S IND 1006230 chapter3

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Masalah ini akan dipecahkan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Berdasarkan permasalahan yang muncul di dalam kelas, peneliti akan berusaha mengkaji dan merefleksi pembelajaran dengan tujuan dapat mengatasi permasalahan yang muncul. Elliot dalam Syamsuddin dan Damaianti, 2011, hlm. 192) menyatakan bahwa penelitian tindakan merupakan kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas kegiatan yang ada di dalamnya. Seluruh prosesnya, yang meliputi penelaahan, pendiagnosaan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan dampak yang diperlukan.

Selanjutnya Paizaluddin dan Ermalinda, 2013, hlm. 6) mengartikan PTK sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subjek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.

Secara lebih luas penelitian tindakan kelas diartikan sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subjek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang baik. Tindakan yang secara sengaja diberikan tersebut diberikan oleh guru atau berdasarkan arahan guru kemudian dilakukan oleh peserta didik (Suharsimi, 2010, hlm. 17).

Dengan demikian dapat disimpulkan, penelitian tindakan kelas adalah suatu kegiatan penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan belajar yang diberikan tindakan, yang secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas, yang bertujuan memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut. Tindakan yang secara sengaja dimunculkan.


(2)

Terdapat beberapa alasan mengapa PTK ini digunakan sebagai metode pemecahan masalah dalam penelitian ini. Supardi, 2009, hlm. 110) mengemukakan penelitian tindakan kelas memiliki tiga ciri pokok, yaitu sebagai berikut.

1) Inkuiri reflektif. PTK berangkat dari permasalahan pembelajaran riil yang sehari-hari dihadapi oleh guru dan peserta didiknya. Jadi, kegiatan penelitian berdasarkan pada pelaksanaan tugas (practice driven) dan pengambilan tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi (action driven).

2) Kolaboratif. Upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran tidak dapat dilakukan sendiri oleh peneliti di luar sekolah (guru), tetapi ia berkolaborasi dengan guru.

3) Reflektif. PTK memiliki ciri khusus, yaitu sikap reflektif yang berkelanjutan. Berbeda dengan pendekatan penelitian formal, yang sering mengutamakan pendekatan empiris eksperimental, penelitian tindakan kelas lebih menekankan pada proses refleksi terhadap proses dan hasil penelitian.

Prosedur pemecahan masalah dengan menggunakan penelitian tindakan model Suharsimi Arikunto (Erma dan Paizaluddin, 2013, hlm. 34). Alur penelitiannya sebagai berikut.

Refleksi SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan Refleksi

?

Pelaksanaan Pelaksanaan Perencanaan


(3)

Keempat langkah atau tahap tersebut merupakan satu siklus yang artinya sesudah langkah ke-4, lalu kembali ke-1 dan seterusnya. Meskpun sifatnya berbeda, langkah ke-2 dan ke-3 dilakukan secara bersamaan jika pelaksana dan pengamat berbeda. Namun, apabila pelaksana merupakan pengamat juga, maka pengamatan dilakukan sesudah pelaksanaan dengan cara mengingat-ingat apa yang sudah terjadi. Dengan kata lain, objek pengamatan sudah lampau.

Secara utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas seperti digambarkan dalam bagan, melalui langkah atau tahapan berikut.

Tahap 1

Menyusun rancangan tindakan dan dikenal dengan perencanaan, menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.

Tahap 2

Pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan kelas. Pada tahap ini pelaksana harus ingat dan taat pada apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar. Modifikasi diperbolehkan selama tidak mengubah prinsip, dan hindari kekakuan.

Tahap 3

Pengamatan, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat. Tahap 4

Refleksi atau pantulan, yaitu mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. B. Subjek Penelitian

Penelitian ini merupakan PTK kolaboratif, yaitu bersifat praktis berdasarkan permasalahan nyata dalam pembelajaran menulis teks eksposisi di SMP Citra Cemara kelas VII. Subjek pelaku tindakan adalah guru bahasa Indonesia. Subjek penerima adalah peserta didik SMP Citra Cemara.

C. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di kelas VII-A SMP Citra Cemara kelas VII semester I Tahun Ajaran 2013/2014.


(4)

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap. Adapun tahapan-tahapan tersebut diuraikan sebagai berikut.

1. Tahapan Studi Pendahuluan

Peneliti melakukan kegiatan studi pendahuluan atau penelitian awal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di lapangan seputar menulis teks eksposisi. Berikut hal-hal yang dilakukan dalam penelitian awal.

a. Wawancara dengan peserta didik di kelas VII SMP Citra Cemara.

b. Menyebarkan angket kepada peserta didik kelas VII SMP Citra Cemara mengenai pembelajaran menulis teks eksposisi.

Setelah melakukan penelitian awal, peneliti mengevaluasi dan menganalisis hasil serta penyebaran angket. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kendala-kendala peserta didik dalam menulis, khusus menulis teks eksposisi.

2. Tahap Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan atau persiapan tindakan ini dilakukan sebagai bentuk perencanaan terhadap pemecahan masalah. Dalam hal ini, pemecahan masalah yang ditawarkan adalah penggunaan model pembelajaran konstruktif. Persiapan tindakan yang direncanakan meliputi hal-hal berikut ini.

a) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, mulai dari kegiatan yang dilakukan peserta didik, sampai pada media serta strategi yang diterapkan dalam rangka menerapkan tindakan perbaikan.

b) Menyiapkan cara serta alat untuk menilai dan menganalisis proses serta hasil pembelajaran.

3. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan atau penerapan tindakan dilakukan dengan empat prosedur, yakni perencanaan, aksi/pelaksanaan, refleksi dan observasi. Berikut ini penjabarannya.

a. Perencanaan

Tahapan perencanaan ini berupa rencana kegiatan dalam menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti untuk memecahkan permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran menulis eksposisi. Rencana kegiatan yang


(5)

dilakukan adalah (1) menyusun rencana pembelajaran menulis teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktif, (2) menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi, lembar jurnal peserta didik, wawancara, dan dokumentasi foto untuk memperoleh data nontes, (3) menyiapkan perangkat tes menulis teks eksposisi dan pedoman penilaian, (4) menyiapkan teks eksposisi yang akan digunakan dalam pembelajaran, (5) menyiapkan media pembelajaran, (6) kolaborasi dengan guru atau rekan untuk membantu dalam kegitan dokumentasi.

b. Aksi/pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, peneliti melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan. Secara garis besar rencana kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran menulis eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktif. Tindakan ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu, pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.

c. Observasi

Dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh observer atau yang disebut

pengamat untuk melakukan obervasi mengenai jalannya pelaksanaan

pembelajaran. Pengamat mengamati dan mencatat segala hal yang terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Melalui observasi ini, diungkap segala peristiwa yang berhubungan dengan pembelajaran, baik aktifitas peserta didik selama melakukan kegiatan pembelajaran maupun respons peserta didik terhadap media dan pembelajaran. Dalam mengobservasi, pengamat diberikan format observasi yang telah disediakan peneliti.

d. Refleksi

Setelah semua kegiatan pembelajaran berjalan dan selesai, peneliti melakukan refleksi terhadap apa yang telah dilaksanakan dengan cara mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang telah dilakukan. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis, diseleksi, disederhanakan,dan diorganisasikan secara rasional. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan refleksi untuk melihat bagaimana perkembangan yang telah dicapai. Peneliti juga mencermati hasil observasi untuk bahan refleksi.


(6)

Siklus diteruskan dan terus berlanjut ketika hasil refleksi memperlihatkan lemahnya kemampuan menulis eksposisi peserta didik. Siklus dihentikan ketika kemampuan menulis eksposisi peserta didik dirasakan sudah cukup memperlihatkan peningkatan yang signifikan serta semua peserta didik telah mencapai standar KKM.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas ini berupa teknik tes dan nontes. Teknik tes digunakan untuk mengetahui kemapuan peserta didik dalam menulis eksposisi setelah mendapat pembelajaran dengan metode konstruktif.

Hasil tes ini merupakan tes berbentuk tertulis yang berupa hasil jenis tes yang digunakan adalah tes dengan menggunakan soal uraian. Hasil tes ini kemudian diolah dan dianalisis untuk melihat bagaimana perkembangan hasil belajar peserta didik. Seperti tujuan awal penelitian ini bahwa salah satunya adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis eksposisi maka melalui tes peneliti dapat melihat apakah kemampuan peserta didik benar-benar meningkat atau tidak.

Teknik nontes digunakan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap media dan pembelajaran yang digunakan. Untuk memperoleh data nontes dilakukan dengan menyebar angket, observasi, kegiatan wawancara dan catatan harian.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah (Arikunto, 2006, hlm. 134). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas wawancara, observasi guru dan peserta didik, jurnal peserta didik, catatan lapangan, instrumen tes, lembar kriteria penilaian teks eskpsosi, serta rencana pelaksanaan pembelajaran menulis teks eksposisi.


(7)

a. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan peserta didik kelas VII SMP Citra Cemara. Wawancara dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai proses pembelajaran teks eksposisi yang selama ini dilaksanakan.

Tabel 3.1

Format Wawancara dengan Peserta didik kelas VII SMP Citra Cemara

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana menurutmu pembelajaran

menulis yang dilaksanakan oleh guru bahasa Indonesia?

2. Apa yang kamu dapatkan dalam

pembelajaran menulis?

3. Bagaimanakah strategi pembelajaran

menulis teks eksposisi yang dilaksanakan di kelas?

4. Apakah ada kesulitan dalam melakukan

kegiatan menulis teks eksposisi?

b. Angket

Angket yang disebarkan adalah angket yang bentuk pilihan ganda. Angket yang disebar berisi pertanyaaan mengenai hal pokok yang terkait dengan penelitian ini. Untuk mengetahui ketertarikan peserta didik terhadap menulis, angket ini disebarkan sebelum pemberian tindakan.

Tabel 3.2 Lembar Angket Petunjuk pengisian angket :

Berilah tanda (V) pada jawaban “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan

pembelajaran Bahasa Indonesia yang kamu dapatkan.

No Pertanyaan/pernyataan Ya Tidak

1. Apakah bagi Anda pembelajaran bahasa Indonesia


(8)

2. Apakah bagi Anda aktivitas menulis itu menyenangkan?

3. Apakah menulis membuat Anda percaya diri dalam

menuangkan ide-ide pikiran atau pendapat?

4. Apakah Anda lebih menyukai kegiatan menulis daripada

membaca?

5. Apakah Anda lebih menyukai kegiatan menulis daripada

berbicara?

6. Apakah Anda Anda lebih menyukai kegiatan menulis daripada menyimak?

7. Apakah Anda mengetahui pengertian dari teks eksposisi?

8. Apakah Anda pernah menulis teks eksposisi?

9. Apakah Anda termotivasi dan berminat dalam kegiatan

menulis teks eksposisi?

10. Apakah Anda senang jika mendapat tugas menulis teks eksposisi?

11. Apakah Anda sudah terbiasa berlatih menulis teks esksposisi?

12. Apakah Anda sering mengalami kesulitan dalam

menuangkan ide ketika menulis teks eksposisi? 13. Apakah Anda sudah terbiasa menulis teks eksposisi

dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran? 14. Apakah Anda sudah terbiasa menulis teks eksposisi

dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik?

15. Apakah Anda merasa bahwa proses pembelajaran yang

selama ini dilaksanakan sudah membuat Anda terampil menulis teks eksposisi?


(9)

c. Lembar Observasi

Lembar Observasi merupakan alat pengamatan yang digunakan untuk melihat aktivitas guru dan peserta didik selama pembelajaran berlangsung dan proses pembelajarannya dengan menggunakan model pembelajaran konstruktif dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Pengisian lembar observasi berdasarkan kondisi yang nyata dan faktual yang terjadi saat proses pembelajaran.

Lembar 3.3

Lembar Observasi Guru

Hari/Tanggal :

Nama Observer :

Pertemuan ke :

Petunjuk pengisian lembar observasi :

Berilah tanda ceklis (V) pada salah satu kolom, 1 (kurang), 2 (cukup), 3 (baik), 4 (sangat baik) untuk setiap pernyataan sesuai dengan pendapat Anda.

No Aspek yang dinilai Kategori

1 2 3 4

1. Kemampuan membuka pelajaran (apersepsi)

a. Menarik perhatian peserta didik b. Memotivasi peserta didik

c. Membuat kaitan materi ajar yang akan

diajarkan

d. Memberikan pertanyaan untuk mengetahui

pengetahuan awal peserta didik

2. Fase Eksplorasi

a. Menampilkan gambar yang bertemakan

“Bahaya Narkoba Bagi Remaja”

b. Memberikan ruang gerak bagi peserta didik untuk bekerja sama.

c. Mengarahkan peserta didik untuk

melakukan pengamatan terhadap gambar yang disediakan.


(10)

pola pikir melalui gambar yang mereka amati.

3 Diskusi dan Pengenalan Konsep

a. Mendorong peserta didik untuk

mengungkapkan dan menjelaskan konsep dengan argumrntasi mereka.

b. Menyuruh peserta didik menentukan tesis

secara individual.

c. Menyuruh peserta didik menyusun argumen

teks eksposisi yang akan dibuat secara individual.

d. Menyuruh peserta didik menyusun kerangka

teks eksposisi.

4 Pengembangan dan Aplikasi

a. Mengarahkan peserta didik untuk

mengembangkan kerangka tulisan yang dibuat ke dalam teks eksposisi yang utuh.

5 Evaluasi

a. Menggunakan media secara efektif

b. Menggunakan media secara efisien

c. Membantu kelancaran proses pembelajaran

6 Tahap Evaluasi

a. Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan aspek.

b. Melakukan evaluasi sesuai dengan butir soal yang telah direnanakan dalam RPP

c. Melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

d. Melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk dan

jenis yang dirancang.

7 Kemampuan menutup pelajaran


(11)

kompetensi yang diajarkan.

b. Memberi kesempatan bertanya

c. Menginformasikan materi ajar berikutnya.

Tabel 3.4

Lembar Observasi Peserta Didik Hari/tanggal :

Pertemuan ke :

Petunjuk pengisian lembar observasi :

Berilah tanda ceklis (V) pada salah satu kolom, 1 (kurang), 2 (cukup), 3 (baik), 4 (sangat baik) untuk setiap pernyataan yang sesuai dengan pendapat Anda.

No Aspek yang Diamati Kategori

Ya Tidak

1. Aktivitas peserta didik selama mengikuti KBM

a. Memperhatikan penjelasan guru

b. Mengikuti langkah-langkah pembelajaran (duduk

santai, rileks, konsentrasi) c. Menulis teks eksposisi

d. Memperhatikan penjelasan guru

2 Inisiatif dalam mengajukan pendapat (bertanya)

a. Keaktifan untuk bertanya

b. Penyanggahan terhadap sesuatu yang kurang

sependapat.

c. Mampu memberikan alasan atas pendapat yang

diajukan.

d. Peserta didik tidak mengerjakan pekerjaan lain pada saat pembelajaran berlangsung

3 Perilaku peserta didik selama pembelajaran

a. Peserta didik berkonsentrasi penuh terhadap

pembelajaran.


(12)

pembelajaran yang diberikan (tidak melamun atau berguarau).

c. Peserta didik dengan sungguh-sungguh mengerjakan tugas yang diberikan guru.

d. Peserta didik tidak mengerjakan pekerjaan lain pada saat pembelajaran.

d. Instrumen Tes

Untuk mengetahui kemampuan proses belajar dalam menulis teks eksposisi, berikut adalah soal yang digunakan.

e. Jurnal Harian Peserta Didik

Jurnal peserta didik diberikan kepada peserta didik setiap akhir proses pembelajaran, jurnal ini diberikan dengan tujuan untuk memperoleh data mengenai respons peserta didik terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Data yang diperoleh dgunakan sebagai masukan untuk pembelajaran berikutnya.

Jurnal Harian Peserta Didik Petunjuk

1. Tuliskan terlebih dulu nama, kelas, serta hari dan tanggal pada lembaran yang telah disediakan !

2. Pertanyaan ini tidak mempengaruhi penilaian maka jawablah dengan jujur dan sebenar-benarnya.

Nama :

Kelas :

Hari, tanggal :

a) Materi apa yang kamu dapat hari ini dan bagaimana kesanmu tentang materi

hari ini? Jawab :

b) Kesulitan apa yang kamu temukan dalam pembelajaran hari ini?

Susunlah sebuah teks eksposisi yang utuh sesuai karakteristik teks eksposisi berdasarkan kerangka teks yang kamu susun sebelumnya!


(13)

Jawab :

c) Manfaat apa yang kamu dapatkan dari pembelajaran hari ini? Jawab :

d) Apa yang kamu rasakan setelah menulis teks eksposisi hari ini? Jawab :

f. Instrumen Penilaian Teks

Tabel 3.5

Skala Penilaian Teks Eksposisi

Aspek Skor Kriteria Komentar

27-30

Sangat baik - sempurna: menguasai topik tulisan; substantif; lengkap; relevan dengan topik yang dibahas.

22-26

Cukup-baik: cukup menguasai

permasalahan; cukup memadai;

pengembangan tesis terbatas; relevan dengan topik, tetapi kurang terperinci

17-21

Sedang-cukup: penguasaan

permasalahan terbatas; substansi

kurang; pengembangan topik tidak memadai

13-16

Sangat kurang-kurang: tidak menguasai permasalahan; tidak ada substansi; tidak relevan; tidak layak dinilai

18-20

Sangat baik-sempurna: ekspresi lancar; gagasan terungkap padat dengan jelas; tertata dengan baik; urutan logis; kohesif

14-17 Cukup-baik: kurang lancar; kurang

I S I


(14)

terorganisasi, tetapi ide utama ternyatakan; pendukung terbatas; logis, tetapi tidak lengkap

10-13

Sedang-cukup: tidak lancar; gagasan kacau atau tidak terkait; urutan dan pengembangan kurang logis

7-9

Sangat kurang-kurang: tidak komunikatif; tidak terorganisasi; tidak layak dinilai

13-15

Sangat baik-sempurna: penguasaan kata canggih; pilihan kata dan

ungkapan efektif; menguasai

pembentukan kata; penggunaan register tepat

10-12

Cukup-baik: penguasaan kata

memadai; pilihan, bentuk, dan

penggunaan kata/ungkapan kadang-kadang salah, tetapi tidak mengganggu

7-9

Sedang-cukup: penguasaan kata

terbatas; sering terjadi kesalahan

bentuk, pilihan, dan penggunaan

kosakata/ungkapan;makna membingungkan atau tidak jelas

4-6

Sangat kurang-kurang: pengetahuan

tentang kosakata, ungkapan, dan

pembentukan

kata rendah; tidak layak nilai

18-20

Sangat baik-sempurna: konstruksi kompleks dan efektif; terdapat hanya sedikit (<5) kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, preposisi) T R U K T U R T E K O S A K A T A


(15)

14-17

Cukup-baik: konstruksi sederhana, tetapi efektif; terdapat kesalahan kecil pada konstruksi kompleks; terjadi

sejumlah kesalahan (5 s.d. 10)

penggunaan bahasa (fungsi/urutan kata, artikel, pronomina, preposisi), tetapi makna cukup jelas

10-13

Sedang-cukup: terjadi kesalahan serius

dalam konstruksi kalimat

tunggal/kompleks (sering terjadi

kesalahan pada kalimat negasi,

urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, kalimat fragmen,

pelesapan; makna membingungkan atau kabur. 10 s.d. 15 kesalahan

7-9

Sangat kurang-kurang: tidak menguasai tata kalimat; terdapat banyak kesalahan (>15); tidak komunikatif; tidak layak dinilai

13-15

Sangat baik - sempurn : menguasai aturan penulisan; terdapat sedikit kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan

penataan paragraf (<5)

10-12

Cukup-baik: kadang-kadang terjadi

kesalahan ejaan, tanda baca,

penggunaan huruf kapital, dan

penataan paragraf, tetapi tidak

mengaburkan makna (5 s.d. 10)

7-9

Sedang-cukup: sering terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan M E K A N I K K A L I M A T


(16)

penataan paragraf; tulisan tangan tidak jelas; makna membingungkan atau kabur (10 s.d. 15)

4-6

Sangat kurang-kurang: tidak menguasai aturan penulisan; terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tidak terbaca; tidak layak dinilai (>15)

Sumber : Buku Guru Wahana Pengetahuan Kelas VII, Jakarta : Kemendikbud RI, 2013.

Keterangan :

SB = Sangat baik ; B = baik ; C = cukup ; K=kurang

Nilai = � ℎ�

� � � �

Setelah teks eksposisi dihitung skornya, kemudian skor tersebut dikelompokkan berdasarkan kategori nilai.

Penulis menggunakan kategori penilaian berdasarkan skala nilai berikut ini : Tabel 3.6

Kategori Penilaian Teks Laporan Hasil Observasi Berdasarkan Skala Nilai

Nilai Predikat

3,67 – 4,00 A

3,34 – 3,66 A-

3,01 – 3,33 B+

2,67 – 3,00 B

2,34 – 2,66 B-

2,01 – 2,33 C+

1,67 – 2,00 C

1,34 – 1,66 C-


(17)

≤ 1,00 D

Sumber : Permendikbud No.66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Kurikulum 2013.

Data hasil penelitian dan pengamatan, selanjutnya dididentifikasi kelemahan dan kelebihannya serta dikonsultasikan kepada rekan kolaborasi. Hasilnya kemudian disusun menjadi kesimpulan-kesimpulan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam upaya mencapai hasil tindakan yang lebih baik dan memuaskan.

G. Teknik Pengolahan Data Penelitian

Tehnik pengolahan data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Uraian tentang teknik kuantitatif dan teknik kualitatif adalah sebagai berikut.

a. Teknik Kuantitatif

Teknik kuantitatif dipakai untuk menganalisis data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes keterampilan menulis teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktif. Nilai dari setiap siklus dihitung jumlahnya dalam satu kelas, selanjutnya jumlah tersebut dihitung dalam persentase dengan rumus sebagai berikut. Secara sederhana rumusnya adalah :

X= ∑� Keterangan :

X = Rata-rata

∑X = Jumlah seluruh skor

N = Banyak subjek

Untuk mencari persentase menurut Sudjana, 2005, hlm. 131), persentase dihitung

dengan rumus � .

Contoh: Siswa yang memenuhi ketuntasan KKM 15 orang siswa dari 40 siswa. Untuk mencari persentase siswa yang tuntas KKM dengan cara:

� � = %


(18)

Jadi persentase siswa yang tuntas KKM adalah 37,5%.

Hasil perhitungan tes kemampuan peserta didik dalam menulis teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktif dengan teknik pengamatan objek langsung di setiap siklsnya dan jika dibandingkan akan memberikan gambaran mengenai persentase peningkatan kemampuan menulis peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran konstruktif pada siswa kelas VII-A SMP Citra Cemara.

b. Teknik Kualitatif

Teknik kualitatif dipakai untuk menganalisis data non-tes yang berupa lembar observasi guru dan siswa, jurnal siswa, angket siswa, dan dokumentasi foto. Data hasil pengamatan beserta data jurnal siswa dan angket siswa dianalisis dengan cara mendeskripsikan hasil pengamatan yang kemudian dikelompokkan berdasarkan aspek-aspek yang diteliti. Sementara itu, data yang berupa foto digunakan sebagai bukti otentik proses pembelajaran.

H. Kategori dan Interpretasi Data

Data yang dianalisis dan direfleksi terlebih dahulu dikategorikan berdasarkan fokus penelitian. Data dalam penelitian ini adalah tingkat kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi melalui model pembelajaran konstruktif, hasil observasi terhadap aktivitas guru dan siswa yang berupa narasi dianalisis berdasarkan format penilaian menulis teks eksposisi. Interpretasi data dilakukan berdasarkan kriteria tingkat keberhasilan perencanaan pembelajaran menulis teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktif.


(1)

Jawab :

c) Manfaat apa yang kamu dapatkan dari pembelajaran hari ini? Jawab :

d) Apa yang kamu rasakan setelah menulis teks eksposisi hari ini? Jawab :

f. Instrumen Penilaian Teks

Tabel 3.5

Skala Penilaian Teks Eksposisi

Aspek Skor Kriteria Komentar

27-30

Sangat baik - sempurna: menguasai topik tulisan; substantif; lengkap; relevan dengan topik yang dibahas.

22-26

Cukup-baik: cukup menguasai

permasalahan; cukup memadai;

pengembangan tesis terbatas; relevan dengan topik, tetapi kurang terperinci

17-21

Sedang-cukup: penguasaan permasalahan terbatas; substansi kurang; pengembangan topik tidak memadai

13-16

Sangat kurang-kurang: tidak menguasai permasalahan; tidak ada substansi; tidak relevan; tidak layak dinilai

18-20

Sangat baik-sempurna: ekspresi lancar; gagasan terungkap padat dengan jelas; tertata dengan baik; urutan logis; kohesif

14-17 Cukup-baik: kurang lancar; kurang I

S I


(2)

terorganisasi, tetapi ide utama ternyatakan; pendukung terbatas; logis, tetapi tidak lengkap

10-13

Sedang-cukup: tidak lancar; gagasan kacau atau tidak terkait; urutan dan pengembangan kurang logis

7-9

Sangat kurang-kurang: tidak komunikatif; tidak terorganisasi; tidak layak dinilai

13-15

Sangat baik-sempurna: penguasaan kata canggih; pilihan kata dan

ungkapan efektif; menguasai

pembentukan kata; penggunaan register tepat

10-12

Cukup-baik: penguasaan kata

memadai; pilihan, bentuk, dan

penggunaan kata/ungkapan kadang-kadang salah, tetapi tidak mengganggu

7-9

Sedang-cukup: penguasaan kata terbatas; sering terjadi kesalahan bentuk, pilihan, dan penggunaan kosakata/ungkapan;makna

membingungkan atau tidak jelas

4-6

Sangat kurang-kurang: pengetahuan tentang kosakata, ungkapan, dan pembentukan

kata rendah; tidak layak nilai

18-20

Sangat baik-sempurna: konstruksi kompleks dan efektif; terdapat hanya sedikit (<5) kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, preposisi)

T R U K T U R T E

K O S A K A T A


(3)

14-17

Cukup-baik: konstruksi sederhana, tetapi efektif; terdapat kesalahan kecil pada konstruksi kompleks; terjadi sejumlah kesalahan (5 s.d. 10) penggunaan bahasa (fungsi/urutan kata, artikel, pronomina, preposisi), tetapi makna cukup jelas

10-13

Sedang-cukup: terjadi kesalahan serius

dalam konstruksi kalimat

tunggal/kompleks (sering terjadi kesalahan pada kalimat negasi, urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, kalimat fragmen,

pelesapan; makna membingungkan atau kabur. 10 s.d. 15 kesalahan

7-9

Sangat kurang-kurang: tidak menguasai tata kalimat; terdapat banyak kesalahan (>15); tidak komunikatif; tidak layak dinilai

13-15

Sangat baik - sempurn : menguasai aturan penulisan; terdapat sedikit kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan

penataan paragraf (<5)

10-12

Cukup-baik: kadang-kadang terjadi

kesalahan ejaan, tanda baca,

penggunaan huruf kapital, dan

penataan paragraf, tetapi tidak mengaburkan makna (5 s.d. 10)

7-9

Sedang-cukup: sering terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan

M

E

K

A

N

I

K

K A L I M

A T


(4)

penataan paragraf; tulisan tangan tidak jelas; makna membingungkan atau kabur (10 s.d. 15)

4-6

Sangat kurang-kurang: tidak menguasai aturan penulisan; terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tidak terbaca; tidak layak dinilai (>15)

Sumber : Buku Guru Wahana Pengetahuan Kelas VII, Jakarta : Kemendikbud RI, 2013.

Keterangan :

SB = Sangat baik ; B = baik ; C = cukup ; K=kurang

Nilai = � ℎ�

� � � �

Setelah teks eksposisi dihitung skornya, kemudian skor tersebut dikelompokkan berdasarkan kategori nilai.

Penulis menggunakan kategori penilaian berdasarkan skala nilai berikut ini : Tabel 3.6

Kategori Penilaian Teks Laporan Hasil Observasi Berdasarkan Skala Nilai

Nilai Predikat

3,67 – 4,00 A

3,34 – 3,66 A-

3,01 – 3,33 B+

2,67 – 3,00 B

2,34 – 2,66 B-

2,01 – 2,33 C+

1,67 – 2,00 C

1,34 – 1,66 C-


(5)

≤ 1,00 D

Sumber : Permendikbud No.66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Kurikulum 2013.

Data hasil penelitian dan pengamatan, selanjutnya dididentifikasi kelemahan dan kelebihannya serta dikonsultasikan kepada rekan kolaborasi. Hasilnya kemudian disusun menjadi kesimpulan-kesimpulan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam upaya mencapai hasil tindakan yang lebih baik dan memuaskan.

G. Teknik Pengolahan Data Penelitian

Tehnik pengolahan data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Uraian tentang teknik kuantitatif dan teknik kualitatif adalah sebagai berikut.

a. Teknik Kuantitatif

Teknik kuantitatif dipakai untuk menganalisis data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes keterampilan menulis teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktif. Nilai dari setiap siklus dihitung jumlahnya dalam satu kelas, selanjutnya jumlah tersebut dihitung dalam persentase dengan rumus sebagai berikut. Secara sederhana rumusnya adalah :

X= ∑�

Keterangan :

X = Rata-rata

∑X = Jumlah seluruh skor

N = Banyak subjek

Untuk mencari persentase menurut Sudjana, 2005, hlm. 131), persentase dihitung

dengan rumus � .

Contoh: Siswa yang memenuhi ketuntasan KKM 15 orang siswa dari 40 siswa. Untuk mencari persentase siswa yang tuntas KKM dengan cara:

� � = %


(6)

Jadi persentase siswa yang tuntas KKM adalah 37,5%.

Hasil perhitungan tes kemampuan peserta didik dalam menulis teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktif dengan teknik pengamatan objek langsung di setiap siklsnya dan jika dibandingkan akan memberikan gambaran mengenai persentase peningkatan kemampuan menulis peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran konstruktif pada siswa kelas VII-A SMP Citra Cemara.

b. Teknik Kualitatif

Teknik kualitatif dipakai untuk menganalisis data non-tes yang berupa lembar observasi guru dan siswa, jurnal siswa, angket siswa, dan dokumentasi foto. Data hasil pengamatan beserta data jurnal siswa dan angket siswa dianalisis dengan cara mendeskripsikan hasil pengamatan yang kemudian dikelompokkan berdasarkan aspek-aspek yang diteliti. Sementara itu, data yang berupa foto digunakan sebagai bukti otentik proses pembelajaran.

H. Kategori dan Interpretasi Data

Data yang dianalisis dan direfleksi terlebih dahulu dikategorikan berdasarkan fokus penelitian. Data dalam penelitian ini adalah tingkat kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi melalui model pembelajaran konstruktif, hasil observasi terhadap aktivitas guru dan siswa yang berupa narasi dianalisis berdasarkan format penilaian menulis teks eksposisi. Interpretasi data dilakukan berdasarkan kriteria tingkat keberhasilan perencanaan pembelajaran menulis teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktif.