T SEJ 12011364 Chapter5

BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Peneliti akan menguraikan simpulan dari hasil penelitian serta rekomendasi
bagi beberapa pihak yang terkait. Adapun simpulan dan rekomendasi peneliti adalah
sebagai berikut:

A. Simpulan
Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang membutuhkan pemikiran
kreatif guru melalui kegiatan pembelajaran yang direncanakan dan dilaksanakan
dengan konsisten. Selain itu, pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
kontekstual dapat menjadikan siswa berperan aktif dalam pembelajaran sehingga
pembelajaran menjadi student centre bukan teacher centre lagi.
Pembelajaran

sejarah

dengan

menggunakan


pendekatan

kontekstual

merupakan sesuatu yang biasa dilaksanakan guru sejarah kelas X IIS SMAN 1
Padalarang yang selama ini selalu mengutamakan keaktifan siswa. Selain itu,
penerapan pendekatan kontekstual dapat memotifasi siswa untuk berani bertanya dan
menyampaikan pendapatnya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penerapan
pembelajaran kontekstual di SMAN 1 Padalarang dapat disimpulkan bahwa:
Pertama, pemahaman guru terhadap pembelajaran kontekstual khususnya guru
sejarah kelas X IIS sudah cukup baik. Terbukti dengan pengetahuan beliau mengenai
pendekatan pembelajaran kontekstual yang beliau peroleh dari hasil membaca
buku/artikel dan mengikuti seminar-seminar yang berkaitan dengan pembelajaran
sejarah. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas mengajar. Namun,
pengetahuan guru belum dapat dikatakan utuh, karena masih terkendala dengan
pemahaman guru yang seolah menggap bahwa pendekatan pembelajaran kontekstual
itu hanya terpaku pada model dan materi pembelajarannya saja. Pengetahuan guru ini
Siti Jubaedah, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN SEJARAH KONTEKSTUALBERBASIS
PADALARANGKABUPATEN BANDUNG BARAT


BUKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

105

TEKS

DI

SMAN

1

tidak menjadi masalah yang besar, selama siswa dapat menerima dan memahami
pembelajaran dengan baik.
Kedua, perencanaan pembelajaran dikembangkan dengan menggunakan
pendekatan


kontekstual.

Adapun

langkah-langkah

guru

dalam

mendesain

pembelajaran dimulai dengan menyesuaikan dengan kurikulum, silabus, kemudian
menentukan SK/KD, lalu menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan menggunakan metode dan materi kontekstual guna mempermudah guru
menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa dan memotivasi siswa
untuk dapat mengaitkan/menghubungkan antara pengetahuan sejarah yang dimiliki
dengan kehidupannya sehari-hari.hal ini dapat membuat siswa mengerti bahwa materi
pelajaran tidak hanya untuk dipahami, tetapi juga untuk diamalkan dalam kehidupan
nyata siswa.

Ketiga, penerapan pembelajaran kontekstual dapat diketahuai melalui proses
observasi kelas secara langsung. Pelaksanaan observasi guna mengetahui
pembelajaran sejarah di kelas X IIS di SMAN 1 Padalarang dilakukan selama tiga
kali di masing-masing kelas yaitu kelas IIS I, kelas IIS II, kelas IIS III dan kelas IIS
IV. Setiap pertemuan. Guru selalu menyampaikan materi kontekstual serta pemberian
contoh-contoh yang kontekstual pula. Kegiatan pendahuluan, guru selalu memulai
pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa. Pemberian apersepsi pada tahap awal kegiatan pembelajaran
untuk mendapatkan perhatian dan kesiapan siswa untuk belajar.
Penerapan pembembelajaran kontekstual di kelas X IIS I, II, III, dan IV di
SMAN 1 Padalarang dapat dibuktikan dengan melihat RPP dan Kegiatan Belajarn
Mengajar (KBM). Dalam setiap pertemuan, guru selalu menggunakan metode, model
dan materi yang kontekstual. Tidak hanya itu, pemberian pertanyaan, contoh-contoh,
serta tugas pun selalu menggunakan pendekatan kontekstual.

Siti Jubaedah, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN SEJARAH KONTEKSTUALBERBASIS
PADALARANGKABUPATEN BANDUNG BARAT

BUKU


Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

106

TEKS

DI

SMAN

1

Keempat, penerapan pembelajaran kontekstual di SMAN 1 Padalarang tidak
selalu berjalan dengan lancar. Ada kendala yang dihadapi oleh guru maupun siswa.
Kendala-kendala yang dihadapi adalah sebagai berikut: 1) Sulitnya memotivasi siswa
untuk mengajukan pertanyaan. Awalnya memang sulit untuk mendorong siswa agar
dapat aktif bertanya atau menyampaikan pendapat. Namun seiring berjalannya waktu
sebagaimana yang diakui oleh guru, bahwa melalui pembelajaran kontekstual
sekarang siswa selalu aktif bertanya atau menjawab; 2) Kesulitan menghubungkan

materi yang ada didalam buku teks dengan kehidupan sehari-hari siswa. Mengingat
materi kontekstual memang tidak selalu dijelaskan secara detail didalam buku teks.
Maka, selama pembelajaran, yang dibutuhkan adalah kepintaran guru dalam
mengkontekstualkan setian materi yang ada; 3) Menstimulasi siswa untuk dapat
mengaitkan pengetahuan yang telah didapat dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini
disebabkan bahwa sebelumnya siswa hanya mengenal pembelajaran konvensional
melalui metode ceramah saja. Namun, dari semua kendala yang dihadapi oleh guru
diatas, solusinya hanya satu yaitu kreatifitas guru dalam mengelola kelasnya sendiri.
Mengapa demikian? Karena apabila guru terus-terusan terhalang oleh kendala
tersebut dan tidak mau mengubah pola fikirinya sendiri, maka proses pembelajaran
tidak akan pernah berjalan dengan baik.

B. Rekomendasi
Berdasarkan pada hasil simpulan penerapan pembelajaran sejarah kontekstual
di SMAN 1 Padalarang maka peneliti memberikan beberapa rekomendasi kepada
beberapa pihak yang terkait yang berkontribusi dalam penerapan pembelajaran
sejarah kontekstual yaitu kepala sekolah, guru mata pelajaran sejarah, dan juga
peneliti selanjutnya. Adapun rekomendasi tersebut adalah:

1. Rekomendasi kepada Kepala Sekolah

Siti Jubaedah, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN SEJARAH KONTEKSTUALBERBASIS
PADALARANGKABUPATEN BANDUNG BARAT

BUKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

107

TEKS

DI

SMAN

1

Kepala sekolah adalah pemegang kekuasaan tertinggi di sekolah. Oleh karena
itu, kualitas pembelajaran akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang

dibuat olehnya. Sehingga kemudian peneliti memberikan beberapa rekomendasi
sebagai berikut:
a. Kepala sekolah diharapkan peran aktifnya dalam upaya meningkatkan
kualitas pembelajaran sejarah dengan menerapkan pendekatan kontektual
tidak hanya untuk mata pelajaran sejarah tetapi untuk seluruh mata
pelajaran yang diajarkan. Karena penerapan pembelajaran kontekstual
sudah terbukti dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman sejarah
siswa.
b. Kepala sekolah diharapkan dapat memotivasi dan memfasilitasi guru
untuk

mengembangkan

desain

pembelajaran

atau

RPP


dengan

menggunakan pendekatan kontekstual.
c. Kepala sekolah berserta guru diharapkan dapat bekerja sama dengan baik
dalam melakukan penelitian/observasi kelas guna mengevalusi kegiatan
belajar

mengajar

untuk

memperbaiki

kegiatan

belajar

mengajar


kedepannya.

Ketiga hal diatas dianggap perlu untuk dilakukan mengingat pentingnnya
meningkatkan mutu pendidikan yang dapat berdampak positif juga bagi sekolah
khusunya peserta didik.

2. Rekomendasi kepada Guru Mata Pelajaran Sejarah
Penerapan pembelajarn kontekstual sudah terbukti dapat meningkatkan
keaktifan dan pemahaman sejarah peserta didik. Dengan demikian peneliti
memberikan beberapa rekomendasi kepada guru sebagai berikut:

Siti Jubaedah, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN SEJARAH KONTEKSTUALBERBASIS
PADALARANGKABUPATEN BANDUNG BARAT

BUKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

108


TEKS

DI

SMAN

1

a. Guru mata pelajaran khususnya guru sejarah harus memiliki keterampilan
dalam

merencanakan

menyenangkan.

Salah

dan
satu

melaksanakan
caranya

yaitu

pembelajaran
dengan

yang

menggunakan

pendekatan kontekstual. Karena pada dasarnya pendekatan kontekstual
dapa membantu guru dalam mengaitkan pembelajaran dengan situasi yang
dialami oleh siswa. Sehingga materi sejarah tidak hanya untuk dipahami
saja, tetapi harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.
b. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas X IIS di SMAN 1
Padalarang. Namun, sangat direkomendasikan agar pembelajaran sejarah
ini dapat diterapkan oleh guru mata pelajaran lain atau akan lebih baik lagi
apabila dapat diterapkan diseluruh sekolah. Dengan harapan mereka
mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini pada akhirnya akan membuat peserta didik
merasakan pentingnya belajar, dan mereka akan memperoleh makna yang
mendalam dari apa yang dipelajarinya.
c. Diharapkan guru tetap menerapkan pembelajaran kontekstual dengan cara
dan sudut pandangnya sendiri, agar tercipta proses kreatif dalam membuat
pembelajaran sejarah tetap menyenangkan bagi siswa.
d. Metode penelitian naturalistik direkomendasikan untuk dapat digunakan
oleh guru guna mengetahui permasalahan dikelas dan bagaimana solusi
untuk mengatasinya.

3. Rekomendasi kepada Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lanjutan didasarkan pada hasil
penelitian ini, baik itu memperluas area penelitian, menambah subjek penelitian,
ataupun menindaklanjuti hasil penelitian. Adapun beberapa rekomendasi untuk
peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut:
Siti Jubaedah, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN SEJARAH KONTEKSTUALBERBASIS
PADALARANGKABUPATEN BANDUNG BARAT

BUKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

109

TEKS

DI

SMAN

1

a. Pendekatan kontekstual tidak hanya sekedar penggunaan RPP, materi, dan
contoh-contoh yang kontekstual saja. Namun juga ada berbagai macam
metode pembelajaran dengan pendekatan kontekstual salah satunya adalah
Role Playing. Dengan begitu, penelitian selanjutnya dapat melihat
penerapan metode Role Playing di salah satu sekolah.
b. Pada hakikatnya pembelajaran kontekstual diberikan kepada peserta didik
dengan harapan bahwa dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Oleh
karena itu, untuk penelitian selanjutnya dapat melihat bagaimana dampak
pembelajaran kontekstual bagi kehidupan sehari-hari siswa.
c. Dalam penelitian ini, penerapan pembelajaran sejarah kontekstual selalu
dilengkapi dengan kegiatan diskusi kelas. Namun, untuk memperluas
penelitian

naturalistik

selanjutnya,

sangat

disarankan

melakukan

penelitian dalam hal penerapan pembelajaran sejarah kontekstual dengan
menggunakan metode pembelajaran debate, karya wisata, ataupun yg
lainnya.

Siti Jubaedah, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN SEJARAH KONTEKSTUALBERBASIS
PADALARANGKABUPATEN BANDUNG BARAT

BUKU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

110

TEKS

DI

SMAN

1