15
2.2.2 Pengaruh Individu dengan Lingkungan Sosial
Sadli, 1982 dalam buku A., Wawan dan Dewi M., 2011, membagi individu dengan lingkungan sosial
yang saling mempengaruhi sebagai berikut:
a. Perilaku kesehatan individu, sikap dan kebiasaan individu yang erat kaitannya dengan lingkungan.
b. Lingkungan keluarga, kebiasaan-kebiasaan setiap anggota keluarga mengenai kesehatan.
c. Lingkungan terbatas, tradisi, adat-istiadat dan kepercayaan
masyarakat sehubungan
dengan kesehatan.
d. Lingkungan umum, kebijakan-kebijakan pemerinah di bidang
kesehatan, undang-undang
kesehatan, program-program kesehatan, dan sebagainya.
2.3 Peran Ayah dan Keluarga dalam Pemberian ASI eksklusif
Menurut Bayu, M., 2014, keberhasilan pemberian Asi eksklusif salah satunya ditunjang oleh dukungan keluarga
dekat. Ibu tidak bisa berjuang sendiri, mengingat adanya perubahan besar dalam hidupnya sebagai ibu baru. Menyusui
sendiri bergantung kepada dua hormon utama, yaitu hormon prolaktin yang memproduksi ASI dan hormon oksitosin yang
mengalirkan ASI. Hormon oksitosin ini adalah hormon unik
16 karena proses keluarnya dapat dipengaruhi oleh emosi
seseorang. Hormon ini dapat disebut sebagai hormon cintanya ayah dan hormon happy-nya ibu. Maksudnya, jika ibu happy,
hormon oksitosin lancar, pengeluaran ASI pun lancar. ASI dapat keluar sampai memancing LDR Let Down Reflex saat terjadi
pancuran ASI atau ASI menetes dari payudara satunya saat payudara yang lain sedang disusui. Namun, akan berlaku
sebaliknya. Jika ibu kelelahan, tidak happy, sedang stres, banyak pikiran negatif, walaupun produksi ASI banyak hingga
payudara tampak penuh, ASI bisa tidak keluar karena hormon oksitosin tadi tidak mengalir.
Di sinilah peran keluarga dekat sangat diperlukan, terutama ayah. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh ayah
dalam membantu ibu. Dari hal kecil seperti membantu menjagakan si kecil agar ibu dapat beristirahat agar tidak
kelelahan. Mengajak ibu mencari informasi bersama untuk memahami kebutuhan dan perilaku bayi. Memberi support
mental dengan mengajak ibu bercanda saat kelelahan melalui hari-hari memiliki bayi dngan tangisan dan rengekannya.
Sesekali, temani ibu saat harus bangun malam dan menyusui bayi untuk memberikan dukungan positif, membantu
menggantikan popok bayi, memandikan, menimang bayi dan lain-lain. Ini semua dilakukan untuk membantu ibu agar tidak
17 merasa stres, mengalami baby blues syndrome hingga post
natal depression, dan kelelahan yang mengakibatkan terjadi masalah dalam pemberian ASI.
Tidak dapat
dipungkiri, kehadiran
buah hati
membutuhkan kehadiran ayah untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mentalnya. Sisi ibu juga sisi ayah
keduanya dipadukan untuk menggores bayi yang masih seperti lembaran kertas putih.
Keberhasilan pemberian ASI adalah keberhasilan bersama, tidak hanya ibu-bayi, tetapi juga keluarga sekitarnya,
terutama ayah. Kasih ibu dan ayah anugerah tiada terkira bagi bayi.
2.4 Pengertian ASI Eksklusif