Angin Daya yang diekstrak oleh angin

4 BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Angin

Angin adalah aliran udara dalam jumlah yang besar diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi. Menurut ilmu fisika Angin merupakan energi kinetik dari sebuah benda dengan massa m dan kecepatan v dirumuskan sesuai dengan rumus berikut, dengan ketentuan kecepatan v tidak mendekati kecepatan cahaya. 2.1 Dimana : E = energi dari udara Joule m = massa udara kg v = kecepatan angin ms rumus di atas juga berlaku untuk angin yang merupakan udara yang bergerak. Jika suatu “blok” udara memiliki penampung A dan bergerak dengan kecepatan v, maka jumlah massa yang melewati suatu tempat dapat dilihat pada rumus berikut: 2.2 m = kelajuan aliran massa udara kgs ρ = kerapatan udara kgm3 A = luas penampang m2 5 2.3 d = diameter sudu m h = tinggi sudu m v = kecepatan angin ms Dengan demikian maka energi yang dapat dihasilkan per-satuan waktu adalah sesuai dengan rumus berikut: 2.4

2.2. Daya yang diekstrak oleh angin

Daya angin yang diekstrak adalah beda antara kekuatan angin pada hulu dan hilir kekuatan angin. Dirumuskan sebagai berikut: 2.5 Dimana: P o = daya mekanis yang diekstrak Watt V = kecepatan angin pada hulu ms V o = kecepatan angin pada hilir ms Aliran massa per-detik merupakan perkalian antara massa jenis udara dan kecepatan rata-rata, yang dirumuskan sebagai berikut: 2.6 Sehingga didapat daya yang diekstrak oleh mekanik dari rotor, yang dimana untuk meng-drive generator dan dirumuskan sebagai berikut: 2.7 Jika dihubungkan dengan ekspresi aljabar sebelumnya maka akan di dapat rumusan sebagai berikut: 6 2.8 Jadi daya yang telah terekstrak oleh bilah dirumuskan sebagai berikut: 2.9 Dimana : 2.10

2.3. Area Sapuan Rotor

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Turbin Ventilator yang Terpasang pada Atap Rumah sebagai Pembangkit Listrik T1 612009007 BAB I

0 0 3

T1 612009007 BAB III

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Turbin Ventilator yang Terpasang pada Atap Rumah sebagai Pembangkit Listrik T1 612009007 BAB IV

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Turbin Ventilator yang Terpasang pada Atap Rumah sebagai Pembangkit Listrik T1 612009007 BAB V

0 0 2

T1 612009007 Daftar Pustaka

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Turbin Ventilator yang Terpasang pada Atap Rumah sebagai Pembangkit Listrik

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Turbin Ventilator yang Terpasang pada Atap Rumah sebagai Pembangkit Listrik

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Dengan Turbin Pelton Sebagai Alat Peraga Mata Kuliah Energi Baru Dan Terbarukan T1 612007038 BAB I

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Dengan Turbin Pelton Sebagai Alat Peraga Mata Kuliah Energi Baru Dan Terbarukan T1 612007038 BAB II

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Dengan Turbin Pelton Sebagai Alat Peraga Mata Kuliah Energi Baru Dan Terbarukan T1 612007038 BAB IV

0 0 6