Pengawasan Pertanggungjawaban Dana Hibah (Block Grant)
PENGAWASAN PERTANGGUNGJAWABAN
DANA HIBAH
(BLOCK GRANT)
DALAM RANGKA PEMBAHASAN EVALUASI
ANGGARAN RIP PHKI-I BATCH-IV
TAHUN 2011
DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN
KERJA SAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
TINGGI
(2)
Skema Bantuan PHK-I
Dir
Kelembagaan dan Kerja sama,
Ditjen Dikti Kemdiknas (dana APBN) Lembaga Penyelenggara Program/Perguruan Tinggi Penerima Dana Dana Bantuan/ Hibah PHKI/PHP-PTS
Pegawai, Tenaga Ahli, Narasumber, dll (PNS
& nonPNS)
Badan Penyedia Jasa, (Pelatihan, Workshop,
Seminar dll)
Material/Barang : Lelang & Nonlelang
(Perpres 54/2010)
Upah/Honorarium
Fee
Pembeli an
(3)
PENDANAAN PENDIDIKAN (UU no. 20/2003)
o
Pasal 46 ayat (1) pendanaan pendidikan
menjadi tanggungjawab bersama antara
pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat
o
Pasal 48 ayat (1) pengelolaan dana
pendidikan berdasarkan pada prinsip
keadilan, efisiensi, transparan, dan
akuntabilitas publik.
o
Pasal 49 ayat (3) dana pendidikan dari
pemerintah dan pemerintah daerah untuk
satuan pendidikan diberikan dalam bentuk
hibah sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
(4)
Prinsip Pengelolaan
Keuangan Negara
1. Efektif
Penggunaan keuangan negara harus memberi hasil dan manfaat yang optimal bagi organisasi sesuai dengan sasaran, peruntukan, dan
kebutuhan yang direncanakan. 2. Efisien
Penggunaan keuangan negara harus diusahakan dengan se-hemat mungkin tanpa mengurangi
kualitas hasil dan manfaat untuk menghindari terjadinya pemborosan.
(5)
3. Transparan
Data dan informasi mengenai pengelolaan keuangan negara terbuka bagi berbagai pihak yang mempunyai
akses, sesuai ketentuan peraturan perundangan. Penggunaan dana bantuan sosial harus dapat
dipertanggungjawabkan secara transparan baik kepada pemberi bantuan maupun kepada masyarakat. Oleh
karena itu, setiap pengeluaran dana bantuan harus memiliki bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.
Ketua Lembaga sebagai penerima dana bantuan sosial bertanggungjawab penuh atas pengeluaran dana bansos.
4. Akuntabel
Dapat dipertanggungjawabkan secara objektif dan faktual baik
mengenai proses, prosedur, capaian kinerja, maupun daya serap,
(6)
1.Tepat Sasaran
Penggunaan keuangan negara (anggaran) sesuai dengan yang telah ditetapkan berdasarkan DIPA RKA-KL
2.Tepat Waktu
Pelaksanaan kegiatan/program dan penyusunan/penyampaian laporan
pertanggungjawaban sesuai jadual yang telah ditetapkan
Pertanggungjawaban
Pengelolaan Keuangan
(7)
3. Tepat Peruntukan
Penggunaan keuangan negara (anggaran) sesuai dengan kebutuhan dan jenis belanja berdasarkan perencanaannya.
4.Tepat Prosedur dan Mekanisme
o Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tata cara
dan syarat yang telah ditentukan dalam pedoman dan/atau ketentuan yang telah ditetapkan.
o Penyusunan dan penyampaian laporan
pertanggung jawaban keuangan harus berpedoman pada SAI
(8)
5.Tepat Acuan
Pelaksanaan dan pertanggungjawaban keuangan harus merujuk pada dasar hukum yang tepat dan relevan, baik yang bersifat umum maupun teknis.
6.Tepat Pengadministrasian
Pengelolaan keuangan harus sesuai dengan
ketentuan penatausahaan, baik yang berupa cash flow in (CFI) maupun cash flow out (CFO) dengan komponen pertanggungjawaban yang baik
(pencatatan, pembukuan, penyediaan, bukti, dan pelaporan)
(9)
1. Perencanaan
o Tidak didasarkan pada data yang akurat
o Tidak berdasarkan pada analisis kebutuhan
o Tidak memperhitungkan kendala dan resiko yang
timbul
o Tidak mengantisipasi dinamika/perubahan
o Penyusunan rencana dilakukan secara subyektif o Tidak didukung referensi yang memadai
o Kurangnya peran pimpinan dalam
mengendalikan perencanaan
Kelemahan Dalam
Pengelolaan Keuangan
Negara
(10)
2
.
Pelaksanaano Ketidaktaatan terhadap jadual pelaksanaan
kegiatan
o Kurangnya pengendalian pimpinan dalam
mengendalikan pelaksanaan
o Tidak berjalannya evaluasi secara periodik
menurut tahapan-tahapan kegiatan
o Penugasan/penunjukan personel kurang sesuai
dengan tuntutan pelaksanaan kegiatan (tidak kompeten)
o Pelaksana kurang memahami perangkat
pelaksanaan kegiatan, seperti petunjuk teknis, pedoman operasional, dan lain-lain
o Tidak tegasnya pimpinan terhadap penyimpangan
(11)
o
Pemberian kewenangan yang berlebihan
kepada bawahan.
o
Bawahan melakukan tindakan-tindakan di luar
otoritasnya.
o
Pelaksanaan secara sengaja dan terencana
melakukan penyimpangan untuk kepentingan
diri sendiri atau kelompok tertentu.
o
Pelaksana dan pimpinan kurang memiliki
tanggungjawab.
o
Melaksanakan kegiatan tanpa
memperhitungkan resiko.
o
Adanya kebiasaan untuk menunda-nunda
(12)
1. Persyaratan Khusus
o Memiliki ijin pendirian dan penyelenggaraan dari
Ditjen Dikti Kemdiknas.
o Memiliki statuta.
o Memiliki RIP dan/atau Renstra. o Tidak dalam sengketa.
o Telah menyerahkan laporan EPSBED2009—2010. o Prioritas PTS yang belum pernah mendapat hibah.
Bantuan PHKI Perguan
Tinggi
(13)
2.Mekanisme Pemberian bantuan
o Menyusun proposal sesuai kebutuhan yang
dirinci dalam RAB-Perguruan Tinggi Pengusul.
o Mengajukan proposal kepada Direktorat
Kelembagaan dan Kerja sama, Ditjen Dikti
o Review Proposal:
a) kepemimpinan dan komitmen institusi (20%). b) kualitas laporan evaluasi diri (25%)
c) mutu dan relevansi program yang diusulkan (35%)
d) kelayakan implementasi dan keberlanjutan program yang diajukan (20%)
(14)
oPenilaian proposal oleh Tim Reviewer dengan
memperhatikan kriteria dan syarat yang telah ditentukan.
oMenerbitkan keputusan pemberian bantuan
terhadap
pemohon yang memenuhi kelayakan.
oPenyampaian/pengiriman fotokopi rekening bank
atas
nama PTS/N pengusul PHK-I kepada Direktorat Kelembagaan dan Kerja sama, Ditjen Dikti
o Mencairkan dana bantuan melalui KPKN,
kemudian
menstrafernya ke rekening perguruan tinggi penerima hibah sesuai anggaran yang disetujui (RAB).
(15)
Kewajiban Penerima
Bantuan
1. Menggunakan bantuan sesuai dengan rencana penggunaan yang tercantum dalam proposal (RAB).
2. Menyampaiakan laporan (pertanggungjawaban) penggunaan bantuan kepada Direktorat
Kelembagaan dan Kerja sama, Ditjen Dikti.
3. Bersedia untuk diaudit (dilakukan pengawasan dan pemeriksaan) oleh pejabat atau instansi yang berwenang.
4. Mengembalikan seluruh atau sebagian uang
bantuan apabila tidak dipergunakan atau hanya dipergunakan sebagian.
(16)
PENYALURAN DANA
o
Setelah SK Penetapan dan MoU/akad kerja
sama ditandatangani, diusulkan ke KPKN
untuk membayarkan dana ke rekening
lembaga penerima (PTS/N pengusul)
o
Dana ditransfer melalui rekening
masing-masing perguruan tinggi penerima hibah
o
Paling lambat satu minggu setelah
menerima dana hibah kegiatan harus
segera dilaksanakan sesuai jadwal yang
disetujui.
(17)
1. Legalitas lembaga dari segi pendirian.
2. Prosedur pengusulan proposal.
3. Kepatuhan terhadap perjanjian.
4. Proporsionalitas alokasi bantuan.
5. Lembaga fiktif, kegiatan fiktif, atau sasaran fiktif.
6. Penggunaan dana tidak sesuai RAB yang tercantum dalam proposal.
7. Keterlambatan pelaksanaan kegiatan.
8. Keterlambatan pertanggungjawaban.
9. Ketidakbenaran isi laporan.
10.Ketidaklengkapan bukti penggunaan dana.
11.Ketidakpatuhan mengembalikan dana yang tidak digunakan.
(18)
Sistem pembukuan dalam pengelolaan uang negara mengacu pada Pasal 1 Ayat (2) Surat
Keputusan Menkeu Nomor KEP-332/M/V/9/1968,
bertanggal 26 September 1968 yang menyatakan:
“setiap Bendaharawan atau pemegang Kas yang mengurus uang Negara harus
mempunyai Buku Kas Umum (BKU) dan
mencatat semua transaksi baik Cash Flow In (CFI) maupun Cash Flow Out (CFO), yang
pencatatannya dilakukan sebelum
pembukuan dalam buku-buku kepala dan register lainnya”.
Sistem Pembukuan
Pengelolaan Keuangan
Negara
(19)
KOMPETENSI PENGELOLA
PROGRAM
1.
Apakah ada panitia pengelola program
(Tarskforce)
2.
Apakah ketua panitia pengadaan barang/jasa
pemerintah mempunyai sertifikat (Keppres
80/2003 atau Perpres 54/2010)
3.
Apakah pelaksanaan pengadaan barang/jasa
sesuai dengan peraturan Perpres 54/2010
4.
Apakah penerima honor sudah dikenai pajak
yang sesuai (PPh 21)
5.
Apakah pembelian barang yang nilainya di
atas 1 juta sudah dikenai PPN 10% + PPh
1.5% = 11.5%
(20)
PENCATATAN DAN
PEMBUKUAN
1.
Apakah semua transaksi dibukukan dalam
BKU
2.
Apakah potongan pajak telah dipungut dan
disetorkan ke Kas Negara
3.
Apakah dana PHK-I atau PHP-PTS 2011 yang
diterima disimpan di Bank atas nama
lembaga/perguruan tinggi penerima hibah
4.
Apakah dana yang diambil dari Bank secara
keseluruhan diambil sekaligus atau per
kegiatan/kebutuhan
5.
Apakah pembelanjaan sesuai dengan
(21)
PEMERIKSAAN FISIK
BARANG
1.
Apakah volume barang/jasa yang diadakan
sudah sesuai jumlahnya
2.
Apakah barang/jasa yang diadakan sudah
sesuai spesifikasinya
3.
Apakah barang/jasa yang diadakan sudah
diberi label bantuan PHK-I atau PHP-PTS/2011
Direktorat Kelembagaan dan Kerja sama,
Ditjen Dikti
4.
Apakah barang yang diadakan sudah dicatat
dalam buku inventaris
5.
Apakah barang yang diadakan ditempatkan
secara benar
(22)
RINCIAN DANA
1.
Dipergunakan untuk apa saja dana
pendamping yang disediakan oleh perguruan
tinggi
2.
Setelah semua kegiatan terpenuhi, apakah
masih terdapat sisa dana lebih yang tidak
terserap
3.
Apakah setelah pengadaan barang/jasa
terpenuhi secara jumlah (volume) masih
terdapat sisa dana
4.
Apakah ada potongan bantuan PHK-I/biaya
administrasi yang diberikan kepada oknum
tertentu
(23)
PEMBUKUAN
1. Setiap transaksi harus didukung dengan bukti yang sah
2. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai yang cukup, sesuai dengan ketentuan tentang bea
materai
3. Dalam bukti pengeluaran harus jelas uraian mengenai barang/jasa
yang dibayar, tanggal dan nomor bukti.
4. Realisasi pengadaan barang/jasa yang diterima tidak boleh lebih kecil
dari uang yang dikeluarkan
5. Seluruh peneriman dan pengeluaran uang agar dicatat/dibukukan dalam
buku penerimaan dan pengeluaran (Buku Kas Umum)
6. Semua transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran harus dibukukan
atau dicatat sesuai dengan urutan tanggal kejadiannya.
7. Setiap akhir bulan, Buku Kas Umum ditutup, dihitung saldonya, dan
dicocokkan dengan saldo yang ada, baik yang ada di Kas maupun yang
ada di Bank, kemudian dilaporkan kepada penanggung jawab kegiatan
8. Buku Kas Umum harus ditulis dengan rapi, tidak boleh di-tip ex
atau dihapus. Jika terjadi kesalahan agar dicoret dengan dua garis dan
(24)
DOKUMEN PENDUKUNG PEMBUKUAN
o
Kuitansi/tanda bukti pembayaran/nota/bon asli
dari pihak yang menerima pembayaran
o
Bukti transaksi lainnya
o
Semua dokumen yang ditandatangani oleh
pimpinan perguruan tinggi penerima hibah
(25)
1. Pahami dan waspadai bahwa pemanfaatan APBN diawasi secara berlapis, yaitu:
Pengawasan oleh masyarakat termasuk LSM Pengawasan oleh lembaga legislatif (DPR,
DPRD)
Pengawasan eksternal (BPK ) Pengawasan oleh BPKP
Pengawasan oleh aparat penegak hukum Pengawasan oleh APIP (Itjen dll)
2. Lakukan perencanaan dan pemanfaatan secara cermat
3. Setiap transaksi lakukan pencatatan/pembukuan secara tertib dan benar (akuntabel).
Anjuran Terhadap
(26)
terima kasih
selamat bekerja
(1)
PEMERIKSAAN FISIK
BARANG
1.
Apakah volume barang/jasa yang diadakan
sudah sesuai jumlahnya
2.
Apakah barang/jasa yang diadakan sudah
sesuai spesifikasinya
3.
Apakah barang/jasa yang diadakan sudah
diberi label bantuan PHK-I atau PHP-PTS/2011
Direktorat Kelembagaan dan Kerja sama,
Ditjen Dikti
4.
Apakah barang yang diadakan sudah dicatat
dalam buku inventaris
5.
Apakah barang yang diadakan ditempatkan
secara benar
(2)
RINCIAN DANA
1.
Dipergunakan untuk apa saja dana
pendamping yang disediakan oleh perguruan
tinggi
2.
Setelah semua kegiatan terpenuhi, apakah
masih terdapat sisa dana lebih yang tidak
terserap
3.
Apakah setelah pengadaan barang/jasa
terpenuhi secara jumlah (volume) masih
terdapat sisa dana
4.
Apakah ada potongan bantuan PHK-I/biaya
administrasi yang diberikan kepada oknum
tertentu
(3)
PEMBUKUAN
1. Setiap transaksi harus didukung dengan bukti yang sah
2. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai yang cukup, sesuai dengan ketentuan tentang bea
materai
3. Dalam bukti pengeluaran harus jelas uraian mengenai barang/jasa
yang dibayar, tanggal dan nomor bukti.
4. Realisasi pengadaan barang/jasa yang diterima tidak boleh lebih kecil
dari uang yang dikeluarkan
5. Seluruh peneriman dan pengeluaran uang agar dicatat/dibukukan dalam
buku penerimaan dan pengeluaran (Buku Kas Umum)
6. Semua transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran harus dibukukan
atau dicatat sesuai dengan urutan tanggal kejadiannya.
7. Setiap akhir bulan, Buku Kas Umum ditutup, dihitung saldonya, dan
dicocokkan dengan saldo yang ada, baik yang ada di Kas maupun yang
ada di Bank, kemudian dilaporkan kepada penanggung jawab kegiatan
8. Buku Kas Umum harus ditulis dengan rapi, tidak boleh di-tip ex
atau dihapus. Jika terjadi kesalahan agar dicoret dengan dua garis dan
(4)
DOKUMEN PENDUKUNG PEMBUKUAN
o
Kuitansi/tanda bukti pembayaran/nota/bon asli
dari pihak yang menerima pembayaran
o
Bukti transaksi lainnya
o
Semua dokumen yang ditandatangani oleh
pimpinan perguruan tinggi penerima hibah
(5)
1.
Pahami dan waspadai bahwa pemanfaatan APBN
diawasi secara berlapis, yaitu:
Pengawasan oleh masyarakat termasuk LSM
Pengawasan oleh lembaga legislatif (DPR,
DPRD)
Pengawasan eksternal (BPK )
Pengawasan oleh BPKP
Pengawasan oleh aparat penegak hukum
Pengawasan oleh APIP (Itjen dll)
2.
Lakukan perencanaan dan pemanfaatan secara
cermat
3.
Setiap transaksi lakukan pencatatan/pembukuan
secara tertib dan benar (akuntabel).
Anjuran Terhadap
(6)