S IPS 1101830 Chapter5

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dan saran hasil penelitian yang
telah dilakukan di kelas VIII A SMP Laboratorium Percontohan UPI di Bandung
dalam meningkatkan perilaku gotong royong siswa melalui tayangan video
dokumenter berbasis etnografi dalam pembelajaran IPS. Untuk kesimpulan akan
dijelaskan sesuai dengan rumusan permasalahan dalam penelitian sedangkan saran
adalah rekomendasi peneliti mengenai hasil penelitian kepada berbagai pihak.
Adapun kesimpulan dan saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan dalam meningkatkan perilaku gotong royong
siswa melalui tayangan video dokumenter berbasis etnografi dalam pembelajaran
IPS, maka hasil dari penelitian tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut.
1.

Perencanaan guru dalam menerapkan tayangan video dokumenter
berbasis etnografi dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan perilaku
gotong royong siswa. Persiapan penelitian ini didiskusikan terlebih
dahulu dengan guru mitra. Dalam perencanaan pembelajaran IPS hal
yang dipersiapkan meliputi RPP, materi, video dokumenter berbasis

etnografi, alokasi waktu, penugasan produk pembelajaran untuk menilai
perilaku gotong royong siswa, dan penilaian atau evaluasi berupa tes
tertulis. Persiapan mengenai video dokumenter disesuaikan dengan
materi dan produk pembelajaran dan menentukan suku bangsa yang
dimulai dari budaya lokal hingga budaya daerah lain.

2.

Pelaksanaan pembelajaran IPS dengan tayangan video dokumenter
berbasis etnografi untuk meningkatkan perilaku gotong royong siswa.
Dalam melaksanakan pembelajaran IPS, guru berpedoman dari
perencanaan

yang

sudah

dipersiapkan

sebelumnya.


Pelaksanaan

penelitian ini dilakukan sebanyak empat siklus dan masing-masing siklus
Nurul Maulidya Putri, 2015
PENINGKATAN PERILAKU GOTONG ROYONG SISWA MELALUI TAYANGAN VIDEO DOKUMENTER
BERBASIS ETNOGRAFI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

155

terdiri dari 3 tindakan. Secara umum tindakan-tindakan tersebut meliputi
tindakan pertama yaitu pemahaman materi dan nilai-nilai gotong royong,
tindakan kedua yaitu pengamatan perilaku gotong royong, dan tindakan
ketiga adalah evaluasi.
3.

Hambatan dan solusi selama pelaksanaan penelitian. Selama pelaksanaan
penelitian hambatan yang dirasakan pada saat penelitian meliputi:
a.


Kurangnya kemampuan guru dalam mengefisiensikan alokasi waktu
yang sudah direncanakan dan tercantum dalam RPP.

b.

Terdapat salah satu siswa yang sulit untuk konsentrasi dalam
kegiatan belajar sehingga sering mengganggu temannya dan tetap
tidak peduli walaupun sudah ditegur dan dinasehati dengan berbagai
cara.

c.

Kurangnya kemampuan guru dalam mobilitas mengajar sehingga
terdapat beberapa siswa yang tidak memperhatikan karena guru
kurang merangkul seluruh siswa saat pelaksanaan pembelajaran.

d.

Guru kurang terampil dalam membuat perencanaan pembelajaran

sehingga dalam pelaksanaannya khususnya dalam siklus 1 dan siklus
2 terdapat banyak kekurangaan.

e.

Dalam siklus 1 dan 2, video yang disiapkan dalam perencanaan
hanya 1 video sehingga dalam pelaksanaannya guru mengalami
kesulitan untuk menjelaskan makna gotong royong karena minimnya
sumber media utama.

Untuk itu, berdasarkan hambatan-hambatan tersebut maka berikut ini
merupakan solusi/upaya yang dilakukan untuk mengatasinya.
a.

Guru harus disiplin waktu sesuai dengan alokasi yang tertulis dalam
RPP selama pelaksanaan pembelajaran dan tidak terpengaruh dengan
faktor lain yang dapat menyebabkan pelaksanaan pembelajran
tertunda selama beberapa menit.

b.


Guru harus menemukan hal-hal yang membuat salah satu siswa di
kelas tersebut tertarik dengan kegiatan pembelajaran IPS.

Nurul Maulidya Putri, 2015
PENINGKATAN PERILAKU GOTONG ROYONG SISWA MELALUI TAYANGAN VIDEO DOKUMENTER
BERBASIS ETNOGRAFI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

156

c.

Guru harus berusaha untuk sebisa mungkin merangkul seluruh siswa
untuk konsentarsi dalam mengikuti dan menyimak pembelajaran
IPS.

d.

Guru tidak diam di tempat seperti di meja guru atau hanya berdiri di

depan papan tulis selama pelaksanaan pembelajaran agar siswa dapat
terpantau dengan baik sehingga tidak ada siswa yang terlewat atau
tidak dapat memahami materi pelajaran hingga berakhirnya kegiatan
belajar mengajar.

e.

Guru harus membuat perancanaan yang matang terkait dengan RPP
dan unsur-unsur yang tertulis di dalamnya terutama video yang
digunakan

dan

penilaian

karena

akan

berdampak


terhadap

kemudahan siswa dalam memahami nilai-nilai gotong royong dalam
video.
4.

Peningkatan perilaku gotong royong siswa dalam pembelajaran IPS
melalui tayangan video dokumenter berbasis etnografi. Setelah
melaksanakan penelitian yang terdiri dari empat siklus, diperoleh hasil
bahwa perilaku gotong royong siswa dalam pembelajaran IPS mengalami
peningkatan. Pada siklus 1, hasil yang didapatkan berkualitas rendah
dengan persentase rentang skor sebesar 24%. Siklus 2 menunjukkan
peningkatan dari siklus pertama dengan perolehan kualitas sedang. Siklus
3 dan 4 sudah mencapai peningkatan yang baik sesua tujuan penelitian
dengan kualitas tinggi. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa melalui tayangan video dokumenter berbasis
etnografi dapat meningkatkan perilaku gotong royong siswa dalam
pembelajaran IPS di kelas VIII A SMP Laboratorium Percontohan UPI di
Bandung.


B. Saran
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian dan
hasi kesimpulan dalam meningkatkan perilaku gotong royong siswa melalui
tayangan video dokumenter berbasis etnografi dalam pembelajaran IPS, peneliti
Nurul Maulidya Putri, 2015
PENINGKATAN PERILAKU GOTONG ROYONG SISWA MELALUI TAYANGAN VIDEO DOKUMENTER
BERBASIS ETNOGRAFI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

157

merangkum beberapa hal yang dapat dijadikan saran bagi berbagai pihak berikut
ini.
1.

Bagi Pihak Sekolah
Hasil penelitian yang sudah dilaksanakan di Kelas VIII A SMP

Laboratorium Percontohan UPI di Bandung, peneliti sarankan kepada pihak

sekolah untuk menjadi suatu referensi dalam kegiatan pembelajaran
khususnya pelajaran IPS. Pihak sekolah perlu untuk memberikan dukungan
dalam kegiatan pembelajaran gotong royong dan juga dalam pembelajaran
berbasis produk yang meliputi penyediakan alat-alat pembelajaran. Dengan
gotong royong hubungan antar siswa maupun siswa dengan guru akan
menjadi lebih dekat. Selain itu dari produk/proyek yang dikerjakan dalam
pembelajaran akan membuat siswa tidah hanya menerima teori namun juga
mengaplikasikan teori tersebut sehingga pembelajaran lebih bermakna.
2.

Bagi Guru
Peneliti menyarankan agar guru selalu mengembangkan metode dan

media belajar khususnya dalam pembelajaran IPS agar pembelajaran IPS
menarik dan menyenangkan bagi siswa tanpa kehilangan karakternya sebagai
mata pelajaran IPS. Selain itu guru juga sebaiknya menanamkan nilai-nilai
karakter kepada siswa selain gotong royong agar siswa tidak hanya memiliki
pengetahuan saja namun juga memiliki sikap dan perilaku yang baik.
3.


Bagi Peneliti
Saran untuk peneliti sendiri adalah agar penelitian ini menjadi landasan

mengajar bagi peneliti sebagai salah satu tenaga pendidik khususnya di
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam mengembangkan nilai karakter
pada diri siswa. Peneliti juga dapat memperbaiki penelitian ini jika terdapat
kekurangan-kekurangan baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun
pengamatan. Dari penelitian ini juga disarankan agar peneliti mampu
mengembangkan pembelajaran IPS dengan menggunakan media video
dokumenter berbasis etnografi untuk meningkatkan perilaku gotong royong
siswa.

Nurul Maulidya Putri, 2015
PENINGKATAN PERILAKU GOTONG ROYONG SISWA MELALUI TAYANGAN VIDEO DOKUMENTER
BERBASIS ETNOGRAFI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

158

4.


Bagi Penelitian Selanjutnya
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah pembelajaran IPS melalui

tayangan video dokumenter berbasis etnografi dalam meningkatkan perilaku
gotong royong siswa dapat mengembangkan nilai-nilai lain dan jenis gotong
royong lain selain kerja bakti yang telah dilaksanakan dalam penelitian ini.
Tujuan dari pengembangan ini agar siswa tidak hanya saling berinteraksi
antar sesama teman sekelas namun juga dapat berinteraksi dengan pihak lain
seperti yang dilaksanakan dalam gotong royong tolong menolong.

Nurul Maulidya Putri, 2015
PENINGKATAN PERILAKU GOTONG ROYONG SISWA MELALUI TAYANGAN VIDEO DOKUMENTER
BERBASIS ETNOGRAFI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu