TAKE HOME EXAMINATION

TAKE HOME EXAMINATION
“ARTIKEL”

Nama

: Sinta Octapianti

NPM

: 201410315152

Kelas

: 3C Akuntansi

Matkul

: Manajemen Operasional

Nama Dosen


: DR(c).Reimond Napitupulu SE.MM

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
BEKASI

TRAGEDI KECELAKAAN AIRASIA QZ8501

PEMBAHASAN
Pada zaman modern ini, transportasi umum melalui udara yaitu pesawat terbang sangat
pesat perkembangannya. Di Indonesia, terdapat berbagai macam maskapai penerbangan yang
melayani jasa pengangkutan udara harga yang yang cukup terjangkau bagi kalangan masyarakat
menengah keatas. Dengan adanya transportasi udara tersebut jarak tempuh suatu daerah yang
kelihatan jauh menjadi semakin dekat. Misalnya, ketika sebelum adanya transportasi udara jarak
antara Kota dengan Kota lain ditempuh dengan waktu beberapa hari namun setelah adanya
transportasi udara jarak tersebut dapat di tempuh dalam waktu beberapa jam saja. Namun
Pesawat terbang selama ini dianggap sebagai alat transportasi yang memiliki tingkat kemanan
yang palng tinggi dibandingkan jenis transportasi yang lain. Namun bukan berarti pesawat
terbebas dari kecelakaan dan itu bisa terjadi dimaskapai mana pun contohnya Indonesia.
Dilihat dari segi geografis, ,luas wilayah, dam pemyebaran penduduk di Indonesia,
penggunaan angkutan udara di Indonesia sangat penting dalam berbagai kegiatan, karena

penduduk Indonesia dalam melakukan aktivitas lebih sering menggunakan pesawat udara agar
lebih cepat sampai tujuan. Pesawat udara merupakan sarana perhubungan yang cepat, efisien dan
nyaman sehingga merupakan pilihan yang tepat bagu masyarakat. Pesawat udara memiliki
karakteristik Antara lain mampu mencapai tempat tujuan dalam waktu yang cepat, menggunakan
teknologi tinggi, tidak mengenal batas suatu Negara, memiliki tingkat keamanan dan
kenyamanan lebih tinggi disbanding transportasi lain. Pesawat udara juga dapat digunakan
masyarakat untuk berpergian antar kota, antar pulau bahkan antar Negara.
Akan tetapi walaupun terbilang aman, menggunakan pesawat juga memiliki resiko
tersendiri, seperti hal nya dengan kendaraan lainnya. Setiap transportasi pasti memiliki resiko
atau bahaya nya masing-masing, namun semua itu tergantung kelalaian pengemudi kendaraan
tersebut. Pesawat juga bisa mengalami kecelakaan seperti misalnya jika keadaan cuaca buruk,
kesalahan teknis dalam pesawat, maupun kecerobohan pilot.
Untuk beberapa lama dunia penerbangan Indonesia bisa bernafas lega karena tak
terdengar berita tentang kecelakaan tragis yang menimpa penerbangan di Tanah Air. Tapi tibatiba saja terjadi kecelakaan pesawat yang membuat kesedihan dan kekhawatiran seluruh pelosok
negeri setelah menara pengawas di bandara juanda, Surabaya, menyatakan hilang kontak dengan
pesawat AirAsia QZ8501. Pesawat yang berkapasitas membawa 155 orang penumpang, 2 pilot
beserta 4 awak pesawat dan 1 orang teknisi. Diantaranya anak-anak dan 1 bayi. Kecelakaan yang
menewaskan seluruh penumpangnya (155 orang) dan awak pesawat (7 orang) itu hingga kini
merupakan kecelakaan pesawat terbesar dalam sejarah Indonesia. Salah satu penyebab
kecelakaan diperkirakan adanya hilang kontak dengan AirAsia sehingga terjadi pesawat

menghilang. Namun dari potongan percakapan dalam kotak hitam menyebutkan Bandara juanda
tidak sepenuhnya bekerja dengan baik karena menyebutkan AirAsia QZ8501 ini terjadi
kehilangan komunikasi oleh pilot pesawat dengan bandara
Basaarnas sedang melakukan pencarian korban yang telah hilang dan mencari puingpuing pesawat AirAsia. Pencarian memerlukan waktu yang butuh sangat lama dikarenakan
basarnas belum mengetahui pesawat hilang dimana.