ANALISIS HARGA POKOK PENAJUALAN PADA PT. PALM LAMPUNG PERSADA DI BANDAR LAMPUNG

(1)

ABST RAK

ANALISIS HARGA POKOK PENAJUALAN PADA PT. PALM

LAMPUNG PERSADA

DI BANDAR LAMPUNG

Oleh

Fajar Bimo Herfianto

Penulisan laporan akhir ini menganalisis tentang Harga Pokok Bibit Kelapa Sawit Siap Tanam. Adapun permasalahannya adalah bagaimana cara menentukan besarnya Harga Pokok Bibit Kelapa Sawit siap tanam per Kg. Tujuan dari

penulisan laporan ini adalah mengetahui berapa Harga Pokok Bibit Kelapa Sawit siap tanam yang diterapkan oleh PT. Palm Lampung Persada.

Penulisan Laporan akhir ini didukung oleh data-data yang diperoleh dari PT. Palm Lampung Persada yang berlokasi di Jl. Ir. Sutami Km. 7 Tanjung Karang Timur Bandar Lampung. Data-data yang di gunakan adalah rekap data biaya perkebunan, rekap data beban usaha, biaya pemeliharaan manual, biaya pemeliharaan chemis, biaya pemupukan, biaya hama penyakit, biaya penyusutan tanaman, biaya

perbaikan jalan dan laporan laba rugi pada PT. Palm Lampung Persada di Bandar Lampung.


(2)

Alat analisis yang digunakan oleh penulis adalah analisis secara kualitatif yaitu menganalisis dengan cara membandingkan permasalahan yang ada dengan teori yang seharusnya diterapkan oleh perusahaan.

Hasil penulisan Harga Pokok Bibit Kelapa Sawit Siap Tanam pada PT. Palm Lampung Persada menunjukan bahwa dalam penyajian laporan keuangan, PT. Palm Lampung Persada belum memasukkan laporan harga pokok produksi sebagai informasi tambahan mengenai harga pokok bibit kelapa sawit siap tanam pada PT. Palm Lampung Persada.

PT. Palm Lampung Persada sebaiknya memunculkan laporan harga pokok

produksi. Serta sebaiknya diadakan pemisahan komponen biaya baik biaya tenaga kerja langsung maupun biaya overhead pabrik pada biaya perkebunan, sehingga bagi pihak pembaca laporan keuangan dapat mengetahui berapa jumlah elemen biaya tenaga kerja langsung dan jumlah elemen biaya overhead pabrik pada periode yang bersangkutan.


(3)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Kebijakan pembangunan ekonomi daerah Lampung, khususnya sektor perkebunan ditujukan sebagai upaya untuk menciptakan struktur ekonomi yang lebih kokoh dan seimbang, meningkatkan nilai tambah dari setiap produk yang dihasilkan sekaligus diarahkan untuk memperluas lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha serta meningkatkan ekspor komoditi perkebunan.

Seiring dengan berkembangnya suatu perusahaan, akan berdampak pula pada semakin tingginya aktifitas perusahaan, baik aktivitas di manajemen puncak maupun aktivitas para staf karyawan perusahaan. Seluruh pihak dipacu untuk mencapai tujuan perusahaan dengan berdasarkan pada program yang telah dibuat oleh manajemen perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, suatu perusahaan harus memiliki sistem yang terdiri dari struktur penataan organisasi, wewenang, tanggung jawab dan konsepsi informasi sehingga memudahkan pelaksanaan pengendalian dan suatu proses atau seperangkat tindakan yang dilakukan untuk memastikan bahwa organisasi bekerja untuk mencapai tujuannya.


(4)

2

Dalam dunia usaha diperlukan pencatatan keuangan yang akurat dan melalui suatu proses pencatatan yang baik sesuai dengan sistem akuntansi yang baik pula. Dalam melakukan pencatatan keuangan diperlukan pengetahuan dasar tentang sistem pencatatan keuangan secara sederhana. Informasi keuangan yang

dihasilkan dapat dipergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam dunia usaha dan juga dapat digunakan sebagai alat pertanggungjawaban keuangan.

PT. Palm Lampung Persada adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak di sektor perkebunan dengan mengelola tanaman kelapa sawit. PT Palm Lampung Persada merupakan perusahaan inti yang melakukan pola kemitraan dengan anggota KUD “Sumber Pangan” sebagai peserta plasma yang mengembangkan perkebunan kelapa sawit pola PIR (Perkebunan Inti Rakyat).

Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, PT. Palm Lampung Persada selain membiayai kebun inti juga membiayai dan membangun kebun-kebun plasma sebagai wujud dari pola kemitraan (Bapak-Anak Angkat). Proses penanaman yang dilakukan untuk menghasilkan kelapa sawit yang siap dijual sebagai komoditi utama. PT. Palm Lampung Persada mengeluarkan biaya yang tidak sedikit,

Komponen biaya yang dikeluarkan beragam, mulai dari penanaman, pemeliharaan panen/pengumpulan hingga pengolahan menjadi produk yang siap dijual.


(5)

3

Tabel 1. Biaya Tanaman Kelapa Sawit Pada PT. Palm Lampung Persada (Dalam Rupiah)

Tahun Keterangan Jumlah

2008 Tanaman Baru / Konversi 2009 Tanaman Belum Menghasilkan I 2010 Tanaman Belum Menghasilkan II 2011 Tanaman Belum Menghasilkan III Sumber : PT. Palm Lampung Persada (Data diolah)

Selain itu PT. Palm Lampung Persada mengeluarkan biaya tanaman menghasilkan yang terdiri dari biaya panen, biaya pemeliharaan manual, biaya pemeliharaan chemis, biaya pemupukan, biaya hama penyakit, biaya penyusutan aktiva tanaman dan biaya perbaikan jalan. Biaya-biaya ini nantinya akan menghasilkan Harga Pokok Penjualan tanaman kelapa sawit dengan asumsi persediaan awal dan persediaan akhir sebesar Rp. 0.00.

Dari data di atas dapat dilihat bahwa biaya tanaman kelapa sawit yang dikeluarkan oleh PT. Palm Lampung Persada selama proses pertumbuhan berpengaruh

terhadap informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Oleh karna itu, perlu diterapkan perlakuan akuntansi dan pencatatan pengakuan penilaian yang tepat.

Berdasarkan uraian di atas mengingat pentingnya penilaian yang benar atas tanaman kelapa sawit sebagai komoditi utama PT. Palm Lampung Persada serta alokasi biaya penyusutan tanaman menghasilkan, maka penulis tertarik untuk membuat laporan dengan judul

ANALISIS HARGA POKOK

PENAJUALAN PADA PT. PALM LAMPUNG PERSADA DI

BANDAR LAMPUNG

”.


(6)

4

1.2

Permasalahan

Produk yang dihasilkan oleh PT. Palm Lampung Persada adalah berupa kelapa sawit atau tanda buah segar (TBS) dimana komponen biaya produksi yang

dikeluarkan diantaranya mencakup biaya pemeliharaan, biaya pemupukan hingga biaya yang dikeluarkan saat panen tiba. Yang keseluruhan biaya tersebut

seharusnya tercantum pada laporan harga pokok produksi. Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka permasalahan dapat dirumuskan dalam tulisan ini adalah bagaimana perhitungan Harga Pokok Bibit Kelapa Sawit Siap Tanam per Kg pada PT. Palm Lampung Persada.

1.3

Tujuan Penulisan

Laporan ini diharapkan dapat memberikan masukan dan tambahan ilmu pengetahuan bagi semua pihak yang berkepentingan, yaitu :

1. Bagi penulis, untuk lebih mengetahui perlakuan akuntansi dan penetapan Harga Pokok Bibit Kelapa Sawit siap tanam per Kg yang ditetapkan perusahaan.

2. Untuk mengetahui perbedaan nilai harga pokok bibit kelapa sawit siap tanam PT. Palm Lampung Persada dengan nilai harga pokok produksi menurut teori seharusnya.


(7)

5

3. Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki dan menyempurnakan penyajian laporan keuangan atas tanaman kelapa sawit.

1.4

Metode Penelitian

1.4.1 Metode Pengambilan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis melakukan penelitian sebagai berikut :

1. Penelitian Kepustakaan

Penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari literatur yang berhubungan dengan topik penulisan.

2. Penelitian Lapangan

Penelitian yang dilakukan secara langsung pada objek penelitian, yaitu melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau Magang selama 2 (dua) bulan pada

PT. Palm Lampung Persada.

Adapun cara pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Wawancara

Tanya jawab satu arah yang telah dilakukan oleh penulis kepada Perusahaan secara sistematis. Wawancara dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan gambaran umum mengenai tema penelitian dan objek penelitian.


(8)

6

Cara pengumpulan data dengan melihat dan melibatkan diri secara langsung pada objek penelitian dengan maksud melengkapi dan mencocokkan data yang telah didapat dari wawancara.

c. Dokumentasi

Adalah cara mengumpulkan data berupa bukti-bukti fisik (tulisan maupun gambar).

1.4.2 Sumber Data

Sumber data diperoleh dari : a. Data Primer

Materi informasi yang diperoleh penulis secara langsung di tempat penelitian (magang). Data primer ini dapat diperoleh dengan beberapa cara yaitu

observasi (pengamatan) dan servey. b. Data Sekunder

Data yang dikumpulkan secara tidak langsung dari sumber-sumber lain, misalnya buku-buku, surat kabar, majalah atau lembaga lain.

1.5

Alat Analisis

Alat analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif yaitu analisis yang

berhubungan dengan teori-teori permasalahan yang dikemukakan oleh para ahli.


(9)

7

Penulisan ini akan dibagi menjadi 4 (empat) bagian, masing-masing bagian terdiri dari beberapa sub bagian dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan, alat analisis dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi pengertian-pengertian dan teori-teori yang

berhubungan dengan biaya dan tanaman kelapa sawit sebagai salah satu aktiva tetap PT. Palm Lampung Persada.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang :

1. Gambaran umum perusahaan, mulai dari sejarah singkat

Perusahaan, perkembangan perusahaan, bidang usaha dan

Operasional serta struktur organisasi perusahaan.

2. Evaluasi penentuan Harga Pokok Bibit Kelapa Sawit siap tanam yang dibuat oleh PT. Palm Lampung Persada.


(10)

8

Memuat kesimpulan atas keseluruhan dan memberikan saran serta usulan-usulan atas penerapan Harga Pokok Bibit Kelapa Sawit siap

Tanam yang diharapkan akan bermanfaat bagi perusahaan dimasa


(11)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Aktiva Tetap

Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam keadaan siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan

mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Misalnya gedung yang digunakan sebagai tempat melaksanakan kegiatan perusahaan (pabrik, kantor dan

sebagainya), mesin-mesin yang digunakan untuk berproduksi atau melaksanakan perusahaan tertentu dan aktiva lainnya yang sejenis.

Ciri-ciri aktiva tetap berwujud :

1. Berwujud fisik artinya aktiva-aktiva tersebut dapat dilihat dan dapat dipegang atau diraba, karena bentuk fisiknya ada.

2. Dibeli untuk dipakai bukan untuk dijual kembali. Artinya aktiva tetap yang dibeli oleh perusahaan dimaksudkan untuk kegiatan operasi perusahaan dan bukan untuk diperjual belikan.

3. Mempunyai masa manfaat atau umur ekonomis lebih dari satu tahun. Artinya aktiva-aktiva itu dapat digunakan untuk jangka waktu yang panjang.


(12)

9

Yang termasuk dalam aktiva tetap antara lain :

1. Tanah (land)

2. Land improvement (pengembangan tanah), misalnya biaya yang dikeluarkan untuk membuat jalan perjalan kaki disekeliling gedung, membuat peralatan parkir..

3. Bangunan (Building) 4. Mesin-mesin (Machinery) 5. Peralatan (Equipment)

Aktiva tetap selalu dicatat sebesar nilai perolehnya (cost) yaitu semua biaya-biaya yang dikeluarkan sampai aktiva itu siap pakai dan dapat dipergunakan.

2.2 Harga Perolehan Aktiva Tetap

Aktiva tetap dapat diperoleh dengan cara-cara sebagai berikut :

a. Dibeli secara tunai

Bila suatu aktiva tetap dibeli secara tunai, maka nilai aktiva tersebut dicatat sebesar jumlah uang yang dibayarkan.

b. Dibeli secara kredit

Bila suatu aktiva tetap dibeli secara kredit maka nilai aktiva tersebut dicatat sebesar harga tunainya, sedangkan bunga yang dibayar dari sisa cicilan tidak menambah nilai aktiva yang dibeli melainkan dicatat dalam Interest Expense.


(13)

0

c. Diperoleh dengan cara membuat sendiri

Bila suatu aktiva dibuat sendiri, maka nilai aktiva tersebut dicatat sebesar biaya yang sebenarnya dikeluarkan, jika biaya yang

dikeluarkan lebih besar dari harga pasar(Fair Market Value)aktiva yang sejenis maka selisihnya dianggap sebagai suatu pemborosan / kerugian.

d. Diperoleh dari sumbangan

Bila suatu aktiva dieroleh dari sumbangan, maka nilai aktiva tersebut dicatat sebesar FMV ditempat diterimanya aktiva tersebut, jika terdapat tambahan biaya sampai aktiva dalam keadaan siap pakai, maka biaya-biaya yang dikeluarkan tersebut ditanggung oleh perusahaan dicatat untuk menambah nilai aktiva itu.

e. Diperoleh dengan cara menukar dengan saham

Bila suatu aktiva ditukar dengan saham yang dikeluarkan oleh perusahaan sendiri, maka nilai aktiva tersebutdi catat sebesar harga pasar saham yang diserahkan, jika harga pasar saham tidak diketahuin maka aktiva tersebut dicatat sebesar harga pasar aktiva tersebut misalnya seharga tanah.

f. Ditukar tambah

Bila aktiva tersebut diperoleh dengan cara ditukar dengan aktiva yang sejenis atau aktiva yang berbeda jenis.


(14)

✁✁

2.1 Pengertian Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya merupakan bagian dari dua tipe akuntansi, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akutansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya. Objek akuntansi biaya itu sendiri adalah biaya.

Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian serta penafsiran informasi biaya adalah tergantung untuk siapa proses tersebut ditujukan. Dalam hal ini proses akuntansi biaya harus memperhatikan karakteristik akuntansi keuangan. Dengan demikian akuntansi biaya dapat merupakan bagian dari akuntansi keuangan.

Akuntansi Biaya mempunyai 3 (tiga) tujuan pokok yaitu : 1. Penentuan Harga Pokok Produksi

Untuk memenuhi tujuan penentuan harga pokok produk, akuntansi biaya mencatat, menggolongkan dan meringkas biaya-biaya pembuatan produk atau penyerahan jasa. Biaya yang dikumpulkan dan disajikan adalah biaya yang telah terjadi di masa lalu atau biaya historis. Umumnya akuntansi biaya untuk menentukan harga pokok produksi ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak luar perusahaan.

2. Pengendalian Biaya

Pengendalian biaya harus didahului dengan penentuan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk. Jika biaya yang


(15)

✂ ✄

apakah pengeluaran biaya yang sesungguhnya sesuai dengan yang seharusnya tersebut.

3. Pengambilan Keputusan Khusus

Akuntansi biaya untuk pengambilan keputusan menyajikan biaya masa yang akan datang(future cost).Untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam pengambilan keputusan, akuntansi biaya mengembangkan berbagai konsep informasi biaya untuk pengambilan keputusan seperti : biaya kesempatan (opportunity cost),biaya hipotesis(hypothetical cost),biaya tambahan (incremental cost),biaya terhindarkan(avoidable cost)dan pendapatan yang hilang(forgone revenue).

2.2 Pengertian Biaya

“Beban atau biaya(expense)yang telah dipakai adalah biaya yang telah dipakai dalam proses menghasilkan pendapatan”. (Niswonger –Fess–Warren, 1996 : 4) Menurut Mulyadi dalam akuntansi biaya edisi 5, biaya dapat dibedakan dalan 2 (dua) pengertian yaitu :

“Dalam arti luas : Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan

tertentu”. (Mulyadi, 1991 : 8)

“Dalam arti sempit : Biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva”. (Mulyadi, 1991 : 10)

Untuk membedakan pengertian biaya dalam arti luas, pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva ini disebut dengan istilah harga pokok. Sedangkan Supriyono dalam Akuntansi Biaya edisi Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok menyatakan bahwa :


(16)

☎ ✆

“Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan(revenue)dan akan dipakai sebagai pengurang

penghasilan”. (Supriyono, 1996 : 16)

Adapun menurut Henry Simamora dalam Akuntansi Manajemen edisi 1 menyatakan bahwa :

“Biaya adalah kas/nilai setara kasyang dikorbankan untuk barang dan jasa yang diharapkan memberikan manfaat pada saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi”. (Henry Simamora, 1996 : 36)

Perusahaan dapat dipandang sebagai suatu sistem yang memproses masukan untuk menghasilkan keluaran. Perusahaan yang bertujuan mencari laba maupun yang tidak bertujuan mencari laba mengolah masukan berupa sumber ekonomi untuk menghasilkan keluaran berupa sumber ekonomi lain yang nilainya harus lebih tinggi daripada nilai masukannya, untuk itu akuntansi biaya diperlukan untuk mengukur apakah kegiatan usahanya menghasilkan laba atau sisa hasil usaha tersebut.

Akuntansi biaya juga menghasilkan informasi biaya yang dapat dipakai oleh manajemen sebagai dasar-dasar untuk merencanakan alokasi sumber ekonomi yang dikorbankan untuk menghasilkan keluaran. Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai macam cara. Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar dan tujuan tertentun yang hendak dicapai dengan

penggolongan tersebut, karena dalam akuntansi biaya dikenal dengan konsep :

“different cost for different purposes”.

2.3 Penggolongan Biaya

Berikut ini adalah beberapa penggolongan biaya : 1. Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran


(17)

✝ ✞

Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “Biaya Bahan Bakar”.

2. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan

Dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok :

a. Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual. Menurut objek pengeluarannya secara garis besar biaya produksi dibagi menjadi :

• Biaya Bahan Baku

Biaya Bahan Baku adalah biaya dari komponen-komponen fisik produk. Biaya bahan baku ini dapat dibebankan secara langsung kepada produk karena observasi fisik dapat dilakukan untuk mengukur kuantitas yang dikonsumsi oleh setiap produk. Bahan baku yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung dengan suatu unit produk jadi disebut bahan baku penolong(indirect material).Biaya bahan baku penolong dimasukkan ke dalam biaya overhead pabrikasi

(manufacturing overhead).

• Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung(direct labor cost)adalah biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri secara fisik ke dalam pembuatan produk dan bisa juga ditelusuri dengan mudah / tanpa memakan banyak biaya.


(18)

✟ ✠

• Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrikasi dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) jenis biaya yaitu :

a. Biaya bahan penolong(inderect material cost)adalah biaya bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi namun bukan

merupakan bagian integral dari produk jadi.

b. Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya persolnalia yang tidak bekerja secara langsung atas produk, namun jasanya diperlukan untuk proses pabrikasi.

c. Biaya pabrikasi lain-lain(other manufacturing cost)adalah pabrikasi lain-lain yang bukan bahan baku mapun tenaga kerja. b. Biaya Pemasaran

Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk.

c. Biaya Administrasi dan Umum

Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.

3. Penggolongan Biaya menurut Hubungan Biaya dengan sesuatu yang dibiayai dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat

dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu : a. Biaya Langsung(dirrect cost)

Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.


(19)

✡6

b. Biaya Tidak Langsung(indirrect cost)

Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produksi disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik(factory overhead costs).

4. Penggolongan Biaya menurut perilaku dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatannya.

Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi :

a. Biaya Variabel

Biaya Variabel yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan, contohnya biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja.

b. Biaya Semi Variabel

Biaya seme variabel yaitu biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.

c. Biaya Semifixed

Biaya Semifixed yaitu biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.

d. Biaya Tetap

Biaya Tetap yaitu biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran volume kegiatan tertentu.


(20)

☛ ☞

5. Penggolongan Biaya menurut Jangka Waktu Manfaatnya

Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi 2 (dua) : 1. Pengeluaran Modal(Capital Expenditure)

Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya periode akuntansi adalah satu tahun kalender). 2. Pengeluaran pendapatan(Revenue Expenditure)

Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.

2.5 Perlakuan Akuntansi Untuk Tanaman

Tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan termasuk ke dalam klasifikasi aktiva tetap, hal ini sesuai dengan pendapat dari Sutrisno dalam Majalah Akuntansi No. 3 Maret 1992, yang menyatakan bahwa :

“Kelompok tanaman dibagi menjadi dua bagian yaitu tanaman belum

menghasilkan yang merupakan proses pendewasaan tanaman dan tanaman sudah menghasilkan yang dianggap sebagai mesin atau sarana pengolah proses

produksi”. (Sutrisno, 1992 : 41 –42)

Selain itu, tanaman menghasilkan dan tanaman belum menghasilkan memiliki sifat sebagai ciri dasar yang dimiliki aktiva tetap pada umumnya seperti :

1. Tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan merupakan barang fisik yang dimiliki perusahaan untuk memperlancar atau mempermudah menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS) dalam kegiatan normal perusahaan. 2. Tanaman kelapa sawit memiliki usia terbatas, tanaman kelapa sawit memiliki usia sampai dengan 25 tahun, setelah itu tanaman kelapa sawit tidak produktif lagi untuk menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS), walaupun masih


(21)

✌8

3. Tanaman bersifat non moneter, yaitu manfaat yang diterima perusahaan berupa kemampuan tanaman kelapa sawit dalam menghasilkan TBS, bukan dari perubahannya menjadi sejumlah uang tertentu.

4. Nilai tanaman berasal dari kemampuannya untuk mengesampingkan pihak lain dalam mendapatkan hak-hak yang sah atas penggunaannya dan bukan dari pemaksaan satu kontrak.

5. Manfaat yang diterima perusahaan dari tanaman kelapa sawit melebihi satu siklus operasi perusahaan, yaitu selama 25 tahun.

Standart Akuntansi Keuangan No. 16 paragraf 06 menyatakan :

“Suatu benda berwujud harus diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan sebagai aktiva tetap apabila besar kemungkinan(probable)bahwa manfaat keekonomian di masa yang akan datang berkaitan dengan aktiva tersebut akan mengalir ke dalam perusahaan dan biaya perolehan aktiva dapat diukur secara handal”. (IAI, 1996 : 16)

Hal ini dapat terlihat dengan jelas pada tanaman, yaitu bahwa biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan dari proses pembibitan sampai dengan panen dilakukan, merupakan biaya perolehan. Pada masa yang akan datang akan berubah menjadi pendapatan setelah Tandan Buah Segar (TBS) terjual. Dengan demikian perusahaan akam memperoleh manfaat dari tanaman sebagai hasil dari kegiatan secara alamiah.


(22)

✍ ✎

BAB IIII

PEMBAHASAN

3.1 Tinjauan Umum Pada PT. Palm Lampung Persada

PT. Palm Lampung Persada adalah salah satu perusahaan swasta Nasional di Lampung yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Perseroan yang dipimpin oleh Bapak Simon Susilo ini berdiri pada tanggal 10 Mei 1996

berdasarkan akta pendirian No. 62 tanggal 10 Mei 1996 yang dibuat oleh Notaris Djoni, S.H. Akta pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia, melalui Surat Keputusan No. C2-9664.HT.01.01 TH.96 tertanggal 22 oktober 1996.

PT. Palm Lampung Persada dalam rangka pembangunan proyek telah memiliki perizinan sebagai berikut :

1. Perizinan Kegiatan Usaha

1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dari Departemen Perdagangan No. 27/07-01/SIUP/X/98 tanggal 5 Oktober 1998

2. Tanda Daftar Perusahaan No. 0711101407 tanggal 12 Desember 2001, berlaku sampai dengan 12 Desember 2002


(23)

✏ ✑

2. Perizinan Pembangunan Proyek

1. Surat Persetujuan Penanaman Modal Dalam Negeri dari BPKM No. 702/I/PMDN/1996 tanggal 21 Oktober 1996

2. Rekomendasi Kanwil Dep. Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan No.B.1284/W.8/X/1996 tanggal 1 Oktober 1996

3. Rekomendasi Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Lampung No.G/054/Bappeda/HK/1997 tanggal 5 Maret 1997

PT. Palm Lampung Persada pertama kali didirikan dengan modal dasar sebesar Rp 40.000.000.000,- kemudian dengan akta pendirian No.18 tanggal 22 Juni 2001 dihadapan Notaris yang sama, berubah menjadi Rp 50.000.000.000,- telah disetor dan ditempatkan sebesar Rp

36.000.000.000,-Dengan susunan Direksi dan Komisaris :

Direktur Utama : Tn. Simon Susilo Komisaris Utama : Tn. Aman

Komisaris : Tn. Toto Susilo 3.1.1 Lokasi Perusahaan

a. Kantor Pusat

Jalan Ir. Sutami Km. 7 Bandar Lampung Provinsi Lampung

Telp. (0721) 350135 b. Kantor Site

Desa Giri Harjo, Kec. Bahuga


(24)

✒ ✓

PT. Palm Lampung Persada merupakan perusahaan inti yang melakukan pola

kemitraan dengan anggota KUD “Sumber Pangan” sebagai peserta plasma, yang mengembangkan perkebunan kelapa sawit pola PIR. PT. Palm Lampung Persada merupakan perusahaan inti yang tergolong baru terjun ke bidang usaha

perkebunan kelapa sawit, walaupun demikian perusahaan ini telah memiliki kebun inti sendiri dengan kondisi tanaman cukup baik, sehingga dipercaya oleh pihak

perbankan sebagai avails/penjamin atas nama KUD “Sumber Pangan”. Areal yang

akan dibangun sebagai kebun plasma untuk Proyek Perkebunan Kemitraan Usaha Kelapa Sawit Pola PIR-KKPA antara PT. Palm Lampung Persada dengan anggota

KUD “Sumber Pangan” secara administrative terletak di wilayah Kecamatan

Bahuga, Pakuan Ratu, Blambangan Umpu, Kabupaten Way Umpu, Kabupaten Way Kanan dan Kecamatan Sungkai utara, Sungkai Selatan dan Abung Barat, Kabupaten Lampung Utara dan Way Kanan, provinsi Lampung dengan luas 11.000 Ha. Persetujuan untuk menggunakan areal penduduk yang menjadi

anggota KUD “Sumber Pangan” telah dikeluarkan oleh gubernur Kepala Daerah

Tingkat I Lampung melalui Surat Rekomendasi Nomor 503/2397/13.C/96. Tanggal 5 September 1996.

3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Sruktur Organisasi PT. Palm Lampung Persada disusun berdasarkan fungsi-fungsi yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sebagai perusahaan yang sehat, PT. Palm Lampung Persada mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang layak bagi pemegang saham dan memberikan kepuasan bagi semua pihak yang terlibat dengan perusahaan. Di samping itu, perusahaan harus memperhatikan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang.


(25)

✔6

PT. Palm Lampung Persada dipimpin oleh Bapak Simon Susilo sebagai Direktur Utama yang berfungsi sebagai pelaksana eksekutif perusahaan di tingkat pusat. Untuk tugas-tugas perencanaan dan pelaksanaan operasi perusahaan, Direktur dibantu oleh Direktur Operasional dan beberapa orang asisten Direktur.

Pada tingkat site, pengolahan kebun dipimpin oleh 1 (satu) orang manager proyek yang menangani kebun plasma seluas 11.000 Ha dan Inti seluas 1.0000,9 Ha. Selanjutnya Manager Proyek dibantu oleh Wakil Manager Proyek, tiga orang Asisten Kepala, satu orang Asisten Pembukuan dan beberapa orang Asisten Lapangan. Saat ini PT. Palm Lampung Persada memiliki 169 karyawan tetap yang berada di kantor pusat dan di proyek/kebun.

Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam struktur organisasi adalah sebagai berikut :

1. Direktur Utama

Mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengkoordinir, melaksanakan dan mengawasi tugas direktur operasional agar tercapai pelaksanaan

operasional perusahaan secara teratur, terarah, terkendali dan terpadu. Direktur Utama berkewajiban untuk membimbing, mengkoordinir semua aktivitas dari direktur operasional. Selain itu berkewajiban untuk mengelola seluruh

kegiatan operasional sehingga dapat mencapai tujuan / sasaran yang telah ditetapkan oleh direksi serta kebijakan lainnya yang berkaitan dengan investasi baru, kebijakan keuangan dan rekrutmen.


(26)

✕ ✖

2. Direktur Operasional

- Melaksanakan kebijaksanaan direksi atas kelancaran tugas pekerjaan dan mengelola fungsi pengawasan fungsional sesuai dengan yang digariskan oleh perusahaan.

- Melakukan atau mengadakan penilaian atas sistem pengendalian

manajemen maupun pelaksanaan serta memberikan saran-saran perbaikan sistem dan prosedur.

- Melakukan analisa terhadap kegiatan perusahaan dalam rangka meningkatkan efesiensi dan efektifitas pengelolaan perusahaan. - Menyiapkan masukan untuk penyempurnaan organisasi dan pedoman

kerja guna penyusunan dan pembahasan rencana jangka panjang, rencana kerja dan anggaran perusahaan serta rencana operasional.

- Melaksanakan tugas pengawasan fungsional untuk membantu Direktur Utama dalam menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian atas kegiatan operasional perusahaan untuk memperoleh informasi bahwa :

• Kekayaan perusahaan cukup terlindungi

• Sistem dan prosedur yang telah ditetapkan, dilaksanakan dan di taati

• Pengelolaan perusahaan sudah dilaksanakan secara efektif

• Kewajiban penyajian laporan keuangan

3. Asisten Direktur Bagian Izin/Umum

- Membantu penyusunan dan penyelesaian surat yang berhubungan dengan kendaraan dinas, asuransi kebakaran dan lain-lain untuk keperluan


(27)

✗8

- Membantu kelancaran penyelesaian masalah hukum dan pertanahan, baik di perusahaan maupun kegiatan di plasma.

- Mengkoordinasi pelaksanaan tugas-tugas pengamanan perusahaan terhadap segala bentuk ancaman, hambatan, tantangan serta gangguan dalam bentuk pencegahan maupun penanggulangannya.

4. Asisten Direktur Bagian Kebun

- Membantu kebijaksanaan direksi dalam bidang tanaman yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan kontrol dan evaluasi.

- Melaksanakan serta mengevaluasi permintaan pengadaan barang/bahan di bidang tanaman, melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan mutu barang yang diadakan sehingga sesuai dengan spesifikasi yang dikehendaki. - Membuat dan menyusun rencana jangka pendek, terdiri dai rencana kerja

dan anggaran perusahaan yang berhubungan dengan kebutuhan mengenai kegiatan yang berhubungan dengan tanaman/kebun.

5. Asisten Direktur dan Bagian Keuangan dan Pembukuan

- Menyusun dan membahas rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) rencana operasional (RO) dan surat permintaan modal kerja (SPMK). - Membuat evaluasi bulanan dan biaya tanaman serta membuat laporan

periodik yang diperlukan.

- Melaksanakan pengadaan barang tertentu seperti BBM, pelumas dan lain-lain untuk memenuhi kebutuhan proyek.


(28)

✘9

6. Manager Proyek

- Memimpin dan mengelola semua faktor produksi dan berpedoman kepada policy direksi.

- Menciptakan iklim kerja yang serasi dan memperhatikan kehidupan sosial kebun.

- Mengawasi dan memperbaiki metode kerja yang telah ditentukan. - Mengawasi dan menilai hasil kerja tiap-tiap bagian di kebun, bagian

teknik dan tata usaha.

- Mengendalikan pemakaian anggaran belanja yang telah ditetapkan direksi. - Melaksanakan laporan-laporan tertentu dan periodik dari semua bagian

yang dipimpinnya. 7. Wakil Manager Proyek

- Memimpin segala kegiatan operasi afdeling-afdeling sesuai dengan petunjuk administratur dan pedoman yang telah ditentukan.

- Membuat taksasi produksi tanaman.

- Membuat anggaran belanja afdeling-afdeling dan disampaikan kepada administratur.

- Mengajukan kebutuhan tenaga kerja kepada administratur sesuai dengan pedoman/program.

- Memelihara tanaman secara efektif dan efesien.

- Mengendalikan biaya operasi dengan anggaran belanja.

- Membuat laporan periodik sesuai dengan kebutuhannya kepada administratur.


(29)

✙0

8. Asisten Pembukuan dan Administrasi (ASPA)

- Menyelesaikan administrasi pembukuan (semua bagian) di kebun dan di bagian teknik yang berpedoman kepada policy direksi (standar pedoman intruksi kerja).

- Mengumpulkan anggaran belanja fisik dari semua bagian, menyusun anggaran biaya keuangan, program kerja keuangan bulanan dan tahunan yang berpedoman kepada standar dari kantor direksi.

- Mengadakan bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan disemua bagian. - Menyediakan uang sesuai dengan kebutuhan dan melaksanakan

pembayaran/pengeluaran atas persetujuan administratur.

- Membuat daftar upah staf/karyawan sesuai dengan buku asisten semua bagian (termasuk lembur, premi, dll).

- Melaksanakan pembayaran gaji/upah sesuai dengan daftar gaji yang dipersiapkan.

9. Staf Gudang

- Menerima dan mengatur pengeluaran barang-barang dari gudang. - Membuat rencana pemakaian material untuk 6 (enam) bulan dan taksasi

biaya.

- Membuat laporan pemakaian dana penerimaan barang-barang. 10. Staf Personalia

- Mengurus cuti, berhenti, pemindahan dan penerimaan personil. - Membuat daftar gaji dan pembayaran

- Membuat susunan pegawai(formasi)sesuai dengan anggaran belanja tiap-tiap tahun.


(30)

✚ ✛

11. Staf Keuangan

Membantu KTU dalam kegiatan akuntansi. 12. Kepala Bgian Teknik

- Membuat rencana kerja tiap-tiap bulan dan menyampaikan kepada askep. - Mengatur pembagian kerja di bengkel dan dinas luar.

- Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan.

3.2 Pembahasan

PT. Palm Lampung Persada merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang perkebunan(agroindustri)yang mengelola aktiva yang hidup(aktiva biological). Aktiva biological seperti tanaman kelapa sawit yang dikelola oleh PT. Palm Lampung Persada pada dasarnya terdiri dari 3 fase proses pertumbuhan dan perkembangan, yaitu :

• Tanaman baru / konversi (T0, umumnya berumur 0 tahun / baru tanam)

• Tanaman Belum Menghasilkan (TBM, umumnya berumur 3 tahun) ; dan

• Tanaman Menghasilkan (TM, umumnya berumur 25 tahun)

Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tersebut sampai siap digunakan adalah merupakan harga perolehan. Harga perolehan untuk tanaman kelapa sawit meliputi seluruh biaya yang dikeluarkan, mulai dari biaya

pembibitan, pembukaan lahan, pemeliharaaan sampai dengan tanaman tersebut dapat dipanen yang menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS).

Biaya-biaya yang dikeluarkan selama tanaman tersebut belum menghasilkan diakumulasikan ke dalam rekening Tanaman Belum Menghasilkan dan


(31)

✜ ✢

merupakan Investasi. Sedangkan pada saat tanaman tersebut menghasilkan, rekening Tanaman Belum Menghasilkan dipindah bukukan ke dalam rekening Tanaman Menghasilkan dan menjadi harga perolehan Tanaman Menghasilkan.

Pelaksanaan pencatatan Harga Pokok Penjualan kelawa sawit yang dilakukan perusahaan ternyata belum sesuai dengan ketentuan teoritis. Hal tersebut

dibuktikan dengan tidak diadakannya penjurnalan sebagai dasar pencatatan pada buku besar dan ketidakjelasannya pembebanan biaya yang tepat untuk masing-masing fase tanaman, yang pada akhirnya nanti akan menyulitkan perusahaan dalam menentukan harga pokok kelapa sawit siap tanam tersebut.

Perlakuan akuntasnsi terhadap harga perolehan danm penyusutan aktiva

berpengaruh terhadap harga pokok produksi. Ketidaktepatan dalam menghitung harga perolehan dan penyusutan mengakibatkan ketidaktepatan dalam

memperoleh harga pokok produksi.

Pada saat tanaman memasuki tahap menghasilkan atau panen, biaya-biaya yang dikeluarkan meliputi gaji pegawai staf, biaya pemeliharaan tanaman

menghasilkan, biaya panen, serta biaya pengangkutan. Jurnal yang digunakan untuk mengakui semua biaya pemeliharaan tanaman menghasilkan yang dibebankan ke dalam Harga pokok Tandan Buah Segar (TBS).


(32)

✣✣

Berikut adalah Rekap Data Biaya Perkebunan untuk periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 :

Rekap Data Biaya Perkebunan

N0 KETERANGAN JUMLAH

1. Biaya Panen

2. Biaya Pemeliharaan Manual 3. Biaya Pemeliharaan Chemis 4. Biaya Pemupukan

5. Biaya Hama Penyakit

6. Biaya Penyusutan Aktiva Tanaman 7. Biaya Perbaikan Jalan

8. Biaya Lain-lain

Total Biaya Perkebunan

Sember : PT. Palm Lampung Persada (data diolah)

Dari rekap data perkebunan di atas penulis melihat bahwa komponen biaya perkebunan merupakan komponen biaya produksi. Namun, pada laporan harga pokok penjualan (dapat dilihat pada lampiran 1) yang disusun oleh PT. Palm Lampung Persada tidak ada pencantuman laporan harga pokok produksi berdasarkan data-data biaya perkebunan dan perincian rekap data biaya perkebunan (pada lampiran 2) yang akan dipilah menjadi tiga golongan besar yaitu biaya ap saja yang menjadi elemen biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik perkebunan.


(33)

✤ ✥

3.2.1 Biaya Panen

Secara teoritis tandan yang ideal untuk dipanen adalah pada saat kandungan minyak maksimal dalam daging, buah dan kandungan asam lemak bebas yang serendah mungkin. Biaya panen di sini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses seperti penyediaan alat-alat panen yang berupa pemetik, pemikul buah, pemungut brodolan dan lain-lain. Selain itu juga termasuk biaya angkut yaitu biaya untuk mengangkut Tandan Buah Segar (TBS) ke mobil/angkutan yang kemudian dibawa ke pabrik kelapa sawit dan biaya timbang.

3.2.2 Biaya Pemeliharaan Manual

Pemeliharaan manual yang biasanya dilakukan adalah penyiangan yang umumnya dilaksanakan dengan 2 macam, yaitu :

a. Buru lalang, untuk mencapai gelar awal tanaman selalu dalam keadaan bebas lalang.

b. Merumput (weeding), mencabut tumbuh-tumbuhan liar dengan tangan atau alat-alat pertanian lainnya.

Biaya pemeliharaan manual yang dikeluarkan adalah biaya untuk pengadaan alat-alat pertanian yang digunakan.

3.2.3 Biaya Pemeliharaan Chemis

Pemeliharaan Chemis pada umumnya sama dengan pemeliharaan manual, yang membedakannya adalah penggunaan obat-obatan pertanian seperti herbisida yang nantinya disemprotkan kepada tanaman liar dengan memakai alat sprayer. Yang


(34)

✦ ✧

dimaksud dengan pemeliharaan chemis adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan yang menggunakan bahan kimia.

3.2.4 Biaya Pemupukan

Pemupukan biasanya menelan biaya antara 60% sampai dengan 80% dari biaya pemeliharaan tanaman. Di samping itu, peningkatan produksi harus dibarengi dengan pemupukan. Biaya pemupukan di atas merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pemakaian pupuk selama tahun 2011.

3.2.5 Biaya Hama Penyakit

Pemberantasan hama di kebun biasanya dilakukan dengan cara : a. Physik / Mekanis

Yaitu pengambilan/pengumpulan hama-hama secara physik/mekanis kemudian dibakar.

b. Biologi

Yaitu dengan menggunakan binatang-binatang/organisme sebagai musuh yaitu parasit dan predator.

c. Pemulihan Tanaman

Yaitu mencari jenis tanaman produktif yang tahan terhadap hama penyakit. d. Kimia (Chemis)

Yaitu memberantas hama dengan menggunakan insektisida (racun serangga).

3.2.6 Penyusutan Aktiva Tetap

Aktiva tetap berwujud yang berupa tanaman kelapa sawit disusutkan selama 25 tahun. Pada tahun 2011 tanaman kela sawit seluas 11.000 Ha dengan tahun tanam


(35)

★6

1996 telah dapat disusutkan karena telah masuk ke fase Tanaman Menghasilkan. PT. Palm Lampung Persada melakukan penyusutan tanamannya dengan

menggunakan metode garis lurus maka diperoleh hasil penyusutan sebagai berikut Penyusutan = 10.608.228.969 x 4% = Rp 424.329.158,40

3.2.7 Biaya Perbaikan Jalan

Perbaikan Jalan adalah pekerjaan perawatan setelah pekerjaan pembuatan jalan selesai dikerjakan, diantaranya adalah :

a. Jalan kontrol, jalan transport, jalan produksi

Pada areal Tanaman Menghasilkan cukup dengan penambahan bahan krokos pada daerah-daerah yang berlubang.

b. Pemeliharaan teras / rorak benteng

Teras tepak kuda dipelihara dengan mengangkat tanah yang terhanyut/longsor kembali ke atas teras. Pada areal Tanaman Menghasilkan pemeliharaan teras jurang dilakukan karena tanah disekitar teras telah kuat akibat rapatnya akar tanaman, terkecuali tanah galian teras longsor harus dikembalikan seperti semula lagi.

c. Pemeliharaan parit drainage

Bertujuan untuk mengangkat/menggali tanah yang tertutup sehingga ukuran parit semula tetap seperti pembuatan baru.

Semua biaya yang dikeluarkan untuk melakukan semua kegiatan di atas

dikelompokkan ke dalam biaya perbaikan jalan. Setiap bulannya mengeluarkan biaya untuk semua pemeliharaan sebesar Rp 100.000.000,00 jadi tidak ada biaya yang tetap untuk biaya pemeliharaan yang dikeluarkan.


(36)

(37)

ANALISIS HARGA POKOK PENAJUALAN PADA PT. PALM

LAMPUNG PERSADA

DI BANDAR LAMPUNG

( Laporan Akhir )

Oleh

FAJAR BIMO HERFIANTO

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012


(38)

(39)

ANALISIS HARGA POKOK PENAJUALAN PADA PT. PALM

LAMPUNG PERSADA

DI BANDAR LAMPUNG

Oleh

Fajar Bimo Herfianto

Laporan Akhir

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

AHLI MADYA (A.Md)

Pada

Program Studi Diploma III Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012


(40)

(41)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala Puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan akhir inidengan judul

ANALISIS HARGA POKOK PENAJUALAN

PADA PT. PALM LAMPUNG

PERSADA

DI BANDAR

LAMPUNG

”. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis untuk menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan., S.E., M.Si. selaku penanggung jawab Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Ende Evana, S.E., Akt., selaku Ketua Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. A. Zubaidi Indra,M.M., C.P .A., selaku Ketua Program Studi D III Akutansi dan D III Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung dan sekaligus pendamping dalam ujian laporan akhir.

4. Bapak Agus Zahron Idris,S.E, Akt selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah membantu memberikan pengarahan dalam penulisan laporan akhir.

5. Seluruh staff karyawan PT Palm Lampung Persada yang telah meluangkan waktu memberikan bimbingan dan bantuan dalam proses pengumpulan data untuk penulisan laporan akhir ini.


(42)

6. Seluruh staff Sekretariat D III Akutansi dan D III Perpajakan.

7. Ayah dan Ibu untuk keikhlasan do’a yang selalu menyertai setiap

langkahku.

8. Seluruh keluarga besarku, terutama orang-orang terdekat yang selalu

memberikan semangat, dukungan, serta do’a untuk keberhasilanku.

9. Pak Burhan, pak Anas, kak Ali, kak Dovi, mbak Ida, mbak Lily, mbak Ely, mbak Arie, mbak Vera dan mbak Dian serta seluruh karyawan PT. Palm Lampung Persada yang telah memberikan kesempatan dan kerjasamanya serta membantu penulis dalam menyusun laporan akhir ini.

10. Teman-teman D III Akutansi A1 2008 dan A1 2009

11. Almamater ku tercinta.

Penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dalam penyusunan laporan akhir ini. Oleh sebab itu, penulis meminta maaf apabila dalam penulisan laporan akhir ini atau yang tertulis di laporan akhir ini belum sesuai dengan teori-teori dan fakta-fakta yang semestinya. Penulis berharap semoga laporan akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Bandar Lampung,………2012


(43)

(44)

MOTTO

Jadilah diri sendiri jangan pernah meniru orang lain

dan Jangan pernah takut untuk mencoba, karena segala

sesuatu hal berawal dari mencoba sampai akhirnya

Anda sendiri yang menilai apakah Anda sudah mampu

dalam bidang tersebut atau belum. Selain itu, dengan

banyak mencoba Anda akan semakin tertempa untuk

mampu menyelesaikan segala macam masalah yang

Anda hadapi dalam bidang tersebut.


(45)

Judul Laporan Akhir

: ANALISIS HARGA POKOK

PENAJUALAN PADA PT. PALM

LAMPUNG PERSADA DI BANDAR

LAMPUNG

Nama Mahasiswa

:

FAJ AR BI M O H ERFI AN T O

No. Pokok Mahasiswa :

0801061034

Program Studi

:

D III Akuntansi

Jurusan

:

Akuntansi

Fakultas

:

Ekonomi dan Bisnis

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing,

D III Akuntansi dan Perpajakan,

Drs. A. Zubaidi Indra, M.M.,C.P.A. Agus Zahron Idris, S.E., M.Si. Akt.

NIP. 1957060819871003 NIP.

2. Mengetahui

a.n Ketua Jurusan Akuntansi Sekretaris Jurusan


(46)

PERSEM BAH AN

Kupersembahkan kary

a tulis sederhana ini kepada

Ayah dan Ibuku atas segala kasih sayang serta do’a tulus ikhlas yang selalu menyertai setiap nafas dan langkahku……

Teman-teman ku, kedua orang tua, adik ku tercinta, dan kekasihku yang selalu memberikan semangat,motivasi,inspirasi dan selalu mendukung ku dalam hal

positif…..

Pak Burhan, pak Anas, kak Ali, kak Dovi, mbak Ida, mbak Lily, mbak Ely, mbak Arie, mbak Vera dan mbak Dian Selaku instruktur PKL/Magang di PT. Palm Lampung Persada JL Ir Sutami km 7 tanjung Karang Timur Bandar Lampung sekaligus sahabat yang telah membantu dalam penulisan laporan akhir ini dan

selalu memberikan semangat dan motivasi yang baik….


(1)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala Puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan akhir inidengan judul “ANALISIS HARGA POKOK PENAJUALAN

PADA PT. PALM LAMPUNG

PERSADA

DI BANDAR

LAMPUNG”

. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis untuk menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan., S.E., M.Si. selaku penanggung jawab Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Ende Evana, S.E., Akt., selaku Ketua Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. A. Zubaidi Indra,M.M., C.P .A., selaku Ketua Program Studi D III Akutansi dan D III Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung dan sekaligus pendamping dalam ujian laporan akhir.

4. Bapak Agus Zahron Idris,S.E, Akt selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah membantu memberikan pengarahan dalam penulisan laporan akhir.

5. Seluruh staff karyawan PT Palm Lampung Persada yang telah meluangkan waktu memberikan bimbingan dan bantuan dalam proses pengumpulan data untuk penulisan laporan akhir ini.


(2)

6. Seluruh staff Sekretariat D III Akutansi dan D III Perpajakan.

7. Ayah dan Ibu untuk keikhlasan do’a yang selalu menyertai setiap

langkahku.

8. Seluruh keluarga besarku, terutama orang-orang terdekat yang selalu

memberikan semangat, dukungan, serta do’a untuk keberhasilanku.

9. Pak Burhan, pak Anas, kak Ali, kak Dovi, mbak Ida, mbak Lily, mbak Ely, mbak Arie, mbak Vera dan mbak Dian serta seluruh karyawan PT. Palm Lampung Persada yang telah memberikan kesempatan dan kerjasamanya serta membantu penulis dalam menyusun laporan akhir ini.

10. Teman-teman D III Akutansi A1 2008 dan A1 2009 11. Almamater ku tercinta.

Penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dalam penyusunan laporan akhir ini. Oleh sebab itu, penulis meminta maaf apabila dalam penulisan laporan akhir ini atau yang tertulis di laporan akhir ini belum sesuai dengan teori-teori dan fakta-fakta yang semestinya. Penulis berharap semoga laporan akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Bandar Lampung,………2012


(3)

(4)

MOTTO

Jadilah diri sendiri jangan pernah meniru orang lain

dan Jangan pernah takut untuk mencoba, karena segala

sesuatu hal berawal dari mencoba sampai akhirnya

Anda sendiri yang menilai apakah Anda sudah mampu

dalam bidang tersebut atau belum. Selain itu, dengan

banyak mencoba Anda akan semakin tertempa untuk

mampu menyelesaikan segala macam masalah yang

Anda hadapi dalam bidang tersebut.


(5)

Judul Laporan Akhir

: ANALISIS HARGA POKOK

PENAJUALAN PADA PT. PALM

LAMPUNG PERSADA DI BANDAR

LAMPUNG

Nama Mahasiswa

:

FAJ AR BI M O H ERFI AN T O

No. Pokok Mahasiswa :

0801061034

Program Studi

:

D III Akuntansi

Jurusan

:

Akuntansi

Fakultas

:

Ekonomi dan Bisnis

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing, D III Akuntansi dan Perpajakan,

Drs. A. Zubaidi Indra, M.M.,C.P.A. Agus Zahron Idris, S.E., M.Si. Akt. NIP. 1957060819871003 NIP.

2. Mengetahui

a.n Ketua Jurusan Akuntansi Sekretaris Jurusan


(6)

PERSEM BAH AN

Kupersembahkan kary

a tulis sederhana ini kepada

Ayah dan Ibuku atas segala kasih sayang serta do’a tulus ikhlas yang selalu menyertai setiap nafas dan langkahku……

Teman-teman ku, kedua orang tua, adik ku tercinta, dan kekasihku yang selalu memberikan semangat,motivasi,inspirasi dan selalu mendukung ku dalam hal

positif…..

Pak Burhan, pak Anas, kak Ali, kak Dovi, mbak Ida, mbak Lily, mbak Ely, mbak Arie, mbak Vera dan mbak Dian Selaku instruktur PKL/Magang di PT. Palm Lampung Persada JL Ir Sutami km 7 tanjung Karang Timur Bandar Lampung sekaligus sahabat yang telah membantu dalam penulisan laporan akhir ini dan

selalu memberikan semangat dan motivasi yang baik….