PENGARUH SENAM AYO BERGERAK INDONESIA TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA PUTERA KELASTINGGI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU PERMATA BUNDA GEDUNG MENENG RAJABASA BANDAR LAMPUNG

(1)

I. PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Harapan yang akan dicapai tentu saja butuh waktu yang lama. Karena itu, upaya pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan olahraga membutuhkan kesabaran dan keikhlasan selama mengikuti kegiatan baik bagi guru, siswi maupun siswanya.

Sebagai upaya pembinaan sumber daya manusia, pendidikan jasmani dan olahraga di sekolah dikembangkan secara priodik dan teratur melalui program pembinaan keolahragaan nasional. Proses pembentukan sikap dan pembangkitan motivasi harus dimulai pada usia dini. Sebab itu pendidikann jasmani dan olahraga sudah dimulai sejak anak berada di bangku Sekolah TK maupun Sekolah Dasar bahkan sampai Perguruan Tinggi.

Para guru pendidikan jasmani diharapkan memiliki pengetahuan ketrampilan dan pengalaman yang memadai agar dapat memajukan keberhasilan dalam mengajar dan melatih. Penguasaan suatu metode mengajar dan melatih oleh seorang guru atau pelatih sangat penting untuk meningkatkan prestasi olahraga yang diharapkan. Keberhasilan guru dalam mengajar akan membawa dampak positif bagi prestasi. Untuk meraih prestasi yang tinggi perlu dilaksanakan langkah pencapaian prestasi antara lain dengan meningkatkan metode latihannya serta memperbaiki sarana dan prasarana. Faktor lain yang berpengaruh atas prestasi adalah tingkat kesegaran seseorang


(2)

Oleh karena itu pemerintah sudah sejak dahulu berperan aktif dalam membentuk manusia Indonesia yang sehat baik jasmani maupun rohani. Peran aktif pemerintah sudah mulai pada tahun tujuh puluhan.

Pada waktu itu pemerintah telah mempersiapkan pembentukan manusia Indonesia seutuhnya khususnya dalam segi kesehatan dan kesegaran dengan memperkenalkan senam. Dimulai dari Senam Pagi Indonesia dalam empat seri.

Pada tahun 1984 terbit surat Keputusan Mendikbud No. 0242/U/1984 tertanggal 4 Juni 1984, tentang pedoman Pelaksanaan Jam Krida Olahraga untuk kalangan Pegawai Negeri Sipil dalam lingkungan Depdikbud maupun pelajar, yang isinya kepada mereka diwajiban melakukan senam 30 menit sebelum dimulai pekerjaan atau kegiatan pelajaran pada setiap hari Jumat untuk karyawan dan setiap hari untuk para pelajar.

Surat keputusan tersebut sampai sekarang belum dicabut. Menunjukkan betapa masih relevannya kegiatan senam tersebut sampai sekarang. Pada waktu itu senam yang dianjurkan adalah senam Pagi Indonesia seri D. Terhadap senam tersebut telah dilakukan penelitian oleh Dumadi dkk. dari FPOK- IKIP Semarang dan hasilnya adalah :Senam Pagi Indonesia seri D dapat meningkatkan kesegaran jasmani yang signifikan. Pada tahun 1984 muncul jenis senam yang baru ialah senam Kesegaran Jasmani’84. Terhadap senam inipun telah dilakukan penelitian pula pada tahun 1987 oleh Endang Sri Retno dengan membandingkan kedua bentuk senam ialah Senam Pagi Indonesia Seri D dan Senam Kesegaran Jasmani ’84. Hasilnya senam kesegaran Jasmnai ’84 lebih baik dalam meningatkan kesegaran jasmani dari pada senam Pagi Indonesia


(3)

Serid D. Pada tahun 1988 telah ada senam yang baru ialah senam kesegaran jasmani ’88 yang telah diteliti pula oleh Endang Sri Retno dengan membandingkan manakah yang lebih baik antara senam kesegaran jasmani ’84 dan senam kesegaran jasmani ’88 dalam meningkatkan kesegaran jasmani. Hasilnya adalah tidak ada perbedaan yang signifikan antara senam kesegaran jasman’84 dengan senam kesegaran jasmani’88 dalam meningkatkan kesegaran jasmani. Penggalakan senam kesegaran jasmani berlangsung terus yang kemudian disusul oleh senam-senam yang lain hingga sekarang dengan munculnya senam Ayo Bergerak Indonesia.

Senam merupakan aktivitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk mengisi program pendidikan jasmani seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh.

Disamping itu senam juga berpotensi mengembangkan ketrampilan gerak dasar, sebagai landasan penting bagi penguasaan ketrampilan teknik suatu cabang olahraga. Lebih penting lagi senam lebih dapat meningkatkan kesegaran secara efektif bagi siapapun yang melakukannya.

Seseorang yang memiliki kesegaran jasmani adalah orang yang cukup mempunyai kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan berarti (Endang Sri Retno,1989:8).

Persoalannya adalah bagaimana senam dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai tujuan pendidikan. Apalagi dengan bermacam-macam jenis senam yang sudah ada selama ini. Kalau beberapa penelitian terhadap


(4)

senam terdahulu ternyata dapat meningkatkan kesegaran jasmanai seseorang, bagaimanakah dengan senam yang baru-baru ini tersusun. Kiranya tidak ada salahnya apabila perlu dibuktikan lagi apakah senam-senam tersebut juga efektif dalam meningkatkan kesegaran jasmanai seseorang. Untuk itulah maka peneliti tertarik untuk mengambil kesempatan dengan hadirnya senam Ayo Bergerak Indonesia menyusun karya penelitian dengan judul “ Pengaruh Senam Ayo Bergerak Indonesia Dalam Meningkatkan Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putra Kelas Tinggi (IV,V dan VI) Sekolah Dasar Islam Terpadu Rajabasa Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013”.

B. Permasalahan

Sesuai dengan latar belakang masalah, maka munculah permasalahan yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :“Apakah Senam Ayo Bergerak Indonesia dapat Meningkatkan Kebugaran Jasmani Siswa Putera Kelas Tinggi (IV,V dan VI) Sekolah Dasar Islam Terpadu Rajabasa Bandar lampung Tahun Pelajaran 2012/2013?”.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian pada umumnya untuk menentukan kebenaran dan mengkaji kebenaran suatu ilmu pengetahuan (Sutrisno Hadi, 1987:271) oleh karena itu penelitian ini bertujuan : Untuk mengkaji seberapa besar pengaruh latihan Senam Ayo Bergerak Indonesia dalam meningkatkan kebugaran jasmani siswa


(5)

Putera Kelas Tinggi (IV,V dan VI) Sekolah Dasar Islam Terpadu Rajabasa Bandar lampung Tahun Pelajaran 2012/2013”.

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi siswa dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan dalam

meningkatkan kebugaran jasmani.

2. Bagi guru dapat memberikan pengetahuan, sumbangan pemikiran dan menjadi contoh bagi siswanya untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar kebugaran jasmani.

3. Bagi peneliti dapat mengetahui pengaruh senam Ayo bergerak Indonesia terhadap peningkatan kebugaran jasmani

4. Bagi sekolah dapat memberikan kontribusi untuk perbendaharaan dalam peningkatan kebugaran jasmani seluruhnya.

E. Batasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalahan persepsi tentang judul, maka perlu ada penjelasan tersendiri tantang arti dan makna judul tersebut. Penjelasan tersebut dikemas dalam penegasan istilah seperti berikut :

1. Pengaruh :

Pengaruh adalah daya yang timbul dari suatu atau orang yang membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang (Kamus Besar Bahasa Indonesia , 1989 : 664 ).


(6)

2. Senam Ayo Bergerak Indonesia :

Senam yang dimaksud disini Senam seperti pada umumnya yaitu latihan tubuh yang dipilih dan dikontruksi dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun secara sistematik dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan ketrampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual. Sedangkan Ayo Bergerak Indonesia adalah nama dari salah satu jenis senam yang sekarang ini banyak berkembang di Indonesia. Untuk senam Ayo Bergerak Indonesia diciptakan dan dikembangkan oleh Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia yang mencerminkan tekad untuk bersatu dari seluruh komponen masyarakat, sekaligus mencerminkan keinginan untuk melestarikan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia melalui kegiatan olahraga. Dan dalam pelaksanaannya diiringi dengan musik kaset dan CD.

3. Kebugaran Jasmani :

Menurut Rusli Lutan ( 2001 : 7 ) kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas.


(7)

(8)

II. TINJAU PUSTAKA

A. Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan jasmaniah dan rohaniah serta kesehatan siswa dan lingkungan hidupnya agar tumbuh berkembang secara harmonis dan optimal sehingga mampu melaksanakan tugas bagi dirinya dan untuk bangsa. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 tahun 1989 yang menyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan: “Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan kesehatan jasmani dan rohani serta kepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab kepada masyarakat dan bangsa”.

Dalam pengertian pendidikan jasmani dan Kesehatan sudah tercakup kegiatan olahraga. Jenis kegiatan yang diajarkan meliputi kegiatan pokok dan kegiatan pilihan. Kegiatan pokok antara lain: atletik,senam,permainan dan pendidikan kesehatan.

1. Tujuan Pendidikan Jasmani

Adapun tujuan pendidikan jasmani menurut standar kompetensi penjas (Departeman Pendidikan Nasional 2003) adalah sebagai berikut :

a. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan jasmani.


(9)

b. Mengembangkan landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan agama.

c. Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui pelaksanaan tugas- tugas ajar pendidikan jasmani.

d. Mengembangkan sikap disiplin, jujur, sportif, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis melalui aktifitas jasmani, permainan dan olahraga. e. Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan berbagai macam permainan

dan olahraga seperti : permainan dan olahraga, pengembangan uji diri / senam, aktifitas ritmik, akuatik/ aktifitas air, dan pendidikan luar kelas.

f. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktifitas jasmani dan olahraga.

g. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain.

h. Mengetahui dan memahami konsep aktifitas jasmani dan olahraga sebagai informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat.

i. Mampu mengisi waktu luang dengan aktifitas jasmani yang bersifat kreatif.

2. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani

Ruang lingkup materi mata pelajaran pendidikan jasmani tertera dalam Standar kompetensi Pendidikan jasmani ( Dinas Pendidikan Nasional : 2003 ) untuk jenjang sekolah dasar adalah sebagai berikut :

a. Permainan dan Olahraga

Permainan dan olahraga berisi tentang berbagai permainan dan olahraga baik terstruktur maupun tidak yang dilakukan secara perseorangan, berpasangan


(10)

maupun beregu. Dalam aktifitas ini termasuk juga pengembangan aspek pengetahuan/ konsep yang relefan serta sistem nilai yang terkandung didalamnya seperti : kerjasama, sportifitas, jujur, berfikir kritis dan patuh pada peraturan yang berlaku.

b. Aktifitas Pengembangan

Aktifitas pengembangan berisi tentang kegiatan yang berfungsi untuk membentuk postur tubuh yang ideal dan pengembangan kebugaran jasmani seperti : kekuatan daya tahan, keseimbangan dan kelenturan tubuh. Latihan yang dilakukan misalnya : pull-up, sit-up, back-up, push-up, squat-jump dan lain-lain. Dalam aktifitas ini termasuk juga pengembangan aspek pengetahuan konsep yang releVan serta nilai- nilai yang terkandung didalamnya.

c. Uji Diri Senam

Aktifitas ini berisi tentang kegiatan yang berhubungan dengan ketangkasan seperti senam lantai, senam alat, dan aktifitas fisik lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan gerak. Disamping melatih keberanian, kapasitas diri, pengembangan aspek pengetahuan konsep yang relevan serta nilai- nilai yang terkandung didalamnya.

d. Aktivitas Ritmik

Aktifitas ritmik adalah pengembangan ketrampilan irama gerak dan seni gerak berirama serta pengembangan aspek pengetahuan konsep yang relevan serta nilai nilai yang terkandung didalamnya.


(11)

e. Akuatik (Aktivitas Air)

Akuatik berisi rentang kegiatan diair seperti : permainan air, gaya- gaya renang, dan keselamatan diair, serta pengembangan aspek pengetahuan konsep yang relevan serta nilai- nilai yang terkandung didalamnya.

f. Pendidikan Luar Kelas

Aktivitas luar kelas berisi tentang aktifitas luar sekolah/ kelas dan alam bebas lainnya, seperti bermain dilingkungan sekolah, taman perkampungan, berkemah, dan kegiatan yang bersifat petualangan, serta pengembangan aspek pengetahuan/ konsep yang relevan serta nilai- nilai yang terkandung didalamnya.

3. Peran Pendidikan Jasmani

Didalam intensifikasi penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, peranan pendidikan jasmani adalah sangat penting, yakni memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktifitas jasmani yang dilakukan secara sistematis, pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat.

B. Kebugaran Jasmani

Istilah kesegaran jasmani berdasarkan dari hasil Seminar Nasional Kesegaran Jasmani tanggal 16 Maret sampai dengan 20 Maret 1971 di Jakarta dengan pertimbangan bahwa istilah tersebut telah umum digunakan di Indonesia sebelum diadakan seminar nasional. Di kalangan Polri menggunakan istilah


(12)

Samapta Jasmani. Tetapi Soedjatmo Soemowerdojo menggunakan istilah Kebugaran Jasmani, sedang Radiopoetro menggunakan istilah Kemampuan Jasmani (Endang Sri Retno, 1989 : 4). Istilah-istilah tersebut dikemukakan atas dasar terjemahan dari istilah Physical fitness yang menurut Lawrens dan Ronald dapat disamakan dengan istilah Organic fitness atau Physiological fitness. Kemudian istilah physical fitness inilah dipakai sebagai dasar untuk pengertian kesegaran jasmani ,Menurut Gabard (1987 : 50) kesegaran jasmani mempunyai beberapa komponen. Komponen-komponen itu adalah : kecepatan, kekuatan, keseimbangan dan kordinasi. Kecepatan adalah suatu kemampuan untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain dalam waktu sesingkat mungkin. Kekuatan adalah kemampuan melawan tahanan dengan suatu kecepatan dan kontraksi yang tinggi. Keseimbangan adalah suatu kemampuan mempertahankan posisi tubuh dalam keseimbangan pada situasi gerakan statis maupun dinamis. Koordinasi adalah kemampuan untuk menggabungkan sistim motor dan sensori menjadi suatu pola gerak yang lebih efisien.

Menurut Giriwijoyo dalam tulisannya Rubianto ( 2002 : 25-28 ) tentang pengertian kesegaran jasmani adalah kecocokam keadaan fisik terhadap tugas yang harus dilaksanakan oleh fisik itu. Atau dengan perkataan lain untuk dapat melaksanakan tugas fisik tertentu dengan hasil yang baik, diperlukan syarat-syarat fisik tertentu yang sesuai dengan sifat fisik itu. Berdasarkan pendapat tersebut bahwa setiap orang memerlukan kesegaran yang sesuai dengan pekerjaan atau kegiatan yang dia lakukan, misalnya orang yang bekerja di kantor akan lain kebutuhan kesegarannya bila dibandingkan dengan orang yang bekerja


(13)

dilapangan. Dijelaskan pula bahwa kesegaran jasmani juga mempunyai beberapa komponen yaitu : a) kemampuan kualitas dasar ergosistema ( ES1 ) yang terdiri atas : 1) luas pergerakan dari persendian, 2) kekuatan dan daya tahan otot, 3) koordinasi fungsi otot. b) Kemampuan kualitas dasar ergosistema sekunder (ES2) ialah yang berupa daya tahan umum ( fungsi dari jantung dan paru-paru ).

Menurut Rusli Lutan ( 1996 : 7-8 ) bahwa kesegaran jasmani dan ketrampilan gerak yang kaya dengan koordinasi otot, syaraf, yang halus menjadi bagian dalam taksonomi tujuan jasmani dan termasuk psikomotor. Sebab hal ini kelak bermanfaat bagi pelaksanaan kegiatan dalam kehidupan se-hari-hari dan bahkan sebagai dasar ketrampilan yang baik untuk suatu cabang olahraga. Sedangkan menurut Siedentop (1990 : 156-157) menjelaskan secara umum definisi kesegaran dapat digeneralisasikan kedalam konsep yang lebih luas yakni kesegaran total (total fitness). Total Fitness meliputi kesegaran fisik, sosial, moral, kesegaran spritual dan karakteristik kesegaran lanunya. Dalam kaitan ini, kesegaran fisik didefinisikan sebagai derajad atau sejumlah takaran tertentu kekuatan atau ketahanan otot seseorang untuk dapat memenuhi tuntutan gerak aktivitas sehari-hari.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih mampu melakukan perkerjaan yang lain yang bersifat rekreasi. Atau dengan kata lain bahwa seseorang yang memiliki kesegaran jasmani yang baik adalah orang yang cukup mempunyai kesanggupan dan


(14)

kemampuan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan berarti.

C. Senam

Senam dikenal di Indonesia sebagai salah satu cabang olahraga. Dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Gymnastic dari asal kata Gymnos bahasa Yunani yang artinya telanjang. Istilah gymnastic tersebut dipakai untuk menunjukkan kegiatan-kegiatan fisik yang memerlukan keleluasaan gerak, sehingga perlu dilakukan dengan telanjang atau setengah telanjang. Hal ini bisa terjadi karena pada waktu itu teknologi pembuatan bahan pakaian belum memungkinkan membuat pakaian yang bersifat lentur dan mengikuti gerak pemakainya. Senam didefinisikan sebagai latihan fisik yang dipilih, disusun dan dirangkai secara sistimatis sehingga berguna untuk tubuh, sikap, kesehatan serta kebugaran jasmani (Berty Tilarso, 2000 : 1).

Meskipun senam sudah lama dikenal di Indonesia, tetapi penggalakan senam secara masal baru dimulai sekitar tahun tujuh puluhan, dengan diperkenalkannya Senam Pagi Indonesia. Senam ini dikemas secara indah dan pelaksanaannya dengan iringan musik. Setelah itu baru banyak sekali bermunculan senam-senam yang lain yang salah satunya adalah Senam Ayo Bergerak Indonesia yang mulai diperkenalkan sejak tahun 2012. Adapun rangkaian geraknya dapat dilihat pada lampiran.


(15)

D. Latihan

Latihan (training) adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaan (Harsono, 1988:101)

Yang dimaksud sistem latihan adalah berencana menurut jadwal yang telah ditentukan juga menurut pola dan sistem tertentu, metodis dari mudah kesusah, teratur dan sederhana kekompleks. Berulang-ulang maksudnya adalah gerakan-gerakan yang semula sukar dilakukan menjadi semakin mudah karena terbiasa. 1. Prinsip-prinsip Latihan

a. Prinsip beban lebih

b. Prinsip perkembangan menyeluruh c. Prinsip spesialisasi

d. Prinsip intensitas Latihan e. Kwalitas latihan

f. Prinsip variasi dalam Latihan g. Prinsip lama latihan

2. Prosedur Latihan a. Latihan Fisik b. Latihan Teknik c. Latihan taktik d. Latihan mental


(16)

3. Pengaruh/Manfaat Latihan

Manfaatnya adalah untuk membantu atlet meningkatkatkan ketrampilan dan prestasinya semakin maksimal.

E. Kerangka Berpikir

Adapun yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah pengaruh Latihan Senam Ayo Bergerak Indonesia terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani para Siswa Putra Kelas Tinggi (IV. V. Dan VI) SD Islam terpadu Gedung Meneg Rajabasa Bandar Lampung.

Tujuan dari senam jenis apapun adalah untuk mencapai kesegaran jasmani yang maksimal. Oleh karena itu tata urutan senam dikemas sedemikian rupa sehingga dimungkinkan dapat meningkatkan kesegaran. Hal itu dapat kita lihat dari gerakan atau latihan-latihan senam.

Senam Ayo Bergerak Indonesia yang terdiri atas tiga bagian ialah Pemanasan, Inti dan Pendinginan dan masing-masing bagian mempunyai gerakan-gerakan yang kalau dilakukan semua unsur otot digerakkan . Sekalipun ada selang-selang waktu antar gerakan, tetapi karena beban latihan cukup merangsang paru-paru, jantung dan peredaran darah, maka diperlukan O2 yang banyak untuk

memenuhi kebutuhan tersebut sedangkan beban latihan untuk masing-masing otot tidak terlalu tinggi,sehingga kelelahan bukan terjadi secara primer pada otot-otot karena otot-otot tidak bekerja secara berlebihan, tetapi secara sekunder ialah oleh karena kurang mempunyai mekanisme penyediaan O2 dan menyingkirkan


(17)

respiro-cardio-circulatoir ialah paru-paru,jantung dan peredaran darah dapat ditingkatkan demi mencukupi O2. Disamping meningkatkan sistem

respiro-cardio-circulatoir juga meningkatkan sistem skeleto-neuromusculair,karena seluruh otot aktif walaupun ada cara khusus meningkatkannya yang akan membantu peningkatan sistem respiro-cardio-circulatoir.

Jadi berdasarkan uraian di atas maka Senam Ayo Bergerak Indonesia dimungkinkan dapat meningkatkan kesegaran jasmani.

F. Hipotesis

Berdasarkan uraian terdahulu maka dalam penelitian ini dapat ditarik hipotesis adalah : Senam Ayo Bergerak Indonesia Berpengaruh terhadap peningkatkan kebugaran jasmani bagi siswa kelas tinggi (IV,V dan VI) Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Bunda Gedungmeneng Rajabasa Bandar Lampung ”


(18)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknik dan cara tertentu sehingga diperoleh data yang valid untuk memperoleh hasil yang signifikan dengan tujuan penelitian (Kartini Kartono, 1980:16) menyatakan “Metodologi merupakan ajaran-ajaran mengenai metode-metode yan dipergunakan didalam proses penelitian”.

Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen sebagai mana dikemukakan oleh (Surahmat, 1982:149) sebagai berikut: “Dalam arti kata yang luas bereksperimen adalah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil”.

B. Variabel Penelitian

Sebagai variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu : 1) Variabel bebas : Senam Ayo Bergerak Indonesia. 2) Variabel terikat : Tingkat Kesegaran Jasmani.

C. Definisi Variabel Penelitian

Menurut (Sanapiah Faisal, 1982:82), “Variabel adalah kondisi atau karakteristik yang oleh pengeksperimen dimanipulasikan, dikontrol atau diobservasi”.

Dalam penelitian ini digunakan 2 variabel yaitu: variabel bebas dan variabel terikat.


(19)

a. Variabel bebas (independent variable)

Menurut (Sanapiah Faisal, 1982:820) mengatakan bahwa “Variabel bebas (independent variable)ialah kondisi manipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi”.

b. Variabel Terikat (dependent variable)

Menurut (Sanapiah Faisal, 1982:82) “Variabel terikat (dependent variable) ialah kondisi atau karakteristik yang berubah, atau muncul, atau tidak muncul, ketika mengeksperimen mengintroduksi, merubah, atau mengganti variabel bebas”.

D. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah “eksperimen lapangan”. Yang secara skematis digambarkan seperti berikut:

X O2 Y

Keterangan :

X : Kelompok perlakuan O 2 : Senam

Y : Kebugaran jasmani

E. Sampel / Populasi

1.

Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putera kelas tinggi (IV,V dan VI) Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Bunda Gedung Meneng


(20)

Rajabasa Bandar Lampung yang berjumlah 30 siswa. Menurut Sutrisno Hadi ( 1988 : 220 ) tentang populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksud untuk diselidiki dengan jumlah penduduk yang paling sedikit memiliki sifat yang sama. Adapun sifat yang sama dari populasi ini ialah : 1) berjenis kelamin laki-laki 2) duduk dalam kelas yang sama yaitu kelas IV dan kelas V.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto : 2002 : 109 ). Dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa putera kelas IV dan kelas V Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Bunda Gedungmeneng Rajabasa Bandar Lampung, yang berjumlah 15 orang siswa. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini 30 orang siswa maka untuk memperoleh sampel maka dilakukan dengan teknik random. Caranya buat gulungan kertas sejumlah 30, dari 30 gulungan kertas 15 gulungan diberi tulisan sampel dan 15 gulungan kosong. Kemudian seluruh populasi mengambil gulungan satu persatu ,maka akan diperoleh 15 orang sampel. Dan kemudian dilanjutkan dengan pengambilan data kesegaran jasmani. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Suharsimi Arikunto( 1996:112 ) tentang penentuan sampel bahwa apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10 – 15% atau 20 – 25% atau lebih baik.


(21)

F. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Bunda Gedungmeneng Rajabasa Bandar Lampung.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai , sebagaimana dikemukakan oleh (Harsono, 1988:226) “oleh karena perkembangan setiap unsur tidak bisa diperoleh dalam waktu yang singkat, maka dibutuhkan jangka waktu yang lama sebelum unsur-unsur tersebut dapat dikembangkan secara optimal, teratur, sistematis, dan sesuai dengan prinsip-prinsip latihan yang benar. Maka umumnya dalam jangka waktu sekitar 2 sampai 2,5 bulan atlet sudah akan mencapai fitness yang optimal dibutuhkan dalam melakukan cabang olahraga, yaitu: kekuatan, kelentukan, daya tahan, di power, kelincahan dan stamina.

Tes dilakukan setiap hari Senin, Rabu dan Jum’at. Latihan dilakukan pada waktu pagi hari antara pukul 08.00- 10.00 WIB.

Tabel 1. Program Latihan

No Jenis Kegiatan Jumlah Keterangan

1 Frekuensi 3x/minggu

2 Repetisi 2 X

2 Set 3 set/pertemuan


(22)

G. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan menggunakan Instrumen yang berupa tes atau lebih dikenal dengan Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) untuk umur 10 – 12 tahun. 2) .

Tes Kesegaran Jasmani TKJI terdiri dari beberapa item tes yaitu ada lima. 1) lari 40 meter, 2) Gantung siku tekuk, 3) baring duduk 30 detik, 4)loncat tegak, 5) lari 600 meter. Tes ini mempunyai kesahihan untuk reliabilitas putri 0.942 dan validitas 0.897. menurut Sudjana bahwa validitas dan reliabilitas tersebut adalah sangat baik. Kegunaan dari tes ini adalah untuk mengukur dan menentukan tingkat kesegaran jasmani anak umur 10 – 12 tahun. Adapun tes tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Lari 40 meter

a) Tujuan : tes ini untuk mengukur kecepatan.

b) Alat dan fasilitas : yang terdiri dari : 1) Lapangan : Lintasan lurus, datar, rata, tidak licin, berjarak 40 meter dan masih mempunyai lintasan lanjutan, 2) bendera start,peluit, tiang pancang, stopwatch, formulir dan alat tulis. c) Petugas tes : 1) Juru berangkat atau starter, 2) .Pengukur waktu merangkap

pencatat hasil.

d) Pelaksanaan : 1) Sikap permulaan : peserta berdiri dibelakang garis start. 2) Gerakan: pada aba-aba “siap” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari ( lihat gambar ). 3) Kemudian pada aba-aba “Ya” peserta lari secepat mungkin menuju ke garis finis, menempuh jarak 40 meter. 4)


(23)

Lari masih bisa diulang apabila : 1) Pelari mencuri start, 2) .Pelari tidak melewati garis finis., 3) Pelari terganggu oleh pelari lain.

e) Pengukuran waktu : Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai pelari tepat melintas garis finis.

f) Pencatatan hasil : 1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 40 meter dalam satuan waktu detik.2) Pengambilan waktu : satu angka dibelakang koma untuk stopwatch manual, dan dua angka dibelakang koma untuk stopwatch digital. (lihat gambar 1).

Gambar 1

Lari 40 meter ( TKJI Depdikbud 1995 : 7 )

2. Tes Gantung siku Tekuk

a) Tujuan : tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan otot bahu.


(24)

b) Alat dan Fasilitas. Yang terdiri atas : 1) Palang tunggal yang dapat diturunkan dan dinaikkan atau lihat gambar.2) Stopwatch.3) Formulir dan alat tulis, nomor dada,serbuk kapur atau magnesium.

c) Petugas tes : Pengukur waktu merangkap pencatat hasil.

d) Pelaksanaan : Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit diatas kepala peserta : 1) Sikap permulaan : Peserta berdiri dibawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada palang tunggal selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap ke arah letak kepala lihat gambar 2.

Gambar 2

Tes Gantung Siku Tekuk ( TKJI Ddepdikbud 1995 : 9 )

Gerakan : dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta melompat ke atas sampai mencapai sikap gantung siku tekuk, dagu berada di atas palang


(25)

tunggal. Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin atau lihat gambar 2.

e) Pencatatan hasil : Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk

mempertahankan sikap tersebut diatas, dalam satuan waktu detik. Dengan catatan : peserta yang tidak dapat melakukan sikap diatas dinyatakan gagal, hasilnya ditulis dengan angka 0 ( nol ).

3. Baring duduk selama 30 detik.

a) Tujuan : tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut.

b) Alat dan fasilitas meliputi : Lantai / lapangan rumput yang rata dan bersih, Stopwatch, nomor dada, formulir dan alat tulis.

c) Petugas tes : Pengamat waktu dan penghitung gerakan merangkap pencatat hasil.

d) Pelaksanaan : 1) Sikap permulaan : Berbaring telentang di lantai atau rumput, kedua lutut ditekuk dengan sudut 900, kedua tangan jari-jarinya

bertautan diletakkan dibelakang kepala. 2) ) Petugas atau peserta yang lain memegang atau menekan pergelangan kaki, agar kaki tidak terangkat. 3) Petugas atau peserta yang lain memegang atau menekan pergelangan kaki, agar kaki tidak terangkat lihat gambar 4

e) Pencatatan Hasil : Hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring duduk yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 30 detik.


(26)

Peserta yang tidak mampu melakukan tes baring duduk ini, hasilnya ditulis dengan angka 0 atau nol.

Gambar : 3

Tes Baring – duduk Memegangi kaki agar tidak terangkat (TKJI Depdikbud 1995 : 12)

4. Loncat Tegak

a) Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur tenaga eksplosif.

b) Alat dan fasilitas meliputi : 1) Papan berskala senti meter, warna gelap, berukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding atau tiang, serbuk kapur putih. alat penghapus, nomor dada, formulir dan alat tulis. Jarak antara lantai dengan 0 atau nol pada skala yaitu : 100 cm lihat gambar

c) Petugas tes : Pengamat dan pencatat hasil.

d) Pelaksanaan : 1) Sikap permulaan : Terlebih dahulu ujung jari peserta diolesi serbuk kapur atau magnesium, kemudian peserta bediri tegak dekat dengan dinding kaki rapat, papan berada disamping kiri peserta atau kanannya. Kemudian tangan yang dekat dengan dinding diangkat atau


(27)

diraihkan ke papan berskala sehingga meninggalkan bekas raihan jari. 2) Gerakan : Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua lengan diayunkan kebelakang lihat gambar 10. Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas lihat gambar 11. Gerakan ini diulangi sampai 3 kali berturut-turut.

e) Pencatatan Hasil : Hasil yang dicatat adalah selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak, ketiga selisih raihan dicatat.

Gambaar.5

Loncat tegak ( TKJI Depdikbud 1995 : 17 )

5. Lari 600 meter.

a) Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung, peredaran darah dan pernafasan.


(28)

b) Alat dan Fasilitas. : alat dan fasilitas ini meliputi : Lintasan lari berjarak 600 meter, stopwatch, bendera start, peluit, tiang pancang, nomor dada, formulir dan alat tulis.

c) Petugas Tes : ada beberapa yang terdiri dari : Juru berangkat, pengukur waktu, pencatat hasil, pembantu umum.

d) Pelaksanaan : 1) Sikap permulaan : Peserta berdiri di belakang garis start. 2) Gerakan

: Pada aba-aba “Siap” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk berlari lihat gambar. Pada aba-aba “Ya” peserta lari menuju garis finis menempuh jarak 600 meter. Dengan catatan : Lari diulang bilamana : ada pelari yang mencuri start, pelari tidak melewati garis finis.

e) Pencatatan Hasil : 1) Pengambilan waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai pelari tepat melintas garis finis. Kemudian hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 600 meter. Waktu dicatat dalam satuan menit dan detik.

H. Perlakuan

Perlakuan dalam penelitian ini adalah Senam Ayo Bergerak Indonesia adapun urutan dan rangkaian gerak instrumen tersebut adalah sebagai berikut :

a. Latihan Pemanasan :

Pada pemanasan irama atau ketukan musik 125 per menit dengan durasi 7 menit 6 detik, dimana latihan tersebut diawali dari sikap sempurna


(29)

seperti berikut : 1) Berdiri tegak, tumit rapat dengan ujung jari kaki terbuka selebar kepalan tangan. 2) 5 ( lima) titik mulai telinga, bahu, pinggul, lutut dan mata kaki merupakan satu garis tegak lurus dengan lantai.3) Pandangan lurus kedepan. 3) Kedua lengan lurus di samping badan, telapak tangan menghadap ke dalam rapat di samping paha, jari-jari rapat dan siap untuk berolahraga. Adapun pemanasan latihannya terdiri atas :

1. Latihan I : Gerakan : jalan di tempat, dan napas

Tujuan : (l) Menaikkan denyut jantung agar meningkat secara perlahan untuk persiapan melakukan olahraga senam. 2) Menghilangkan kekakuan pada otot dan persendian.3)

2. Latihan II : Gerakan : Kepala dan Leher.

Tujuan : Melatih, menguatkan dan merilekskan otot dan sendi leher. 3. Latihan III : Gerakan : Bahu.

Tujuan : melatih dan merilekskan otot dan persendian bahu. 4. Latihan IV : Gerakan : Dada I.

Tujuan : Melatih dan merileskan otot dada, lengan dan punggung. 5. Latihan V : Gerakan : Dada II.

Tujuan : Melatih dan merilekskan otot dada, lengan dan punggung. 6. Latihan VI : Gerakan : Pinggang I.

Tujuan : Melatih dan merilekskan persendian dan otot pinggang. 7. Latihan VII : Gerakan : Pinggang II.


(30)

8. Latihan VIII: Gerakan Kombinasi I.

Tujuan : (1) Melatih dan merilekskan otot-otot lengan atas – bawah dan persendian kaki (2) Melatih dan menguatkan otot kaki (tungkai atas bawah).(3) Melatih koordinasi gerakan tangan dan kaki.

9. Latihan IX : Gerakan Kombinasi II.

Tujuan : (1) Melatih dan merilekskan otot-otot lengan atas-bawah dan persendian kaki. (2) Melatih dan menguatkan otot kaki (tungkai atas-bawah), (3) Melatih koordinasi gerakan tangan dan kaki.

10.Latihan X : Gerakan kombinasi III.

Tujuan : (1) Melatih dan merilekskan otot-otot lengan atas bawah dan persendian kaki., (2) Melatih dan menguatkan otot kaki ( tungkai atas-bawah ), (3) Melatih koordinasi gerakan tangan dan kaki.

11.Latihan XI : Gerakan Peregangan dinamis dan Statis.

Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan, pergelangan tangan, dan sisi badan dan samping kepala.

12.Latihan XII : Gerakan Peregangan Statis. Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan. 13.Latihan XIII : Gerakan peregangan Statis.

Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kaki


(31)

1. Gerakan Peralihan I : Jalan di tempat dan single step zig-zag. Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan menyesuaikan ke irama yang lebih cepat, persiapan melakukan gerakan inti dan pengaturan nafas.

2. Latihan I : Gerakan Ayun siku bergantian ke atas kepala depan perut dan lurus tekuk lengan setinggi bahu. Tujuan : Menguatkan otot-otot dada, lengan dan kaki.

3. Latihan II : Ayun kepalan tangan ke arah bahu, dorong ke bawah dan ke muka setinggi bahu.

Tujuan : ( a ) menguatkan otot-otot lengan atas dan kaki.( b ) Koordinasi gerakan lengan dan kaki.

4. Gerakan Peralihan II: Gerakan jalan ditempat dan single step zig-zag Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan penyesuaian ke irama yang lebih cepat, persiapan melakukan gerakan inti dan pengaturan nafas.

5. Latihan inti III : Gerakan : angkat siku setinggi bahu dan ayun lurus lengan keatas. Tujuan : (a) Menguatkan otot-otot lengan atas dan kaki. (b) Koordinasi gerakan lengan dan kaki.

6. Latihan inti IV : Gerakan : Dorong lengan ke depan atas dan serong setinggi bahu. Tujuan : (a) Menguatkan otot-otot lengan dan kaki.(b) Koordinasi gerakan lengan dan kaki.

7. Gerakan Peralihan III : Gerakan jalan ditempat dan step single zig-zag . Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan penyesuaian ke irama yang lebih cepat, persiapan melakukan gerakan inti dan pengaturan nafas.


(32)

8. Latihan V : gerakan : Ayun silang di depan-tekuk siku-siku setinggi bahu dan ayun siku di depan dada.

Tujuan : (a) Menguatkan otot-otot lengan atas dan bawah.(b) Menguatkan otot-otot dada, bahu dan kaki.(c) Koordinasi gerakan lengan dan kaki. 9. Latihan VI : Gerakan : dorong telapak tangan ke kanan-kiri dan ke atas

serta putar lengan lurus ke atas-bawah.

Tujuan : (a) Menguatkan otot-otot dada, lengan dan bahu.(b) Koordinasi gerakan lengan dan kaki.

10.Gerakan peralihan IV: Gerakan jalan ditempat dan single step zig-zag. Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan penyesuaian ke irama yang lebih cepat, persiapan melakukan gerakan inti dan pengaturan nafas.Ulangi satu set gerakan :

Latihan Inti I dan II.

11.Gerakan peralihan V : 1) ulang gerakan peralihan I, 2) Latihan Inti III dan IV.

12.Gerakan peralihan VI : 1) Ulang gerakan peralihan I, 2) Latihan Inti V dan VI.

13.Gerakan peralihan VII : Gerakan : Jalan di tempat dan“single step” zig-zag.

Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan penyesuaian ke irama yang lebih cepat, persiapan melakukan gerakan inti dan pengaturan nafas.


(33)

c. Latihan Pendinginan

Pada latihan pendinginan ketukan musiknya 118 per menit dengan durasi 3 menit 40 detik. Adapun latihan pendinginan ini terdiri dari tujuh latihan sebagai berikut :

1. Latihan I : Gerakan : Peregangan dinamis dan statis.

Tujuan : Melenturkan otot-otot lengan, pergelangan tangan, sisi badan dan kaki.

2. Latihan II : Gerakan : Peregangan dinamis dan statis.

Tujuan : Melenturkan otot-otot lengan, pergelangan tangan, sisi badan dan kaki.

3. Latihan III : Gerakan : Peregangan statis.

Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kepala. 4. Latihan IV : Gerakan : Peregangan statis.

Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kepala. 5. Latihan V : gerakan : Peregangan statis.

Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kaki. 6. Latihan VI : gerakan : Peregangan statis.

Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kaki. 7. Latihan VII : Gerakan : Nafas.

Tujuan : Untuk mengembalikan kondisi fisik pada keadaan semula dengan denghan menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.


(34)

I. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian

Dalam suatu penelitian banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian, terutama penelitian eksperimental. Apalagi penelitian ini dilakukan tidak dalam suatu laboratorium sehingga banyak hal yang tidak mungkin dapat dikendalikan. Paling tidak peneliti berupaya untuk meminimalkan. Adapun kemungkinan-kemungkinan yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian antara lain :

1. Cuaca

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, maka yang menjadi kendala adalah cuaca seperti hujan. Untuk mengantisipasi keadaan tersebut bisa dipindahkan di dalam ruangan.

2. Petugas pengambil data.

Dalam penelitian ini pengambilan data dilakukan pada awal sebelum eksperimen dilakukan dan sesudah eksperimen selesai. Akan tetapi hasil penelitian ini bisa saja menjadi tidak seperti yang diharapkan apabila cara pengambilan data dilakukan oleh orang-orang yang kurang atau bahkan yang belum berpengalaman menggunakan berbagai alat dalam intrumen penelitian ini. Namun karena petugas pengambil data adalah orang-orang yang telah berpengalaman dalam bidangnya maka hal tersebut dapat diminimalkan. Sebab para petugas adalah guru-guru olahraga dan pelaksanaannya dibantu oleh dosen pembimbing.


(35)

3. Instruktur.

Instruktur juga mempunyai pengaruh terhadap hasil penelitian, karena penguasaan materi dan penguasaan teknik gerak akan mempengaruhi hasil latihan. Untuk mensiasati masalah intruktur, intruktur dilakukan oleh peneliti sendiri yang telah pernah mengikuti penataran-penataran yang berkaitan dengan senam Ayo Bergerak Indonesia.

4. Beban Latihan

Dalam prinsip dasar latihan dikatakan bahwa untuk mendapatkan efek latihan yang baik organ tubuh harus diberi beban melebihi beban aktivitas sehari-hari Beban diberikan bersifat individual, mendekati beban maksimal hingga beban maksimal ( Fox., 1984 ), prinsip ini dapat meningkatkan penampilan secara umum. Prinsip beban bertambah atau the principle of progressive resistance ini dilakukan dengan meningkatkan beban secara bertahap dalam suatu program latihan ialah dengan meningkatkan berat beban, set, repetisi, frekwensi dan lama latihan. Tetapi ada prinsip lain dalam prinsip dasar latihan ialah Prinsip individual atau the Priciples of individuallity. Pada prinsipnya karakteristik seseorang berbeda, baik secara fisik maupun secara psychologis. Oleh karena itu target latihan disesuaikan dengan tingkat

kemampuan jasmani seseorang, dengan tujuan yang akan dicapai dan lamanya latihan. Prinsip reversible atau The principles of reversibility, yang berati bahwa kwalitas yang diperoleh dari latihan akan menurun kembali apabila tidak dilakukan secara teratur dan kontinyu. Oleh karena


(36)

itu kesinambungan latihan mempunyai peranan yang sangat penting dengan tidak melupakan adanya pulih asal. ( Ardle., 1981 : 39-93). Oleh sebab itu diharapkan instruktur berhati-hati dalam memberi beban latihan kepada sampel.

5. Kondisi Kesehatan Sampel

Senam Ayo Bergerak Indonesia dilakukan oleh siswa dalam keadaan sehat karena tujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Oleh karena itu selama latihan berlangsung diharapkan sampel selalu dalam keadaan sehat, dengan cara apabila selesai latihan siswa diberi pengarahan agar selalu membawa minum ketika latihan, makan yang kenyang setelah pulang sekolah, sebab apabila ada yang sakit lebih-lebih dalam jumlah yang cukup banyak akan mengangu penelitian secara keseluruhan.

Adapun cara pengambilan data ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Pada aba-aba “siap” teste berdiri dibelakang garis star dengan sikap badan tegak.

b. Pada aba-aba “ya” teste mulai melakukan lari secepat-cepat nya menuju garis finish.

c. Saat melalui garis finish badan agak dicondongkan kedepan.

d. Menyiapkan alat dan perlengkapan tes, yang meliputi : 1) lapangan, 2) stopwatch, 3)bendera start, 4) alat tulis


(37)

J. Teknik Analisis Data

Penelitian ini diawal dengan pengambilan data awal atau pretest dan apabila eksperimen telah selesai dilakukan maka diakhiri dengan posttest, yang kemudian dilanjutkan dengan tabulasi data untuk menghitung statistik diskriptifnya. Untuk menguji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas data menggunakan Kolmogorov Smirnov dan uji homogenitas dengan menggunakan Chisquare dan dilanjutkan dengan uji t perpasangan yang diolah dengan sistem SPSS versi 12 (Singgih Santoso, 2005 : 274 ).


(38)

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Deskripsi Data

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh latihan Senam Ayo Bergerak Indonesia dalam meningkatkan kesegaran jasmani siswa putra kelas IV dan V SD Islam Terpadu Permata Bunda Rajabasa Bandar Lampung , penelitian ini dilakukan dengan eksperimen, variabel yang diukur adalah kesegaran jasmani. Instrumen dalam penelitian ini adalah Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk anak umur 10-12 tahun yang terdiri dari lima rangkaian tes yaitu : 1) lari cepat, 2) Angkat tubuh, 3) Baring duduk, 4) Loncat tegak, 5) Lari ketahanan fisik dan fungsi kardiorespiratori.

2. Hasil Analisis Statistik

Setelah eksperimen selesai dilakukan maka diakhiri dengan tes kesegaran jasmani dengan TKJI, yang kemudian dilanjutkan dengan tabulasi data untuk dilakukan penghitungan statistik deskriptif. Adapun hasil perhitungan statisitik deskriptif dapat dilihat seperti pada tabel 1 berikut :

Tabel 1

Rangkuman Hasil Perhitungan Data Statistik Deskripsi

sumber N Min Maks Mean Std Dev

pre 15 12 19 60 2.23


(39)

Tabel 1 diatas menyajikan data hasil pengukuran kesegaran jasmani siswa putra dari kedua kelompok baik kelompok pre ( sebelum latihan ) maupun kelompok post( sesudah latihan ). Hasil tes pre N = 15, hasil nilai minimum = 12, nilai maksimum = 19, mean sebesar = 15.60, standart deviasi = 2.23. Hasil posttes untuk kelompok Eksperimen N = 15, nilai minimum = 20, nilai maksimum = 25, nilai mean = 22.73, standart deviasi = 1.49.

Uji Persyaratan Analisis

Dari hasil perhitungan statistik deskripsi seperti terlihat pada tabel 1, kemudian dilanjutkan dengan uji persyaratan analisis hipotesis yang meliputi beberapa langkah sebagai berikut :

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dalam penelitian ini dengan statistik non parametrik menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Adapun untuk menguji normalitas ini dengan ketentuan : jika nilai signifikansi 0.05 berarti normal, dan jika nilai signikansi 0.05 berarti tidak normal Dari perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut

Tabel 2

Rangkuman hasil perhitungan Uji Normalitas

Variabel signifikansi Keterangan

Pretes 0.933 ≥ 0.05 Normal Posttes 0.364 ≥ 0.05 Normal


(40)

Berdasarkan pada rangkuman hasil perhitungan nilai pada tabel 2 menunjukkan bahwa data dari kelompok pre dan post penelitian ini secara keseluruhan berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dalam penelitian ini dengan menggunakan Chi-Square dan dengan ketentuan : jika nilai signifikansi ≥ 0.05 berarti homogen, sedang jika nilai signifikansi ≤ 0.05 berarti tidak homogen. Adapun dari perhitungan diperoleh hasilsebagai berikut :

Tabel 3

Rangkuman hasil perhitungan Uji Homogenitas

Variabel Signifikansi Keterangan Pretest 0.981 ≥ 0.05 Homogen Posttes 0.369 ≥ 0.05 Homogen

Dari Tabel 3 tersebut diatas nampak bahwa data dari kelompok pre dan kelompok post penelitian menunjukkan nilai signifikansi ≥ 0.05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari kedua kelompok penelitian tersebut adalah Homogen.

3. Uji Hipotesis

Untuk melihat pengaruh latihan, yaitu Senam Ayo Bergerak Indonesia dalam meningkatkan kesegaran jasmani maka dilakukan uji hipotesis. Uji ini dimaksudkan untuk menguji perbedaan mean dari kelompok pre terhadap kelompok post dengan ketentuan : jika nilai t hitung ≥ nilai t tabelatau jika nilai


(41)

signifikansi ≤ 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Atau Jika nilai t hitung ≤ t tabel atau jika nilai signifikansi ≥ 0.05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil seperti tabel 4 berikut ini :

Tabel : 4

Rangkuman Hasil Uji Paired Sample T Test

Sumber t hitung / t tabel Signifikansi Keputusan E 1 – E2 - 21.219

≥ 2.145

0.000 ≤ 0.05 H0ditolak,

H1diterima

Keterangan : E1 = Hasil tes awal

E2 = Hasil tes akhir

Dari tabel 4 diatas dapat dijelaskan bahwa perhitungan diperoleh nilai t

hitung = - 21.219, dengan tingkat signifikansi 0.000. Sedang harga t tabel dengan N =

15, maka d.b ( derajad kebebasan ) = N-1, ( 15-1 = d.b 14 ) dan alpha 0.05 = 2.145. Jadi harga t hitung =- 21.219 ≥ harga ttabel = 2.145 dengan demikian

hipotesis nihil atau H0 yang berbunyi :”Tidak terdapat perbedaan pengaruh latihan Senam Ayo Bergerak Indonesia dalam meningkatkan kesegaran jasmani siswa putra klas IV dan V Sekolah Dasar Islam Terpadu Rajabasa Bandar Lampung Tahun ajaran 2012 / 2013” pada Kelompok antara Pretest ( sebelum latihan ) dengan kelompok Posttest ( sesudah latihan )” adalah ditolak, atau hipotesis alternatif atau H1 yang berbunyi : :” Terdapat perbedaan pengaruh latihan Senam Ayo Bergerak Indonesia dalam meningkatkan kesegaran jasmani


(42)

siswa putra klas IV dan V Sekolah Dasar Islam Terpadu Rajabasa Bandar LampungTahun ajaran 2012 / 2013 pada Kelompok antara Pretest (sebelum latihan ) dengan Posttest ( sesudah latihan )” adalah diterima.

Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh hasil ialah ” Terdapat Perbedaan Pengaruh Latihan Senam Ayo Bergerak Indonesia Dalam Meningkatkan Kesegaran Jasmani Siswa Putra klas IV dan V Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Bunda Rajabasa Bandar Lampung Tahun ajaran 2012 /2013”.

B. Pembahasan

Berdasarkan uji hipotesis penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa :hipotesis alternatif yang diajukan atau H1 yang berbunyi : ” Terdapat Perbedaan Pengaruh Latihan Senam Ayo Bergerak Indonesia Dalam Meningkatkan Kesegaran Jasmani Siswa Putra Klas IV dan V Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Bunda Rajabasa Bandar Lampung Tahun ajaran 2012 / 2013”.

Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal antara lain : 1. Uji Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah senam Ayo bergerak Indonesia berpengaruh terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa kelas tinggi (IV,V dan VI) Sekolah dasar Islam Terpadu Gedungmeneng Rajabasa Bandar Lampung secara signifikan, artinya bahwa melalui latihan senam Ayo

Bergerak Indonesia secara priodik atau terprogram seperti disajikan dalam hal.19. atau pengaruh latihan tingkat kebugaran jasmani disekolah, adanya program


(43)

latihan yang disusun secara sistematis,berjenjang dan berkesinambungan . Hal ini sesuai dengan pernyataan Harsono(1988:35) dan Bompa (1990) bahwa latihan yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan akan dapat menghasilkan kemampuan fisik. Sedangkan aspek-aspek tersebut antara lain, ketahanan, kecepatan, daya tahan, daya tahan jantung, daya ledak (power), kelentukan, kelincahan dan koordinasi (Harsono, 1988; Bompa, 1990; Nossek, 1985).

Kemungkinan lain peningkatan tersebut disebabbkan oleh faktor gizi dan motivasi. Gizi merupakan bahan makanan yang penting dan dibutuhkan oleh tubuh terutama dalam latihan atau aktifitas jasmani, seperti dalam meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Karena dengan gizi yang baik maka kesehatan akan semakin baik. Dan dengan demikian berpengaruh terhadap kesegaran jasmani siswa. Keadaan Gizi siswa baik karena mereka tinggal diperumahan, dimana secara ekonomi dalam keadaan menengah. Keadaan ekonomi yang menengah ini berpengaruh pula terhadap kesehatannya. Sehingga wajar apabila kesehatannya baikGizi makanan tak kalah pentingnya dalam meningkatkan kesegaran jasmani siswa. Karena dengan gizi yang baik maka kesehatan akan semakin baik. Dan dengan demikian berpengaruh terhadap kesegaran jasmani siswa. Keadaan Gizi siswa baik karena mereka tinggal diperumahan, dimana secara ekonomi dalam keadaan menengah. Keadaan ekonomi yang menengah ini berpengaruh pula terhadap kesehatannya. Sehingga wajar apabila kesehatannya baik.


(44)

Demikian pula faktor motivasi sangat mendukung peningkatan kebugaran jasmani siswa, karena kemauan latiuhan yang berat tidak akan terasa manakala siswa memiliki semangat berlatih yang tinggi.

Sedangkan pengaruh latihan Senam Ayo Bergerak Indonesia merupakan salah satu jenis senam kebugaran jasmani yang diciptakan oleh Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia yang mencerminkan keinginan dan tekad untuk bersatu dari seluruh komponen olahraga masyarakat, sekaligus mencerminkan keinginan untuk melestarikan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia melalui kegiatan olahraga. Senam Ayo Bergerak Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani para pesertanya. Jadi memang benar ketika dilakukan dengan baik dan benar dapat meningkatkan kebugaran atau kesegaran jasmani.

Hasil yang ditimbulkan oleh pengaruh latihan senam tersebut, menurut Hellenbrand ( 1973 : 107-112 ) bahwa latihan fisik pada prinsipnya adalah memberikan stress fisik terhadap tubuh secara teratur, sistematik, berkesinambungan sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan kemampuan didalam melakukan kerja secara teratur. Dan menurut Astrand ( 1986 : 296-383 ), Fox ( 1988 : 345 ) bahwa latihan fisik yang teratur, sistematik dan berkesinambungan yang tertuang dalam suatu program latihan, dalam hal ini Senam Ayo Bergerak Indonesia akan meningkatkan kemampuan fisik secara nyata, tetapi tidak demikian halnya jika latihan dilakukan secara tidak teratur.

Pada Prinsipnya bahwa prinsip dasar latihan yang dalam buku Physical Education for Children yang ditulis oleh Gabbard ( 1987 : 65) menyatakan :


(45)

bahwa program physical fitness anak difokuskan pada perkembangan dan pemeliharaan dari komponen dasar kesehatan, disamping juga pentingnya kesegaran jasmani yang berhubungandengan ketrampilan seperti : speed, koordinasi, keseimbangan dan kelincahan. Berkaitan dengan program pendidikan jasmani yang digunakan sebagai suatu pendekatan pokok, yang oleh Gabbard program itu digambarkan sebagai suatu gerakan analisa model danbahwa manfaat utama dari konsep gerakan yang mempunyai nilai . Pada bidang pendidikan jasmani konsep gerakan yang mempunyai nilai ialah seperti aktifitas menari, permainan, olahraga dan senam, yang mana aktivitas tersebut dapat digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan dan menghaluskan ketrampilan gerak. Sejalan dengan pendekatan pada pendidikan jasmani dijelaskan bahwa model perkembangangan di definisikan sebagai suatu pedekatan pendidikan jasmani, yang dimaksud adalah : mendidik anak dalam menggunakan tubuhnya, agar mereka dapat bergerak lebih efektif dan efisien dalam banyaknya macam gerakan dasar. Kemampuan dasar dapat diterapkan terhadap banyaknya macam gerakan ketrampilan baik yang perkembangannyaberhubungan dengan olahraga maupun tidak.


(46)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa : jika nilai t hitung ≥ nilai t tabelatau jika nilai signifikansi ≤ 0.05 maka H0 ditolak dan H1

diterima. Atau Jika nilai t hitung ≤ t tabel atau jika nilai signifikansi ≥ 0.05

maka H0 diterima dan H1 ditolak.” Hasilnya ada pengaruh latihan Senam

Ayo Bergerak Indonesia dalam meningkatkan kebugaran jasmani siswa putra kelas tinggi (IV,V dan VI) Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Bunda Gedungmeneng Rajabasa Bandar Lampung Tahun ajaran 2012 /2013

B. Saran

Dengan demikian sebagai saran, dianjurkan kepada guru olahraga untuk menggunakan latihan Senam Ayo Bergerak Indonesia sebagai salah satu alternatif bentuk latihan untuk meningkatkan kesegaran jasmani siswa. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang menunjukkan hasil sangat signifikan. Nampaknya suatu hal yang wajar apabila sesuatu yang baik itu disebar luaskan. Sebab dengan kesegaran jasmani yang baik paling tidak kita sudah menyiapkan sebuah generasi muda yang sehat dan segar yang adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia melalui fisiknya yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi, serta peningkatan prestasi.


(47)

(48)

Ardle, Mc., Katch, WD, F.I., Klatch, 1981, Exercise Physiology : Energy, Nutrision an Human Performance, Lea Febinger, Philadelphia

Arikunto, Suharsimi 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta Rineka Cipta

---, 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta Rineka Cipta

Astrand, P.O. Rodhahl, K 1986, Texbooks of Work Physiology 3 rd ed, Mc Graw- Hill Company, New York

Bompa, TO. 1990. The Theory and Metodology of Training the Key to Athletic Performance. Dubuque.IOWA: Kendall/Hunt

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Panduan Pembelajaran Silabus Penjas SD.

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Pendekatan pembinaan pola gerak dominan.

Depdikbud 1994. Kamus Besar Bahasa Indoneasia, Jakarta Balai Pustaka

---, 1995 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk Anak Umur 10 – 12 Tahun, Jakarta : Pusat Kesegaran jasmani dan Rekreasi

Faisal, Sanafiah, 1982. Metodologi Penelitian Pendidikan, Usaha Nasional: Surabaya

Fox, E.L. Mathew, DK, 1984, The Physiology Basis of Education and Athletics, Philadelphia, Ssanders College Publishing

Gabbard, C, Le Blanc E. Lowy, S. 1987, Physical Education for Children Building The Foundation, New Yersey Printice Hall Inc Englewood Cliffs Hadi, Rubianto. 2002 , Pengaruh Pembelajaran Penjas Dan Jenis Kelamin Terhadap

KesegaranJasamani . Tesis, UNNES (tidak diterbitkan)

Hadi, Soetrisno, 1988 Metodologi Research I, II dan IV Yogyakarta : Andi Offset Helebrant, E., Hontz.S. 1973, Mechanisme of Muscle Training and Man, Jurnal


(49)

Kartono, Kartini, 1980, Pengantar Metodologi Sosial. Alumni: Bandung

Lutan, Rusli. 1996 , Hakekat dan Karakteristik Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dalam Kurikulum D2 PGSD. Jakarta :Dirjen Dikti Depdikbud Retno,Endang Sri , 1989 , Perbandingan Pengaruh Antara Latihan Senam

Kesegaran Jasmani ’84 dengan Senam Kesegaran Jasmani’88 Didalam Peningkatan Kesegaran Jasmani pada Siswa Putra SMA Theresiana Salatiga Tahun Pelajaran 1988/1989, Semarang : FPOKIKIP Semarang Santoso,Singgih , 2005, Ststistik Parametrik, Jakarta ,PT Elex Media Komputindo Seaton, R, 1983, Physical Education Handsbooks, New Yersey, Prentice Hall Inc

Englewood Cliff Seven edition

Siedentop, D. 1990. Introduction To Physical Education Fitness and Sport, California: MayfieldPublishing Company

Standar Kompetensi Pendidikan Jasmani,2003. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Penerbit Erlangga.

Tilarso, Berty, 2000, Sehat dan Bugar Sepanjang Usia Dengan Senam, Semarang : Seminar dan Lokakarya

Winarno, Surachmad, 1982, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Teknik. Tarsito : Bandung


(50)

GEDUNG MENENG RAJABASA BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

ABDAN SYAKURO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(51)

PENGARUH SENAM AYO BERGERAK INDONESIA TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA PUTERA KELASTINGGI

SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU PERMATA BUNDA GEDUNG MENENG RAJABASA

BANDAR LAMPUNG

ABDAN SYAKURO

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan Senam Ayo Bergerak terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada siswa kelas tinggi (IV,VdanVI) Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Bunda Gedungmeneng Rajabasa Bandar Lampung.

Metode yang digunakan dalam peneliti ini adalah eksperimen dengan perlakuan berupa latihan senam Ayo Bergerak Indonesia yang dilakukan sebanyak 3x seminggu, selama tiga bulan selama 60 menit setiap pertemuan. Sampel berjumlah 15 orang, yakni siswa putera. Pengumpulan data menggunakan TKJI tahun 1994 dari Depdiknas. Kemudian data dianalisis secara statistik menggunakan uji t dengan tingkat Kepercayaan 95%.

Hasil menunjukkn bahwa latihan senam Ayo Bergerak Indonesia berpengaruh terhadap tingkat kebugaran jasmani pada siswa kelas tinggi (IV,VdanVI) Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Bunda Gedungmeneng Rajabasa Bandar Lampung. Dengan t hitung sebesar 21,22 dan t tabel sebesar 2.14. Karena t hit > t tabel . maka hipotesis diterima.

Kesimpulan dari penelitian ini, yaitu adanya pengaruh latihan senam ayo bergerak Indonesia terhadap Tingkat Kebugaran pada siswa putra kelas tinggi (IV.V, dan VI) Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Bunda Gedung Meneng Rajabasa Bandar Lampung.

Hasil penelitian bisa direkomendasikan bahwa untuk meningkatkan kebugaran jasmani para siswa bisa menggunakan salah satu model latihan senam.


(52)

GEDUNG MENENG RAJABASA BANDAR LAMPUNG

Oleh

ABDAN SYAKURO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(53)

KELAS TINGGI SEKOLAH ISLAM

TERPADU PERMATA BUNDA RAJABASA BANDAR LAMPUNG .

Nama Mahasiswa : Abdan Syakuro

Nomor Pokok Mahasiswa : 1113068001

Program Studi : Penjaskes

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Komisi Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Dr. Rahmat hermawan, M.Kes. NIP. 19510507 198103 1 002 NIP.19580127 198503 1 003


(54)

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Ade Jubaedi, M. Pd ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP.19600315 198503 1 003


(55)

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Abdan Syakuro

NPM : 1113068001

Tempat Tanggal Lahir : Gadingrejo, 10 September 1982

Alamat : Jl. Purnawirawan Gg. Swadaya 09 No. 14 Gunung Terang, Tanjung Karang Barat Bandar Lampung

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ Pengaruh Latihan Senam Ayo Bergerak Indonesia Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Putera Kelas Tinggi Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Bunda Rajabasa Bandar Lampung” adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 08 Januari – 08 Februari 2013 Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau karya orang lain.

Demikian peryataan ini penulis buat dengan sebenarnya . Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 10 Februari 2013


(56)

Penulis Abdan Syakuro dilahirkan di Gadingrejo pada tanggal 10 September 1982 dari pasangan Bapak Mad Basri dan Ibu Salbiyah, jenjang pendidikan yang telah dilalui oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Madrasah Ibtidaiyah Baabussalam Wonosari selesai pada tahun 1995 2. Sekolah Menengah Pertama di SMP Patria Gadingrejo selesai pada tahun

1998

3. Sekolah Menengah Atas di SMA Patria Gadingrejo selesai pada tahun 2001

4. D II Penjaskes FKIP Universitas Lampung selesai pada tahun 2003

5. Pada tahun 2011 penulis menjadi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung pada Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan yang ditempuh melalui Program S1 dalam Jabatan


(57)

(58)

& '

() * # + ,

& )

-) , .

)

/) * +, #

) 0)

1 2 * ,

3 . 4 )

5) 2 * , 3 .


(59)

Assalamu’alaikum. Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktu. Penulis menyadari bahwa hasil karya bukanlah usaha dan perjuangan sendiri melainkan banyak dibantu oleh beberapa pihak. Adapun judul skripsi ini “Pengaruh Latihan Senam Ayo Bergerak Indonesia Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Putera Kelas Tinggi Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Bunda Rajabasa Bandar Lampung” . Oleh sebab itu, pada kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung yang telah memberi berbagai fasilitas dan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan studi di Universitas Lampung.

2. Bapak Drs.Baharuddin Risyak, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan petunjuk, arahan, saran serta bimbingan dalam perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.

3. Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes. selaku pembimbing yang telah banyak memberikan dorongan,bimbingan, petunjuk dan saran sehingga skripsi ini dapat terwujud.


(60)

menyelesaikan skripsi ini.

5. Para Bapak dan Ibu Dosen Universitas Lampung, khususnya Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang banyak menyumbang saran dan petunjuk. Serta menurunkan sejumlah pengetahuan hingga menambah luas wawasan penulis.

6. Segenap Staf dan Karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.

7. Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu Rajabasa Bandar Lampung yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian pada siswa untuk sampel penelitian

8. Para Siswa Kelas IV dan Kelas V Sekolah Dasar Islam Terpadu Rajabasa yang telah bersedia menjadi sampel dalam penelitian ini.

9. Teman-teman seperjuangan di Program S1 dalam Jabatan mahasiswa yang tidak dapat kami sebut satu persatu.

10.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesain tugas akhir ini.

Semoga segala amal baik bapak dan saudara semuanya dalam membantu selama proses penelitian ini akan mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT dan akhirnya penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat dan menambah khasanah ilmu pengetahuan dan pembelajaran olahraga Indonesia.


(61)

sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif selalu diharapkan demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.

Wassalamu’alaikum. Wr.Wb. Bandar Lampung, Februari 2013 Penulis


(1)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis Abdan Syakuro dilahirkan di Gadingrejo pada tanggal 10 September 1982 dari pasangan Bapak Mad Basri dan Ibu Salbiyah, jenjang pendidikan yang telah dilalui oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Madrasah Ibtidaiyah Baabussalam Wonosari selesai pada tahun 1995 2. Sekolah Menengah Pertama di SMP Patria Gadingrejo selesai pada tahun

1998

3. Sekolah Menengah Atas di SMA Patria Gadingrejo selesai pada tahun 2001

4. D II Penjaskes FKIP Universitas Lampung selesai pada tahun 2003

5. Pada tahun 2011 penulis menjadi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung pada Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan yang ditempuh melalui Program S1 dalam Jabatan


(2)

(3)

!" ! # $ %

& '

() * # + ,

& )

-) , .

)

/) * +, #

)

0)

1 2 * ,

3 . 4 )

5) 2 * , 3 .


(4)

SANWACANA

Assalamu’alaikum. Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktu. Penulis menyadari bahwa hasil karya bukanlah usaha dan perjuangan sendiri melainkan banyak dibantu oleh beberapa pihak. Adapun judul skripsi ini “Pengaruh Latihan Senam Ayo Bergerak Indonesia Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Putera Kelas Tinggi Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Bunda Rajabasa Bandar Lampung” . Oleh sebab itu, pada kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung yang telah memberi berbagai fasilitas dan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan studi di Universitas Lampung.

2. Bapak Drs.Baharuddin Risyak, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan petunjuk, arahan, saran serta bimbingan dalam perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.

3. Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes. selaku pembimbing yang telah banyak memberikan dorongan,bimbingan, petunjuk dan saran sehingga skripsi ini dapat terwujud.


(5)

4. Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. selaku pembahas utama yang memberikan pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Para Bapak dan Ibu Dosen Universitas Lampung, khususnya Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang banyak menyumbang saran dan petunjuk. Serta menurunkan sejumlah pengetahuan hingga menambah luas wawasan penulis.

6. Segenap Staf dan Karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.

7. Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu Rajabasa Bandar Lampung yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian pada siswa untuk sampel penelitian

8. Para Siswa Kelas IV dan Kelas V Sekolah Dasar Islam Terpadu Rajabasa yang telah bersedia menjadi sampel dalam penelitian ini.

9. Teman-teman seperjuangan di Program S1 dalam Jabatan mahasiswa yang tidak dapat kami sebut satu persatu.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesain tugas akhir ini.

Semoga segala amal baik bapak dan saudara semuanya dalam membantu selama proses penelitian ini akan mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT dan akhirnya penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat dan menambah khasanah ilmu pengetahuan dan pembelajaran olahraga Indonesia.


(6)

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif selalu diharapkan demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.

Wassalamu’alaikum. Wr.Wb. Bandar Lampung, Februari 2013 Penulis