3. CERMIN

(1)

CERMIN CEKUNG, CERMIN CEMBUNG DAN CERMIN DATAR A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari manusia dapat melihat benda di sekitarnya. Benda yang terlihat sebagian kecil benda yang dapat memancarkan cahaya sendiri seperti matahari, lampu dan nyala lilin. Optika adalah cabang Fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat cahaya serta interaksi cahaya dengan materi. Optika menerangkan suatu hal yang diwarnai gejala optis. Cahaya dapat mengalami pemantulan, pembiasan, difraksi, transmisi, absorpsi dan lain-lain. Gejala perubahan arah rambat cahaya kearah sisi medium asalnya, setelah menumbuk antar muka dua medium disebut pemantulan cahaya. Peristiwa pemantulan cahaya ini dapat diamati dengan menggunakan cermin (Foed, 2014).

Cermin adalah benda yang permukaanya halus serta dapat memantulkan cahaya. Ada 3 jenis cermin yang sering kita dengar adalah cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung. Dalam kehidupan sehari-hari ketiga jenis cermin ini sudah banyak diaplikasikan, serta memiliki manfaat yang banyak. Akan tetapi persoalan-persoalan tentang hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, jumlah bayangan dan sifat bayangan yang dibentuk oleh ketiga jenis cermin tersebut, masih banyak yang belum memahaminya.

Kami melakukan percobaan tentang cermin cekung, cermin cembung dan cermin datar, guna untuk menjawab persoalan-persoalan


(2)

diatas. Praktikum ini kami lakukan dengan tujuan untuk memperoleh hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan jarak fokus pada cermin cekung dan cermin cembung serta untuk memperoleh hubungan besar sudut dengan jumlah bayangan pada dua buah cermin.

2. Tujuan

Tujuan praktikum pada percobaan cermin cekung, cermin cembung dan cermin datar adalah sebagai berikut:

a. Untuk memperoleh hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan jarak fokus cermin cekung atau cermin cembung.

b. Untuk mendapatkan hubungan antara sudut yang dibentuk oleh dua cermin datar dengan jumlah bayangan yang terbentuk.

B. KAJIAN TEORI

Cermin adalah suatu benda dengan permukaan licin, mengkilap dan dapat memantulkan cahaya. Terdapat 3 jenis cermin yang biasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu cermin datar, cermin cekung dan cermin datar. Cermin datar menghasilkan bayangan dengan ukuran dan bentuk yang sama dengan benda aslinya. Cermin cekung dan cermin cembung merupakan jenis cermin yang memiliki permukaan berbentuk sferis. Keduannya dapat menghasilkan bayangan dengan ukuran yang berbeda dari benda aslinya. Proses pembentukan bayangan pada cermin menggikuti aturan hukum pemantulan cahaya yang dirumuskan dengan :


(3)

Dimana

θ

i adalah sudut datang dan θr

adalah sudut pantul. Apabila sebuah benda (p) berada di depan sebuah cermin datar, maka akan menghasilakan bayangan (p) yang tegak, sama besar dengan benda ( h=h' ), dan maya. Jarak bayangan yang dihasilakan (q) ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin (p). Selain itu bayangan juga mengalami pembalikan antara depan belakang dan kanan-kiri terhadap benda. Proses pembentukan bayangan pada cermin sferis (lengkung) menggunakan pendekatan paraksial yaitu dengan menggangap sinar-sinar yang digunakan adalah sinar paraksial. Sinar paraksial merupakan sinar yang dekat dengan sumbu utama cermin, sejajar sumbu utama dan berpotongan pada sumbu utama dengan sudut yang kecil. Berdasarkan pendekatan paraksial dan hukum pemantulan cahaya, maka diperoleh sinar-sinar istimewa yang dapat melukiskan pembentukan bayangan pada cermin sferis yaitu:

1. Sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.

2. Sinar yang datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar dengan sumbu utama.

3. Sinar yang datang melalui titik pusat dipantulkan melalui titik itu lagi.

Gambar 3.1 Proses Pembentukan Bayangan pada Cermin Cekung.


(4)

Proses pembentukan bayangan pada cermin cembung dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut ini:

Gambar 3.2 Proses Pembentukan Bayangan Pada Cermin Cembung

(Hidayat, 2015).

Cermin cembung bersifat menyebarkan sinar (divergen) dan titik fokusnya berada dibelakang cermin. Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung yaitu sinar datang sejajar sumbu utama cermin dipantulkan seakan-akan datang dari titik fokus, sinar datang menuju titik fokus dipantulkan seakan-akan sejajar sumbu utama dan sinar datang melalui titik pusat kelengkungan M dipantulkan kembali seakan-akan datang dari titik pusat kelengkungan tersebut. Pada cermin cembung terdapat sinar-sianar istimewa yaitu :

1. Sinar datang sejajar sumbu utama cermin dipantulkan seakan-akan datang dari titik fokus F.

2. Sinar datang menuju titik fokus F dipantulkan sejajar dengan sumbu utama.

3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan M dipantulkan kembali seakan-akan datang dari titik pusat kelengkungan tersebut.


(5)

Gambar 3.3 Sinar Istimewa pada Cermin Cembung

Ketika sinar-sinar datang yang melalui titik fokus mengenai permukaan cekung, maka sinar tersebut akan dipantulkan sejajar dengan sumbu utama. Akan tetapi, jika sinar datang dilewatkan melalui titik M (2F), sinar pantulnya akan dipantulkan ke titik itu juga. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada cermin cekung terdapat sinar-sinar istimewa seperti pada gambar berikut.

(a) (b) (c)

Gambar 3.4. (a) Sinar datang sejajar sumbu utama akan di pantulkan melalui titik focus, (b) Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama dan (c) Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan ke titik itu juga.

(Apriansari, 2007).

Ketika satu berkas cahaya tersebut sempit menimpa permukaan yang rata, sudut datangnya didefinisikan sebagai θ i , sebagai sudut yang dibuat


(6)

berkas sinar datang dan garis normal terhadap permukaan dan sudut pantul

θr , sebagai sudut yang dibuat berkas sinar pantul dengan normal. Ketika

kita memandang tepat didepan cermin datar, berkas-berkas cahaya sebenarnya tidak melewati lokasi bayangan yang dihasilkan. Hanya tampaknya seakan-akan cahaya datang dari bayanagan karena otak kita menerjemahkan semua cahaya yang memasuki mata, sebagai cahaya datang dengan lintasan lurus dari depan. Bayangan muncul dibelakang cermin dengan jarak yang sama seperti jarak benda didepannya (Giancoli, 2001).

C. METODE PRAKTIKUM 1. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan cermin cekung, cermin cembung dan cermin datar dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 Alat dan Bahan Percobaan Cermin Cekung, Cermin Cembung

dan Cermin Datar.

No. Alat dan bahan Fungsi

1 Rel presisi Tempat meletakkan cermin dan lilin 2 Lilin Sebagai benda yang diamati

pemantulannya

3 Cermin cekung, cermin cembung dan cermin datar Memantulkan cahaya (diamati sifat pemantulan yang dihasilkan) 4 Layar Menangkap bayangan yang dihasilkan 5 Kertas gambar Folio Tempat menggambar sudut yang akan dibentuk oleh dua cermin datar 6 Mistar Mengukur jarak benda dan jarak bayangan 7 Pemegang slide diafragma Tempat meletakkan cermin

8 Korek gas Untuk menyalakan lilin


(7)

2. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada percobaan cermin cekung, cermin cembung dan cermin datar adalah sebagai berikut:

a) Cermin cekung

1) Merangkai alat dan bahan seperti pada gambar 3.5 berikut.

Gambar 3.5 Rangkaian Alat dan Bahan pada Cermin Cekung

2) Meletakkan cermin cekung dalam pemegang slide diafragma. 3) Mengatur jarak lilin dan cermin sebesar 0,2 meter.

4) Mengamati bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung.

5) Mengukur jarak bayangan yang dibentuk dan mencatat hasilnya dalam tabel data pengamatan.

6) Mengulangi langkah 3-5 untuk jarak 0,3 m,0,4 m dan 0,5 m. b) Cermin cembung

1) Merangkai alat dan bahan seperti pada gambar 3.6 berikut.

Gambar 3.6 Rangkaian Alat dan Bahan pada Cermin Cembung


(8)

2) Meletakkan cermin cembung dalam pemegang slide diafragma. 3) Mengamati jarak lilin dan cermin cembung sejauh 0,2 meter. 4) Mengamati bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung.

5) Mengukur jarak bayangan yang dibentuk dan mencatat hasilnya dalam tabel data pengamatan.

6) Mengulangi langkah 3-5 untuk jarak 0,3 m,0,4 m dan 0,5 m. c) Cermin Datar

1) Mengambar sudut pada kertas gambar Folio dengan besar sudut 300

,450,600,dan 900.

2) Menyusun cermin seperti gambar 3.7 berikut, pada sudut 300 dan

meletakkan lilin pada posisi bagian tengah didepan lilin.

Gambar 3.7 Rangkaian Alat Percobaan pada Cermin Datar.

3) Mengamati jumlah bayangan yang terbentuk.


(9)

D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Pengamatan

a. Data pengamatan

Data pengamatan pada percobaan cermin cekung, cermin cembung dan cermin datar dapat dilihat pada Tabel 3.2, Tabel 3.3 dan Tabel 3.4 berikut ini:

1) Cermin cekung

Tabel 3.2 Data Pengamatan untuk Cermin Cekung

No. S(m) S' (m) Sifat bayangan

1 0,2 0,785 Nyata, terbalik, diperbesar 2 0,3 0,42 Nyata, terbalik, diperkecil 3 0,4 0,28 Nyata, terbalik, diperkecil 4 0,5 0,24 Nyata, terbalik, diperkecil

2) Cermin cembung

Tabel 3.3 Data Pengamatan untuk Cermin Cembung

No. S(m) S'(m) Sifat bayangan

1 0,2 0,1 Maya, tegak, diperkecil 2 0,3 0,14 Maya, tegak, diperkecil 3 0,4 0,15 Maya, tegak, diperkecil 4 0,5 0,155 Maya, tegak, diperkecil

3) Cermin datar

Tabel 3.4 Data Pengamatan Untuk Cermin Datar.

No. Besar sudut ( °) Jumlah bayangan

1 30 11

2 45 7

3 60 5


(10)

b. Analisis data

1) Menentukan jumlah bayangan pada cermin datar

Jumlah bayangan (n) = 360

n −1 =360

30 −1 =11

Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini.

Tabel 3.5 Analisis Data Jumlah Bayangan Cermin Datar

No. Besar sudut (º) Jumlah bayangan praktek

Jumlah bayangan teori

1 30 11 11

2 45 7 7

3 60 5 5

4 90 3 3

2) Menentukan jarak fokus tanpa ralat a) Cermin cekung

1

f

=

1

s

+

1

s'

=

1

2

+

1

0,785

=

6,274


(11)

Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut.

Tabel 3.6 Hasil Analisis Data Menentukan Jarak Fokus Tanpa Ralat untuk Cermin Cekung

No. s (m) s' (m) f (m)

1 0,2 0,785 0,1594

2 0,3 0,42 0,175

3 0,4 0,28 0,1647

4 0,5 0,24 0,1622

b) Cermin cembung 1

f = 1

s+ 1 −s'

=

1

0,2

+

1

0,1

1

f

=−

5

m

f

=−

0,2

m

Dengan cara yang sama untuk data yang lain dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut.

Tabel 3.7 Hasil Analisis Data Menentukan Jarak Fokus Tanpa Ralat untuk Cermin Cembung

No. s (m) s' (m) f (m)

1 0,2 -0,1 -0,2

2 0,3 -0,14 -0,2625

3 0,4 -0,15 -0,24


(12)

3) Menentukan perbesaran a) Cermin cekung

M

=|

s '

s

|

=|

0,785

0,2

|

= 3,925 kali

Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini.

Tabel 3.8 Hasil Analisis Data Menentukan Perbesaran untuk Cermin Cekung

No. s (m) s’ (m) M ( kali )

1 0,2 0,785 3,925

2 0,3 0,42 1,4

3 0,4 0,28 0,7

4 0,5 0,24 0,45

b) Cermin cembung

M

=|

s

s

'

|

=|

0,1

0,2

|

=

0,5

kali

Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut ini.

Tabel 3.9 Hasil Analisis Data Menentukan Perbesaran untuk Cermin Cembung

No. s (m) S’ (m) M ( kali )

1 0,2 0,1 0,5

2 0,3 0,14 0,4667


(13)

4 0,5 0,155 0,31

4) Menentukan jarak fokus dengan ralat a) Cermin cekung

Δf

=

{

(

1

s

)

Δx+

1

s' Δs'

}

×f =

[

(

1

0,2

)

×0,0005+

(

1

0,785

)

×0, 0005

]

×0, 1594 =(0,0025+0,00064)×0,1594

)

Δf

=

0,0005

m

KSR

=

(

Δf

f

)

×

100

=

0,0005

0,1594

×

100

=

0, 314

fseb

=

f

±

Δf

=

f

Δf

sd

f

+

Δf

=

0,1594

0,0005

sd

0,1594

+

0,0005

=(0,1589 sd 0,1599) m

Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut ini.

Tabel 3.10 Hasil Analisis Data Menentukan Jarak Fokus dengan Ralat untuk Cermin Cekung.

No. (m)s (m)s’ (m)f (m)Δf (%) KSR fseb(m)

1 0,2 0,785 0,1594 0,0005 0,314 0,1589 s/d 0,1599 2 0,3 0,42 0,175 0,0005 0,286 0,1745 s/d 0,1755 3 0,4 0,28 0,1647 0,0005 0,303 0,1642 s/d 0,1652 4 0,5 0,24 0,1622 0,0005 0,308 0,1617 s/d 0,1627


(14)

b) Cermin cembung

Δf =

{

(

1

s

)

Δx+

1

s' Δs'

}

×f

=

[

(

1

0,2

)

×

0,0005

+

(

1

0,1

)

×

0, 0005

]

×−

0,2

=(0,0025+0,005)×−0,2

)

Δf

= 0,0005 m

KSR

=

(

Δf

f

)

×

100

=

0,0005

0,2

×

100

=−

0,25

fseb

=

f

±

Δf

=

f

Δf

sd

f

+

Δf

=−

0,2

0,0005

sd

0,2

+

0,0005

=(−0,2005 sd

0,1995

) m

Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 3.11 berikut ini.

Tabel 3.11 Hasil Analisis Data Menentukan Jarak Fokus Dengar Ralat untuk Cermin Cembung

No. (m)s (m)s’ (m)f (m)Δf (%) KSR fseb(m)

1 0,2 -0,1 0,0667 0,0005 -0,25 -0,3995 2 0,3 -0,14 0,0995 0,0005 -0,19 -0,263 – 0,262 3 0,4 -0,15 0,1091 0,0005 -0,208 -0,2045 – 0,24 4 0,5 -0,15 0,118 0,0005 -0,223 -0,2251 – 0,224


(15)

2. Pembahasan

Cermin merupakan suatu zat bening yang mampu memantulkan hampir semua sinar yang datang padanya. Cermin terdiri atas tiga jenis yaitu cermin cekung, cermin cembung dan cermin datar. Cermin cekung adalah cermin yang permukaanya cekung berupa irisan bola bagian dalamnya memantulkan keseluruhan cahaya yang diterimanya. Cermin cekung disebut juga cermin positif dan bersifat konvergen artinya bersifat mengumpulkan sinar-sinar pantul. Cermin cembung adalah cermin yang bagian tengahnya lebih tebal daripada bagian tepinya. Cermin cembung disebut juga cermin negatif dan bersifat divergen artinya menyebarkan sinar-sinar pantul. Cermin datar adalah cermin yang menghasilkan satu bayangan saja akan tetapi jika dua buah cermin datar diletakan dengan sudut 90° akan terbentuk bayangan sebanyak 3 buah.

Sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung pada jarak 0,3 meter menghasilkan jarak bayangan 0,42 meter adalah nyata, terbalik dan diperkecil. Perbesaran bayangan yang dihasilkan adalah 1,4 kali artinya bayangan yang dibentuk lebih besar dari benda yang diamati dan seharusnya sifat bayangan yang dihasilkan adalah nyata, terbalik dan diperbesar. Perbesaran bayangan yang dihasilkan antara teori dan praktek berbeda karena bayangan yang diperoleh saat praktek bukanlah bayangan yang


(16)

paling jelas dan masih ada lagi bayangan yang lebih jelas serta pada saat melakukan paraktikum tidak mengukur tinggi lilin dan tinggi bayangan lilin sehingga sulit dalam menentukan perbesaran bayangan yang dihasilkan.

Jarak fokus yang diperoleh untuk cermin cekung pada jarak benda 0,2 m, 0,3 m, 0,4 m dan 0,5 m adalah 0,1594 m, 0,175 m, 0,1647 m dan 0,1622 m. Sedangkan untuk jarak fokus pada cermin cembung masih dengan jarak yang sama dengan cermin cekung, hasil yang diperoleh secara berturut-turut adalah -0,2 m, -0,2625 m, -0,24 m dan -0,22463 m. Hasil yang diperoleh tersebut berbeda dengan teori yang ada. Secara teori seharusnya berapapun jarak benda yang digunakan seharusnya jarak fokus yang diperoleh sama. Terjadinya perbedaan nilai jarak fokus baik pada cermin cekung maupun pada cermin cembung karena bayangan yang dilihat bukanlah bayangan yang paling fokus sehingga jarak fokus yang diperoleh berbeda-beda.

Cermin cekung banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya cermin cekung digunakan sebagai pemantul pada lampu mobil atau berbagai lampu sorot yang lain, pemantul pada lampu senter, sebagai antena parabola penerima sinyal audio. Aplikasi cermin cembung yaitu dipakai sebagai kaca spion berbagai alat transportasi dan sebagai cermin pencegah tabrakan yang sering dipasang di pertigaan atau di perampatan jalan. Cermin datar digunakan sebagai kaca jendela rumah dan digunakan untuk cermin tenaga surya.


(17)

E. PENUTUP 1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat saya ajukan pada percobaan cermin cekung, cermin cembung dan cermin datar yaitu sebagai berikut :

a) Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan jarak fokus pada cermin cekung dan cermin cembung yaitu semakin dekat jarak bayangan kecermin maka jarak fokus tidak berubah.

b) Hubungan antara sudut yang dibentuk oleh dua cermin datar dengan jumlah bayangan yang dibentuk yaitu semakin kecil sudut yang dibentuk maka jumlah bayangan yang dihasilkan oleh dua cermin datar akan semakin banyak jika lebih besar dari 1800 sama dengan 1

tergantung pengamatnya. 2. Saran

Saran yang dapat saya ajukan pada percobaan cermin cekung, cermin cembung dan cermin datar yaitu sebagai berikut :

a) Untuk pengelola laboratorium agar memperhatikan kondisi alat-alat yang akan digunakan pada saat praktikum.

b) Untuk asisten penjelasannya sudah bagus lebih ditingkatkan lagi.

c) Untuk praktikan agar kedepannya selalu kompak dan serius dalam melakukan praktikum


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Feed. 2014. Pengertian Cermin Dan Jenis Cermin. Http://Pengertian Ahli. Com/2014/03/Pengertian-Cermin-Dan-Jenis-Cermin. Html Diakses 13 November 2016.

Giancolli.2001. Fisika Dasar Edisi 5 Jilid II. Erlangga. Jakarta.

Hidayat,Wahyu,dkk.2015.Media Pembelajaran Interaktif Pembentukan Bayangan Oleh Cermin Dengan Menggunakan Macro Visual Basic Pada Power Point. ISBN: 978-602-19655-8-0. SNIPS. Bandung.

Sari, Aprian Yosi R. 2007. Peningkatan Pemahaman Materi Lensa Cermin Pada Mata Pelajaran Fisika Dengan Menggunakan Strategi Belajar Contextual Teaching And Learning ( CTL).UNY.Yogyakarta.


(1)

4 0,5 0,155 0,31

4) Menentukan jarak fokus dengan ralat a) Cermin cekung

Δf

=

{

(

1 s

)

Δx+

1

s' Δs'

}

×f

=

[

(

1

0,2

)

×0,0005+

(

1

0,785

)

×0, 0005

]

×0, 1594 =

(

0,0025+0,00064)×0,1594

)

Δf

=

0,0005

m

KSR

=

(

Δf

f

)

×

100

=

0,0005

0,1594

×

100

=

0, 314

fseb

=

f

±

Δf

=

f

Δf

sd

f

+

Δf

=

0,1594

0,0005

sd

0,1594

+

0,0005

=(0,1589 sd 0,1599) m

Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut ini.

Tabel 3.10 Hasil Analisis Data Menentukan Jarak Fokus dengan Ralat untuk Cermin Cekung.

No. (m)s (m)s’ (m)f (m)Δf (%) KSR fseb(m)

1 0,2 0,785 0,1594 0,0005 0,314 0,1589 s/d 0,1599 2 0,3 0,42 0,175 0,0005 0,286 0,1745 s/d 0,1755 3 0,4 0,28 0,1647 0,0005 0,303 0,1642 s/d 0,1652 4 0,5 0,24 0,1622 0,0005 0,308 0,1617 s/d 0,1627


(2)

b) Cermin cembung Δf =

{

(

1

s

)

Δx+ 1

s' Δs'

}

×f

=

[

(

1

0,2

)

×

0,0005

+

(

1

0,1

)

×

0, 0005

]

×−

0,2

=

(

0,0025+0,005)×−0,2

)

Δf

= 0,0005 m

KSR

=

(

Δf

f

)

×

100

=

0,0005

0,2

×

100

=−

0,25

fseb

=

f

±

Δf

=

f

Δf

sd

f

+

Δf

=−

0,2

0,0005

sd

0,2

+

0,0005

=(−0,2005 sd

0,1995

) m

Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 3.11 berikut ini.

Tabel 3.11 Hasil Analisis Data Menentukan Jarak Fokus Dengar Ralat untuk Cermin Cembung

No. (m)s (m)s’ (m)f (m)Δf (%) KSR fseb(m)

1 0,2 -0,1 0,0667 0,0005 -0,25 -0,3995 2 0,3 -0,14 0,0995 0,0005 -0,19 -0,263 – 0,262 3 0,4 -0,15 0,1091 0,0005 -0,208 -0,2045 – 0,24 4 0,5 -0,15 0,118 0,0005 -0,223 -0,2251 – 0,224


(3)

2. Pembahasan

Cermin merupakan suatu zat bening yang mampu memantulkan hampir semua sinar yang datang padanya. Cermin terdiri atas tiga jenis yaitu cermin cekung, cermin cembung dan cermin datar. Cermin cekung adalah cermin yang permukaanya cekung berupa irisan bola bagian dalamnya memantulkan keseluruhan cahaya yang diterimanya. Cermin cekung disebut juga cermin positif dan bersifat konvergen artinya bersifat mengumpulkan sinar-sinar pantul. Cermin cembung adalah cermin yang bagian tengahnya lebih tebal daripada bagian tepinya. Cermin cembung disebut juga cermin negatif dan bersifat divergen artinya menyebarkan sinar-sinar pantul. Cermin datar adalah cermin yang menghasilkan satu bayangan saja akan tetapi jika dua buah cermin datar diletakan dengan sudut 90° akan terbentuk bayangan sebanyak 3 buah.

Sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung pada jarak 0,3 meter menghasilkan jarak bayangan 0,42 meter adalah nyata, terbalik dan diperkecil. Perbesaran bayangan yang dihasilkan adalah 1,4 kali artinya bayangan yang dibentuk lebih besar dari benda yang diamati dan seharusnya sifat bayangan yang dihasilkan adalah nyata, terbalik dan diperbesar. Perbesaran bayangan yang dihasilkan antara teori dan praktek berbeda karena bayangan yang diperoleh saat praktek bukanlah bayangan yang


(4)

paling jelas dan masih ada lagi bayangan yang lebih jelas serta pada saat melakukan paraktikum tidak mengukur tinggi lilin dan tinggi bayangan lilin sehingga sulit dalam menentukan perbesaran bayangan yang dihasilkan.

Jarak fokus yang diperoleh untuk cermin cekung pada jarak benda 0,2 m, 0,3 m, 0,4 m dan 0,5 m adalah 0,1594 m, 0,175 m, 0,1647 m dan 0,1622 m. Sedangkan untuk jarak fokus pada cermin cembung masih dengan jarak yang sama dengan cermin cekung, hasil yang diperoleh secara berturut-turut adalah -0,2 m, -0,2625 m, -0,24 m dan -0,22463 m. Hasil yang diperoleh tersebut berbeda dengan teori yang ada. Secara teori seharusnya berapapun jarak benda yang digunakan seharusnya jarak fokus yang diperoleh sama. Terjadinya perbedaan nilai jarak fokus baik pada cermin cekung maupun pada cermin cembung karena bayangan yang dilihat bukanlah bayangan yang paling fokus sehingga jarak fokus yang diperoleh berbeda-beda.

Cermin cekung banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya cermin cekung digunakan sebagai pemantul pada lampu mobil atau berbagai lampu sorot yang lain, pemantul pada lampu senter, sebagai antena parabola penerima sinyal audio. Aplikasi cermin cembung yaitu dipakai sebagai kaca spion berbagai alat transportasi dan sebagai cermin pencegah tabrakan yang sering dipasang di pertigaan atau di perampatan jalan. Cermin datar digunakan sebagai kaca jendela rumah dan digunakan untuk cermin tenaga surya.


(5)

E. PENUTUP 1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat saya ajukan pada percobaan cermin cekung, cermin cembung dan cermin datar yaitu sebagai berikut :

a) Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan jarak fokus pada cermin cekung dan cermin cembung yaitu semakin dekat jarak bayangan kecermin maka jarak fokus tidak berubah.

b) Hubungan antara sudut yang dibentuk oleh dua cermin datar dengan jumlah bayangan yang dibentuk yaitu semakin kecil sudut yang dibentuk maka jumlah bayangan yang dihasilkan oleh dua cermin datar akan semakin banyak jika lebih besar dari 1800 sama dengan 1

tergantung pengamatnya.

2. Saran

Saran yang dapat saya ajukan pada percobaan cermin cekung, cermin cembung dan cermin datar yaitu sebagai berikut :

a) Untuk pengelola laboratorium agar memperhatikan kondisi alat-alat yang akan digunakan pada saat praktikum.

b) Untuk asisten penjelasannya sudah bagus lebih ditingkatkan lagi.

c) Untuk praktikan agar kedepannya selalu kompak dan serius dalam melakukan praktikum


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Feed. 2014. Pengertian Cermin Dan Jenis Cermin. Http://Pengertian Ahli. Com/2014/03/Pengertian-Cermin-Dan-Jenis-Cermin. Html Diakses 13 November 2016.

Giancolli.2001. Fisika Dasar Edisi 5 Jilid II. Erlangga. Jakarta.

Hidayat,Wahyu,dkk.2015.Media Pembelajaran Interaktif Pembentukan Bayangan Oleh Cermin Dengan Menggunakan Macro Visual Basic Pada Power Point. ISBN: 978-602-19655-8-0. SNIPS. Bandung.

Sari, Aprian Yosi R. 2007. Peningkatan Pemahaman Materi Lensa Cermin Pada Mata Pelajaran Fisika Dengan Menggunakan Strategi Belajar Contextual Teaching And Learning ( CTL).UNY.Yogyakarta.