkah berikutnya adalah membangun perancangan dengan menggunakan UML atau Unified Modelling Languange mengenai sistem yang akan dibangun nantinya. Selain itu dilakukan pula perancangan pada user interface. Kemudian rancangan sistem akan diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman PHP dan untuk interface sistem dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan SQL Server. 3 Costumer Test, merupakan tahap yang dilakukan guna melihat apakah dari prototype yang dibuat sudah memenuhi ekspektasi dan kriteria sistem yang akan dikembangkan. Evaluasi dilakukan dengan menunjukkan rancangan serta sistem yang telah dibangun kepada Bapak Michael Bezaleel, M.Cs., selaku pihak yang bertanggung jawab terhadap pembuatan Website Puslit FTI UKSW. Apabila sudah memenuhi maka akan dilanjutkan ke tahap berikutnya, namun apabila belum maka akan kembali ke tahap awal yaitu pengumpulan kebutuhan, membangun prototype dan melakukan evaluasi kembali sampai prototype sesuai dengan apa yang diharapkan. Perancangan aplikasi menggunakan bahasa UML Unified Markup Language yang digambarkan melalui beberapa diagram meliputi use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram. Use case diagram digunakan untuk menggambarkan bagaimana sebuah sistem dipakai. Sebuah use case adalah situasi dimana sistem digunakan untuk memenuhi satu atau lebih kebutuhan atau menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Use case diagram Pengunjung Puslit FTI ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3 menjelaskan bahwa Pengunjung hanya bisa melihat Profil, Berita, Kegiatan, Penelitian, Galeri Foto, Rumpun Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, serta memberikan komentar pada sistem informasi Puslit FTI. Sedangkan untuk Admin dapat dilihat di mana Administrator memiliki hak akses maka Admin sebagai pengelola website dapat melihat dan melakukan edit data, tambah data, atau menghapus data dari tampilan home, tampilan profile, tampilan berita, tampilan kegiatan, tampilan gallery foto, tampilan rumpun penelitian, tampilan pengabdian masyarakat, mengelola modul, dan mengelola kategori. addeditdel agenda addeditdel album addeditdel galeri addeditdel pengabdian addeditdel berita addeditdel profil addeditdel rumpun addeditdel penelitian lihat label addeditdel label lihat modul addeditdel modul lihat kategori addeditdel kategori update agenda include update pengabdian include update album include update profil include update galeri include update rumpun include update berita include update penelitian include update label extend include update modul include extend update kategori extend include admin lihat pengabdian extend lihat agenda extend lihat album extend lihat profil extend lihat galeri extend lihat rumpun extend lihat berita extend lihat penelitian extend add komentar lihat komentar pengunjung Gambar 3 Use Case Diagram Website Puslit Tahap berikutnya dibuat perancangan activity diagram untuk masing-masing aktor. Activity diagram merupakan proses pengelolaan website oleh User, dimana User membuka halaman website untuk masuk ke dalam website, setelah halaman menu utama website terbuka, User dapat memilih menu yang diinginkan, kemudian melihat informasi yang disajikan dan memberikan komentar. Sedangkan untuk activity diagram Admin, proses pengelolaan data home website dilakukan oleh Admin. Dimana proses dari pengolahan data home, Admin melakukan login, apabila login valid maka Admin bisa mengakses data yang ada di menu home dan mengelola data yang ada. Admin dapat secara langsung melihat data, mengelola, menambahkan atau menghapus data yang ada. Jika login invalid, maka Admin kembali ke proses login. Sequence diagram untuk Admin pada saat mengelola Sistem Informasi Puslit dapat dijelaskan sebagai berikut: Admin Login ke Aplikasi sistem setelah itu menampilkan menu utama, menampilkan menu home, Edit data home, menampilkan data profil, tambah data profil, menampilkan data berita, edit berita, menampilkan data kegiatan, edit data kegiatan, menampilkan data galery, hapus foto, menampilkan data Rumpun penelitian, edit data rumpun penelitian, menampilkan data pengabdian masyarakat, edit data pengabdian masyarakat sampai proses selesai. User dapat mengakses website Puslit dan hanya dapat melihat data, dan informasi yang ada. Sedangkan dalam Class diagram menjelaskan bahwa Website Puslit ini dikelola oleh satu Admin yang mempunyai satu database yang terdiri dari banyak tabel. Di mana masing-masing tabel mempunyai atribut dan operasi sendiri-sendiri. Masing-masing class berelasi antara yang satu dengan yang lain. Class album dengan dengan Galery. Class tb_modul dengan tb_statistik dan tb_ tag saling berkaitan dimana Admin membutuhkan modul untuk pemeliharaan website. Gambar 4 Class Diagram

4. Implementasi dan Analisis Hasil Pengujian